Anda di halaman 1dari 60

MELIHAT KEMBALI RIWAYAT MASYARAKAT DAN PERADABAN

WILAYAH ARAB SEBELUM ISLAM


Fidela Labiilah Hasna
1906367094
labiilahfidela@gmail.com

Abstrak
Berbicara mengenai Arab tidak akan habisnya dan mungkin sedikit membingungkan.
Di satu sisi negara dapat dikategorikan sebagai negara Arab jika negara tersebut
menggunakan bahasa Arab sebagai bahasa resmi nasionalnya meskipun negara tersebut tidak
bertempat di wilayah Arab, namun di sisi lain ada juga negara yang masuk ke dalam wilayah
Semenanjung Arab. Tanpa perlu dipertanyakan lebih jauh lagi sudah pasti selain
mempertimbangkan kondisi geografisnya juga mempertimbangkan sejarahnya. Namun, ada
beberapa hal yang masih jadi pertanyaan. Siapa saja yang dapat disebut sebagai orang Arab?
Berasal darimana orang Arab? Apakah nabi-nabi yang diturunkan hanya untuk orang Arab?
Dan bagaimana perembangan peradaban di wilayah Arab?
Maka dari itu, tulisan ini ditujukan untuk mengupas sedikit mengenai sejarah Arab di
masa lampau. Dimulai dari masyarakatnya, wilayahnya, dana sebagainya. Dengan
menggunakan metode studi pustaka dan dengan menggunakan pendekatan deskriptif
menghasilkan sebuah kesimpulan besar bahwa masyarakat Arab berasal dari Semenanjung
Arab yang sudah memiliki peradaban yang maju jauh sebelum masehi.

Kata kunci: Arab, wilayah, masyarakat, dan sejarah.


Pendahuluan
Secara etimologi, Arab didefinisikan sebagai padang pasir, tanah gundul dan gersang
yang tiada cairan dan tanamannya dan nama ini sudah diberikan sejak dahulu kepada wilayah
jazirah Arab.Dan menurut Habib Hassan Touma, orang Arab adalah "orang yang memiliki
kebangsaan Arab, yang menggunakan bahasa Arab, dan memiliki pengetahuan tentang Arab
secara keseluruhan. Sedangkan Liga Arab pada tahun 1946 menyatakan bahwa orang Arab
adalah "yang memiliki kebangsaan negara di dunia Arab, berbicara dan menuturkan bahasa
Arab dan peduli terhadap nasib bangsa Arab". 1
Sartono Kartodirjo, seorang ahli sejarah dari Indonesia mendefinisikan sejarah dengan
sangat detail. Menurutnya, sejarah adalah gambaran masa lalu manusia dan sekitarnya
sebagai makhluk sosial yang disusun secara ilmiah dan lengkap. Sejarah di dalamnya meliputi
urutan fakta masa tersebut dengan tafsiran dan penjelasan yang memberikan pengertian
pemahaman tentang apa yang telah berlalu. Sedangkan menurut Sir Charles Firth, seorang
sejarawan dari Inggris mendefinisikan sejarah sebagai perekam kehidupan manusia,
perubahan yang terus berlangsung, merekam ide-ide, dan merekam kondisi-kondisi material
yang membantu atau merintangi perkembangannya.2
Dalam tulisan ini akan membahas dan melihat kembali kilas balik dari perkembangan
wilayah dan negara Arab dari segala aspek. Maka seperti yang diungkapkan oleh para pakar
sejarah di atas, tulisan ini dipertimbangkan sebagai ulasan singkat sejarah dari Arab. Tulisan
ini dibuat berdasarkan kebingungan penulis selain memang ditujukan untuk kepentingan
melengkapi studi. Seperti yang ditulis di dalam abstrak, pendefinisian apa itu Arab, siapa saja
orang Arab dan negara mana saja yang disebut Arab masih sedikit rancu, oleh karena itu
penulis melakukan sedikit penelusuran sejarah singkat mengenai Arab untuk menjawab
pertanyaan-pertanaan tersebut. Selain untuk menuntaskan rasa penasaran penulis sekaligus
melengkapi studi, manfaat dari diangkatnya topik ini adalah, agar kita, sebagai umat muslim
mengetahui lebih banyak jejak-jejak islam terlebih hampir semua nabi dan rasul diturunkan di
wilayah itu, dan ditambah nabi terakhir kita yaitu Nabi Muhammad S.A.W merupakan
keturunan dari orang Arab dan beliau sendiri orang Arab. Maka dengan menambah
pengetahuan mengenai sejarah bangsa Arab, diharapkan selain dapat meningkatkan
pengetahuan juga dapat meningkatkan keimanan yang kita miliki. Tulisan ditulis
menggunakan metode analisis data studi pustaka dengan pendekatan deskriptif.

1
http://kk.sttbandung.ac.id/id1/2-3042-2940/Arab_17179_kk-sttbandung.html
2
Anwar, I C. 2021. Apa Saja Pengertian dan Definisi Ilmu Sejarah Menurut Para Ahli?. Diakses
Metodologi Penelitian

Tulisan ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan


pendekatan naratif. Yaitu metode penelitian sosisal humaniora yang berlandaskan dengan
cerita. Menurut James Schreiber dan Kimberly Asner-Self (2011), penelitian naratif adalah
studi tentang kehidupan individu seperti yang diceritakan melalui kisah-kisah pengalaman
mereka, termasuk diskusi tentang makna pengalaman-pengalaman bagi individu. Sedangkan
menurut Webster dan Metrova, narasi (narrative) adalah suatu metode penelitian di dalam
ilmu-ilmu sosial. Inti dari metode ini adalah kemampuannya untuk memahami identitas dan
pandangan dunia seseorang dengan mengacu pada cerita-cerita (narasi) yang ia dengarkan
ataupun tuturkan di dalam aktivitasnya sehari-hari. Karena pada dasarnya tulisan ini mengulas
tentang kejadian masa lalu, menurut saya metode penelitian naratif sudah sangat tepat
digunakan dalam penelitian ini.3
Kemudian tulisan ini menggunakan metode pengumpulan data studi kepustakaan.
Menurut M Nazir, Studi kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan
studi penelaahan terhadap buku-buku, litertur-literatur, catatan-catatan, dan laporan-laporan
yang ada hubungannya dengan masalah yang dipecahkan.(Nazir,1988: 111). Dan dalam
kondisi ini, saya tidak memungkinkan untuk mengobservasi atau mewawancarai langsung
narasumber, maka menurut saya, metode studi kepustakaan merupakan pilihan yang tepat
untuk dijadikan landasan.
Dalam penulisan ini kerangka teori yang dibuat adalah menggunakan alur pemikiran
deduktif. Yaitu dimulai dengan membahas hal-hal yang umum kemudian berujung menjadi
spesifik. Pada awalnya dlama tulisan ini akan dibahas engenai masyarakat Arab, wilayah
Arab sebelum Islam secara keseluruhan lalu kemudian dipecah lagi topik yang akan dibahas
secara lebih spesifik yaitu nabi dan rasul di wilayah Arab, kemudian peradaban dan kerajaan
bangsa Arab, dan selanjutnya peradaban Mekkah, Madinah, dan Syam/Suriah sebelum Islam.

3
Mawardi, R. 2018. Penelitian Kualitatif Pendekatan Naratif. Diakses melalui: dosen.perbanas.id
Pembahasan

1. Masyarakat Arab Kuno


Seperti halnya masyarakat Indonesia, masyarakat Arab yang kita kenal juga memiliki
sejarah yang panjang. Dimulai dari penempatanwilayah, pelearan wilayah dan menurunkan
keturunan, orang-orang Arab juga mengalami hal-hal tersebut. Berikut beberapa hal yang
dibahas mengenai masyarakat Arab sebelum menjadi masyarakat Arab yang kita kenal.

a. Masyarakat Arab

Masyarakat Arab merupakan masyarakat yang masuk ke dalam rumpun Bangsa Semit
yang merupakan keturunan Syam ibn Nuh serumpun dengan bangsa Babilonia, Kaldea,
Asyuria, Ibrani, Phunisia, dan Habsy.4Seperti yang tertera pada sumber bahwa Masyarakat
Arab dibagi menjadi 2 bagian, yaitu Ba’idah, yang merupakan Masyarakat Arab yang sudah
punah dengan terdiri dari beberapa suku yaitu Suku Tsamud dan Suku Ad. Selanjutnya ada
yang namanya Arab Baqiyah, yaitu kelompok Arab yang sampai saat masih ada dan eksis.
Arab Baqiyah sendiri terbagi menjadi 2 yaitu Arab Aribah dan juga Musta’ribah. Arab Aribah
adalah orang-orang Arab yang masih terjamin keasliannya, contohnya aadalah orang-orang
Yamn dengan mayoritas adalah orang-orang Qathan. Dan musta’ribah yang merupakan
masyarakat yang bercampur dengan darah Arab lain contohnya orang-orang Hijaz, Nejed,
Nabasia, dan Palmyra yang semua itu merupakan keturunan dari Adnan, anak cucu dari nabi
Ismail.5

b. Kawasan Arab

Dahulu, kawasan Arab merupakan lingkup dari Semenanjung Arab. Luas wilayahnya
menurun dari barat ke Teluk Persia dan dataran rendah Mesopotamia. Yang jika disebutkan
sekarang beberapa namanya yaitu Yaman, Oman, Masqat dan Aiden. 6 Kawasan Arab sendiri
terbagi ke dalam beberapa bagian, yaitu Jazirah Arab, Negara-negara Arab, Timur Tengah,
dan wilayah Padang Pasir. Yang pertama Jazirah Arab. Jazirah Arab sendiri disebut oleh
peneliti dalam bukunya bahwa peneliti bumi zaman dahulu membagi wilayah Jazirah Arab ini
sesuai dengan karakteristik tanahnya. Pembagian yang pertama yaitu Arab Patraea yang
memiliki kontur bukit-bukit batu dan masuk ke dalam wilayah Sinai, bagian utara Midran,
Gunung Jabal Nabi Syuaib, dan Hijaz. Selanjutnya adalah Arabian Desertae yang terdapat

4
Satir, M. 2019. Kehidupan Sosial Masyarakat Arab Masa Awal Kehadiran Pendidikan Islam.
ALFIKR: Jurnal Pendidikan Islam. Vol.5, No.1
5
Hitti, K Philip. 2002. History of The Arabs; From the Earliest Times to the Present. edisi ke- 10.
Terjemahan: R Cecep Lukman Yasin dan Dedi Slamet Riyadi. PT Serambi Ilmu Semesta,
Jakarta. 6 Hitti, K Philip. 2002. History of The Arabs; From the Earliest Times to the Present. edisi
ke- 10. Terjemahan: R Cecep Lukman Yasin dan Dedi Slamet Riyadi. PT Serambi Ilmu Semesta,
Jakarta.
wadi atau oasis. Dan yang terakhir Arab felix yang dalam bahasa Arab diberi nama Al-Ardi
Ar-Khadira ( Bumi Hijau ) yang membentang dari wilayah Yaman hingga ke Oman. 7

