Anda di halaman 1dari 20

10/14/2015

TIRTAYASA UNIVERSITY
C i v i l E n g i n e e r i n g
STRUKTUR BETON II

Kuliah_02
TANGGA
by
Baehaki, ST.M.,Eng

STRUKTUR BETON II
Kuliah - 02 1
Program S1 Teknik Spil

TIRTAYASA UNIVERSITY
C i v i l E n g i n e e r i n g
Elemen Tangga
BALUSTER:
Merupakan penyangga pegangan
tangga, biasanya bentuknya mengarah
vertikal.

a = antrede (antritt)
s = oprtede (auftritt)

Bahan untuk tangga : kayu, baja ,


beton atau kombinasinya

STRUKTUR BETON II
Kuliah - 02 2
Program S1 Teknik Spil

1
10/14/2015

TIRTAYASA UNIVERSITY
C i v i l E n g i n e e r i n g
Jenis-jenis Tangga

Tangga Lurus Tangga Lurus


tanpa bordes Tangga L dgn
dgn bordes
bordes

Tangga U Tangga U dgn


tanpa bordes Tangga U dgn
2 bordes bordes lengkung

Tangga Tangga Tangga Lengkung


Lingkar Lengkung
STRUKTUR BETON II
Kuliah - 02 3
Program S1 Teknik Spil

TIRTAYASA UNIVERSITY
C i v i l E n g i n e e r i n g
Jenis-jenis Tangga

Tanpa bordes.

Anak tangga ditikungan


harus dibuat sedemikian
sehingga tangga tetap
nyaman dan aman

STRUKTUR BETON II
Kuliah - 02 4
Program S1 Teknik Spil

2
10/14/2015

TIRTAYASA UNIVERSITY
C i v i l E n g i n e e r i n g
Jenis-jenis Tangga

Jenis-jenis tangga menurut strukturnya :

1. Tangga plat : Tangga dengan struktur pendukung berupa plat


(biasanya berupa plat beton bertulang). Di atas plat tangga yang miring
ini terdapat anak tangga.

2. Tangga balok : Tangga dengan struktur pendukung berupa balok


(dapat berupa balok beton bertulang, kayu atau baja profil).

3. Tangga kantilever : Anak-anak tangga berupa kantilever yang terjepit


salah satu ujungnya di dalam dinding atau balok.

STRUKTUR BETON II
Kuliah - 02 5
Program S1 Teknik Spil

TIRTAYASA UNIVERSITY
C i v i l E n g i n e e r i n g
Jenis-jenis Tangga

(1) Tangga Pelat:

Pelat injak akan meneruskan beban


Pelat Injak ke struktur pelat tangga. Tidak ada
perancangan khusus utk pelat injak
(anak tangga). Cukup diberi tulangan
susut.

Pelat beton bertulang

STRUKTUR BETON II
Kuliah - 02 6
Program S1 Teknik Spil

3
10/14/2015

TIRTAYASA UNIVERSITY
C i v i l E n g i n e e r i n g
Jenis-jenis Tangga

(2) Tangga Balok:

Beban tangga akan dipikul oleh


pelat injak sebagai pelat atau balok
terlentur yang ditumpu pada kedua
sisinya, selanjutnya beban akan
diteruskan ke balok pendukung.

Balok beton bertulang


Balok beton bertulang

STRUKTUR BETON II
Kuliah - 02 7
Program S1 Teknik Spil

TIRTAYASA UNIVERSITY
C i v i l E n g i n e e r i n g
Jenis-jenis Tangga

(3) Tangga dg Balok Tepi: Beban tangga akan dipikul oleh


pelat injak sebagai pelat atau balok
terlentur yang ditumpu pada kedua
sisinya atau salah satu sisinya,
selanjutnya beban akan diteruskan
ke balok pendukung.

Balok Balok

Balok

STRUKTUR BETON II
Kuliah - 02 8
Program S1 Teknik Spil

4
10/14/2015

TIRTAYASA UNIVERSITY
C i v i l E n g i n e e r i n g
Jenis-jenis Tangga

(4) Tangga Kantilever

Beban tangga akan dipikul oleh


pelat injak sebagai pelat atau balok
terlentur yang ditumpu pada kedua
sisinya atau salah satu sisinya,
selanjutnya beban akan diteruskan
ke dinding.
Dinding beton

STRUKTUR BETON II
Kuliah - 02 9
Program S1 Teknik Spil

TIRTAYASA UNIVERSITY
C i v i l E n g i n e e r i n g
Persyaratan Tangga

Persyaratan:

