Disusun Oleh :
Asti Rama W (1212080019)
Davia Risniawati (1212080024)
Ghifar Al Farabi F (1212080039)
2022
APLIKASI DIFERENSIAL DALAM KASUS KIMIA
BAB 1
Penentuan Volume Titran Titik Ekivalen yang Lebih
Presisi
Capaian Pembelajaran:
1. Mampu memahami prinsip dari Titrasi
2. Mampu memahami proses titrasi
3. Mampu mengetahui cara menentukan titik ekivalen
4. Mampu memahami perhitungan dalam titrasi
Titrasi adalah salah satu teknik dalam analisis kimia kuantitatif yang
digunakan untuk menentuan konsentrasi suatu larutan tertentu, dimana
penentuannya dengan menggunakan suatu larutan standar yang sudah
diketahui konsentrasinya secara tepat.
Tidak semua zat bisa ditentukan dengan cara titrasi akan tetapi kita
harus memperhatikan syarat-syarat titrasi untuk mengetahui zat apa saja
yang dapat ditentukan dengan metode titrasi untuk berbagai jenis titrasi
yang ada. Mengenal berbagai macam peralatan yang dipergunakan dalam
titrasipun sangat berguna agar kita mahir melakukan teknik titrasi
Titrasi yang ideal adalah titrasi yang akurat, yaitu jika titik akhir
titrasi persis sama atau sangat mendekati (berimpit) titik ekivalen teoretis.
Perbedaan antara titik akhir titrasi dengan titik ekivalen dinyatakan dengan
kesalahan titrasi, suatu kesalahan (error) dalam pengukuran. Oleh karena
itu, untuk melakukan titrasi perlu pengulangan analisis 3 kali atau lebih
untuk meminimalisasi terjadinya kesalahan titrasi tersebut. Pemilihan
indikator juga harus memperhatikan aspek kesesuaian reaksi kimia antar
reagen agar kesalahan dalam analisis dapat dihindari.
Latihan Soal :
Penyelesaian :
Dari reaksi tersebut diketahui bahwa tiap mol Natrium karbonat bereaksi
dengan 2 mol HCl (setara dengan 2 gram ekivalen ion H+ ) sehingga
valensinya adalah 2. Sebagaimana diketahui pada titik ekivalen:
𝑚𝑔 𝑁𝑎𝑡𝑟𝑖𝑢𝑚 𝑘𝑎𝑟𝑏𝑜𝑛𝑎𝑡
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐻𝐶𝑙 (𝑚𝐿) = 𝑥 𝑣𝑎𝑙𝑒𝑛𝑠𝑖
𝐵𝑀 𝑁𝑎𝑡𝑟𝑖𝑢𝑚 𝑘𝑎𝑟𝑏𝑜𝑛𝑎𝑡
Sehingga :
Rangkuman
BAB 2
Penentuan Koefisien Virial Gas
Capaian Pembelajaran:
1. Mampu memahami konsep dari koefisien virial
2. Mampu mendefinisikan hubungan tekanan dan volume pada persamaan
van der waals
3. Mampu memahami perhitungan dalam konsep virial gas
𝐵 𝐶 𝑉
𝑃𝑉 = 𝑅𝑇 (1 + + 2 + 3 +⋯)
𝑉 𝑉 𝑉
Dimana B, C, D dan seterusnya adalah koefisien virial kedua,
ketiga dan seterusnya. Koefisien tersebut memiliki nila yang
berubah terhadap suhu dan tergantung dari jenis gas yang diamati.
