Anda di halaman 1dari 29

K A R Y A T U L I S | Ujian Dinas Tingkat II 0

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR


PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

DISUSUN GUNA MEMENUHI SYARAT


UJIAN DINAS TINGKAT II PEMERINTAH PROVINSI JAWA
TIMUR
TAHUN 2017
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DI KECAMATAN TARIK
MELALUI PENGEMBANGAN SISTEM BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI
K A R Y A T U L I S | Ujian Dinas Tingkat II 1

BAB 1 | Pendahuluan

1.1. L A T A R B E L A K A N G P E N U L I S A N

Berlakunya Undang-Undang 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan


Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 dan Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014
tentang Desa, membawa implikasi besar pada peran dan fungsi strategis
Kecamatan dalam Pemerintahan Daerah yaitu meningkatkan koordinasi
penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan publik dan pemberdayaan
masyarakat Desa/Kelurahan (pasal 117 ayat 1). Disamping menjalankan
kewenangan atributif tersebut, Kecamatan juga melaksanakan kewenangan
delegatif (pasal 221 ayat 1 dan 2) khusus untuk penyelenggaraan sebagian
pemerintahan umum dan pelayanan publik yang sesuai dengan karakteristik
Kecamatan dan/atau kebutuhan masyarakat pada Kecamatan yang
bersangkutan.

Di Kabupaten Sidoarjo kedudukan, tugas dan fungsi Kecamatan


secara rinci diatur dalam Peraturan Bupati Sidoarjo Nomor 91 Tahun 2016
tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja
Kecamatan di Kabupaten Sidoarjo. Kedudukan Kecamatan adalah Perangkat
Daerah Kabupaten (yang dipimpin oleh Camat) dengan tugas
menyelenggarakan koordinasi kegiatan pemerintahan, pelayanan
administrasi terpadu Kecamatan dan Pemberdayaan masyarakat Desa,
bertanggung jawab kepada Bupati Sidoarjo melalui Sekretaris Daerah. Lebih
lanjut, tugas dan fungsi Camat dirinci sebagai berikut :
1. Menyelenggarakan urusan pemerintahan umum.
2. Mengkoordinasikan kegiatan Pemberdayaan Masyarakat.

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DI KECAMATAN


TARIK MELALUI PENGEMBANGAN SISTEM BERBASIS TEKNOLOGI
K A R Y A T U L I S | Ujian Dinas Tingkat II 2

3. Mengkoordinasikan upaya penyeleggaraan Ketentraman dan Ketertiban


umum.
4. Mengkoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan daerah dan
peraturan Bupati.
5. Mengkoordinasikan pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pelayanan
Umum.
6. Mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan yang
dilakukan oleh perangkat Daerah di tingkat Kecamatan.
7. Menyelenggarakan kegiatan pelayanan administrasi terpadu kecamatan.
8. Membina dan mengawasi penyelenggaraan kegiatan desa.
9. Melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
kabupaten yang tidak dilaksanakan oleh unit kerja pemerintah kabupaten
di kecamatan.
10. Melaksanankan tugas lain yang diamanatkan peraturan perundang-
undangan.
11. Melaksanakan tugas yang dilimpahkan oleh Bupati untuk melaksanaan
sebagan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah
Kabupaten Sidoarjo.
12. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Bupati sesuai dengan bidang
tugasnya.

Sesuai dengan tugas-tugas diatas, maka kewenangan Camat yaitu


menandatangani :
1. Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) dibawah 400 m2.
2. Surat Keterangan Tinggal Sementara (SKTS).
3. Legalisasi salinan dokumen kependudukan.
4. Kartu ketenagakerjaan (AK I, AKII, AK III, AK IV dan AK V).
5. Rekomendasi izin penutupan/penggunaan jalan lokal/desa.

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DI KECAMATAN


TARIK MELALUI PENGEMBANGAN SISTEM BERBASIS TEKNOLOGI
K A R Y A T U L I S | Ujian Dinas Tingkat II 3

6. Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) Mikro.


7. Ijin gangguan (HO) Usaha Mikro.
8. Tanda daftar Perusahaan (TDP) Usaha Mikro.
Implementasi penyelenggaraan sebagian kewenangan Bupati kepada Camat
di Kabupaten Sidoarjo diatas didukung secara legal formal dengan
berlakunya beberapa peraturan yaitu (1) Peraturan Bupati Sidoarjo Nomor 78
Tahun 2008 tentang Pelimpahan Sebagian Kewenangan Bupati Kepada
Camat dan (2) Peraturan Bupati Sidoarjo Nomor 18 Tahun 2009 tentang
Pedoman Teknis Pelaksanaan Sebagian Kewenangan Bupati Yang
Dilimpahkan Kepada Camat.

Selain itu, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 2010


Tentang Pedoman Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan juga
mengharuskan adanya perubahan yang signifikan pada pengelolaan
pelayanan di kecamatan. Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan yang
disingkat PATEN adalah penyelenggaraan pelayanan publik di kecamatan dari
tahap permohonan sampai ke tahap terbitnya dokumen dalam satu tempat.
Maksud penyelenggaraan PATEN yaitu mewujudkan Kecamatan sebagai
pusat pelayanan masyarakat dan menjadi simpul pelayanan bagi dinas yang
menangani pelayanan terpadu di kabupaten. Seluruh kecamatan di
Kabupaten Sidoarjo pada dasarnya telah melaksanakan PATEN yang
bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan mendekatkan pelayanan kepada
masyarakat.