1. Lebar tangga dan bordes memenuhi kebutuhan


2. Panjang tangga cukup, sehingga dapat memberi aantrede dan optrede
yang proporsional dan aman
3. Sandaran yang cukup kuat dan aman
4. Memenuhi persyaratan struktural

a = antrede (antritt)
s = oprtede (auftritt)

STRUKTUR BETON II
Kuliah - 02 10
Program S1 Teknik Spil

5
10/14/2015

TIRTAYASA UNIVERSITY
C i v i l E n g i n e e r i n g
Persyaratan Tangga

Aturan / Pedoman:

4.Lebar tangga  minimum 80 cm


(tgt luas bangunan, jml. Penghuni)
5.Tinggi optrede (s)  maks. 19 cm (umum) atau 21 cm (rmh. Tinggal)
6.Lebar aantrede (a)  min. 26 cm

STRUKTUR BETON II
Kuliah - 02 11
Program S1 Teknik Spil

TIRTAYASA UNIVERSITY
C i v i l E n g i n e e r i n g
Contoh struktur tangga

STRUKTUR BETON II
Kuliah - 02 12
Program S1 Teknik Spil

6
10/14/2015

TIRTAYASA UNIVERSITY
C i v i l E n g i n e e r i n g
Contoh struktur tangga

STRUKTUR BETON II
Kuliah - 02 13
Program S1 Teknik Spil

TIRTAYASA UNIVERSITY
C i v i l E n g i n e e r i n g
Contoh struktur tangga

STRUKTUR BETON II
Kuliah - 02 14
Program S1 Teknik Spil

7
10/14/2015

TIRTAYASA UNIVERSITY
C i v i l E n g i n e e r i n g
Sistem Struktur Tangga

Tangga dg Balok: Asumsi sistem struktur tergantung pada posisi kolom yang ada

Balok

Balok

kolom kolom kolom kolom


Kolom/ Kolom/
Balok Induk Balok Induk
Kolom/
A B C Balok Induk

STRUKTUR BETON II
Kuliah - 02 15
Program S1 Teknik Spil

TIRTAYASA UNIVERSITY
C i v i l E n g i n e e r i n g
Sistem Struktur Tangga
Asumsi A, B dan C tersebut semuanya benar  dengan catatan:
Pelaksanaan sesuai dengan asumsi yang dipilih.

Masing-masing asumsi akan menghasilkan perilaku struktur yang berbeda,


sehingga penulangannyapun berbeda.

kolom
Kolom/ Balok
Induk
STRUKTUR BETON II
Kuliah - 02 16
Program S1 Teknik Spil

8
10/14/2015

TIRTAYASA UNIVERSITY
C i v i l E n g i n e e r i n g
Sistem Struktur Tangga

Tangga Pelat : Asumsi sistem struktur tergantung pada posisi kolom yang ada

c
Berarti harus ada balok-balok lintang pada
titik a-d

Pelat
Balok-balok ini harus ada yang
a b mendukung  dukungan dapat berupa
kolom, dinding atau balok induk

d
Balok

Balok bordes
Balok

STRUKTUR BETON II
Kuliah - 02 17
Program S1 Teknik Spil

TIRTAYASA UNIVERSITY
C i v i l E n g i n e e r i n g
Sistem Struktur Tangga

Balok-balok lintang pada titik a-c

c
Balok

Pelat
a

Balok bordes
b
Balok

STRUKTUR BETON II
Kuliah - 02 18
Program S1 Teknik Spil

9
10/14/2015

TIRTAYASA UNIVERSITY
C i v i l E n g i n e e r i n g
Sistem Struktur Tangga

Balok-balok lintang pada titik a-c

c
Balok

Pelat
a

b
Balok bordes

Balok

STRUKTUR BETON II
Kuliah - 02 19
Program S1 Teknik Spil

TIRTAYASA UNIVERSITY
C i v i l E n g i n e e r i n g
Perancangan Tangga
1. Untuk tangga dengan balok
- Perancangan pelat injak (anak tangga) dan pelat bordes
- Perancangan balok tangga

2. Tangga pelat (tanpa balok)


- Perancangan pelat tangga dan pelat bordes
- Perancangan balok-balok lintang

3. Perancangan kolom dan fondasi pada ruang tangga


(Biasanya kolom dan fondasi ini juga merupakan bagian dari struktur
bangunan secara keseluruhan, yang mendapat beban dari lantai2
bangunan dan beban tangga)

Catatan:
1. Perancangan tangga biasanya dilakukan terpisah dari hitungan struktur
portal bangunan, seperti halnya elemen2 asesori lainnya:
2. Gambar2 rencana dan pelaksanaan harus sesuai dengan asumsi yang
digunakan dalam hitungan.
STRUKTUR BETON II
Kuliah - 02 20
Program S1 Teknik Spil

10
10/14/2015

TIRTAYASA UNIVERSITY
C i v i l E n g i n e e r i n g
Perancangan Tulangan
Hitungan tulangan tangga pada dasarnya identik dengan hitungan tulangan
untuk elemen balok atau pelat biasa.