𝑃𝑉 𝐵 𝐶
Z = = 1 + + 2
𝑅𝑇 𝑉 𝑉
𝑃𝑉 1 𝛼
𝑍= = −
𝑅𝑇 11 − 𝑏/𝑉 2! 𝑅𝑇𝑉
1
= 1 + 𝑥 + 𝑥2 + 𝑥3 + ⋯
1−𝑥
𝛼 1 𝑏 2
𝑍 = 1 + (𝑏 − ) ( )+ ( ) +⋯
𝑅𝑇 𝑉 𝑉
Dimana :
𝛼
𝐵 = (𝑏 − )
𝑅𝑇
dan
𝐶 = 𝑏2
𝑅𝑇𝑐
𝐵=( ) (𝐵 (0) + (1)𝐵
(1)
)
𝑃𝑐
0,422
𝐵 (0) = 0,083 −
𝑇𝑟1,6
0,172
𝐵 (1) = 0,139 −
𝑇𝑟4,2
Latihan Soal :
Hitung Z dan V dari uap isopropanol pada 200° C dan 10 bar dengan
menggunakan persamaan :
Penyelesaian :
𝑅𝑇 (83,14) (473,15)
𝑉= = = 3.934 𝑐𝑚3 𝑚𝑜𝑙 −1
𝑃 10
b) Persamaan virial 2 suku
𝑃𝑉 𝐵𝑃
𝑍= =1+
𝑅𝑇 𝑅𝑇
𝑅𝑇 (83,14) (473,15)
𝑉= +𝐵 = − 388
𝑃 10
= 3.546 𝑐𝑚3 𝑚𝑜𝑙 −1
𝑃𝑉 (10) (3.546)
𝑍 = = = 0,9014
𝑅𝑇 (83,14)(437,15)
𝑃𝑉 𝐵 𝑉
𝑍= =1+ + 2
𝑅𝑇 𝑉 𝑉
𝑅𝑇 𝐵 𝐶
𝑉= (1 + + 2 )
𝑃 𝑉 𝑉
𝑅𝑇 𝐵 𝐶
𝑉1 = (1 + + 2 )
𝑃 𝑉𝑖−1 𝑉𝑖−1
Literasi 1 :
𝑅𝑇 𝐵 𝐶
𝑉1 = = (1 + + 2 )
𝑃 𝑉0 𝑉0
388 26.000
𝑉1 = 3.934 (1 − − ) = 3.539
3.934 3.9342
Literasi 2 :
𝑅𝑇 𝐵 𝐶
𝑉1 = (1 + + 2)
𝑃 𝑉2 𝑉1
388 26.000
𝑉2 = 3.934 (1 − − ) = 3.495
3.539 3.5392
Literasi diteruskan sampai selisih antara 𝑉 = 𝑉𝑖 − 𝑉𝑖−1
sangat kecil, atau :
𝑉𝑖 − 𝑉𝑖−1
| | ≤ 10−4
𝑉𝑖
𝐵 = ∑. ∑ 𝑦𝑖 𝑦𝑗 𝐵𝑖𝑗
𝑖 𝑗
Contoh Soal :
Koefisien virial kedua dari 3 senyawa yang berada dalam
campuran pada temperature 321K adalah :
𝑐𝑚3
propana (1) -340 𝑚𝑜𝑙
𝑐𝑚3
butana (2) -635 𝑚𝑜𝑙
𝑐𝑚3
metilbromida (3) -451 𝑚𝑜𝑙
= (1 − 0) √(340)(635) = 464,7
BAB 3
Analisis Kurva P-V Gas Nyata
Capaian Pembelajaran:
1. Mampu memahami hubungan Tekanan dan Volume gas nyata
2. Mampu memahami grafik hubungan Tekanan dan Vilume gas Nyata
3. Mampu mengetahui persamaan dan perhitungan kurva P-V pada gas
nyata
𝑉̅ 𝑃𝑉̅
𝑍≡ =
𝑉̅ 𝑖𝑑 𝑅𝑇
𝑃𝑉 = 𝑛𝑅𝑇
Sedangkan persamaan pada gas yang tidak ideal atau biasa disebut
gas nyata, dirumuskan sebagai berikut :
𝑛2 𝑎
(𝑃𝑚𝑒𝑎𝑛𝑠 + ) (𝑉𝑚𝑒𝑎𝑛𝑠 − 𝑛𝑏) = 𝑛𝑅𝑇
𝑉2
Contoh soal :
Hitunglah tekanan suatu sistem gas yang terdiri dari 1 mol gas CO2
dalam volume 0,5 L pada 50°C.
