LKIP 2018 Kec. Cibeunying Kaler

Kecamatan Cibeunying Kaler
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintah yang

berdayaguna, berhasilguna, bersih dan bertanggungjawab, telah
diterbitkan Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Pelaksanaan lebih
lanjut didasarkan atas Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun
2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan
Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah perwujudan

kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan
keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan visi dan misi organisasi dalam
mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat
pertanggungjawaban secara periodik.
Untuk mencapai Akuntabilitas Instansi Pemerintah yang baik,

Kecamatan Cibeunying Kaler selaku unsure pembantu pimpinan,
dituntut selalu melakukan pembenahan kinerja. Pembenahan kinerja
diharapkan mampu meningkatkan peran serta fungsi Dinas sebagai sub
system dari system pemerintahan daerah yang berupaya memenuhi
aspirasi masyarakat.
Dalam perencanaan pembangunan daerah Kota Bandung,

capaian tujuan dan sasaran pembangunan yang dilakukan tidak hanya
mempertimbangkan visi dan misi daerah, melainkan keselarasan
dengan tujuan dan sasaran yang ingindicapai pada lingkup
Pemerintahan Kota, Propinsi dan Nasional.
Terwujudnya suatu tata pemerintahan yang baik dan akuntabel

merupakan harapan semua pihak. Berkenan harapan tersebut
diperlukan pengembangan dan penerapan system pertanggungjawaban
yang tepat, jelas, terukur legitimate sehingga penyelenggaraan
LKIP Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung Tahun 2018

II - 1
pemerintah dan pembangunan dapat berlangsung secara berdayaguna,

berhasilguna, bersih dan bertanggungjawab serta bebas dari korupsi,
kolusi dan nepotisme (KKN). Sejalan dengan pelaksanaan Undang-
undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaran negara yang
bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme, maka di terbitkan
Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Sehubungan dengan hal tersebut
Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung diwajibkan untuk
menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP).
Penyusunan LKIP Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung Tahun
2018 yang dimaksudkan sebagai perwujudan akuntabilitas
penyelenggaraan kegiatan yang dicerminkan dari pencapaian kinerja,
visi, misi, realisasi pencapaian indicator kinerja utama dan sasaran
dengan target yang telah ditetapkan.
B. Gambaran Umum Kecamatan Cibeunying Kaler
Kecamatan Cibeunying Kaler dibentuk berdasarkan pada PP

Nomor 16 Tahun 1987 Tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya
Daerah Tingkat II Bandung dan Kabupaten Daerah Tingkat II Bandung.
Kecamatan Cibeunying Kaler terdiri dari 4 (empat) Kelurahan yaitu :
1. Kelurahan Cihaurgeulis
2. Kelurahan Sukaluyu
3. Kelurahan Neglasari
4. Kelurahan Cigadung
Kecamatan Cibeunying Kaler meliputi luas wilayah 449,42 Ha
dengan jumlah penduduk sebanyak 66.195 Jiwa. Untuk kepentingan
administrasi kependudukan 4 (empat) Kelurahan tersebut terdiri dari 46
Rukun Warga, dan 290 Rukun Tetangga. Sebagian besar wilayah
Kecamatan Cibeunying Kaler terdiri dari tanah darat. Sedangkan
kegiatan ekonominya didominasi oleh jasa perdagangan.

II - 2
Peta Wilayah Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung
C. Tugas dan Fungsi
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun

2016 tentang Pembentukan Dan Susunan Perangkat Daerah Kota
Bandung mempunyai tugas dan kewajiban :
Kedudukan Kecamatan merupakan wilayah kerja Camat sebagai

perangkat daerah yang dipimpin oleh Camat, berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.
Kecamatan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian
kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan Walikota kepada Camat
untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah.
Untuk melaksanakan tugas pokok dan kewajibannya, Kecamatan

Cibeunying Kaler mempunyai fungsi sebagai berikut :
a) Mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat;

b) Mengkoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan
ketertiban umum;

II - 3
c) Mengkoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan

perundang-undangan;
d) Mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan
umum;
e) Mengkoordinasikan penyelenggaraan pemerintahan di tingkat
kecamatan;
f) Membina penyelenggaraan pemerintahan kelurahan;
g) Melaksanakan pelayanan ketatausahaan kecamatan.
h) Melaksanakan tugas lain yang diberikan walikota sesuai tugas dan
fungsinya.
Dalam melaksanakan tugas dan kewajiban Dinas dipimpin oleh
Drs. H. MAMAN ROHMAN, M.Si yang dalam pelaksanaan tugasnya
dibantu oleh pejabat struktural sebagai mana terdapat dalam struktur
organisasi dibawah ini:
CAMAT
SEKRETARIS
KECAMATAN
KEPALA SUB KEPALA SUB BAGIAN

BAGIAN UMUM, KEPEGAWAIAN,
PROGRAM DAN DATA DAN INFORMASI
KEUANGAN
KEPALA SEKSI KEPALA SEKSI KEPALA SEKSI KEPALA SEKSI KEPALA SEKSI
PEMBERDAYAAN KESEJAHTERAAN EKONOMI DAN KETENTRAMAN PEMERINTAHAN
MASYARAKAT SOSIAL PEMBANGUNA DAN
N KETERTIBAN
KELURAHAN
KELURAHAN
KELURAHAN
KELURAHAN

II - 4
D. Isu Strategis
Isu Strategis Kecamatan Cibeunying Kaler adalah sebagai berikut :
1. Reformasi Birokrasi Pemerintah Daerah (PelayananPublik)

Birokrasi Pemerintah Daerah merupakan faktor yang sangat
menentukan berjalannya penyelenggaraan pemerintahan daerah
sebagaimana diamanatkan dalam peraturan perundang-undangan yang
berlaku, oleh karena itu reformasi birokrasi pemerintah daerah sejak
dicanangkan pada tahun 2005, senantiasa harus dilanjutkan secara
terus menerus sehingga mampu beradaptasi dengan berbagai
tantangan di masa depan yang semakin kompleks dan beragam sejalan
dengan perkembangan dan perubahan kebijakan penyelenggaraan
pemerintahan daerah, tuntutan masyarakat serta dinamika global yang
senantiasa mempengaruhi manajemen penyelenggaraan pemerintahan
daerah.
Reformasi birokrasi pemerintah daerah yang harus dilakukan di

tingkat Kecamatan sebagai mana sasaran yang telah dicanangkan
adalah peningkatan pelayanan publik, akuntabilitas dan kapasitas
aparatur yang bersih dari KKN.
2. PendayagunaanSumberDayaAparatur
Tuntutan warga kota terhadap kebutuhan pelayanan prima
(services excelent) perlu diimbangi dengan citra birokrasi yang
mempunyai kompetensi yang baik dalam bidang profesionalisme
aparatur, penguasaan komunikasi dan presentasi serta pemahaman
terhadap manajemen standar pelayanan minimal public services and
public complaint. Sumber daya aparatur merupakan aset strategis
dalam kerangka perwujudan good governance. Kata kunci dalam
penataan sumber daya aparatur adalah budaya kerja aparatur yang
lebih menekankan kepada semangat kerja dan menghidupkan kembali
paradigma aparatur sebagai ‘pelayan masyarakat’. Selain hal itu
sumber daya aparatur juga diarahkan kepada pelaksanaan tugas pokok
dan fungsi penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan
kemasyarakatan, yang menekankan pada transparansi, manajemen
II - 5
pemerintahan yang lebihtransparan, akuntabilitas, dan peningkatan

efektivitas dan efisiensi serta ada upaya dan perhatian yang sungguh-
sungguh terhadap penanganan dan pemberantasan korupsi, kolusi,
dan nepotisme (KKN).
Pendayagunaan aparatur pemerintah Kecamatan Cibeunying
Kaler dalam makna lain adalah juga pengembangan Sumber Daya
Manusia (SDM) yang pada hakekatnya merupakan upaya pembinaan,
penyempurnaan, penertiban, pengawasan dan pengendalian
manajemen secara terencana, bertahap dan berkelanjutan untuk
meningkatkan kinerja seluruh aparatur pemerintah kota, melalui
kerjasama secara terkoordinasi guna mengambil langkah pembaharuan
sektor penyelenggara negara (public service reform) dalam rangka
mewujudkan good governance.
3. PenataanOrganisasi dan ManajemenPublik

Perwujudan penyelenggaraan pemerintah yang baik (good
governance) diperlukanupaya-upaya penataan dan penyempurnaan tata
kerja organisasi. Keberhasilan tujuan penataan organisasi tidak
terlepas dari daya dukung penyelenggaraan manajemen publik yang
baik. Penataan kelembagaan/organisasi menyangkut pembenahan
seluruh unsure pemerintahan Kecamatan dan Kelurahan, sedangkan
penyelenggaraan manajemen public lebih kepada menata pada system
penyelenggaraan layanan publik yang lebih responsif dan adaptif sesuai
dengan tuntutan perkembangan jaman.
Faktor kunci keberhasilan Penataan kelembagaan ini terletak

pada pemberdayaan aparatur kecamatan dan kelurahan, SKPD
dilingkungan Pemerintah Kota Bandung dan masyarakat umum sebagai
stakeholder, LPM, PKK, Karang Taruna, dan lain-lain Lembaga
Kemasyarakatan tingkat Kecamatan sebagai shareholder.
Jika demikian halnya, maka pengelolaan pelayanan publik perlu

melakukan perubahan menuju profesionalisme birokrasi dan lebih
menekankan langkah-langka hefisiensi dan efektifitas birokrasinya,

II - 6
melalui penataan system dan prosedur kerja, meninjau kembali

pembinaan pegawai, memperbaiki reward and punishment system,
perbaikan kesejahteraan pegawai, serta mengubah kultur organisasi.
4. PengelolaanKeuangan dan Barang

Keuangan dan Barang daerah merupakan salah satu modal
utama dalam penyelenggaraan pemerintah Kecamatan, oleh karena itu
manajemen keuangan dan barang daerah menjadi sesuatu hal yang
strategis dalam menunjang pencapaian keberhasilan pembangunan.
Manajemen keuangan dan pengelolaan asset daerah lebih diarahkan
kepada entreupreneurnal management yang pada intinya diarahkan
pada pengelolaan keuangan dan barang daerah yang lebih berorientasi
kinerja (Performance Budget), bukan pada kebijakan (Policy Budget).
Sistem manajemen keuangan daerah (financial management

system) merupakan bagian penting dalam rangka mendukung
terciptanya good governance di Kecamatan. Bagian-bagian lain yang
sama pentingnya adalah menata perencanaan penganggaran dan
pengeluaran, pemahaman akuntansi serta sistem pengawasan internal
pemerintah atau pemeriksaan internal. Tuntutan pembaharuan sistem
keuangan tersebut adalah agar pengelolaan anggaran dilakukan dengan
mendasarkan konsep value for Money sehingga tercipta akuntabilitas
publik (public accountability).
Manajemen barang daerah meliputi beberapa tahap yaitu

:perencanaan kebutuhan, penganggaran, pengadaan, pendistribusian
(termasuk penyimpanan), penggunaan, pemeliharaan, dan
penghapusan. Setiap tahap, mulai dari perencanaan kebutuhan hingga
penghapusan asset daerah harus diketahui dan
dipertanggungjawabkan kepada masyarakat melalui legislatif. Sasaran
strategis yang harus dicapai daerah dalam kebijakan pengelolaan
barang daerah, antara lain adalah : (1) Terwujudnya tertib administrasi
mengenai kekayaan daerah, menyangkut barang inventarisasi tanah
dan bangunan, penghapusan barang daerah dan system pelaporan; (2)

II - 7
Terciptanya efisiensi dan efektivitas penggunaan barang daerah; (3)

Pengamanan barang daerah; (4) Tersedianya data dan informasi yang
akurat mengenai jumlah barang daerah.
E. LandasanHukum
LKIP Kota Bandung ini disusun berdasarkan beberapa landasan

hokum sebagai berikut :
1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan

Negara Yang Bersih, Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah;
3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007

tentang Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah
Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2018

tentang Kecamatan;
6. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP);
7. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang
Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara
Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;
8. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 03 Tahun 2014 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota
Bandung Tahun 2013 - 2018.

