Anda di halaman 1dari 7

1.

Fungsi lembaga ada 5, yaitu Eksekutif, Yudikatif, Legislatif, Eksaminatif, Konstitusif


Lembaga negara :
- Eksekutif : MPR & Presiden
- Legislatif : DPR & DPD
- Yudikatif : MA, MK , KY
- Eksaminatif : BPK
- Konstitusif : Kekuasaan untuk mengubah UUD

MA MK

Peradilan : banyak pengadilan

Peradilan Peradilan Peradilan Peradilan

Umum Agama Militer Tata Usaha Negara

Pidana Pedata

Tingkat pengadilan :

 Peradilan Umum
MA Kasasi

Pengadilan tingkat 2/Daerah tingkat 1/Provinsi


Banding
Pengadilan tingkat 1/ Daerah tingkat 2/ Kaupaten/ Kota

MA (menguji dibawah UU {PERDA,PP,PERPRES}) : hak uji JUDICAL REVIEW


JUDICAL REVIEW : hak untuk menguji peraturan sesuai/ tidak dengan Pancasila dan UUD
MK (hanya menguji PP/PERPPU)

Tata urutan perundangan : UUD, Tap MPR, UU/PERPPU, PP, PERPES, PERDA

2. Lembaga negara non kementrian :


 BMKG

Lembaga Pemerintah Nonkementerian Indonesia (LPNK) yang mempunyai tugas


melaksanakan tugas pemerintahan di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan
geofisika.

 KPK

Pengertian : lembaga negara yang tugas utamanya melakukan pemberantasan korupsi


dengan profesional

Tugas :
o Koordinasi dengan instansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak pidana
korupsi
o Supervisi terhadap instansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak pidana
korupsi
o Melakukan penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan terhadap tindak pidana korupsi
o Melakukan tindakan-tindakan pencegahan tindak pidana korupsi
o Melakukan monitor terhadap penyelenggaraan pemerintahan negara
 BNPT (Badan Nasional Penanggulan Terorisme)

Lembaga pemerintah nonkementerian (LPNK) yang melaksanakan tugas pemerintahan di


bidang penanggulangan terorisme.

3. Wilayah teritorial :
 Laut : 12 mil
 Udara : 35.761 KM dari puncak Jayawijaya
 Darat : Sebelah utara Indonesia berbatasan dengan Malaysia, Singapura, Filipina, dan
Laut Cina Selatan, Sebelah selatan Indonesia berbatasan dengan Timor Leste, Australia,
Samudra Hindia, Sebelah barat Indonesia berbatasan dengan Samudra Hindia, Sebelah
timur Indonesia berbatasan dengan Papua Nugini dan Samudra Pasifik.
Eks.Teritorial : wilayah tambahan suatu negara di negara lain
4. Syarat WNI :
- Berusia 18 tahun atau sudah kawin.
- Pada waktu mengajukan permohonan sudah bertempat tinggal di wilayah negara
Republik Indonesia paling singkat lima tahun berturut-turut atau paling singkat 10
tahun tidak berturut-turut
- Sehat jasmani dan rohani
- Dapat berbahasa Indonesia serta mengakui dasar negara Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
- Tidak pernah dijatuhi pidana karena melakukan tindak pidana yang dengan ancaman
pidana penjara satu tahun lebih
- Jika dengan memperoleh kewarganegaraan Republik Indonesia, tidak menjadi
berkewarganegaraan ganda
- Mempunyai pekerjaan dan/atau berpenghasilan tetap
- Membayar uang kewarganegaraan ke kas negara.
5. Pasal 29 ayat 2 : "Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk
agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu."
Contoh : kebebasan beragama, kebebasan beribadah, pendidikan keagamaan, bebas
merayakan hari raya

6. Kekuatan utama : TNI, Polri


Kekuataan pendukung : WNI

7. Suprastruktur politik : semua lembaga negara


Infrastruktur politik : tokoh politik, kelompok penting, media komunikasi politik dan kelompok
penekan

