Anda di halaman 1dari 9

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Kode Sesi : 202121280681

Lembar Kerja Mahasiswa (Kelompok 13)

Nama Lidya Fransisca Br Gultom Lucia Oktavina


Nim 21018077 21023074
Prodi Pendidikan Bahasa Inggris Pendidikan Sendratasik

A. Tema : Pengadilan Pajak Dalam Sistem Peradilan Di Indonesia

B. Konsep

1. Pengadilan Pajak Dalam Sistem Peradilan Di Indonesia

Berdasarkan dengan Undang-Undang (UU) No. 14 Tahun 2002 Tentang Pengadilan


Pajak, dikatakan bahwa pengadilan pajak merupakan sebuah badan peradilan yang
melaksanakan kekuasaan kehakiman atas Wajib Pajak atau penanggung pajak yang
mencari sebuah keadilan dalam sengketa pajak yang dialaminya.

awal mula berdirinya pengadilan pajak ini berasal dari Majelis Pertimbangan Pajak
(MPP) yang kemudian diubah menjadi Badan Penyelesaian Sengketa Pajak (BPSP).
Dikarenakan setiap tahunnya banyak sengketa pajak yang muncul, maka pemerintah
menilai bahwa Badan Penyelesaian Sengketa Pajak (BPSP) ini sudah tidak mampu
lagi untuk menyelesaikan tanggung jawabnya. Maka pada akhirnya, pemerintah
membentuk pengadilan pajak yang secara resmi tertuang dalam Undang – Undang
(UU) No. 14 Tahun 2002.

Berdasarkan dengan UU No.14 Tahun 2002, Pasal 31, 32, dan 33 dijelaskan tugas dan
wewenang dari pengadilan pajak itu sendiri, yaitu:

1. Pengadilan pajak memiliki kewenangan yang bersifat administratif dimana memiliki


arti bahwa lingkupnya berada dalam administrasi negara
2. Pengadilan pajak memiliki tugas dan wewenang dalam memeriksa dan memutus hal-
hal yang berkaitan dengan sengketa pajak
3. Bertanggung jawab dalam memeriksa dan memutuskan sengketa atas keputusan
keberatan pada tingkat banding, kecuali ditentukan lain sesuai dengan Undang-
Undang yang berlaku.
4. Pengadilan pajak memiliki wewenang untuk memeriksa dan memutus sengketa
gugatan yang berkaitan dengan pelaksanaan penagihan pajak atau keputusan
pembetulan atau keputusan lainnya sesuai dengan Pasal 23 ayat (2) pada UU KUP
5. Pengadilan pajak memiliki wewenang dalam mengawasi kuasa hukum yang
memberikan bantuan hukum kepada pihak yang sedang bersengketa dalam sidang
pengadilan pajak
6. Pengadilan pajak memiliki peranan, yaitu sebagai pengadilan tingkat pertama dan
terakhir yang bertugas dalam memeriksa dan memutus sengketa pajak.

2. Sistem Peradilan Di Indonesia

Indonesia adalah negara hukum yang berkewajiban memberikan keadilan bagi


setiap warga negaranya. Sehingga, Indonesia memiliki proses penegakan hukum yang
disebut dengan peradilan. Menurut Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1970 tentang
Ketentuan-ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman pasal 4 ayat 1 dan 2 disebutkan
bahwa: (1) Peradilan dilakukan “Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha
Esa” (2) Peradilan dilakukan dengan sederhana, cepat, dan biaya ringan. Peradilan
dilakukan oleh badan resmi yang disebut sebagai pengadilan. Pengadilan harus
melaksanakan peradilan tanpa diskriminasi atau membeda-bedakan orang.

Mahkamah Agung adalah pengadilan negara tertinggi dari semua lingkungan


badan peradilan dan melaksanakan tugasnya bebas dari intervensi. Dalam sistem
peradilan di Indonesia, ada lima jenis peradilan yaitu peradilan umum, peradilan
agama , peradilan militer, peradilan tata usaha negara, dan peradilan tipikor.

