Bab I-1
Bab I-1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
didukung oleh semangat otonomi, pelaksanaan yang berkualitas serta sarana dan
secara keseluruhan.
sesuai tujuan negaranya. Van Poelje (dalam hamdi, 1999 : 25) menjelaskan bahwa
1. Fungsi Primer
a. Fungsi Pelayanan
3
pelayanan. Ini merupakan fungsi yang bersifat umum dan dilakukan oleh seluruh
Negara di dunia.
b. Fungsi Pengaturan
2. Fungsi Sekunder
a. Fungsi Pembangunan
b. Fungsi Pemberdayaan
4
Fungsi ini dijalankan jika masyarakat tidak mempunyai skil dan kemampuan
untuk bias keluar dari comfort zone atau zona aman. Contohnya masyarakat
yang penting karena merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan pada
termasuk dalam posisi di bawah, akan tetapi justru terdepan dan langsung berada
di salurkan ke pedesaan.
nasional bukan hanya di karenakan bahwa sebagian besar warga Indonesia tinggal
pemerintah kecamatan sering tidak berjalan sebagaimana yang diharapkan. Hal ini
6
masih kurangnya peran aparat untuk mewujudkandan peran serta dalam proses
satu kendala yang cukup seriyus dalam pembangunan kecamatan, tentu imbas dari
Kecamatan atau yang disebut dengan nama lainadalah bagian wilayah dari daerah
sebagian urusan otonomi daerah, yang disebut juga tugas delegatif meliputi:
a. Perizinan;
b. Rekomendasi;
c. Koordinasi;
d. Pembinaan;
e. Pengawasan;
f. Fasilitasi;
g. Penetapan;
h. Penyelenggaraan;dan
i. Kewenangan lain yang dilimpahkan . (Peraturan Pemerintah nomor 17
tahun 2018)
7
yang dilaksanakan menjadi teratur, tertib, dan mencapai tujuan secara efisien dan
tugas astributif camat dalam Peraturan Pemerintah nomor 17 tahun 2018 tentang
diantaranya meliputi :
fungsinya kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah Kota sesuai standar yang
8
dibantu oleh :
1. Sekretaris Camat;
2. Kepala Seksi Pemerintahan;
3. Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban;
4. Kepala Seksi Kesejahteraan Sosial;
5. Kepala Seksi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat;
6. Kelompok Jabatan Fungsional.
fungsinya.
Januari dengan mengacu pada RPJM desa. Setiap desa diamanatkan untuk
menyusun dokumen rencana 5 tahunan yaitu RPJM Desa dan dokumen rencana
petunjuk yang sudah diberikanyakni para kepala desa yang ada menerima
Adapun fokus dalam penelitian ini adalah untuk melihat peranan dari
lainya dapat dikatakan bahwa selama ini pemerintah desa pantai cermin,
harapanya.
11
Kecamatan Tapung yang menjadi target pembangunan pada tahun 2017 , maka
penulis akan menyajikan pada tabel dan juga penjelasaan yang ada di bawah ini :
2 3 4 5
1
Indra Sakti Turap Anak Sungai 1,5 km Selesai
19
Palmbayan Hotmix Jalan 4m x 2km Selesai
20
Pembangunan Serba Belum
Sungai Agung 1 unit
21 Guna Selesai
Pembangunan Rumah
Kijang Rejo 10 unit Belum
Layak Huni
22 Selesai
Gapura batas antar Proses
Karya Indah kabupaten dengan kota 1 unit
23 Pekanbaru
Banca Kalubi Pembangunan Turap 100 m Selesai
24
Batu Gajah Hotmix Jalan Poros 4m x 1,5 km Selesai
25
Sumber: Kantor Camat Tapung,2017
yang dilakukan di kecamatan Tapung masih banyak yang tidak terlaksana dengan
yang akan penulis bahas pada tabel 1.2. Pembangunan jalan di Kecamatan Tapung
berjalan dengan lambat, begitu juga dengan pembangunan Rumah Layak Huni
Kenantan termasuk sangat lambat dan cendrung berjalan ditempat, tentu hal ini
ekonomis mereka, oleh karena alasan Pembangunan di Desa Pantai Cermin, Desa
Petapahan , dan Desa Kenantan termasuk sangat lambat dan cendrung berjalan
ditempat.
