Anda di halaman 1dari 15

AD-DHUHA VOL 2 No.

(1) (2021)

AD-DHUHA : Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Budaya Islam

Https:// online-journal.unja.ac.id/Ad-Dhuha
Jl. Muara Bulian No.Km. 15, Mendalo Darat, Kec. Jambi Luar Kot

Metode Pembelajaran Muthala’ah Dalam Meningkatkan Kemampuan Maharah Qiraah


Santri Pondok Pesantren Modern Al-Kinanah Jambi

Nadila Rizkia1*, Igo Ilham Hilabi2, Nur Halim3, M. Zam Kurniawan4


1
Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi rizkianadila742@gmail.com
2
Universitas Muhammadiyah Malang, igosnaiger123@gmail.com
3,4
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Syaifuddin Jambi, nurhalimjambi@gmail.com
wawancosal2@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui metode pembelajaran apa yang
diterapkan oleh guru muthala’ah dalam meningkatkan kemampuan maharah qiraah
santri di pondok pesantren modern Al-Kinanah Jambi. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa 1). Metode pembelajaran yang digunakan oleh guru muthala’ah dibagi menjadi
tiga metode. Metode pertama yaitu metode hikayatul qhosiroh guru menjelaskan materi
dengan bercerita, Metode kedua yaitu metode tajmi guru meminta siswa untuk
menyusun kata acak menjadi sebuah kalimat sempurna. Metode ketiga yaitu metode
muwa’imah/muwafiqah adalah melatih penglihatan dan melakukan latihan membaca
cepat. Hasil dari penggunaan metode ini, para siswa sedikit banyak dapat memahami
materi bahasa Arab. 2). Kendala guru dalam penggunaan metode ini yaitu: (a) latar
belakang siswa yang berbeda-beda, (b) siswa kesulitan memaknai kosa kata baru, (c)
siswa mengantuk dan tertidur, (d) kurangnya minat belajar siswa (e) siswa yang masih
terbata-bata dalam membaca kalimat bahasa Arab, (f) guru sulit mendapatkan perhatian
siswa,(g) guru sulit menyatukan pemahaman siswa, (h) metode guru yang kurang
efektif dan (i) keaktifan guru dalam mengajar juga kurang. 3). Upaya guru dalam
mengatasi kendala penggunaan metode ini adalah sebagai berikut: (a) menghidupkan
suasana belajar yang asik dan kondusif, (b) memberikan inovasi pada metode
pembelajaran, (c) melakukan latihan membaca kalimat bahasa Arab,(d) mencari
persamaan kosa kata yang lebih mudah dipahami siswa (e) memberikan sanksi kepada
siswa yang mengantuk dan tertidur (f) memberikan pelajaran tambahan diluar
pembelajaran kelas dan (g) komunikasi yang baik.
Kata Kunci: Muthala’ah, Maharah Qiraah, Muwa’imah/Muwafiqah
seutuhnya menjadi suatu kesulitan bagi
A. Pendahuluan
siswa dalam memahami bahasa Arab baik
1. Latar Belakang dari segi kurangnya kosa kata, kesulitan
dalam berbicara, memahami makna dan
Menurut KBBI (kamus besar Bahasa
membaca tulisan berbahasa Arab tersebut.
Indonesia) (2014:16) bahasa adalah sistem
Dilihat dari ketidakmampuan siswa
lambang bunyi yang arbitrer (tidak adanya
dalam menguasai bahasa Arab itu sendiri,
hubungan wajib antara lambang bahasa
siswa menjadi malas, bosan dan
yang berwujud bunyi dengan pengertian
kurangnya semangat mereka untuk belajar
yang dimaksud oleh lambang tersebut),
mengenal bahasa Arab, selain daripada itu
yang digunakan oleh anggota suatu
penggunaan metode pembelajaran juga
masyarakat untuk bekerjasama,
mempengaruhi hasil yang akan diperoleh
berinteraksi dan mengidentifikasi diri.
oleh siswa, maka dari itu guru harus bisa
Ibnu Manzhur dalam lisan al-arab,
menggunakan metode pembelajaran yang
mendefinisikan bahasa dengan (berbagai
pas untuk mencapai hasil pembelajaran
bunyi yang digunakan masyarakat untuk
yang baik dan memuaskan.
mengungkapkan berbagai maksud atau
tujuan mereka). Berdasarkan wawancara penulis
dengan salah satu siswa kelas I (I’dadi) A
Dari pengertian diatas penulis dapat
putri pondok pesantren modern Al-
menyimpulkan arti dari bahasa itu adalah
Kinanah Jambi yang bernama Arsy
sebuah lambang bunyi yang digunakan
Habibah Harahap ia merasakan metode
dalam berinteraksi, berkomunikasi dan
pembelajaran yang digunakan guru
bertukar pikiran antara manusia yang satu
kebanyakan hanya dengan metode
dengan manusia lainnya dengan tujuan
ceramah yang konon membuat siswa
menyatukan perasaan, pemikiran dan
kurang respon dan tidak ada semangat
pendapat dari masing-masing individu
mereka dalam mendengarkan penjelasan
ataupun sekelompok anggota masyarakat.
terkait materi yang disampaikan oleh
Penggunaan bahasa pun memiliki suatu
sistem pengatur, kaidah dan pola tertentu guru pada saat pembelajaran
yang dapat dilihat dari bidang tata bunyi berlangsung. Dimana ini juga membuat
dan tata kalimat penggunaannya, apabila guru sulit dalam menyampaikan dan
dari sistem tersebut dihilangkan maka menjelaskan materi yang akan
akan berdampak kepada terganggunya disampaikan terlebih mengenai materi
sebuah komunikasi. pelajaran bahasa Arab. Adapun kesulitan
yang dialami guru tersebut diantaranya
Sebagaimana yang terjadi di Pondok
sulit mendapatkan perhatian siswa untuk
Pesantren Modern Al- Kinanah Jambi atau
mendengarkan penjelasan ketika kegiatan
yang disingkat dengan PPM Al-Kinanah
pembelajaran berkangsung dan kesulitan
Jambi, pembelajaran bahasa Arab disini
untuk menyatukan pemahaman siswa
benar-benar diutamakan dan diterapkan
terkait materi yang telah disampaikan.
dalam kegiatan proses belajar mengajar
siswa, baik saat belajar di kelas maupun di Dari hasil observasi penulis pada
lingkungan asrama. Karena memang di penelitian kali ini yang bertepatan pada
pondok ini menerapkan dua bahasa asing tanggal 09 Maret 2020, penulis ingin
sebagai bahasa utama, salah satunya meneliti sebuah kelas untuk mengetahui
adalah bahasa Arab. Akan tetapi, karena permasalahan yang terjadi terkait masalah
latar belakang siswa yang berbeda-beda dalam pembelajaran bahasa Arab. Penulis
dalam artian masih banyak siswa yang menemukan sebuah kelas yang dinamakan
dilatarbelakangi dari pendidikan umum kelas (I’dadi), sebutan (I’dadi) yang
yang belum mengenali bahasa Arab berarti kelas persiapan, dimana di pondok