Jawab:
a. 𝑃𝑉 = 𝑛𝑅𝑇
𝑛𝑅𝑇 1 𝑚𝑜𝑙. 0,08205 𝐿. 𝑎𝑡𝑚 𝑚𝑜𝑙 −1 𝐾 −1 . 323𝐾
𝑃= =
𝑉 0,5 𝐿
= 53 𝑎𝑡𝑚
𝑎𝑛2
b. (𝑃 + ) (𝑉 − 𝑛𝑏) = 𝑛𝑅𝑇
𝑉2
𝑛𝑅𝑇 𝑎𝑛2
𝑃= −
𝑉 − 𝑛𝑏 𝑉 2
1 𝑚𝑜𝑙. 0.08205 𝐿. 𝑎𝑡𝑚. 𝑚𝑜𝑙 −1 𝐾 −1 . 323𝐾
𝑃=
0.5𝐿 − 1 𝑚𝑜𝑙 . 4,28. 10−2 𝐿. 𝑚𝑜𝑙 −1
3,59𝑎𝑡𝑚. 𝐿2 . 𝑚𝑜𝑙 −2 . 1 𝑚𝑜𝑙 2
− = 43,6 𝑎𝑡𝑚
(0,5𝐿)2
Berdasarkan percobaan tekanan dari 1 mol gas CO2 dalam
wadah bervolume 5 L adalah 41,2 atm. Dari kedua hasil
perhitungan dan membandingkannya dengan hasil percobaan
dapat disimpulkan bahwa harga yang didapat dari
perhitungan menggunakan persamaan van der Waals lebih
mendekati hasil percobaan dibandingkan dengan persamaan
gas ideal.
APLIKASI DIFERENSIAL DALAM KASUS KIMIA
BAB 4
Penentuan Konstanta Kritis
Capaian Pembelajaran:
1. Mampu memahami nilai konstanta kritis pada persamaan gas Van Der
Waals
2. Mampu menurunkan nilai konstanta kritis dengan konsep turunan
3. Mampu mamahami perhitungan dalam menentukan nilai konstanta kritis
Persamaan van der Waals (atau persamaan keadaan van der Waals;
dinamai dari Johannes Diderik van der Waals) merupakan
suatu persamaan keadaan yang didasarkan pada alasan yang dapat diterima
bahwa gas nyata tidak mengikuti hukum gas ideal.
𝑎
𝑃+ (𝑉̅ − 𝑏) = 𝑅𝑇
𝑉2
𝑅𝑇 2 𝑎 𝑎𝑏
𝑉̅ 3 − (𝑏 + ) 𝑉̅ + 𝑉̅ − =0
𝑃 𝑃 𝑃
𝑅𝑇𝑐 𝑎
𝑃𝑐 = − 2
𝑉̅𝑐 − 𝑏 𝑉̅𝑐
𝜕𝑃 𝜕 2𝑃
( )𝑇𝑐 = 0 𝑑𝑎𝑛 ( 2 ) 𝑇𝑐 = 0
𝜕𝑉 𝜕𝑉
𝜕𝑃𝑐 𝑅𝑇𝑐 2𝑎
( ) = − + 3=0
̅
𝜕𝑉𝑐 𝑇𝑐 ̅
(𝑉𝑐 − 𝑏) 2 𝑉̅
𝜕 2 𝑃𝑐 2𝑅𝑇𝑐 6𝑎
( 2) = − + 4=0
𝜕𝑉̅𝑐 𝑇𝑐 ̅
(𝑉𝑐 − 𝑏) 3 𝑉̅
2
𝑎 = 3𝑉̅𝑐 𝑃𝑐
1
𝑏 = 𝑉̅𝑐
3
3𝑅𝑇𝑐
𝑃𝑐 =
𝑅𝑉̅𝑐
3𝑅𝑇
𝑉̅𝑐 =
8𝑃𝑐
8𝑃𝑐 𝑉̅𝑐
𝑅=
3𝑇𝑐
𝑃𝑐 𝑉𝑐 3
𝑍𝑐 = = 8 untuk semua gas.
