Tata Udara
Fase E
FASE/KELAS F/XI
ALOKASI WAKTU 2 X 8 JP
SISTEM INSTALASI Pada akhir fase F, peserta didik mampu menerapkan sistem
DAN TATA UDARA instalasi tata udara yang meliputi K3LH, prinsip dasar, fungsi
peralatan dan bahan, gambar instalasi, prosedur
pemasangan, pengoperasian, pemeriksaan fungsi dan
performansi. Selain itu peserta didik juga mampu
melaksanakan perawatan, dan perbaikan sistem tata udara
yang meliputi kegiatan penyiapan alat dan bahan, penafsiran
gambar instalasi, pemasangan, pengoperasian,
pengujian, perawatan dan perbaikan.
Memahami pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dalam sistem instalasi dan tata
udara.
Mengetahui langkah-langkah yang harus diambil untuk mencegah kecelakaan dan risiko
kesehatan di lingkungan kerja.
Mampu mengidentifikasi potensi bahaya dalam sistem instalasi dan tata udara dan menerapkan
tindakan pencegahan yang sesuai.
Mengembangkan pemahaman tentang praktik K3 yang baik dalam pekerjaan sehari-hari.
RENCANA ASESMEN
Asesmen awal
Siswa diberikan soal untuk untuk mengetahui pemahaman awal tentang K3
Kesiapan belajar Pembelajaran berdiferensiasi yang dilakukan
1. Peserta didik memperdalam materi
2. Peserta didik membahas studi kasus
TUJUAN PEMBELAJARAN
3. Guru dan siswa melakukan refleksi
Asesmen Formatif
Asesmen Sumatif
Asesmen sumatif dapat dilaksanakan setelah menuntaskan seluruh tujuan pembelajaran dalam satu elemen (bukan mut
Aktivitas Pertemuan 1
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan Alokasi
Waktu
1. Melakukan pembukaan dengan salam, berdoa menanyai kondisi siswa, dan menit
memeriksa kehadiran siswa, mengingatkan akan kesepakatan kelas yang
sudah dibuat, dan Ice breaking (Pembiasaan budaya positif di kelas)
2. Mengaitkan materi/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/ kegiatan sebelumnya. Guru
memberikan apersepsi kepada siswa
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan metode asesmen dalam
pembelajaran.
4. Melakukan asesmen awal pembelajaran
Kegiatan Inti
Orientasi peserta didik pada masalah menit
Guru menyampaikan pertanyaan pemantik :
Apa saja potensi bahaya yang dapat terjadi dalam pekerjaan instalasi dan tata
udara?
Mengapa penting untuk menerapkan K3 dalam pekerjaan tersebut?
Peserta didik dibagi dalam 2 kelompok sesuai kesiapan belajar, yaitu, untuk peserta
didik yang memiliki pengetahuan awal dan peserta didik kategori kurang memiliki
pengetahuan awal.
Membimbing penyelidikan
Peserta didik diberikan LKPD sebagai pedoman diskusi dalam mengumpulkan data /
informasi yang relevan
Hasil diskusi kelompok akan dipresentasikan didepan kelas.
menggunakan gambar, video, atau contoh konkret untuk mendukung presentasi
(diferensiasi produk)
Kegiatan penutup
1. Guru memfasilitasi peserta didik untuk melakukan refleksi pembelajaran menit
dengan menjawab pertanyaan di bawah ini.
a. Setelah pembelajaran hari ini, apa yang sudah kamu pahami dengan
baik?
b. Bagaimana perasaanmu setelah mengikuti pembelajaran hari ini?
c. Apa kesulitan yang kamu hadapi dalam pembelajaran?
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan Alokasi
Waktu
1. Melakukan pembukaan dengan salam, berdoa menanyai kondisi siswa, dan menit
memeriksa kehadiran siswa, mengingatkan akan kesepakatan kelas yang
sudah dibuat, dan Ice breaking (Pembiasaan budaya positif di kelas)
2. Mengaitkan materi/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/ kegiatan sebelumnya. Guru
memberikan apersepsi kepada siswa
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan metode asesmen dalam
pembelajaran
Kegiatan Inti
menit
Berikut adalah materi pelajaran tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam Sistem Instalasi dan
Tata Udara untuk siswa kelas XI SMK:
**Materi Pelajaran: Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam Sistem Instalasi dan Tata Udara**
**Pendahuluan**
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah aspek yang sangat penting dalam sistem instalasi dan tata
udara. Pekerjaan di bidang ini melibatkan berbagai potensi bahaya dan risiko yang harus dipahami dan
ditangani dengan baik untuk melindungi keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan pekerja. Dalam pelajaran
ini, kita akan memahami pentingnya K3 dalam pekerjaan sistem instalasi dan tata udara, mengidentifikasi
potensi bahaya, serta belajar tentang langkah-langkah pencegahan dan praktik K3 yang baik.