13
Petapahan, Desa Kenantan masih tergolong sangat rendah, yang mana kemudian
jalan poros, pembangunan Turap, pembangunan gedung serba guna dan lain
karena pembangunan yang dilakukan oleh pihak kecamatan masih belum tepat
sasaran bahwasanya salah satu desa yang ada diKecamatan Tapung menerima
mampu tetapi pembangunan dilakukan tidak tepat sasaran masih ada rakyat kecil
yang lebih membutuhkan tetapi tidak termasuk dalam daftar penerima bantuan,
dan juga pembangunan yang di lakukan juga belum terselesaikan tepat waktu hal
ini terjadi karena kurangnya komunikasi dan sosialisasi dari pihak Kecamatan
14
desa kenantan dan petapahan masih belum berjalan baik karena masih adanya
melintasi jalan tersebut mengingat bahwa jalan petapahan adalah jalan lintas
sudah seharusnya di carikan solusi yang akurat dan mampu mengubah situasi
dalam jangka dekat ataupun dalam jangka panjang, jika sebenarnya program-
program sudah dilakukan dan di adakan dari pihak yang lebih tinggi seperti
Desa.
sasaran.
16
waktu.
B. Rumusan Masalah
Dari penjelasan latar belakang masalah diatas maka dari itu dapat
Kampar”
1. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
b. Manfaat Praktis
2. Kegunaan Penelitian
BAB II
A. Studi Kepustakaan
pelayanan civil bagi setiap organ melalui hubungan pemerintahan, sehingga setiap
dengan tuntutan (harapan) yang di-perintah. Dalam hubungan ini bahkan warga
Negara asing atau siapa saja yang pada suatu saat berada secara sah (legal) di
melayankanya.
tuntutan yang di-perintah akan jasa-publik dan layanan civil. Tuntutan yang
konsumsi,pemasaran-“penjualan,”distribusi-ekspedisi,“pembelian” (penerimaan_-
a. Penyediaan layanan
b. Pengaturan Pembangunan
c. Perwakilan Koordinasi dan
d. perencanaan
MenurutNdraha(2003: 5-6) pewmerintahan adalah suatu system
yang diperintah akan jasa public dan layanan civil, sedangkan pemerintah adalah
system dan proses untuk melakukan dan memenuhi kebutuhan masyarakat luas
maarakat tersebut.
20
Pemerintahan adalah suatu ilmu dan seni. Dikatakan sebagai seni karena
baik objek materia maupun forma, universal sifatnya, sistematis serta spesifik
(khas).
kedalam dan hubungan dinas itu dengan masyarakat lebih jauh ditegaskanya
(Musanef,2002:8)
sebagai berikut :
mendapat persetujuan.
administratif.
dan
22
meliputi:
perundang- undangan.
sebagai berikut :
yang kecil.
Kecamatan bias berpola Maksimal dengan 5 Kepala Seksi dan bisa berpola
Minimal dengan 3 Kepala Seksi. Untuk sekarang ini Kecamatan diatur dengan
klasifikasi Tipe A (Kecamatan yang beban kerjanya besar) dan klasifikasi Tipe
Camat Diatur pada Pasal 224UU No.23 Tahun 2014 sebagai berikut :
perundang- undangan.
4. Konsep Peranan
seseoran melaksanakan hak dan kewajiban sesuai dengan kedudukanya, maka hal
ini berarti ia menjalankan suatu peran, keduanya tidak dapat di pisah-pisahkan dan
peranan yang berasal dari pola-pola pergaulan hidupnya. Hal tersebut sekaligus
Peranan lebih banyak menekankan pada fungsi, penyesuaian didi dan sebagai
banyak menunjuk pada fungsi, penyesuaian diri dan sebagai suatu proses, jadi
kehidupan kemasyarakatan.
b. Peranan adalah suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh
c. Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi
kelompok yang melakukan suatu usaha untuk mencapai tujuan tertentu atas suatu
tugas atau bukti yang sudah merupakan kewajiban yang harus dilakukan sesuai
5. Konsep Koordinasi
tepat,dan pembagian perkerjaan kepada para bawahan oleh manajer maka setiap
berpendapatbahwa koordinasi adalah suatu usaha yang sinkron dan teratur untuk
menyediakan jumlah dan waktu yang tepat, dan mengarahkan pelaksanaan untuk
menghhasilkan suatu tindakan yang seragam dan harmonis pada sasaran yang
telah ditentukan .
