Anda di halaman 1dari 2

BAB IV (REAKSI DAN STOIKIOMETRI)

HUKUM DASAR ILMU KIMIA

 Hukum kekekalan Massa kekekalan massa, yaitu “massa zat sebelum dan sesudah reaksi sama”. Pernyataan
ini dikemukakan oleh Antoine Lavoisier (1774) dari hasil percobaan-percobaan yang dilakukannya, dengan jalan
menimbang massa zat sebelum dan sesudah suatu reaksi kimia terjadi.
 Hukum Perbandingan Tetap . Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa senyawa yang sama selalu
mengandung unsur-unsur penyusunnya dalam perbandingan yang sama. Susunan unsur-unsur dalam suatu
senyawa dapat ditentukan dengan cara analisis kimia, berdasarkan data hasil analisis itu dapat ditentukan rumus
kimia dari senyawa yang bersangkutan.
 Hukum Perbandingan Berganda Hukum Perbandingan Ganda, yaitu bila dua macam unsur dapat membentuk
dua senyawa atau lebih, sedang massa salah satu unsur sama banyaknya maka massa unsur lainnya dalam
senyawa-senyawa itu akan berbanding sebagai bilangan bulat positif dan sederhana .

 Hukum Perbandingan Volume disimpulkan bahwa: volume –volume gas yang bereaksi dan gas hasil reaksi ,
bila diukur pada suhu dan tekanan yang sama akan berbanding sebagai bilangan yang bulat dan sederhana.
Pernyataan ini dikenal dengan hukum Gay Lussac atau hukum perbandingan volume.
 Hukum Avogadro Pada tahun 1911, Amadeo Avogadro membuat hipotesis untuk menjelaskan bagaimana gas-
gas itu bereaksi, seperti apa yang diungkapkan oleh Gay Lussac. Hipotesis yang diajukan oleh Avogadro
adalah, pada suhu dan tekanan tetap, semua gas yang volumenya sama akan mengandung molekul yang sama
jumlahnya, dengan demikian perbandingan volume sama dengan perbandingan molekul.

KONSEP MASSA. Mol adalah satuan massa yang dipakai dalam perhitungan kimia, karena setiap mol sembarang
senyawa suatu zat manapun selalu menyatakan jumlah molekul yang sama. Mula-mula unsur baku yang umum dipakai
adalah hidrogen, kemudian oksigen dan sekarang isotop karbon-12. Perbandingan massa satu atom suatu unsur terhadap
massa satu atom unsur baku itu disebut massa atom relatif (Ar). Berdasarkan hukum kekekalan massa, atom tidak
mengalami perubahan bila atom-atom itu bergabung (bereaksi) membentuk senyawa. Massa satu molekul suatu
senyawa ditentukan oleh jumlah massa semua atom penyusun molekul itu, massa ini kemudian dikenal dengan massa
rumus relative (Mr).

BILANGAN OKSIDASI. Muatan yang dimiliki oleh Na (+1) dan Cl (-1) disebut bilangan oksidasi atau tingkat oksidasi.
Oleh karena itu bilangan oksidasi juga merupakan daya ikat suatu atom maka pada kejadian khusus apa yang semula
disebut valensi tidak lain adalah bilangan oksidasi, terutama karena valensi ditetapkan berdasarkan daya ikat atom
terhadap hidrogen (langsung atau tidak langsung berdasarkan perbandingan dengan atom lain.

PERSAMAAN DAN TIPE REAKSI. Reaksi kimia yang terjadi bila satu atau lebih zat berubah menjadi satu atau
lebih zat baru dengan sifat –sifat yang berbeda dari sifat-sifat zat yang semula. Tipe tipe reaksi yaitu: Reaksi sintetis,
yaitu reaksi pembentukan molekul dari unsur-unsurnya, Reaksi penguraian berganda, yaitu pembentukan molekul akibat
adanya pertukaran pasangan, Reaksi netralisasi, yaitu reaksi antara ion hidronium dengan ion hidroksida atau antara suatu
asam dengan basa yang biasanya menghasilkan, Reaksi redoks, yaitu reaksi yang terjadi dengan adanya transfer electron.

Penyetaraan Reaksi Oksidasi-reduksi. Reaksi Redoks adalah proses kimia dimana ada pereaksi yang melepaskan
elektron dan ada yang menerima elektron. Peristiwa oksidasi dan reduksi terjadi bersamaan dalam suatu reaksi, oleh
karena reaksi redoks merupakan reaksi perpindahan elektron dari reduktor kepada oksidator, maka reaksi ini
mengakibatkan perubahan bilangan oksidasi pada oksidator dan reduktor. Ada dua cara untuk menyatarakan reaksi redoks
yaitu cara reaksi setengah dan cara perubahan bilangan oksidasi.

Anda mungkin juga menyukai