Penyelenggaraan fungsi pelayanan publik baik itu terkait dengan


administratif maupun perizinan yang dilaksanakan oleh Kepala Sub Bagian
dan Kepala Seksi dibawah koordinasi Sekretaris Kecamatan sebagaimana
tugasnya yakni membantu Camat dalam penyelenggaraan pemerintahan
meliputi penyusunan, pelaporan, ketatausahaan, kepegawaian dan keuangan

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DI KECAMATAN


TARIK MELALUI PENGEMBANGAN SISTEM BERBASIS TEKNOLOGI
K A R Y A T U L I S | Ujian Dinas Tingkat II 4

serta pelayanan umum. Dalam menjalankan tugasnya, Sekretaris Kecamatan


mempunyai fungsi :
1. Penyusunan rencana program, pengumpulan dan pengelolaan data serta
pelaporan.
2. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas seksi-seksi.
3. Pelaksanaan kegiatan ketata usahaan, keuangan, kepegawaian, rumah
tangga, perlengkapan dan keprotokolan.
4. Pengkoordinasian pelaksanaan pelayanan administrasi terpadu
kecamatan.
5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Camat sesuai dengan bidang
tugasnya.

CAMAT

SEKCAM

KELP.JABATAN FUNGSIONAL SUBAG UMUM DAN KEPEGAWAIAN SUBAG PERENC. & KEU.

KASI PEMERINTAHAN KASI TRANTIB KASI PEREKONOMIAN KASI KESSOS KASI PEMB. FISIK

DESA

Gambar 1 | Struktur Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Kecamatan Tarik.

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DI KECAMATAN


TARIK MELALUI PENGEMBANGAN SISTEM BERBASIS TEKNOLOGI
K A R Y A T U L I S | Ujian Dinas Tingkat II 5

Untuk melaksanakan pelayanan publik dibidang administrasi,


Kecamatan Tarik juga telah menetapkan Standar Pelayanan Satu Atap (One
Stop Services) dengan beberapa ketentuan dan persyaratan yang harus
dipenuhi dan dipatuhi oleh masyarakat sebagai pemohon maupun oleh
petugas pelayanan administrasi di Kecamatan Tarik. Jenis-jenis pelayanan
masyarakat yang dilakukan oleh Kecamatan Tarik adalah pelayanan
masyarakat di bidang administrasi meliputi :
1. Pelayanan Pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP).
2. Pelayanan Pembuatan Kartu Keluarga (KK).
3. Pelayanan Pembuatan Surat Pindah.
4. Pelayanan Pembuatan Surat Keterangan Waris.
5. Pelayanan Penerbitan Kartu ketenagakerjaan (AK I).
6. Pelayanan Rekomendasi Ijin Mendirikan Bangunan (IMB).
7. Pelayanan Rekomendasi Surat Keterangan Tidak Mampu.
8. Pelayanan Rekomendasi Ijin Keramaian.
9. Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) Mikro.
10. Ijin gangguan (HO) Usaha Mikro.
11. Tanda daftar Perusahaan (TDP) Usaha Mikro.

Dalam konteks perencanaan, Kecamatan Tarik sebagai perangkat


daerah dengan unit pelayanan menjalankan Misi 1 RPJMD Kabupaten
Sidoarjo 2016-2021, yaitu Pemerintahan yang bersih dan akuntabel
melalui penyelenggaraan pemerintahan yang inovatif, aspiratif,
partisipatif dan transparan. Dalam menjalankan misi 1 tersebut, salah
satu tujuan Kecamatan Tarik dalam dokumen Rencana Strategisnya adalah
berupaya meningkatkan kualitas pelayanan administrasi terpadu kecamatan
agar tercapai sasaran RPJMD yaitu meningkatnya kualitas pelayanan publik
yang inovatif dan merata. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DI KECAMATAN


TARIK MELALUI PENGEMBANGAN SISTEM BERBASIS TEKNOLOGI
K A R Y A T U L I S | Ujian Dinas Tingkat II 6

Aparatur Negara Nomor 9 Tahun 2007 tentang Pedoman Umum Penetapan


Indikator Kinerja Utama dl Lingkungan Instansi Pemerintah, Indikator kinerja
utama ditetapkan untuk memperoleh informasi kinerja yang penting dalam
penyelenggaraan manajemen kinerja secara baik serta untuk memperoleh
ukuran keberhasilan dari pencapaian suatu tujuan dan sasaran strategis
organisasi yang digunakan sebagai perbaikan kinerja dan peningkatan
akuntabilitas kinerja. Karena itu indikator kinerja utama Kecamatan Tarik
yaitu Hasil Survey Kepuasan Masyarakat dengan target peningkatan per
tahun sebesar 2,5%. Berikut tergambar korelasi Penetapan Renstra
Kecamatan Tarik dengan RPJMD Kabupaten Sidoarjo.

Gambar 2 | Lineritas Tujuan dan Sasaran Renstra Kecamatan Tarik dengan RPJMD.

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DI KECAMATAN


TARIK MELALUI PENGEMBANGAN SISTEM BERBASIS TEKNOLOGI
K A R Y A T U L I S | Ujian Dinas Tingkat II 7

Disisi lain, pesatnya perkembangan teknologi informasi dan cyber


telah mengubah pola dan tata hubungan antar masyarakat maupun antara
masyarakat dengan pemerintah. Pada era informasi sekarang ini penerapan
teknologi informasi telah pula wajib dilakukan di instansi pemerintah untuk
meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Untuk itu, pemerintah
tak terkecuali Kecamatan Tarik juga dituntut untuk melakukan reformasi
dalam penyelenggaraan pemerintahannya, termasuk dalam pelayanan
kepada publik. Kemudahan, ketepatan, praktis dan transparan dalam
penyelesaian suatu layanan, merupakan suatu hal yang diinginkan oleh
masyarakat. Sehubungan dengan hal tersebut maka amatlah tepat kiranya
penulis menetapkan judul ”Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik di
Kecamatan Tarik Melalui Pengembangan Sistem Berbasis Teknologi
Informasi” pada Karya Tulis ini.

