2014 Bab V Penutup Laporan Program Kalesang Desa Buru Maluku
2014 Bab V Penutup Laporan Program Kalesang Desa Buru Maluku
PENUTUP
332
penyelenggaraan pemerintahan desa terkait dengan capaian
pembangunan di level desa. Adapun kategori parameter yang
digunakan untuk mengukur kinerja penyelenggaraan pemerintahan
desa adalah:
(1) kategori parameter derajat kesejahteraan umum;
(2) kategori parameter derajat pelayanan publik;
(3) kategori parameter derajat kehidupan demokrasi lokal.
c. Aspek strategi penyelenggaraan pemerintahan desa. Strategi, pada
kutub ini, diartikan sebagai rencana yang menyeluruh dan terpadu
mengenai upaya-upaya organisasi yang meliputi penetapan kebijakan
dan program untuk mencapai sasaran dan tujuan.
3. Penguatan kinerja pemerintahan desa membutuhkan
terbangunnya kekuatan masyarakat sipil yang terorganisir, terbuka, timbul
dengan sendirinya, otonom dari negara serta terikat pada nilai-nilai
kebersamaan. Melalui kekuatan masyarakat sipil inilah, warga desa
mempunyai kapasitas untuk terlibat dan bertindak secara kolektif dalam
sebuah lingkup publik untuk mengekspresikan kepentingan-kepentingannya,
preferensi dan ide-ide mereka, bertukar informasi untuk mencapai sasaran
kolektif, mampu mengajukan permintaan pada penyelenggara pemerintahan
desa dalam memperbaiki fungsi dan struktur pemerintahan desa serta untuk
mendesakan para pejabat pemerintahan desa bertindak transparan dan
akuntabel.
3
34
LAMPIRAN 1:
DESAIN STRATEGIS PROGRAM KALESANG DESA DALAM KERANGKA PENINGKATAN KAPASITAS TATA KELOLA
PEMERINTAHAN DESA DI KABUPATEN BURU
OUTCOME
35
OUTPUT
35
36
2) Pemerintah Desa 2) Kecamatan mampu pelayanan publik di 2) Adanya draf Perda
memiliki SOP mensinergikan program desa jaringan kebijakan
pelayanan publik (civil pemerintah atasan yang 2) Adanya draf Perda dan kerjasama
n civic services). dilakukan di desa Partisipasi antardesa
3) Pemerintah Desa 3) Pemerintah desa mampu masyarakat dan 3) Adanya draf Perdes
memiliki SPM berpartisipasi aktif dalam Akuntabilitas tata jaringan kebijakan
pelayanan publik (civil Musrenbang Kecamatan kelola dan kerjasama
n civic services). untuk sinkronisiasi program pemerintahan desa antardesa
4) Adanya draf Perda pembangunan di desa 3) Adanya draf Perdes
Posisi, peran, dan 4) Adanya draf Perda Partisipasi
fungsi pemerintahan Koordinasi dan sinergi masyarakat dan
desa antara pemerintah desa dan Akuntabilitas tata
5) Adanya draf Perdes pemerintah supra-desa kelola
Posisi, peran, dan 5) Adanya draf Perda tata pemerintahan desa
fungsi pemerintahan kelola urusan dan
desa kewenangan yang berbasis
pada pengakuan terhadap
otonomi asli
6) Adanya draf Perdes
Koordinasi dan sinergi
antara pemerintah desa dan
pemerintah supra-desa
7) Adanya draf Perdes tata
kelola urusan dan
kewenangan yang berbasis
pada pengakuan terhadap
otonomi asli
36
37
2. Tata kelola c. Pemerintahan desa c. Pemerintahan desa mampu c. Pemerintahan desa c. Pemerintahan desa
pemerintahan mampu mengembangkan fungsinya mampu mampu berinovasi
desa yang mengidentifikasi dan melalui integrasi urusan mengembangkan dalam mengelola
mampu memahami urusan dan dan kewenangan yang kinerja dan urusan dan
mengelola kewenangan yang berbasis pada pengakuan pertanggungjawab kewenangan yang
urusan dan berbasis pada terhadap otonomi asli ke an pengelolaan berbasis pengakuan
kewenangan pengakuan terhadap dalam tata kelola dari urusan dan terhadap otonomi
yang ada dalam otonomi asli pemerintahan desa kewenangan yang asli
otonomi asli berbasis pengakuan
desa secara terhadap otonomi
efektif. asli
Indikator: Indikator: Indikator: Indikator:
1) Pemerintah desa 1) Pemerintah desa memiliki 1) Pemerintah desa 1) Pemerintah desa
memiliki database mekanisme pengelolaan memiliki SOP memiliki sistem dan
urusan dan urusan dan kewenangan pengelolaan urusan prosedur checks and
kewenangan yang yang berbasis pada dan kewenangan balances dengan
berbasis pada pengakuan terhadap yang berbasis lembaga adat
pengakuan terhadap otonomi asli pengakuan
otonomi asli 2) Pemerintah desa terhadap otonomi
mengembangkan tugas asli.
pokok dan fungsi terkait 2) Pemerintah desa
urusan dan kewenangan memiliki system
yang berbasis pada dan prosedur
pengakuan terhadap pertanggungjawab
otonomi asli. an pengelolaan
urusan dan
kewenangan yang
berbasis pengakuan
38
37
terhadap otonomi
asli.
