Anda di halaman 1dari 31

Nur Rizkhana H

Ainuz Zahroh Asna Dini Hikmawati

Kelompok 3
Hestin Wirasti
Arum Farkhati

Nafilatul Arfa
Spontanitas dan Kesetimbangan :
mengapa G < 0 menunjukkan
Proses spontan and G = 0 berarti
sistem setimbang Salah
Kesalahpahaman buku teks kimia tentang kriteria
kespontanan suatu reaksi dan kesetimbangan suatu
reaksi (spontan dalam arah tertentu umumnya tidak
benar dinyatakan sebagai G < 0 atau A < 0).
Masalah yang dikaji pada jurnal fokus pada kriteria
kespotanan dalam termodinamika.

Abstrak
/
Sebagai contoh :
kekuatan kimia = -(Kemiringan potensi termodinamika, G atau A)
= -RT [ln Q- ln Kp]
dimana Q adalah rasio yang biasa tekanan parsial atau
konsentrasi pada titik tertentu dimana kita ingin memprediksi
spontanitas atau keseimbangan.

Abstrak
spontanitas dari proses kimia dan kesetimbangan adalah topik
penting yang dibahas secara rinci di setiap textbook kimia
pengantar
contoh soal dan latihan mengarahkan siswa untuk melakukan
perhitungan, tapi sebenarnya tidak terkait dengan apakah
proses spontan atau tidak.

Pengantar
Semua prinsip-prinsip spontanitas dan kesetimbangan berasal
dari kombinasi hukum pertama dan kedua termodinamika. Salah
satu yang paling penting adalah ketimpangan Clausius yang
menyatakan
spontan (1)

setimbang (2)

Review Singkat
Spontanitas dan Kesetimbangan
Jika proses terjadi pada T dan V konstan, hukum Termodinamika
pertama mengatakan bahwa q = dU wn
Jika T dan P konstan, maka q = dH wn
Oleh karena itu, kriteria spontanitas dan kesetimbangan adalah

T dan V Konstan

T dan p Konstan
Jika kita kalikan persamaan ini dengan -T, kita memperoleh

Pers. Itu memudahkan untuk mendefinisikan dua potensial


termodinamika yang baru
Sehingga, kriteria spontanitas dan kesetimbangan menjadi
Untuk spontanitas dan kesetimbangan pada dT=0 dan
dV = 0
Untuk spontanitas dan kesetimbangan pada dT = 0
dan dp = 0
Penyusunan ulang menjadi
berguna untuk menunjukkan kerja diferensial max. yang
diperoleh dari sel galvanik pada T dan P konstan.
dG dapat menjadi negatif untuk reaksi spontan pada sel
galvanik
Dimana w =0 , maka

Jadi, jika kita ingin menentukan spontanitas dan


kesetimbangan, kita perlu memilki ungkapan umum yang
bisa menghitung dA dan dG.
Menggunakan reaksi stoikiometri, kita dapat mengekspresikan semua dni. Sebagai
contoh, dnA = - ( a / c) dnC, dnB = - ( b / c) dnC, dan dnD = (d/c) dnC. Substitusikan
ke persamaan 11 menjadi :

Penyisipan persamaan 16 ke persamaan 17, setelah penataan ulang,


Dimana o = cCo + dDo aAo bBo.
Kuantitas dnC/c muncul di persamaan 17 dan
18 sering ditulis sebagai d dimana disebut
"proses koordinat" atau "Reaksi koordinat".
Persamaan 10a dan 18 merupakan cara kuantitatif dalam menentukan
reaksi spontanitas dan keseimbangan saat T dan V konstan. Jika kita
memiliki dA <0 atau (A / ) T, V = cC <0 pada komposisi tertentu, reaksi
akan spontan pada saat titik itu ke arah produk, yaitu ke arah yang dnC / c
= d > 0. Jika kita memiliki dA = 0 atau (A / ) T, V = cC = 0 pada
komposisi tertentu,maka komposisi akan menjadi salah satu
keseimbangan yang akan memiliki
(A / ) T, V sebanding dengan potensi kimia dari suatu senyawa, yaitu, (A / ) T, V = cC.
Persyaratan bahwa (A / ) T, V negatif untuk memastikan bahwa reaksi akan spontan dalam
arah peningkatan adalah contoh khusus dari prinsip umum yang jauh melebihi reaksi kimia
termodinamika untuk berbagai bidang kimia, fisika, dan rekayasa. Jika adalah energi
potensial yang menggambarkan proses kimia atau fisik, dan adalah suatu proses untuk
mengkoordinasikan beberapa proses yang menarik, maka gaya yang bekerja di arah
peningkatan , F, selalu diberikan oleh

Setiap kali F positif, proses akan spontan di arah peningkatan . Jika F <0, proses akan
spontan dalam arah penurunan , dan ketika F = 0, proses ini pada kesetimbangan.
pada suhu dan tekanan konstan
G<0 (spontan)
G>0 (tidak spontan)
G=0 (seimbang)
Pada suhu dan volume konstan
A<0 (spontan)
A>0 (tidak spontan)
A=0 (seimbang)
Contoh kuantitative gas
(pada suhu dan volume tetap)

Suatu metode yang sering digunakan sebagai


contoh adalah reaksi yang berada pada ejana
tertutup seperti termos. Hal ini dilakukan untuk
empertahankan suhu dan volume.
Sehingga dapat di ketahui energi bebas helmzhost dA sesuaai
persamaan 10. yaitu

dA 0 untuk kesepontanan dan kesetimbangan pada dT=


0 dan dV = 0
Sekarang kita memeriksa masalah yang timbul ketika reaksi spontanitas dan kesetimbangan yang
dituju dengan menggunakan persamaan reaksi 21b.
Dimana pada temperatur dan volume yang konstan

A < 0 (secara spontan)


A > 0 (tdk secara spontan)
A = 0 (setimbang)

Cara biasa yang digunakan dalam menjawab pertanyaan yang ada dalam pengantar buku pelajaran
tentang spontanitas yaitu dengan langsung menyuruh siswa untuk menghitung A untuk melengkapi
reaksi dengan ( = 0) diubah menjadi ( = 1). Ini akan dengan mudah bila menggunakan persamaan
30 dan data yang telah ditampilkan pada tabel 1.
A( = 0 = 1) = dA = A(1) A(0)
Dimana A(1) menunjukkan nilai energi bebas dari helmholtz
Dengan menggunakan data pada tabel 1, kita memperoleh
A( = 0 = 1) = 95,411.4 101098.4 = 5,687 J.
Karena A < 0, pada hakekatnya semua buku pelajaran akan menyatakan reaksi spontanitas.

Apa maksud dari pernyataan tersebut ? berarti reaksi sistem pada = 0 akan melanjutkan dengan
spontan ke titik dimana = 1 ?. Hal tersebut bukan berarti transformasi sitem dari posisi = 0 ke = 1
adalah spontan. Dalam kenyataanya, ini akan menjadi sebuah tafsiran yang dibuat oleh banyak siswa
dan beberapa ilmuan. Seperti sebuah penafsiran yang keliru. Reaksi akan terjadi secara spontan dari
= 0 to = 0.82507 dan tidak lebih lanjut
(A)Variasi energi bebas Helmholtz, dengan nB dimana nB adalah jumlah mol N2O4(g) dibentuk dari
reaksi 2NO2 (g) N2O4(g) pada 298,15 K dalam wadah tertutup mengandung volume 24,788 L dan no
= 2 mol. Pada C, G, dan E adalah didefinisikan pada Tabel 1. Titik C adalah titik kesetimbangan untuk
reaksi pada suhu ini.
(B) Sebuah pembesaran data yang ditunjukkan pada Gambar 2A untuk rentang 0,5 n B 1. poin
C, D, E, F, H, I, J, dan K didefinisikan pada Tabel 1.
Temperatur dan Tekanan Konstan

Pada tekanan dan suhu konstan, maka dT dan dP dinyatakan nol.


Sehingga,
dG = -Sdt + Vdp +dn
dG = 0 + AdnA + BdnB
Menggunakan prosedur yang sama pada contoh volume konstan, maka
dG = dnB[o + RT ln pB 2RT ln pA ]
pA = tekanan parsial NO2 dan pB = tekanan parsial N2O4
Walaupun kita menggunakan prosedur volume konstan, namun pada
bagian ini volume gas adalah tidak konstan.
Karena volume tidak konstan,maka berlaku
PV = nRT
+ 2+
V= = = =

Dengan mensubstitusikan persamaan diatas maka,
dG = dnB [o + RT ln(ponB) 2RT ln(po(no-2nB))]+
RT ln(no-nB)
Untuk mendapatkan energi bebas, maka harus
dengan mengintegralkan persamaan diatas.
Sehingga diperoleh,

G = noAo+ nBo + RT[nBln(ponB) + (no 2nB)ln(po(no -2nB)) + (nB-no)ln(no-nB)]


GAMBAR 3 GAMBAR 4
Simpulan Kriteria Kespontanan

Jika A < 0 (konstan T dan V) atau G < 0 (konstan T dan p),


tidak ada informasi tentang spontanitas reaksi pada titik akhir
atau pada setiap titik sembarang lainnya di interval tersedia.
Reaksi dikenal spontan dalam wilayah underdetermined yang
mencakup titik awal interval.
Jika A > 0 (konstan T dan V) atau G > 0 (konstan T dan p),
tidak ada informasi tentang spontanitas reaksi pada itik akhir
atau pada titik sembarang lainnya di interval tersedia. Reaksi
dikenal dengan tidak spontan dalam wilayah underdetermined
yang mencakup titik awal interval.
Sehubungan dengan spontanitas dari transformasi sistem dari
negara A ke negara B, hasil yang A < 0 (konstan T dan V) atau
G < 0 (konstan T dan p) untuk transformasi menghasilkan
tidak ada informasi tentang spontanitas atau nonspontaneity dari
proses. Hasil A> 0 (konstan T dan V) atau G> 0 (konstan T
dan p) menjamin bahwa transformasi adalah nonspontaneous.
Thank you!
Any Questions?

Anda mungkin juga menyukai