Anda di halaman 1dari 9

BAB V

PEMBAHASAN
A. Implementasi metode mubasyaroh dalam pembelajaran maharah kalam
kelas VI MI As Syifa Mojoranu Dander Bojonegoro
1. Implementasi metode mubasyaroh dalam pembelajaran maharah
kalam siswa kelas VI MI As Syifa Mojoranu Dander Bojonegoro
Metode mubasyaroh yaitu suatu cara menyajikan materi pelajaran
bahasa Asing dimana guru langsung menggunakan bahasa Asing tersebut
sebagai pengantar dan tanpa menggunakan bahasa anak didik sedikit pun
dalam mengajar. Jika ada suatu kata yang sulit dimengerti oleh anak didik,
guru dapat mengartikan dengan menggunakan alat peraga,menggambarkan,
atau yang lain.1
Metode ini berasumsi bahwa belajar bahasa kedua atau bahasa
Asing sama dengan belajar bahasa Ibu. Juga didasarkan atas asumsi yang
bersumber dari hasil-hasil kajian psikologi asosiatif. Berdasarkan asumsi
tersebut, pengajaran kata dan kalimat harus dihubungkan langsung dengan
benda ,gambar, melalu peragaan ,permainan dan lain sebagainya.
Dalam metode ini pembelajar harus dibiasakan berfikir dalam bahasa
target,oleh karena itu penggunaan bahasa ibu pembelajar dihindari sama
sekali.2
a. Karakteristik metode langsung(mubasyaroh)
1. Tujuan utamanya adalah penguasaan Bahasa Target secara lisan agar
pelajar dapat berkomunikaasi dengan bahasa target.
2. Materi pelajaran yang berupa buku teks yang berisi daftar kosakata dan
penggunaanya dalam kalimat.
3. Kaidah-kaidah bahasa diajarkan secara induktif , yaitu berangkat dari
contoh-contoh dan kemudian diambil kesimpulan.
4. Kemampuan komunikasi lisan dilatihkan secara cepat melalui tanya
jawab yang terencana dalam pola interaksi yang bervariasi.

1
Ahmad Izzan, Metodologi pembelajaran Bahasa Arab....,86.
2
Ahmad Fuad Effendy, Metodologi Pengajaran Bahasa Arab....,47.
5. Kemampuan berbicara dan menyimak keduanya dilatihkan.
6. Ketepatan pelafalan dan tata bahasa ditekankan
7. Guru dan siswa sama-sama aktif, tetapi guru berperan memberikan
stimulus berupa contoh ucapan,peragaan,dan pertanyaan sedangkan
siswa hanya merspon dan menirukan.
Dari hasil pengumpulan data yang telah dilakukan peneliti melalui
observasi pertama dan kedua tentang implementasi metode langsung
dalam pembelajaran maharah kalam siswa kelas VI MI As Syifa
Mojoranu Dander Bojonegoro bahwa karakteristik metode mubasyaroh
nampak jelas telah diterapkan oleh guru. Hal ini dilihat dari persiapan
guru yang matang sebelum pembelajaran. Adapun materi pelajaran
yang berupa buku teks yang berisi daftar kosakata telah dilakukan guru
dengan cara memberikan kosakata baru kepada siswa. Guru juga
memberikan kaidah-kaidah bahasa yang diajarkan secara induktif yaitu
dengan ditayangkan film berbahasa Arab, lalu memahmi maksud dari
film tersebut,ketika siswa ada yang kurang memahami makna dari
bahasa Arab guru pun memperagakan, menggambarkan atau benda
secara langsung. Disisi lain, kemampuan komunikasi lisan dilatihkan
oleh guru melalui menyapa siswa dengan bahasa Arab ketika
pembelajaran dimulai dengan praktek berkomunikasi berbahasa Arab
secara langsung juga diterapkan oleh guru dalam pembelajaran maharah
kalam supaya antara guru dan siswa sama-sama aktifnya.
b. Langkah-langkah penyajian metode mubasyaroh
1. Guru memulai penyajian materi secara lisan,mengucapkan satu kata
dengan menujukkan bendanya atau gambar benda itu, memeragakan
sebuah gerakan atau mimik wajah.