105 | P a g e
ini mengkhususkan kelas bagi siswa yang diantaranya adalah dengan dilihat
ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang berdasarkan sajian materi pelajaran pada
Aliyah sebelumnya harus menempuh mata pelajaran muthala’ah yaitu dalam
pembelajaran bahasa selama satu tahun, bentuk cerita berbahasa Arab maka ia
disini mereka menerapkan metode hikayatul qhosiroh,
metode tajmi dan metode
benar-benar dikhususkan untuk
muwa’imah/muwafiqah dengan langkah-
belajar bahasa, dalam hal ini ada dua
langkah khusus yang ia lakukan pada saat
bahasa yang harus mereka pelajari dan
penyampaian materi pembelajaran
pahami selama satu tahun penuh itu,
tersebut.
diantaranya bahasa Arab dan bahasa
Inggris. Disini penulis hanya terfokus Dengan itu siswa merasa lebih
untuk mengamati pembelajaran bahasa semangat lagi dan lebih cepat memahami
Arabnya saja. Adapun pelajaran-pelajaran teks bahasa Arab dengan metode
bahasa Arab yang mereka pelajari hikayatul qhosiroh, tajmi dan
diantaranya nahwu, shorof, mahfudzot, muwa’imah/muwafiqah juga tidak
muthala’ah dan pelajaran bahasa Arab membuat mereka bosan dalam proses
lainnya. pembelajarannya, terlebih lagi dengan
banyaknya cerita-cerita yang menarik dan
Diantara pelajaran-pelajaran diatas
juga besarnya rasa ingin tau mereka
penulis lebih tertarik untuk mengamati
terhadap ibroh (hikmah) yang terkandung
pelajaran muthala’ah, mengapa demikian
dalam cerita.
karena dari hasil wawancara penulis
bersama guru wali kelas sekaligus guru
muthala’ah pada semester ganjil atas B. Kerangka Teori
nama ibu Rahmawati Anisa Rahim ia 1. Pengertian muthala’ah
memyampaikan bahwasanya ia merasakan Kata muthala’ah berasal dari
perbedaan respon siswa ketika belajar bahasa Arab (‫ )طالع‬yang berarti membaca,
muthala’ah dengan respon siswa ketika membaca dengan teliti dan menelaah.
belajar pelajaran bahasa Arab lainnya, Sedangkan menurut istilah, muthala’ah
contohnya pada mata pelajaran mahfudzot, berarti kegiatan menelaah sebuah pelajaran
dimana mata pelajaran ini adalah mata secara teliti dan mendalam. Pelajaran
pelajaran yang berisi tentang kata- kata muthala’ah merupakan salah satu mata
mutiara atau kalimat-kalimat yang pelajaran yang biasanya dipelajari oleh
tersusun dari kata dan makna yang indah. para santri di pondok pesantren. Pelajaran
Pada mata pelajaran ini juga guru hanya muthala’ah ini berisi kisah-kisah inspiratif
menerapkan metode ceramah kepada yang mengandung pesan positif yang
siswa dengan cara menyampaikan materi sebagian isinya diambil dari beberapa
dan dilanjutkan dengan menghafal materi hadits Rasulullah SWA. Dalam pelajaran
yang disampaikan, begitupun seterusnya. ini, para santri akan dituntut untuk
memahami teks-teks berbahasa Arab
Oleh karena itu, siswa sendiri
beserta kuncinya, karena memang ditulis
merasa jenuh dan tidak ada semangat
dengan teks Arab.
mereka ketika belajar, dikarenakan
Ulin Nuha menyebutkan (Chusna,
metode pembelajaran yang diterapkan
2, 2018: 158) muthala’ah adalah nama lain
oleh guru tersebut. Sedangkan pada mata
dari mata pelajaran keterampilan membaca
pelajaran muthala’ah ibu Dewi Nofita
atau yang sering dikenal dengan istilah
Sari selaku guru muthala’ah pada
qira’ah dalam bahasa Arab. qira’ah atau
semester genap tersebut ia memberikan
disebut dengan keterampilan membaca,
inovasi pada metode pembelajaran yang ia
yaitu kemampuan mengenali dan
terapkan, adapun inovasi tersebut

106 | P a g e
memahami isi sesuatu yang tertulis b. Dapat membedakan bacaan antara
(lambang-lambang tertulis) dengan huruf satu dengan huruf lainnya,
melafadzkan atau mencernanya didalam antara kalimat bahasa yang samar,
hati. Pada hakikatnya membaca adalah sehingga fasih lafadznya, lancar
proses komunikasi antara pembaca dengan membacanya serta benar dan tepat
penulis melalui teks yang ditulisnya. sesuai bacaan.
Dalam makna yang lebih luas Acep c. Dapat mensyiarkan dan
Hermawan berpendapat (Chusna, 2, melantunkan gaya bahasa Arab dan
2018:158) membaca tidak hanya terpaku Al-quran secara tepat, menarik hati
pada kegiatan melafadzkan dan memahami kita supaya kita senang
makna bacaan dengan baik, yang hanya mendengarkannya.
melibatkan unsur kognitif dan d. Melatih anak didik untuk dapat
psikomotorik, namun lebih pada membaca dan mengerti serta paham
menyangkut penjiwaan atas isi bacaan. apa yang dibacanya.
Tujuan membaca diantaranya dapat e. Agar anak didik dapat membaca,
melatih siswa untuk terampil membaca membahas dan meneliti buku-buku
huruf Arab dan Al-quran secara baik, fasih, agama, karya-karya ulama besar
lancar dan melatih siswa untuk mengerti dan pemikir islam yang umumnya
dan memahami apa yang dibaca, serta karya mereka ditulis dalam bahasa
diharapkan siswa dapat membahas dan Arab.
meneliti buku-buku agama, karya para
ulama dan pemikir islam yang umumnya Berdasarkan tujuan pembelajaran
karya-karya beliau ditulis dengan bahasa muthala’ah di atas penulis menyimpulkan
Arab oleh Wa Muna (Chusna, 2, 2018: bahwa kegiatan pembelajaran muthala’ah
158). ini menekankan kepada kemampuan siswa
Dari pengertian di atas penulis agar dapat memahami dan menguasai
menyimpulkan bahwasanya muthala’ah bahasa Arab seutuhnya, baik dari terampil
adalah mata pelajaran yang ditulis dalam membaca huruf Arab dan Al-Quran
bentuk cerita dengan kegiatan membaca, dengan banyak memperhatikan tanda-
artinya komunikasi antara pembaca dan tanda baca didalamnya, dapat
penulis tersampaikan lewat cerita pada membedakan antara huruf satu dengan
mata pelajaran muthala’ah tersebut. Pada huruf lainnya, fasih dalam melafalkan
kegiatan membaca ini juga tidak kalimat Arab dan melantunkan gaya
sepenuhnya dengan melafadzkan secara bahasa Arab dan Al-Quran dengan baik
lisan suatu bacaan itu melainkan juga harus dan tepat serta memahami atas apa yang ia
menjiwai isi dari pada bacaan yang dibaca baca dan yang ia lantunkan dan mampu
agar bisa sepenuhnya memahami kalimat membahas, meneliti serta mengkaji
perkalimat bahasa serta dapat membuat sumber-sumber agama.
pembaca mampu memahami hikmah yang
terkadung dalam cerita. 3. Metode Pembelajaran
Muthala’ah
Berikut ini adalah macam-macam
2. Tujuan Pembelajaran Muthala’ah
Berikut ini adalah tujuan dari metode muthala’ah (Bumi Damai Al
pembelajaran muthala’ah (Bumi Damai Al Arifin, 2014) adalah sebagai berikut:
Arifin, 2014) adalah sebagai berikut: a. Tajmi, yaitu membaca
a. Melatih anak didik terampil dengan melakukan terlebih dahulu,
membaca huruf Arab dan Al-Quran menampilkan huruf-huruf yang terpisah-
dengan meperhatikan tanda-tanda pisah, lalu murid-murid disuruh
baca. menyatukannya dalam bentuk jumlah yang
sempurna. Contohnya:

107 | P a g e
Al-Kinanah Jambi.
‫اربط بني احلروف التالية حىت تكون كليمة مفيدة‬ 2. Fokus Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis
‫ر س م د ة م = مدرسة‬ memberikan batasan-batasan masalah atau
‫ملعم = معلم‬ fokus penelitian kualitatif, di antaranya
adalah : (Anjani, 2017: 25)
‫ة س ر ب و = سبورة‬ a. Tempat (Place), merupakan
‫ت ا ك ب =كتاب‬ ruang atau bidang yang dijadikan sebagai
fokus penelitian. Tempat penelitian yang
dimaksud adalah di kelas I (I’dadi) A putri
b. Muwa’imah/muwafiqah Pondok Pesantren Modern Al-Kinanah
yaitu latihan dengan melakukan latihan Jambi.
penglihatan dan latihan membaca cepat. Ini b. Pelaku (Actor), adalah
baiknya diterangkan pada tingkat pemula. orang atau kumpulan banyak orang yang
 Muwa’imah mufradat. menjadi fokus dalam penelitian dan
Contoh: menjadi sumber data dalam pengumpulan
‫اقرأ بسرعة مث ضع خطا الكلمة املطابقة‬ data. Dalam penelitian ini adalah guru
‫ يصحو صحى يصحو اصح صاح‬- mata pelajaran muthala’ah kelas I (I’dadi)
A putri dan peserta didik kelas I (I’dadi) A
‫ دراجة دارجة جرادة مدارج دراجة‬- putri Pondok Pesantren Modern Al-
Kinanah Jambi.
‫ سلة شلة سلة مسلة صلة‬-
c. Aktivitas (Activity), adalah
 Muwa’imah jumal, latihan segala sesuatu yang dilakukan oleh
ini hamper sama dengan latihan yang lalu, seseorang sebagai hasil pembiasaan atau
hanya bedanya, disini murid dituntut pengulangan kegiatan yang menjadi
membaca jumlah dengan sempurna. rutinitas. Aktivitas yang menjadi sorotan
Contoh: fokus penelitian ini adalah metode
:‫ضع خط حتت جلملة لىت تطابق اجلملة االوىل‬ pembelajaran muthala’ah dalam
meningkatkan kemampuan maharah
‫ لن يسافر ابراهيم اىل بلده‬- qiraah santri kelas I (I’dadi) A putri
‫ ابراهيم لن يسافر اىل بلده‬- Pondok Pesantren Modern Al-Kinanah
Jambi.
‫ لن يسافر ابراهيم لبلده‬- 3. Tempat dan Waktu Penelitian
‫ لن يسافر ابراهيم اىل بلده‬- Tempat dilaksanakan penelitian ini
adalah di Pondok Pesantren Modern Al-
‫مل يسافر ابراهيم اىل بلد‬ Kinanah Jambi yang beralamat di Jln.
Sumber Rejo, RT 28. Kec. Alam Barajo,
C. Metodolologi Penelitian
Kel. Mayang Mangurai, Kota Jambi,
1. Metode Penelitian
dengan suasana sekolah yang cukup asri
Dalam metodologi penelitian dikenal
karena jauh dari keramaian dan cukup
ada dua pendekatan dalam penelitian, yaitu
efektif untuk dilaksanakan pembelajaran
pendekatan kualitatif dan pendekatan
karena lingkungan sekolah tersebut sangat
kuantitatif. Metode penelitian yang
mendukung untuk proses belajar-
digunakan dalam penelitian ini adalah
mengajar. Penelitian ini akan dilaksanakan
metode penelitian deskriptif kualitatif,
dalam jangka waktu 1 bulan 22 hari
dimana hasil dari penelitian ini akan
kedepan.
diuraikan secara apa adanya tentang
4. Sumber Data
metode pembelajaran muthala’ah dalam
 Data primer
meningkatkan kemampuan maharah
Data primer adalah data yang
qiraah santri di Pondok Pesantren Modern