Wilayah Jazirah Arab sendiri dahulunya terdiri dari Hijaz, Yaman, Najd, Tihamah,
Ihsa, dan Yamamah (Arudh) yang kemudian berkembang menjadi 8 bagian, yaitu Hijaz,
Yaman, Hadramaut, Muhram, Oman, Al-Hasa, Najd dan Ahqaf.8 Yang pada saat ini negara
yang termasuk ke dalam wilayah Jazirah Arab adalah Arab Saudi, Kuwait, Yaman, Oman,
UEA, Qatar, Bahrain. 9 Selanjutnya ada Negara-negara Arab, atau biasa yang disebut dengan
Liga Arab. Liga Arab merupakan organisasi regional di Negara-negara Arab yang terdiri dari
Aljazair, Bahrain, Komoro, Djibouti, Mesir, Irak, Jordan, Kuwait, Libanon, Libya,
Mauritania, Maroko, Oman, Palestina, Qatar, Arab Saudi, Somalia, Sudan, Suriah, Tunisia,
Uni Emirat Arab, dan Yaman.10 Kemudian kawasan Timur Tengah. Kawasan ini dilihat baik
secara geografis, budaya dan politik di wilayah sekitar Asia Barat. Namun, telah disepakati
bahwa bahwa negara yang termasuk ke dalam kawasan Timur Tengah merupakan negara
yang terketak di kawasan Asia Barat Daya ditambah Mesir. Negara-negara tersebut adalah
Arab Saudi, Bahrain, Iraq, Iran, Israel, Kuwait, Lebanon, Mesir, Oman, Qatar, Siprus, Suriah,
11
Turki, UEA, Yaman dan Yordania.

Dan yang terakhir adalah wilayah gurun yang terbentang di kawasan Arab. Gurun
pertama bernama Nufud Besar, atau biasa disebut secara klasik sebagai al-Badiyah yang
terbentang di Jazirah Arab bagian utara. Meskipun memiliki kondisi tanah berpasir dan
udaranya yang kering, namun gurun ini akan disirami oleh air pada saat musim dingin dan
wilayahnya akan berubah menjadi hijau.12 Kemudian selanjutnya ada Gurun Sahara. Gurun
yang terlihat tandus namun menyimpan jumlah pohon yang lumayan besar ini terbentang di
sekitar Aljazair, Mauritania, Senegal dan Mali, serta mencakup bagian kawasan Sahara Barat
dan juga Sahel.13
7
Ningsih, S. 2020. Kondisi Geografis Jazirah Arab Sebelum Islam Datang. Diakses melalui:
https://ibtimes.id/kondisi-geografis-jazirah-arab-sebelum-islam-datang/
8
Satir, M. 2019. Kehidupan Sosial Masyarakat Arab Masa Awal Kehadiran Pendidikan Islam.
ALFIKR: Jurnal Pendidikan Islam. Vol.5, No.1
9
http://kuliahkaryawan.i-tech.ac.id/ind/2-3053-2939/Jazirah-Arab_32544_i-tech_kuliahkaryawan-i-tech
.html
10
Nadira, F dan Ani Nur Shalikha. 2019. Sejarah Hari Ini: Liga Arab Berdiri. Diakses melalui:
https://republika.co.id/berita/poqt36366/sejarah-hari-ini-liga-arab-berdiri
11
https://ilmupengetahuanumum.com/daftar-negara-timur-tengah-middle-east/ 12 Hitti, K Philip.
2002. History of The Arabs; From the Earliest Times to the Present. edisi ke- 10. Terjemahan: R
Cecep Lukman Yasin dan Dedi Slamet Riyadi. PT Serambi Ilmu Semesta, Jakarta. 13 Kompas.
2020. "Tak Ada Hutan di Gurun Pasir, Kenapa Gurun Sahara Punya Jutaan Pohon?" diakses
melalui:
https://www.kompas.com/sains/read/2020/10/22/180200823/tak-ada-hutan-di-gurun-pasir-kenapa-gur
un-sahara-punya-jutaan-pohon-?page=all.
C. Asal Usul Masyarakat Arab

Asal-usul masyarakat Arab yang kita kenal saat ini, juga bagaimana masyarakat Arab
dapat terbentuk dan mendiami suatu wilayah juga diperdebatkan seperti halnya masuknya
Islam ke Indonesia yang pernah dibahas di semester lalu. Ada beberapa teori yang
mengungkapkan bagaimana asal-usul masyarakat Arab yang sekarang. Teori tersebut terdiri
dari 6, yaitu yang pertama merupakan pendapat bahsa Masyarakat Arab berasal dari Afrika
bagian utara yang menyebar ke Jazirah Arab. Dan yang kedua menyatakan bahwa Terusan
Swiss lah yang membawa Masyarakat Arab berpindah ke Asia yang pada awalnya menetap di
Afrika bagian selatan. Lalu selanjutnya merupakan teori Masyarakat Arab yang berasal dari
Armenia. Kemudian terdapat pendapat bahwa Masyarakat Arab berasal dari Iraq Selatan.
Selanjutnya terdapat pendapat bahwa Masyarakat Arab berasal dari Bangsa Kanaan. Dan
yang terakhir, terdapat pendapat yang mengemukakan bahwa Masyarakat Arab berasal dari
Semenanjung Arab. 14

Namun di antara teori-teori tersebut, masih banyak yang teorinya tidak memiliki dasar
bukti yang kuat, contohnya teori mengenai Afrika bagian utara atau lebih banyak dikenal
dengan teori Mesopotamia dianggap gugur dan tidak kuat, dikarenakan teori tersebut
mengasumsikan bahwa masyarakat dengan kehidupan yang sudah kompleks dengan menetap
dan bertani di pinggir sungai berubah menjadi masyarakat yang nomaden, yang mana hal
tersebut sangat bertentangan dengan hukum sosiologi.15 Dan teori yang diyakini oleh sebagian
besar peneliti adalah teori mengenai Semenanjung Arab yang menjadi awal mulanya
terbentuknya Bangsa Arab.

Dalam buku History of Arab disebutkan bahwa masyarakat Arab yang pada awalnya
mendiami Semenanjung Arab berpindah tempat karena ledakan jumlah penduduk. Namun,
dalam sebuah jurnal mengatakan bahwa terdapat beberapa faktor mengapa masyarakat Arab
memilih untuk migrasi. Faktor-faktor tersebut adalah peperangan, penyerangan juga masalah
ekonomi dan sosial di kawasan Gurun Sahara.16
14
Asmara, Musda. 2016. Asal-Usul Bangsa Arab: Studi Kritis atas Pemikiran Louis Awad. Jurnal
Kajian Keislaman dan Kemasyarakatan, Vol.1 No. 02.
15
Hitti, K Philip. 2002. History of The Arabs; From the Earliest Times to the Present. edisi ke- 10.
Terjemahan: R Cecep Lukman Yasin dan Dedi Slamet Riyadi. PT Serambi Ilmu Semesta,
Jakarta. 16 Asmara, Musda. 2016. Asal-Usul Bangsa Arab: Studi Kritis atas Pemikiran Louis
Awad. Jurnal Kajian Keislaman dan Kemasyarakatan, Vol.1 No. 02.
Dalam migrasinya, terdapat pilihan jalur yang tersedia yaitu ke Semenanjung Sinai,
lembah subur Sungai Nil, dan Afrika Timur. Dan pada akhirnya, sebagian Bangsa Semit
bercampur dengan penduduk Hamit yang mendiami Mesir. Dan ada juga Bangsa Smit yang
memilih jalur utara dan membangun hunian di lembah Tiggris-Effrat, di sana mereka berbaur
dengan Bangsa Sumeria, dan campuran keduaras tersebut menghasilkan Bangsa Babilonia.
Dan beberapa milenium sebelum Masehi, perpindahan Bangsa Smit ini membawa Bangsa
Ameria ke daerah Bulan Sabit Subur ( di lembah Sungai Nil ). Bangsa Ameria sendiri
dilahirkan oleh Bangsa Kana yang menempati wilayah Suriah bagian barat juga Palestina dan
orang pesisir pantai yang disebut oleh orang Yunani sebagai Bangsa Phoenisia. Pada sekitar
tahun 1500 atau 2500 SM, Bangsa Ibrani berhasil menemukan jalan ke Suriah bagian selatan,
Palestina dan Bangsa Aramia ke bagian utara, teruutama Coele - Suriah. Sekitar tahun 500
SM, Bangsa Nabasia membangun peradaban di Semenanjung Sinai.

Dan terjadi migrasi akhir pada abad ke-7 di bawah naungan Islam dan memperluas daerahnya
yang tidak hanya sebatas kawasan Bulan Sabit Subur (kawasan yang terletak antara muara
tengah Teluk Persia dan sudut tenggara Laut Mediterania), namun juga meliputi wilayah
Mesir, Afrika bagian utara, Spanyol, Persia, dan Asia Tengah. Migrasi terakhir ini yang
memperkuat argumen historis pendukung teori Semenanjung Arab. 17

2. Kerajaan dan Peradaban Arab Sebelum Islam


Sebelum menjadi negara seperti sekarang, Arab pun pada zaman dahulu masih
berbentuk kerajaan dan suku-suku. Peradaban yang ada di Arab pun dapat terbilang cukup
tua. Untuk mengetahui bagaimana peradaban Arab pada zaman dahulu, berikut penulis
menjelaskan apa saja kerajaan yang ada dan bagaimana bingkai peradaban Arab pada aman
dahulu.

a. Kerajaan- kerajaan Arab Timur


Sebelum datangnya Islam, peradaban di Arab sudah ada dan terus berkembang.
Seperti halnya peradaban yang terletak di bagian timur Arab, beberapa di antaranya ada
Dilmun, Gerrha dan Tylos. Dilmun merupakan peradaban Arab yang sudah ada sejak zaman
perunggu yang sudah hampir berusia 2000 tahun silam. Dilmun sendiri terletak di Bahrain
17
Hitti, K Philip. 2002. History of The Arabs; From the Earliest Times to the Present. edisi ke- 10.
Terjemahan: R Cecep Lukman Yasin dan Dedi Slamet Riyadi. PT Serambi Ilmu Semesta,
Jakarta.
dan merupakan pusat perdagangan dan komersial serta menjadi penghubung perdagangan
antara Mesopotamia dan Lembah Hindustan.18 Lalu Gerrha, peneliti bernama Abdulkhaliq
al-Janbi mengemukakan pendapatnya bahwa Gerrha kemungkinan besar merupakan kota
kuno Hajar dan hal itu banyak disepakati oleh para sejarawan meskipun dalam argumen
tersebut masih terdapat banyak celah.19 Gerrha merupakan pusat kerajaab Arab pada tahun
650 SM hingga 300 M setelah Dilmun di taklukan oleh Persia. Gerrha terletak di sisi barat
Teluk Persia dekat dengan benteng Uqair dan terletak 100 kilometer dari kuburan Dilmun di
Bahrain.20 Yang terakhir ada Tylos. Tylos terletak di Bahrain yang merupakan pusat
perdagangan mutiara, karena di tempat itu mutiara yang dihasilkan sangatlah indah, bahkan
Tylos sangat terkenal di kalangan Yunani kuno. 21

b. Kerajaan-kerajaan Arab Selatan

Selanjutnya di wilayah Arab selatan terdapat beberapa kerajaan yaitu Main, Saba’,
Hadramaut, awsan, qattaban, dan Himyan. Saba merupakan negara yang didirikan di daerah
Yaman pada tahun 950 SM oleh Saba‘ Abdu Syams bin Yasyjub bin Ya‘rub bin Qathan. Dan
Kerajaan Saba ini terkenal karena adanya kehadiran Ratu Balqis yang merupakan keturunan
Raja Saba dalam al-Quran. Namun selain Ratu Balqis, Kerajaan Saba juga terkenal akan
bendungannya yang bernama Bendungan Ma’rib yang dibangun untuk memenuhi kebutuhan
air masyarakat Yaman karena pada saat itu, Yaman masih belum memiliki sumber air yang
memadai.22 Kerajaan Ma’in berlangsung sekitar mulai abad 2M-4M yang berada di Yaman.
Kerajaan Ma’in ini banyak memiliki organisasi perdagangan dengan tujuan untuk
memonopoli jalur perdagangan. Kebanyakan prasasti Ma’in ditemukan di Qarnaw, Yathill,

18
Sasongko, A. 2019. Jejak Islam di Bahrain. Diakses melalui:
https://republika.co.id/berita/ppggc4313/jejak-islam-di-bahrain
19
Larsen, Curtis (1983). Kehidupan dan Penggunaan Lahan di Kepulauan Bahrain:
Geoarcheology of an Ancient Society. University of Chicago Press. ISBN 0-226-46906-9
20
Potts (1990), hal. 56.
21
Kehidupan dan Penggunaan Lahan di Kepulauan Bahrain: Geoarcheology of an Ancient
Society Oleh Curtis E. Larsen hal. 50
22

Mubarok, AA. 2020. Sejarah Sosial-Politik Arab: Dari Hegemoni Romawi-Persia


Hingga Kebangkitan Arab Islam. Nalar: Jurnal Peradaban dan Pemikiran Islam Volume 4
Nomor 1
dan Dedān.23 Kemudian Hadramaut, Hadramaut terletak di pesisir Arab Selatan yang terletak
dari Yaman sampai ke Oman. Nama Hadramaut sendiri diambil dari kata Hadhara al-Maut
yang artinya “Kematian telah hadir”.24 Hadramaut sendiri merupakan pinttu perdagangan yang
menghubungkan ke India.25 Kemudian Kerajaan Awsan, Kerajaan Awsan yang terletak di
Yaman ini berbatasan dengan Kerajaan Saba dengan ibu kotanya bernama Hagar Yahirr.
Kerajaan ini dipengaruhi oleh kebudayaan Helenistik, bahkan raja atau mukkaribnya
ditemukan memakai pakaian Yunani. Negara ini juga sangat maju dalam perdagangannya dan
terkenal dengan pasar juga karavannya.26 Kemudian Kerajaan Qataban. Kerajaan Qataban ini
terletak di sebelah Timur Adan yang pada saat ini terletak di sekitar Hadramaut. Kerajaan
Qataban yang bersistem monarki ini berdiri sekitar tahun 400 hingga 50 SM.27 Dan yang
terakhir namun bukan paling akhir adalah Kerajaan Himyar. Kerajaan Himyar didirikan oleh
suku Himyar dengan ibu kotanya yaitu Zhafari yang terletak di pedalaman Yaman. Kerajaan
ini haus akan kekuasaan sehingga terus berperang danmencoba menaklukan negara
tetangganya. Himyar pernah menaklukan Irak, Persia dan Kurasan dengan masa kejayaan di
bawah kepemimpinan Raja Syammar Yar’asy dan berakhir pada kepemimpinan Raja Jusuf Zu
Nuas.28

c. Kerajaan Arab Hijaz

Madain Shaleh, atau Kota Nabi Shaleh dulunya merupakan sebuah wilayah kekuasaan
yang ditempati oleh Kaum Tsamud. Kota ini terletak di sebelah utara Hijaz dan berada di
sekitar 25 KM dari Kota al-Ula. Wilayah ini menghubungkan selatan Semenanjung Arab ke
Utara beriringan dengan majunya perekonomian dan kebudayaan Mesopotamia, Suriah dan
Mesir.29

Ghul, MA. History of Arabia. Diakses melalui: www.britanica.com


23

Rizqa, H. 2019. Sekilas tentang Asal Usul Hadramaut, Negeri Para Habib. Diakses melalui:
24

Republika.co.id
25
Ghul, MA. History of Arabia. Diakses melalui: www.britanica.com
26
Jun, Bum Sun. 2008. Arabia Felix : Yemen prior to Islam. Korean Minjok Leadership
Academy International Program. Diakses melalui:
https://www.zum.de/whkmla/sp/0910/kgb/kgb3.html
27
Hitti, K Philip. 2002. History of The Arabs; From the Earliest Times to the Present. edisi ke- 10.
Terjemahan: R Cecep Lukman Yasin dan Dedi Slamet Riyadi. PT Serambi Ilmu Semesta,
Jakarta.

28
Mubarok, AA. 2020. Sejarah Sosial-Politik Arab: Dari Hegemoni Romawi-Persia Hingga
Kebangkitan Arab Islam. Nalar: Jurnal Peradaban dan Pemikiran Islam Volume 4 Nomor 1
29
Khumaini, A. 2016. Melihat Sisa Kehancuran Kaum Tsamud di Kota Madain Shaleh.
Diakses melalui: merdeka.com
d. Kerajaan-kerajaan Arab Utara

Di daerah utara, terdapat beberapa kerajaan yaitu Qedar, Achemenid Arab, Nabat,
Romawi Arab, Gassan, Lahmin, Kahlan. Kerajaan Qedar merupakan kerajaan yang
diabadikan dalam alkitab dan juga pada catatan orang-orang Assyiria. Kekuasaannya meliputi
wilayah Arab Utara dan Palmyra serta kawasan selatan Damaskus menjadi tempat tinggal
mereka.30 Dan Kerajaan ini berhasil mencapai kejayaannya pada tahun 6 M setelah
menaklukan Teluk Persia dan Semenanjung Sinai.31 Kemudian Achemenid Arab. Kerajaan
Achemenid Arab merupakan kerajaan yang diawali oleh kepemimpinan Cyrus agung atas
Kekaisaran Persia pada tahun 550 - 330 SM setelah merebut kekuasaan dari penguasa
Median, Astyages dan berlanjut kepemerintahannya di tangan keluarganya.32 Kerajaan Nabath
adalah kerajaan yang berdiri di sekitar wilayah Yordania sekitar abad 4 SM dengan ibu
kotanya yang bernama Petra. Para peneliti memperkirakan peradaban ini berkembang menjadi
peradaban yang kaya sekitar tahun 168 SM hingga 106 M saat dianeksasi oleh Kekaisaran
Romawi. Ekonomi Nabatea mulai hancur sejak aneksasi Romawi dan semakin dipersulit
dengan kemunculan kota Palmyra di Suriah yang pada akhirnya Kerajaan Nabath terlupakan
saat terjadinya invasi Arab pada aabd ke-7 M.33 Pada awalnya, Kekaisaran Romawi Arab
mencoba menganeksasi Kerajaan Nabat dan Arab Petra lainnya, namun lama kelamaan
ekspansi wilayahnya sangat luas hingga kekuasaannya dibagi menjadi dua wilayah, wilayah
utara yang terdiri dari wilayah Palestina Auranitis dan Trachonitis, dengan Bozrah sebagai ibu
kotanya dan wilayah selatan yang terdiri dari Palestina Salutaris.34 Nama Kerajaan Ghassan
diambil dari nama mata air di Syam. Kerajaan ini memerintah dengan wilayah kekuasaan
yang terdiri dari bagian selatan Negeri Syam juga bagian utara Jazirah Arab.35 Selanjutnya
Kerajaan Lahmin. Kerajaan ini dibangun oleh Amru, salah satu pemuda dari Bani Lakhm
pada tahun 266 M yang berpusat di kota Kristen al-Hirah dekat Kufah di Selatan Irak.36 Dan
kemudian Kerajaan Kahlan. Kerajaan ini masyarakatnya berasal dari
30
Hitti, K Philip. 2002. History of The Arabs; From the Earliest Times to the Present. edisi ke- 10.
Terjemahan: R Cecep Lukman Yasin dan Dedi Slamet Riyadi. PT Serambi Ilmu Semesta,
Jakarta.31 Meyers, 1997, p. 223.
32
2018. Cyrus Agung dan Dinasti Achemenid. Diakses melalui: greelane.com
33
Mark, JJ. 2018. Kingdom of Nabathea. Diakses melalui: www.ancient.eu 34
www.britannica.com/place/Arabia-Roman-province
35
Thohar, MA, dkk. 2014. Sejarah Kebudayaan Islam. Jakarta: Kementrian Agama. 36
https://delphipages.live/id/sejarah-dunia/dinasti-keluarga-bersejarah/lakhmid-dynasty
Bangsa Qahtan dengan pembagian 5 suku lagi di dalamnya yaitu suku Azd, Hamdan, Lakhm,
Tayy dan Kindah.37

e. Kerajaan Arab Tengah

Kerajaan di Arab Tengah adalah Kerajaan Kindah. Kerajaan ini satu-satunya kerajaan
yang berdiri di tengah Jazirah Arab yang diatur berdasarkan hukum kabilah. Namun kerajaan
Kindah tidak memiliki masa berdiri yang lama. Raja pertamanya, Hajar Akil al-Mirar tunduk
di bawah Kekuasaan Kerajaan Himyar di Yaman. Dan raja keduanya, Harits bin ‘Amr
berhasil memperluas daerah kekuasannya hingga ke Hirah. Namun tak berselang lama
kerajaan in runtuh dan kembali kepada kehidupan kabilah seperti sebelumnya. Salah penyair
terkenal, Imr al Qais menisbatkan diri kepada Raja-raja Kindah dan berusaha membangunnya
kembali namun berakhir gagal.38

3. Nabi dan Rasul Sebelum dan Saat Islam

Seperti yang telah diajarkan pada masa kecil, ada 25 nabi dan rasul yang patut di-imani
meskipun nabi dan rasul tersebut berada pada masa sebelum Islam, dan pernah disebutkan
juga bahwa sebenarnya jumlah dari keseluruhan nabi ada lebih dari jumlah yang wajib kita
imani. Berikut merupakan pembahasan mengenai nabi dan rasul.

a. Jumlah Nabi dan Rasul

Terdapat 25 Nabi dan Rasul yang wajib dipercayai oleh Umat Islam. Namun 25
bukanlah angka pasti dari jumlah keseluruhan Nabi dan Rasul yang ada. Berdasarkan dari
Hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad dan dishahihkan oleh al-Albani dalam al–Misykah,
disebutkan bahwa jumlah Nabi ada 124.000 orang, dan 315 diantaranya adalah rasul.39
Namun, Syaikh Al-Bajuri berpendapat bahwa jumlah Nabi dan Raul tidak terhitung. Pendapat
tersebut merujuk pada Al-Quran surah An-Nisa ayat 164 yang berbunyi: ''Dan (Kami telah
mengutus) Rasul-rasul yang sungguh telah Kami kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu
dan para Rasul yang tidak Kami kisahkan tentang mereka kepadamu.''40

37
(De Lacy O'Leary (2001). Arabia Before Muhammad. p. 18. ISBN 9780415244664. notes
"Qahtan are divided into the two sub-groups of Himyar and Kahlan"
38
Thohar, MA, dkk. 2014. Sejarah Kebudayaan Islam. Jakarta: Kementrian Agama.
39
Baits, AN. Berapa Jumlah Nabi dan Rasul. diakses melalui:
https://konsultasisyariah.com/14320-jumlah-nabi-dan-rasul.html
40
Sangsoko, A dan Syahruddin el-Fikri. 2017. Mengenai Jumlah Nabi dan Rasul. Diakses melalui:
https://www.republika.co.id/berita/p0ky4t313/mengenai-jumlah-nabi-dan-rasul
Maka dari itu, kedua dari pendapat tersebut dapat dianggap sebagai pengetahuan saja dan
tetap mengimani 25 Nabi dan rasul yang wajib diimani.

b. 25 Nabi dan Rasul dalam Al-Quran

Terdapat 25 nama-nama Nabi dan Rasul yaang disebutkan dalam Al-Quran, ke-25
Nabi tersebut adalah Adam, Idris, Nuh, Hud, Saleh, Ibrahim, Luth, Ismail, Ishak, Yakub,
Yusuf, Ayub, Syuaib, Musa, Harun, Zulkifli, Daud, Sulayman, Ilyas, Ilyasa, Yunus, Zakaria,
Yahya, Isa, dan Muhamad.

Nabi yang pertama yaitu Adam AS. Nabi Adam AS sering disebut-sebut sebagai
manusia pertama baik itu penganut Bibel ataupu Al-quran. Nabi Adam dan pasangannya,
Hawa, dikisahkan diturunkan ke bumi dari surga karena memakan buah khuldi yang
merupakan salah satu tipu daya setan yang pada akhirnya tidak lagi bisa kembali ke surga dan
menetap di bumi. Dari banyaknya riwayat seperti Ath-Thabrani, Abu Nuaim, Ibnu Abbas
bahwa Nabi Adam AS diturunkan di Jeddah, dan menurut Ibnu Abbas Hawa diturunkan di
41
Jeddah. Berikut merupakan Nabi Idris AS. Nabi Idris diperkirakan sebagai manusia yang
menulis pertama, bahkan beberapa ayat dan hadits juga menyebutkan tentang tulisan Nabi
Idris. Nabi Idris berdakwah untuk Bangsa Sumeria pada masa itu.42 Nabi Nuh AS merupakan
nabi yang terkenal akan ceritanya berupa banjir bah dan bahtera raksasa. Di akhir ceritanya
itu penduduk yang kafir juga anaknya yang kafir tidak dapat ditolong. Nabi Nuh dibesarkan
di daerah Irak.43 Dan kemudian ia diutus oleh Allah untuk berdakwah pada kawasan Sungai
Tigris dan Sungai Eufrat.44 Setelah air bah yang dialami oleh kaum Nabi Nuh, manusia
menjadi sangat taat dan tidak ingkar kepada penciptanya. Akan tetapi, setelah Nabi Nuh
wafat, masyarakat kembali mengingkari kekuasaan Allah. Maka dari itu, Allah mengutus
41
Akhmad, C. 2020. Di mana Tempat Turunnya Nabi Adam AS?, Diakses melalui:
https://republika.co.id/berita/nax34z/di-mana-tempat-turunnya-nabi-adam-as
42
Agustiawan, H, 2O2O. Nabi Idris,Penulis Pertama Sejarah dan Peradaban Manusia. diakses
melalui:
https://rri.co.id/palembang/1720-hikmah/943667/nabi-idris-penulis-pertama-sejarah-dan-peradaban-m
anusia#:~:text=Dalam%20buku%20Nabi%2DNabi%20dalam,agama%20ke%20wilayah%20Irak%20k
uno.
43
Rinaldo. 2020. Tesis: Konsep Dakwah Nabi Nuh Dalam Al-Quran. Riau: UINSIKA.
44
https://jateng.inews.id/berita/kisah-nabi-nuh-as#:~:text=Nabi%20Nuh%20AS%20diutus%20oleh,kaw
asan%20Sungai%20Eufrat%20dan%20Tigris.
Nabi Hud AS untuk berdakwah, tepatnya berdakwah untuk Kaum Aad, yang tinggal di
al-Ahqaf yang terletak di antara Aman dan Hadramaut di Jazirah Arab Selatan. 45

Kemudian Nabi Shaleh AS. Nabi Shaleh diutus kepada salah satu kabilah Arab yang
masih tergolong Arab Aribah yaitu kaum Tsamud. Lokasi Kaum Tsamud serta tempat dakwah
Nabi Saleh adalah di wilayah Al-Hijr, yang terletak di antara Hijaz dan Syam.46 Pada periode
selanjutnya, diutuslah Nabi Ibrahim AS sebagai Nabi dan Rasul. Nabi Ibrahim sangat
terkenal dengan dakwah dialogisnya dan kisah yang paling terkenal saat berdakwah adalah
pada saat beliau sengaja menghancurkan berhala padahal ayahnya sendiri merupakan pemahat
patung. Nabi Ibrahim diutus untuk Masyarakat Ur47 yang termasuk ke dalam wilayah
Mesapotamia Kuno, Masyarakat Kanaan48 yang wilayahnya meliputi Lebanon Utara sampai
Sungai Mesir di selatan dan Lembah Sungai Yordania di timur49. Selanjutnya ada Nabi Luth
AS. Nabi Luth yang sangat populer akan kisah azab kaumnya yang menerapkan perilaku
Homoseksual. Nabi Luth sendiri di utaus untuk masyarakat yang tinggal di Sadum (Sekitar
Yordania), Amurah, Adma’, Sabubim,dan Bala’, di tepi laut mati.50 Setelah pernikahannya
yang kedua, Nabi Ibrahim dikaruniai anak bernama Ismail dari rahim Siti Hajar. Tak
berselang lama Siti Hajar pun ditinggalkan sendirian di padang pasir bersama anaknya, Nabi
Ismail AS. Saat persediaan makanan dan minuman sudah habis, Siti Hajar berlarian mencari
air dari bukit Shafa ke bukit Marwah. Seteleh kelelahan, Siti Hajar pun mendengar suara yang
memanggilnya dan meletakkan Nabi Ismail di tanah. Kemudian tiba-tiba muncul air zamzam
keluar dari tempat Nabi ismail menghentakkan kaki. Karena muncul sumber mata air inilah
suku Jurhum mulai berbondong-bondong mendatangi tempat itu, dan Nabi ismail juga
51
dibesarkan di sana, Mekah. Nabi Ismail diutus untuk masyarakat Mekah dan sekitarnya,
seperti Kabilah Jurhum, Amaliq, dan penduduk Yaman. 52
45
Sutrisno, S. 2017. Kisah dan Materi Dakwah Nabi Hud. al-Mishbah, volume 13(1).46 Muhammad,
MT. 2019. Kisah Saleh A.S dan Tsamud Dalam Al-Quran. Al-Muashirah, volume 16(2). 47 Huda, M.
2010. Dakwah Dialogis Nabi Ibrahim. Dalam Perspektif Al-Quran. Skripsi. Yogyakarta: UIN Sunan
Kalijaga.
48
Huda, M. 2010. Dakwah Dialogis Nabi Ibrahim. Dalam Perspektif Al-Quran. Skripsi. Yogyakarta:
UIN Sunan Kalijaga.
49
https://www.gotquestions.org/Indonesia/orang-kanaan.html
50
Ma’u, DH. Telaah Hukum Islam Tentang LGBT (Sebuah Solusi Dalam Memecahkan Problem
Kemasyarakatan. Raheema: Jurnal Studi Gender Anak.
51
Tim CNN. 2020. Kisah Nabi Ismail AS, Awal Mula Ibadah Haji dan Kurban. Diakses melalui
https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20200429063650-289-498264/kisah-nabi-ismail-as-awal-m
ula-ibadah-haji-dan-kurban
52
Ibnu Katsir 2014, hlm. 320.
14 tahun setelah kelahiran Nabi Ismail, anak kedua dari Nabi Ibrahim pun lahir, yang
diberi nama Ishaq. Nabi Ishak AS mulai berdakwah selepas meninggalnya Nabi Ibrahim dan
diperintahkan untuk berdakwah di Hebron, Palestina.53 Kemudian, setelah menikah, Nabi
Ishaq memiliki anak yang diberi nama Yaqub. Nabi Yaqub cukup terkenal dengan kisahnya
sebagai ayah dari Nabi Yusuf. Nabi Yaqub diutus untuk berdakwah kepada kaum Israil pada
tahun1750 SM, di daerah Syam.54 Selanjutnya Nabi Yusuf AS. Nabi Yusuf merupakan anak
kesayangan dari Nabi Yakub AS. Karena merupakan anak kesayangan membuat
saudara-saudaranya cemburu dan membuang Yusuf ke sumur. Selain tragedi dibuangnya
Yusuf, kisah populer tentang Nabi Yusuf juga tentang dirinya digoda oleh Zulaikha, istri dari
Raja Mesir yang menyelamatkannya. Yusuf sendiri diutus pada tahun 1550 SM di Mesir.55
Kemudian ada Nabi Ayyub AS yang terkenal dengan ketabahannya dalam menghadapi
musibah berub-tubi, dimulai dari kehilangan hartanya, anaknya, hingga mengalami penyakit
menular yang mengharuskan dirinya mengisolasi diri. Nabi Ayyub diutus kepada masyarakat
di wilayah Hauran, Yordania, dan Syiriah untuk beriman kepada Allah.56 Selanjutnya ada
Nabi Syuaib AS. Nabi Syuaib diutus kepada Bani Madyan yang terkenal dengan
kekafirannya. Bani Madyan terletak terletak di Gunung Sinai, Negeri Syam, yang sekarang
dapat disbeut sebagai Suriah.57