2. Latihan berikutnya berupa tanya jawab dengan kata tanya
“ma,hal,dan aina” dan sebagainya ,sesuai dengan tingkat kesulitan
dengan kata-kata yang disajikan. Model interaksi bervariasi,
biasanya bermulai dengan klasikal,kemudian kelompok,dan akhirnya
individual,baik guru maupun antar siswa.setelah guru yakin siswa
mengetahui materi yang disajikan,baik pelafalan maupun dalam
pemahaman makna,siswa diminta untuk membuka buku teks.dan
guru memberikan contoh bcaan yang benar dan siswa menirukannya.
3. Kegiatan berikutnya adalah menjawab secara lisan pertanyaan atau
latihan yang ada didalam buku.
4. Bacaan umum yang sesuai dengan tingkatan siswa diberikan secara
tambahan,misal berupa cerita yang humor,cerita yang mengandung
hikmah dan bacaan yang mengandung ungkapan-ungkapan indah.
5. Tata bahasa diberikan pada tingkat tertentu secara induktif.
6. Siswa didorong untuk berani berbicara dan tidak perlu takut
salah.Adapun hasil pengumpulan data bahwa ketika guru membuka
pelajaran secara lisan dengan mengucap salam dan memberikan
permainan tebak kata yaitu dengan mendiskripsikan kata. Dan
setelah itu menyapa siswa dengan menggunaakan bahasa Arab.
c. Kelebihan dan kelemahan implementasi metode mubasyaroh dikelas VI
MI As Syifa Mojoranu Dander Bojonegoro
Setiap metode mempunyai kelebihan dan kelemahan dalam penerapanya.
Adapun kelebihan dan kelemahan dalam penerapan metode mubasyaroh
adalah:
Kelebihan metode langsung antara lain:
1. Pelajar terampil menyimak dan berbicara.
2. Pelajar menguasai pelafalan dengan baik seperti mendekati penutur
asli.
3. Pelajar mengetahui banyak kosakata dan pemakaianya dalam
kalimat.
4. Pelajar memliki kberanian dan spontanitas dalam berkomunikasi.
5. Pelajar menguasai tata bahasa secara fungsional dan tidak sekedar
teoritis,yang artinya berfungsi untuk mengontrol kebenaran ujaranya
Adapun kekurangan dari metode mubasyaroh adalah:
1. Pelajar lemah dalam kemampuan membaca pemahaman karena
materi dan latian ditekankan pada bahasa lisan.
2. Memerlukan guru yang ideal dari segi ketrampilan berbahasa dan
kelincahan dalam penyajian pelajaran.
3. Tidak bisa dilaksanakan dalam kelas besar.
4. Tidak diperbolehkanya pemakaian bahasa ibu pelajar bisa berakibat
terbuangnya waktu untuk menjelaskan makna satu kata abstrak, dan
terjadi kesalahan dan pemafsiran pada siswa.
5. Model latian menirukan dan menghafalkan kalimat-kalimat yang
kadang kala tidak realistis karena tidak kontekstual yang bisa
membosankan orang dewasa.
6. Metode ini juga dikritik para ahli ari segi kelemahan dasar
teoritisnya,yang menyamakan pemerolehan bahasa pertama dengan
bahasa asing/kedua. Kalau tidak tepat memilih alat peraga dan tidak
cermat dalam menunjuk, bisa menimbulkan kesalahan persepsi pada
siswa.3
Sedangkan kelebihan dan kelemahan yang ditemukan peneliti,
mengenai implementasi metode langsung dalam pembelajaran maharah
kalam di kelas VI adalah sebagai berikut:
Kelebihan yang ditemukan oleh peneliti yaitu siswa lebih cepat
menguasai materi pelajaran ,pelafalan siswa yang fasih,dan melakukan
praktik berbicara. Adapun kelemahan yang peneliti temukan yaitu
penerapan yang membutuhkan waktu yang lama dan tersisihnya bahasa
ibu karena penggunaan bahasa ibu dianggap pelanggaran. Selain itu
penerapan metode mubasyaroh membutuhkan guru yang ahli dalam
pembelajaran.