Peradilan Umum

Peradilan umum adalah peradilan yang ditujukan bagi warga negara secara umum.
Peradilan umum menangani perkara perdata ataupun pidana dalam menjamin
kehidupan bermasyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera. Peradilan umu terbagi
menjadi dua pengadilan, yaitu pengadilan negeri dan pengadilan tinggi. Pengadilan
negeri berkedudukan di Kota atau Kabupaten, sedangkan pengadilan tinggi
berkedudukan di Ibu Kota Provinsi.Jika warga negara yang melaksanakan peradilan
tidak puas atas putusan pengadilan negara. Maka, warga negara tersebut dapat
melakukan banding ke pengadilan tinggi.

Peradilan Agama

Peradilan agama adalah peradilan yang ditujukan bagi mereka yang beragama Islam.
Menurut Ichtijanto dalam Pengadilan Agama di Indonesia (1982), peradilan agama
berwenang mengurus perkara nikah, talak, rujuk, cerai, talak, wakaf, waris, hibah,
sadaqah, dan baitulmal.

Peradilan militer

Menurut Nikmah Rosidah dalam buku Hukum Peradilan Militer (2019), pengadilian
militer berwenang mengadili tindak pidana yang dilakukan oleh Prajurit ABRI
(Angkatan Bersenjata Republik Indonesia) atau yang dipersamakan. Pengadilan
militer dibagi berdasarkan pangkat militer menjadi: Pengadilan militer Pengadilan
militer tinggi Pengadilan militer utama Pengadilan militer pertempuran.

Peradilan tata usaha negara

Peradilan tata usaha negara adalah peradilan yang mencakup administrasi warga
negara. Pengadilan tata usaha dibagi menjadi dua, yaitu pengadilan tata usaha negara
dan pengadilan tata usaha tinggi. Pengadilan tata usaha negara berkedudukan di kota
atau kabupaten, sedangkan pengadilan tata usaha tinggi berkedudukan di provinsi.

Pengadilan tipikor

Jenis peradilan di Indonesia selanjutnya adalah peradilan tipikor atau tindak pidana
korupsi. Undang-Undang Nomor 46 Tahun 2009 tentang Pengadilan Tindak Pidana
Korupsi Pasal 5, berbunyi: Pengadilan Tindak Pidana Korupsi merupakan satu-
satunya pengadilan yang berwenang memeriksa, mengadili, dan memutus perkara
tindak pidana korupsi. Contoh tindak pidana korupsi adalah perbuatan yang
merugikan negara, suap, gratifikasi, penggelapan, pemerasan, perbuatan curang, dan
juga benturan kepentingan dalam pengadaan.

3. Kedudukan Pengadilan Pajak Dalam sistem peradilan Di Indonesia

Salah satu perangkat hukum yang memberi jaminan perlindungan hukum atas hak-hak
wajib pajak adalah Badan Peradilan Pajak. Menurut Apeldoorn, Peradilan ialah
memutuskan perselisihan oleh suatu instansi yang tidak mempunyai kepentingan
dalam perkara maupun tidak merupakan bagian dari pihak yang berselisih, tetapi
berdiri sendiri diatas perkara, dan menyelesaikan pokok perselisihan dibawah suatu
peraturan umum. Sedangkan peradilan pajak adalah implementasi acara prosedur,
proses dan sistem kegiatan pengadilan dalam memutus kasus perpajakan dan
konsekuensi hukumnya.

Peradilan pajak di Indonesia merupakan peradilan administrasi yang bersifat khusus


di bidang perpajakan. Suatu peradilan dikatakan sebagai peradilan administrasi jika
memenuhi unsur-unsur, yaitu salah satu pihak yang berselisih harus administrator
(pejabat administrasi), yang menjadi terikat karena perbuatan salah seorang pejabat
dalam batas wewenangnya, dan terhadap persoalan yang diajukan diberlakukan
hukum publik atau hukum administrasi.