II - 8
F. Sistematika
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Bandung Kota Bandung Tahun 2018 adalah :
BAB I PENDAHULUAN
Meliputi Gambaran Umum, Tugas dan Fungsi, Isu Strategis

yang dihadapi SKPD, Dasar Hukum dan Sistematika.
BAB II PERENCANAAN KINERJA
Meliputi Perencanaan Strategis sebelum dan setelah reviu.
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
Meliputi Capaian IKU, Pengukuran, Evaluasi dan Analisis

Capaian Kinerja serta Akuntabilitas Keuangan.
BAB IV PENUTUP

II - 9
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
Pada penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018

ini, mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang
Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu
Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
G. Perencanaan Strategis Sebelum Reviu
A. Rencana Strategis
Rencana Strategis Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung

adalah merupakan dokumen yang disusun melalui proses sistimatis dan
berkelanjutan serta merupakan penjabaran dari pada Visi dan Misi
Kepala Daerah yang terpilih dan terintegrasi dengan potensi sumber
daya alam yang dimiliki oleh Daerah yang bersangkutan, dalam hal ini
Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung. Rencana Strategis
Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung yang ditetapkan untuk
jangka waktu 5 ( lima ) tahun yaitu dari tahun 2014 sampai dengan
Tahun 2018 ditetapkan dengan Surat Keputusan Camat Nomor 2
Tahun 2014 tentang Penetapan Rencana Strategis Kecamatan
Cibeunying Kaler Kota Bandung Tahun 2014-2018. Penetapan jangka
waktu 5 tahun tersebut dihubungkan dengan pola pertanggung jawaban
Walikota Bandung terkait dengan penetapan / kebijakan bahwa
Rencana Strategis Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung dibuat
pada masa jabatannya, dengan demikian akuntabilitas penyelenggaraan
Pemerintah daerah akan menjadi akuntabel.
Renstra Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung tersebut

ditujukan untuk mewujudkan visi dan misi daerah sebagaimana telah
ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kota Bandung Tahun 2014-2018.
Penyusunan Renstra Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung

telah melalui tahapan - tahapan yang simultan dengan proses

II - 10
penyusunan RPJMD Kota Bandung Tahun 2014-2018 dengan

melibatkan stakeholders pada saat dilaksanakannya Musyawarah
Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RPJMD, Forum SKPD,
sehingga Renstra Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung
merupakan hasil kesepakatan bersama antara Kecamatan Cibeunying
Kaler Kota Bandung dan stakeholder.
Selanjutnya, Renstra Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung

tersebut akan dijabarkan kedalam Rencana Kerja (Renja) Kecamatan
Cibeunying Kaler Kota Bandung yang merupakan dokumen
perencanaan SKPD untuk periode 1 (satu) tahun. Didalam Renja
Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung dimuat program dan
kegiatan prioritas yang diusulkan untuk dilaksanakan pada satu tahun
mendatang.
Tujuan dan Sasaran
Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam

jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahunan. Tujuan ditetapkan
dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada
isu-isu dan analisa strategis.
Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh Istansi
Pemerintah dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun
waktu yang lebih pendek dari tujuan. Sasaran diupayakan untuk dapat
dicapai dalam kurun waktu tertentu / tahunan secara
berkesinambungan sejalan dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Sasaran yang ditetapkan untuk mencapai Visi dan Misi Kecamatan
Cibeunying Kaler Tahun 2014-2018 sebanyak 2 (dua) sasaran strategis.
Sebagaimana visi dan misi yang telah ditetapkan, untuk

keberhasilan tersebut perlu ditetapkan tujuan, sasaran berikut indikator
dan target Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung sebagai berikut :
Tabel 2.1
Tujuan, Sasaran, Indikator Dan Target Kinerja
Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung

II - 11
TARGET KINERJA PADA TAHUN

INDIKATOR
NO TUJUAN SASARAN
KINERJA
2014 2015 2016 2017 2018
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 Meningkatkan Meningkatnya Indeks Pelayanan 75 80 82 84 84.5

Kepuasan kepuasan / Indeks
Masyarakat masyarakat Kepuasan
terhadap terhadap Masyarakat
pelayanan di pelayanan
Kecamatan dan publik
Kelurahan se
Kecamatan
Cibeunying
Kaler
Meningkatnya Tingkat 75 80
Pemberdayaan Pemberdayaan
Masyarakat Lembaga
Kemasyarakatan
B. Indikator Kinerja Utama
Salah satu upaya untuk memperkuat akuntabilitas dalam

penerapan tata pemerintahan yang baik di Indonesia diterbitkannya
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor:
PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator
Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah, Indikator Kinerja
Utama merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran
strategis instansi pemerintah. Pemerintah Kota Bandung telah
menetapkan Indikator Kinerja Utama untuk tingkat Pemerintah Daerah
dan masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah melalui Keputusan
Walikota Bandung Nomor : ................................ Tahun ...............
tentang Indikator Kinerja Utama RPJMD Kota Bandung dan Indikator
Kinerja Utama SKPD Tahun 2014-2018.
Adapun penetapan Indikator Kinerja Utama Kecamatan

Cibeunying Kaler Kota Bandung tahun 2018 adalah sebagai berikut:
Tabel 2.2
Indikator Kinerja Utama
Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung Tahun 2018

II - 12
PENJELASAN
N SASARAN INDIKATOR SATUA

O STRATEGIS KINERJA N FORMULASI /
ALASAN RUMUS SUMBER DATA
PERITUNGAN
1 Meningkatny Indeks Nilai

a kepuasan Pelayanan /
masyarakat Indeks IKU Hasil survey Responden adalah
terhadap Kepuasan Karena Kepuasan Warga masyarakat
pelayanan Masyarakat merupaka Masyarakat yangdilayani.
publik n Tugas (Permenpan
dan fungsi 14 / 2018)
Kecamata
n
2 Meningkatny Tingkat %
a Pemberdayaan
Pemberdayaa Lembaga Termasuk Rata rata
n Kemasyarakata IKU dari: %RW
JUARA + Salah satu dari
Masyarakat n
%LKK JUARA metode pengelolaan
dan sampah berbasis
%SISKAMLIN Masyarakat :
G AKTIF 1. Terdapat
kelompok
masyarakat yang
mengelola
Komposter skala
rumah tangga
2. Terdapat
kelompok
masyarakat yang
mengelola bank
sampah
3. Terdapat
kelompok
masyarakat yang
mengelola salah satu
metode 3 R
4. Terdapat
kelompok
masyarakat yang
mengelola
biodigester
5. Terdapat
kelompok
masyarakat yang

II - 13
mengelola sampah
dengan
metodelainnya selain
pengangkutan
sampah dari rumah
ke TPS
Kriteria RW Juara,
terdapat minimal
/melaksanakan/
terdapat 5 dari 21
jenis kondisi
dibawah ini :
1. Forum Jaga
Lembur;
2. Satu Kampung
Satu Taman
Bermain
3. Balai RW/Markas
Karang Taruna;
4. Alat2 Band dan

Alat2 kesenian
Sunda;
5. Paguron Silat;
6. Sanggar seni
Sunda (Jaipongan/
Kecapi Suling.dll)
7. Mading
Manual/Touch
Screen gabung
dengan bangku ala
Asia Society;
8. Biopori/Sumur
resapan tiap rumah
dan jalan/gang;
9. Gapura Kujang;
10. Les Bahasa

Inggris;
11. Satu Kampung

II - 14
Satu Produk;
12. Kampung
Berkebun;
13. Lampu Caang

Baranang;
14. Septic Tank

Komunal;
15. MCK komunal;
16. Reservoar
Komunal;
17. Perkerasan
Paping Kota
18. Gerakan satu

rumah Satu Pohon;
19. Gerakan Pagar

Hijau;
20. Movie on the

move (Layar
tancep)/NontonBare
ng
21. Media Kampanye

Kampung JUARA
Keriteria LKK Aktif :
1. Seluruh Lembaga
kemasyarakatan
Kecamatan/
kelurahan
mempunyai
rencana/agenda/
program kerja
tahunan yang
menunjang
pembangunan dan
pemberdayaan
sesuai ruang lingkup
(Kecamatan/
Kelurahan)
2. Minimal 60%
Ketua/Pengurus
Lembaga

II - 15
kemasyarakatan
Kecamatan dan
Kelurahan hadir
dalam pembahasan
musrenbang
Kecamatan
3. Lembaga
Kemasyarakatan
Kecamatan/kelurah
an melaksanakan
minimal 60% dari
seluruh agenda/
program kerja yang
direncanakan pada
tahun berjalan
4. Aktif mengikuti
kegiatan / lomba
/kejuaraan di
tingkat Kota minimal
2 kegiatan Lembaga
kemasyarakatan
Kecamatan/Kelurah
an memenuhi
kriteria/cek list dari
BKBPM dan Dinsos
minimal 50%
Kriteria Siskamling
Aktif :
1. Adanya Pengurus
2. Adanya Kelompok
Siskamling
3. Adanya Jadwal
Siskamling
4. Adanya Buku
Jaga Kegiatan
Siskamling
5. Apabila ada
kejadian bisa
ditindaklanjuti maks
2 jam/ atau
diselesaikan sendiri
(tercatat dalam buku
Jaga)