2. Pembelajaran maharah kalam di kelas VI MI As Syifa
Mojoranu Dander Bojonegoro
Keterampilan berbicara atau maharah kalam adalah kemampuan
mengungkapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk
mengekspresikan fikiran berupa ide,pendapat, keinginan,atau perasaan
kepada mitra berbicara. Dalam makna yang lebih luas, bericara merupakan

3
Ibid.,49-50.
suatu sistem tanda-tanda yang dapat didengar dan dilihat yang
memanfaatkan sejumlah otot dan jaringan otot manusia untuk
menyampaikan fikiran dalam rangka memenuhi kebutuhanya Tujuan
pembelajaran kalam adalah untuk sarana interaksi dengan orang lain dan
memahami apa yang diinginkan oleh penutur. Pembelajaran ini dimulai
setelah siswa mengetahui bunyi huruf-huruf bahasa Arab, mengetahui
perbedaan bunyi huruf dengan lainya yang berbeda.4
a. Prinsip-prinsip pengajaran maharah kalam
1. Hendaknya guru memiliki kemampuan yang tinggi tentang
keterampilan ini.
2. Memulai dengan suara-suara yang serupa antara dua bahasa(bahasa
pelajar dan bahasa Arab).
3. Hendaknya pengaraang dan pengajar mmperhatikan tahapan dalam
pengajaran kalam, seperti memulai dengan lafadz-lafadz mudah yang
terdiri dari satu kalimat,dua kalimat, dan seterusnya.
4. Memulai dengan kosakata yang mudah.
5. Memfokuskan pada bagian keterampilan bagi keterampilan berbicara,
yaitu: cara mengucapkan bunyi dengan makhrajnya dengan baik dan
benar, membedakan pengucapan harakat panjang dan
pendek,mengungkapkan ide-ide dengan cara yang benar dan
memperhatikan tata bahasa yang ada,melatih siswa bagaimana cara
memulai dan mengakhiri pembicaraan yang benar, memperbanyak
latihan-latihan seperti latihan membedakan bunyi, latihan
mengungkapkn ide-ide dan lain sebagainya.
Dari hasil pengumpulan data yang peneliti temukan bahwa guru
menjelaskan dan mampu melaksanakan tujuan dari pembelajaran maharah
kalam adalah alat komunikasi dengan bahasa target. Disamping itu guru
juga mempunyai prinsip dalam pembelajaran tersebut seperti kemampuan
bahasa Arab yang cukup. Hal tersebut dapat dilihat dari guru memulai

4
Acep Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab...,135.
pelajaran dengan menggunakan bahasa Arab. Selain itu guru juga
memperhatikan pelafalan siswa.
b. Ciri-ciri pembelajaran maharah kalam
1. Siswa berbicara banyak
2. Partisipasi aktif dari siswa
3. Memiliki motivasi tinggi
4. Bahasa yang dipakai adalah bahasa yang diterima.
Sedangkan ciri-ciri yang peneliti temukan dilapangan yaitu siswa
belum begitu banyak yang berbicara dengan bahasa Arab. Tapi disamping
itu siswa sangat antusias dalam pembelajaran karena motivasi dari guru
dan siswa sedikit demi sedikit menerima bahasa yang dipakai yaitu bahasa
Arab.
c. Masalah dalam pembelajaran maharah kalam
1. Siswa grogi berbicara karena khawatir melakukan kesalahan,takut
dikritik,khwatir kehilangan muka dan sedikit malu.
2. Tidak ada bahasan untuk dibicarakan seperti tidak bisa berfikir
tentang apa yang mau dikatakan dan tidak ada motivasi untuk
mengungkapka apa yang dirasakan.
3. Kurang atau tidak adanya partisipasi dari siswa lainya,hal ini
dipengaruhi oleh beberapa siswa yang cenderung mendominasi yang
lain sediki berbicara.
Adapun masalah yang peneliti temukan dalam pembelajaran
maharah kalam yaitu siswa memiliki rasa percaya diri dan ikut
berpartisipasi meskipun sedikit malu berbicara karena takut melakukan
keslahan dan komentar negatif dari siswa lain,kadang siswa merasa
bingung, dan tidak merasa asing dengan bahasa tujuan.
d. Solusi bagi guru dalam menghadapi permasalahan atau problematika
tersebut diatas yaitu:
1. Guru harus memilih topik dan tugas yang menarik membuat tertarik.
2. Guru memberikan intruksi.
3. Guru tetap mengusahakan siswa untuk menggunakan bahasa target
yang dipelajari,diantaranya: guru berada diantara mereka, guru selalu
memonitor,guru selalu mengingatkan.