Nabi Musa AS sangat terkenal dengan kisahnya yang melawan dan menantang
Firaun, ayah angkatnya setelah ditemukannya Musa di Sungai Nil oleh istrinya, Asiah. Nabi
Musa diutus oleh Allah SWT untuk berdakwah di Mesir dan memperingati Firaun yang telah
melewati batas. Alhasil Musa dan kaumnya, Bani Israil menang dan Firaun pun tenggelam.58
Selain Nabi Musa, Nabi Harun AS yang berasal dari Suku Lewi dari Bani Israil dengan
ayahnya bernama a Imran bin Qahits bin Azir bin Lawi bin Ya’qub bin Ishak bin Ibrahim dan
53
Sasongko, A. 2017. Hebron, Tempat Dakwah Tiga Nabi. Diakses melalui:
https://www.republika.co.id/berita/op4a3u313/hebron-tempat-dakwah-tiga-nabi-part
154 Sasongko, Agung. 2018. Jejak Dakwah nabi Yakub AS. Diakses
melalui:https://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/dunia/18/04/20/p7h4l1313-jejak-dakwah-nabi-ya
kub-as
55
Sasongko, Agung. 2019. Nabi-nabi yang Diutus di Mesir. Diakses
melalui:https://khazanah.republika.co.id/berita/puuhc4313/nabinabi-yang-diutus-di-mesir-part2
56
Kastolani. 2020. Kisah Nabi Ayus AS. Diakses melalui:
https://jateng.inews.id/berita/kisah-nabi-ayub-as
57
Muhammad, MT. 2020. Syu’aib AS Dalam Perspektif Al-Quran. Jurnal Ilmiah Al-Muashirah, vol 17
(2)
58
Dalimunthe, SS. 2016. Metode Kisah Dalam Perspektif Al-Quran. Jurnal Tarbiyah, volume 23(2)
ibunya bernama Ayarikha juga diutus untuk berdakwah di Mesir dan melawan Firaun
sekaligus menyelamatkan Bani Israil.59

Selanjutnya Nabi Zulkifli AS. Nabi Zulkifli merupakan anak dari Nabi Ayyub dan
menggantikan seorang raja yang arif namun tidak memiliki keturunan untuk naik tahta.
Alhasil, Zulkifli menjadi raja, sembari diutus untuk berdakwah di tempatnya memimpin,
yaitu Damaskus untuk Bangsa Arami dan Amori, Syiria, dan Yordania.60 Terdapat nabi yang
terkenal dengan ceritanya yang mampu melawan sendirian raksasa bernama Jalut di saat
peperangan. Nabi tersebut bernama Nabi Daud AS. Berlokasi di sekitaran Palestina, Nabi
Daud diutus oleh Allah SWT kepada kaum Bani Israil sepeninggal Nabi Harun dan Nabi
Musa.61 Nabi Sulaiman AS terkenal dengan ceritanya sebagai raja di kerajaan yang makmur
dan dapat berbicara dengan hewan bahkan mengendalikan jin. Beliau juga terkenal dengan
ceritanya bersama Ratu Balqis. Sebagai raja, beliau diutus untuk berdakwah di Plestina
dengan kaumnya yaitu Bani Israil meneruskan kekuasaan ayahnya, Nabi Daud.62

Nabi Ilyas AS merupakan keturunan keempat dari Nabi Harun. Beliau diutus oleh
Allah SWT untuk berdakwah kepasa Bani Isrial di daerah Baalbek, sebelah barat Damaskus
yang kini wilayahnya bernama Lebanon. Pada saat itu warga yang disebut sebagai warga
Fenesia memiliki dewa pujaannya sendiri dan menyekutukan Allah, namun justru, jangankan
diterima, kaumnya pun berencana untuk membunuh Nabi Ilyas.63 Dalam pelariannya karena
dikejar oleh Bani Israil yang ingin membunuhnya, Nabi Ilyas bertemu dengan Nabi Ilyasa
AS yang sakit keras. Setelah meminta pertolongan kepada Allah dan dikabulkan, Nabi Ilyasa
pun menjadi murid dari Nabi Ilyas, dan setelah wafat meneruskan dakwahnya Nabi Ilyas
kepada Bani Israil di Baalbek.64
59
Muriyanto, Oki. 2015. Nabi Harun Dalam Al-Quran dan Perjanjian Lama. Artikel
Publikasi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta
60
Redaksi. 2020. Lengkap Nabi Zulkifli AS Raja Sabar Pemimpin Rakyat. Diakses melalui:
https://beritaku.id/lengkap-nabi-zulkifli-as-raja-sabar-pemimpin-rakyat/
61
Rinaldi, I. 2018. NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM ALQURAN (KAJIAN KISAH NABI DAUD AS).
Tesis. Medan: UINSU
62
Barton, George A. (1906). "Temple of Solomon". Jewish Encyclopedia. hlm. 98–101
63
Hafil, M. 2020. Kisah Nabi Ilyas. Diakses melalui:
https://republika.co.id/berita/q8gd5n430/kisah-nabi-ilyas-1
64
Tim CNN Indonesia. 2020. Kisah Nabi Ilyasa AS, Murid yang Melanjutkan Tugas Guru. Diakses
melalui:
https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20200514030237-289-503133/kisah-nabi-ilyasa-as-murid
yang-melanjutkan-tugas-sang-guru
Nabi Yunus AS terkenal dengan kisahnya yang meninggalkan kaumnya kemudian
terjebak di dalam perut ikan paus. Kaumnya yang membuat Nabi Yunus putus asa adalah
kaum Nainawa yang wilayahnya kini berlokasi di Iraq.65 Karena Kaum Nainawa tidak ingin
didakwahkan oleh orang yang bukan dari kaumnya, bahkan Nabi Yunus pun diancam akan
dibunuh.66Selanjutnya ada Nabi Zakaria AS yang merupakan pengurus Baitul Maqdis
sekaligus mengurus Maryam yang merupakan anak dari keluarga Imran yang telah bernazar.
Nabi Zakaria AS diutus untuk berdakwah pada kaumnya, yaitu orang-orang di wilayah sekitar
Palestina.67 Nabi Yahya AS merupakan putra dari Nabi Zakaria AS pada saat usianya sudah
mulai tua. Nabi Yahya sangatlah arif dan bersih hati serta pikirannya, sama seperti Nabi
Yusuf, Nbai Yahya pun digoda oleh salah satu wanita kerajaan (dalam konteks ini ia
merupakan penari). Karena ditolak, wanita itupun sakit hati dan meminta kepada Raja untuk
membawakan kepala atau darah dari Nabi Yahya AS. Nabi Yahya diutus kepada kaumnya, di
wilayah Palestina.68

Nabi Isa AS atau yang biasa dikenal sebagai Yesus oleh kaum Nasrani merupakan
putra dari Maryam. Beliau lahir hanya karena ibunya saja dan tanpa memiliki ayah. Beliau
diutus oleh Allah SWT untuk berdakwah di kaumnya, yaitu Bani Israil yang berlokasi di
Negeri Syam yang sekarang bernama Palestina.69 Terakhir adalah Nabi Muhammad SAW.
beliau merupakan Nabi terakhir dan penutup dari para nabi. Beliau lahir di Mekkah dan
dianngkat menjadi rasul pada usianya yang ke 40 tahun. Beliau berdakwah selama 13 tahun di
Mekkah kemudian hijrah ke Madinah dan melanjutkan dakwahnya selama 10 tahun di sana.70

c. Nabi dan Rasul Keturunan Nabi Ibrahim


65
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin al-Suyuti, Tafsir Jalālain (Beirut: Dār al-Fikr al-Islāmy, 2017),
Hlm. 426.
66
alaluddin al-Mahalli dan al-Suyuti, Tafsīr Jalālain, Hlm. 427.
67
Afil, M. 2020. Mihrab Nabi Zakaria. Diakses melalui:
https://republika.co.id/berita/q8kvxo430/mihrab-nabi-zakaria
68
https://bio.or.id/kisah-nabi-yahya/
69
https://www.daaruttauhiid.org/dakwah-nabi-isa-menghadapi-bani-israil-yang-gemar-bertanya/ 70
Azhar. 2017. Sejarah Dakwah Nabi Muhammad pada Mayarakat Madinah: Analisis Model Dakwah
Ukhuwah Basyariah dan Ukhuwah Wathaniyah. Jurnal Sejarah Peradaban Islam, Volume 1(2).
Nabi Ibrahim AS memiliki 2 putra dari 2 istrinya, yaitu Nabi Ismail AS dan Nabi
Ishak AS. Sedangkan dengan Qathura binti Yaqthan Al-Kan’aniyah Nabi Ibrahim memiliki 6
anak, yaitu Madyan, Zamran, Saraj, Yaqsyan, Nusyuq, dan putranya yang terakhir. Dan hasil
pernikahannya dengan Hajun binti Amin melahirkan 5 anak, yaitu Kisan, Suran, Amin,
Lathan, Nafis.71

Dari anak-anaknya itulah Nabi Ibrahim meneruskan keturunan para nabi dan rasul.
Jika dilihat dari garis keturunan Ishak, Nabi dan Rasul tersebut terdiri dari Nabi Yaqub AS
yang diutus di Syiria, Nabi Yusuf AS yang diutus di Mesir, Ayyub AS yang diutus di Dataran
Hauran, Musa AS yang diutus di Mesir, Harun AS yang diutus di Mesir, Zulkifli AS yang
diutus di Damaskus, Daud AS yang diutus di Palestina dan Israel, Sulaiman AS yang diutus di
Plestina dan Israel, Ilyas AS yang diutus di Baalbak, Ilyasa yang diutus di Jaubar, Damaskus,
Yunus AS yang diutus di Irak, Zakariya yang diutus di Palestina, Yahya yang diutus di
Palestina, dan Isa yang diutus di Palestina