II - 16
C. Perjanjian Kinerja Tahun 2018
Perjanjian Kinerja sebagai tekad dan janji dari perencana kinerja

tahunan sangat penting dilakukan oleh pimpinan instansi di
lingkungan Pemerintahan karena merupakan wahana proses tentang
memberikan perspektif mengenai apa yang diinginkan untuk dihasilkan.
Perencanaan kinerja yang dilakukan oleh instansi akan dapat berguna
untuk menyusun prioritas kegiatan yang dibiayai dari sumber dana
yang terbatas. Dengan perencanaan kinerja tersebut diharapkan fokus
dalam mengarahkan dan mengelola program atau kegiatan instansi
akan lebih baik, sehingga diharapkan tidak ada kegiatan instansi yang
tidak terarah. Penyusunan Perjanjian Kinerja Kecamatan Cibeunying
Kaler Kota Bandung Tahun 2018 mengacu pada dokumen Renstra
Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung Tahun 2014-2018,
dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2018, dokumen
Rencana Kerja (Renja) Tahun 2018, dan dokumen Pelaksanaan
Anggaran (DPA) Tahun 2018, Kecamatan Cibeunying Kaler Kota
Bandung telah menetapkan Perjanjian Kinerja Tahun 2018 dengan
uraian sebagai berikut:
Tabel 2.3
Perjanjian Kinerja Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung
Tahun 2018
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
1 Meningkatnya kepuasan Indeks Pelayanan / Indeks 84.5

masyarakat terhadap Kepuasan Masyarakat
pelayanan publik
2 Meningkatnya Tingkat Pemberdayaan Lembaga 80

Pemberdayaan Masyarakat Kemasyarakatan
H. Perencanaan Strategis Hasil Reviu
Upaya untuk meningkatkan akuntabilitas, Pemerintah Kota

Bandung juga melakukan reviu terhadap Indikator Kinerja Utama, baik

II - 17
tingkat Pemerintah Daerah maupun tingkat Satuan Kerja Perangkat

Daerah, dalam melakukan reviu dengan memperhatikan capaian
kinerja, permasalahan dan isu-isu strategis yang sangat mempengaruhi
keberhasilan suatu organisasi.
Dalam rangka meningkatkan akuntabilitas kinerja Dinas

dilakukan reviu terhadap Perencanaan Strategis, Indikator Kinerja
Utama dan Perjanjian Kinerja Kecamatan Cibeunying Kaler yang
dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Bandung. Hasil reviu tersebut
selanjutnya menjadi salah satu dasar perencanaan kinerja dan
penyusunan Laporan akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kecamatan Cibeunying Kaler Tahun 2018, sebagai berikut :
A. Rencana Strategis Hasil Reviu
Hasil reviu pada rencana strategis Kecamatan Cibeunying Kaler

terutama memperhatikan indikator dan target kinerja pada seluruh
sasaran dengan maksud agar menggambarkan keberhasilan tujuan dan
atau sasaran. Hasil reviu selanjutnya menjadi lembar kerja tambahan
pada Rencana Strategis Kecamatan Cibeunying Kaler Tahun 2018.
Berdasarkan hasil reviu dan tindaklanjut perbaikan Rencana

Strategis Kecamatan Cibeunying Kaler Tahun 2018 tersebut, selanjutnya
diuraikan pada tabel berikut :
Tabel 2.4
Tujuan, Sasaran, Indikator Dan Target Kinerja Hasil Reviu
INDIKATOR
NO TUJUAN SASARAN SATUAN 2014 2015 2016 2017 2018
KINERJA
1 Meningkatkan Meningkatnya Indeks Pelayanan Nilai 75 80 82 84 84.5

Kepuasan kepuasan / Indeks
Masyarakat masyarakat Kepuasan
terhadap terhadap Masyarakat
pelayanan di pelayanan
Kecamatan dan publik
Kelurahan se
Kecamatan
Cibeunying

II - 18
Kaler
Meningkatnya Tingkat % 75 80
Pemberdayaan Pemberdayaan
Masyarakat Lembaga
Kemasyarakatan
B. Indikator Kinerja Utama Hasil Reviu
Bersamaan dengan reviu rencana strategis juga dilakukan reviu

Indikator Kinerja Utama (IKU) Kecamatan Cibeunying Kaler serta
menghasilkan penjelasan tentang Indikator berupa formulasi
pengukuran dan kriteria indikator kinerja agar berorientasi hasil.
Berikut ini Indikator Kinerja Utama Kecamatan Cibeunying Kaler

hasil reviu berikut penjelasannya yang diuraikan pada table berikut :

II - 19
Tabel 2.5
Indikator Kinerja Utama, Formulasi Pengukuran dan Kriteria Indikator Kinerja Hasil Reviu
INDIKATOR KINERJA FORMULASI/CARA
NO SASARAN STRATEGIS SATUAN ALASAN SUMBER DATA KETERANGAN/KRITERIA
UTAMA PENGUKURAN
1 Meningkatnya Indeks Pelayanan / Nilai IKU Karena merupakan Hasil survey Kepuasan Responden adalah Warga
kepuasan masyarakat Indeks Kepuasan Tugas dan fungsi Masyarakat masyarakat yangdilayani.
terhadap pelayanan Masyarakat Kecamatan (Permenpan 14 / 2018
publik dan SK Menpan No.
25/2004)
2 Meningkatnya Tingkat Pemberdayaan % Termasuk IKU Rata rata dari: %RW Salah satu dari metode
Pemberdayaan Lembaga JUARA + %LKK JUARA pengelolaan sampah
Masyarakat Kemasyarakatan dan %SISKAMLING berbasis Masyarakat : 1.
AKTIF Terdapat kelompok
masyarakat yang
mengelola Komposter
skala rumah tangga 2.
Terdapat kelompok
masyarakat yang
mengelola bank sampah 3.
Terdapat kelompok
masyarakat yang
mengelola salah satu
metode 3 R 4. Terdapat
kelompok masyarakat
yang mengelola biodigester
5. Terdapat kelompok

II - 20
masyarakat yang
mengelola sampah dengan
metodelainnya selain
pengangkutan sampah
dari rumah ke TPS
Kriteria RW Juara,
terdapat minimal
/melaksanakan/ terdapat
5 dari 21 jenis kondisi
dibawah ini : 1. Forum
Jaga Lembur; 2. Satu
Kampung Satu Taman
Bermain 3. Balai
RW/Markas Karang
Taruna; 4. Alat2 Band dan
Alat2 kesenian Sunda; 5.
Paguron Silat; 6. Sanggar
seni Sunda (Jaipongan/
Kecapi Suling.dll) 7.
Mading Manual/Touch
Screen gabung dengan
bangku ala Asia Society; 8.
Biopori/Sumur resapan
tiap rumah dan
jalan/gang; 9. Gapura
Kujang; 10. Les Bahasa
Inggris; 11. Satu Kampung
Satu Produk; 12.
Kampung Berkebun; 13.
Lampu Caang Baranang;

II - 21
14. Septic Tank Komunal;

15. MCK komunal; 16.
Reservoar Komunal; 17.
Perkerasan Paping Kota
18. Gerakan satu rumah
Satu Pohon; 19. Gerakan
Pagar Hijau; 20. Movie on
the move (Layar
tancep)/NontonBareng 21.
Media Kampanye
Kampung JUARA
Keriteria LKK Aktif : 1.
Seluruh Lembaga
kemasyarakatan
Kecamatan/ kelurahan
mempunyai
rencana/agenda/ program
kerja tahunan yang
menunjang pembangunan
dan pemberdayaan sesuai
ruang lingkup
(Kecamatan/ Kelurahan)
2. Minimal 60%
Ketua/Pengurus Lembaga
kemasyarakatan
Kecamatan dan Kelurahan
hadir dalam pembahasan
musrenbang Kecamatan 3.
Lembaga Kemasyarakatan
Kecamatan/kelurahan

II - 22
melaksanakan minimal
60% dari seluruh agenda/
program kerja yang
direncanakan pada tahun
berjalan 4. Aktif mengikuti
kegiatan / lomba
/kejuaraan di tingkat Kota
minimal 2 kegiatan
Lembaga kemasyarakatan
Kecamatan/Kelurahan
memenuhi kriteria/cek list
dari BKBPM dan Dinsos
minimal 50% Kriteria
Siskamling Aktif : 1.
Adanya Pengurus 2.
Adanya Kelompok
Siskamling 3. Adanya
Jadwal Siskamling 4.
Adanya Buku Jaga
Kegiatan Siskamling 5.
Apabila ada kejadian bisa
ditindaklanjuti maks 2
jam/ atau diselesaikan
sendiri (tercatat dalam
buku Jaga)

II - 23
C. Perjanjian Kinerja Hasil Reviu
Sesuai dengan tujuan dan sasaran jangka menengah Kecamatan

Cibeunying Kaler hasil reviu dan sebagai bahan yang diperjanjikan oleh
Camat dengan Walikota Bandung dan besaran anggaran yang
direncanakan melalui Program / Kegiatan pada Tahun 2018 adalah
sebagai berikut :
Tabel 2.6
Perjanjian Kinerja Hasil Reviu
IKU / INDIKATOR
NO SASARAN STRATEGIS SATUAN TARGET
KINERJA
1 Meningkatnya kepuasan Indeks Pelayanan / Indeks Nilai 84.5

masyarakat terhadap pelayanan Kepuasan Masyarakat
publik
2 Meningkatnya Pemberdayaan Tingkat Pemberdayaan Lembaga % 80

Masyarakat Kemasyarakatan

III - 24
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari

perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan
mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan misi
organisasi kepada pihak-pihak yang berwenang menerima pelaporan
akuntabilitas/pemberi amanah. Kecamatan Cibeunying Kaler Kota
Bandung selaku pengemban amanah masyarakat melaksanakan kewajiban
berakuntabilitas melalui penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja
Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung yang dibuat sesuai ketentuan
yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014
tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP),
Keputusan Kepala LAN Nomor 239/IX/618/2003 tentang Perbaikan
Pedoman Penyusunan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah dan
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah. Laporan tersebut memberikan gambaran penilaian
tingkat pecapaian target masing-masing indikator sasaran srategis yang
ditetapkan dalam dokumen Renstra Tahun 2014-2018 maupun Rencana
Kerja Tahun 2017 Sesuai dengan ketentuan tersebut, pengukuran kinerja
digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan
kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang ditetapkan untuk
mewujudkan Visi dan Misi Kecamatan Cibeunying Kaler.
I. Kerangka Pengukuran Kinerja
Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan

kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang

III - 25
telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan misi dan visi instansi

pemerintah.
Pengukuran kinerja dilaksanakan sesuai dengan Keputusan Kepala

LAN Nomor 239/IX/618/2004 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan
Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; dan Peraturan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah. Capaian indikator kinerja utama (IKU) diperoleh berdasarkan
pengukuran atas indikator kinerjanya masing-masing, sedangkan capaian
kinerja sasaran diperoleh berdasarkan pengukuran atas indikator kinerja
sasaran strategis, cara penyimpulan hasil pengukuran kinerja pencapaian
sasaran strategis dilakukan dengan membuat capaian rata-rata atas
capaian indikator kinerja sasaran.
Predikat nilai capaian kinerjanya dikelompokan dalam skala

pengukuran ordinal dengan pendekatan petunjuk pelaksanaan evaluasi
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, sebagai berikut :
Persentase Predikat Kode Warna
< 100% Tidak Tercapai
Tercapai/ Sesuai
= 100%
Target
> 100% Melebihi Target
Dan predikat capaian kinerja untuk realisasi capaian kinerja yang

tidak tercapai (< 100%) dengan pendekatan Permendagri nomor 54 Tahun
2010, sebagai berikut :
Tabel 3.1
Pencapaian Kinerja Sasaran
Tahun 2017