Temuan yang peneliti dapat tentang solusi terhadap masalah dan
pembelajaran maharah kalam yaitu guru selalu mempersiapkan semua
sebelum pembelajaran dimulai. Disisi lain guru membentuk kelompok
untuk mengurangi rasa takut siswa. Guru juga memberikan bahasa yang
mudah dengan membiasakan menyapa siswa menggunakan bahasa Arab
supaya siswa terbiasa menggunkan bahasa target. Sebelum pembelajaran
dimulai guru terlebih dahulu memiilih topik supaya siswa menjadi
tertarik dan cepat memahami materi. Selain itu guru memberi wawasan
untuk siswa selalu membiasakan berbahasa Arab.
e. Langkah-langkah Proses Pembelajaran Maharah Kalam
1. Guru memulai melatih berbicara dengan memberi pertanyaan-
pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa.
2. Pada saat yang bersamaan siswa diminta untuk belajar mengucapkan
kata, menyusun kalimat dan mengungkapkan pikiran.
3. Guru mengurutkan pertanyaan-pertanyaan yang dijawab oleh siswa
sehingga berakhir membentuk sebuah tema yang sempurna.
4. Guru menyuruh siswa menjawab latihan-latihan so’al, menghafal
percakapan,atau menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan isi
teks yang telah dibaca oleh masing-masing siswa.
Berdasarkan hasil pengumpulan data, langkah-langkah yang dilakukan
guru ketika pembelajaran maharah kalam adalah guru memulai
dengan memberikan pertanyaan berupa sapaan berbahasa Arab dan
meminta menyebutkan kata untuk dideskripsikan. Setelah itu siswa
diberi pertanyaan yang dibungkus dalam sebuah permainan dan siswa
pun menjawab sekaligus menghafalkan jawaban dari pertanyaan
tersebut.
f. Petunjuk umum pembelajaran maharah kalam
1. Belajar kalam yakni berlatih berbicara.
2. Hendaknya siswa mengungkapkan tentang pengalaman mereka.
3. Melatih siswa memusatkan perhatian.
4. Hendaknya guuru tidak memutus percakapan dan sering
membenarkan.
5. Bertahap.
6. Kebermaknaan tema, siswa akan lebih termotivasi untuk berbicara
jika temanya berhubungan dengan hal yang bernilai dalam kehidupan
mereka.
Sedangkan petunjuk umum yang dilakukan oleh guru ketika
pembelajaran maharah kalam berlangsung guru memberikan wawasan
kepada siswa pembelajaran ini merupakan pelatihan dalam berbicara
bahasa Arab. Guru juga melatih berbicara dengan bahasa Arab secara
perlahan sekaligus meminta siswa untuk memperhatikan saat
pembelajaran berlangsung dan memberikan kesempatan siswa untuk
berdiskusi dengan guru tentang apa kesulitan yang dihadapi.
Meskipun guru tidak membenarkan kata-kata ketika siswa melakukan
praktek percakapan, akan tetapi diakhir pembelajaran guru
membenarkanya. Hal tersebut dilakukan agar siswa selalu percaya
diri.
g. Tahapan dalam pembelajaran maharah kalam
1. Dimulai dengan ungkapan pendek. Hendaknya dilakukan dengan
kondisi yang senyata mungkin setelah itu ungkapanya ditingkatkan
lebih panjang.
2. Harus dimotivasi untuk berkomunikasi dengan temanya dalam bahasa
keseharian yang pendek saja, kemudian secara perlahan ditigkatkan.
3. Siswa diminta sering melihat dan mendengar percakapan melalui
media elektronik sehingga mereka menjadi terbiasa dengan dialeg
penutur aslinya.
Adapun tahapan yang dilakukan guru dalam pembelajaran maharah
kalam yaitu dengan ungkapan-ungkapan pendek seperti menanyakan
kabar siswa dengan bahasa Arab dan memberikan motivasi bahwa
pembelajaran ini sangat penting untuk bekal siswa.

Anda mungkin juga menyukai