Anda di halaman 1dari 3

PEMERIKSAAN FISIK (HEAD TO

TOE)
No. Dokumen : SOP/ /SOG/2022
No. Revisi : 01
SOP
TglTerbit : Januari 2022
Halaman : 1/2
UPTD PUSKESMAS SETIANI WARUWU
SOGAEADU NIP. 19740903 199303 2 001

1. Pengertian Pemeriksaan fisik (Head to Toe) adalah pemeriksaan tubuh


pasien secara keseluruhan atau hanya beberapa bagian saja
yang dianggap perlu oleh dokter yang bersangkutan.
Pemeriksaan fisik menggunakan pendekatan inspeksi, palpasi,
perkusi dan auskultasi
2. Tujuan Sebagai acuan bagi petugas Kesehatan dalam pengkajian klinis pasien
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas UPTD Puskesmas Sogaeadu
Nomor : 440. 1/ /YANKES-SK/2022 tentang Kebijakan Pelayanan
Klinis
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 5 Tahun 2014 tentang Panduan
Praktek Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer.
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1109/Menkes/Per/IX/2007
tentang Penyelenggaraan Komplementer
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2016
tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan
Minimal
4. Buku Saku Oxford Pemeriksaan Fisik dan Keterampilan Praktis
oleh James Thomas tahun 2012
5. Prosedur/ a. Alat dan Bahan:
langkah-langkah 1. Stetoskop
2. Tensimeter
3. Pen light
4. Oxymeter
b. Langkah-langkah:
1. Petugas melakukan pemeriksaan umum yang terdiri dari:
a. Petugas menilai kesadaran, tingkah laku, ekspresi wajah,
dan mood pasien.
b. Tanda- tanda stress/ kecemasan.
c. Jenis kelamin.
d. Usia dan Gender
e. Tinggi badan dan berat badan (BMI).
f. Kebersihan personal.
g. Postur dan cara berjalan.
h. Bentuk dan ukuran tubuh.
i. Cara bicara.
2. Petugas melakukan pemeriksaan kulit dan kuku yang terdiri
dari:
a. Inspeksi :
 Kebersihan, warna, pigmentasi, lesi/ perlukaan,
pucat, sianosis, dan ikterik
b. Palpasi :
 Kelembapan, suhu permukaan kulit, tekstur,
ketebalan, turgor kulit, dan edema.
3. Petugas melakukan pemeriksaan kepala yang terdiri dari :
c. Inspeksi : ukuran lingkar kepala, bentuk, kesimetrisan,
adanya lesi atau tidak, kebersihan rambut dan kulit
kepaal, warna rambut, jumlah, dan distribusi rambut.
d. Palpasi : adanya pembengkakan/ penonjolan, dan
tekstrur rambut.
4. Petugas melakukan pemeriksaan wajah yang terdiri dari :
a. Inspeksi : warna kulit, pigmentasi, bentuk, dan
kesimetrisan.
b. Palpasi : nyeri tekan dahi, dan edema, pipi, dan rahang.
5. Petugas melakukan pemeriksaan mata yang terdiri dari :
a. Inspeksi : bentuk, kesimetrisan, alis mata, bulu mata,
kelopak mata, bola mata, warna konjungtiva, dan sklera
(ikterik/ anemis), penggunaan kacamata/ lensa kontak,
dan respon terhadap cahaya.
b. Palpasi : adanya pembengkakan, benjolan, suhu, tekanan
bola mata.
6. Petugas melakukan pemeriksaan telinga yang terdiri dari :
a. Inspeksi : bentuk dan ukuran telinga, kesimetrisan,
integritas, posisi telinga, warna, liang telinga (cerumen/
tanda- tanda infeksi), alat bantu dengar.
b. Palpasi : nyeri tekan aurikuler, tragus, dan mastoid.
7. Petugas melakukan pemeriksaan hidung dan sinus yang
terdiri dari :
a. Inspeksi : hidung eksternal (bentuk, ukuran, warna,
kesimetrisan), rongga hidung (lesi, sekret, sumbatan,
perdarahan, septum), hidung internal (kemerahan, lesi,
dan tanda- tanda infeksi).
b. Palpasi dan perkusi : frontalis dan maksilaris (bengkak,
nyeri, dan spetum deviasi).
8. Petugas melakukan pemeriksaan mulut dan bibir yang terdiri
dari :
a. Inspeksi dan palpasi struktur luar : warna mukosa mulut
dan bibir, tekstur, lesi, dan stomatitis.
b. Inspeksi dan palpasi struktur dalam : gigi lengkap/
penggunaan gigi palsu, perdarahan/ radang gusi,
kesimetrisan, warna, posisi lidah,dan keadaan langit-
langit.
9. Petugas melakukan pemeriksaan leher yang terdiri dari :
a. Inspeksi : warna integritas, bentuk, kesimetrisan,
pulsasi.
b. Palpasi : kelenjar tiroid (nodus/ difus, pembesaran,
batas, konsistensi, nyeri, gerakan/ perlengketan pada
kulit), kelenjar limfe (letak, konsistensi, nyeri,
pembesaran), kelenjar parotis (letak, terlihat/ teraba).
c. Auskultasi : bruit
10.Petugas melakukan pemeriksaan dada yang terdiri dari:
a. Inspeksi : kesimetrisan, bentuk/ postur dada, Gerakan
nafas (frekuensi, irama, kedalaman, upaya pernafasan/
penggunaan otot- otot bantu pernafasan), warna kulit,
lesi, edema, pembengkakan/ penonjolan.
b. Palpasi : simetris, pergerakan dada, massa, lesi, nyeri,
tractile fremitus.
c. Perkusi: perkusi paru, batas jantung,
d. Auskultasi : suara nafas, bunyi jantung, arteri karotis.
11.Petugas melakukan pemeriksaan abdomen yang terdiri dari :
a. Inspeksi : kuadran, kesimetrisan, contour, warna kulit,
lesi, scar, ostomy, distensi, tonjolan, pelebaran vena,
kelainan umbilicus, dan Gerakan dinding perut
b. Auskultasi : suara peristaltic di semua kuadran, suara
pembuluh darah dan friction rub.
c. Perkusi : batas hepar, batas limfa, perkusi ginjal
d. Palpasi : palpasi semua kuadran, massa, karakteristik
organ, adanya asites, nyeri,
12.Petugas melakukan pemeriksaan ekstremitas yang terdiri
dari :
a. Inspeksi : kesimetrisan, pergerakan, integritas kulit,
ROM, lesi, scar
b. Palpasi : denyutan arteri, nyeri, krepitasi, suhu, capillaru
refill time, turgor kulit.
13.Petugas mencatat hasil pemeriksaan pada rekam medik
pasien.
14.Hasil pemeriksaan tersebut digunakan sebagai data
pendukung dalam penegakan diagnosa pada pelayanan
pasien.
6. Unit Terkait -
7. Dokumentasi 1. Berkas Rekam Medik Pasien
terkait

Anda mungkin juga menyukai