III - 26
Kode
No Kategori/Interpretasi Rata-Rata % Capaian
Warna
1 Sangat Baik > 90
2 Baik 75.00 – 89.99
3 Cukup 65.00 – 74.99
4 Kurang 50.00 – 64.99
5 Sangat Kurang 0 – 49.99
Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi kinerja dilakukan analisis

pencapaian kinerja untuk memberikan informasi yang lebih transparan
mengenai sebab-sebab tercapai atau tidak tercapainya kinerja yang
diharapkan.
Dalam laporan ini, Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung dapat

memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target kegiatan dari
masing-masing kelompok indikator kinerja kegiatan, dan penilaian tingkat
pencapaian target sasaran dari masing-masing indicator kinerja sasaran
yang ditetapkan dalam dokumen Renstra 2014-2018 maupun Rencana
Kerja Tahun 2018. Sesuai ketentuan tersebut, pengukuran kinerja
digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan
kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam
mewujudkan misi dan visi instansi pemerintah. Pelaporan Kinerja ini
didasarkan pada Perjanjian Kinerja Kecamatan Cibeunying Kaler Tahun
2018, hasil reviu dan Indikator Kinerja Utama Kecamatan Cibeunying Kaler
berdasarkan Keputusan Walikota Bandung Nomor : ......................., telah
ditetapkan sebanyak 2 sasaran dan sebanyak 2 indikator kinerja (out
comes) dengan rincian sebagai berikut :
• Sasaran 1 terdiri dari 1 indikator
• Sasaran 2 terdiri dari 1 indikator
J. Capaian Indikator Kinerja Utama

III - 27
Dalam rangka mengukur dan peningkatan kinerja serta lebih

meningkatnya akuntabilitas kinerja pemerintah, maka setiap instansi
pemerintah perlu menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU). Untuk itu
pertama kali yang perlu dilakukan instansi pemerintah adalah menentukan
apa yang menjadi kinerja utama dari instansi pemerintah yang
bersangkutan. Dengan demikian kinerja utama terkandung dalam tujuan
dan sasaran strategis instansi pemerintah, sehingga IKU adalah merupakan
ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi
pemerintah. Dengan kata lain IKU digunakan sebagai ukuran keberhasilan
dari instansi pemerintah yang bersangkutan. Kecamatan Cibeunying Kaler
Kota Bandung telah menetapkan Indikator Kinerja Utama untuk Satuan
Kerja Perangkat Daerah Nomor 050/Kep.09-Cibkal/2018 tanggal 28 Maret
2018. Upaya untuk meningkatkan akuntabilitas, Kecamatan Cibeunying
Kaler Kota Bandung juga melakukan reviu terhadap Indikator Kinerja
Utama, dalam melakukan reviu dengan memperhatikan capaian kinerja,
permasalahan dan isu-isu strategis yang sangat mempengaruhi
keberhasilan suatu organisasi.
Hasil pengukuran atas indikator kinerja utama Kecamatan

Cibeunying Kaler Kota Bandung tahun 2018 menunjukan hasil sebagai
berikut:
Tabel 3.1
Capaian Indikator Kinerja Utama
Tahun 2018
Capaian
No Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi
%
Indeks Pelayanan / Indeks

1 Nilai 84.5 86.28 102.11
Kepuasan Masyarakat
Tingkat Pemberdayaan
2 % 80 92.75 115.94

III - 28
Dari tabel tersebut terlihat bahwa tingkat pencapaian Indikator

Kinerja Utama (IKU) sebagai berikut :
Capaian kinerja yang melebih/melampaui target ditunjukan pada

indikator Indeks Pelayanan / Indeks Kepuasan Masyarakat, dengan capaian
kinerja 102.11 %, pada indikator Tingkat Pemberdayaan Lembaga
Kemasyarakatan, dengan capaian kinerja 115.94 %.
K. Pengukuran, Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Sasaran Strategis
Secara umum Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung telah

dapat melaksanakan tugas dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran
yang telah ditetapkan dalam Renstra 2014-2018. Jumlah Sasaran yang
ditetapkan untuk mencapai visi dan misi Kecamatan Cibeunying Kaler Kota
Bandung Tahun 2014-2018 sebanyak 2 sasaran.
Tahun 2018 adalah tahun ke 5 pelaksanaan Rencana Strategis

Kecamatan Cibeunying Kaler, dari sebanyak 2 sasaran strategis dengan
sebanyak 2 indikator kinerja yang ditetapkan maka pencapaian kinerja
sasaran Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung adalah sebagai
berikut:
Tabel 3.2
Capaian Indikator Kinerja
Capaian
No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi
%
Indeks Pelayanan / Indeks

1 Nilai 84.5 86.28 102.11
Kepuasan Masyarakat
Tingkat Pemberdayaan
2 % 80 92.75 115.94
Beradasarkan pengukuran kinerja tersebut di atas dapat diperoleh

data dan informasi kinerja Dinas pada beberapa table berikut :
Tabel 3.3
Pencapaian Kinerja Sasaran
III - 29
NO SASARAN STRATEGIS CAPAIAN
1 Melebihi/Melampaui Target 100.00 %

2 Sesuai Target 0.00 %
3 Tidak Mencapai Target 0.00 %
Adapun pencapaian kinerja sasaran dirinci dalam tabel, sebagai

berikut:
Dari sebanyak 2 Sasaran diatas, pencapaian realisasi indikator

kinerja sasaran terhadap target yang sudah ditetapkan sebagai berikut:
Tabel 3.4
Pencapaian target Misi
Tingkat Pencapaian
Jumlah Belum
Melampaui
No Misi Indikator Sesuai Target Mencapai
target
Sasaran Target
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
1 Misi 1 2 2 100.00 0 0.00 0 0.00

Jumlah 2 2 100.00 0 0.00 0 0.00
Dari sebanyak 2 sasaran dengan sebanyak 2 indikator kinerja,

pencapaian kinerja Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung dengan
rincian sebagai berikut:
Tabel 3.5
Kategori Pencapaian Indikator Sasaran
Jumlah
No Kategori Persentase
Indikator
A. Misi 1 2
1 Melebihi/Melampaui Target 2 100.00 %
2 Sesuai Target 0 0.00 %
3 Tidak Mencapai Target 0 0.00 %

III - 30
Evaluasi bertujuan agar diketahui pencapaian realisasi, kemajuan

dan kendala yang dijumpai dalam rangka pencapaian misi, agar dapat
dinilai dan dipelajari guna perbaikan pelaksanaan program/kegiatan di
masa yang akan datang. Selain itu, dalam evaluasi kinerja dilakukan pula
analisis.
Dalam melakukan evaluasi kinerja, perlu juga digunakan

pembandingan-pembandingan antara lain :
• kinerja nyata dengan kinerja yang direncanakan.

• kinerja nyata dengan kinerja tahun-tahun sebelumnya.
• Kinerja nyata dengan target akhir renstra.
• kinerja suatu instansi dengan kinerja instansi lain yang unggul di
bidangnya ataupun dengan kinerja sektor swasta.
• kinerja nyata dengan kinerja di instansi lain atau dengan standar
nasional.
Selanjutnya pengukuran kinerja terhadap indikator kinerja yang
telah dicapai pada tahun 2018 dan membandingkan antara target dan
realisasi pada indikator sasaran dari sebanyak 2 sasaran dan sebanyak 2
indikator kinerja, sebagaimana telah ditetapkan dalam Renstra Kecamatan
Cibeunying Kaler Kota Bandung tahun 2014-2018, analisis pencapaian
kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan secara rinci dapat dilihat
sebagai berikut :

III - 31
Sasaran 1
Meningkatnya kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik
Pencapaian sasaran 1 dapat dilihat dalam tabel dibawah ini :
Tabel 3.?
Analisis Pencapaian Sasaran 1
Meningkatnya kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik
Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
Indikator
No Satuan Rea % Reali % Reali % Reali % Reali. %
Kinerja
Target Target Target Target Target
lisasi sasi sasi sasi sasi
Indeks
Pelayanan
1 / Indeks Nilai 75 86.3 115.07 80 86.6 108.25 82 82.13 100.16 84 84.14 100.17 84.5 86.28 102.11
Kepuasan
Masyarakat
Sasaran Meningkatnya kepuasan masyarakat terhadap pelayanan

publik dapat dilihat dari sebanyak 1 indikator yaitu :
Capaian kinerja nyata indikator 1 "Indeks Pelayanan / Indeks

Kepuasan Masyarakat" adalah sebesar 86.28 dari target sebesar 84.5 yang
direncanakan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2018 sehingga persentase
capaian kinerjanya adalah 102.11 %, capaian ini melebihi target yang
diperjanjikan.
Capaian kinerja nyata indikator 1 "Indeks Pelayanan / Indeks

Kepuasan Masyarakat" tahun ini meningkat 1.94 Point dari capaian tahun
sebelumnya yang mencapai 100.17.
1. Analisis Pencapaian Indikator Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

Capaian Indikator Indeks Kepuasan Masyarakat Tahun 2018
adalah sebesar 86.28 dari target sebesar 84.5 atau capaian kinerja
sebesar 102.11. Capaian ini didukung dengan peningkatan kemampuan
aparat pelayanan serta peningkatan sarana dan prasarana penunjang
dalam melayani masyarakat yang semakin baik.
Nilai capaian target Indikator Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

III - 32
untuk tahun 2018 diperoleh dengan menggunakan alat ukur kuesioner

yang sesuai dengan Permenpan Nomor 14 Tahun 2017 tentang Pedoman
Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara
Pelayanan Publik yang terdiri dari 9 pernyataan. Capaian kinerja
Indikator Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) ini secara nyata dapat
menjadi cerminan tentang tingginya kepuasan masyarakat melalui
peningkatan kualitas pelayanan publik yang dijalankan di kantor
Kecamatan Cibeunying Kaler.
Data penunjang capaian kinerja indikator Indeks