atau teratur untuk menyediakan jumlah dan waktu yang tepat dan mengarahkan
pelaksanaan untuk menghasilkan suatu tindakan yang seragam dan harmonis pada
tujuan
seseorang yang dilaksanakan oleh seseorang atau bagian yang satu dengan bagian
yang lain. Dengan Koordinasi ini diartikan sebagai suatu usaha kearah keselarasan
kerja antar anggota organisasi sehingga tidak terjadi kesimpingan siuran, tumpang
tindih. Hal ini berarti pekerjaan akan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
sebagai koordinator dengan melihat bagai mana cara untuk melakukan koordinasi
organisasi dalam memberikan ide, membina hubungan dengan anggota dan antar
a. Perencanaan
kegiatan, program,dan tujuan yang diingi di capai oleh organisasi, The Ling Gie
menentukan hal-hal yang harus dikerjakan dalam rangka pencapaian tujuan yang
is deciding in advance ehat is tobe done, yang mana artinnya perencanaan adalah
sasaran, kebijakan, prosedur dan program yang diperlukan untuk mencapai apa
yang diinginkan pada masa yang akan datang, jadi dari teori yang dikemukakan
organisasi.
b. Pengorganisasian
proses dimana aktivitas kerja disusun dan dialihkan kepada sumber tenaga untuk
adalah aktivitas yang terlibat dalam suatu struktur organisasi yang sesuai,
memberi tugas kepada perkerja serta membentuk hubungan yang berguna diantara
c. Penggerakan
pengaktifan orang-orang agar berkerja secara kelompok agar berkerja secara sadar
30
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sesuai dengan perencanaan dan pola
organisasi
d. Pengawasan
(dalam Sukarna, 2011L;111) adalah pemeriksaan apakah suatu yang terjadi sesuai
ditentukan. Menurut Siagian (2003: 115) agar pengawasaan dapat berjalan dengan
langsung.
1. Komunikasi
3. Kompetensi Partisipan
setiap kelompok manusia yang telah hidup dan berkerja sama sehingga mereka
dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai suatu kesatuan
memberdayakan masyarakat.
Penguatan yang dilakukan adalah dengan membentuk suatu pola yang mampu
masyarakat itu sendiri harus dilindungi dari adanya pihak kuat atau factor
akanmenggeser usaha-usaha yang telah disusun oleh masyarakat. Hal ini dapat
kedalamnya.
33
dapat mewujudkan masyarakat yang mandiri, yang sudah bias mengerti akan
masyarakat yang mana tindakan yang dilakukan oelh masyarakat itu sendiri dalam
7. Konsep Pembangunan
ditempuh oleh suatu negara bangsa menuju modernitas dalam rangka pembinaan
yang mana tujuanya untuk meningkatkan kondisi suatu masyarakat menjadi lebih
baik.
tentang pembangunan sebagai “suatu usaha atau rangkain usaha pertumbuhan dan
perubahan yang berencana dan dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa (nation
yang lebih sederhana, yaitu pembangunan sebagai “suatu proses perubahan kearah
lingkuangan alamai yang lestari, sampai saat ini belum ditemukan adanya
suatu kondisi kehidupan bernegara dan bermasyarakat yang lebih baik dari
B. Penelitian Terdahulu
Sumber
Nama Judul Persamaan Perbedaan
Sondang Peran Camat Skripsi Meneliti Fenomena:
Prinando Sebagai UR Tentang Terdapat beberapa program
(2015) Koordinator Peran maupun kegiatan yang tidak
Pembanguna Camat dilaksanakan sesuai dengan
n Di Sebagai yang direncanakan
Kecamatan Koordinasi Indikator :
Kabun Pembangun 1. Perencanaan
Kabupaten an 2. Pengorganisasian
Rokan Hulu 3. Dan Pengendalian
Sastra Peran Camat Jurnal IP Meneliti Fenomena:
Faisal Sebagai UR Tentang Terdapat beberapa kendala
(2015) Koordinator Peran didalam melaksanakan
Dalam Camat program pembangunan
Menunjang Sebagai infrastruktur
Keberhasilan Koordinasi Indikator :
Pembanguna Pembangun 1. Perencanaan
n Di an 2. Pelaksanaan
Kecamatan 3. Pengaturan
SingingiHilir 4. Pengawasan
Kabupaten
Kuantan
Singingi
36
1. Peran normatif
2. Peran ideal
3. Peran Faktual
(Soekanto, 2017;362)
Berperan
Cukup berperan
Tidak Berperan
C. Hipotesis
meningkat”.
