Anda di halaman 1dari 4

Nama: Al Fayed Djulio Putra

Kelas: XII MIPA 1

PENILAIAN HARIAN 2 KD 3.2


MATER ; POLITIK DAN EKONOMI INDONESIA MASA DEMOKRASI LIBERAL (1950-1959)

A. Politik Indonesia Masa Demokrasi Liberal


1. Mengapa pada tahun 1950-1959 disebut dengan masa Demokrasi Liberal?
Jawaban:
Karena dalam politik maupun sistem ekonominya menggunakan prinsip-prinsip
liberal. Pada tahun 1950 karena adanya tuntutan rakyat serta aspirasi rakyat,
maka Presiden Soekarno membubarkan RIS dan memberlakukan UUDS 1950
sebagai landasan konstitusi bagi demokrasi liberal/parlementer. Dengan
pelaksanaan konstitusi tersebut, pemerintahan Republik Indonesia dijalankan
oleh suatu dewan menteri (kabinet) yang dipimpin oleh seorang perdana menteri
dan bertanggung jawab kepada parlemen DPR.

2. Mengapa pada periode 1950-1959 Indonesia menggunakan UUDS 1950


Jawaban:
Latar belakang Indonesia menggunakan UUDS 1950 karena dibubarkannya RIS.
RIS dibubarkan karena adanya demo besar-besaran dari rakyat yang menuntut
kembalinya Indonesia menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Konstitusi
tersebut dinamakan "sementara", karena hanya bersifat sementara dan bisa
diubah ubah sesuai waktu

3. Perhatikan gambar di bawah ini :

PARTAI POLITIK
PERSENTASE PEROLEHAN
SUARA
PNI 22.3%

MASYUMI 20,9%

NAHDATUL ULAMA 18,4%

PKI 15,4%

Gambar dan tabel di atas adalah lambang-lambang partai peserta pemilu tahun
1955 dan persentase capaian perolehan suara hasil pemungutan suara pemilu
tahun 1955. Dengan partai politik sebanyak itu, bagaimana pengaruhnya
terhadap perolehan hasil suara ?
Jawaban:
partai partai besar seperti PNI, MASYUMI, NU dan PKI menjadi empat fraksi di
DPR. Dengan Jumlah kursi anggota Konstituante dipilih sebanyak 520. Dengan
persentase perolehan suara yang berbeda beda, maka partai tersebut berhak
mendapatkan:
a. Partai Nasional Indonesia atau PNI mendapatkan 57 kursi DPR dan 119
kursi Konstituante.
b. MASYUMI sebanyak 57 kursi DPR dan 112 kursi Konstituante.
c. Nahdlatul Ulama 45 kursi DPR dan 91 kursi Konstituante
d. Partai Komunis Indonesia 39 kursi DPR dan 80 kursi Konstituante, dan
Partai Syarikat Islam Indonesia.

4. Hubungan kerjasama Ekonomi dan militer Indonesia-Amerika yang diikat dalam


undang-undang kerjasama keamanan, telah membuat Kabinet Sukiman
mendapatkan tentangan dari parlemen dan bahkan membuat kabinet yang
Sukiman jatuh. Kenapa demikian?
Jawaban:

akibat dari penandatanganan kerja sama ini, kabinet Sukirman yang dipimpin
oleh Perdana Menteri Sukiman Wiryosanjoyo, dianggap melanggar prinsip
hubungan luar negeri “bebas aktif”, dan menjadikan Indonesia bersekutu dengan
Amerika Serikat. Oleh sebab itu Partai Masyumi, yang saat itu dipimpin oleh
Muhammad Natsir, menolak mendukung penandatanganan MSA ini. Akibatnya,
Kabinet Sukiman kehilangan jabatanya

5. Faktor apa saja yang membuat Kabinet Ali Sastroamidjojo I runtuh?


Jawaban:
1. Pemberontakan dari rakyat Aceh yaitu yang dipimpin oleh Daud
Beureueh yang menuntut Aceh sebagai provinsi.
2. Adanya perselisihan pendapat antara TNI-AD dan pemerintah tentang
tata cara pengangkatan KSAD.