Pelayanan/Indeks Kepuasan Masyarakat yang diperoleh dari Kasi/Lurah
di Lingkungan Kecamatan Cibeunying Kaler sebagaimana tabel berikut:
Tabel 3.5
Data Perhitungan Indeks Pelayanan/Indeks Kepuasan Masyarakat
Kecamatan Cibeunying Kaler 2018
Nilai Unsur NR
No Unsur Pelayanan Pelayanan Tertimbang
(NR) Per Unsur
1 Persyaratan 3.38 0.38
2 Sistem, Mekanisme dan Prosedur 3.32 0.37
3 Waktu Penyelesaian 3.33 0.37
4 Biaya/Tarif 3.99 0.44
5 Produk Spesifikasi Jenis Pelayanan 3.37 0.37
6 Kompetensi Pelaksana 3.35 0.37
7 Perilaku Pelaksana 3.33 0.37
Penanganan Pengaduan, Saran dan

8 Masukan 3.77 0.42
9 Sarana dan Prasarana 3.22 0.36
Nilai Indeks (Jumlah NR Tertimbang per Unsur) 3.45

III - 33
Nilai Unsur NR
No Unsur Pelayanan Pelayanan Tertimbang
(NR) Per Unsur
Indeks Kepuasan Masyarakat 86.28
Dari hasil jawaban responden mengenai kepuasan masyarakat

terhadap pelayanan yang diberikan oleh kelurahan maupun kecamatan di
Kecamatan Cibeunying Kaler dapat dianalisis berdasarkan Nilai unsur
pelayanan dari hasil jawaban responden, sebagai berikut
1. Indikator Persyaratan mendapatkan nilai unsur pelayanan sebesar

3,38, artinya persyaratan pelayanan yang diberikan sesuai dengan
jenis pelayanan yang diberikan. Masyarakat sudah merasa sangat
puas terhadap persyaratan pelayanan yang diberikan. Persyaratan
pelayanan ini sebelumnya sudah disosialisasikan dengan baik
oleh Kelurahan maupun Kecamatan melalui RT/RW maka
masyarakatpun akan dapat dengan mudah mempersiapkan baik
dari sisi administrasi maupun teknisnya.
2. Indikator Sistem, Mekanisme dan Prosedur mendapatkan nilai unsur
Pelayanan sebesar 3,32. Artinya masyarakat sudah memahami
prosedur dengan mudah. Hal ini dikarenakan adanya informasi
yang jelas dari pihak Kelurahan maupun Kecamatan baik berupa
papan pengumuman maupun informasi yang lain yang mudah
diakses oleh masyarakat pengguna layanan ini. Adanya
keterbukaan informasi mengenai prosedur pelayanan, kejelasan
alur dalam prosedur pelayanan dan kesederhanaan prosedur
pelayanan, menjadikan warga masyarakat menjadi puas terhadap
pelayanan di Kelurahan/Kecamatan.
3. Indikator waktu penyelesaian mendapatkan nilai unsur pelayanan
sebesar 3,33. Nilai ini dapat dikategorikan dalam kondisi yang baik.
Kecamatan Cibeunying Kaler telah menerapkan standar waktu
pelayanan untuk masing-masing jenis pelayanan, jadi untuk
setiap pelayanan, waktu penyelesaian sudah baku. Selain itu,

III - 34
ditunjang pula oleh jumlah SDM yang memadai sehingga warga

menunggu antrian dalam waktu yang cukup wajar. Hal ini
mengakibatkan kepuasan masyarakat terhadap pelayanan.
4. Indikator tarif/biaya mendapatkan nilai unsur pelayanan sebesar
3,99. Angka ini menunjukkan bahwa tidak ada tarif/biaya dalam
mendapatkan pelayanan yang ada di Kelurahan maupun
Kecamatan Cibeunying Kaler.
5. Indikator Produk Spesifik Jenis Pelayanan mendapatkan nilai unsur
pelayanan sebesar 3,37. Tingkat kepuasan masyarakat yang cukup

tinggi akan indikator ini menandakan bahwa pelayanan di
Kelurahan dan Kecamatan di Kecamatan Cibeunying Kaler sudah
seperti yang digariskan dalam SOP. Masyarakat sudah merasa
puas dengan kesesuaian produk pelayanan antara yang
tercantum dalam standar pelayanan dengan hasil yang diberikan.
6. Indikator Kompetensi Pelaksana mendapatkan nilai unsur
pelayanan sebesar 3,35. Hal ini menunjukkan bahwa warga
masyarakat sudah tidak meragukan lagi terhadap kemampuan
petugas pelayanan, baik terhadap kemampuan fisik maupun
kemampuan intelektual. Kenyataan ini dterjadi karena para petugas
yang melayani di Kelurahan maupun Kecamatan masih berusia
muda dan minimal lulusan SMK yang masih baru.
7. Indikator Perilaku Pelaksana mendapatkan nilai unsur pelayanan
sebesar 3,33. Berdasarkan hasil jawaban responden ini, dapat
disimpulkan bahwa warga mendapatkan perlakuan yang sopan dan
ramah dari petugas pelayanan. Selain itu, warga juga menilai tingkat
kesopanan antar petugas di Kecamatan Cibeunying Kaler adalah
baik.
8. Indikator Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan
mendapatkan nilai unsur pelayanan sebesar 3,77. Angka ini
menunjukkan bahwa setiap pengaduan yang diajukan oleh warga
masyarakat, mendapat respon yang cepat dari Kelurahan maupun
Kecamatan. Layanan Pengaduan dikelola dengan baik oleh
Kecamatan maupun Kelurahan.

III - 35
9. Indikator Sarana dan Prasarana mendapatkan nilai unsur

pelayanan sebesar 3,22. Berdasarkan hasil jawaban responden ini,
dapat disimpulkan bahwa masyarakatan merasa puas dengan sarana
dan prasarana yang disediakan oleh Kecamatan maupun Kelurahan.
Hanya sarana dan prasarana ini harus tetap dipeliharan dan
ditingkatkan kenyamanannya.
Dalam peningkatan kualitas pelayanan, diprioritaskan pada unsur
pelayanan yang mempunyai nilai yang paling rendah. Secara keseluruhan,
semua unsur pelayanan di Kecamatan Cibeunying Kaler mempunyai nilai
yang tinggi. Semua unsur bernilai lebih dari tiga, artinya masyarakat
merasa puas dengan pelayanan yang diberikan oleh Kecamatan Cibeunying
Kaler.
Perbandingan capaian indikator kinerja Indeks Kepuasan

Masyarakat (IKM) dengan Kecamatan lain di kota Bandung sebagai
berikut:
Tabel 3.6
Data Perbandingan Indeks Pelayanan/Indeks Kepuasan Masyarakat
Seluruh Kecamatan Kota Bandung Tahun 2018
IKM
N0 KECAMATAN
TARGET REALISASI %
1 2 3 4
1 ANDIR 81.3 82.54 101.53
2 ANTAPANI 80.5 82.76 102.81
3 ARCAMANIK 83.5 83.96 100.55
4 ASTANAANYAR 82 83.84 102.24
5 BABAKAN CIPARAY 82 82.14 100.17
6 BANDUNG KIDUL 82.8 88.61 107.02
7 BANDUNG KULON 82.15 82.2 100.06
8 BANDUNG WETAN 81.35 83.75 102.95
9 BATUNUNGGAL 81 81.78 100.96
10 BOJONGLOA KALER 82.8 83.53 100.88
11 BOJONGLOA KIDUL 82 82.66 100.80
12 BUAH BATU 84.5 84.59 100.11
13 CIBEUNYING KALER 84.5 86.28 102.11
14 CIBEUNYING KIDUL 83 84.33 101.60

III - 36
IKM
N0 KECAMATAN
TARGET REALISASI %
15 CIBIRU 82 82.03 100.04
16 CICENDO 81.05 83.68 103.24
17 CIDADAP 81.75 81.97 100.27
18 CINAMBO 82 84.31 102.82
19 COBLONG 84 84.09 100.11
20 GEDE BAGE 80.5 89.79 111.54
21 KIARACONDONG 85 86.71 102.01
22 LENGKONG 83 84.14 101.37
23 MANDALAJATI 84.5 84.53 100.04
24 PANYILEUKAN 82.86 83.31 100.54
25 RANCASARI 82.8 83.03 100.28
26 REGOL 79.45 83.29 104.83
27 SUKAJADI 85.75 85 99.13
28 SUMUR BANDUNG 85 85.18 100.21
29 SUKASARI 79.45 79.7 100.31
30 UJUNG BERUNG 83 84.04 101.25
Berdasarkan data di atas di ketahui bahwa capaian indikator

kinerja pada Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Kecamatan Cibeunying
Kaler menempati urutan ke-4 diantara 30 Kecamatan di Kota Bandung
yaitu sebesar 86,28, sedangkan nilai tertinggi capaian indikator kinerja
IKM dari 30 kecamatan di Kota Bandung adalah sebesar 89,79 yaitu
Kecamatan Gedebage, dan yang terrendah yaitu 79,7 Kecamatan
Sukasari.
Data perbandingan nilai IKM dari seluruh Kecamatan di Kota

Bandung dapat dilihat dalam bentuk diagram dibawah ini:

III - 37
Gambar 3.1
Diagram Indeks Pelayanan/Indeks Kepuasan Masyarakat

NILAI IKM KECAMATAN SE-KOTA

BANDUNG
TAHUN 2018
89.79
88.61
86.71
86.28
85.18
84.59
84.53
84.33
84.31
84.14
84.09
84.04
83.96
83.84
83.75
83.68
83.53
85
83.31
83.29
83.03
82.76
82.66
82.54
82.14
82.03
81.97
81.78
82.2
79.7
ASTANAANYAR
PANYILEUKAN
CICENDO
ANTAPANI
BANDUNG WETAN
ANDIR
CINAMBO
RANCASARI
SUKAJADI
CIDADAP
LENGKONG
MANDALAJATI
BABAKAN CIPARAY
BOJONGLOA KALER
SUKASARI
ARCAMANIK
KIARACONDONG
BANDUNG KIDUL
BATUNUNGGAL
CIBIRU
REGOL
BOJONGLOA KIDUL
CIBEUNYING KIDUL
BANDUNG KULON
BUAH BATU
CIBEUNYING KALER
COBLONG
SUMUR BANDUNG
GEDE BAGE
UJUNG BERUNG
Capaian ini didukung dari peningkatan kemampuan aparat

pelayanan serta peningkatan sarana dan prasarana penunjang yang ada di
Kecamatan Cibeunying Kaler dalam hal melayani masyarakat yang
semakin baik, salah satu contohnya dimana aparat pelayanan lebih
responsif dalam menyelesaikan masalah yang ada seputar pelayanan,