1. Risiko dan Bahaya: Industri instalasi dan tata udara melibatkan potensi risiko dan bahaya seperti jatuh dari
ketinggian, cedera akibat peralatan, paparan bahan kimia, kebisingan, dan lain-lain. K3 diperlukan untuk
mengurangi risiko kecelakaan dan gangguan kesehatan.
2. Keamanan Pekerja: Penerapan K3 melindungi keselamatan dan kesehatan pekerja. Dengan menerapkan
langkah-langkah pencegahan yang tepat, kita dapat menghindari cedera serius dan memastikan lingkungan
kerja yang aman.
3. Kelangsungan Operasi: Kecelakaan atau gangguan kesehatan pekerja dapat mengganggu kelangsungan
operasi perusahaan dan menyebabkan penurunan produktivitas. Dengan menerapkan K3, kita dapat
meminimalkan risiko downtime dan biaya akibat kecelakaan.
1. Bahaya Fisik: Risiko jatuh dari ketinggian, benturan, terjepit, terpotong, dan benda jatuh adalah beberapa
contoh bahaya fisik yang dapat terjadi dalam pekerjaan instalasi dan tata udara.
2. Bahaya Kimia: Paparan bahan kimia berbahaya saat melakukan pengelasan, penggunaan refrigeran
berbahaya, atau paparan asap atau gas beracun adalah contoh bahaya kimia dalam pekerjaan ini.
3. Bahaya Ergonomi: Beban angkat yang berat, posisi kerja yang tidak ergonomis, dan vibrasi berlebihan dapat
menyebabkan gangguan fisik jangka panjang.
4. Bahaya Biologis: Paparan terhadap bakteri, virus, dan mikroorganisme lain saat melakukan perawatan
sistem tata udara adalah contoh bahaya biologis.
5. Bahaya Fisika: Bahaya dari radiasi, kebisingan berlebihan, dan suhu ekstrem yang dapat menyebabkan
gangguan kesehatan.
1. Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD): Selalu menggunakan APD yang sesuai seperti helm, kacamata
pelindung, masker pernapasan, sarung tangan, dan sepatu safety untuk melindungi diri dari bahaya fisik dan
kimia.
2. Pemeliharaan dan Inspeksi Rutin: Melakukan pemeliharaan dan inspeksi rutin pada peralatan dan instalasi
untuk memastikan mereka berfungsi dengan baik dan aman untuk digunakan.
3. Pelatihan dan Kesadaran K3: Melakukan pelatihan K3 yang komprehensif bagi seluruh karyawan untuk
meningkatkan pemahaman tentang risiko dan langkah-langkah pencegahan yang harus diambil.
4. Pengaturan Tempat Kerja yang Aman: Mengatur tempat kerja dengan baik, termasuk memastikan area
kerja bersih, rapi, dan bebas dari hambatan yang dapat menyebabkan kecelakaan.
5. Penerapan Prosedur Keselamatan: Selalu mengikuti prosedur keselamatan yang ditetapkan saat melakukan
pekerjaan di tempat yang tinggi, perawatan instalasi, atau penggunaan bahan berbahaya.
Menceritakan kasus nyata atau skenario di mana perusahaan atau pekerja berhasil menghindari kecelakaan
atau risiko kesehatan berkat penerapan K3 yang baik dalam sistem instalasi dan tata udara.
**Kesimpulan**
Penerapan K3 dalam sistem instalasi dan tata udara sangat penting untuk melindungi keselamatan dan
kesehatan pekerja, mengurangi risiko kecelakaan, dan menjaga kelangsungan operasi perusahaan. Dengan
memahami potensi bahaya dan menerapkan langkah-langkah pencegahan yang tepat, kita dapat menciptakan
lingkungan kerja yang aman dan sehat bagi semua pekerja.
Lampiran 2. Lembar Kerja
LEMBAR KERJA SISWA - KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DALAM SISTEM INSTALASI DAN TATA
UDARA
Pertanyaan Diskusi:
1. Mengapa penting untuk memahami dan menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dalam sistem
instalasi dan tata udara?