1.2. P E R U M U S A N M A S A L A H

Berdasarkan uraian secara umum latar belakang diatas, penulis


mengidentifikasi permasalahan secara garis besar yaitu :
1. Bagaimana upaya yang dilakukan oleh Kecamatan Tarik dalam
penyediaan layanan administrasi terpadu kepada warga melalui
pemanfaatan teknologi informasi?
2. Manfaat apa saja yang diperoleh dalam pengembangan layanan
administrasi terpadu berbasis teknologi tersebut?

1.3. T U J U A N P E N U L I S A N

Tujuan yang ingin dicapai dalam penyusunan karya tulis ini antara
lain untuk :

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DI KECAMATAN


TARIK MELALUI PENGEMBANGAN SISTEM BERBASIS TEKNOLOGI
K A R Y A T U L I S | Ujian Dinas Tingkat II 8

1. Mengetahui upaya yang dilakukan oleh Kecamatan Tarik dalam


penyediaan layanan administrasi terpadu kepada warga melalui
pemanfaatan teknologi informasi.
2. Mengetahui manfaat apa saja yang diperoleh dalam pengembangan
layanan administrasi terpadu berbasis teknologi tersebut.

1.4. M E T O D E P E N E L I T I A N

Metodologi yang digunakan dalam penyusunan karya tulis ini adalah


wawancara mendalam dan diskusi dengan pemangku kepentingan dan
pelaku di lapangan. Disamping itu, dilakukan kajian meja terhadap beberapa
dokumen yang relevan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

1.5. R U A N G L I N G K U P P E M B A H A S A N

Ruang lingkup pembahasan dalam penulisan ini yaitu pada :


1. Inovasi penyediaan pelayanan publik satu pintu (one stop service) baik
administrasi maupun perizinan yang dilakukan oleh Kecamatan Tarik,
termasuk cara, proses dan prosedur yang dilalui.
2. Pemanfaatan teknologi informasi dalam mendukung tugas pelayanan
publik di lingkup kecamatan termasuk desa.

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DI KECAMATAN


TARIK MELALUI PENGEMBANGAN SISTEM BERBASIS TEKNOLOGI
K A R Y A T U L I S | Ujian Dinas Tingkat II 9

BAB 2 | Rumusan Masalah

2. 1 . G A M B A R A N K O N D I S I Y A N G D I I N G I N K A N

Moenir (2006:26) mendefinisikan pelayanan umum sebagai kegiatan


yang dilakukan oleh seorang atau sekelompok orang dengan landasan faktor
material melalui sistem, prosedur dan metode tertentu dalam rangka
memenuhi kepentingan orang lain sesuai dengan haknya. Selanjutnya, yang
dimaksud pelayanan umum menurut Keputusan Menteri Penerapan Aparatur
Negara Nomor 81 Tahun 1993 adalah segala bentuk kegiatan pelayanan
umum yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah pusat, di daerah, dan
dilingkungan badan Usaha Milik Negara/Daerah dalam bentuk barang dan
atau jasa, baik dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat
maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Penyediaan pelayanan publik yang berkualitas di lingkup Kecamatan


Tarik yang diharapkan yaitu :
1. Inovatif, praktis, mudah dan terjangkau.
2. Akuntabel dan transparan sesuai standar dan norma yang berlaku.
3. Efektif dan efisien dari sisi proses, cara dan prosedur.
4. Tersedianya informasi yang real time mengenai tahapan/proses layanan
yang diminta/dibutuhkan.

Menurut Tjiptono (2006:59) kualitas pelayanan adalah “tingkat


keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan
tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan. Dengan kata lain ada dua

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DI KECAMATAN


TARIK MELALUI PENGEMBANGAN SISTEM BERBASIS TEKNOLOGI
K A R Y A T U L I S | Ujian Dinas Tingkat II 10

faktor utama yang mempengaruhi kualitas jasa, yaitu expected service dan
perceived atau kualitas jasa yang diharapkan dan kualitas jasa yang diterima
atau dirasakan.

Kecamatan Tarik secara geografis merupakan daerah pertanian yang


subur dan mayoritas penduduk adalah petani. Secara administratif,
Kecamatan Tarik terdiri dari 20 (dua puluh) desa antara lain (1) Desa Tarik,
(2) Desa Kedungbocok, (3) Desa Mliriprowo, (4) Desa Gampingrowo,
(5) Desa Sebani, (6) Desa Kramattemenggung, (7) Desa Kemuning, (8) Desa
Mindugading, (9) Desa Janti, (10) Desa Banjarwungu, (11) Desa
Gempolklutuk, (12) Desa Mergosari, (13) Desa Mergobener, (14) Desa
Klantingsari, (15) Desa Kendalsewu, (16) Desa Kalimati, (17) Desa
Balongmacekan, (18) Desa Singogalih (19) Desa Segodobancang dan
(20) Desa Kedinding.

Gambar 3 | Peta Wilayah Kecamatan Tarik.

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DI KECAMATAN


TARIK MELALUI PENGEMBANGAN SISTEM BERBASIS TEKNOLOGI
K A R Y A T U L I S | Ujian Dinas Tingkat II 11

Dengan kondisi wilayah pertanian seperti di atas, sudah saatnya


kalau pelayanan publik didekatkan ke desa sehingga warga yang tidak repot
lagi mengurus di Kecamatan, kecuali urusan pelayanan lain seperti masalah
waris. Setiap desa pada dasarnya telah didukung dengan prasarana jaringan
internet. Meski banyak warga yang berprofesi menjadi petani,
kecenderungan untuk memiliki dan menguasai internet/teknologi juga tinggi.
Potensi seperti harusnya bisa dijadikan peluang untuk mendukung
penerapan layanan publik berbasis teknologi. Untuk itu perlu sistem yang
menampung semua pelayanan dan informasi sehingga prosedur layanan
menjadi praktis, mudah, akurat dan transparan.