𝑅𝑇𝑐
Kunci jawaban
1. Dik =
a = 18,00 atm.L2/mol2
b = 0,115 L/mol
Dit = Pc, Tc dan Vc Benzena?
Jawab :
• Vc =3xb
= 3 (0,115 L/mol) = 0,345 L/mol
• Pc = a/3Vc2
= 18,00 atm.L2/mol2/3(0,345 L/mol)2 = 50,14
atm
• Tc = 8a/27Rb
= 8.18,00 atm.L2/mol2/27(0.082 L.atm.K-
1
.mol-1)(0,115 L/mol)
= 565,16 K
2. Dik =
Mol metana = 10 mol
P = 100 atm
T = 0°C
Z = 0,783
Dit = V?
Jawab :
𝑍𝑛𝑅𝑇
𝑉=
𝑃
𝑉
0,783 × 10 𝑚𝑜𝑙 × 0,082 𝐿. 𝑎𝑡𝑚. 𝑚𝑜𝑙 −1 𝐾 −1 × 273 𝐾
=
100 𝑎𝑡𝑚
= 1,754 𝐿
Rangkuman
𝑃𝑐 𝑉𝑐 3
𝑍𝑐 = = 8 untuk semua gas.
𝑅𝑇𝑐
APLIKASI DIFERENSIAL DALAM KASUS KIMIA
BAB 5
Penyelesaian Kasus Termodinamika
Capaian Pembelajaran:
1. Mampu memahami konsep termodinamika
2. Mampu menyebutkan jenis-jenis proses termodinamika
3. Mampu mengetahui semua proses potensial termodinamis
4. Mampu menyelesaikan perhitungan dan persamaan termodinamika
energi bebas Gibbs (G), tekanan (p), entalpi (H), entropi (S), energi
dalam (U), volume (V),
Potensial Termodinamis
dG = dp - dT (1)
Contoh Soal :
a = 0,002 m2/s
A = 0,2 m2
Jawab :
Maka akan didapatkan :
APLIKASI DIFERENSIAL DALAM KASUS KIMIA
BAB 6
Penurunan Hukum Laju Reaksi Melalui Mekanisme
Capaian Pembelajaran:
1. Mampu memahami konsep penurunan hukum laju reaksi
2. Mampu memahami konsep laju dalam orde 1 dan orde 2
3. Mampu mengetahui dan memahami aplikasi diferensial dalam
penurunan hukum laju
Perubahan laju dengan waktu, dengan hukum laju dapat dihitung laju
reaksi dari tetapan laju dan konsentrasi reaksi. Hukum laju juga
dapat diubah menjadi persamaan laju yang menunjukkan perubahan
konsentrasi dengan waktu selama reaksi, yaitu bila orde reaksi telah
diketahui atau dimisalkan.
Orde reaksi
Orde reaksi tidak harus merupakan bilangan bulat dan tidak harus
sesuai dengan stokiometri reaksi, seperti pada contoh berikut :
B. Umpan Balik
Mahasiswa dapat mengevaluasi kembali jawaban atas pertanyaan-
pertanyaan di atas, kemudian refleksikan diri jawaban Saudara tersebut
dengan menuliskan beberapa masukan yang dapat dijadikan bahan untuk
penyempurnaan modul ini.
C. Tindak Lanjut
Setelah Saudara memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap dari
mempelajari modul ini, tugas Saudara selanjutnya adalah
melaksanakandan mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap
saudaratersebut dalam pelaksanaan tugas Saudara sebagai mahasiswa dan
calon pendidik.
Daftar Pustaka