8. Hubungan lembaga negara :


- Eksekutif
Sebagai seorang kepala negara dan kepala pemerintahan, presiden memiliki beberapa
tugas. Tugas lembaga eksekutif ini dapat dikelompokkan berdasarkan bidangnya, yaitu:

a. Bidang administratif: bertugas melaksanakan undang-undangan serta perundang-


undangan lainnya, dan menyelenggarakan administrasi negara.
b. Bidang legislatif: bertugas membuat atau merancang undang-undang dan
membimbingnya dalam badan perwakilan rakyat hingga menjadi sebuah undang-
undang.
c. Bidang keamanan: bertugas untuk mengatur polisi dan angkatan bersenjata,
menyelenggarakan perang, pertahanan negara, serta keamanan dalam negeri.
d. Bidang yudikatif: bertugas atau berhak memberikan grasi, amnesti, abolisi, dan
rehabilitasi.
e. Bidang diplomatik: bertugas menyelenggarakan hubungan diplomatik dengan negara-
negara lain.

- Legislatif

Tugas DPD:

a. Mengajukan rancangan UUD yang memiliki kaitan dengan otonomi daerah serta
bertugas dala mengawasi pelaksanaannya.
b. Memberi pertimbangan kepada kepala negara yaitu Presiden terkait RUU APBN.
c. Memeriksa hasil keuangan negara dari pihak BPK.
d. Memberi pertimbangan kepada DPR dalam memilih BPK.

Tugas DPR

a. Memegang kekuasaan dalam hal pembentukan UUD.


b. Memberi persetujuan kepada kepala negara yaitu Presiden terkait dengan
peraturan pemerintah yang sudah ditetepkan oleh Presiden sebelumnya sebagai
ganti dari UU.
c. Pemberi persetujuan kepada kepala negara, untuk menyatakan perang, berdamai,
dan menyatakan persetujuan untuk pembuatan perjanjian dengan negara lain.
d. Memberi pertimbangan kepada Presiden tentang pengangkatan duta serta
penempatan duta negara lain, bertugas memberi amnesti serta abolisi, rancangan
UU APBN.
e. Memberi hasil pemeriksaan keuangan negara dari pihak BPK.
f. Memilih langsung anggota BPK.
g. Memberikan persetujuan kepada calon Hakim Agung yang sudah diluluskan oleh
Komisi Yuridis.
h. Memberikan persetujuan kepada Presiden tentang pengangkatan dan juga
persetujuan tentang pemberhentian anggota yudisial.
i. Bertugas mengajukan tiga orang hakim konstitusi.
- Yudikatif
a. Bidang administratif: bertugas melaksanakan undang-undangan serta
perundang-undangan lainnya, dan menyelenggarakan administrasi negara.
b. Bidang legislatif: bertugas membuat atau merancang undang-undang dan
membimbingnya dalam badan perwakilan rakyat hingga menjadi sebuah undang-
undang.
c. Bidang keamanan: bertugas untuk mengatur polisi dan angkatan bersenjata,
menyelenggarakan perang, pertahanan negara, serta keamanan dalam negeri.
d. Bidang yudikatif: bertugas atau berhak memberikan grasi, amnesti, abolisi, dan
rehabilitasi.
e. Bidang diplomatik: bertugas menyelenggarakan hubungan diplomatik dengan
negara-negara lain.
- Eksaminatif

Memeriksa pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan negara.

- Konstitusif

Kekuasaan untuk mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar. Kekuasaan ini


dijadikan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat. (MPR) sebagaimana ditegaskan dalam
Pasal 3 ayat (1) UUD 1945 yang menyatakan bahwa Majelis Permusyawaratan Rakyat
berwenang mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar.