B. Ekonomi Indonesia Masa Demokrasi Liberal


1. Pada masa Demokrasi Liberal kondisi ekonomi Indonesia sangat terpuruk. Harga
barang sangat mahal dan langka. Faktor-faktor apa sajakan yang membuat
pembangunan ekonomi Inodesia terhambat saat itu? (4)
Jawaban:
1. Situasi keamanan dalam negeri yang tidak menguntungkan akibat adanya
saparatisme dan pemberontakan daerah daerah
2. Kabinet terlalu sering berganti, akibatnya banyak program yang belum sempat
berjalan
3. Indonesia hanya mengandalkan satu jenis ekspor, yaitu dari hasil perkebunan
4. Belum memiliki pengalaman untuk manata perekonomian secara baik, belum
memiliki tenaga ahli dan kurangnya dana untuk pembangunan.

2. Kondisi ekonomi Indonesia yang semakin memburuk ini disadari pemerintah.


Pemerintah melakukan berbagai tindakan perbaikan baik itu upaya jangka pendek
maupun jangka panjang sehingga pembangunan ekonomi dapat lebih stabil. Upaya
apa saja yang telah dilakukan oleh pemerintah dimasa liberal itu untuk membangung
perekonomin Indonesia?
Jawaban:
1. Dalam jangka pendek, Mengurangi jumlah uang beredar dan Mengatasi
kenaikan biaya hidup.
2. Dalam jangka panjang, dikeluarkannya Gunting Syafruddin yaitu pemotongan
nilai uang, menggunakan Sistem Ekonomi Gerakan Benteng yang memiliki
tujuan memberikan kesempatan Kepada para pengusaha pribumi untuk
berpartisipasi dalam membangun perekonomian nasional, memprogramkan
sistem ekonomi Ali – Baba, yaitu kerja sama antara pengusaha pribumi (Ali)
dengan pengusaha non-pribumi (Baba), dan membentuk badan perencanaan
pembangunan nasional yang disebut Biro Perencanaan Negara.

3. Upaya-upaya pembangunan ekonomi Indonesia saat itu sering mengalami


kegagalan, mengapa demikian?
Jawaban:
Karena pada saat periode tersebut memiliki Utang sebesar Rp 1,5 triliun utang luar
negeri dan Rp 2,8 triliun utang dalam negeri. Defisit yang harus ditanggung
pemerintah saat itu sebesar Rp 5,1 miliar. Selain itu, Indonesia hanya mengandalkan
ekspor pertanian dan perkebunan. Jika permintaan ekspor itu turun, maka
perekonomian akan melemah dan upaya menggerakkan sektor lain terhambat
keterbatasan dana dan sumber daya manusia.
4. Perhatikan gambar berikut:

Apakah makna gambar di atas?


Jawaban:
Gunting Syafrudin adalah kebijakan moneter yang ditetapkan oleh Syafrudin
Prawiranegara, Menteri Keuangan pada Kabinet Hatta II. Tujuannya adalah untuk
mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat dengan cara memotong nilai
uang.

5. Perhatikan gambar di bawah ini:

Apakah dampak Finansial Ekonomi (FINEK) bagi Indonesia dan Belanda dari
pembatalan KMB ?
Jawaban:
Kebijakan Finek ini, memberikan dampak positif terhadap pemerintahan Indonesia
secara politik dalam negeri. Dengan persetujuan Finek dan juga pembatalan hasil
KMB, hal ini menguntungkan bagi Indonesia dari sudut pandang ekonomi. Dengan
kebijakan-kebijakan tersebut Indonesia dapat terlepas dari dominasi ekonomi
Belanda.

Anda mungkin juga menyukai