108 | P a g e
diperoleh mengamati secara langsung dan yang diamati dan tidak terlibat dalam
wawancara dengan informan atau kegiatan tersebut. Metode ini dilakukan
respoden. Peneliti akan mewawancarai dengan cara mendatangi secara langsung
informan untuk mengetahui informasi ke Pondok Pesantren Modern Al-Kinanah
mengenai karakteristik guru dan Jambi dengan mengamati metode dan
karakteristik siswa. Dalam penelitian ini, strategi pembelajarannya.
yang menjadi sumber data adalah guru  Dokumentasi
muthala’ah dan siswa untuk mengetahui Metode dokumentasi adalah mencari
kemampuan maharah qira’ah santri data mengenai hal-hal yang berupa absen
dengan metode yang digunakan dalam kelas, dan catatan nilai santri. Metode
pembelajaran muthala’ah di Pondok dokumentasi ini ini dipergunakan untuk
Pesantren Modern Al-Kinanah Jambi. memperoleh data yang bersifat
 Data sekunder dokumentatif, seperti absen kelas dan
Data sekunder merupakan data catatan nilai serta hal-hal lain yang dapat
tambahan yang berupa informasi yang digunakan sebagai kelengkapan data dalam
akan melengkapi data primer. Data penelitian ini.
tambahan yang dimaksud meliputi 6. Metode Analisis Data
dokumen atau arsip yang didapatkan dari Metode analisis kualitatif merupakan
berbagai sumber, foto dan file pendukung kajian yang menggunakan data-data teks,
yang sudah ada, maupun foto dan file yang persepsi, dan bahan-bahan tertulis lain
dihasilkan sendiri, serta data yang terkait untuk mengetahui hal-hal yang tidak
dalam penelitian ini. terukur dengan pasti (intangible). Jadi,
5. Instrument Pengumpulan Data penelitian kualitatif tidak memiliki rumus
 Wawancara atau aturan absolut untuk mengolah dan
Jenis wawancara yang digunakan menganalisis data.
dalam penelitian ini adalah wawancara 1. Teknik Pengolahan Data Dan
terstruktur dengan penulis sudah Analisis Data
menyiapkan instrumen pertanyaan- a. Koding
pertanyaan tertulis. Dalam kegiatan ini Peneliti membaca dan
penulis akan melakukan wawancara untuk mengidentifikasi topik penting seluruh
mendapatkan keterangan sedalam- hasil wawancara. Peneliti juga melakukan
dalamnya tentang penelitian yang akan koding terhadap istilah-istilah atau
diteliti dan sebagai data pendukung penggunaan kata atau kalimat yang
observasi. Adapun pihak yang akan penulis relevan. Dalam hal pemberian koding perlu
wawancarai adalah kepala pimpinan juga dicatat konteks mana istilah itu
Pondok Pesantren Modern Al-Kinanah muncul.
Jambi, guru muthala’ah Pondok Pesantren b. Klasifikasi data
Modern Al-Kinanah Jambi dan santri putri Klasifikasi terhadap
kelas I (I’dadi) A putri Pondok Pesantren koding dilakukan dengan melihat sejauh
Modern Al-Kinanah Jambi. Metode ini mana satuan makna berhubungan.
digunakan untuk mendapatkan data-data Klasifikasi ini dilakukan untuk
tentang sekolah, kegiatan siswa di kelas membangun kategori dari setiap
dan metode guru pada pembelajaran klasifikasi.
muthala’ah dalam meningkatkan c. Kategorisasi
kemampuan maharah qiraah. Data yang telah
 Observasi diklasifikasi kemudian dibuat kategori.
Dalam hal ini penulis menggunakan Jika dalam suatu kategori terdapat terlalu
observasi partisipatif pasif, dimana penulis banyak data sehingga pencapaian saturasi
hanya datang di tempat kegiatan orang akan lama maka dapat dibuat sub kategori,

109 | P a g e
yaitu: Menganalisi satuan makna dalam pelajaran bahasa Arab umumnya,
kategori, Mencari hubungan antar kategori, hanya saja perbedaannya ada pada
Membuat laporan dimana hasil analisis penyajian pelajaran muthala’ah yang
dideskripsikan dalam bentuk draf laporan disajikan dalam bentuk cerita berbahasa
penelitian Arab, ia memberikan inovasi pada
. metode pembelajaran yang ia terapkan
7. Validasi Data yaitu dengan metode hikayatul qhosiroh,
Untuk mendapatkan tingkat tajmi dan muwa’imah/muwafiqah.(Wawa
kepercayaan atau kredibilitas yang tinggi ncara: 2020).
sesuai dengan fakta di lapangan, maka
Hal ini diungkapkan pula oleh guru
validasi internal data penelitian dilakukan
muthala’ah yaitu ibu Dewi Nofita Sari
melalui teknik member check oleh
bahwasanya “pelajaran muthala’ah itu
responden setelah peneliti menuliskan
asyik dan menarik untuk dipelajari karena
hasil wawancara ke dalam tabulasi data.
beragamnya cerita didalam setiap materi
Member check adalah proses pengecekan
yang ia sampaikan. Selain mudah
data oleh peneliti kepada pemberi data
dipahami kosa kata nya, kita juga bisa
(Sugiyono. 2018:184). Tujuan member
menerapkan dan mempraktekkan
check adalah untuk mengetahui seberapa
bahasanya dalam kehidupan berinteraksi
jauh data yang diperoleh sesuai dengan
sehari-hari.” (Wawancara: 2020).
apa yang diberikan oleh pemberi data.
Berdasarkan wawancara diatas, diketahui
Teknik member check juga
bahwa guru muthala’ah di pondok
sekaligus untuk menguji validitas
pesantren modern Al-Kinanah Jambi
eksternal untuk menguji tingkat
menerapkan metode hikayatul
transferability. Bila pembaca
qhosiroh,tajmi danmuwa’imah/muwafiqah
mendapatkan gambaran dan pemahaman
dalam meningkatkan kemampuan
yang jelas tentang konteks penelitian,
maharah qira’ah santri kelas 1 (I’dadi) A
maka penelitian dikatakan memiliki
putri pondok pesantren modern Al-
standar transferabilitas yang tinggi.
Kinanah Jambi.
Validitas eksternal menunjukkan derajat
ketepatan atau dapat diterapkannya hasil a. Metode hikayatul qhosiroh
penelitian ke populasi di mana sample itu
Berdasarkan hasil wawancara
diambil.
penulis bersama ibu Dewi Nofita Sari
selaku guru muthala’ah di kelas I (I’dadi)
D. Hasil dan Pembahasan
A putri pondok pesantren modern Al-
1. Metode Guru Muthala’ah
Kinanah Jambi (Wawancara: 2020) ia
Dalam Meningkatkan Kemampuan
mengungkapkan bahwasanya dengan
Maharah Qira’ah Santri Pondok
metode hikayatul qhosiroh yang ia
Pesantren Modern Al- Kinanah Jambi
terapkan ini bisa lebih dapat dipahami oleh
Metode digunakan untuk mencapai tujuan siswa pada saat penyampaian dan
pembelajaran yang diinginkan sehingga penjelasan materi pembelajaran, karena
guru harus mampu memilih metode jika dilihat dari setiap materi pembelajaran
pembelajaran yang tepat sesuai dengan di setiap pertemuan itu terdapat
materi pembelajaran yang diajarkan agar beranekaragam cerita menarik yang
bisa mencapai hasil yang pas dan tujuan mampu membuat siswa merasa terpanggil
pembelajaran yang telah direncanakan untuk mengetahui isi daripada setiap cerita
akan terselesaikan dengan baik. Adapun didalamnya terlebih dengan banyaknya
metode pembelajaran yang digunakan kosa kata-
pada pelajaran muthala’ah tersebut hampir
sama dengan metode yang digunakan pada kosa kata baru yang mereka