D. Konsep Operasional
berhubungan langsung dengan penelitian ini baik variable maupun indicator yakni
sebagai berikut
Kabupaten Kampar
yang satu dengan lainya dalam berbagai kegiatan sebagai usaha dalam
yang dilakukan secara terencana menuju lokasi yang lebih baik di lakukan
lembaga yang didasarkan pada nilai - nilai ideal atau yang seharusnya
E. Operasionalisasi Variabel
penilaian dan batasan dalam penelitian ini yang berdasarkan teori yang telah
penelitian ini disajikan dalam bentuk table, yang dirancang untuk mendapatkan
hasil penelitian yang baik dan akurat. Maka operasionalisasi variable dapat dilihat
F. Teknik Pengukuran
ukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah Berperan, Cukup Berperan,
Kurang Berperan.
1. Perencanan
2. Komunikasi
3. Pembagian Kerja
4. Pengawasan
BAB III
METODE PENELITIAN
A. TipePenelitian
persentase dan diakhiri dengan penarikan suatu kesimpulan dan saran, untuk
mengetahui dan melihat serta melukiskan keadaan yang sebenarnya secara rinci
dan actual dengan melihat masalah dan tujuan yang tujuannya telah disampaikan
dari sampel atau populasi untuk mewakili seluruh populasi.Semua informasi yang
sampel dari tiap tiap populasi dengan menggambarkan kuesioner sebagai alat
B. LokasiPenelitian
diKecamatan Tapung yang terdiri dari 25 Desa, Di dalam penelitian ini peneliti
cermin, Desa Petapahan dan Desa Kenantan dan alasan peneliti melakukan
penelitian di 3 desa tersebut karena desa tersebut dinilai masi kurang dalam
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
dari populasi. Maka sampel merupakan sebagian dari populasi yang menjadi
sumber data sebenarnya dalam suatu penelitian yang mewakili populasi yang
5 Dinas PU 2 2 100
Jumlah 84
Sumber: Data modifikasi penulis2017.
populasi tersebut. bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari
semuanya maka peneliti dapat menggunakan sebagian sampel yang diambil dari
𝑁
n=
1+𝑁𝑒 2
Keterangan:
n: jumlah sampel
47
N: jumlah populasi
e: batas toleransi kesalahan (error tolerance)
Untuk menggunakan rumus ini, pertama ditentukan berapa batas toleransi
Dengan jumlah populasi yang sama, semakin kecil toleransi kesalahan, semakin
50
n=
1+50 𝑥 (0.05)2
50
=
1+0,125
= 44 orang
penelitian ini adalah Sensus untuk pegawai kantor Camat Khususnya Camat
Desa dan Masyarakat penulis menggunakan teknik purposive sampling yang jenis
sampling ini merupakan teknik penentuan sampel dengan alasan sampel tersebut
dapat mewakili populasi yang ada, sehingga di dapatkan untuk Kepala Desa 3
48
orang dari 25 Desa, dan untuk masyarakat 50 orang dari perwakilan 3 Desa. hal
ini karena mengingat jumlah populasi yang terlalu besar sehingga penulis
1. Data Primer
berikut :
mendapat persetujuan.
masyarakat
49
2. Data Sekunder
Yaitu data yang diperoleh dari studi dari studi keputusan maupun teknik
masyarakat.
F.Teknikpengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini dengan cara
sebagai berikut:
1. Observasi
2. Wawancara
3. Kuesioner
50
penelitian,.
4. Dokumentasi
terkaitdenganobjekpenelitianyaitupembanguna di Kecamatan,meliputi
G. TeknikAnalisis Data
Metode analisis yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode analisis
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Penyusunan
UP
2
Seminar UP
3
Revisi UP
4 Revisi
Kuisioner
5 Rekomedasi
Survey
6 Survey
Lapangan
7
Analisis Data
Penyusunan
8 Laporan Hasil
penelitian
9 Konsultasi
Revisi Skripsi
Ujian
10 Komperehensif
Skripsi
11
Revisi Skripsi
12 Penggandaan
Skrpsi
DAFTAR KEPUSTAKAN
52
Syafiie, Inu Kencana. 2002. Sistem Pemerintahan Indonesia, P.T Rineka Cipta,
Jakarta
2005. Pengantar Ilmu Pemerintahan, Refika Aditama,
Bandung
Widjaja, Haw. 2010. Otonomi Desa. P.T Raja Grafindo Persada, Jakarta; 2010
Zulkifli Dkk, 2013. Pedoman Penulisan Usulan Penelitian, Skripsi, Dan Kertas
Kerja Mahasiswa. FISIPOL UIR : Pekanbaru
Dokumen:
TentangKecamatan.