9. Prinsip UNDP
Akuntabilitas: Pemimpin memiliki pertanggungjawaban (akuntabilitas) kepada publik.
10. Peran pemerintah/ pusat dalam pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia

Peran pemerintah pusat dalam kerangka otonomi daerah cenderung bersifat menentukan
kebijakan makro, melakukan pengawasan, evaluasi, kendali,dan pemberdayaan. (no 13)

11. Membedakan hakikat desentralisasi dan dekonstrasi


 Desentralisasi adalah penyerahan wewenang politik dan administrasi oleh jenjang
pemerintah puncak pada jenjang pemerintahan di bawahnya. (Contoh : pemerintah ke
kepala daerah otonom, pusat ke daerah) Sedangkan
 Dekonsentrasi hanya pelimpahan wewenang administrasi dari pemerintah pusat keluar
kantor pusatnya. (Contoh : pelimpahan tugas dari presiden untuk gubernur, pusat ke
pusat) (No.14)
12. Ancaman negara dibidang IPOLESOSBUDHANKAM

Permasalahan di bidang non-militer yang dimaksud, yakni di bidang ideologi, politik, ekonomi,
sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan (ipoleksosbudhankam). Berikut ancaman di bidang
ipoleksosbudhankam di Indonesia.

 Ideologi : Indonesia menolak dengan tegas paham komunis


 Politik : Bentuk ancaman yang masih berpotensi digunakan untuk menekan negara lain,
termasuk Indonesia, yakni intimidasi, provokasi dan blokade politik. Dari dalam negeri,
salah satu bentuk ancaman di bidang politik adalah separatisme.
 Ekonomi :
- berlimpahnya barang impor,
- perekonomian yang dikuasai asing,
- kesenjangan sosial,
- pengangguran dan kesempatan kerja yang semakin sempit,
- kemiskinan yang sulit dikendalikan, dan
- korupsi yang merajalela.
 Sosial Budaya : Ancaman dari dalam ditimbulkan oleh isu kemiskinan, kebodohan,
keterbelakangan, dan ketidakadilan. Ancaman dari luar, muncul sebagai akibat dari
globalisasi, seperti:
- gaya hidup konsumtif dan selalu mengonsumsi barang dari luar negeri;
- munculnya hedonisme, seperti mabuk-mabukan, foya-foya, pergaulan bebas, dan
lain-lain;
- adanya sikap individualisme;
- munculnya gejala westernisasi, yaitu gaya hidup yang selalu berorientasi pada
budaya barat tanpa diseleksi terlebih dulu;
- memudarnya semangat gotong royong, kepedulian dan solidaritas pada sesama;
- lunturnya nilai keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat.
 Pertahanan dan Keamanan : Masalah teror dan konflik suku, agama, ras, dan antar
golongan (SARA) menjadi ancaman serius di bidang pertahanan dan keamanan.
13. Tujuan Wawasan Nusantara sebagai Geopolitik Indonesia ke dalam yaitu menjamin
persatuan dan kesatuan di segenap aspek kehidupan nasional. Aspek ini meliputi aspek
ilmiah maupun aspek sosial.
14. Aspek alamiah dan sosial
 Alamiah :
- Letak geografis
- Kependudukan
- Kekayaan alam
 Sosial :
- Ideologi
- Politik
- Ekonomi
- Sosial budaya
- Pertahanan dan keamanan
15. Contoh penerapan wawasan nusantara dalam kehidupan sehari-hari adalah: Menjadikan
Pancasila sebagai pedoman hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Menumbuhkan
sikap nasionalisme dan cinta tanah air. Menghargai tiap perbedaan yang ada.
16. Implementasi wawasan nusantara
 Politik : setiap warga negara harus berperan dalam menciptakan iklim penyelenggaraan
negara yang sehat dan dinamis.
 Ekonomi : setiap warga negara harus menciptakan sistem yang benar-benar menjamin
pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan rakyat secara adil.
 Sosial budaya : setiap warga negara harus menunjukkan keikhlasan sikap dan tindakan
dalam menerima berbagai perbedaan yang ada di Indonesia.
 Pertahanan dan keamanan : setiap warga negara harus menumbuhkan rasa cinta bangsa
dan tanah air. Hal ini dapat berimplikasi pada munculnya kesadaran dan sikap bela
negara rakyat Indonesia.
17. Penggolongan hukum
A. Menurut isinya :
 Hukum privat

Hukum privat atau hukum sipil, adalah hukum yang mengatur hubungan antara individu
satu dengan individu lainnya, termasuk negara sebagai pribadi dengan penekanan pada
kepentingan perseorangan, yang meliputi:

- Hukum Perdata, dibagi menjadi dua macam, yaitu hukum perdata yang tertulis dalam
kitab undang-undang hukum perdata, misalnya hukum waris, hukum perkawinan, dll.
Sedangkan hukum perdata tidak tertulis terdapat dalam hukum adat
- Hukum Perniagaan, hukum yang mengatur hubungan antarindividu di dalam kegiatan
perdagangan, misalnya hukum jual beli, utang piutang, hukum mendirikan
perusahaan, dsb.
 Hukum publik

Hukum yang mengatur hubungan antara negara dan alat-alat perlengkapannya atau antara
negara dan warganya. Hukum yang termasuk golongan hukum publik, meliputi:

-Hukum Tata Negara, yaitu hubungan kekuasaan antara negara (pemerintah pusat)
dengan bagian-bagian negara (daerah-daerah swatantra)
- Hukum Administrasi Negara, yaitu hukum istimewa yang diadakan untuk
memungkinkan para pejabat administrasi negara melakukan tugas istimewa.
- Hukum Pidana, adalah hukum yang mengatur perbuatan melanggar dan kejahatan,
serta mengatur bagaimana caranya mengajukan perkara-perkara ke muka
pengadilan.
- Hukum Internasional, yaitu kaidah-kaidah yang mengatur persoalan yang melintasi
batas-batas negara-negara antara negara dengan negara, hukum perang
internasional, dsb.
B. Menurut bentuknya
 Hukum Tertulis
Hukum yang terdapat dalam naskah tertulis (peraturan perundang-undangan) seperti
undang-undang dan peraturan pemerintah. Hukum tertulis ada yang dikodifikasikan,
seperti UUD 1945, keputusan presiden, KUHP, dll.
 Hukum Tidak Tertulis
Hukum yang hidup dan berkembang di dalam masyarakat dan dipatuhi, akan tetapi
tidak dibentuk berdasarkan prosedur formal, seperti hukum adat (kebiasaan), hukum
agama dll.
C. Menurut sumbernya
 Hukum Undang-Undang

Hukum yang tercantum dalam di dalam peraturan perundang-undangan. Undang-undang


memiliki dua pengertian yaitu formil dan meteriil. Dalam arti formil, undang-undang
berarti suatu bentuk peraturan atau ketetapan yang dibuat oleh badan pembuat undang-
undang (badan legislatif pusat). Sementara dalam arti materiil, undang-undang adalah
suatu peraturan yang mengatur masyarakat.

 Hukum kebiasaan

Hukum yang ditemukan dalam suatu ketentuan kebiasaan atau ketentuan adat istiadat
yang diyakini oleh anggota dan para penguasa masyarakat.

Hukum kebiasaan merupakan hukum yang tidak tertulis tetapi sebagian dapat tertulis
setelah adanya keputusan fungsionaris hukum yaitu hukum, tetua adat, dan kepala desa,
baik diturunkan dalam sengketa maupun di luar sengketa.

 Hukum yurisprudensi

Hukum yang terbentuk karena keputusan hakim dan menjadi rujukan bagi hakim
selanjutnya dalam memberi putusan dalam pengadilan.

 Hukum traktat
Hukum yang disebut tractaten recht, diadakan oleh negara-negara berdasarkan suatu
perjanjian dan termasuk sebagai hukum tertulis.

 Hukum ilmu pengetahuan

Hukum yang disebut juga wetenscap recht, jenis yang pada dasarnya berupa ilmu hukum
yang terdapat dalam pandangan ahli hukum yang terkenal dan berpengaruh.

Anda mungkin juga menyukai