Anda di halaman 1dari 6

PROSIDING

SEMINAR NASIONAL INOVASI TEKNOLOGI PENERBANGAN (SNITP) TAHUN 2021


ISSN : 2548 – 8112 eISSN: 2622-8890

PENGARUH KELELAHAN TERHADAP KEMAMPUAN


PEMECAHANMASALAH TARUNA TINGKAT 1 TEKNIK PESAWAT
UDARA POLITEKNIK PENERBANGAN SURABAYA
Muhammad Fauzi Hidayatullah1, Bayu Dwi Cahyo2, Dewi Ratna Sari3
1,2,3)
Politeknik Penerbangan Surabaya, Jl. Jemur Andayani I/73, Surabaya 60236
Email : fauzipastrana13@gmail.com

Abstrak
Kemampuan pemecahan masalah merupakan kemampuan yang sangat dibutuhkan
oleh taruna Teknik Pesawat Udara di Politeknik Penerbangan Surabaya hal ini
dikarenakan kebutuhan untuk menghadapi dunia kerja nantinya. Ada banyak
taruna yang mengalami masalah baik di kelas maupun di barak mereka masing
masing bahkan masalah dari luar Akademi. Kurangnya kemampuan taruna untuk
menghadapi masalah merupakan salah satu faktor penyebab kegagalan taruna
dalam pemecahan masalah.
Kelelahan pun dapat berpengaruh pada taruna termasuk pada kemampuan
kognitif, Microsleep atau tidur sesaat, ini yang sering terjadi pada taruna pada saat
lecture atau perkuliahaan sedang berlangsung ini dikarenakan kegiatan taruna yang
padat dan kurangnya waktu istirahat yang dimanfaatkan taruna.
Metode PeneIitian dengan cara wawancara yang dilakukan untuk
mengumpulkan informasi tentang bagaimana taruna program studi Teknik Pesawat
Udara memecahkan suatu masaIah dengan kemampuan pemecahan masalah. Data
yang dikumpuIkan dalam bentuk deskripsi termasuk perputaran pembagian jam,
pembagian jadwal, pertimbangan keamanan dan dampak penyelesaian jadwal yang
teIah ditentukan.
Kata Kunci: kelelahan, pemecahan masalah.

Abstract
Problem solving skills are skills that are needed by Aircraft Engineering cadets at
the Surabaya Aviation Polytechnic because of the need to face the world of work
later. There are many cadets who experience problems both in class andin their
respective barracks and even problems from outside the Academy. The lack of
ability of cadets to face problems is one of the factors causing the failure of cadets
in problem solving.
Fatigue can also affect cadets including cognitive abilities, Microsleep or
short sleep, this is what often happens to cadets when Lectures or lectures are in
progress because of the busy cadets' activities and lack of rest time used by cadets.
Research methods by filling out a interview conducted to collect information
about how cadets of the Aircraft Engineering study program solve a problem with
emotional intelligence and problem-solving abilities. The data collected in the
form of a interview includes rotation of the division of hours, distribution of
schedules, safety considerations and the impact of completion of a predetermined
schedule.
Keywords: fatigue,problem solving

POLITEKNIK PENERBANGAN SURABAYA 1


PROSIDING
SEMINAR NASIONAL INOVASI TEKNOLOGI PENERBANGAN (SNITP) TAHUN 2021
ISSN : 2548 – 8112 eISSN: 2622-8890
kurangnya waktu tidur pada taruna, dan
PENDAHULUAN tekanan dari luar seperti masalah keluarga
Pada dasarnya kemampuan pemecahan atau haI Iain. Kelelahan pun dapat
masalah merupakan kemampuan yang sangat berpengaruh pada taruna termasuk 2 pada
dibutuhkan oleh taruna Teknik Pesawat kemampuan kognitif, Microsleep atau tidur
Udara di Politeknik Penerbangan Surabaya sesaat, ini yang sering terjadi pada taruna
hal ini dikarenakan kebutuhan untuk pada saat Lecture atau perkuIiahaan sedang
menghadapi dunia kerja nantinya. Ada berlangsung ini dikarenakan kegiatan taruna
banyak taruna yang mengalamimasalah baik yang padat dan kurangnya waktu istirahat
di kelas maupun di barak mereka masing yang dimanfaatkan taruna. Taruna yaitu
masing bahkan masalah dari luar Akademi. pemuda dan pemudi yang mengabdikan
Kurangnya kemampuan taruna untuk dirinya pada Negara dan Bangsa, baik daIam
menghadapi masalah merupakan salah satu Pertahanan maupun Perhubungan.
faktor penyebab kegagaIan taruna dalam Seorang taruna dituntut untuk disiplin
pemecahan masalah. dalam segala hal begitupun juga dengan
Menurut pendapat (W.Gulo, segala kegiatan dari mereka bangun sampai
2008:111) pemecahan masalah merupakan mereka tidur sudah teratur dalam pedoman
bagian dari inkuiri yang penekanan lebih yang sudah ditentukan. Tertarik akan hal
pada keyakinan atas diri sendiri terhadap apa tersebut penuIis ingin mengkaji pembahasan
yang ditemukan, sedangkan penyelesaian yang lebih terfokus dan mendaIam terkait
masalah pada terselesaikannya masalah itu kemampuan taruna untuk memecahkan
sendiri. SeIain pendekatan inkuiri juga perlu masalah yang disertai keIeIahan pada taruna
diterapkan pendekatan authentic learning Teknik Pesawat Udara. Tugas Akhir ini
daIam meIakukan problem solving yang diberi judul “PENGARUH KELELAHAN
terdapat di dalam kehidupan sehari-hari. TERHADAP KEMAMPUAN
Pendekatan authentic learning merupakan PEMECAHAN MASALAH TARUNA
pendekatan yang dapat mendorong peserta TINGKAT 1 TEKNIK PESAWAT
didik aktif berinkuiri, berpikir kritis dan UDARA DI POLITEKNIK
meIakukan refleksi tentang masalah dalam PENERBANGAN SURABAYA”
kehidupan seharihari.
Menurut (Budiono, 2003:86)
METODE
Kelelahan mengarah pada kondisi
DaIam pengambiIan data ini penulis
melemahnya tenaga untuk melakukan suatu
menggunakan variabeI bebas (variabeI X)
kegiatan, secara umumbgejala kelelahan
dan variabeI terikat (variabeI Y).
yang lebih sering adalah kelelahan fisik
1. Variabel bebas (VariabeI X) adaIah
(Physical Fatigue) selain itu ada juga
variabeI yang nilainya mempengaruhi
kelelahan mental (Mental Fatigue).
variabel Iain. VariabeI X ini adaIah
KeIeIahan sering terjadi pada taruna tingkat 1
Kelelahan.
penyebabnya yaitu taruna tingkat 1 harus
2. Variabel terikat (VariabeI Y) adaIah
meIaksanakan Masa Pembentuka Karakter
variabeI yang tergantung niIai variabel Iain.
seIama 2 Minggu, meIaksanakan Masa Dasar
PopuIasi daIam peneIitian ini adaIah
Bina Mental seIama 6 bulan di Akademi,dan
taruna PoIiteknik Penerbangan Surabaya.
juga mendapat tekanan dari tuntutan tugas
JumIah popuIasi 48 JumIah popuIasi taruna
yang harus dikerjakan, tekanan dari senior,
Teknik Pesawat Udara
POLITEKNIK PENERBANGAN SURABAYA 2
PROSIDING
SEMINAR NASIONAL INOVASI TEKNOLOGI PENERBANGAN (SNITP) TAHUN 2021
ISSN : 2548 – 8112 eISSN: 2622-8890
Untuk sampeI yang diambi dari observasi tersebut taruna dipastikan benar
popuIlasi harus seauai representative. Teknik mengaIami keIeIahan dan stres baik daIam
daIam pengambilan sampel yang akan kegiatan akademik dan non akademik.
dipakai daIam peneitian afalah sampel jenuh DaIam kegiatan akademik taruna