Perlunya suatu lembaga peradilan dalam penyelesaian sengketa pajak merupakan


amanat dari Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983, yang terakhir diubah dengan
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan (KUP). Dalam Pasal 27 ayat (1) Undang-Undang KUP disebutkan bahwa,
“Wajib Pajak dapat mengajukan permohonan banding hanya kepada badan peradilan
pajak terhadap keputusan mengenai keberatannya yang ditetapkan oleh Direktur
Jenderal Pajak”. Karakteristik sengketa pajak, merupakan sengketa dalam lingkup
Hukum Administrasi Negara (Hukum Tata Usaha Negara). Pendapat ini didasarkan
atas ruang lingkup hukum pajak yang masuk dalam lingkup hukum publik. Bahkan
menurut Brotodihardjo24, hukum pajak merupakan anak bagian dari administrasi.
Peradilan administrasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu peradilan administrasi murni
dan peradilan administrasi tidak murni. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan
bahwa, peradilan pajak di Indonesia meliputi, peradilan administrasi murni maupun
peradilan administrasi tidak murni.
C. Permasalahan dan Fakta

Permasalahan : Putusan Pengadilan Pajak Tentang Sengketa Kasus PPN atas


Ketidakwajaran Pembayaran Royalti

1. Ketidakwajaran transaksi pembayaran royalti kepada pihak afiliasi

2.  Wajib pajak tidak sepakat dengan koreksi pajak masukan yang


ditetapkan otoritas pajak.

3. Pengajuan banding  oleh wajib pajak ke Pengadilan Pajak atas


keberatannya terhadap penetapan otoritas pajak

4. Majelis Hakim Pengadilan Pajak memutuskan mengabulkan


permohonan banding yang diajukan oleh wajib pajak.

Permasalahan : Hakim Yustisial Permasalahkan Kedudukan Pengadilan Pajak

1. Pengadilan Pajak berada dalam lingkungan Peradilan Tata Usaha


Negara
2. Melihat secara hirarki Pengadilan pajak merupakan peradilan
administrasi yang bersfat khusus di bidang perpajakan.
3. Pengadilan Pajak dibentuk sebagai upaya perlindungan hukum bagi
rakyat.
4. Lahirnya Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan
Pajak memunculkan dualisme seolah-olah Pengadilan Pajak berada di
luar kekuasaan kehakiman.
D. Pembahasan

Putusan Pengadilan Pajak Tentang Sengketa kasus PPN atas


ketidakwajaran pembayaran royalti

1. ketidakwajaran transaksi pembayaran royalti kepada pihak afiliasi

Permasalahan ini bermula dari  wajib pajak membayar royalti kepada X Co yang
berdomisili di Amerika Serikat.. Otoritas pajak menilai dokumen serta argumen yang
diungkapkan wajib pajak belum memenuhi asas kewajaran dan kelaziman.
Menurutnya, pembayaran yang dilakukan wajib pajak bukan merupakan biaya royalti,
melainkan dividen terselubung. Oleh sebab itu, atas penyerahannya tidak terutang
PPN sehingga pajak masukannya tidak dapat dikreditkan.

2.Ketidaksetujuan akan koreksi pajak masukan yang ditetapkan otoritas pajak.

Wajib pajak tidak sepakat dengan koreksi pajak masukan yang ditetapkan otoritas
pajak. Wajib pajak berpendapat royalti yang dibayarkan terbukti berkaitan dengan
pemanfaatan intellectual property milik X Co dan telah diperkuat dengan adanya
bukti-bukti pendukung.
3.Pengajuan banding  oleh wajib pajak ke Pengadilan Pajak atas keberatannya
terhadap penetapan otoritas pajak

Wajib pajak mengajukan banding ke Pengadilan Pajak atas ketidak setujuan terhadap
penetapan otoritas pajak. Majelis Hakim Pengadilan Pajak berpendapat koreksi DPP
PPN berkaitan dengan sengketa pajak penghasilan (PPh) yang diajukan ke Pengadilan
Pajak.