Dengan BMD yang demikian, berarti hitungan


penulangan dilakukan pada penampang pot. Vertikal
(lih. Gbr). Hal ini tidak praktis, karena tulangan dipasang
miring sejajar dengan permukaan balok/pelat beton.

Sehingga beban tangga diuraikan menjadi sbb:

BMD

SFD

Hitungan penulangan
dilakukan pada
penampang tegak
lurus sumbu
NFD
memanjang balok atau
pelat

STRUKTUR BETON II
Kuliah - 02 21
Program S1 Teknik Spil

TIRTAYASA UNIVERSITY
C i v i l E n g i n e e r i n g
Perancangan Tangga
Hitungan tulangan pelat tangga  ditinjau untuk b = 1000 m.
c a Cc

h d Mn
Ts
b = 1000 mm

Mu = Cc (d-a/2) = 0,85 . fc’. a. b (d-a/2)

Mu adalah momen terfaktor hasil hitungan analisis struktur tangga,


Sehingga persamaaan tersebut menjadi persm. Kuadrat dlm a

 a dapat dihitung.

Dari syarat Fh = 0 maka Cc = Ts  0,85.fc’.a.b = As.fy


As dapat dihitung

Syarat penulangan : As max = 0,75.Asb


As min = (1,4/fy)b.d atau (fc’/(4.fy))b.d
STRUKTUR BETON II
Kuliah - 02 22
Program S1 Teknik Spil

11
10/14/2015

TIRTAYASA UNIVERSITY
C i v i l E n g i n e e r i n g
Perancangan Tangga

Jika As < As min  digunakan As = As min


Mengindikasikan bahwa pemilihan tebal balok atau pelat
lantai terlalu besar.

Jika As > As min  Mengindikasikan bahwa pemilihan tebal balok atau pelat
lantai terlalu kecil  sebaiknya tebal balok/pelat ini
diperbesar.
 Pada balok bisa dipakai tulangan rangkap
 Pada pelat umumnya dipakai tulangan tunggal, sehingga
tebal pelat perlu diperbesar

STRUKTUR BETON II
Kuliah - 02 23
Program S1 Teknik Spil

TIRTAYASA UNIVERSITY
C i v i l E n g i n e e r i n g
Perancangan Tangga

Dalam perancangan dan pelaksanaan pembuatan tangga pada bangunan


gedung harus konsisten:

Asumsi dalam pemodelan  nilai dan tanda momen yang diperoleh


perancangan (hitungan penulangan)  penggambaran  pelaksanaan
dilapangan.

Misal: jika dalam pemodelan danggap tumpuan sendi-rol  hanya ada


momen positif  hitungan penulangan pada daerah momen positif saja 
penggambaran tulangan  pelaksanaan harus sesuai dengan asumsi tsb.

Namun utk mengantisipasi momen tak terduga, maka di daerah tumpuan


(momen nol) dipasang tulangan momen negatif sebesar 1/3 momen positif
tsb., sedangkan tulangan momen positif sendiri sebanyak minimum 1/3 nya
harus diteruskan s/d dan diangkur di daerah tumpuan.

STRUKTUR BETON II
Kuliah - 02 24
Program S1 Teknik Spil

12
10/14/2015

TIRTAYASA UNIVERSITY
C i v i l E n g i n e e r i n g
Perancangan Tangga

Perancangan struktur tangga bangunan gedung dapat dilakukan secara:


1. Manual :
 tangga dimodelkan secara terpisah dan sebagai struktur mandiri
 semua jenis dan nilai reaksi tumpuan yang diperoleh diinputkan
sebagai beban pada model struktur bangunannya
 untuk tangga yang menyatu dengan balok-balok lantai lebih cocok
dimodelkan sebagai tertumpu dg tumpuan jepit, sedangkan kaki
tangga yang fondasinya berupa foot-plate atau menumpang pada
pasangan batu kali lebih sesuai dimodelkan tertumpu sendi

2. Dg software:
 struktur tangga dimodelkan sekaligus dan menyatu dengan struktur 3D
bangunannya
 pelat tangga dan bordes yang menyatu dg balok2 bersifat monolit, dan
tdk di-release dalam pemodelan.

