Anda di halaman 1dari 4

JOHANNES EVAN BUDIMAN

205210008
HUKUM KENEGARAAN (A1)

1. Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR)


• Mengubah dan menetapkan undang-undang dasar
• Melantik Presiden dan Wakil Presiden berdasarkan hasil pemilu
• Memutuskan usul DPR berdasarkan putusan Mahkamah Agung untuk memberhentikan
Presiden dan Wakil Presiden dalam masa jabatannya
• Melantik wakil presiden menjadi presiden apabila presiden mangkat, berhenti,
diberhentikan, atau tidak dapat melaksanakan kewajibannya dalam masa jabatannya
• Menetapkan peraturan tata tertib dan kode etik MPR
• Memilih presiden dan wakil presiden apabila keduanya berhenti secara bersamaan dalam
masa jabatannya, dari dua paket calon presiden dan wakil presiden yang diusulkan oleh
partai politik atau gabungan partai politik yang paket calon presiden dan wakil
presidennya meraih suara terbanyak pertama dan kedua dalam pemilihan sebelumnya,
sampai habis masa jabatannya selambat-lambatnya dalam waktu tiga puluh hari

2. Dewan Perwakilan Daerah (DPD)


• Mengajukan rancangan undang-undang yang berkaitan dengan otonomi daerah,
hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah,
pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, serta yang berkaitan
dengan perimbangan keuangan pusat dan daerah kepada DPR.
• Menyusun dan menyampaikan daftar inventaris masalah Rancangan Undang-undang yang
berasal dari DPR atau Presiden
• Memberikan pertimbangan kepada DPR atas Rancangan Undang-undang tentang APBN dan
Rancangan Undang-undang yang berkaitan dengan pajak, pendidikan dan agama
• Dapat melakukan pengawasan atas pelaksanaan Undang-undang mengenai otonomi daerah,
pembentukan, pemekaran, dan penggabungan daerah, hubungan pusat dan daerah,
pengelolaan sumber daya alam, dan sumber daya ekonomi lainnya, pelaksanaan APBN,
pajak, pendidikan dan agama
• Menerima hasil pemeriksaan atas keuangan negara dari BPK sebagai bahan membuat
pertimbangan kepada DPR tentang Rancangan Undang-undang yang berkaitan dengan
APBN
• Memberikan pertimbangan kepada DPR dalam pemilihan anggota BPK
• Menyusun program legislasi nasional yang berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan
pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah,
pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, serta yang berkaitan
dengan perimbangan keuangan pusat dan daerah

3. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)


• Menyusun Program Legislasi Nasional (Prolegnas)
• Menyusun dan membahas Rancangan Undang-Undang (RUU)
• Menerima RUU yang diajukan oleh DPD (terkait otonomi daerah; hubungan pusat dan daerah
pembentukan, pemekaran dan penggabungan daerah; pengelolaan SDA dan SDE lainnya serta
perimbangan keuangan pusat dan daerah
• Membahas RUU yang diusulkan oleh Presiden ataupun DPD

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TARUMANAGARA


JOHANNES EVAN BUDIMAN
205210008
HUKUM KENEGARAAN (A1)

• Menetapkan UU bersama dengan Presiden


• Menyetujui atau tidak menyetujui peraturan pemerintah pengganti UU (yang diajukan
Presiden) untuk ditetapkan menjadi UU
• Memberikan persetujuan atas RUU tentang APBN (yang diajukan Presiden)
• Memperhatikan pertimbangan DPD atas RUU tentang APBN dan RUU terkait pajak,
pendidikan dan agama
• Menindaklanjuti hasil pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara
yang disampaikan oleh BPK
• Memberikan persetujuan terhadap pemindahtanganan aset negara maupun terhadap
perjanjian yang berdampak luas bagi kehidupan rakyat yang terkait dengan beban keuangan
negara
• Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan UU, APBN dan kebijakan pemerintah

4. Presiden Dan Wakil Presiden


PRESIDEN
• Memegang kekuasaan yang tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan
Udara
• Menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan Negara lain dengan
persetujuan DPR
• Menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan Negara lain dengan
persetujuan DPR
• Menyatakan keadaan bahaya
• Mengangkat duta dan konsul, dalam mengangkat duta, presiden memperhatikan
pertimbangan DPR
• Menerima penempatan Duta Negara lain dengan memperhatikan pertimbangan DPR
• Memberi grasi, rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan MA
• Memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan DPR
• Memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda kehormatan yang diatur dengan Undang-
Undang

WAKIL PRESIDEN
• Membantu Presiden dalam melakukan kewajibannya.
• Menggantikan Presiden sampai habis masa waktunya jika Presiden meninggal dunia, berhenti,
atau tidak dapat melakukan kewajibannya dalam masa jabatan yang telah ditentukan.
• Memperhatikan secara khusus dan menampung masalah yang perlu penanganan menyangkut
bidang kesejahteraan rakyat.
• Melakukan pengawasan operasional pembangunan dari inspektur jenderal, dari departemen,
atau lembaga non departemen yang berkaitan.

5. Mahkamah Agung Republik Indonesia (MA)


• Memeriksa dan memutus permohonan kasasi (Pasal 20 ayat 1 UU Nomor 48 Tahun 2009).
• Memeriksa dan memutus sengketa tentang kewenangan mengadili (Pasal 28 ayat 1 UU
Nomor 14 Tahun 1985).

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TARUMANAGARA


JOHANNES EVAN BUDIMAN
205210008
HUKUM KENEGARAAN (A1)

• Memeriksa dan memutus permohonan peninjauan kembali putusan pengadilan yang telah
memperoleh kekuatan tetap (Pasal 28 ayat 1 UU Nomor 14 Tahun 1985).
• Menguji peraturan perundang-undangan di bawah UU terhadap UU (Pasal 20 ayat 1 huruf b
UU Nomor 48 Tahun 2009). Meminta keterangan tentang hal-hal yang bersangkutan dengan
teknis peradilan dari semua badan peradilan yang berada di bawahnya (Pasal 32 ayat 3 UU
Nomor 3 Tahun 2009).
• Memberi petunjuk, teguran, atau peringatan kepada pengadilan di semua badan peradilan
yang berada di bawahnya (Pasal 32 ayat 4 UU Nomor 3 Tahun 2009)
• Memberi keterangan, pertimbangan, dan nasehat masalah hukum kepada lembaga negara
dan lembaga pemerintahan apabila diminta (Pasal 22 UU Nomor 48 Tahun 2009). Memberi
pertimbangan hukum atas permohonan grasi dan rehabilitasi (Pasal 35 UU Nomor 5 Tahun
2004).
• Melakukan pengawasan tertinggi terhadap penyelenggaraan peradilan pada semua badan
peradilan yang berada di bawahnya dalam menyelenggarakan kekuasaan kehakiman (Pasal
24 ayat 1 UU Nomor 48 Tahun 2009).
• Melakukan pengawasan internal atas tingkah laku hakim (Pasal 32A UU Nomor 3 Tahun 2009).
• Mengawasi pelaksanaan tugas administrasi dan keuangan (Pasal 32 ayat 2 UU Nomor 3 Tahun
2009).

6. Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia (MK)


• Menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar;
• Memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh Undang-
Undang Dasar
• Memutus pembubaran partai politik
• Memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum

7. Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK)


• BPK bertugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang dilakukan
oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Lembaga Negara lainnya, Bank Indonesia, Badan
Usaha Milik Negara, Badan Layanan Umum, Badan Usaha Milik Daerah, dan lembaga atau
badan lain yang mengelola keuangan negara.
• Pelaksanaan pemeriksaan BPK tersebut dilakukan atas dasar Undang-Undang tentang
pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara.
• Pemeriksaan yang dilakukan BPK mencakup pemeriksaan kinerja, keuangan, dan pemeriksaan
dengan adanya maksud tertentu.
• Dalam melaksanakan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara, BPK
melakukan pembahasan atas temuan pemeriksaan dengan objek yang diperiksa sesuai
dengan standar pemeriksaan keuangan negara.
• Dalam hal pemeriksaan dilaksanakan oleh akuntan publik berdasarkan ketentuan undang-
undang, laporan hasil pemeriksaan tersebut wajib disampaikan kepada BPK
dandipublikasikan.

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TARUMANAGARA


JOHANNES EVAN BUDIMAN
205210008
HUKUM KENEGARAAN (A1)

• Hasil pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara diserahkan kepada
DPD, DPR, dan DPRD. Dan juga menyerahkan hasil pemeriksaan secara tertulis kepada
Presiden, Gubernur, dan Bupati/Walikota.
• Untuk keperluan tindak lanjut hasil pemeriksaan, BPK menyerahkan pula hasil
pemeriksaan secara tertulis kepada Presiden, Gubernur, Bupati/Walikota sesuai dengan
kewenangannya.
• Apabila dalam pemeriksaan ditemukan unsur pidana, BPK melaporkan hal tersebut kepada
instansi yang berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang – undangan paling
lama 1 (satu) bulan sejak diketahui adanya unsur pidana tersebut.

8. Komisi Yudisial Republik Indonesia (KY)


• Melakukan pendaftaran calon hakim agung
• Melakukan seleksi terhadap calon hakim agung
• Menetapkan calon hakim agung
• Mengajukan calon hakim agung ke DPR
• mengupayakan peningkatan kapasitas dan kesejahteraan hakim
• Komisi Yudisial dapat meminta bantuan kepada aparat penegak hukum untuk melakukan
penyadapan dan merekam pembicaraan dalam hal adanya dugaan pelanggaran Kode Etik
dan/atau Pedoman Perilaku Hakim oleh Hakim.
• Melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap perilaku hakim
• Menerima laporan dari masyarakat berkaitan dengan pelanggaran Kode Etik dan Pedoman
Perilaku Hakim
• Melakukan verifikasi, klarifikasi, dan investigasi terhadap laporan dugaan pelanggaran Kode
Etik dan Pedoman Perilaku Hakim secara tertutup
• Memutus benar tidaknya laporan dugaan pelanggaran Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim
• Mengambil langkah hukum dan/atau langkah lain terhadap orang perseorangan, kelompok
orang, atau badan hukum yang merendahkan kehormatan dan keluhuran martabat hakim

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TARUMANAGARA

Anda mungkin juga menyukai