4..Majelis Hakim Pengadilan Pajak memutuskan mengabulkan permohonan banding


yang diajukan oleh wajib pajak.

Selanjutnya, dengan diterbitkannya Putusan Pengadilan Pajak Nomor Put.


48674/PP/M.IV/16/2013 tanggal 28 November 2013, otoritas pajak mengajukan
upaya hukum PK secara tertulis ke Kepaniteraan Pengadilan Pajak pada 7 April 2014.

Hakim Yustisial Permasalahkan Kedudukan Pengadilan Pajak

1. Pengadilan Pajak merupakan badan peradilan khusus di lingkungan peradilan Tata


Usaha Negara, namun demikian tidak murni sebagai badan peradilan yang
melaksanakan kekuasaan kehakiman, karena terdapat tugas- tugas eksekutif yang
dilaksanakan oleh Pengadilan Pajak.
2. Pengadilan pajak dikatakan sebagai peradilan administrasi dikarenakan memenuhi
unsur-unsur, yaitu salah satu pihak yang berselisih harus administrator (pejabat
administrasi), yang menjadi terikat karena perbuatan salah seorang pejabat dalam
batas wewenangnya, dan terhadap persoalan yang diajukan diberlakukan hukum
publik atau hukum administrasi.Perlunya suatu lembaga peradilan dalam
penyelesaian sengketa pajak merupakan amanat dari Undang-Undang Nomor 6
Tahun 1983.
3. Perlindungan hukum bagi rakyat merupakan salah satu yang sangat esensial dalam
suatu negara hukum. Perlindungan dalam bidang perpajakan ini diberikan
mengingat pemerintah selaku penguasa negara yang memiliki kewenangan atas
hukum publik.
4. Dalam Pasal 2 UU No. 14 Tahun 2002 Tentang Pengadilan Pajak disebutkan
bahwa, “Pengadilan Pajak adalah badan peradilan yang melaksanakan kekuasaan
kehakiman bagi Wajib pajak atau penanggung pajak yang mencari keadilan
terhadap sengketa pajak.” dalam pasal-pasal maupun penjelasannya, tidak
ditemukan ketentuan yang mewajibkan atau menyatakan secara jelas keberadaan
Pengadilan Pajak dalam lingkungan peradilan, sedangkan tentang pembinaan
teknis peradilan dalam Pengadilan Pajak dilakukan oleh Mahkamah Agung, dan
pembinaan organisasi, administrasi, dan finansialnya dilakukan oleh Departemen
Keuangan.
E. Daftar pustaka

Pudyatmoko, Y. Sri. 2005. Pengadilan dan Penyelesaian Sengketa Di Bidang


Pajak.Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Sugiharti, Dewi Kania, (2005), Perkembangan Peradilan Pajak di Indonesia,


Bandung: Refika Aditama.

Sistem Peradilan di Indonesia

https://www.kompas.com/skola/read/2022/01/06/173231369/5-jenis-peradilan-di-
indonesia?page=all#:~:text=Dalam%20sistem%20peradilan%20di%20Indonesia%2C
%20ada%20lima%20jenis%20peradilan%20yaitu,usaha%20negara%2C%20dan
%20peradilan%20tipikor.

Putusan Pengadilan Pajak atas Sengketa Royalti

https://news.ddtc.co.id/sengketa-koreksi-ppn-atas-ketidakwajaran-pembayaran-
royalti-39281

Hakim Yustisial Permasalahkan Kedudukan Pengadilan Pajak

https://www.hukumonline.com/berita/a/hakim-yustisial-persoalkan-kedudukan-
pengadilan-pajak-lt5f081b737753a/

Anda mungkin juga menyukai