STRUKTUR BETON II
Kuliah - 02 25
Program S1 Teknik Spil

TIRTAYASA UNIVERSITY
C i v i l E n g i n e e r i n g
Detail Penulangan Tangga

STRUKTUR BETON II
Kuliah - 02 26
Program S1 Teknik Spil

13
10/14/2015

TIRTAYASA UNIVERSITY
C i v i l E n g i n e e r i n g
Detail Penulangan Tangga

STRUKTUR BETON II
Kuliah - 02 27
Program S1 Teknik Spil

TIRTAYASA UNIVERSITY
C i v i l E n g i n e e r i n g
Detail Penulangan Tangga

STRUKTUR BETON II
Kuliah - 02 28
Program S1 Teknik Spil

14
10/14/2015

TIRTAYASA UNIVERSITY
C i v i l E n g i n e e r i n g
Detail Penulangan Tangga

STRUKTUR BETON II
Kuliah - 02 29
Program S1 Teknik Spil

TIRTAYASA UNIVERSITY
C i v i l E n g i n e e r i n g
Detail Penulangan Tangga

STRUKTUR BETON II
Kuliah - 02 30
Program S1 Teknik Spil

15
10/14/2015

TIRTAYASA UNIVERSITY
C i v i l E n g i n e e r i n g
Contoh Perhitungan

Bahan:
Beton dengan fc’ = 30 Mpa
Baja tulangan dengan fy = 400 Mpa

Beban:
Beban hidup = 4 kN/m2 (vertikal)
Berat sendiri beton = 24 kN/m3
Lebar tangga 120 cm

Rencanakan:
1. Jumlah anak tangga
2. Kebutuhan tulangan
3. Gambar penulangan

STRUKTUR BETON II
Kuliah - 02 31
Program S1 Teknik Spil

TIRTAYASA UNIVERSITY
C i v i l E n g i n e e r i n g
Contoh Perhitungan

Penyelesaian:
Pertama-tama harus ditentukan dahulu jumlah anak
tangga dengan nilai a & s memenuhi syarat:
Dicoba dengan s = 17 cm dan a = 29 cm. 6.08
1 x 17,5
Cek: 2s + a = 63 cm  OK.
7x 17 154
Beda tinggi antar lantai = 608-300 = 308 cm
Jml anak tangga = (308/17) = 18,1 bh, 1 x 17,5
+4.54

Digunakan 18 anak tangga 1 x 17,5

(masing-masing 9 di bwh dn di atas bordes) 7 x 17 154


14 buah anak tangga dg s = 17 cm
4 buah anak tangga dg s = 17,5 cm
1 x 17,5 119
9 x 29 = 261
Sudut miring tangga: 380

 = arc tan (s/a) = arc tan (17/29)=30,379 derajat

STRUKTUR BETON II
Kuliah - 02 32
Program S1 Teknik Spil

16
10/14/2015

TIRTAYASA UNIVERSITY
C i v i l E n g i n e e r i n g
Contoh Perhitungan

Tebal pelat tangga t =20 cm adalah tebal miring.


Untuk menghitung beban berat sendiri perlu dicari
tebal vertikalnya.

t = 20 cm
t1= ½ s.cos  = ½ .17.cos 30,379 = 7,333 cm
t2 = t + t1 = 27,333 cm
t3 = t2/cos  = 27,333 / cos 30,379 = 31,683 cm

Ukuran tebal ini dianggap sudah tebal,,jadi sudah


termasuk finishing.

STRUKTUR BETON II
Kuliah - 02 33
Program S1 Teknik Spil

TIRTAYASA UNIVERSITY
C i v i l E n g i n e e r i n g
Contoh Perhitungan
Sistem struktur tangga dianggap sbg balok
sederhana (dg tumpuan sendi rol) dg semua beban
arah vertikal ke bawah):

Beban tangga:
Berat sendiri bag miring: qD1 = t3. 1,2 . 24
= 0,31683. 1,2 . 24
= 9,125 kN/m’
Terfaktor qD1u = 1,2 . 9,125 = 10,95 kN/m’

Berat sendiri bordes: qD2 = t. 1,2 . 24


= 0,2 . 1,2 . 24
= 5,76 kN/m’
Terfaktor qD2u = 1,2 . 5,76 = 6,912 kN/m’

