PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) merupakan salah satu prioritas utama
pembangunan kesehatan di Indonesia. Program ini bertanggung jawab terhadap pelayanan
kesehatan bagi ibu hamil, ibu bersalin dan bayi neonatal. Salah satu tujuan program ini
adalah menurunkan kematian dan kejadian sakit pada ibu dan anak melalui peningkatan
mutu pelayanan dan menjaga kesinambungan pelayanan kesehatan ibu dan prenatal di
tingkat pelayanan dasar dan pelayanan rujukan primer (Sistriani, 2014). Angka Kematian
Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan salah satu indikator status
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yang dapat menggambarkan kualitas dan aksesibilitas
fasilitas pelayanan kesehatan (Kemenkes, 2014). Japan International Cooperation Agency
(JICA) menyusun Buku Kesehatan Ibu dan Anak pada tahun 1947, dan terbukti efektif
menurunkan AKI dan AKB karena dapat mendeteksi kehamilan resiko tinggi sejak awal
(Wijhati, 2017). Penyebab terjadinya AKI yaitu: terjadinya perdarahan,
preeklamsi/eklamsi, infeksi, atau penyakit yang diderita ibu sebelum atau selama
kehamilan yang dapat memperburuk kondisi kehamilan. penyebab lainnya yaitu
berhubungan dengan status kesehatan reproduksi ibu, akses terhadap pelayanan kesehatan,
perilaku penggunaan fasilitas kesehatan, dan juga faktor demografi dan sosiokultural
(Iqbal, Shaheen, dan Begum, 2014).
Upaya-upaya Pemerintah untuk menurunkan AKI dan AKB yaitu dengan
mencanangkan Making Pregnancy Safer (MPS), yang terimplementasi dalam program
Jampersal untuk menjamin semua persalinan dilakukan di fasilitas kesehatan oleh tenaga
terlatih, penyediaan Pelayanan Obstetrik Neonatal Emergensi Dasar (PONED) dan
Pelayanan Obstetrik Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK), serta pemerintah
membuat kebijakan bagi tenaga kesehatan untuk menggunakan buku KIA sebagai alat
komunikasi dan media penyuluhan bagi ibu, keluarga dan masyarakat mengenai pelayanan
kesehatan ibu dan anak termasuk rujukan dan standar pelayanan KIA dalam Keputusan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia 284/MENKES/SK/III/2004 (Republik Indonesia,
2004). Buku KIA digunakan sebagai buku catatan tentang kesehatan ibu dan anak yang
merupakan gabungan beberapa kartu kesehatan agar pelayanan kesehatan dapat diberikan
sesuai dengan standar, komprehensif dan berkesinambungan (Rahayu et al., 2015).
Penggunaan Buku KIA merupakan salah satu strategi pemberdayaan masyarakat untuk
memelihara kesehatan dan mendapatkan pelayanan kesehatan ibu dan anak yang
berkualitas. Buku KIA berisi informasi dan materi penyuluhan tentang gizi dan kesehatan
ibu dan anak, kartu ibu hamil, KMS balita dan catatan pelayanan kesehatan ibu dan anak
1. Tujuan umum
Mampu memberikan asuhan kebidanan secara berkelanjutan selama masa
kehamilan, persalinan, BBL dan nifas dengan penerapan manajemen asuhan
kebidanan dengan pendekatan tujuh langkah menurut Hellen Varney serta
mendokumentasikan secara SOAP.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan asuhan kebidanan secara komprehensif pada pasien selama masa
hamil TM III di Puskesmas Lebakgedong.
b. Mampu melakukan asuhan kebidanan secara komprehensif pada pasien selama masa
bersalin di Puskesmas Lebakgedong.
c. Mampu melakukan asuhan kebidanan secara komprehensif pada Pasien selama masa
nifas di Puskesmas Lebakgedong.
d. Mampu melakukan asuhan kebidanan secara komprehensif pada Bayi selama masa
bayi baru lahir di Puskesmas Lebakgedong.
Luas wilayah kerja Puskesmas Lebakgedong 5619,7 HA, dengan keadaan geografis daerah
perbukitan dan pegunungan dengan ketinggian 500 sampai dengan 1500 m diatas
permukaan laut. Dengan keadaan alam sebagian besar terdiri dari hutan dan ladang serta
sebagian kecil lahan pertanian/persawahan.
Adapun batas wilayah kerja Puskesmas Lebakgedong sebagai berikut :
- Sebelah utara berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas Cipanas
- Sebelah barat Berbatasan dengan Kabupaten Bogor
- Sebelah selatan berbatasan dengan kabupaten Sukabumi dan Kecamatan Sobang
- Sebelah timur berbatasan dangan Kecamatan Sobang
Grafik 1
Jml
No Desa/Kel Jml KK
Pnddk
Tabel 2
Profil Program Kesehatan Ibu PKM Lebakgedong 2021
Data sarana prasaran penunjang kesehatan Puskesmas Lebakgedong 2021
NO Sarana / Prasarana Jumla Kondisi
h
1 Puskesmas Induk 1 Baik
2 Puskesmas Pembantu 2 Baik
3 Poskesdes 3 Baik
4 Posyandu 28 Aktif
5 Mobil Puskesmas Keliling 2 Baik
6 Kendaraan roda 2 dinas 5 Baik
7 Unit Gawat Darurat 1 Baik
8 Rumah Dinas 1 baik
Sumber : Logistik PKM Lebak Gedong 2021
a. Gambaran Ketenagaan di Puskesmas Lebak gedong
Jumlah tenaga kesehatan di Puskesmas Lebak Gedong terdiri dari 49 orang. Dengan
perincian sebagai berikut :
Tabel 3
Distribusi Tenaga di Puskesmas Lebak Gedong tahun 2020
No Jenis Tenaga Kesehatan Jumlah
1 Kepala Puskesmas 1
2 Dokter umum 2
3 Dokter gigi 1
4 Sarjana Kesehatan Masyarakat 5
5 Bidan 28
6 Tenaga sanitasi 1
7 Perawat 9
8 Tenaga administrasi 2
9 Petugas farmasi 2
Jumlah 49
A. SASARAN
SASARAN SASARAN
NO NAMA DESA
IBU HAMIL IBU BERSALIN
2 BANJARSARI 42 40
3 CILADAEUN 61 58
4 LEBAKGEDONG 61 58
5 LEBAKSANGKA 55 52
6 LEBAKSITU 71 68
1. KESIMPULAN
Pelayanan kesehatan Ibu merupakan salah satu bagian dari unit pelayanan
kesehatan yang ada di puskesmas yang bertujuan untuk menurunkan angka
Kematian Ibu dan Anak pada masyarakat dengan berbagai macam permasalahan.
2. SARAN