110 | P a g e
dapatkan dan bisa diterapkan dalam materi pelajaran baru.
kehidupan sehari-hari, tidak lepas dari c. Guru meminta santri untuk
itu, ibroh (hikmah) yang terkandung membuka kitab pelajaran mereka
dalam ceritapun menjadi daya tarik pada materi pelajaran
tersendiri bagi siswa untuk aktif dan selanjutnya.
semangat dalam memahami dan mencari
tau makna tersendiri dari setiap kalimat d. Setelah santri membuka kitab
pada cerita tersebut. pelajaran, guru menuliskan kosa
kata- kosa kata yang ada di dalam
Ungkapan diatas juga diperkuat kitab pelajaran di atas papantulis
dengan hasil wawancara penulis bersama mengenai materi yang akan ia
salah satu siswa kelas I (I’dadi) A putri sampaikan. Dimana di setiap judul
pondok pesantren modern Al-Kinanah baru pada pembelajaran
Jambi yang bernama Dita Afriyani muthala’ah tentu tercantum kosa
(Wawancara: 2020) ia mengungkapkan kata-kosa yang berkaitan dengan
bahwasanya metode bercerita yang judul daripada setiap cerita
diterapkan ibu Dewi Nofita Sari pada didalamnya, guna untuk
penyampaian dan penjelasan materi
pembelajaran muthala’ah tersebut mempermudah santri untuk
membuat ia lebih paham dan lebih memahami isi daripada teks cerita
tertarik untuk tetap memperhatikan dari pada pembelajaran muthala’ah
setiap penjelasan kata perkata sampai tersebut.
kalimat perkalimat bahasa Arab yang ada e. Guru membacakan satu persatu
dalam setiap kosa kata yang telah ia tulis di
cerita pada pembelajaran muthala’ah, ini ataspapantulis tersebut sembari
juga disebabkan oleh terjalinnya meminta santri untuk
komunikasi yang baik antara guru dan menyebutkan atau
siswa pada saat pembelajaran berlangsung menterjemahkan masing- masing
dimana guru selalu mengajak siswa untuk kosa kata ke dalam bahasa
memahami benar alur dan isi dari setiap Indonesia guna melatih santri
cerita sehingga mampu menghidupkan untuk mengingat kosa kata- kosa
suasana kelas yang terkesan aktif dan kata yang mungkin sebelumnya
semangat. telah mereka ketahui maknanya.

Berikut ini langkah- kangkah dalam f. Apabila masih ada kosa kata-kosa
penggunaan metode pembelajaran kata yang belum santri
hikayatul qhosiroh yang digunakan ibu ketahui maknanya, maka guru
Dewi Nofita Sari pada pelajaran membuatkan contoh kalimat
muthala’ah tersebut (Wawancara: 2020) dalam bahasa Arab terkait dengan
antara lain sebagai berikut: kosa kata tersebut sambil
memperagakannya dengan
a. Sebelum memasuki materi baru, gerakan tubuh atau bahkan
ia menanyakan kembali materi menggunakan media buku atau
pelajaran sebelumnya agar santri spidol yang ada di atas meja nya
selalu ingat dan paham atas apa untuk membantu melengkapi
yang telah mereka pelajari. daripada gerakan tubuh yang
diperagakannya.
b. Setela memastikan santri masih
mengingat materi pelajaran g. Setelah semua kosa kata diketahui
sebelumnya makan guru akan terjemahannya, guru memulai untuk
memulai untuk memasuki membacakan kalimat perkalimat teks

111 | P a g e
cerit pada pelajaran muthala’ah m. Apabila jam pelajaran habis dan
tersebut dengan diikuti oleh santri latihan belum selesai dikerjakan,
sembari meminta santri untuk maka guru memberikan waktu
menterjemahkannya ke dalam kepada santri untuk mereka
bahasa Indonesia. jadikan tugas asrama dan
h. Setelah materi disampaikan dan dikumpulkan pada pertemuan
sudah dapat dipahami, guru selanjutnya sekaligus memberikan
mengajukan pertanyaan ataupun tugas tambahan, yaitu meminta
kesempatan kepada santri untuk santri untuk menghafalkan teks
bertanya apabila masih ada yang cerita bahasa Arab yang baru saja
belum jelas atau bahkan ada yang mereka pelajari untuk disetorkan
belum mengerti dari apa yang pada pertemuan selanjutnya pula.
disampaikannya. b. Metode tajmi
i. Apabila tidak ada lagi santri yang Berdasarkan hasil wawancara
bertanya dalam artian santri sudah penulis bersama ibu Dewi Nofita Sari
yakin bahwasanya mereka telah selaku guru muthala’ah di kelas I (I’dadi)
memahami dengan baik daripada A putri pondok pesantren modern Al-
materi yang disampaikan guru, Kinanah Jambi (Wawancara: 2020) ia
guru kembali menanyakan kosa mengungkapkan bahwasanya selain
kata- kosa kata yang ia tulis di metode bercerita yang ia terapkan pada
papantulis beserta dengan saat pembelajaran muthala’ah
terjemahannya ataupun kosa kata- berlangsung ia juga menambahkan
kosa kata yang ada pada teks cerita inovasi pada metode tajmi dengan cara
pada pelajaran muthala’ah tersebut
bermain sambung kata bahasa Arab
untuk memastikan bahwasanya santri
benar-benar telah memahami atas menjadi sebuah kalimat yang sempurna,
materi yang telah ia sampaikan. mengapa demikian karena metode tajmi
mampu melatih siswa dalam hal
j. Selanjutnya guru meminta santri menyatukan kata perkata sampai kalimat
untuk mencatat kosa kata-kosa perkalimat bahasa Arab acak menjadi
kata yang ada di atas papantulis ke suatu susunan kalimat yang sempurna.
dalam buku tulis mereka masing-
masing. Dalam hal ini diperkuat dengan
ungkapan salah satu siswa kelas I (I’dadi)
k. Guru mengontrol kelas dengan A putri pondok pesantren modern Al-
berjalan disekeliling santri untuk Kinanah Jambi yang bernama Dita
memastikan apakah mereka Afriyani (Wawancara, 2020) ia
semua mengikuti permintaannya mengungkapkan bahwasanya metode tajmi
untuk mencatat kosa kata tersebut yang diterapkan ibu Dewi Nofita Sari
atau bahkan sebaliknya. membuat ia lebih fokus dan konsentrasi
l. Setelah santri selesai mencatat apa dalam
yang guru suruh, guru kembali memahami benar alur dari setiap isi
meminta santri untuk mengisi cerita agar ia mampu menyatukan kalimat
jawaban dari latihan yang ada acak menjadi suatu susunan kalimat yang
setelah teks cerita pada pelajaran sempurna.
muthala’ah tersebut untuk
mengupayakan santri untuk bisa Berikut ini langkah- langkah
lebih memahami dan penggunaan metode tajmi yang
menguasai kemampuan mereka digunakan ibu Dewi Nofita Sari pada
dalam belajar bahasa Arab. pelajaran muthala’ah tersebut

