Anda di halaman 1dari 3

Tugas Review Jurnal

Nama saya adalah ‘Azam Muklas ‘Abidin, mahasiswa teknik sipil dengan NIM I0122038.
Saya di sini ingin membuat resume jurnal yang dibuat oleh Prof. Stefanus Adi Kristiawan
S.T., M.Sc., Ph.D. yang memiliki judul Evaluation of Models for Estimating Shrinkage Stress
in Patch Repair System (ISSN : 2334-1315) yang dirterbitkan oleh International Journal of
Concrete Structures and Materials pada Desember,2012 silam. Jurnal ini adalah volume ke
enam dan memiliki sepuluh halaman (221-230). Saya menulis resume ini pada tanggal 21
September 2022 dengan bersugguh-sungguh dan murni berdasarkan pendapat saya sendiri.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji berbagai model substrat agar dapat
memprediksi tegangan susut dalam system perbaikan patch. Ketersediaan model untuk
memprediksi tegangan susut pada kondisi pengekangan akan berguna untu menilai apakah
bahan perbaikan dengan sifat deformasi tertentu tahan terhadap retak atau tidak. Keakuratan
model diperiksa dengan membandingkan tegangan susut yang diprediksi dan diukur.

Latar belakang penelitian ini adalah karena adanya degradasi pada struktur penutup
beton yang merupakan indikasi terjadinya degradasi yang dapat mengganggu kinerja struktur
beton bertulang dalam pelayanan. Jenis kerusakan ini bisa disebabkan oleh korosi tulangan
atau penyebab lainnya. Perbaikan tambalan adalah metode umum untuk memulihkan ukuran
dan penampilan beton yang rusak ini, melindungi tulangan yang terbuka dari korosi lebih
lanjut dan mendapatkan kembali sebagian kapasitas strukturalnya

Namun, metode ini dinilai kurang efisien karena perilaku perbaikan retak material

tidak hanya dipengaruhi oleh sifat deformasi bahan perbaikan, tetapi juga dipengaruhi oleh

tingkat pengekangan (disebut sebagai sebagian kecil dari penyusutan yang tertahan bahwa

menyebabkan tegangan susut) yang dalam pengujian ini bergantung pada sifat elastis cincin

baja bagian dalam dan dimensi cincin. Oleh karena itulah diperlukan model untuk

memprediksi apakah bahan perbaikan dengan sifat deformasi tertentu akan tahan terhadap

retak atau tidak.

Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan mletakkan awal model

perbaikan pada substrat beton, menjadikan kedua bahan tersebut berada dalam keadaan

setimbang. Seiring bertambahnya waktu, bahan perbaikan baru akan menyusut secara

signifikan lebih tinggi dari beton substrat lama. Jika keduanya bahan bisa mengalami

penyusutan secara mandiri, bahan perbaikan akan menunjukkan penyusutan sebesar esh-r(t)
pada waktu t sedangkan beton substrat akan menyusut pada besarnya esh-s(t). Namun, karena

bahan perbaikan mengembangkan ikatan ke substrat, akibatnya ternyata perbaikan

material dan substrat menjadi sistem komposit. Itu pergerakan material perbaikan akan

tertahan oleh substrat.

Subyek yang diteliti di sini berupa erbagai substrat beton dengan kuat tekan dan

ketebalan yang berbeda-beda. Setiap substrat diamati dengan seksama untuk melihat apakah

ada keretaan yang terjadi. Tentunya waktu yang digunakan untuk meneliti setiap substratini

berbeda-beda.

Hasil penelitian yang ditemukan setelah berbagai macam percobaan dari berbagai

bahan adalah bahwa faktor konstan 0,33 mewakili kombinasi tingkat kekangan akibat

rangkak dan komposit tindakan. Untuk derajat kekangan yang diberikan oleh creep l/ nilai

setara dengan 0,5 dan untuk itu karena aksi komposit lc it sama dengan 0,65. Oleh karena itu,

jika perbandingannya adalah dibuat antara satu model dengan model lainnya, tampaknya

nilai l/ = 0,5 sesuai dengan nilai rata-rata l/0,8. Sementara itu, nilai lc = 0,65 cocok dengan

nilai rata-rata lc, di mana kisaran lc adalah dari 0,44 hingga 0,87. Jadi, model yang

disederhanakan dapat digunakan untuk model pengganti untuk memperkirakan tegangan

susut di patch sistem perbaikan di mana stres dilepaskan baik karena creep dan tindakan

komposit diperhitungkan dan satu-satunya yang tersedia parameter input adalah penyusutan

dan modulus elastisitas bahan perbaikan.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa prediksi tegangan susut dalam system
perbaikan tambalan telah disarankan dalam literatur penelitian. Nilai tegangan susut yang
berbeda yang dihitung oleh model ini dapat ditelusuri dari perbedaan tingkat pengekangan
dan pelepasan tegangan yang dipertimbangkan oleh masing-masing model. Berdasarkan data
yang disediakan dalam ruang lingkup studi saat ini, tingkat keakuratan model untuk
mengestimasi tegangan susut pada system perbaikan tambalan dievaluasi berdasarkan data
konkurensi yang tersedia dari parameter input dan tegangan susut yang diamati.

Anda mungkin juga menyukai