Beberapa tahun terakhir ini pemerintah telah memanfaatkan


kemajuan teknologi dalam berbagai aktifitasnya, diantaranya dalam
pelayanan publik berbasis teknologi informasi. Di Indonesia teknologi
informasi telah mendapat perhatian Pemerintah melalui penerapan electric-
government (e-government) dan telah memperoleh komitmen atau
dukungan yang kuat melalui Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 3
Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e-
Government. Untuk itu, penerapan teknologi informasi dalam penyediaan
layanan publik tentunya dapat diimplementasikan di Kecamatan Tarik
sehingga dapat mendukung program pemerintah dalam mewujudkan smart
city di Kabupaten Sidoarjo. Penerapan teknologi kedalam aktivitas
pemerintahan termasuk upaya inovasi, hal ini sejalan dengan Misi 1 RPJMD
Kabupaten Sidoarjo 2016-2021, yaitu mewujudkan pemerintahan yang bersih
dan akuntabel melalui penyelenggaraan pemerintahan yang inovatif,
aspiratif, partisipatif dan transparan.

Inovasi adalah kegiatan penelitian, pengembangan, dan/atau


perekayasaan yang bertujuan mengembangkan penerapan praktis nilai dan

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DI KECAMATAN


TARIK MELALUI PENGEMBANGAN SISTEM BERBASIS TEKNOLOGI
K A R Y A T U L I S | Ujian Dinas Tingkat II 12

konteks ilmu pengetahuan yang baru, atau cara baru untuk menerapkan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang telah ada ke dalam produk atau proses
produksi (Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 tahun 2002 tentang
Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi). Jenis inovasi perubahan di sektor publik
menurut handbook Inovasi Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa
Timur ada 8 (delapan) jenis :
1. Inovasi proses. Beberapa ruang lingkup dari inovasi proses antara lain
standar operasional prosedur (SOP), tata laksana, sistem, dan prosedur.
2. Inovasi metode. Inovasi metode dapat dipahami sebagai strategi, cara,
dan teknik baru untuk mencapai hasil yang lebih baik.
3. Inovasi produk, dapat didefinisikan sebagai penciptaan atau modifikasi
barang atau jasa untuk meningkatkan kualitas, citra, fungsi, dan
sebagainya dari barang atau jasa tersebut.
4. Inovasi konseptual. Inovasi konseptual dapat diartikan sebagai
perubahan cara pandang atas masalah yang ada sehingga memunculkan
solusi atas masalah tersebut.
5. Inovasi teknologi. Inovasi teknologi merupakan penciptaan atau
penggunaan dari teknologi baru yang lebih efektif dan mampu
memecahkan masalah.
6. Inovasi struktur organisasi. Inovasi struktur organsiasi dapat berupa
pengadopsian model organisasi baru yang menggantikan model lama
yang tidak sesuai perkembangan organisasi.
7. Inovasi hubungan. Inovasi hubungan dalam Handbook ini dimaknai
sebagai bentuk dan mekanisme baru dalam berhubungan dengan pihak
lain demi tercapainya tujuan bersama.

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DI KECAMATAN


TARIK MELALUI PENGEMBANGAN SISTEM BERBASIS TEKNOLOGI
K A R Y A T U L I S | Ujian Dinas Tingkat II 13

8. Inovasi pengembangan SDM. Inovasi SDM dapat diartikan sebagai


perubahan kebijakan untuk meningkatkan kualitas tata nilai dan
kapasitas dari sumber daya manusia (SDM).

2. 2 . G A M B A R A N K O N D I S I Y A N G S E B E N A R N Y A

Saat ini, pelayanan publik yang ada di Kecamatan Tarik sudah


terpadu sesuai dengan konsep PATEN. Transformasi pelayanan di KEcamatan
Tarik sebenarnya merupakan inovasi sederhana yang diharapkan memberi
manfaat yang besar, selain mempermudah masyarakat memperoleh
pelayanan juga memperbaiki citra dan legitimasi pemerintah daerah secara
umum dimata masyarakat. Selain itu melalui penyelenggaraan pelayanan
yang ada, warga masyarakat seharusnya dapat menerima pelayanan yang
lebih cepat dan terukur dengan jelas cepat.

Meski demikian, secara implementatif masih terdapat suatu


fenomena dimana dalam pelaksanan pelayanan publik di Kecamatan Tarik
yang terlihat belum optimal, hal tersebut dapat diidentifikasi sebagai
berikut :
1. Kurangnya pemahaman masyarakat terhadap SOP pelayanan.
Masyarakat tidak mengerti SOP pelayanan sehingga sering bertanya
kepada petugas dengan mendatangi kantor kecamatan. Ini berarti
kurang adanya informasi yang up to date atau terkini mengenai status
setiap layanan. Disisi lain terbatasnya petugas layanan kadang
kewalahan dengan banyaknya keluhan dari masyarakat, terlebih lagi jika
urusan berkaitan dengan penerbitan KTP elektronik yang blangkonya
terbatas.