III - 38
selain itu petugas pelayanan lebih disiplin dan lebih tanggap menghadapi
kendala pelayanan kepada masyarakat.
Sasaran 2
Meningkatnya Pemberdayaan Masyarakat
Pencapaian sasaran 2 dapat dilihat dalam tabel dibawah ini :
Tabel 3.7
Analisis Pencapaian Sasaran 2
Meningkatnya Pemberdayaan Masyarakat
Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
Indikator
No Satuan Rea % Reali % Reali % Reali % Reali. %
Kinerja
Target Target Target Target Target
lisasi sasi sasi sasi sasi
Tingkat
Pemberdayaan
1 % 0.00 0.00 0.00 75 82.13 109.51 80 92.75 115.94
Lembaga
Kemasyarakatan
Sasaran Meningkatnya Pemberdayaan Masyarakat mempunyai 1

indikator yaitu Tingkat Pemberdayaan Lembaga Kemasyarakatan. Capaian
kinerja nyata indikator "Tingkat Pemberdayaan Lembaga Kemasyarakatan"
adalah sebesar 92,75 dari target sebesar 80 yang direncanakan dalam
Perjanjian Kinerja Tahun 2018 sehingga persentase capaian kinerjanya
adalah 115,94 %, capaian ini melebihi target yang diperjanjikan.
Tingkat Pemberdayaan Lembaga Kemasyarakatan diukur dengan

menggunakan formulasi :
% 𝑹𝑾 𝑱𝒖𝒂𝒓𝒂 + %𝑳𝑲𝑲 𝑱𝒖𝒂𝒓𝒂 + % 𝑺𝒊𝒔𝒌𝒂𝒎𝒍𝒊𝒏𝒈 𝑨𝒌𝒕𝒊𝒇

𝟑
Pengukuran % RW Juara dilakukan dengan penilaian dari terpenuhi

atau tidaknya beberapa kriteria Metode pengelolaan sampah berbasis

III - 39
masyarakat dan 5 dari 21 Kriteria RW Juara. Adapun rincian kriteria untuk

RW Juara, LKK Juara dan Siskamling Aktif adalah sebagai berikut:
I. Salah satu dari metode pengelolaan sampah berbasis Masyarakat :
1. Terdapat kelompok masyarakat yang mengelola Komposter skala

rumah tangga
2. Terdapat kelompok masyarakat yang mengelola bank sampah
3. Terdapat kelompok masyarakat yang mengelola salah satu metode 3

R
4. Terdapat kelompok masyarakat yang mengelola biodigester
5. Terdapat kelompok masyarakat yang mengelola sampah dengan

metodelainnya selain pengangkutan sampah dari rumah ke TPS
II. Kriteria RW Juara, terdapat minimal /melaksanakan/ terdapat 5

dari 21 Jenis Kondisi RW/Kampung Juara :
1. Forum Jaga Lembur;
2. Satu Kampung satu taman bermain
3. Balai RW/ markas Karang Taruna
4. Alat-alat Band dan Alat-alat kesenian Sunda
5. Paguron Silat
6. Sanggar Seni Sunda (Jaipongan, Kacapi suling,dsb)
7. Mading Manual/Touch Screen gabung dengan bangku ala Asia

Society;
8. Biopori/Sumur resapan tiap rumah dan jalan/gang;
9. Gapura Kujang;
10. Les Bahasa Inggris;
11. Satu Kampung Satu Produk;
12. Kampung Berkebun;
13. Lampu Caang Baranang;
14. Septic Tank Komunal;
15. MCK komunal;
16. Reservoar Komunal;
III - 40
17. Perkerasan Paving Kota

18. Gerakan satu rumah Satu Pohon;
19. Gerakan Pagar Hijau;
20. Movie on the move (Layar tancep)/Nonton Bareng
21. Media Kampanye Kampung JUARA
III. Keriteria LKK Aktif :
1. Seluruh Lembaga kemasyarakatan Kecamatan/kelurahan
mempunyai rencana/agenda/program kerja tahunan yang
menunjang pembangunan dan pemberdayaan sesuai ruang
lingkup (Kecamatan/Kelurahan)
2. Minimal 60% Ketua /Pengurus Lembaga kemasyarakatan
Kecamatan dan Kelurahan hadir dalam pembahasan musrenbang
Kecamatan
3. Lembaga Kemasyarakatan Kecamatan/kelurahan melaksanakan
minimal 60% dari seluruh agenda/program kerja yang
direncanakan pada tahun berjalan
4. Aktif mengikuti kegiatan /lomba /kejuaraan di tingkat Kota
minimal 2 kegiatan Lembaga kemasyarakatan
Kecamatan/Kelurahan memenuhi kriteria/cek list dari BKBPM
dan Dinsos minimal 50%.
IV. Kriteria Siskamling Aktif :

1. Adanya Pengurus
2. Adanya Kelompok Siskamling
3. Adanya Jadwal Siskamling
4. Adanya Buku Jaga Kegiatan Siskamling
5. Apabila ada kejadian bisa ditindaklanjuti maks 2 jam/ atau
diselesaikan sendiri (tercatat dalam buku Jaga)
1. Analisis Persentase RW Juara

III - 41
Capaian Persentase RW Juara tahun 2018 adalah sebesar 92.75 %

dari target sebesar 80 % sehingga persentase capaian kinerjanya adalah
115.94 % atau melampaui target.
Persentase RW Juara diperoleh dari perhitungan:
𝐼 + 𝐼𝐼 + 𝐼𝐼𝐼
𝑥 100%
3
Dimana:
I = % RW yang memiliki kelompok masyarakat yang mengelola

sampah berbasis masyarakat
Jumlah RW yang memiliki kelompok masyarakat yang mengelola sampah berbasis masyarakat
= 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑅𝑊 𝑠𝑒 𝐾𝑒𝑐𝑎𝑚𝑎𝑡𝑎𝑛
𝑥100%
II = % RW yang memenuhi syarat administrasi
Jumlah RW yang memenuhi syarat administrasi

𝑥 100%
III = % RW yang telah memenuhi minimal 5 dari 21 jenis kondisi RW

/ kampung juara
Jumlah RW yang memenuhi minimal 5 dari 21 jenis kondisi Kampung Juara

𝑥 100%
Data penunjang capaian kinerja indikator Prosentase RW Juara

yang diperoleh dari Lurah sebagaimana tabel berikut :
Tabel 3.19
Persentase RW yang Memiliki Kelompok Masyarakat Yang Mengelola

Sampah Minimal 1 Metode Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat
NO KRITERIA CIHAURGEULIS SUKALUYU NEGLASARI CIGADUNG

III - 42
Terdapat kelompok masyarakat yang 2

a mengelola Komposter skala rumah 3 8 1
tangga
b 2 2 9
mengelola bank sampah
c 10 8 3
mengelola salah satu metode 3 R
Terdapat kelompok masyarakat yang
d 2 8 2
mengelola biodigester
Terdapat kelompok masyarakat yang
mengelola sampah dengan metode
e 2 4 15
lainnya selain pengangkutan
sampah dari rumah ke TPS
10 3 8 15
JUMLAH RW YANG MEMILIKI
KELOMPOK MASYARAKAT YANG
MENGELOLA SAMPAH MINIMAL 1
METODE PENGELOLAAN SAMPAH 36
BERBASIS MASYARAKAT
Jumlah RW se Kecamatan 46
% RW yang memiliki kelompok
𝟑𝟔
I masyarakat yang mengelola sampah 𝑿 𝟏𝟎𝟎% = 𝟕𝟖. 𝟐𝟔%
𝟒𝟔
berbasis masyarakat
Tabel 3.19
Persentase RW yang Memenuhi Syarat Administrasi
Menyampaikan Laporan Rutin

a kependudukan rutin minimal per 12 11 8 15
triwulan
Menyampaikan Laporan Penduduk
b sementara rutin minimal per 12 11 8 15
triwulan
Menyampaikan minimal 70% data
c yang diminta Pemerintah Kecamatan
dan atau Kelurahan al. :
a. Data Warga Miskin, 12 11 8 15
b. Data PMKS 12 11 8 15
c. Data linmas 12 11 8 15
d. Data Kejadian 12 11 8 15
e. Data Swadaya murni 12 11 8 15
JUMLAH 12 11 7 15

III - 43
JUMLAH RW YANG MEMENUHI

SYARAT ADM
46
46
Persentase RW yang memeniuhi syarat administrasi = 46
𝑥 100% = 100%
Tabel 3.19
Persentase RW yang Telah Memenuhi Minimal 5 Dari 21 Jenis Kondisi

RW / Kampung Juara
1 Forum Jaga Lembur; 12 11 6 14

Satu Kampung Satu
2 0 5 6 4
Taman Bermain;
Balai RW/Markas Karang
3 12 11 8 11
Taruna;
Alat2 Band dan Alat2
4 1 0 2 14
kesenian Sunda;
5 Paguron Silat; 1 0 1 14
Sanggar Seni Sunda
6 2 0 2 1
(Jaipongan/Kecapi Suling)
Mading Manual/Touch
7 Screen gabung dengan 11 11 7 11
bangku ala Asia Society;
Biopori/Sumur resapan
8 11 11 8 15
tiap rumah dan jalan/gang;
9 Gapura Kujang; 3 8 8 4
10 Les Bahasa Inggris; 1 0 1 1
Satu Kampung Satu
11 0 0 0 11
Produk;
12 Kampung Berkebun; 0 2 2 3
13 Lampu Caang Baranang; 0 11 8 15
14 Septic Tank Komunal; 0 2 1 2
15 MCK komunal; 0 0 2 9
16 Reservoar Komunal; 0 0 3 0

III - 44
17 Perkerasan Paping Kota; 0 0 8 0

Gerakan satu rumah Satu
18 12 11 8 15
Pohon;
19 Gerakan Pagar Hijau; 12 0 8 15
Movie on the move (Layar
20 12 1 8 15
tancep)/Nonton Bareng;
Media Kampanye Kampung
21 5 11 2 11
JUARA
JUMLAH RW YANG TELAH
MEMENUHI MINIMAL 5 DARI
21 JENIS KONDISI
12 11 8 15
RW/KAMPUNG JUARA
46
PERSENTASE RW YANG
TELAH MEMENUHI
III MINIMAL 5 DARI 21 46
JENIS KONDISI 𝑥 100%
RW/KAMPUNG JUARA 46
= 100%
Tabel 3.19
Persentase RW Juara
NO Metode %
1 Metode pengelolaan sampah 78.26

berbasis Masyarakat (5 kriteria)
2 Syarat Administratif RW (7 kriteria) 100
3 Kriteria RW Juara (melaksanakan 100

minimal 5 dari 21 kriteria)