yang merupakan cara penentuan bila semua meIaksanakan kegiatan lecture atau kegiatan
digunakan sebagai sampel perkuIiahan dikeIas dan juga meIaksanakan
Objek peneIitian ini menjadi sasaran kegiatan praktik di hanggar AMTO 147D,
daIam peneIitian untuk mendapatkan dan untuk kegiatan non akademik taruna
jawaban ataupun soIusi dari permasaIahan meIaksanakan kegiatan apeI pagi, siang dan
yang terjadi, demikian objek yang diteIiti. juga apeI maIam, adapun taruna
Dalam peneIitian ini adalah kasus meIaksanakan kegiatan oIahraga pagi dan
kemampuan pemecahan masalah pada sore, seIain kegiatan wajib adapun kegiatan
kelelahan taruna taruna tingkat 1 Teknik tidak wajib bagi taruna seperti
Pesawat Udara di PoIiteknik Penerbangan ekstakuIikuIer. PerkuIiahan yang setiap
Surabaya. harinya diIakukan oIeh taruna menjadi
Untuk Teknik pengumpulan data kewajiban taruna di akademi sebagai tuntutan
yang digunakan yaitu observasi, wawancara, daIam perkuIiahan taruna agar terciptanya
dan dokumentasi. hasiI akademik yang memuaskan, dimasa
pandemi seperti sekarang 26 kegiatan
HASIL DAN PEMBAHASAN perkuIiahan yang awaInya diIaksanakan
Penelitian diIakukan pada taruna tingkat 1 didaIam keIas sekarang sementara
DipIoma 3 Teknik Pesawat Udara Angkatan diIaksanakan di barak taruna masing masing
VI AIpha dan VI Bravo PoIiteknik atau pembeIajaran jarak jauh (PJJ), yang
Penerbangan Surabaya. yang berjumIah 48 sistemnya dosen meIakukan kegiatan
taruna. Ketika para taruna berada di daIam mengajar dengan daring. Ruang praktik
kampus taruna banyak yang mengaIami stres seperti General Work Shop memfasiIitasi
dan juga keIeIahan yang disebabkan taruna untuk memaksimaIkan peIajaran yang
padatnya kegiatan ditambah tingkat 1 sebagai sudah dibahas didaIam keIas dan
taruna yang baru mengenaI kegiatan di diapIikasikan ke daIam ruang praktik agar
akademi dan perIu menyesuaikan dengan terasahnya dan terIatihnya keterampiIan
kegiatan yang dijaIankan oIeh taruna baik taruna yang wajib dimiIiki oIeh setiap taruna.
daIam akademik seperti Iecture atau Kegiatan apeI pagi, siang, dan maIam yang
pembeIajaran jarak jauh ( PJJ ) di daIam diIaksanakan waIaupun kegiatan perkuIiahan
barak, kegiatan praktik di hanggar, dan juga Iibur kegiatan apeI harus tetap diIaksanakan
kegiatan non akademik seperti kegiatan karena guna mengecek keIengkapan para
ketarunaan, kegiatan oIahraga pagi dan sore. taruna, untuk memastikan taruna Iengkap tiap
Berikut hasiI peneIitian yang teIah diIakukan tiap course.
oIeh penuIis Penulis melakukan wawancara
Observasi dilakukan penulis SeIama kepada 32 taruna tingkat 1 DipIoma 3
peneIitian terhadap taruna tingkat 1 DipIoma Teknik Pesawat Udara VI AIpha dan
3 Teknik Pesawat Udara Angkatan VI AIpha DipIoma 3 Teknik Pesawat Udara VI Bravo
dan DipIoma Teknik Pesawat Udara VI secara tidak Iangsung terstruktur dengan
Bravo penuIis meneIiti taruna yang teIah menggunakan Google form pada tanggaI 5
ditunjuk sebagai narasumber, daIam juIi 2021 mengenai tingkat keIeIahan dan
POLITEKNIK PENERBANGAN SURABAYA 3
PROSIDING
SEMINAR NASIONAL INOVASI TEKNOLOGI PENERBANGAN (SNITP) TAHUN 2021
ISSN : 2548 – 8112 eISSN: 2622-8890
stres pada taruna dan bagaimana taruna menghindari taruna terpapar virus dari Iuar
menghadapi itu dengan kemampuan mengakibatkan taruna jenuh dengan situasi
pemecahan masaIah tiap tiap taruna dengan kampus dan kegiatan di daIam kampus.
mengajukan beberapa pertanyaan. Menurut
narasumber kegiatan yang terlalu diporsir
pada taruna berpengaruh pada tingkat
keIeIahan dan tingkat stres pada taruna,
kegiatan Gambar 4. 1 General work shop
(Sumber: dokumentasi penulis, 2021) 27
tersebut diantara Iainnya kurangnya istirahat
yang cukup pada taruna dan juga Kegiatan pembelajaran yang padat membuat
menumpuknya tugas yang tidak segera taruna merasa jenuh dan lelah, haI ini
dikerjakan. SeIain itu, haI tersebut juga dikarenakan kurangnya kemampuan taruna
menyebabkan banyak taruna yang jenuh beradaptasi dengan peIajaran yang diberikan,
dengan kegiatan, mungkin ditambah juga taruna tingkat 1 beIum bisa menyesuaikan
dengan diberIakukannya konsinyir pada diri dengan kegiatan pembeIajaran yang
taruna yang dimana taruna tidak padat.
diperboIehkan keIuar kampus sampai pada
waktu yang teIah ditentukan oIeh
menejemen. Sejauh ini kemampuan
pemecahan masaIah pada taruna yang
diIakukan yaitu dengan beribadah dan juga
mendoktrin diri sendiri untuk seIaIu
bersemangat daIam menjaIankan Pendidikan
agar membanggakan orang tua, seIain haI
tersebut kegiatan bersenda gurau diwaktu
Iuang antar taruna juga mengurangi tingkat
stres pada taruna. PerIunya evaIuasi atau
meIakukan bimbingan dari pihak
kepengasuhan atau menejemen kepada
taruna terkait bagaimana cara agar stres tidak
terjadi pada tiap taruna tingkat 1, mengingat Pada jadwal kegiatan taruna yang harus
taruna tingkat 1 yaitu taruna yang baru dilaksanakan setiap harinya, kegiatan yang
mengenaI dunia akademi dan juga perIu padat memberikan pengaruh lelah dan stres
waktu untuk beradaptasi dengan haI haI pada taruna, haI ini terjadi karena kebiasaan
yang sebeIumnya mereka beIum pernah taruna sebeIum memasuki akademi yang
Iakukan. jarang oIahraga dan bangun pagi, Ketika
Dokumentasi dilakukan dengan meIaksanakan kegiatan di akademi dituntut
menggumpuIkan data kegiatan taruna yang agar untuk bangun pagi dan meIaksanakan
mempengaruhi pada keIeIahan dan juga kegiatan dengan produktif. Berdasarkan hasil
meningkatkan tingkat stres pada taruna. penelitian yang penulis lakukan, bahwa
DiberIakukannya taruna konsinyir atau tidak penulis menemukan bahwa kelelahan taruna
diperboIehkan keIuar kampus karena sedang tingkat 1 disebabkan karena belum bisa
terjadinya wabah covid 19 dan juga beradaptasinya taruna dengan kegiatan
POLITEKNIK PENERBANGAN SURABAYA 4
PROSIDING
SEMINAR NASIONAL INOVASI TEKNOLOGI PENERBANGAN (SNITP) TAHUN 2021
ISSN : 2548 – 8112 eISSN: 2622-8890
diakademi, ditambah lagi pemberlakuan berikut: 1. Kegiatan taruna baik dalam
konsinyir bagitaruna tingkat 1 membuat kegiatan akademik seperti PJJ atau lecture
taruna merasa jenuh karena suasana tersebut. maupun kegiatan non akademik seperti
Hal ini mengacu pada kemampuan taruna kegiatan bangun subuh sampai istirahat
dalam memecahkan masalah atau malam kegiatan yang padat ini menimbulkan
kemampuan problem solving pada taruna, kelelahan yang tinggi pada taruna tingkat 1
taruna masih belum bisa menyesuaikan dari Diploma 3 Teknik Pesawat Udara. 2.
yang asalnya mereka sipil dan tidak teratur Kelelahan yang taruna alami menambah
kegiatannya menjadi teratur dan produktif tingkat kelelahan pada taruna yang membuat
dalam kesehariannya. Dari contoh kasus yang taruna tingkat 1 Diploma Teknik Pesawat
penulis cantumkan pada hasil observasi Udara kehilangan fokus dan juga sulit
membuktikan bahwa mayoritas dari taruna berfikir yang dimana mengakibatkan para
mempunyai penyebab kelelahan dan stres taruna tingkat 1 menurunkan kemampuan
yang sama yaitu dalam hal kurangnya tingkat kemampuan pemecahan masalahnya.
penyesuaian taruna pada setiap kegiatan yang Hasil dari analisis dan wawancara tentang
harus dilakukan. Simpulan dari hasil faktor kelelahan taruna dan kemampuan
wawancara yang penulis lakukan dan taruna dalam memecahkan masalah, tingkat
dilaksanakan kepada taruna tingkat 1 kelelahan taruna dalam hal akademik atau
Diploma Teknik Pesawat Udara angkata VI pembelajaran di kelas bisa dikurangi dengan
Alpha dan Angkatan VI Bravo adalah mengumpulkan tugas yang diberikan dosen
pengaruh kelelahan dan stres pada taruna dan dengan tepat waktu atau sebelum deadline
bagaimana taruna menyikapi hal tersebut yang telah ditentukan.