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DI KECAMATAN


TARIK MELALUI PENGEMBANGAN SISTEM BERBASIS TEKNOLOGI
K A R Y A T U L I S | Ujian Dinas Tingkat II 14

2. Prosedur pelayanan dirasa masih belum tuntas atau tidak praktis meski
metode yang digunakan metode one stop service. Seharusnya
masyarakat yang ingin mengajukan pelayanan di desa, masih harus ke
kecamatan untuk proses penyelesaian. Idealnya, suatu berkas yang
dimohon di desa lebih pas kalau selesai prosesnya juga di desa.
Sehingga tidak menyulitkan yang mondar-mandir ke desa dan ke
kecamatan.
3. Terbatasnya kapasitas pegawai yang mampu dibidang teknologi
informasi sehingga pemanfaatan sistem informasi yang ada belum
optimal. Hal ini tidak sebanding dengan fasilitas yang tersedia. Jumlah
staf yang menangani pelayanan di Kecamatan Tarik ada 5 (lima) orang,
diantaranya hanya 1 (satu) yang bertugas sebagai operator. Jaringan
sistem administrasi kependudukan sebenarnya sudah ada, akan tetapi
lemahnya koneksi internet antara dinas terkait dan kecamatan kadang
membuat petugas kewalahan meng-input berkas pemohon.
4. Belum meratanya kemampuan perangkat desa dalam pelaksanaan tugas
administrasi dan pelayanan publik di desa. Sudah saatnya dukungan
pelayanan publik harusnya juga tersedia di desa. Kenyataan di lapangan
masih ada beberapa perangkat desa yang minim pengetahuannya
tentang pentingnya administrasi dan belum menangani secara optimal,
meski jalur koordinasi dan komunikasi terus terjaga dengan kecamatan.
5. Kurangnya kemampuan pengelolaan anggaran dana desa untuk
penyediaan pelayanan publik. Dengan adanya dana desa, seharusnya
desa mampu memberikan fasilitasi untuk mendukung terselenggaranya
pelayanan publik. Mayoritas dana desa digunakan untuk pembangunan
fisik dan urusan pemberdayaan masyarakat.

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DI KECAMATAN


TARIK MELALUI PENGEMBANGAN SISTEM BERBASIS TEKNOLOGI
K A R Y A T U L I S | Ujian Dinas Tingkat II 15

6. Ketepatan waktu penyelesaian pelayanan kurang optimal. Terbatasnya


sarana dan prasarana serta prosedur yang kurang praktis menjadi
hambatan lamanya proses penyelesaian suatu berkas.

Secara umum penilaian masyarakat terhadap pelayanan publik yand


ada di Kecamatan cukup baik. Terbukti dengan tingginya indeks kepuasan
masyarakat sebagai indikator ukuran kinerja Kecamatan Tarik 5 (lima) tahun
kebelakang sebagaimana tabel berikut. Meski sudah bagus, pelayanan di
Kecamatan Tarik tetap perlu ditingkatkan kualitasnya.

100 100 100 100 100


100
97,31
96,32

94,1 93,92
95

90
85,65
Target
85 Realisasi

80

75
2011
2012 2013 2014 2015

Gambar 4 | Capaian Kinerja Kecamatan Tarik Berdasarkan Hasil Survey Kepuasan


Masyarakat.

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DI KECAMATAN


TARIK MELALUI PENGEMBANGAN SISTEM BERBASIS TEKNOLOGI
K A R Y A T U L I S | Ujian Dinas Tingkat II 16

2. 3 . R U M U S A N P E R M A S A LA H A N
Berdasarkan gambaran kondisi yang ada di Kecamatan Tarik, maka
penulis mencoba merumuskan kembali permasalahan dibidang pelayanan
publik, yaitu :
1. Bagaimana upaya yang dilakukan oleh Kecamatan Tarik dalam
penyediaan layanan administrasi terpadu kepada warga melalui
pemanfaatan teknologi informasi, agar tercapai pelayanan yang praktis,
mudah dan terjangkau, akuntabel dan transparan?
2. Manfaat apa saja yang diperoleh dalam pengembangan layanan
administrasi terpadu berbasis teknologi tersebut? Baik bagi pemerintah
kecamatan maupun masyarakat?

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DI KECAMATAN


TARIK MELALUI PENGEMBANGAN SISTEM BERBASIS TEKNOLOGI
K A R Y A T U L I S | Ujian Dinas Tingkat II 17

BAB 3 | Analisis dan Pemecahan Masalah

3. 1 . A N A L I S I S P E R M A S A L A H A N

Untuk menganalisa permasalahan pelayanan administrasi di


Kecamatan Tarik, penulis akan menggunakan teknik sederhana 5W 1H
(What, Where, When, Who, Why dan How) dalam merumuskan alternatif
pemecahan masalah.

Pertama yaitu what atau apa, tentunya yang dimaksud adalah


rencana apa yang perlu dirumuskan untuk meningkatkan kualitas pelayanan
publik yang disediakan oleh Kecamatan Tarik. Sudah diuraikan di bab
sebelumnya bahwa Kecamatan menempati posisi yang strategis di
pemerintahan daerah. Pengelola pelayanan menempatkan titik layanan lini
depan di wilayah kecamatan untuk membantu proses pelayanan seperti :
1. Pelayanan Pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP).
2. Pelayanan Pembuatan Kartu Keluarga (KK).
3. Pelayanan Pembuatan Surat Pindah.
4. Pelayanan Pembuatan Surat Keterangan Waris.
5. Pelayanan Penerbitan Kartu ketenagakerjaan (AK I).
6. Pelayanan Rekomendasi Ijin Mendirikan Bangunan (IMB).
7. Pelayanan Rekomendasi Surat Keterangan Tidak Mampu.
8. Pelayanan Rekomendasi Ijin Keramaian.
12. Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) Mikro.
13. Ijin Gangguan (HO) Usaha Mikro.
14. Tanda daftar Perusahaan (TDP) Usaha Mikro.

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DI KECAMATAN


TARIK MELALUI PENGEMBANGAN SISTEM BERBASIS TEKNOLOGI
K A R Y A T U L I S | Ujian Dinas Tingkat II 18

Untuk menunjang efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan layanan


maka Kecamatan perlu mengembangkan suatu sistem pelayanan
berbasis teknologi informasi sebagai bentuk inovasi dan kreativitas agar
tingkat kepuasan masyarakat meningkat seiring dengan terpenuhinya
pelayanan dasar berbasis hak. Pemanfaatan teknologi informasi dan
komunikasi melalui internet dalam pelayanan publik merupakan suatu inovasi
dibidang teknologi. Patut disadari bahwa dengan teknologi dapat membantu
proses pelaksanaan kerja menjadi lebih efektif dan dapat berkembang seiring
dengan arus perubahan teknologi. Sistem pelayanan yang dirancang
nantinya berupa aplikasi yang menghasilkan dokumen hasil layanan tidak
perlu lagi ditandatangai dan distempel secara basah oleh Camat. Karena
dokumen tersebut telah diamankan menggunakan QR Code. QR Code dapat
diverifikasi secara online untuk mengetahui keaslian dokumen layanan.
Penerapan tanda tangan elektronik dan stempel elektroniknya adalah dengan
menggunakan aplikasi berbasis android pada ponsel Camat. Selain android,
juga dapat dilakukan via website dengan kode keamanan login yang telah
diverifikasi.