Beban hidup: qL =1,2 . 4 kN/m2 = 4,8 kN/m’


 Terfaktor qLu = 1,6 . 4,8 = 7,68 kN/m’
STRUKTUR BETON II
Kuliah - 02 34
Program S1 Teknik Spil

17
10/14/2015

TIRTAYASA UNIVERSITY
C i v i l E n g i n e e r i n g
Contoh Perhitungan
Analisis struktur:
Karena beban ditinjau vertikal, maka momen dihitung
pada panjang bentang proyeksi 380 cm.
Rki
Reaksi tumpuan:
Rki = (( ½ . 6,912 . 1,19^2)+(10,95 . 2,61 . 2,495) +
( ½ . 7,68 . 3,8^2)) / 3,8 Rka
= 34, 644 Kn

Rka = ((6,912 . 1,19 . 3,205) + ( ½ . 10,95 . 2,61^2) +


( ½ . 7,68 . 3,8^2)) / 3,8
= 31, 344 kN

Mmax dititik x = 34,644 / 10,95 + 7,68 = 1,86 m dr kiri


Mu,max = 34,644 . 1,86 – ( ½ . (10,95 + 7,68) . 1,86^2)
= 32,212 kNm
STRUKTUR BETON II
Kuliah - 02 35
Program S1 Teknik Spil

TIRTAYASA UNIVERSITY
C i v i l E n g i n e e r i n g
Contoh Perhitungan

Kontrol kemampuan geser:


Pada pelat, tebal pelat harus ditetapkan sdmk shg
pelat mampu menahan gaya geser tanpa tulangan Rki
geser:

Vu,ki = 34,644 kN  pd tebal plat t/cos  = 23,183 cm


Rka
Vu,ka = 31,344 Kn  pd tebal plat bordes t = 20 cm

Kemampuan geser beton:


Vc,ki = 0,75 . (30/6). 1200. (231,83 – 50) = 149,39 kN
Vc,ka= 0,75 . (30/6). 1200. (200 – 40) = 131,453 kN

Jadi:
Tebal pelat tangga & bordes mampu menahan geser
jadi tdk perlu tulangan geser ataupun pertebalan pelat.

STRUKTUR BETON II
Kuliah - 02 36
Program S1 Teknik Spil

18
10/14/2015

TIRTAYASA UNIVERSITY
C i v i l E n g i n e e r i n g
Contoh Perhitungan
Hitungan kebutuhan tulangan lentur
Karena tulangan di pasang searah dengan kemiringan
plat, maka untuk mudahnya hitungan tulangan pada
bagian pelat miring didasarkan pada t=20 cm dgn nilai
momen sebesar Mu,max . Cos  = 27,789 kNm. Rki
Diambil lindungan beton 20 mm dan baja tul dia 12 mm.
d = 200 – 20 – (0,5*12) = 174 mm
Mu = Cc (d-0,5a) = 0,85 . fc’ . a . b (d-0,5a) Rka
= 0,85 . 30 . a . 1000 (174 – 0,5a)
= 4437000a – 0,5a^2
27789000 = 4437000a – 0,5a^2
a = 6, 263 mm
Cc = Ts
0,85 . fc . a . b = Ast . fy
Ast = 0,85 . fc . a . b / fy
= 0,85 . 30 . 6,263.1000 / 400 = 399,29
Asmin = 1,4/400 . 1000 . 174 = 609 mm^2  Menentukan!
Asmin = 30/(4.400). 1000 . 174 = 595,65 mm^2
STRUKTUR BETON II
Kuliah - 02 37
Program S1 Teknik Spil

TIRTAYASA UNIVERSITY
C i v i l E n g i n e e r i n g
Contoh Perhitungan

Hitungan kebutuhan tulangan lentur


Digunakan tulangan D12-150
As,tps = 1000/150 .(0,25..12^2) = 753,98 mm^2  OK

Tulangan pembagi:
20% tul. Pokok tps = 1/5 . 753,98 = 150,79 mm^2
Digunakan tulangan  8 – 250
As,tps = 1000/250 .(0,25..8^2) = 201,06 mm^2  OK

STRUKTUR BETON II
Kuliah - 02 38
Program S1 Teknik Spil

19
10/14/2015

TIRTAYASA UNIVERSITY
C i v i l E n g i n e e r i n g
REFERENSI

1. Bahan ajar PBTS oleh Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo


2. Building How
3. SNI 1727-2013

STRUKTUR BETON II
Kuliah - 02 39
Program S1 Teknik Spil

20

Anda mungkin juga menyukai