III - 45
NO Metode %
Persentase RW Juara (Rata-rata) 92.75
Dari ketiga metode yang dipakai dalam penilaian RW juara,

hampir semua RW di Kecamatan Cibeunying Kaler memenuhi semua
kriteria. Semua RW melaksanakan semua syarat administratif dan
melaksanakan minimal 5 dari kriteria RW Juara. Hanya dalam metode
pengelolaan sampah, belum semua RW di tiap Kelurahan melaksanakan
semua metode Pengelolaan Sampah. Hal ini dikarenakan masih banyak
RW yang belum menggunakan metode pengelolaan sampah berbasis
masyarakat, terutama penggunaan biodigester dan metode 3R.
Solusi untuk menangani permasalahan tersebut adalah dengan

mensosialisasikan metode-metode pengelolaan sampah kepada
masyarakat, dan bekerjasama dengan instansi terkait dalam pengadaan
alat pengelolaan sampah.
2. Analisis Persentase LKK Juara

III - 46
Capaian Persentase Lembaga kemasyarakatan Aktif adalah sebesar

100 %. Angka ini yang mendorong tercapainya target tingkat
pemberdayaan lembaga kemasyarakatan.
Persentase lembaga kemasyarakatan aktif yang diukur adalah :
1. Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK)

2. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM)
3. Karang Taruna
Persentase Lembaga Kemasyarakatan Aktif yang diperoleh dari
Lurah Sebagaimana tabel berikut :
Tabel 3.21
DATA PERSENTASE LEMBAGA KEMASYARAKATAN AKTIF
JUMLAH CAPAIAN LK
NO NAMA KELURAHAN %
LK AKTIF
1 Kelurahan Cihaurgeulis 3 3 100
2 Kelurahan Sukaluyu 3 3 100
3 Kelurahan Neglasari 3 3 100
4 Kelurahan Cigadung 3 3 100
5 Kecamatan Cibeunying Kaler 3 3 100
CAPAIAN 15 15 100
Dari tabel diatas dapat dijelaskan untuk lembaga kemasyarakatan

aktif untuk tingkat Kecamatan dan Kelurahan seluruhnya memenuhi
kriteria aktif. Kondisi tersebut perlu dipertahankan dan tetap untuk
berusaha meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan sarana
prasarana serta mendorong untuk lebih aktif lagi dalam berorganisasi baik
LPM, PKK dan Karang Taruna Kecamatan Cibeunying Kaler sehingga
dengan adanya peningkatan di segala bidang tersebut akan menunjang
pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat dan diharapkan ke
depannya minimal pencapaian target ini bisa tetap dipertahankan.
3. Analisis Persentase Siskamling Aktif

III - 47
Capaian Persentase Siskamling Aktif adalah sebesar 100 %. Angka

ini menunjukkan sebagian besar Siskamling tiap RW di Kecamatan
Cibeunying Kaler memenuhi kriteria Siskamling Aktif.
Persentase Siskamling Aktif yang diperoleh dari Lurah

Sebagaimana tabel berikut :

III - 48
Tabel 3.22
Persentase Siskamling Aktif
Cihaurgeulis Sukaluyu Neglasari Cigadung
NO KRITERIA RW RW RW RW
1
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
4
ADANYA PENGURUS ( SK
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
KETUA RW);
ADANYA KELOMPOK
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
SISKAMLING
ADANYA JADWAL
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
SISKAMLING;
ADANYA BUKU JAGA
4 BERITA ACARA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1
SISKAMLING;
APABILA ADA KEJADIAN
BISA DITINDAK LANJUTI
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
MAKSIMAL 2 JAM/
DISELESAIKAN SENDIRI
JUMLAH 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5
JUMLAH RW YANG TELAH t t
MEMENUHI 5 (LIMA y y y y y y y y y y y y y y y y y y y y y y y y y y y y y y y y td td
ya ya ya ya ya ya d d ya ya ya ya
KRITERIA SISKAMLING a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a k k
k k
AKTIF)
12 11 8 12
JUMLAH TOTAL RW YANG
TELAH MEMENUHI 5 (LIMA
42
KRITERIA SISKAMLING
AKTIF)
JUMLAH TOTAL RW YANG
TELAH MEMENUHI 5 (LIMA 42
III KRITERIA SISKAMLING X 100 % = 91 %
AKTIF)/ JUMLAH RW SE 46
KECAMATAN X 100%

III - 49
KecamatanCibeunyingKaler
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa hampir semua

Kelurahan memenuhi syarat Siskamling aktif. Bila dibandingkan
dengan tahun 2017, pemenuhan kriteria ini mengalami peningkatan,
yaitu dari 65.22% menjadi 91%.
Maka Tingkat Pemberdayaan Lembaga Kemasyarakatan

Kecamatan Cibeunying Kaler, adalah:
% 𝑹𝑾 𝑱𝒖𝒂𝒓𝒂 + %𝑳𝑲𝑲 𝑱𝒖𝒂𝒓𝒂 + % 𝑺𝒊𝒔𝒌𝒂𝒎𝒍𝒊𝒏𝒈 𝑨𝒌𝒕𝒊𝒇

=
𝟑
𝟗𝟐.𝟕𝟓 %+𝟗𝟑.𝟑𝟑 % +𝟗𝟏 %

= = 𝟗𝟐. 𝟑𝟔 %
𝟑
Perbandingan capaian indikator kinerja Tingkat Pemberdayaan

Lembaga Kemasyarakatan dengan Kecamatan lain di kota Bandung
sebagai berikut:
Tabel 3.20
Data Perbandingan Tingkat Pemberdayaan Lembaga Kemasyarakatan
Tingkat Pemberdayaan Lembaga

N0 KECAMATAN Kemasyarakatan
TARGET REALISASI %
1 2 3 4
75 79.4 105.87
1 ANDIR
77.5 88.49 114.18
2 ANTAPANI
85 84.59 99.52
3 ARCAMANIK
90 98.63 109.59
4 ASTANAANYAR
78 95.08 121.90
5 BABAKAN CIPARAY
85 85.09 100.11
6 BANDUNG KIDUL
75 85 113.33
7 BANDUNG KULON
LKIP KecamatanCibeunyingKaler Kota BandungTahun2018

I - 50
Tingkat Pemberdayaan Lembaga

N0 KECAMATAN Kemasyarakatan
TARGET REALISASI %
77 78.7 102.21
8 BANDUNG WETAN
78 82.61 105.91
9 BATUNUNGGAL
85 85.9 101.06
10 BOJONGLOA KALER
75.5 89.56 118.62
11 BOJONGLOA KIDUL
75 77.58 103.44
12 BUAH BATU
80 92.36 115.45
13 CIBEUNYING KALER
75 82.76 110.35
14 CIBEUNYING KIDUL
85 87.3 102.71
15 CIBIRU
72.21 89.09 123.38
16 CICENDO
75 76.91 102.55
17 CIDADAP
79.55 87.1 109.49
18 CINAMBO
75 114.3 152.40
19 COBLONG
75 98.5 131.33
20 GEDE BAGE
80 88.69 110.86
21 KIARACONDONG
76 86 113.16
22 LENGKONG
85 85.28 100.33
23 MANDALAJATI
85 84.07 98.91
24 PANYILEUKAN
80 86.04 107.55
25 RANCASARI
75 76.45 101.93
26 REGOL
86.87 92.69 106.70
27 SUKAJADI
78 80.12 102.72
28 SUMUR BANDUNG
77.08 80.2 104.05
29 SUKASARI
75 85.38 113.84
30 UJUNG BERUNG
Berdasarkan data di atas di ketahui bahwa capaian indikator

kinerja pada Tingkat Pemberdayaan Lembaga Kemasyarakatan di
Kecamatan Cibeunying Kaler menempati urutan ke-5 diantara 30

I - 51
Kecamatan di Kota Bandung yaitu sebesar 92,36, sedangkan nilai

tertinggi capaian indikator kinerja Tingkat Pemberdayaan Lembaga
Kemasyarakatan dari 30 kecamatan di Kota Bandung adalah sebesar
98,63 yaitu Kecamatan Astanaanyar, dan yang terrendah 76,45 yaitu
Kecamatan Regol.
Data perbandingan nilai Tingkat Pemberdayaan Lembaga

Kemasyarakatan dari seluruh Kecamatan di Kota Bandung dapat dilihat
dalam bentuk diagram dibawah ini:
Gambar 3.2
Diagram Tingkat Pemberdayaan Lembaga Kemasyarakatan

TINGKAT PEMBERDAYAAN LEMBAGA

KEMASYARAKATAN (DALAM %) DI SELURUH
KECAMATAN KOTA BANDUNG TAHUN 2018
114.3
98.63
95.08
98.5
92.69
92.36
89.56
89.09
88.69
88.49
86.04
85.38
85.28
85.09
84.59
84.07
87.3
87.1
82.76
82.61
85.9
80.12
77.58
76.91
86
76.45
80.2
85
79.4
78.7
BABAKAN CIPARAY
ASTANAANYAR
PANYILEUKAN
REGOL
SUKASARI
CIBEUNYING KIDUL
ARCAMANIK
ANTAPANI
KIARACONDONG
BANDUNG WETAN
BATUNUNGGAL
CIBIRU
CICENDO
CINAMBO
COBLONG
ANDIR
BOJONGLOA KIDUL
BUAH BATU
CIBEUNYING KALER
CIDADAP
LENGKONG
MANDALAJATI
BANDUNG KULON
BOJONGLOA KALER
RANCASARI
SUKAJADI
SUMUR BANDUNG
BANDUNG KIDUL
GEDE BAGE
UJUNG BERUNG
A. Akuntabilitas Keuangan

I - 52
Selama tahun 2018 pelaksanaan program dan kegiatan dalam

rangka menjalankan tugas pokok dan fungsi serta untuk mewujudkan
target kinerja yang ingin dicapai Kecamatan Cibeunying Kaler dianggarkan
melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bandung
DPA Kecamatan Cibeunying Kaler dengan total nilai keseluruhan adalah
sebesar Rp. 25.839.549.662,08,- sedangkan realisasi anggaran mencapai
Rp. 24.098.848.333,- atau dengan serapan dana APBD mencapai 93,26 %.
Adapun rincian pagu dan realisasi anggaran Kecamatan Cibeunying

Kaler Kota Bandung pada tahun 2018 dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3...
Realisasi Anggaran Kecamatan Cibeunying Kaler Tahun 2018
ANGGARAN REALISASI %
BELANJA TIDAK
11.079.035.005 10.485.403.747 94.64
LANGSUNG
BELANJA
14.760.514.657,08 13.613.444.586 92,23
LANGSUNG
BELANJA 25.839.549.662.08 24.098.848.333 93,26
Dari data diatas dapat kita lihat bahwa realisasi se-Kecamatan

