0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
10 tayangan3 halaman
Bab ini membahas permasalahan yang dihadapi selama orientasi organisasi dan praktik kerja di RSUP Dr. Johannes Leimena Ambon. Pada orientasi organisasi, beberapa materi tidak sesuai jadwal dan metode ceramah membuat peserta bosan. Sedangkan untuk praktik kerja, sistem penyimpanan bahan makanan segar di instalasi gizi tidak sesuai standar karena bahan tidak terpisah, tidak ada tanggal penerimaan, dan kurangnya wadah penyimpanan.
Bab ini membahas permasalahan yang dihadapi selama orientasi organisasi dan praktik kerja di RSUP Dr. Johannes Leimena Ambon. Pada orientasi organisasi, beberapa materi tidak sesuai jadwal dan metode ceramah membuat peserta bosan. Sedangkan untuk praktik kerja, sistem penyimpanan bahan makanan segar di instalasi gizi tidak sesuai standar karena bahan tidak terpisah, tidak ada tanggal penerimaan, dan kurangnya wadah penyimpanan.
Bab ini membahas permasalahan yang dihadapi selama orientasi organisasi dan praktik kerja di RSUP Dr. Johannes Leimena Ambon. Pada orientasi organisasi, beberapa materi tidak sesuai jadwal dan metode ceramah membuat peserta bosan. Sedangkan untuk praktik kerja, sistem penyimpanan bahan makanan segar di instalasi gizi tidak sesuai standar karena bahan tidak terpisah, tidak ada tanggal penerimaan, dan kurangnya wadah penyimpanan.
A. Permasalahan Terkait dengan Orientasi Organisasi
Selama mengikuti kegiatan orientasi organisasi, penulis mendapatkan materi informasi mengenai sekilas tentang profil RSUP Dr.Johannes Leimena Ambon. Penulis juga memperoleh materi tentang tugas, fungsi dan kewenangan organisasi, kebijakan bidang tugas instansi, kedudukan dan struktur organisasi, Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil, Pencegahan dan Pengendalian Infeksi, keselamatan dan kesehatan kerja rumah sakit, bantuan hidup dasar, sarana dan prasarana rumah sakit, rencana strategis indikator kinerja, konsep dan tahapan praktik kerja, uraian tugas atau standar kompetensi jabatan, sosialisasi Perka BKN Nomor 24 Tahun 2017 dan Perubahannya tentang Tata Cara Pemberian Cuti PNS, standar prosedur operasional sesuai bidang/bagian, Peraturan Perundang-undangan yang terkait tugas jabatan, dan pemberian mandate delegasi dan kuasa dalam manajemen ASN. Pelaksanaan orientasi organisasi berjalan dengan lancar meskipun pada beberapa materi ada yang tidak sesuai jadwal. Secara keseluruhan pemberian materi sudah cukup memuaskan karena diisi oleh narasumber yang benar-benar berkompeten di bidangnya. Begitupun dengan games yang diberikan sangat menarik sehingga peserta bisa saling mengenal satu sama lain dengan tetap memprioritaskan protokol kesehatan. Namun, dalam beberapa materi yang dibawakan peserta merasa bosan karena metode yang digunakan adalah ceramah dan juga peserta orientasi terlalu banyak sehingga tidak memungkinkan untuk melakukan variasi metode pembelajaran.
B. Permasalahan Terkait dengan Praktik Kerja
Penyelenggaraan Makanan Institusi/Massal adalah penyelenggaraan makanan yang dilakukan dalam jumlah besar atau massal. Batasan mengenai jumlah yang diselenggarakan di setiap Negara bermacam-macam, sesuai dengan kesepakatan masing-masing. Di Indonesia penyelenggaraan makanan banyak atau massal yang digunakan bila penyelenggaraan lebih dari 50 porsi sekali pengolahan. Sehingga kalau 3 kali makan dalam sehari, maka jumlah porsi yang diselenggarakan adalah 150 porsi sehari. Penyelenggaraan makanan adalah sebuah sistem, tetapi juga dapat menjadi sub sistem dari sistem yang lebih besar. Contohnya sebuah restoran atau rumah makan atau jasa boga/kateringadalah sebuah sistem yang berdiri sendiri, sedangkan instalasi gizi adalah bagian (sub sistem) dari rumah sakit secara keseluruhan. Penyelenggaraan makanan adalah suatu proses menyediakan makanan dalam jumlah besar dengan alasan tertentu. Sebelum makanan dikonsumsi melalui berbagai tahapan,mulai dari perencanaan menu atau bahan yang akan dibeli sesuai kebutuhan, pengadaan bahan makanan melalui pembelian atau menanam sendiri, pengolahan sesuai kebutuhan atau selera. Dengan demikian, agar makanan yang dikonsumsi dapat berkualitas baik dari segi proses maupun hasil pengolahannya maka perlu diselenggarakan secara baik. Dengan penyelenggaraan makanan yang baik diharapkan akan menghasilkan makanan yang baik kualitasnya, enak rasanya, penghidangan produksi yang murah. Makanan harus dilindungi dari waktu dan suhu penyimpanan sesuai dengan aturan kelayakan sistem penyimpanan makanan. Langkah atau tahap penyimpanan bahan makanan merupakan salah satu bagian dari proses menghasilkan makanan yang aman dan bermutu. Oleh karena itu, penulis menilai perlu menyusun Kertas Kerja tentang Gambaran Sistem Penyimpanan Bahan Makanan Segar di Instalasi Gizi RSUP Dr. Johannes Leimena Ambon. Masalah yang ditemukan pada sistem penyimpanan bahan makanan segar di Instalasi Gizi RSUP Dr.Johannes Leimana Ambon adalah ketidaksesuaian sistem penyimpan dengan standar penyimpanan yang seharusnya. Dimana hasil observasi yang penulis temukan penataan bahan makanan segar tidak disusun terpisah namun hanya digabungkan di dalam kulkas tanpa pembatas, tanpa diberi tanggal penerimaan, wadah untuk penyimpanan bahan makanan segar sangat minim sehingga tidak bisa menampung semua bahan yang masuk, serta belum terealisasinya penggunaan kartu stok pada bahan makanan
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu