Anda di halaman 1dari 15

Kisi-Kisi Ujian Sekolah PPKN

1. - Pasal 17 ayat 1 UUD 1945 berbunyi "Presiden dibantu oleh menteri-menteri negara.
- Pasal 17 ayat 2 berbunyi "Menteri-menteri itu diangkat dan diberhentikan oleh presiden."
- Pasal 17 ayat 3 UUD 1945 berbunyi "Menteri-menteri it memimpin departemen
pemerintahan."

2. Lembaga Pemerintah Non-Kementerian (LPNK)


Kedudukan LPNK berada langsung di bawah Presiden Republik Indonesia. Secara umum, tugas
LPNK adalah membantu Presiden RI untuk melaksanakan tugas tertentu di pemerintahan.
LPNK yang semula dikenal sebagai LPND (Lembaga Pemerintah Non Departemen) dibentuk
berdasarkan Keppres Nomor 103 Tahun 2001, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Perpres Nomor 145 Tahun 2015. Di antara contoh LPNK ialah Bapeten, ANRI, BIG,
BKKBN, BNPT, BNPB, BPKP, BMKG, BNP2TKI, dan BPOM.
Berikut ini detail tugas, fungsi, dan wewenang 10 LPNK tersebut.
1. Tugas dan Fungsi Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten)
> Tugas Pokok Bapeten BAPETEN mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di
bidang pengawasan tenaga nuklir sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
2. Tugas dan Fungsi Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI)
> Tugas Pokok ANRI Melaksanakan tugas pemerintahan di bidang kearsipan sesuai dengan
ketentuan dan peraturan perundang-undangan.
3. Tugas dan Fungsi Badan Informasi Geospasial (BIG)
> Tugas Pokok BIG
Badan Informasi Geospasial mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang
Informasi Geospasial.
4. Tugas dan Fungsi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)
> Tugas Pokok BKKBN: Melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pengendalian penduduk
dan penyelenggaraan keluarga berencana.
5. Tugas dan Wewenang Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
> Tugas BNPB
1) Memberikan pedoman dan pengarahan terhadap usaha penanggulangan bencana yang
mencakup pencegahan bencana, penanganan keadaan darurat bencana, rehabilitasi, dan
rekonstruksi secara adil dan setara;
2) Menetapkan standardisasi dan kebutuhan penyelenggaraan penanggulangan bencana
berdasarkan peraturan perundang-undangan;
3) Menyampaikan informasi kegiatan penanggulangan bencana kepada masyarakat;
4) Melaporkan penyelenggaraan penanggulangan bencana kepada Presiden setiap sebulan
sekali dalam kondisi normal dan setiap saat dalam kondisi darurat bencana;
5) Menggunakan dan mempertanggungjawabkan sumbangan/bantuan nasional dan
internasional;
6) Mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran yang diterima dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara;
7) Melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan;
8) Menyusun pedoman pembentukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah.
6. Tugas dan Fungsi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)
> Tugas Pokok BPKP
BPKP memiliki tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pengawasan keuangan
negara/daerah dan pembangunan nasional.

7. Tugas dan Fungsi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)


> Tugas Pokok BMKG
BMKG mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang Meteorologi,
Klimatologi, Kualitas Udara dan Geofisika sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang
berlaku.

8. Tugas dan Fungsi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT)


> Tugas Pokok BNPT
BNPT merupakan lembaga pemerintah nonkementerian (LPNK) yang melaksanakan tugas
pemerintahan di bidang penanggulangan terorisme.
9. Tugas dan Fungsi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)
>Tugas Utama
BPOM BPOM mempunyai tugas menyelenggarakan tugas pemerintahan di bidang pengawasan
Obat dan Makanan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Obat dan
Makanan itu terdiri atas obat, bahan obat, narkotika, psikotropika, prekursor, zat adiktif, obat
tradisional, suplemen kesehatan, kosmetik, dan pangan olahan.

10. Tugas dan Fungsi Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI)
>Tugas BP2MI
BP2MI mempunyai tugas melaksanakan kebijakan pelayanan dalam rangka penempatan dan
perlindungan Pekerja Migran Indonesia secara terpadu.

3. - Pasal wilayah negara pasal 25A 1945


- pasal warga negara pasal 26 ayat1 1945
- pasal agama pasal 28E ayat 1 dan pasal 29 ayat 1 dan 2
- pasal kepercayaan,pertahanan dan keamanan pasal 30 ayat1 1945

5. Salah satu contoh lembaga negara: MPR


• Mengubah dan menetapkan undang-undang dasar
• Melantik presiden dan wakil presiden berdasarkan hasil pemilihan umum dalam sidang
paripurna MPR
• Memutuskan usul DPR berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi untuk memberhentikan
presiden dan/atau wakil presiden dalam masa jabatannya setelah presiden dan atau wakil
presiden diberi kesempatan untuk menyampaikan penjelasan di dalam sidang paripuma MPR
• Melantik wakil presiden menjadi presiden apabila presiden mangkat, berhenti, diberhentikan,
atau tidak dapat melaksanakan kewajibannya dalam masa jabatannya
• Memilih wakil presiden dari dua calon yang diajukan presiden apabila terjadi kekosongan
jabatan wakil presiden dalam masa jabatannya selambat-lambatnya dalam waktu enam puluh
hari
• Memilih presiden dan wakil presiden apabila keduanya berhenti secara bersamaan dalam
masa jabatannya, dari dua paket calon presiden dan wakil presiden yang diusulkan oleh partai
politik atau gabungan partai politik yang paket calon presiden dan wakil presidennya meraih
suara terbanyak pertama dan kedua dalam pemilihan sebelumnya, sampai habis masa
jabatannya selambat-lambatnya dalam waktu tiga puluh hari
• Menetapkan peraturan tata tertib dan kode etik MPR

6. Urusan Yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah untuk kab/kota :


a. perencanaan dan pengendalian pembangunan
b. perencanaan, pemanfaatan, dan pengawasan tata ruang
c. penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat
d. penyediaan sarana dan prasarana umum
e. penanganan bidang kesehatan

7. Hubungan struktural pusat dan daerah


Dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), ada dua cara yang dapat
menghubungkan pemerintah pusat dan pemerintah daerah, yaitu sentralisasi dan
desentralisasi.
Hubungan fungsional pusat dan daerah
Pada dasarnya, pemerintah pusat dan pemerintah daerah memiliki hubungan yang saling
melengkapi dan memengaruhi satu sama lain.
Hubungan wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah provinsi serta
kota/kabupaten, atau antara provinsi dan kota/kabupaten diatur dengan memperhatikan
kekhususan dan keragaman daerah

8. Faktor + integritas nasional:


1. Punya nya rasa senasib
2. Rasa cinta tanah air
3. Ancaman dari luar
4. Adanya kesadaran terhadap efek + dan - dari integritas nasional

Faktor -:
1. Kurangnya insentif dan sanksi terhadap integritas bagi rakyat secara langsung
2. Kurangnya kesadaran
3. Adanya ketidak puasan terhadap negara
4. Kurangnya toleransi

9. Sikap positif terhadap aspek trigatra dan pancagatra dalam wawasan nusantara
- Saling bekerjasama dan musyawarah saat memutuskan perkara
- Menciptakan kerukunan umat beragama, walaupun berbeda agama dan suku
- Berbudi pekerti luhur, disiplin dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara

10. Faktor faktor pelanggaran HAM dalam perspektif pancasila


-Sikap Egois
-Rendahnya kesadaran HAM
-Minim Toleran
-Penyalahgunaan kekuasaan
-Ketidaktegasan Hukum
-Penyalahgunaan teknologi

11. Prinsip demokrasi Pancasila:


1. Menjunjung tinggi HAM
2. Berdasar pada ketuhanan Yang Maha Esa
3. Berkedaulatan rakyat
4. Didukung oleh kecerdasan warga negara
5. Menganut sistem pembagian kekuasaan
6. Menerapkan prinsip Rule of Law
7. Menjamin otonomi daerah
8. Berkeadilan sosial
9. Mengusahakan kesejahteraan rakyat
10. Sistem peradilan yang merdeka, bebas, dan tidak memihak
16Faktor pendorong dan penghambat persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia
(+)Faktor Pendorong
1. Nasionalisme
2. Rasa Toleransi yang Tinggi
3. Rela Berkorban untuk Bangsa dan Negara
4. Kesadaran Dalam Hidup Bermasyarakat
(-)Faktor Penghambat
1. Heterogen atau Beranekaragam
2. Ketimpangan Dalam Pembangunan
3. Kurang Rasa Toleransi
4. Kurang Kesadaran Adanya Gangguan dari Luar

12 . Berdasarkan bentuknya, hukum terbagi menjadi dua, yakni hukum tertulis dan tidak
tertulis:Contohnya
KUHP
KUHPdt
KUHDHukum tertulis

Aturannya pasti (tertulis)


Mengikat semua orang
Memiliki alat penegak aturan
Dibuat oleh penguasa
Bersifat memaksa
Sangsinya berat
Hukum tidak tertulis
Kadang aturannya tidak tertulis dan tidak pasti
Ada atau tidaknya alat penegak hukum yang tidak pasti
Dibuat oleh masyarakat
Bersifat tidak terlalu memaksa

13 . °Mahkamah Agung berwenang


• Mengadili di tingkat kasasi,
• Menguji peraturan perundang-undangan.
• Memutus pembubaran partai politik. Memutus perselisihan tentang hasil pemilu.
° Mahkamah Konstitusi Berwenang:
• Memutus pembubaran partai politik.
• Memutus perselisihan tentang hasil pemilu.
• Memberikan pendapat apabila MPR beranggapan bahwa Presiden/Wakil Presiden melakukan
pelanggaran (impeachment)
°Komisi Yudisial Berwenang:
•Mendapatkan calon Hakim Agung, Hakim ad hoc di Mahkamah Agung dan hakim di seluruh
badan peradilan sesuai kebutuhan dan standar kelayakan. •Mengupayakan peningkatan
kapasitas dan kesejahteraan hakim.
•Peningkatan kepatuhan hakim terhadap Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim.

14. Peran Indonesia dalam perdamaian dunia melalui hubungan internasional bisa dilihat dari
beberapa gerakan yang ada di bawah ini:
a) Pembentukan satu negara Republik Indonesia (RI) sebagai negara kesatuan dan kebangsaan
yang demokratis.
b) Menciptakan lingkungan masyarakat yang adil dan makmur secara material maupun
spiritual.
c) Menciptakan hubungan persahabatan yang baik antara negara Indonesia dengan seluruh
negara yang ada di dunia ini, khususnya dengan negara-negara Afrika dan Asia yang bekerja
sama dalam mewujudkan perdamaian dunia yang lebih sempurna.
d) Menjaga keselamatan negara dan mempertahankan kemerdekaan bangsa yang lebih baik.
e) Meningkatkan perdamaian internasional, sehingga Indonesia dapat membangun dan
memperoleh segala jenis persyaratan yang dibutuhkan untuk peningkatan kemakmuran rakyat.
f) Memperoleh dan mengumpulkan semua jenis barang yang dibutuhkan untuk proses
peningkatan kemakmuran rakyat.

15. Kasus kasus nacaman IPOLEKSOSBUDHANKAM


a. Bidang ideologi
- komunisme, liberalisme, agresi militer, spionase, sabotase
b. Bidang politik
- intimidasi, provokasi, blokade politik, separatisme, negara asing yang ikut campur,
demonstrasi, KKN (korupsi, kolusi, nepotisme), kudeta, terorisme
c. Bidang ekonomi
- ketergantungan barang impor, perekonomian yang dikuasai asing, kesenjangan sosial,
pengangguran & kemiskinan yang sulit dikendalikan, kesempatan kerja yang semakin sempit,
inflasi
d. Bidang sosial budaya
- munculnya gaya hidup konsumtif, hedonisme, individualisme, westernisasi, menurunnya
semangat gotong royong & solidaritas, lunturnya nilai nilai keagaaman, masuknya ide ide asing,
diskriminasi
e. Bidang pertahanan dan keamanan
- agresi, pelanggaran wilayah, pemberontakan bersenjata, sabotase, spionase, aksi teror
bersenjata, perang saudara, pelanggaran wilayah

18. 1. Hak dan Kewajiban Warga Negara Berdasarkan Sila Kesatu Pancasila
• Hak memeluk agama dan kepercayaan sesuai dengan pilihan dan keyakinan masing-masing.
• Kewajiban memberikan orang lain kebebasan dalam memilih agama dan kepercayaannya
2. Hak dan Kewajiban Warga Negara Berdasarkan Sila Kedua Pancasila
• Hak mendapatkan kehidupan yang layak dan diperlakukan secara adil di masyarakat.
• Kewajiban bersikap adil dan membela kebenaran

3. Hak dan Kewajiban Warga Negara Berdasarkan Sila Ketiga Pancasila


• Hak untuk ikut serta dalam bela negara
• Kewajiban menghargai dan menghormati segala perbedaan yang ada

4. Hak dan Kewajiban Warga Negara Berdasarkan Sila Keempat Pancasila


• Hak mengikuti pemilihan umum jika sudah memenuhi syarat.
• Kewajiban menghormati hasil keputusan yang sudah diambil dalam musyawarah.

5. Hak dan Kewajiban Warga Negara Berdasarkan Sila Kelima


• Hak mendapatkan pengayoman dari orang lain dan pemerintah
• Kewajiban mengikuti kegiatan negara dalam rangka mewujudkan keadilan sosial.

19. Hak dan kewajiban warga Negara dalam nilai praksis sila-sila pancasila
1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa contoh hak : Hak dalam kebebasan melaksanakan
peribadahan.
contoh kewajiban : Kewajiban memberikan kebebasan orang lain dalam melaksanakan
peribadahannya.

2. Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab


contoh hak : persamaan derajat, hak, dan kewajiban di antara sesama manusia
contoh kewajiban : Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
3. Sila Persatuan Indonesia
contoh hak : hak untuk tidak terpecah belah
contoh kewajiban : Rela berkorban demi bangsa dan negara Cinta tanah air dan bangsa

4. Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan


Perwakilan
contoh hak : hak dalam bebas berpendapat
contoh kewajiban : Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk
kepentingan bersama.

5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia


contoh hak : hak dalam mendapatkan perlindungan
contoh kewajiban : Menghormati hak-hak orang lain

20
1.) Rasa egois. Umumnya, pelanggaran kewajiban warga negara terjadi karena rasa egois dan
mementingkan kepentingan pribadi atau kelompoknya dibanding kepentingan orang lain atau
negara;
2.) Rendahnya kesadaran terhadap kewajiban. Pada umumnya, terjadi pada seseorang yang
tahu akan kewajibannya namun tidak melaksanakannya karena belum merasa berkepentingan
dan menganggap remeh peraturan;
3.) Sikap tidak toleran. Sikap ini menyebabkan timbulnya rasa saling tidak menghargai dan tidak
menghormati keberadaan orang lain;
4.) Penyalahgunaan kekuasaan. Kekuasaan yang dimaksud bukan hanya pada kekuasaan
pemerintah, namun juga bentuk-bentuk kekuasaan lain yang ada di masyarakat;
5.) Ketidaktegasan para penegak hukum. Jika para penegak hukum tidak tegas, pengingkaran
kewajiban akan terus terjadi. Ketertiban dan keharmonisan pun tidak akan dapat terwujud
21. Pasal-pasal yang berkaitan dengan hak dan kewajiban warga Negara
- pasal 26, ayat (1) dan (2)
- pasal 27 ayat (1) dan (2)
- pasal 28
- pasal 30 ayat (1) dan (2)

22. Berkewajiban untuk membayar pajak tepat waktu


Berkewajiban menjaga fasilitas umum yang sudah diberikan dan tidak merusaknya
Berkewajiban untuk menjaga ketertiban serta keamanan di lingkungan sekitar
Berkewajiban menaati peraturan serta perundang-undangan yang berlaku
Berkewajiban untuk menaati norma yang berlaku di masyarakat
Berkewajiban untuk menaati peraturan lalu lintas ketika berkendara
Berkewajiban untuk membayar sejumlah biaya, setelah menggunakan fasilitas umum yang
disediakan oleh pemerintah
Berkewajiban untuk saling menghormati dan bertoleransi

23. Macam macam sanksi berdasarkan ketentuan pasal 10 KHUP yaitu :


1. Pidana pokok, meliputi pidana mati, pidana penjara, pidana kurungan, pidana denda, pidana
tutupan.
2. Pidana tambahan, meliputi pencabutan hak-hak tertentu, penyitaan benda-benda tertentu,
dan pengumuman dari putusan hakim.

24. Kewenangan lembaga Kepolisian Republik Indonesia :


a) memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat
b) menegakkan hukum
c) memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat.
25. KPK mempunyai tugas sebagai berikut.
a. Koordinasi dengan instansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak pidana
korupsi.
b. Supervisi terhadap instansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak pidana
korupsi.
c. Melakukan penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan terhadap tindak pidana korupsi.
d. Melakukan tindakan-tindakan pencegahan tindak pidana korupsi.
e. Melakukan monitor terhadap penyelenggaraan pemerintahan negara

26.Dampak Positif IPTEK

Dapat membantu manusia dalam meningkatkan dan memanfaatkan sumber energi baru yang
berguna untuk kelangsungan hidup manusia.
Mempercepat dan mempermudah proses informasi dan distribusi dalam berbagai sektor
kehidupan.
Mampu meningkatkan kualitas pendidikan.
Efektifitas dan efisiensi dalam interaksi sosial masyarakat kian bertambah.
Mampu meningkatkan pendapatan di bidang produksi.

27. 1. Contoh Sikap Selektif terhadap Pengaruh Kemajuan Iptek di Bidang Politik
- Mengembangkan dan melaksanakan demokratisasi dalam segala bidang.

- Mau berpartisipasi dan aktif dalam bidang politik

2. Contoh Sikap Selektif terhadap Pengaruh Kemajuan Iptek di Bidang Ekonomi


- Sistem ekonomi dikembangkan untuk memperkuat produksi domestik untuk pasar dalam
negeri sehingga memperkuat perekonomian rakyat.
Contoh Sikap Selektif terhadap Pengaruh Kemajuan Iptek di Bidang Sosial Budaya
- Terbuka terhadap inovasi dan perubahan
-Bertindak dengan mengacu pada masa depan daripada masa lampau.
- Bisa memanfaatkan kegunaan iptek.

28. • Terbuka terhadap inovasi dan perubahan.


• Merawat kearifan lokal, budaya, dan adat istiadat masyarakat Indonesia yang beragam.
• Berorientasi pada masa depan daripada masa lampau.
• Dapat memanfaatkan kegunaan IPTEK secara efektif dan efisien, bukan hanya silau dengan
tampilan, misalnya gaya berpakaian atau gaya hidup konsumtif.
• Menghargai pekerjaan sesuai dengan prestasi.
• Menggunakan potensi lingkungan secara tepat untuk pembangunan berkelanjutan.
• Menghargai dan menghormati hak-hak asasi manusia.
• Menyambut perubahan zaman, gaya hidup, dan kebiasaan baru, namun tidak melupakan
budaya masa silam.

29. Kelebihan Sistem Parlementer


1. Menteri dalam kabinet dipilih berdasarkan suara terbanyak di parlemen. Parlemen sendiri
merupakan lembaga legislatif yang anggotanya dipilih langsung oleh rakyat. Hal ini memberi
anggapan bahwa kabinet tersebut dapat mewakili suara rakyat dalam pemerintahan.
2. Eksekutif dan legislatif yang berasal dari satu partai atau koalisi membuat proses pembuatan
kebijakan menjadi lebih cepat.
3. Proses pertanggungjawaban dalam pembuatan dan pelaksanaan kebijakan lebih jelas.
4. Kabinet sangat berhati-hati dalam menjalankan pemerintahan karena diawasi parlemen.
Kekurangan Sistem Parlementer
1. Parlemen memiliki kewenangan yang sangat besar terhadap pemerintahan. Hal ini membuat
kedudukan eksekutif menjadi tidak stabil.
2. Parlemen dapat mengangkat perdana menteri atau menjatuhkan pemerintahannya dengan
mengeluarkan semacam mosi tidak percaya.
3. Kabinet sangat bergantung pada dukungan parlemen sehingga dapat dijatuhkan sewaktu-
waktu.
4. Kebijakan politik negara menjadi tidak stabil karena sering berganti kabinet.
5. Parlemen dapat dikendalikan oleh kabinet. Hal ini dapat terjadi jika para anggota kabinet
berasal dari partai mayoritas.
6. Parlemen menjadi tempat kaderisasi bagi jabatan-jabatan eksekutif.

30. Dinamika persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dalam perwujudannya sangat kuat.
Pernah terjadi berbagai bentuk pemberontakan dan segala bentuk upaya untuk memisahkan
diri dari NKRI. kedinamisan bangsa Indonesia tersebut telah dimulai sejak Indonesia berhasil
memproklamasikan kemerdekaannya. Maka dalam peristiwa ini Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI), tidak bisa lepas dari sejarah Indonesia.
Kemudian sehari setelah proklamasi kemerdekaan, tepatnya tanggal 18 Agustus 1945, Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) mulai menggelar sidang untuk menetapkan tiga
keputusan penting, yakni menetapkan UUD 1945, memilih presiden dan wakil presiden, dan
membentuk KNIP untuk membantu presiden. Dari situlah dinamika persatuan dan kesatuan
bangsa dimulai dan terus berlanjut dari masa ke masa

31. Good governance, pada dasarnya merupakan suatu konsep pemerintahan yang
membangun serta menerapkan prinsip profesionalitas, demokrasi, transparansi, efisiensi,
akuntabilitas, efektivitas, pelayanan prima, serta bisa diterima oleh seluruh masyarakat
Contoh terapanya di provinsi Jawa Barat misalnya,
- pengawasan dalam rangka pengawalan pembangunan nasional dan daerah.
-Pengawasan tertuju pada peningkatan ruang fiskal untuk melihat kemandirian daerah yang
bisa ditingkatkan potensinya
-pengawasan untuk mengamankan aset negara dan daerah
32. Contoh ancaman militer dan non militer secara internal dan external
Contoh ancaman militer yang terjadi di beberapa negara, yakni sabotase, perang saudara,
hingga agresi militer. Sementara itu, contoh ancaman non militer bisa dilihat dari perubahan
ideologi, politik, hingga ekonomi di lingkungan masyarakat itu sendiri

Anda mungkin juga menyukai