2. Identifikasi dan jelaskan tiga potensi bahaya atau risiko dalam sistem instalasi dan tata udara.
3. Apa yang dapat dilakukan oleh pekerja untuk mencegah kecelakaan dan risiko kesehatan di lingkungan
kerja? Berikan setidaknya lima langkah pencegahan yang sesuai.
4. Bagaimana peran alat pelindung diri (APD) dalam mengurangi risiko cedera atau kerusakan kesehatan
dalam pekerjaan sistem instalasi dan tata udara?
5. Berikan contoh kasus nyata atau skenario di mana penerapan K3 yang baik berhasil menghindari kecelakaan
atau risiko kesehatan dalam sistem instalasi dan tata udara.
**Evaluasi:**
1. Kemampuan kelompok untuk mengidentifikasi potensi bahaya dan risiko dalam sistem instalasi dan tata
udara.
2. Relevansi dan kelengkapan langkah-langkah pencegahan yang disajikan oleh kelompok.
3. Penggunaan bukti nyata atau contoh kasus dalam presentasi.
4. Keterlibatan dan partisipasi aktif setiap anggota kelompok.
**Catatan Penting:** Kerjakan tugas ini dengan serius dan jujur. Diskusikan bersama dengan baik, dan jangan
ragu untuk bertanya kepada guru jika ada yang kurang jelas.
**Pertanyaan Diskusi:**
1. Mengapa penting untuk memahami dan menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dalam sistem
instalasi dan tata udara?
**Jawaban:** K3 sangat penting dalam sistem instalasi dan tata udara karena pekerjaan di bidang ini
melibatkan potensi bahaya dan risiko yang tinggi. Tanpa penerapan K3 yang baik, pekerja dapat mengalami
kecelakaan yang serius atau berisiko terkena gangguan kesehatan akibat paparan bahan berbahaya, suhu
ekstrem, atau kebisingan. Memahami dan menerapkan K3 membantu melindungi keselamatan, kesehatan,
dan kesejahteraan pekerja, serta menjaga kelangsungan operasi perusahaan dengan mengurangi risiko
downtime dan biaya akibat kecelakaan atau sakit.
2. Identifikasi dan jelaskan tiga potensi bahaya atau risiko dalam sistem instalasi dan tata udara.
**Jawaban:**
a. Risiko kecelakaan akibat jatuh dari ketinggian saat bekerja di atap atau ketinggian lainnya.
Tindakan pencegahan: Selalu mengenakan pengaman, seperti sabuk pengaman atau harnes, saat bekerja
di tempat yang tinggi dan menghindari melakukan pekerjaan di atas permukaan yang licin atau tidak stabil.
b. Bahaya paparan bahan kimia beracun atau partikel berbahaya saat melakukan instalasi atau perbaikan
sistem HVAC (Heating, Ventilation, and Air Conditioning).
Tindakan pencegahan: Menggunakan alat pelindung diri (APD) seperti masker pernapasan dan sarung
tangan tahan bahan kimia saat bekerja dengan bahan berbahaya. Selain itu, pastikan ada ventilasi yang
memadai di area kerja.
c. Potensi kecelakaan listrik saat menghubungkan atau memperbaiki peralatan elektrikal dalam instalasi tata
udara.
Tindakan pencegahan: Pastikan untuk mematikan daya listrik sebelum melakukan pekerjaan pada
peralatan atau koneksi listrik. Gunakan alat yang sesuai dan dalam kondisi baik.
3. Apa yang dapat dilakukan oleh pekerja untuk mencegah kecelakaan dan risiko kesehatan di lingkungan
kerja? Berikan setidaknya lima langkah pencegahan yang sesuai.
**Jawaban:**
a. Selalu mengenakan alat pelindung diri (APD) yang sesuai, seperti helm, kacamata pelindung, masker,
sarung tangan, dan sepatu safety.
b. Patuhi prosedur keselamatan yang ditetapkan, termasuk penggunaan alat pengaman saat bekerja di
tempat tinggi dan pengecekan peralatan secara berkala.
c. Ikuti pelatihan K3 secara berkala untuk meningkatkan pemahaman tentang risiko dan tindakan
pencegahan yang harus diambil.
d. Laporkan segera potensi bahaya atau kerusakan peralatan kepada atasan atau supervisor.
e. Lakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala dan jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika
merasa ada gangguan kesehatan akibat paparan di lingkungan kerja.
4. Bagaimana peran alat pelindung diri (APD) dalam mengurangi risiko cedera atau kerusakan kesehatan
dalam pekerjaan sistem instalasi dan tata udara?
**Jawaban:** Alat pelindung diri (APD) berperan penting dalam mengurangi risiko cedera dan kerusakan
kesehatan dalam pekerjaan sistem instalasi dan tata udara. APD dirancang untuk melindungi pekerja dari
bahaya fisik, kimia, atau biologis yang mungkin mereka hadapi selama bekerja. Contohnya, penggunaan helm
dapat melindungi kepala dari benturan atau benda jatuh, kacamata pelindung mencegah paparan mata
terhadap partikel berbahaya, dan masker pernapasan melindungi saluran pernapasan dari paparan bahan
kimia atau debu berbahaya. Dengan menggunakan APD yang tepat, pekerja dapat bekerja dengan lebih aman
dan mengurangi risiko cedera atau gangguan kesehatan yang berpotensi fatal.
5. Berikan contoh kasus nyata atau skenario di mana penerapan K3 yang baik berhasil menghindari kecelakaan
atau risiko kesehatan dalam sistem instalasi dan tata udara.
**Jawaban:** Contoh kasus nyata adalah ketika sebuah perusahaan instalasi tata udara menerapkan
pelatihan K3 yang komprehensif bagi seluruh pekerja. Dengan pelatihan tersebut, pekerja menjadi lebih sadar
tentang bahaya yang ada dan tindakan pencegahan yang harus diambil. Suatu ketika, seorang pekerja
menyadari bahwa tanggul yang digunakan untuk bekerja di atas atap sudah tidak stabil. Ia segera melaporkan
temuannya kepada atasan dan menghentikan pekerjaannya sementara. Tanggul tersebut kemudian diperbaiki
dan dipastikan aman sebelum pekerjaan dilanjutkan. Berkat kesadaran akan K3, risiko jatuh dari ketinggian
berhasil dihindari, dan pekerjaan berjalan dengan aman dan efisien.
Pertanyaan asesmen untuk mengukur pemahaman siswa tentang K3 dalam sistem instalasi dan tata udara
serta langkah-langkah pencegahan yang harus diambil.:
4. Mengapa penting untuk mengidentifikasi potensi bahaya dalam sistem instalasi dan tata udara?
a. Agar pekerja dapat menghindari tanggung jawab mereka.
b. Untuk mengurangi biaya perusahaan.
c. Agar langkah-langkah pencegahan yang tepat dapat diambil untuk mengurangi risiko kecelakaan.
Jawaban :
Bagian A: Pilihan Ganda
Lampiran 4.
Lembar pengamatan diskusi
No Aspek yang Pengamatan Kualitatif
diamati Nama Siswa
Asw Gal Julk S R Odh A B Ju
in ang arn a u ians ri A lfi
ain b s yah e y k
ri li l u ar
n
1 Berani 5 4 1 4 4 4 1 4 4
mengemukakan
pendapat
2 Berani menjawab
pertanyaan
3 Berani
memberikan
feedback
4 Berani bertanya
5 Berbahasa santun
dan sistematis
Lampiran 5
**Asesmen Sumatif - Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam Sistem Instalasi dan Tata Udara**
**Instruksi:** Kerjakan soal-soal berikut dengan seksama. Pilihlah jawaban yang paling tepat untuk setiap
pertanyaan. Tandai kotak pada jawaban yang Anda anggap benar. Tulislah jawaban untuk soal esai di ruang
yang telah disediakan.
3. Langkah pencegahan yang tepat untuk mengurangi risiko kecelakaan akibat jatuh dari ketinggian adalah...
a. Menggunakan masker pernapasan.
b. Menggunakan helm dan harnes pengaman saat bekerja di tempat yang tinggi.
c. Menggunakan sepatu safety dan sarung tangan.
d. Menggunakan kacamata pelindung.
4. Alat pelindung diri (APD) yang tepat untuk melindungi mata dari partikel berbahaya adalah...
a. Masker pernapasan.
b. Helm.
c. Sarung tangan.
d. Kacamata pelindung.
5. Jelaskan pentingnya penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam sistem instalasi dan tata
udara. Berikan contoh konkret mengapa pekerja harus menerapkan K3 dalam pekerjaan mereka.