Cibeunying Kaler mencapai 93.26%. Hal ini dinilai sangat baik karena
dalam pelaksanaan penganggaran realisasi anggaran tidak jauh berbeda
dengan apa yang telah direncanakan dalam Dokumen Pelaksanaan
Perubahan Anggaran.
Adapun rincian pagu dan realisasi anggaran berdasarkan Sasaran,

Program dan Kegiatan Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung pada
tahun 2018 dapat dilihat pada tabel berikut :

I - 53
Tabel 3.29
Pagu dan Realisasi Anggaran Tahun 2018 Kecamatan Cibeunying Kaler
NO SASARAN PROGRAM/KEGIATAN Anggaran Realisasi %
1 2 3
Program Pelayanan
1,508,609,455.28 1,423,507,317 94.35
Administrasi Perkantoran
Kegiatan Penyediaan
Jasa Komunikasi,
224,180,845.28 197,325,775 88.02
Sumber Daya Air dan
Listrik
Kegiatan Penyediaan
Jasa Peralatan dan - - 0.00
Perlengkapan Kantor
Kegiatan Penyediaan
Jasa Pemeliharaan dan
71,424,480 51,882,300 72.63
Perizinan Kendaraan
Dinas/Operasional
Kegiatan Penyediaan
79,878,585 78,300,000 98.02
Jasa Kebersihan Kantor
Kegiatan Penyediaan
Jasa Perbaikan 34,840,000 26,990,000 77.46
Peralatan Kerja
Kegiatan Penyediaan
148,989,779 144,897,354 97.25
Alat Tulis Kantor
Kegiatan Penyediaan
Barang Cetakan dan 77,278,070 76,097,430 98.47
Penggandaan
Kegiatan Penyediaan
Komponen Instalasi
40,565,640 35,955,110 88.63
Listrik/ Penerangan
Bangunan Kantor
Meningkatnya Kegiatan Penyediaan
kepuasan Peralatan dan - - -
masyarakat Perlengkapan Kantor
1 terhadap Kegiatan Penyediaan
pelayanan Peralatan Rumah 166,386,612 157,907,592 94.90
publik Tangga
Kegiatan Penyediaan
Bahan Bacaan dan
20,484,000 20,163,000 98,43
Peraturan Perundang-
Undangan
Kegiatan Penyediaan
94,978,624 94,723,656 99,73
Makanan dan Minuman
Kegiatan Rapat-Rapat
Kordinasi dan
169,691,020 163,905,100 96,59
Konsultasi ke Luar
Daerah

I - 54
1 2 3
Kegiatan Penyediaan
Jasa Tenaga Pendukung
Administrasi 379,911,800 375,360,000 98,80
Perkantoran/ Teknis
Perkantoran
Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana 1,113,784,854 1,007,871,554 90.49
Aparatur
Kegiatan Pengadaan
- - -
Mebeulair
Kegiatan Pemeliharaan
Rutin/Berkala Gedung 665,868,854 581,296,054 87,29
Kantor
Kegiatan Pemeliharaan
Rutin/Berkala
447,916,000 426,575,500 95.23
Kendaraan
Dinas/Operasional
Kegiatan Rehabilitasi
Sedang/Berat Gedung - - -
Kantor
Program peningkatan
171,777,100 150,205,000 87.44
disiplin aparatur
Kegiatan Pengadaan
Pakaian Dinas Beserta 68,035,000 58,355,000 85.77
Perlengkapannya
Kegiatan Pakaian
Khusus Hari-hari 103,742,100 91,850,000 88.53
tertentu
Program Perencanaan
Pembangunan Daerah
Kegiatan Penyusunan
- -
Renstra dan Renja SKPD
Program Peningkatan
Peran Kecamatan dan 7,386,172,119 6,814,140,967 92.25
Kelurahan
Kegiatan Fasilitasi
Peningkatan
Perekonomian 128,289,500 46,299,650 36.08
Masyarakat Kecamatan
dan Kelurahan
Kegiatan Peningkatan
Infrastruktur dan
Lingkungan Hidup 3,436,244,983 3,253,027,690 94.66
Tingkat Kecamatan dan
Kelurahan
Kegiatan Peningkatan
Kualitas Penanganan
Ketentraman dan
962,831,154 949,597,027 98.62
Ketertiban Tingkat
Kecamatan dan
Kelurahan
Kegiatan Fasilitasi
Peningkatan
1,717,109,000 1,651,515,150 96.17
Pemerintahan Umum
Kecamatan dan

I - 55
1 2 3
Kelurahan
Kegiatan Fasilitasi
Pemberdayaan 294,467,800 286,245,000 97.20
Masyarakat
Kegiatan Fasilitasi
Kesejahteraan Sosial 847,229,682 812,849,485 95.94
Masyarakat
Program Optimalisasi
Pemanfaatan Teknologi - - -
Informasi
Kegiatan Pengembangan
dan Pemeliharaan - - -
Sistem Informasi
Program Inovasi
Pembangunan dan
4,580,171,128.80 4,032,326,713 88.03
Pemberdayaan
Kewilayahan
Kegiatan Fasilitasi
Pemberdayaan Lingkup 3,627,668,928.80 3,140,884,507 86.58
RW
Meningkatnya
Kegiatan Fasilitasi
2 Pemberdayaan
Pemberdayaan Lingkup 311,809,400 306,791,190 98,39
Masyarakat
PKK
Kegiatan Fasilitasi
Karang Taruna
Kegiatan Fasilitasi
LPM

I - 56
BAB IV
PENUTUP
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Kecamatan Cibeunying

Kaler Kota Bandung Tahun 2018 ini merupakan pertanggung jawaban
tertulis atas penyelenggaraan pemerintah yang baik (Good Governance)
Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung Tahun 2018. Pembuatan LKIP
ini merupakan langkah yang baik dalam memenuhi harapan Peraturan
Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (SAKIP). Sebagai upaya untuk penyelenggaraan
pemerintahan yang baik sebagaimana diharapkan oleh semua pihak.
LKIP Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung Tahun 2018 ini

dapat menggambarkan kinerja Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung
dan Evaluasi terhadap kinerja yang telah dicapai baik berupa kinerja
kegiatan, maupun kinerja sasaran, juga dilaporkan analisis kinerja yang
mencerminkan keberhasilan dan kegagalan.
Dalam tahun 2018 Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung

menetapkan sebanyak 2 (dua) sasaran dengan 2(dua) indikator kinerja
sesuai dengan Rencana Kinerja Tahunan dan Dokumen Penetapan Kinerja
Tahun 2018 yang ingin dicapai.
Dari hasil pengukuran terhadap pencapaian sebanyak 2 sasaran

tersebut, secara umum telah melebihi/sesuai target yang ditetapkan dalam
perjanjian kinerja.
Dalam Tahun Anggaran 2018 untuk pelaksanaan program dan

kegiatan pada Kecamatan Cibeunying Kaler Kecamatan Cibeunying Kaler
Kota Bandung dalam rangka mencapai target kinerja yang ingin dicapai
dianggarkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
Kota Bandung Tahun Anggaran 2018 sebesar Rp. 25.839.549.662.08

I - 57
sedangkan realisasi anggaran mencapai Rp. 24.098.848.333,-atau dengan

serapan dana APBD mencapai 93,26 %.
Dengan tersusunnya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung ini, diharapkan
dapat memberikan gambaran Kinerja Kecamatan Cibeunying Kaler Kota
Bandung kepada pihak-pihak terkait baik sebagai stakeholders ataupun
pihak lain yang telah mengambil bagian dengan berpartisipasi aktif untuk
membangun Kota Bandung.
Bandung, Januari 2019

Plt.Camat Cibeunying Kaler
Drs. H.BAMBANG SUKARDI,M.Si

Pembina TK. I
NIP. 19671005189011008

I - 58

LKIP 2018 Kec. Cibeunying Kaler

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

LKIP 2018 Kec. Cibeunying Kaler

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

Kecamatan Cibeunying Kaler

Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintah yang

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah perwujudan

Untuk mencapai Akuntabilitas Instansi Pemerintah yang baik,

Dalam perencanaan pembangunan daerah Kota Bandung,

Terwujudnya suatu tata pemerintahan yang baik dan akuntabel

LKIP Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung Tahun 2018

pemerintah dan pembangunan dapat berlangsung secara berdayaguna,

B. Gambaran Umum Kecamatan Cibeunying Kaler

Kecamatan Cibeunying Kaler dibentuk berdasarkan pada PP

Kecamatan Cibeunying Kaler terdiri dari 4 (empat) Kelurahan yaitu :

LKIP Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung Tahun 2018

Peta Wilayah Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung

C. Tugas dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun

Kedudukan Kecamatan merupakan wilayah kerja Camat sebagai

Untuk melaksanakan tugas pokok dan kewajibannya, Kecamatan

a) Mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat;

LKIP Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung Tahun 2018

c) Mengkoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan

KEPALA SUB KEPALA SUB BAGIAN

LKIP Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung Tahun 2018

Isu Strategis Kecamatan Cibeunying Kaler adalah sebagai berikut :

1. Reformasi Birokrasi Pemerintah Daerah (PelayananPublik)

Reformasi birokrasi pemerintah daerah yang harus dilakukan di

pemerintahan yang lebihtransparan, akuntabilitas, dan peningkatan

3. PenataanOrganisasi dan ManajemenPublik

Faktor kunci keberhasilan Penataan kelembagaan ini terletak

Jika demikian halnya, maka pengelolaan pelayanan publik perlu

LKIP Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung Tahun 2018

melalui penataan system dan prosedur kerja, meninjau kembali

4. PengelolaanKeuangan dan Barang

Sistem manajemen keuangan daerah (financial management

Manajemen barang daerah meliputi beberapa tahap yaitu

LKIP Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung Tahun 2018

Terciptanya efisiensi dan efektivitas penggunaan barang daerah; (3)

LKIP Kota Bandung ini disusun berdasarkan beberapa landasan

1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan

2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2018

6. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

7. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

8. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 03 Tahun 2014 tentang

LKIP Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung Tahun 2018

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Meliputi Gambaran Umum, Tugas dan Fungsi, Isu Strategis

BAB II PERENCANAAN KINERJA

Meliputi Perencanaan Strategis sebelum dan setelah reviu.

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Meliputi Capaian IKU, Pengukuran, Evaluasi dan Analisis

LKIP Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung Tahun 2018

Pada penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018

G. Perencanaan Strategis Sebelum Reviu

Rencana Strategis Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung

Renstra Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung tersebut

Penyusunan Renstra Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung

LKIP Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung Tahun 2018

penyusunan RPJMD Kota Bandung Tahun 2014-2018 dengan

Selanjutnya, Renstra Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung

Tujuan dan Sasaran

Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam