MA MK
Pidana Pedata
Tingkat pengadilan :
Peradilan Umum
MA Kasasi
Tata urutan perundangan : UUD, Tap MPR, UU/PERPPU, PP, PERPES, PERDA
KPK
Tugas :
o Koordinasi dengan instansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak pidana
korupsi
o Supervisi terhadap instansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak pidana
korupsi
o Melakukan penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan terhadap tindak pidana korupsi
o Melakukan tindakan-tindakan pencegahan tindak pidana korupsi
o Melakukan monitor terhadap penyelenggaraan pemerintahan negara
BNPT (Badan Nasional Penanggulan Terorisme)
3. Wilayah teritorial :
Laut : 12 mil
Udara : 35.761 KM dari puncak Jayawijaya
Darat : Sebelah utara Indonesia berbatasan dengan Malaysia, Singapura, Filipina, dan
Laut Cina Selatan, Sebelah selatan Indonesia berbatasan dengan Timor Leste, Australia,
Samudra Hindia, Sebelah barat Indonesia berbatasan dengan Samudra Hindia, Sebelah
timur Indonesia berbatasan dengan Papua Nugini dan Samudra Pasifik.
Eks.Teritorial : wilayah tambahan suatu negara di negara lain
4. Syarat WNI :
- Berusia 18 tahun atau sudah kawin.
- Pada waktu mengajukan permohonan sudah bertempat tinggal di wilayah negara
Republik Indonesia paling singkat lima tahun berturut-turut atau paling singkat 10
tahun tidak berturut-turut
- Sehat jasmani dan rohani
- Dapat berbahasa Indonesia serta mengakui dasar negara Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
- Tidak pernah dijatuhi pidana karena melakukan tindak pidana yang dengan ancaman
pidana penjara satu tahun lebih
- Jika dengan memperoleh kewarganegaraan Republik Indonesia, tidak menjadi
berkewarganegaraan ganda
- Mempunyai pekerjaan dan/atau berpenghasilan tetap
- Membayar uang kewarganegaraan ke kas negara.
5. Pasal 29 ayat 2 : "Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk
agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu."
Contoh : kebebasan beragama, kebebasan beribadah, pendidikan keagamaan, bebas
merayakan hari raya
- Legislatif
Tugas DPD:
a. Mengajukan rancangan UUD yang memiliki kaitan dengan otonomi daerah serta
bertugas dala mengawasi pelaksanaannya.
b. Memberi pertimbangan kepada kepala negara yaitu Presiden terkait RUU APBN.
c. Memeriksa hasil keuangan negara dari pihak BPK.
d. Memberi pertimbangan kepada DPR dalam memilih BPK.
Tugas DPR
- Konstitusif
9. Prinsip UNDP
Akuntabilitas: Pemimpin memiliki pertanggungjawaban (akuntabilitas) kepada publik.
10. Peran pemerintah/ pusat dalam pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia
Peran pemerintah pusat dalam kerangka otonomi daerah cenderung bersifat menentukan
kebijakan makro, melakukan pengawasan, evaluasi, kendali,dan pemberdayaan. (no 13)
Permasalahan di bidang non-militer yang dimaksud, yakni di bidang ideologi, politik, ekonomi,
sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan (ipoleksosbudhankam). Berikut ancaman di bidang
ipoleksosbudhankam di Indonesia.
Hukum privat atau hukum sipil, adalah hukum yang mengatur hubungan antara individu
satu dengan individu lainnya, termasuk negara sebagai pribadi dengan penekanan pada
kepentingan perseorangan, yang meliputi:
- Hukum Perdata, dibagi menjadi dua macam, yaitu hukum perdata yang tertulis dalam
kitab undang-undang hukum perdata, misalnya hukum waris, hukum perkawinan, dll.
Sedangkan hukum perdata tidak tertulis terdapat dalam hukum adat
- Hukum Perniagaan, hukum yang mengatur hubungan antarindividu di dalam kegiatan
perdagangan, misalnya hukum jual beli, utang piutang, hukum mendirikan
perusahaan, dsb.
Hukum publik
Hukum yang mengatur hubungan antara negara dan alat-alat perlengkapannya atau antara
negara dan warganya. Hukum yang termasuk golongan hukum publik, meliputi:
-Hukum Tata Negara, yaitu hubungan kekuasaan antara negara (pemerintah pusat)
dengan bagian-bagian negara (daerah-daerah swatantra)
- Hukum Administrasi Negara, yaitu hukum istimewa yang diadakan untuk
memungkinkan para pejabat administrasi negara melakukan tugas istimewa.
- Hukum Pidana, adalah hukum yang mengatur perbuatan melanggar dan kejahatan,
serta mengatur bagaimana caranya mengajukan perkara-perkara ke muka
pengadilan.
- Hukum Internasional, yaitu kaidah-kaidah yang mengatur persoalan yang melintasi
batas-batas negara-negara antara negara dengan negara, hukum perang
internasional, dsb.
B. Menurut bentuknya
Hukum Tertulis
Hukum yang terdapat dalam naskah tertulis (peraturan perundang-undangan) seperti
undang-undang dan peraturan pemerintah. Hukum tertulis ada yang dikodifikasikan,
seperti UUD 1945, keputusan presiden, KUHP, dll.
Hukum Tidak Tertulis
Hukum yang hidup dan berkembang di dalam masyarakat dan dipatuhi, akan tetapi
tidak dibentuk berdasarkan prosedur formal, seperti hukum adat (kebiasaan), hukum
agama dll.
C. Menurut sumbernya
Hukum Undang-Undang
Hukum kebiasaan
Hukum yang ditemukan dalam suatu ketentuan kebiasaan atau ketentuan adat istiadat
yang diyakini oleh anggota dan para penguasa masyarakat.
Hukum kebiasaan merupakan hukum yang tidak tertulis tetapi sebagian dapat tertulis
setelah adanya keputusan fungsionaris hukum yaitu hukum, tetua adat, dan kepala desa,
baik diturunkan dalam sengketa maupun di luar sengketa.
Hukum yurisprudensi
Hukum yang terbentuk karena keputusan hakim dan menjadi rujukan bagi hakim
selanjutnya dalam memberi putusan dalam pengadilan.
Hukum traktat
Hukum yang disebut tractaten recht, diadakan oleh negara-negara berdasarkan suatu
perjanjian dan termasuk sebagai hukum tertulis.
Hukum yang disebut juga wetenscap recht, jenis yang pada dasarnya berupa ilmu hukum
yang terdapat dalam pandangan ahli hukum yang terkenal dan berpengaruh.