Anda di halaman 1dari 1

Kuota pertalite dan solar sekarat, Menteri ESDM: Masyarakat Harus Berhemat

Kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis RON 90 atau Pertalite dan Solar Subsidi sekarat.
Kuotanya diprediksi habis dalam waktu dua bulan, apabila tidak ada pembatasan segera atau
penambahan kuota.

Sampai pada Juli 2022, konsumsi Pertalite sebagai Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) sudah
mencapai 16,8 juta kilo liter (KL). Artinya, kuota hingga akhir tahun hanya tersisa 6,2 juta KL dari
kuota yang ditetapkan sebesar 23 juta KL sampai akhir tahun.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, mengatakan maasyarakat harus
berhemat menggunakan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis pertalite dan solar,
Menurut dia, pemerintah selalu berupaya memenuhi kebutuhan BBM dengan harga yang terjangkau
dan tetap memberikan subsidi meskipun di tengah kenaikan harga minyak internasional yang saat
ini masih cukup tinggi.
Namun dengan krisis energi yangterjadi saat ini, lanjutnya, masyarakat harus berhemat terutama
dalam menggunakan BBM bersubsidi yang Sebagian besar biayanya di tanggung APBN.
“ Minyak Harganya tinggi terus ga turun-turun, jadi memang harus ada upaya yang efesiensi. Kita
minta masyarakat supaya bisa hemat BBM juga,” kata Arifin saat di temui di gedung kementerian
ESDM.
Kuota Tersisa 6,2 Juta Kl
Pertamina mencatat penyaluran BBM jenis pertalite hingga juli 2022 mencapai 16,8 juta kiloliter
(kl). Dengan itu, kuota BBM bersubsidi hanya tersisa 6,2 juta kl dari kuota yang ditetapkan sebesar
23 juta kl pada tahun ini.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati pun mengharapkan bahwa PT Pertamina
(Persero) mampu mengendalikan volume penyaluran bahan bakar minyak (BBM) subsidi agar
postur anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) tetap terjaga.
“Tentu saya berharap Pertamina untuk betul-betul mengendalikan volumenya, jadi supaya APBN
tidak terpukul,” katanya.
Membuat dilema pemerintah masih belum mengambil keputusan apakah kuota pertalite dan solar
ini akan segera di subsidi akan segera di batasi melalui myPertamina atau memberikan tambahan
kuota.

Sementara untuk pembatasan ini pemerintah dan PT Pertamina (persero) sedang merumuskan
pembatasan pertalite dan solar hanya untuk masyarakat yang berhak, kendaraan wajib terdaftar di
MyPertamina dan bakal diklasifikasin sesuai dengan kriteria yang akan berlaku pada revisi pada
peraturan presiden (perpres) nomor 191 tahun 2014.

( Adinda Washilah ) Sumber : Okefinance

Anda mungkin juga menyukai