112 | P a g e
(Wawancara: 2020) antara lain, sebagai Dalam hal ini juga diperkuat dari
berikut: hasil wawancara penulis bersama salah
satu siswa kelas I (I’dadi) A putri pondok
a. Ibu Dewi Nofita Sari
pesantren modern Al-Kinanah Jambi yang
membacakan terlebih dahulu isi dari
bernama Dita Afriyani (Wawancara:
cerita mengenai materi yang akan
2020) ia menyampaikan bahwasanya
dipelajari secara menyeluruh yang
dengan metode latihan membaca cepat
kemudian ia meminta siswa untuk
yang diterapkan oleh ibu Dewi Nofita
memperhatikan terhadap
Sari mampu membuat ia lebih cekatan
apa yang ia baca.
dalam membaca dan mampu memahami
b. Selanjutnya ibu Dewi terhadap apa yang ia baca karena
Nofita Sari menampilkan huruf perhuruf, kemampuan membacanya sudah tidak
kata perkata yang terpisah dengan terbata-bata.
menyuruh siswa untuk menyatukannya
Berikut ini penggunaan metode
sehingga menjadi suatu kalimat yang
muwa’imah/muwafiqah yang digunakan
sempurna.
ibu Dewi Nofita Sari (Wawancara guru,
c. Untuk menunjang 02 Desember 2020) bahwasanya pada
keaktifan siswa secara keseluruhan ibu pelajaran muthala’ah ini adalah
Dewi Nofita Sari melakukan latihan penglihatan dan
menampilkan kata perkata latihan membaca cepat. Disini siswa
dituntut membaca teks kalimat
d. tersebut dengan cara
menuliskannya diatas dengan sempurna yang disesuaikan
papantulis dan memberikan sedikit dengan kemampuan masing-masing siswa
inovasi pada metode pembelajaran yang dan disertai dengan pertanyaan pada teks
ia terapkan dengan cara mengajak siswa bacaan. Karena kegiatan membaca tidak
bermain lempar kata dari satu siswa ke terlepas dari penyampaian materi pelajaran
siswa lainnya dengan menyambungkan muthala’ah ini Ibu Dewi Nofita Sari
kata perkata tersebut menjadi sebuah teks meminta siswa untuk melakukan latihan
kalimat dari isi materi pada pelajaran ini agar siswa lebih terlatih dalam
muthala’ah. membaca teks kalimat berbahasa Arab
pada setiap cerita yang ada pada materi
c. Metode muwa’imah/muwafiqah
pelajaran muthala’ah itu sendiri.
Berdasarkan hasil wawancara
Berdasarkan uraian diatas maka
penulis bersama ibu Dewi Nofita Sari
dapat disimpulkan bahwasanya dari
selaku guru muthala’ah di kelas I (I’dadi)
penggunaan ketiga metode dalam
A putri pondok pesantren modern Al-
pembelajaran muthala’ah yang diterapkan
Kinanah Jambi (Wawancara: 2020)
oleh ibu Dewi Nofita Sari tersebut saling
bahwasanya ia juga menerapkan metode
berkaitan dan dapat meningkatkan
muwa’imah/muwafiqah ini untuk lebih
kemampuan maharah qiraah siswa seperti
melatih kemampuan bahasa Arab siswa,
yang diinginkan, ini dapat dilihat dari
lebih khususnya kemampuan membaca
keaktifan guru dan siswa pada saat proses
cepat, karena pada pembelajaran
pembelajaran lebih kondusif dan efektif
muthala’ah tidak terlepas dari kegiatan
karena dalam penyampaian dan penjelasan
membaca
materi siswa diajak untuk selalu aktif dan
yang menuntut siswa untuk bisa tanggap dalam memahami setiap materi
membaca teks bahasa Arab dengan cepat, pembelajaran. Peningkatan
tepat dan tidak terbata-terbata.
kemampuan maharah qiraah siswa

113 | P a g e
juga dapat dilihat dari berbagai aspek mengarahkan keterampilan dalam
diantaranya adalah siswa sedikit penguasaan kemampuan membaca
banyaknya mampu menyusun kata bahasa (maharah qiraah).” Tidak hanya Nisya,
Arab yang acak menjadi suatu kalimat penulis juga mewawancarai salah satu
sempurna karena inovasi metode teman kelas Nisya yang bernama Nina
pembelajaran yang diterapkan yaitu Rahma Dila (Wawancara: 2020) ia
dengan cara bermain sambung kata menyampaikan “perasaan dan respon
perkata- kata sampai kalimat perkalimat yang sama terhadap metode pembelajaran
bahasa Arab dari setiap cerita pada materi yang digunakan ibu Dewi Nofita Sari
pembelajaran, begitupula dari cara dalam penyampaian materi pelajaran
membaca siswa yang sedikit banyaknya muthala’ah nya sangatlah membuat ia
meningkat karena dengan selalu bergairah dan bersemangat
melakukan latihan penglihatan dan latihan untukmemahami dari setiap materi yang
membaca cepat kalimat bahasa Arab. disampaikan ibu Dewi, karena menurut
Nina kosa kata yang ada pada setiap
Berdasarkan hasil wawancara
cerita pada pelajaran muthala’ah sangat
penulis bersama salah satu santri kelas I
familiar dan dapat diterapkan kedalam
(I’dadi) A putri yang bernama Nisya
percakapan sehari-hari, ditambah dengan
Rahma Santri Siagian (Wawancara:
pesan dan hikmah (ibroh) yang terkadung
2020) ia menyampaikan bahwa “metode
dalam setiap ceritanya yang mampu
yang digunakan ibu Dewi Nofita Sari
membuat besarnya rasa
selaku guru muthala’ah ini
ingin tahu Nina terhadap isi
sangat jelas dan menyenangkan,
kandungan dari setiap cerita pada materi
karena ia merasa semangat dan besarnya
pembelajaran muthala’ah.”
rasa ingin tahunya terhadap materi ang
disampaikan ibu Dewi, dengan begitu ia
merasa terpanggil dan tersadar untuk
2. Kendala Guru
menebak makna dari setiap kosa kata
Muthala’ah Terhadap Penggunaan
hingga kalimat bahasa Arab pada pelajaran
Metode Pembelajaran Dalam
muthala’ah tersebut untuk dapat ia pahami
Meningkatkan Kemampuan Maharah
maksud dan tujuan daripada setiap
Qiraah Santri Pondok Pesantren
ceritanya. Dengan itu juga Nisya
Modern Al- Kinanah Jambi
merasakan peningkatan kemampuannya
dalam membaca teks bahasa Arab pada
pelajaran muthala’ah ini dengan metode
Seorang guru dituntut untuk
pembelajaran yang ibu Dewi gunakan
memenuhi standar pengajaran yang
karena banyaknya kegiatan yang
professional, akan tetapi setiap tugas atau
mendukung dan menuntut ia dalam hal
amanah yang diberikan oleh guru tentu
kegiatan membaca selama proses
memilki kendala dalam menerapkan setiap
pembelajaran muthala’ah berlangsung.
metode pembelajaran yang ia gunakan
Adapun peningkatan kemampuan dalam penyampaian materi pembelajaran
membaca (maharah qiraah) yang ia pada saat proses pembelajaran
rasakan diantaranya, fasih dalam berlangsung.
penyebutan makharijul huruf dengan
Berdasarkan hasil pengamatan
dapat membedakan huruf yang hampir
langsung oleh penulis pada tanggal 01
mirip bacaannya, dapat membaca teks
Desember 2020 di kelas 1 (I’dadi) A putri
bahasa Arab baik dalam bentuk kata
pondok pesantren modern Al-Kinanah
perkata maupun kalimat perkalimat
Jambi penulis melihat sendiri metode
seutuhnya, dan aspek-aspek lain yang

114 | P a g e
pembelajaran yang diterapkan oleh ibu b. Metode tajmi
Dewi Nofita
Berdasarkan wawancara penulis
Sari selaku guru muthala’ah yaitu bersama ibu Dewi Nofita Sari selaku guru
penggunaan metode hikayatul qhosiroh, muthala’ah di kelas I (I’dadi) A putri
tajmi dan muwa’imah/muwafiqah untuk pondok pesantren modern Al-Kinanah
meningkatkan kemampuan maharah Jambi (Wawancara: 2020) ia juga
qiraah santrinya. Dalam penggunaan menyampaikan beberapa kendala yang
metode pembelajaran tersebut tentu ibu juga ia alami ketika penerapan metode
Dewi Nofita Sari sedikit banyaknya tajmi dalam penyampaian atau penjelasan
mengalami kendala saat penyampaian materi pembelajaran, diantara kendala
materi pembelajaran dengan metode tersebut adalah sebagai berikut:
bercerita, tajmdan muwa’imah/muwafiqah
 Kurangnya media pembelajaran
yang ia terapkan.
pada saat penyampaian materi
Hal ini diperkuat dari pernyataan ibu pembelajaran.
Dewi Nofita Sari setelah diwawancarai
 Sulit menyatukan konsentrasi
oleh penulis (Wawancara: 2020) ia
siswa pada saat sambung
menyampaikan beberapa kendala berikut
menyambung ataupun menyusun
ini:
kata perkata sampai kalimat
a. Metode hikayatul qhosiroh perkalimat bahasa Arab acak
menjadi suatu kalimat yang
Berdasarkan wawancara penulis
sempurna.
bersama ibu Dewi Nofita Sari selaku guru
muthala’ah di kelas I (I’dadi) A putri  Sulit menebak makna kosa kata
pondok pesantren modern Al-Kinanah bahasa Arab yang masih terdengar
Jambi (Wawancara: 2020) ia baru oleh mereka, padahal sudah
menyampaikan bahwasanya dari diberikan contoh kosa kata
penggunaan metode bercerita yang ia lain bahkan sudah dibuatkan
terapkan tentu mengalami beberapa kalimat untuk menyampaikan
kendala yang dialaminya ketika proses makna daripada kosa kata
penyampaian dan penjelasan materi sebelumnya.
kepada siswa tersebut, diantara beberapa
c. Metode Muwa’imah/muwafiqah
kendala tersebut adalah sebagai berikut:
Berdasarkan yang disampaikan oleh
 Kurangnya minat dan
ketertarikan siswa untuk ibu Dewi Nofita Sari selaku guru
memahami makna dari kosa kata muthala’ah di kelas I (I’dadi) A putri
bahasa Arab didalam teks cerita. pondok pesantren modern Al-Kinanah
 Kesulitan siswadalam memahami Jambi (Wawancara: 2020) bahwasanya
makna kosa kata baru bahasa Arab. kendala yang ia alami pada penggunaan
 Sulit mendapatkan perhatian siswa metode muwa’imah/muwafiqah ini adalah
untuk dapat mendengarkan penjelasan sebagai berikut:
guru ketika proses pembelajaran
berlangsung, karena sebagian  Pelafalan siswa yang kurang tepat
merekaada yang mengantuk bahkan dalam menyebutkan kosa kata
tertidur ketika guru menyampaikan bahasa Arab.
dan menjelaskan materi,sehingga
pecahnya konsentrasi santri dalam  Siswa terbata- bata dalam
menerima dan menangkap materi yang membaca kalimat berbahasa Arab.
sudah disampaikan ataupun dijelaskan  Siswa jenuh dan bosan pada saat
oleh guru.
proses pembelajaran berlangsung.

115 | P a g e
Dari beberapa kendala yang dialami muthala’ah berlangsung, ibu Dewi Nofita
guru diatas, dapat dilihat bahwasanya Sari melakukan upaya dalam mengatasi
kendala tersebut disebabkan dari kendala dari penggunaan metode hikayatul
siswanya sendiri, hal ini diperkuat dengan qhosiroh, tajmi dan
hasil wawancara penulis bersama salah muwa’imah/muwafiqah pada pembelajaran
satu siswa yang bernama Nina Rahma muthala’ah adalah sebagai berikut:
Dila (Wawancara: 2020) a. Metode hikayatul qhosiroh
iamenyampaikan bahwasanya mayoritas Berdasarkan hasil wawancara penulis
siswa di kelas I (I’dadi) A putri pondok bersama ibu Dewi Nofita Sari selaku guru
pesantren modern Al-Kinanah Jambi itu muthala’ah di kelas I (I’dadi) A putri
berlatar belakang dari pendidikan umum pondok pesantren modern Al-Kinanah
yang masih belum mengenal bahasa Arab Jambi (Wawancara: 2020) ia
seutuhnya, bahkan ada yang belum menyampaikan bahwa dari beberapa
pernah belajar bahasa Arab sebelumnya. kendala yang ia alami dalam penggunaan
metode hikayatul qhosiroh tersebut tentu ia
Oleh karena itu, mereka masih
memiliki upaya untuk mengatasi kendala
lemah dalam penguasaan kemampuan
itu, diantara upayanya adalah sebagai
bahasa Arab, baik dari segi kemampuan
berikut:
berbicara, menulis, mendengar dan
 Menghidupkan suasana belajar
membaca kalimat bahasa Arab. Mereka
yang lebih kondusif agar lebih
juga mengalami kesulitan dalam
mendapatkan perhatian siswa
memahami makna dari setiap kosa kata
secara keseluruhan, dengan
bahasa Arab dan masih terbata- bata
menegur dan memberikan sanksi
dalam pelafalalan kalimat berbahasa
ringan bagi santri yang mengantuk
Arab, ditambah lagi dengan padatnya
dan tertidur untuk dijadikan
kegiatan dan tugas mereka di dalam
pelajaran bagi santri lain agar bisa
maupun di luar kelas yang kerap kali
lebih konsentrasi dan tidak
membuat mereka mengantuk dan tidak
mengantuk saat proses
fokus mendengarkan penjelasan materi
Pembelajaran berlangsung.
pembelajaran yang disampaikan guru
Contohnya menyuruh santri untuk
pada saat proses pembelajaran
mencuci muka atau berwudhu dan
berlangsung.
berdiri sejenak di depan ursinya
selama waktu yang ditentukan
3. Upaya Guru Muthala’ah guru.
Dalam Mengatasi Kendala Penggunaan  Mencari persamaan kata bahasa
Metode Pembelajaran Dalam Arab lainnya atau menerjemahkan
Meningkatkan Kemampuan Maharah langsung contoh kalimat bahasa
Qiraah Santri Pondok Pesantren Arab kedalambahasa Indonesia.
Modern Al- Kinanah Jambi.  Interaksi dan komunikasi dengan
siswa yang lebih intens agar bisa
Dari setiap kendala yang dihadapi mengontrol kelas secara
setiap guru tentu guru juga harus mampu menyeluruh
melakukan upaya-upaya dalam mengatasi
setiap kendala yang dialami pada saat b. Metode tajmi
proses pembelajaran berlangsung. Berdasarkan hasil wawancara
Berdasarkan pengamatan langsung oleh penulis bersama ibu Dewi Nofita Sari
penulis di kelas I (I’dadi) A putri pondok selaku guru muthala’ah di kelas I (I’dadi)
pesantren modern Al- Kinanah Jambi A putri pondok pesantren modern Al-
khususnya pada saat pembelajaran Kinanah Jambi (Wawancara: 2020) ia

116 | P a g e
menyampaikan bahwasanya ia juga pondok pesantren modern Al-Kinanah
melakukan beberapa upaya dalam Jambi tersebut adalah dengan metode
mengatasi kendala penggunaan metode hikayatul qhosiroh, tajmi dan
tajmi tersebut, berikut beberapa upayanya: muwa’imah/muwafiqah dalam
 Menambahkan inovasi pada meningkatkan kemampuan maharah qiraah
metode pembelajaran yang santri.
diterapkan agar siswa lebih tertarik 2. Kendala yang dihadapi guru dalam
dan semangat belajar. penggunaan metode pada pembelajaran
 Untuk menghindari kurangnya muthala’ah di kelas I (I’dadi) A putri
keaktifan siswa guru selalu pondok pesantren modern Al-Kinanah
mengontrol sekeliling kelas untuk Jambi tercakup dalam beberapa poin yaitu,
memastikan semua siswa fokus latar belakang siswa yang berbeda-beda,
pada saat pembelajaran siswa kesulitan memaknai kosa kata baru,
berlangsung,jika menemukan siswa siswa yang mengantuk bahkan sampai
yang kerap kurang aktif setiap tertidur ketika proses pembelajaran
belajar, guru melakukan evaluasi berlangsung, kurangnya minat belajar
diluar kelas dan menanyakan siswa, siswa yang masih terbata-bata
langsung ke siswa yang dalam membaca kalimat bahasa Arab, guru
bersangkutan sembari mencari tau sulit mendapatkan perhatian siswa dan
dari segala aspek tentang siswa itu sulit menyatukan pemahaman siswa pada
apa yang sekiranya mengganggu saat penjelasan materi pembelajaran,
konsentrasi belajarnya, guru juga penerapan metode guru yang kurang
memberikan pembelajaran efektif sehingga siswa merasa jenuh dan
tambahan diluar jam pelajaran yang bosan pada saat proses pembelajaran dan
dikhususkan bagi siswa tersebut. kurangnya keaktifan guru dalam mengajar.
3. Upaya yang dilakukan guru dalam
mengatasi kendala-kendala yang ada
A. Kesimpulan adalah mampu menghidupkan suasana
Setelah memperoleh data, mengolah belajar yang lebih asik dan kondusif
data dan menganalisis data dari hasil dengan memperhatikan siswa secara
penelitian yang telah penulis lakukan di keseluruhan, memberikan inovasi pada
Pondok Pesantren Modern Al-Kinanah metode pembelajaran yang diterapkan agar
Jambi,maka siswa lebih tertaik dan semangat untuk
dapat di tarik kesimpulan sebagai belajar, melakukan latihan membaca
berikut: kalimat bahasa Arab, mencari persamaan
1. Berdasarkan penemuan khusus kosa kata yang lebih mudah dipahami
dalam penelitian yang dikaji yaitu Metode ataupun langsung memaknai ke bahasa
dalam pembelajaran muthala’ah terhadap Indonesia, memberikan sanksi kecil
kemampuan maharah qiraah santri kepada siswa yang tidur seperti
Pondok Pesantren Modern Al- Kinanah menyuruhnya berdiri bahkan memintanya
Jambi bahwasanya guru telah semaksimal untuk mencuci muka agar tidak
mungkin menerapkan metode mengantuk, memberikan pelajaran
pembelajaran yang pas terhadap materi tambahan diluar pembelajaran di kelas dan
pembelajaran yang ia sampaikan dan menjalani komunikasi yang baik antara
menuaikan respon dan hasil yang baik dari guru dan siswa pada saat proses
santri atas pemahaman yang santri peroleh pembelajaran.
dari materi yang telah disampaikan guru,
adapun metode yang diterapkan oleh guru
muthala’ah di kelas I (I’dadi) A putri

117 | P a g e
Daftar Pustaka
Aliba’ul, C. (2018). Pengembangan
bahan ajar muthala’ah I berbasis pendidikan
karakter bagi mahasiswa jurusan pba
iain Ponorogo. Jurnal Kodifikasia,12(2).

Anjani,Sunny.(2017). Peran Lagu


Dalam Penguasaan Mufrodat Bahasa Arab
Pada Siswa Kelas IV MI Walisongo
Jerakah Semarang. Skripsi. Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan: Universitas Negeri
Walisongo: Semarang.
Siti, F. (2014). Bumi Damai Al-Arifin

Kamus Besar Bahasa Indonesia.(2014:


16)
Maulani, Yuyun. Himatul.(2012).
Strategi Guru Bahasa Arab Dalam
Mengatasi Siswa Yang Mengalami
Kesulitas Membaca Arab di Kelas VII Mts
Negeri Maguwoharjo.Skripsi. Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan: Universitas Islam
Negeri Sunan Kalijaga: Yogyakarta.
Moleong, L. J. (2006). Metodologi
Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian
Kualitatif (untuk penelitian yang bersifat:
eksploratif, enterpretif, interaktif dan
konstruktif). Bandung: Alfabeta.
Wawancara Guru, 02 Desember 2020
Wawancara siswa, 03 Desember
2020

118 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai