Viskositas Dan Tegangan Muka 1
Viskositas Dan Tegangan Muka 1
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian
Viskositas adalah suatu gesekan antara lapisan zat cair atau gas yang
mengalir. Tiap molekul dalam cairan dianggap dalam kedudukan setimbang.
Maka sebelum lapisan molekul dapat melewati lapisan molekul lainnya
diperlukan suatu energi tertentu sehingga suatu lapisan zat cair dapat meluncur
diatas lapisan lainnya. Karena adanya gaya gesekan antara lapisan zat cair,
maka suatu zat akan bersifat menahan aliran. Besar kecilnya gaya gesekan
tersebut tergantung dari sifat zat cair yang dikenal dengan nama viskositas
(Daniels, 1961).
𝐹
Dirumuskan: 𝜂= 𝑑𝑣 (2.1)
𝐴
𝑑𝑦
Dengan: η = viskositas
F = gaya gesek
A = luas permukaan zat cair
dv = perbedaan kecepatan antara dua lapisan zat cair yang berjarak dy
Jadi, viskositas dapat didefinisikan sebagai gaya tiap satuan luas (N/m2)
yang diperlukan untuk mendapatkan beda kecepatan sebesar 1 m/s antara dua
lapisan zat cair yang sejajar dan berjarak 1 m (Perry, 2008).
Dalam satuan SI, viskositas sebesar 1 N.s/m2 disebut 10 poise. Untuk
kekentalan yang kecil dapat digunakan centipoise (10-2 poise) (Perry, 2008).
𝜂
𝜐= (2.2)
𝜌
Dengan,
υ = viskositas kinematis (m2/s)
η = viskositas dinamis (N.s/m2)
ρ = densitas (kg/m3)
4. Viskositas Intrinsik
Viskositas intrinsik adalah rasio antara viskositas spesifik dengan
konsentrasi zat terlarut yang diekstrapolasi sampai konsentrasi mendekati
nol (saat pengenceran tak terhingga). Viskositas intrinsik menunjukkan
kemampuan suatu polimer dalam larutan untuk menambah viskositas larutan
tersebut. Nilai viskositas dari suatu senyawa makromolekul di dalam larutan
adalah salah satu cara yang paling banyak digunakan dalam karakterisasi
senyawa tersebut. Secara umum, viskositas intrinsik dari makromolekul
linear berkaitan dengan berat molekul atau derajat polimerisasinya.
Viskositas intrinsik dinyatakan dengan rumus:
𝜂𝑠𝑝
[𝜂] = lim (2.6)
𝑐→0 𝑐
2. Viskometer Cone-Plate
Viskometer cone-plate merupakan viskometer rotasi yang paling
populer untuk mempelajari sifat reologi fluida non-Newtonian. Sampel
berada di ruang antara kerucut dengan sudut apikal yang besar dan
permukaan datar yang normal terhadap sumbunya. Jika sudut antara
kerucut dan pelat kecil, laju geser pada dasarnya seragam di seluruh
sampel. Hal yang sama juga berlaku untuk fluida non-Newtonian
sehingga viskometer cone-plate dapat digunakan untuk fluida
Newtonian dan non-Newtonian (Viswanath, 2006).
3. Viskometer Coni-Cylinder
Viskometer silinder kerucut adalah modifikasi dari silinder
koaksial viskometer untuk menghilangkan efek akhir sebanyak
mungkin. Keuntungan dari viskometer silinder kerucut adalah laju
geser rata-rata dalam silinder anulus dan di bagian kerucut hampir
sama. Geometri silinder berbentuk kerucut terbukti paling nyaman
untuk mengukur viskositas dan laju geser bubur (Viswanath, 2006).
2.5.3 Metode Hoppler
Dalam viskometer bola jatuh, benda padat dibiarkan jatuh di bawah
gravitasi melalui media kental. Setelah periode akselerasi awal, solid
tubuh mencapai kecepatan terminal yang seragam ketika gaya gravitasi
diimbangi dengan resistensi viskos cairan. Dengan mengukur terminal
kecepatan tubuh yang jatuh, viskositas dapat ditentukan. Besarnya
viskositas didasarkan pada Hukum Stokes (Viswanath, 2006):
4
6𝜋𝑟𝜂𝑣 = 𝜋𝑟³ (𝜎 − 𝜌)𝑔 (2.10)
3
Dengan:
η = Viskositas fluida
ρ = Densitas fluida
σ = Densitas bola
r = Jari-jari bola
g = Percepatan gravitasi
Persamaan di atas dapat ditulis ulang menjadi:
2 𝑟²𝑔
𝜂= (𝜎 − 𝜌) (2.11)
9 𝑣
VISKOSITAS DAN TEGANGAN MUKA
BAB III
METODE PRAKTIKUM
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian
Molekul-molekul yang terletak didalam cairan dikelilingi oleh molekul-
molekul lain sehingga mempunyai resultan gaya sama dengan nol. Sedangkan
untuk molekul yang berada di permukaan cairan, gaya tarik ke bawah tidak
diimbangi oleh gaya tarik ke atas. Akibat dari gaya tarik ke bawah ini, bila
keadaan memungkinkan, cairan akan cenderung mempunyai luas permukaan
yang sekecil-kecilnya. Misalnya tetesan cairan akan berbentuk bola, karena
untuk suatu volume tertentu bentuk bola akan mempunyai luas permukaan yang
sekecil-kecilnya, maka ada tegangan pada permukaan cairan yang disebut
tegangan permukaan (Daniels, 1961).
Sehingga tegangan permukaan dapat didefinisikan sebagai gaya yang
bekerja sepanjang permukaan cairan dengan sudut yang tegak lurus pada garis
yang panjangnya 1 cm yang mengarah ke dalam cairan. Satuan tegangan
permukaan dalam cgs yaitu dyne/cm sedangkan dalam SI yaitu N/m (Daniels,
1961).
BAB III
METODE PERCOBAAN
DAFTAR PUSTAKA