Yang kedua adalah where atau dimana, lokasi yang menjadi pusat
pelayanan adalah Kantor Pelayanan Kecamatan Tarik dan Kantor
Pelayanan yang ada di 20 Desa se-Kecamatan Tarik. Masyarakat perlu
mendapatkan akses kemudahan dan kecepatan dalam hal prosedur layanan.
Untuk itu desa juga menjadi tempat dimana pelayanan itu berawal dan
berakhir. Masyarakat yang mengurus layanan administrasi kependudukan
dan perijinan cukup mendatangi Kantor Desa setempat dan mengambil
hasilnya juga di desa setempat, kecuali beberapa pelayanan menyangkut
waris yang harus mendatangi kantor kecamatan.

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DI KECAMATAN


TARIK MELALUI PENGEMBANGAN SISTEM BERBASIS TEKNOLOGI
K A R Y A T U L I S | Ujian Dinas Tingkat II 19

Ketiga yaitu when atau kapan. Perancangan sistem berbasis


teknologi harus dimulai secepatnya, seluruh tahapan memakan waktu
sekitar 2 (dua) bulan mulai awal sampai evaluasi. Tahapan tersebut
meliputi :
1. Persiapan, terdiri dari Rapat Koordinasi, Sosialisasi internal dan
penyamaan persepsi (mindset).
2. Perancangan aplikasi layanan dan pendaftaran sms center, sms gateway
dan sms masking.
3. Penyediaan infrastruktur tambahan, pengecekan sarana penunjang di
desa dan koneksi jaringan.
4. Penyusunan suprastruktur antara lain pembuatan Surat Keputusan
Camat tentang petugas pengelola, Surat Edaran, pembuatan
revisi/perubahan SOP, penunjukan admin masing-masing desa dan
sebagainya.
5. Pendampingan progam bagi petugas (admin) seluruh desa (20 desa).
6. Uji coba aplikasi dan evaluasi, serta implementasi.
7. Publikasi massa, melalui media sosial resmi kecamatan (Twitter,
Instagram, Facebook), penyebarluasan informasi melalui media
cetak/surat kabar dan pertemuan rutin lainnya baik yang dilakukan
kecamatan maupu desa setempat.
8. Pelaporan, monitoring dan evaluasi.

Berikutnya yang keempat adalah who atau siapa yang


berkepentingan dan berperan serta. Dalam pengembangan sistem berbasi
teknologi sedikitnya ada 8 (delapan) pihak yang terlibat. Pihak-pihak
tersebut memiliki peran masing-masing, antara lain :
1. Camat, berperan sebagai Decision/policy maker, dukungan komitmen,
pengambil keputusan dan persetujuan.

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DI KECAMATAN


TARIK MELALUI PENGEMBANGAN SISTEM BERBASIS TEKNOLOGI
K A R Y A T U L I S | Ujian Dinas Tingkat II 20

2. Sekretaris Kecamatan, bertugas untuk dalam pengenalan program,


pengkoordinasian dan pendistribusian tugas, perancangan sistem
aplikasi, melakukan sosialisasi, pendampingan program, monitoring dan
evaluasi.
3. Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, berperan dalam menyusun
perubahan SOP dan SP, menyiapkan SK, mendata dan mengecek
infrastruktur penunjang yang ada di desa (komputer, printer, jaringan
internet/intranet) dan memverifikasi data melalui sistem aplikasi, serta
mengagendakan pendampingan.
4. Staf Pengolah Data/Operator IT  mendesain sistem aplikasi,
bertanggung jawab atas koneksi/jaringan internet, pendaftaran nomor
untuk sms center, sms gateway dan sms masking.
5. Staf Administrasi, berperan sebagai admin, memproses pengajuan warga
melalui sistem, memberikan informasi kepada warga, publikasi melalui
media sosial resmi kecamatan dan membantu pendampingan program
bagi perangkat desa.
6. Kepala Desa, berperan dalam menjaga komitmen lokal, support
penganggaran untuk sarana dan koneksi jaringan, serta penyebarluasan
informasi kepada masyarakat.
7. Kepala Seksi Pelayanan yang ada dimasing-masing desa, bertugas
sebagai koordinator pelayanan desa, bertanggung jawab atas pelayanan
administrasi melalui sistem aplikasi dan memverifikasi berkas pengajuan
warga.
8. Staf Seksi Pelayanan, sebagai operator/admin system aplikasi, bertugas
sebagai lini depan pelayanan, menerima berkas permohonan warga dan
memproses layanan sampai selesai.

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DI KECAMATAN


TARIK MELALUI PENGEMBANGAN SISTEM BERBASIS TEKNOLOGI
K A R Y A T U L I S | Ujian Dinas Tingkat II 21

Agar penyelenggaraan pelayanan berbasis sistem aplikasi tersebut


berjalan optimal, perlu didukung juga dengan peningkatan skill atau
keterampilan sumber daya manusia terutama kapasitas dan kemampuan
perangkat desa melalui sejumlah pelatihan seperti teknik komputer,
administrasi pemerintahan desa dan teknik pelayanan prima. Pemerintah
kecamatan dan pemerintah desa perlu memfasilitasi kegiatan tersebut dalam
perencanaan anggarannya.