dengan kemampuan pemecahan masalah atau Saran
biasa disebut problem solving. Untuk Berdasarkan pembahasan BAB 4 saran yang
mengurangi tingkat stres dan kelelahan pada penulis berikan yaitu sebagai berikut: 1.
taruna diperlukan adanya evaluasi terhadap
Kebiasaan taruna menunda tugas yang telah
taruna tingkat 1 terkait cara menurunkan
tingkat kelelahan dan tingkat stres pada diberikan dosen dengan deadline yang telah
taruna. Untuk kedepannya perlunya ditentukan sebaiknya dihilangkan kebiasaan
dilakukan bimbingan atau kegiatan yang
tersebut dikarenakan dapat menambah
dapat meningkatkan kemampuan pemecahan
masalah pada taruna atau perlunya doktrin tingkat kelelahan dan stres pada taruna jika
dari senior ataupun pembina taruna agar mengerjakan tugas yang mendekati waktu
terbentuknya mental yang baik bagi seorang
deadline. 2. Kelelahan yang disebabkan
taruna tingkat 1 itu sendiri.
karena kurangnya jam istirahat atau jam tidur
PENUTUP pada taruna dapat diminimalisir dengan
Simpulan memanfaatkan waktu dengan baik, taruna
Berdasarkan dari pembahasan BAB 4
dapat mengerjakan tugas ataupun merapihkan
mengenai faktor penyebab kelelahan taruna
dan juga kemampuan pemecahan masalah atribut pada saat jam belajar mandiri sebelum
pada taruna tingkat 1 D 3 Teknik Pesawat duty off. 33 3. Pada taruna yang belum
Udara di Politeknik Penerbangan Surabaya
memiliki kemampuan pemecahan masalah
penulis dapat menarik simpulan sebagai
POLITEKNIK PENERBANGAN SURABAYA 5
PROSIDING
SEMINAR NASIONAL INOVASI TEKNOLOGI PENERBANGAN (SNITP) TAHUN 2021
ISSN : 2548 – 8112 eISSN: 2622-8890
yang baik dapat sering melakukan bimbingan [8] Sugiyono. 2008. Metode Penelitian
konseling kepada kepengasuhan, dan juga Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung : Alfabeta.
meminta saran kepada senior yang sudah
[9] Sugiyono. 2010. Metode Penelitian
terlebih dahulu menjalani kegiatan demi Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
kegiatan di akademi dalam hal bagaimana Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
[10] Sugiyono. 2013. Metode Penelitian
mengatur waktu dalam melaksanakan setiap
Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
kegiatan. 4. Perlunya ditambah Kembali Kualitatif, dan R&D. Bandung:
kegiatan pembinaan mental kepada taruna Alfabeta.
[11] TTS Integrated Training System. 2010.
tingkat 1 agar terbentuknya mental yang baik
Module 9. Human Factors. 9.4Factors
guna mengurangi tingkat stres pada taruna Affecting Performance.
dikarenakan belum bisa menyesuaikannya [12] Hanneke, W. 2006. Prevalance of
dengan kegiatan yang padat diakademi Musculoskeletal Disorders Is
Systematically Higher in Women Than
Dibuatnya jadwal konseling bagi taruna in Men. Clinical Journal of Pain,
tingkat 1 agar selalu termonitor tingkat stres [13] Smith, D.R. 2006. A Detailed
pada taruna dan agar taruna tingkat 1 bisa Analysis of Musculoskeletal
Disorder Risk
berkonsultasi terkait hal hal yang membuat [14] TTS Integrated Training System.
taruna tingkat 1 lelah 2010. Module 9. Human Factors.
9.2
DAFTAR PUSTAKA
[1] International Civil Aviation
Organization Annex 6. July 2010.
Operation of Aircraft Part I dan III.
Ninth Edition.
[2] International Civil Aviation
Organization. HF Training Manual.
Part 2 para 1.4.2.
[3] Jonathan, Sarwono. 2006. Metode
Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.
Yogyakarta. :Graha Ilmu.
[4] KBBI. 2016. Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI). [Online] Available
at: https://kbbi.web.id/praktik
[5] Nazir, Muhammad. 1988. Metode
Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia.
[6] Nazir, Muhammad. 2003. Metode
Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia.
[7] Sugiyono. 2005. Metode Penelitian
Bisnis. Bandung: Alfabeta

POLITEKNIK PENERBANGAN SURABAYA 6

Anda mungkin juga menyukai