6. Skenario 1: Siswa diberikan situasi di mana mereka harus mengidentifikasi potensi bahaya dan menerapkan
langkah pencegahan yang sesuai saat bekerja di atas atap untuk melakukan perbaikan sistem tata udara.
7. Skenario 2: Siswa diberikan situasi di mana mereka harus mengidentifikasi bahaya dan menerapkan langkah
pencegahan yang tepat saat melakukan pengelasan di area kerja yang berpotensi menyebabkan kebakaran.
jawaban untuk soal-soal asesmen sumatif Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam Sistem Instalasi dan
Tata Udara:
3. Jawaban yang benar: b. Menggunakan helm dan harnes pengaman saat bekerja di tempat yang tinggi.
4. Jawaban yang benar: d. Kacamata pelindung.
5. Jawaban esai:
Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam sistem instalasi dan tata udara sangat penting. Salah
satu alasan utamanya adalah untuk melindungi keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan pekerja. Dalam
pekerjaan instalasi dan tata udara, pekerja sering terpapar potensi bahaya seperti jatuh dari ketinggian,
paparan bahan kimia berbahaya, kebisingan berlebihan, dan lainnya. Dengan menerapkan K3, pekerja dapat
mengurangi risiko kecelakaan serius atau gangguan kesehatan yang dapat berdampak negatif pada kehidupan
mereka. Sebagai contoh, penerapan K3 yang baik dalam penggunaan alat pelindung diri (APD) seperti helm,
kacamata pelindung, masker pernapasan, dan sarung tangan dapat melindungi pekerja dari cedera atau
paparan bahan berbahaya. Selain itu, penerapan praktik K3 seperti mengikuti prosedur keselamatan, menjaga
kebersihan dan keamanan tempat kerja, serta melaporkan potensi bahaya kepada atasan juga sangat penting
dalam menjaga lingkungan kerja yang aman dan sehat.
Rubrik Penilaian - Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam Sistem Instalasi dan Tata
Udara
Skor Deskripsi
Semua jawaban benar, menunjukkan pemahaman yang sangat baik tentang K3 dalam instalasi dan tata
4
udara.
3 Tiga jawaban benar, menunjukkan pemahaman yang baik tentang K3 dalam instalasi dan tata udara.
2 Dua jawaban benar, menunjukkan pemahaman yang cukup tentang K3 dalam instalasi dan tata udara.
Satu jawaban benar, menunjukkan pemahaman yang masih perlu ditingkatkan tentang K3 dalam
1
instalasi dan tata udara.
0 Semua jawaban salah atau tidak diisi.
B : Soal Esai
Skor Deskripsi
Jawaban esai lengkap, menyajikan argumen yang jelas, dan berhubungan dengan pemahaman
5
tentang K3 dalam instalasi dan tata udara.
4 Jawaban esai cukup lengkap, tetapi mungkin perlu lebih spesifik dalam menyajikan argumen.
Jawaban esai cukup, tetapi mungkin perlu lebih diperjelas atau mendukung argumen dengan
3
contoh konkret.
Jawaban esai kurang lengkap atau memiliki beberapa ketidaksesuaian dengan pemahaman
2
tentang K3 dalam instalasi dan tata udara.
Jawaban esai minim dan tidak mencerminkan pemahaman tentang K3 dalam instalasi dan tata
1
udara.
C. Evaluasi Keterampilan
Skor Deskripsi
Menunjukkan kemampuan yang sangat baik dalam mengidentifikasi bahaya dan menerapkan langkah
5
pencegahan yang sesuai dalam situasi kerja yang berbeda.
Menunjukkan kemampuan yang baik dalam mengidentifikasi bahaya dan menerapkan langkah
4 pencegahan yang sesuai dalam situasi kerja yang berbeda, tetapi mungkin memiliki beberapa
ketidakakuratan.
Menunjukkan kemampuan yang cukup dalam mengidentifikasi bahaya dan menerapkan langkah
3
pencegahan yang sesuai dalam situasi kerja yang berbeda, tetapi perlu lebih ditingkatkan.
Menunjukkan kemampuan yang terbatas dalam mengidentifikasi bahaya dan menerapkan langkah
2
pencegahan dalam situasi kerja yang berbeda.
Menunjukkan kemampuan yang minim atau tidak dapat mengidentifikasi bahaya dan menerapkan
1
langkah pencegahan yang sesuai dalam situasi kerja yang berbeda.
0 Tidak ada tanggapan atau tidak relevan dengan situasi yang diberikan.