Selanjutnya yang kelima adalah why atau mengapa pengembangan


sistem aplikasi berbasis teknologi dipilih. Kecamatan Tarik memang telah
memiliki SOP dan SP akan tetapi seringkali dari sisi waktu penyelesaian
proses pelayanan tidak sesuai dengan standar. Banyak faktor memang
terutama jika urusan yang dilayani terkait dengan penerbitan KTP elektronik
mengingat blangko yang terbatas. Melalui sistem berbasis teknologi
proses pengelolaan suatu berkas layanan menjadi lebih cepat.
Prosedur pelayanan lebih praktis dan mudah, bahkan kedepan perlu
dirancang aplikasi pelayanan berbasis android yang dapat diakses oleh
warga. Sehingga warga yang tidak punya cukup waktu untuk datang ke
desa, dapat mengakses melalui ponsel atau smartphone, berkas
permohonan cukup difoto dan dikirim melalui ponsel, serta menerima hasil
dokumen yang langsung dikirim ke rumah. Layanan melalui aplikasi ini
sementara terbatas pada pengurusan beberapa dokumen, yaitu (1)
penerbitan KTP elektronik dan Kartu Keluarga, dan (2) penerbitan AK-1
untuk pencari kerja.

Melalui sistem dan aplikasi berbasis web dan android, juga dapat
membantu warga/masyarakat dalam mengontrol proses layanan atau
tracking system. Masyarakat akan mengetahui sejauh mana atau sampai
dimana berkas yang dimohon telah diproses dan ketepatan waktu

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DI KECAMATAN


TARIK MELALUI PENGEMBANGAN SISTEM BERBASIS TEKNOLOGI
K A R Y A T U L I S | Ujian Dinas Tingkat II 22

penyelesaian dokumen tidak hanya melalui web atau android akan tetapi

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DI KECAMATAN


TARIK MELALUI PENGEMBANGAN SISTEM BERBASIS TEKNOLOGI
K A R Y A T U L I S | Ujian Dinas Tingkat II 23

melalui notifikasi yang dikirim melalui sms gateway. Masyarakat juga dapat
mengikuti info terkini seputar pelayanan melalui sms masking dan dapat
mengirimkan keluhan melalui sms center selain melalui media sosial yang
ada. Dengan demikian asas tranparansi dan akuntabilitas pelayanan juga
terwujud, disamping akan mengurangi praktek calo pelayanan oleh oknum.

Terakhir yaitu how atau bagaimana cara, metode, teknik dan


prosedur yang akan dikerjakan. Pelayanan publik di kecamatan proses
pengelolaannya mulai dari permohonan sampai ke tahap meja terbitnya
dokumen dilakukan dalam satu tempat dalam hal ini diakukan di desa. Satu
tempat ini disini berarti cukup melalui satu meja atau loket pelayanan. Ketika
warga masyarakat datang ke kantor kecamatan atau desa untuk melakukan
pengurusan pelayanan administrasi, tidak perlu lagi mendatangi setiap
petugas yang berkepentingan, seperti kepala seksi, sekretaris kecamatan dan
camat. Warga cukup menyerahkan berkas ke petugas meja/loket pelayanan,
duduk menunggu sejenak, kemudian dipanggil untuk menerima dokumen
yang sudah selesai. Untuk itu, dengan sistem aplikasi yang terintegrasi
dan terkoneksi antara pemerintah desa dan kecamatan melalui
teknologi (internet) berbasis web dan android merupakan cara yang
tepat, metode, teknik dan prosedur yang tepat dalam penyediaan pelayanan
publik.

3. 2 . A L T E R N A T I F P E M E C A H A N M A S A L A H

Kecamatan berada di titik pertemuan antara warga/masyarakat yang


tinggal di desa dengan pemberi layanan publik. Oleh sebab itu, kecamatan
dapat berperan penting dalam memastikan warga mampu mengakses
pelayanan publik sekaligus mendorong pemberi pelayanan untuk

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DI KECAMATAN


TARIK MELALUI PENGEMBANGAN SISTEM BERBASIS TEKNOLOGI
K A R Y A T U L I S | Ujian Dinas Tingkat II 24

memberikan pelayanan yang berkualitas dan terjangkau untuk semua


masyarakat tanpa terkecuali terutama masyarakat miskin dan rentan. Untuk
menunjang efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan layanan administrasi
terpadu maka alternatif pemecahan masalah yang tepat yaitu melalui
pengembangan sistem pelayanan berbasis teknologi informasi sebagai
bentuk inovasi dan kreativitas agar tingkat kepuasan masyarakat meningkat
seiring dengan terpenuhinya pelayanan dasar berbasis hak. Kelebihannya
jelas telah diuraikan pada bab terdahulu. Kelemahannya hanya satu, yaitu
pada koneksi atau jaringan dan hacker atau seseorang yang berusaha
merusak sistem melalui internet pula. Akan tetapi seiring dengan
berkembangnya arus teknologi, kecanggihan sistem dalam proteksi dan
keamanan akan selalu up to date.

Alternatif lain pemecahan masalah bagaimana meningkatkan kualitas


pelayanan publik di Kecamatan adalah inovasi dibidang proses. Ruang
lingkup inovasi proses antara lain menyangkut standar operasional prosedur
(SOP), tata laksana, sistem, dan prosedur. Pemerintah Desa kedepan juga
semakin dituntut untuk berperan utama dalam urusan pelayanan publik.
Dengan besarnya kewenangan yang dimiliki Desa otomatis juga bertanggung
jawab dalam urusan ini. Dalam tata laksana rutin, pihak yang berwenang
menjadi semakin sedikit dan duplikasi atau tumpang tindih tahapan menjadi
hilang. Desa yang melakukan pelayanan kepada masyarakat secara
langsung, indikator kesuksesan adalah peningkatan kepuasan terhadap
pelayanan yang diberikan dengan ukuran survey kepuasan masyarakat
(SKM). Inovasi proses ini akan sukses apabila proses kerja yang dilakukan
menjadi semakin cepat, mudah, dan efektif. Akan tetapi alternatif
pemecahan masalah melalui inovasi proses ini mengalami sejumlah kendala,
terutama (1) hambatan struktural yakni belum adanya kewenangan penuh

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DI KECAMATAN


TARIK MELALUI PENGEMBANGAN SISTEM BERBASIS TEKNOLOGI
K A R Y A T U L I S | Ujian Dinas Tingkat II 25

kepada desa untuk memproses sejumlah dokumen penting, dan (2) masih
terbatasnya kapasitas dan skill perangkat desa yang benar-benar memahami
administrasi dan pelayanan umum serta urusan teknis. Disamping itu
terdapat kelemahan lainnya yang bersifat non teknis yaitu masih rendahnya
penghasilan Kepala Desa beserta perangkatnya, yang mana berpotensi
memicu KKN dan munculnya oknum seperti calo dalam hal urusan
pelayanan.

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DI KECAMATAN


TARIK MELALUI PENGEMBANGAN SISTEM BERBASIS TEKNOLOGI
K A R Y A T U L I S | Ujian Dinas Tingkat II 26

BAB 4 | Penutup

4. 1 . K E S I M P U L A N

Pelayanan publik yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kecamatan


Tarik sebagai bentuk kewenangan delegatif, pada dasarnya adalah suatu
kebijakan yang dibuat untuk mempersingkat alur birokrasi yang selama ini
terasa menyulitkan masyarakat. Pelayanan publik sebagai salah satu
pelayanan dasar yang dilaksanakan di kecamatan didasari bahwasanya
kecamatan merupakan lembaga pelayanan publik yang dekat dengan
masyarakat yang menempati posisi strategis. Untuk itu :
1. Upaya yang dilakukan oleh Kecamatan Tarik dalam meningkatkan
kualitas pelayanan kepada warga adalah melalui pemanfaatan teknologi
informasi berbasis web dan android. Warga cukup membawa berkas
permohonan di desa dan dapat mengambil dokumen di desa pula atau
dikirim ke rumah, bahkan pengajuan permohonan layanan tertentu juga
cukup melalui ponsel dan hasil dokumen dikirim ke rumah sesuai
permintaan.
2. Manfaat yang diperoleh dalam pengembangan layanan administrasi
terpadu berbasis teknologi tersebut yaitu :
a. Proses pengelolaan suatu berkas layanan menjadi lebih cepat,
prosedur pelayanan lebih praktis dan mudah, dapat diakses oleh
warga melalui web dan android (ponsel/smartphone).
b. Tranparansi dan akuntabilitas pelayanan terwujud sehingga dapat
menghilangkan praktek calo pelayanan oleh oknum.
c. Adanya layanan tracking system memungkinkan warga/masyarakat
mengetahu dan mengontrol tahapan layanan sejauh mana atau

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DI KECAMATAN


TARIK MELALUI PENGEMBANGAN SISTEM BERBASIS TEKNOLOGI
K A R Y A T U L I S | Ujian Dinas Tingkat II 27

sampai dimana proses layanan yang berlangsung serta kapan


selesai.

4.1.SARAN

Agar penyelenggaraan pelayanan publik dapat berjalan optimal


sesuai output, perlu penguatan peran kecamatan dalam meningkatkan akses
dan kualitas pelayanan yang ada maupun yang dapat didelegasikan.
Beberapa saran yang direkomendasikan :
1. Dukungan dari sisi suprastruktur seperti revisi beberapa regulasi
(1) Peraturan Bupati Sidoarjo Nomor 78 Tahun 2008 tentang Pelimpahan
Sebagian Kewenangan Bupati Kepada Camat dan (2) Peraturan Bupati
Sidoarjo Nomor 18 Tahun 2009 tentang Pedoman Teknis Pelaksanaan
Sebagian Kewenangan Bupati Yang Dilimpahkan Kepada Camat.
Mengingat ada sejumlah kewenangan baru yang harus dilaksanakan oleh
Camat akan tetapi belum tertuang secara legal formal (penerbitan SIUP
dan TDU Usaha Mikro).
2. Perlu optimalisasi penggunaan dana desa untuk support pelayanan
publik di desa mengingat ketidakcukupan anggaran kecamatan.
3. Peningkatan kapasitas bagi Camat dan jajarannya serta Kepala Desa dan
perangkat desa untuk melaksanakan pelayanan publik secara berkala.

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DI KECAMATAN


TARIK MELALUI PENGEMBANGAN SISTEM BERBASIS TEKNOLOGI
K A R Y A T U L I S | Ujian Dinas Tingkat II 28

DAFTAR | Pustaka

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 tahun 2002 tentang Sistem


Nasional Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang


Pemerintahan Daerah.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 2010 Tentang Pedoman


Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan.

Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2003 tentang


Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e-Government.

Keputusan Menteri Penerapan Aparatur Negara Nomor 81 Tahun 1993


tentang Pedoman Tatalaksana Pelayanan Umum.

Peraturan Bupati Sidoarjo Nomor 91 Tahun 2016 tentang Kedudukan,


Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Kecamatan
di Kabupaten Sidoarjo.

Direktorat Jenderal Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri Republik


Indonesia. (2010). Kebijakan Pelayanan Administrasi Terpadu
Kecamatan (PATEN) Inovasi Manajemen di Kecamatan. Jakarta

Moenir, A.S. (2002). Manajemen Pelayanan Umum Di Indonesia. Jakarta :


Bumi Aksara

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DI KECAMATAN


TARIK MELALUI PENGEMBANGAN SISTEM BERBASIS TEKNOLOGI

Anda mungkin juga menyukai