3. Tata kelola d. Pemerintahan desa d. Pemerintahan desa d. Pemerintahan desad. Pemerintahan desa
pemerintahan mampu memfasilitasi memiliki kemampuan yang responsif dan mampu
desa yang pembentukan pengorganisasian partisipasi mampu mensinergikan antara
mampu lembaga-lembaga warga mengoptimalkan lembaga
mengelola kemasyarakatan. peran, fungsi, dan kemasyarakatan dan
partisipasi dan akuntabilitas insitusi pilar
representasi lembaga pengorganisasian
warga dalam kemasyarakatan masyarakat (adat,
mewujudkan agama, dan
tata kelola pemerintah desa).
pemerintahan Indikator: Indikator: Indikator: Indikator:
desa yang 1) Pemerintah desa 1) Pemerintah desa memiliki 1) Lembaga-lembaga 1) Terbentuknya forum
mandiri dan mempunyai lembaga sistem dan prosedur kemasyarakatan komunikasi antara
efektif. kemasyarakatan di pengelolaan partisipasi memliki SOP untuk lembaga
bidang ekonomi, warga menjalankan peran kemasyarakatan dan
perempuan, 2) Pemerintah desa menjamin dan fungsinya insitusi pilar
kepemudaan. keterwakilan kepentingan 2) Lembaga-lembaga pengorganisasian
2) Lembaga warga desa kemasyarakatan masyarakat
kemasyarakatan memliki system
memiliki struktur dan mekanisme
organisasi yang sah pertanggungjawab
an peran dan
fungsinya.
39
38
4. Tata kelola e. Pemerintahan desa e. Pemerintahan desa mampu e. Pemerintahan desa e. Pemerintahan desa
pemerintahan memahami serta meningkatkan kapasitas mampu mampu
desa yang mampu membentuk jaringan kebijakan dan mengembangkan mengembangkan
mampu jaringan kebijakan kerjasama antarpemerintah sistem integritas inovasi dalam
membangun dan kerjasama desa bagi peningkatan dalam mengelola mengelola jaringan
jejaring antardesa bagi kemandiriaan dan jaringan kebijakan kebijakan dan
kebijakan dalam peningkatan efektivitas tata kelola dan kerjasama kerjasama
lingkungan yang kemandiriaan dan pemerintahan desa antarpemerintah antarpemerintah
kondusif bagi efektivitas tata kelola desa bagi desa bagi
peningkatan pemerintahan desa peningkatan peningkatan
kemandirian dan kemandiriaan dan kemandiriaan dan
efektivitas tata efektivitas tata efektivitas tata
kelola kelola kelola pemerintahan
pemerintahan pemerintahan desa desa
desa
Indikator: Indikator: Indikator: Indikator:
1) Terbentuknya asosiasi 1) Asosiasi pemerintahan desa 1) Asosiasi 1) Asosiasi pemerintah
pemerintahan desa mempunyai database pemerintahan desa desa memiliki
bidang kerjasama mempunyai system strategi perluasan
antardesa dan prosedur bidang dan actor
2) Asosiasi pemerintahan desa pengaduan kerjasama antardesa
mempunyai SOP untuk 2) Asosiasi
meningkatkan pemerintahan desa
kemandiriaan dan mempunyai system
efektivitas tata kelola checks and
pemerintahan desa balances di antara
anggotanya.
40
39
5. Tata kelola f. Lembaga/organisasi f. Lembaga/organisasi f. Lembaga/organisasi f. Lembaga/organisasi
pemerintahan masyarakat sipil masyarakat sipil masyarakat sipil pendamping
desa yang pendamping pendamping pemerintahan pendamping pemerintahan desa
didukung dengan pemerintahan desa desa memiliki kapasitas pemerintahan desa mampu membangun
kapasitas memiliki pemahaman untuk mengembangkan memiliki jejaring dan inovasi
pendampingan tentang tata kelola strategi dan desain tata akuntabilitas untuk menjamin
dari lembaga/ pemerintahan desa kelola pemerintahan desa kinerja dalam keberlanjutan tata
organisasi yang efektif, mandiri, yang efektif, mandiri, dan pelembagaan tata kelola pemerintahan
masyarakat sipil dan berbasis pada berbasis pada pengakuan kelola desa yang efektif,
di tingkat pengakuan terhadap terhadap otonomi asli di pemerintahan desa mandiri, dan
kabupaten, otonomi asli wilayah kerjanya yang efektif, berbasis pada
kecamatan, dan mandiri, dan pengakuan terhadap
desa berbasis pada otonomi asli
pengakuan
terhadap otonomi
asli di wilayah
kerjanya
Indikator: Indikator: Indikator: Indikator:
1) Komitmen dukungan 1) Lembaga/organisasi 1) Lembaga/organisasi 1) Terbentuknya policy
dan keterlibatan masyarakat sipil masyarakat sipil community
lembaga/organisasi pendamping memiliki pendamping 2) Adanya usulan
masyarakat sipil strategi dan desain pemerintahan desa kebijakan
dalam pengembangan pengembangan tata kelola mempunyai sistem pengembangan tata
tata kelola pemerintahan desa yang dan prosedur kelola pemerintahan
pemerintahan desa efektif, mandiri, dan pengaduan desa oleh
yang efektif, mandiri, berbasis pada pengakuan 2) Lembaga/organisasi lembaga/organisasi
dan berbasis pada terhadap otonomi asli masyarakat sipil masyarakat sipil
pengakuan terhadap sesuai dengan konteks pendamping pendamping.
41
40
otonomi asli wilayah kerjanya memiliki
2) Adanya profil dan 2) Lembaga mekanisme
instrumen Lembaga/organisasi monitoring dan
pengembangan masyarakat sipil evaluasi terhadap
kapasitas pendamping memiliki kinerja tata kelola
lembaga/organisasi jaringan komunikasi dan pemerintahan desa
masyarakat sipil konsolidasi
potensial yang ada di
tingkat kabupaten,
kecamatan, dan desa
41
42