Sedangkan untuk keturunan selain dari Siti Hajar dan Siti Sarah adalah anak dari
Qathura bernama Madyan. Berdasarkan garis keturunan, Madyan merupakan moyang dari
Nabi Syuaib AS yang diutus di Madyan. Sedangkan dari garis keturunan Nabi Ismail,
terdapat Nabi Muhammad SAW yang diutus untuk seluruh umat manusia dengan basecamp
awal di Arab, yaitu Mekah dan Madinah. 72

d. Nabi dan Rasul Bangsa Arab

Kebanyakan Nabi dan Rasul yang kita ketahui diutus untuk Bani Israil yang berlokasi
di Negeri Syam. Namun, ada juga beberapa nabi yang diutus kepada Bangsa Arab.
Nama-nama nabi tersebut adalah Nabi Hud AS, Saleh AS, Syuaib AS, Ismail AS, dan
Muhammad SAW. Nabi Hud diutus untuk kaum Aad yang merupakan orang Arab kuno yang
tinggal di al-Ahqaf, Yaman. Sedangkan Nabi Saleh diutus Allah SWT kepada kaum Tsamud
yang terletak di antara Hijaz dan Tabuk. Dan Nabi Syuaib diutus untuk penduduk kota
Madyan yang terletak di wilayah Maan, di sisi Hijaz. Lalu Nabi Ismail diutus untuk
berdakwah kepada Suku Amaliq, Jumhuriyah dan kabilah Arab lainnya. Terakhir, Nabi
Muhammad. Meskipun beliau diutus untuk seluruh umat manusia, namun dari lahir beliau

71
https://ruqoyyah.com/775-keturunan-nabi-ibrahim.html
72
https://alhasanah.org/tausiyah/silsilah-25-nabi/
berada di Mekah dan semenjak menjadi Nabi dan Rasul telah berdakwah selama 13 tahun di
Mekkah dan 10 tahun di Madinah.73

4. Kehidupan Makkah Sebelum Islam

Mekah kini merupakan kota yang dilabeli dengan kota suci. Di wilayah ini terdapat
ka’bah dan jug amasjidil haram, tempat umat muslim seluruh dunia berlomba-lomba untuk
datang ke sana. Namun, sebelum Islam hadir, bagaimana pranata Kota Makkah? Berikut
merupakan penjelasan mengenai Makkah sebelum Islam datang.

a. Nama Lain Makkah

Makkah merupakan nama yang paling terkenal untuk wilayah yang sedang kita bahas
ini. Merujuk pada QS: al-Fath [48]: 24 yang menyebutkan nama kota Mekah sebagai tempat
binasa-membinasakan, ayat tersebut berbunyi: " Dan Dia-lah yang menahan tangan mereka
dari (membinasakan) kamu dan (menahan) tangan kamu dari (membinasakan) mereka di
tengah kota Makkah sesudah Allah memenangkan kamu atas mereka, dan adalah Allah Maha
melihat apa yang kamu kerjakan.” Setelah Makkah, adapula sebutan lain yaitu Bakkah,
sesuai dengan yang disebutkan dalam Al-Quran pada surat Ali Imran [3]: 96 yang
berbunyi:"Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia,
ialah Baitullah yang di Bakkah (Makkah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua
manusia.” Selain itu, Imam Mujahid membenarkan bahwa Bakkah merupakan nama lain Kota
Makkah, dan ad-Dhahak pun menjelaskan kenapa kata Bakkah yang diambil, karena
al-Bakku memiliki arti ramai, dan Kota Mekah sangat ramai dipenuhi manusia saat waktu
Haji tiba.

Kemudian ada Ummu al-Qura. yang disebutkan dalam QS: asy-Syura [42]: 7 yang
berbunyi, “Demikianlah Kami wahyukan kepadamu al-Quran dalam bahasa Arab, supaya
kamu memberi peringatan kepada Umm al-Qura (penduduk Makkah) dan penduduk
(negeri-negeri) sekelilingnya serta memberi peringatan (pula) tentang hari berkumpul
(Kiamat) yang tidak ada keraguan padanya. Segolongan masuk surga, dan segolongan masuk

73
Mukhtar, U. 2021. Nabi-nabi yang Berasal Dari Bangsa Arab Sebelum Nabi Muhammad. Diakses
melalui:
https://www.republika.co.id/berita/qmovs6320/nabinabi-yang-berasal-dari-bangsa-a
r ab-sebelum-muhammad-saw-part1
Jahannam.” Disebut sebagai Ummu al-Qura karena Makkah merupakan induk wilayah di
seluruh dunia. Selanjutnya Balad al-amin. Julukan ini berdasarkan dengan apa yang disebut
dalam QS: at-Tin [95]: 3, yang memiliki arti, “Dan demi kota (Makkah) ini yang aman.”
Arab disebut sebagai Kota Mekah dikarenakan Allah telah menjamin keamanan seluruh
makhluk di kota tersebut. Bahkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik, Nabi
Muhammad SAW pernah bersabda, “Tidak ada satupun negeri atau kota yang nantinya tidak
dimasuki oleh Dajjal kecuali Makkah dan Madinah. Setiap jalan masuk kedua kota tersebut
dijaga oleh para malaikta yang berbaris-baris. Kemudian Madinah akan mengguncang
penghuninya sebanyak tiga kali guncangan, sehingga semua orang munafik dan kafir keluar
dari wilayah itu.” 74

Selanjutnya disebut sebagai tanah Haram berdasarkan QS al-Qashash [28]:57 yang


memiliki arti, “Dan mereka berkata: “Jika kami mengikuti petunjuk bersama engkau, niscaya
kami akan diusir dari negeri kami.” (Allah berfirman) Bukankah Kami telah meneguhkan
kedudukan mereka dalam tanah haram (tanah suci) yang aman, yang didatangkan ke tempat
itu buah-buahan dari segala macam (tumbuh-tumbuhan) sebagai rezeki (bagimu) dari sisi
Kami? Tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.” Sesuai dengan tafsiran kemenag bahwa
ayat ini diturunkan sebagai penjelasan mengenai alasan sebagian orang musyrik Mekah yang
tidak ingin mengikuti ajaran Nabi Muhammad dan berkata, "Jika kami mengikuti petunjuk
yang diberikan Muhammad kepada kami, dan agama yang diturunkan kepadanya, kami
khawatir akan diusir dari negeri kami. Orang-orang musyrik serta tokoh-tokoh bangsa Arab
juga akan memusuhi kami dengan kekerasan sedang kami tidak mampu melawan mereka."
Dari tafsir tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan tanah haram dan
negeri ini yang dibicarakan oleh orang musyrik mengarah pada satu tempat yang sama, yaitu
Kota Mekah, kota yang tengah mereka tempati.75

Lalu ada al-Balad sebagai nama lain dari Mekah sesuai dengan QS Al-Balad [90]:
1-2 yang memiliki arti,”Aku bersumpah dengan negeri ini (Mekah). dan engkau
(Muhammad), bertempat di negeri (Mekah) ini,” negeri ini dimaksudkan ke kota mekah
berdasarkan tafsiran Ibnu Katsir yang merujuk pada hadits yang menyebutkan bahwa Allah
sangat menyucikan dan menghalalkan kota ini sehingga diambil kesimpulan bahwa Allah
bersumpah dengan Kota Mekah. Ditambah, ayat selanjutnya menyebutkan bahwa Nabi

74
https://www.hidayatullah.com/spesial/ragam/read/2015/09/14/78125/nama-lain-kota-makkah-sesuai
al-quran-dan-hadits-1.html
75
https://risalahmuslim.id/quran/al-qashash/28-57/
Muhammad bertempat di negeri ini yang notabene Nabi Muhammad bertempat di Kota
Mekah, sehingga dapat diketahui bahwa al-Balad di sini memiliki maksud sebagai Kota
Mekah.76 Kemudian, sama seperti al-Balad, Mekah pun dijuluki sebagai al-Qariyah
berdasarkan QS An-Nahl [16]: 112 yang memiliki arti, “Dan Allah telah membuat suatu
perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezeki datang
kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (pen-duduk)nya mengingkari
nikmat-nikmat Allah, karena itu Allah menimpakan kepada mereka bencana kelaparan dan
ketakutan, disebabkan apa yang mereka perbuat.”77

Dan yang terakhir, sebutan Mekah sebagai Ghairu Dzir Za’in yang artinya lembah
yang tidak mempunyai tanaman berdasarkan QS Ibrahim [14] : 37 yang memiliki arti,” Ya
Tuhan, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak
mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan
(yang demikian itu) agar mereka melaksanakan salat, maka jadikanlah hati sebagian manusia
cenderung kepada mereka dan berilah mereka rezeki dari buah-buahan, mudah-mudahan
mereka bersyukur.” 78

b. Kabilah, Suku, Bani di Mekah

Masyarakat Arab secara keseluruhan terbagi menjadi Arab Ba’idah, Aribah, dan
Musta’ribah. Arab Ba’idah merupakan kaum kuno yang sudah punah terdiri dari kaum Ad,
Tsamud, Thasm, Judais, dan Imlaq. Kemudian ada Arab Aribah yang berasal dari jalur Ya’rib
bin Yasyjub bin Qathan yang terkenal dengan Suku Qathaniyyah dan Arab Musta’ribah yang
menghasilkan garis keturunan Adnan. Arab Aribah berkembang di wilayah Yaman dan
memiliki dua kabilah besar yaitu Kabilah Kahlan dan Himyar. Dari Kabilah Himyar
melahirkan suku Zaid al-Jumhur, Qudha’ah dan Sakasik. Dan dari Kabilah Kahlan
menghasilkan 12 suku, yaitu Suku Hamdan, Anmar, Thayyi’, Madzhaj, Kindah, Lakham,
Judzam, Azad, Aus, Kharaj, dan anak turunan Jafnah. Kabilah Kahlan banyak yang pergi
meninggalkan Yaman karena terjadi perselisihan di antara keduanya dan menyebar di
berbagai wilayah. Penyebaran tersebut seperti Suku Azad yang pergi mengikuti perintah tetua
mereka, Imran bin Amr Muzaiqiya. Tsalabah bin Amr yang berasal dari Suku Azd menetap di
Hijaz dan bertempat tinggal di antara Dzi Qar dan Tsalabiyyah. Selain Suku Azd, Suku

76
https://risalahmuslim.id/quran/al-balad/90-1/; https://risalahmuslim.id/quran/al-balad/90-2/
77
https://risalahmuslim.id/quran/an-nahl/16-112/
78
https://risalahmuslim.id/quran/ibrahim/14-37/
Khuzaah pun hijrah ke Hijaz dan kemudian menyerang suku Jurhhum yang merupakan
penduduk asli.79

Kemudian Arab Musta’ribah yang merupakan keturunan dari Nabi Ismail. Pada
awalnya Nabi Ismail memiliki banyak anak namun yang tersisa dalam catatan sejarah
hanyalah Qidar dan Nabat. Dari Qidar menurunkan Adnan, dan anaknya yang bernama Ma’ad
menurunkan banyak keturunan Adnan. Anaknya Maad, Nizar, menurunkan 4 anak yang
nantinya berkebang menjadi sebuah kabilah, yaitu Iyad, Anmar, Rabi'ah dan Mudhar, dan dua
diantaranya merupakan kabilah besar. Dari Rabi’ah, memunculkan beberapa suku yaitu Asad
bin Rabi'ah, Anzah, Abdul-Qais, dua anak Wa-il ;Bakr dan Taghlib, Hanifah dan lain-lainnya.
Dan dari Mudhar menghasilkan dua suku besar, yaitu Qais 'Ailan bin Mudhar dan suku-suku
Ilyas bin Mudhar. Selanjutnya dari suku keturunan Kabilah Mudhar ini, terutama Qa’is Ailan
mengahsilkan beberapa bani yaitu Bani Sulaim, Bani Hawazin, Bani Ghathafan. Sedangkan
Ilyas bin Mudhar menghasilkan keturunan yaitu Tamim bin Murrah, Hudzail bin Mudrikah,
Bani Asad bin Khuzaimah dan marga-marga Kinanah bin Khuzaimah. Kemudian dari
Kinanah muncul bani Quraisy yang menurunkan beberapa kabilah yaitu Jumuh, Sahm, 'Udai,
Makhzum, Tim, Zuhrah dan juga suku-suku Qushay bin Kilab yang terdiri dari Abdud Dar
bin Qushay, Asad bin Abdul 'Uzza bin Qushay dan Abdu Manaf bin Qushay. Dan dari Abdu
Manaf menghasilkan keturunan Bani Hasyim yang akan menjadi nasabnya Nabi Muhammad
SAW.80

c. Agama Pra islam

Sebelum Islam masuk, masyarakat Arab termasuk masyarakat Mekah pada awalnya
mengikuti ajaran Nabi Ismail A.S dan menyembah Allah SWT. Namun tidak lama kemudian
ajaran tauhid pun terlupakan. Titik balik yang paling berpengaruh adalah ketika satu ulama
yang sangat dipercaya masyarakat yaitu Amru bin Luhai dari Bani Khuza’ah melihat
masyarakat Syam, tempat para nabi dan kitab diturunkan menyembah berhala. Akhirnya
beliau menaruh berhala di tengah ka’bah dan masyarakat pun ikut menyembahnya. Berhala
yang dibawa oleh Amru bin Luhai bernama Hubal merupakan patung manusia yang dibuat
dari batu akik berwarna merah dan tangannya yang hancur diganti dengan tangan emas oleh

79
Mubarok, AA. 2020. Sejarah Sosial Politik Arab: Dari Hegemoni Romawi-Persia Hingga
Kebangkitan Arab Islam. Nalar: Jurnal Peradaban dan Pemikiran Islam, Volume 4 (1). 80
Al-Mubarakfury, SSR. 2015. Sejarah Rasulullah S.AW. Diakses melalui:
https://www.kompasiana.com/jamikhan/555464726523bda7144aef5c/sejarah-rasulullah-saw
masyarakat Mekah.81 Setelah Hubal, muncul berhala-berhala lain seperti Manat yang
disembah oleh Kabilah khuzaah dan Hudzail82, kemudian ada Latta yang merupakan berhala
orang Thaif, dan al-Uzza yang disembah oleh kabilah Quraisy dan kabilah lainnya.83
Sedangkan berhala sembahan keseluruhan Masyarakat arab adalah Hubal.

Selain gambaran keadaan religiusitas masyarakat Arab di Mekah di atas yang


termasuk ke dalam paganisme, pada saat itu Bangsa Arab secara keseluruhan pun memiliki 4
agama sebelum datangnya Islam. 4 agama tersebut terdiri dari Yahudi, Nasrani, Majusi, dan
Shabi’ah. Agama Yahudi pertama kali masuk ke Arab di wilayah Yaman melalui Asad bin
Abi Karb selepas ia berperang di Yastrib dan membawa pulang 2 ulama Yahudi, dari situlah
agama Yahudi pun menyebar. Kemudian Nasrani. Agama Nasrani pertama kali masuk ke
Arab juga di sekitar daerah Yaman dibawa oleh orang Habasyah dan Romawi. Lalu agama
Majusi yang asal muasalnya dibawa dari Persia karena bertetangga dengan Persia seperti di
Iraq, Bahrain. Kemudian ada agama Shabi’ah yang dianut oleh kaum Ibrahim Chaldeans yang
banyak dianut oleh masyarakat Syam dan Yaman di masa purbakala. Karena datangnya
agama baru, agama ini pun kehilangan identitasnya, akan tetapi masih terdapat sisa pemeluk
yang berbaur dengan kaum Majusi.84

d. Kondisi Sosial Pra-Islam

Sebelum Islam masuk, Masyarakat Arab secara keseluruhan termasuk Masyarakat


Mekah, meskipun memiliki struktur pemerintahan yang oligarki namun masih memiliki
kebanggaan atas kabilahnya sendiri dan secara jelas memberi batasan-batasan berdasarkan
hierarkinya. Pada saat itu, sistem kasta masih sangat berlaku. Jangankan kasta yang
berdasarkan status kehormatan, bahkan terhadap wanita, perbedaan ras yang contohnya antara
bayi yang dilahirkan berdasarkan ras orang tuanya saja dibedakan. Jika anak itu hasil
perkawinan campur disebut dengan al-ajami, jika anak tersebut memiliki ayah orang Arab dan
ibu orang asing akan disebut sebagai al-hajin, jika ibunya orang Arab dan ayahnya orang
asing disebut al-muzri , dan orang yang tidak lancar berbahasa Arab juga disebut sebagai

81
Hisyam al-Kalby dalam Kitab al-Ashnam, Hal: 27-28., Ibnu Hisyam dalam as-Sirah an-Nabawiyah,
1/77., dan Ibnu Katsir dalam al-Bidayah wa an-Nihayah, 2/237.
82
as-Suhail dalam ar-Raudhu al-Anfu, 4/85
83
Hisyam al-Kalby dalam Kitab al-Ashnam, Hal: 14-18.
84
Siregar, R. 2019. Agama Bangsa Arab Sebelum Kedatangan Islam. diakses melalui:
https://kalam.sindonews.com/berita/1458235/70/agama-bangsa-arab-sebelum-kedatangan-islam?sho
wpage=all
al-ajami. Diskriminasi gelar ini terlihat ketika pembagian warisan, orang yang memiliki gelar
al-hajin tidak akan mendapatkan bagian, dan saat Islam masuk, hukum tersebut dihapuskan.

Untuk status kehormatan, jangankan kepada mereka yang memang tidak memiliki
status. Orang yang memiliki status namun bergaul dengan mereka yang statusnya rendah pun
juga diolok. Misalnya, ada seorang yang berstatus malawi. Malawi sendiri merupakan kasta
sosial rendah, namun masih lebih tinggi satu tangga di atas budak. Dan jika ada orang yang
memiliki status sosial tinggi sering berjalan dengan orang Malawi ini, nantinya akan
dipanggil menggunakan nama kecil mereka, bukan nama kehormatan.

Sebelum Islam masuk pun, masyarakat Arab merupakan masyarakat patriarki yang
sangat kental. Pada saat itu dominasi laki-laki sangat terasa dan perempuan tidak dapat
berkata apa-apa. Laki-laki merupakan pemegang kuasa semua pranata sosial di Arab, baik itu
politik, ekonomi, budaya, dll. Bahkan tidak hanya itu, laki-laki pun punya kuasa untuk
mengatur jumlah penduduk agar antara manusia dengan persediaan pangan dapat seimbang.
Maka, tidak hanya untuk kebanggan dari masing-masing kabilah, namun perang juga
dimaksudkan agar mengontrol jumlah penduduk karena pasti nantinya banyak yang akan
gugur di medan perang. Selain itu, kontrol laki-laki terhadap perempuan pun banyak,
contohnya saja perempuan dididik secara pasif agar dapat mendukung semua keputusan para
laki-laki, lalu pewarisan pengantin wanita jika pasangannya meninggal dunia. Seperti contoh
ada seorang anak yang ingin menikahi ibu tirinya karena bapaknya meninggal, sang ibu tidak
boleh menolak permintaan tersebut, dan yang termasuk parah adalah pembunuhan bayi
perempuan yang dilakukan oleh kepala keluarga dengan tujuan untuk mengendalikan jumlah
penduduk atau menganggap putrinya sebagai aib dan sumber kemiskinan diatambah jika
kalah perang, putrinya tersebut akan dibawa kepada kabilah yang menang untuk dijadikan
harem ataupun takut jika nanti putrinya akan menikah dengan keluarga yang memiliki derajat
lebih rendah daripada dia sendiri.

Diskriminasi dicampur dengan kebanggan kebersukuan menghasilkan para wanita


tidak bebas terutama untuk memilih pasangan hidupnya. Jika ia tidak menemukan pasangan
yang sepadan, maka nantinya ia lebih baik melajang seumur hidup dibanding menikah dengan
laki-laki dari kalangan yang rendah. Setelah Islam masuk, diskriminasi dan ketidakadilan
tersebut pun dihilangkan.
Dan yang terakhir, berdasarkan organisasi sosial pada masyarakat Arab Pra Islam
terutama mekkah adalah masing-masing kabilah memiliki pemimpin yang bergelar Sayyid
atau Syaikh, masing-masing kabilah seperti yang sudah disebutkan beberapa kali di atas
memiliki ego dan kebanggaan masing-masing. Namun, pada saat itu ka’bah sangat ramai
dikunjungi dan Mekkah menjadi daerah pusat keagamaan, sehingga harus ada yang
mengamankan dan mengawasi ka’bah serta penyembahan masyarakat yang datang di
Mekkah. Pada awalnya, kekuasaan tersebut berada di tangan dua suku,yaitu Jurhum yang
memegang kekuasaan politik dan Ismail sebagai suku keturunan Nabi Ibrahim. Kemudian
kekuasaan politik pun pindah ke tangan Bani Khuza’ah dan kemudian jatuh ke tangan Suku
Qurays di bawah pimpinan Qusay.85 Pada sat dipimpin oleh Qusay, kepengurusan Ka’bah
lebih terstruktur. Keterstrukturan tersebut karena dibentuknya beberapa dewan seperti Hijabah
yang bertugas sebagai pemegang penjaga kunci ka'bah, kemudian liwa sebagai pembawa
panji-panji pada saat perang, siqayah dan rifadah yang bertugas menyediakan makanan dan
minuman bagi jamaah haji dan umrah, lalu nadwah yang bertugas memimpin rapat
permusyawaratan berbagai persoalan yang dihadapi rakyat Mekah.86

e. Kondisi Budaya Pra Islam

Seperti yang disebut dalam kondisi sosial masyarakat pra-Islam. Dalam hal ini,
budaya patriarki telah menjamur di masyarakat. Dominasi laki-laki sangat terasa dalam
keseluruhan aspek keidupan. Bahkan, ada yang menyatakan bahwa pada saat itu wanita
tidaklah lebih dari sekadar barang ataupun hewan, yang bisa ditindak sewenang-wenang. Juga
budaya kasta yang memperlihatkan kesenjangan baik itu gelar kehormatan maupun kekayaan
secara finansial. Dan rasa kesukuan yang tinggi hingga karena hal kecil pun mereka bisa
berperang berhari-hari.
Selain dari kondisi budaya di masyarakat, pada saat itu kebudayaan Arab yang
lumayan pesat adalah syair. Sudah menjadi kebiasaan mereka berkumpul mengelilingi para
penyair yang sedang membacakan syairnya. Tempat berkumpulnya para penyair yaitu pasar
Ukaz, Majinnah, dan Zul Majaz. Syair-syair yang diperdengarkan memiliki beragam genre,
seperti syair pujaan, hinaan, wanita, dsb. Penyair pada saat itu sangatlah tinggi
kedudukannya. Bahkan satu kabilah akan mengadakan pesta dan jamuan besar-besaran jika
ada anggota dari kabilah tersebut menjadi penyair. Dan dari syair pula dapat mempengaruhi
85
Yatim, Badri. 2005. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.86 Biyanto.
2006. Suksesi Kepemimpinan Arab Pra-Islam&Periode al-Khulafa al-Rashidun. Islamica, Volume 1
(1).
opini masyarakat. Seperti Abdul Uzza yang melarat berhasil menikahkan putri-putrinya dan
mendapatkan kehidupan yang baik dikarenakan syair pujian yang tersebar di seluruh penjuru
tempat tentang dirinya.87

f. Kondisi Ekonomi Mekkah Pra Islam

Perdagangan merupakan ekonomi utama bagi masyarakat Arab secara keseluruhan,


begitu pula pada Masyarakat Mekah. Masyarakat Mekah terkenal dengan kekayaan para
saudagarnya. Mereka juga memiliki kebiasaan untuk pergi ke Yaman pada musim dingin dan
pergi ke Syam pada musim panas dalam perjalanan berdagangnya. Salah satu suku yang
termasuk kaya raya di Mekah adalah Suku Qurays. Suku Qurays merupakan suku yang
memiliki barang dagangan terbanyak dibanding kabilah-kabilah di Arab. Mereka tidak pernah
kekurangan makanan, ditambah mereka juga tidak pernah dirampok oleh kelompok manapun
di Arab, karena perjanjian uang jaminan di setiap rute yang mereka ewati juga peran penting
mereka dalam penjagaan ka’bah sehingga masyarakat Arab segan untuk mengganggu Suku
Qurays karena mereka juga memiliki kepentingan untuk melakukan haji di ka’bah. Produk
transaksi mereka adalah kulit, minyak wangi, kurma, minyak goreng, dan rempah-rempah
lainnya yang ditukarkan dengan dinar emas dan dirham perak persia. Rute perdagangan utama
mereka adalah Syam, Yaman, dan Irak. Selain berdagang dengan mengekspor barang, ada
satu hal yang terkenal pada saat itu, yaitu al-tsarid. Al-tsarid merupakan roti yang diremukkan
dan diberi kuah, makanan itu dijual oleh Hasyim dan menjadi makanan paling mahal bagi
jamaah haji yang datang.

Selain berdagang, Mekkah juga memiliki industri sebagai mata pencaharian. Darah
Thaif terkenal dengan indutsri kulit dan militernya.88
5. Kehidupan Madinah Sebelum Islam

Bersamaan dengan Makkah, Madinah juga merupakan kot ayang suci. Tempat di
mana Nabi Muhammad S.A.W ber-isra miraj ini jug amenjadi destinasi wajib bagi mereka
yang melakukan ibadah haji. Dan kini penulis akan menjelaskan singkat mengenai Madinah
sebelum datangnya Islam.

a. Nama Lain Madinah

87
Hakmin, SL. 2020. Sejarah Kebudayaan Islam. Jakarta: Kementrian Agama. 88 Saifullah, E.
2016. PEMBANGUNAN EKONOMI PADA MASA PEMERINTAHAN RASULULLAH SAW. Islamic
Banking, Volume 2 (1)
Madinah merupakan salah satu kota di Arab yang dahulunya bernama Yatsrib, namun
pada akhirnya diganti menjadi nama Madinah oleh Rasulullah SAW. Hal tersebut tercantum
dalam Hadis Riwayat Bukhari Muslim dengan sabda beliau yang memiliki arti, “Aku
diperintahkan (berhijrah ke) daerah yang akan melahap daerah-daerah lainnya. Daerah ini
mereka sebut Yatsrib, yaitu Madinah.” Selain Yatsrib, terdapat beberapa nama lain lagi untuk
Kota Madinah, yaitu Thabah. Penamaan Madinah sebagai Thabah tercatat dalam hadis yang
diriwayatkan oleh Imam Muslim dengan sabda beliau yang memiliki arti, “Sesungguhnya
Allâh menyebut kota Madinah dengan (nama) Thâbah.” Selanjutnya ada penamaan lain yaitu
Thaibah yang memiliki akar kata yang sama dengan Thabah yaitu at-Thayyib yang artinya
baik.89 Penamaan kata Thaibah tercantum di dalam hadis yang diriwayatkan oleh
Abdur-Razaq yang memiliki arti, “Ia adalah Thaibah, ia adalah Thaibah, ia adalah Thaibah”.90
Selanjutnya ada Ad-Daar yang tercantum dalam surat al-Hasyr ayat 9 yang emmiliki arti,
“Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman (Anshor) sebelum
(kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka (Anshor) 'mencintai' orang yang berhijrah kepada
mereka (Muhajirin).” Kata dari Kota Madinah dalam ayat tersebut menggunakan kata
ad-Daar.91

Selanjutnya selain Mekah, Madinah juga disebut sebagai Kota Haram, terletak pada
hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim yang berbunyi, “Sesungguhnya Nabi Ibrâhîm
menjadikan kota Mekah sebagai kota haram, dan sesungguhnya aku menjadikan Madinah
sebagai kota yang haram juga. [HR. Muslim]”. Dari hadis tersebut dapat diketahui bahwa
Allah juga sangat memuliakan kota ini.92

b. Suku/kabilah di Madinah
Di Yatsrib, terdapat beberapa masyarakat yang menghuni wilayah tersebut. Beberapa
masyarakat tersebut ialah Kaum Yastrib yang merupakan penduduk pertama wilayah tersebut,
kemudian Kaum Amalek, lalu Golongan Arab yang terdiri dari Suku Aus dan Khazraj, dan
Golongan Yahudi yang terdiri dari Bani Quraydha, Bani Nadhir dan Bani Qainuqa’. Kaum
Amalek merupakan kaum yang melakukan penyebaran di Jazirah Arab yang pada awalnya
menetap di Mesir, dan sempat menetap di Yaman lalu pindah ke Yatsrib dengan alasan tanah
Yatsrib sangat subur. Kemudian Bani Aus dan Khazraj. Awalnya kedua bani ini menetap di

89
https://almanhaj.or.id/4213-keutamaan-kota-madinah.html
90
https://ihram.co.id/berita/ow8gaa414/sudah-tahu-belum-inilah-nama-lain-kota-madinah
91
https://tafsirq.com/59-al-hasyr/ayat-9
92
https://almanhaj.or.id/4213-keutamaan-kota-madinah.html
Yaman, namun karena terjadinya banjir bandang, Bani Aus dan Khazraj pun pindah ke daerah
Yastrib. Kemudian Golongan Yahudi yang terdiri dari Bani Quraydha, Bani Nadhir dan
Bani Qainuqa’merupakan pindahan dari Palestina yang disebabkan oleh hegemoni orang
Romawi pada saat itu.93 Secara garis keturunan, Suku Aus dan Khazraj merupakan bagian dari
94
Arab Aribah dari Kabilah Kahlan, dan keduanya itu bersaudara. Untuk Golongan Yahudi
sendiri ada yang berpendapat bahwa mereka merupakan orang keturunan Badui yang
menganut Yahudi disebabkan oleh tentara misionaris yang kabur dari Romawi dan pergi ke
Arab.95

c. Agama di Madinah Sebelum Islam

Agama yang dianut oleh orang-orang Yatsrib adalah Hanifiyyah, Pagan, Yahudi, dan
Kristen. Agama Hanifiyyah merupakan agama penerus ajaran Nabi Ibrahim. Meskipun tidak
diketahui bagaimana agama ini berintegrasi, namun, dalam praktiknya secara keseluruhan,
agama ini merupakan agama yang percaya terhadap Tuhan Y.M.E, tidak menyembah berhala,
melakukan haji di depan kaabah, bersemedi, mandi besar saat junub, mengajarkan kebaikan,
dan juga puasa serta menyembelih hewan kurban.96 Sedangkan paganisme merupakan
kepercayaan yang kebanyakan dianut oleh orang Arab yang bermukim di Mekah. Di Madinah
sendiri yang masih menganut paganisme adalah Suku Aus dan Suku Khazraj, mereka
menyembah berhala yang bernama Manat yang dipahat dari batu dan menyerupai wanita.
Manat tersebut diletakkan di kawasan pantai Nabi Musallah menuju Qadid antara Yatsrib dan
Mekkah97 Dan kemudian Yahudi yang banyak dianut oleh penduduk mayoritas di Madinah,
yaitu suku Qainuqa, Bani Nâdhir, dan Bani Quraidha. Sedangkan Nasrani merupakan
minoritas dan dianut oleh Bani Najran.98
d. Kondisi Sosial Madinah Sebelum Islam

93
Suranta, AYFN. 2013. Heterogenitas Masyarakat Yatsrib. Skripsi. Jakarta: Universitas
Indonesia.94 Mubarok, AA. 2020. Sejarah Sosial Politik Arab: Dari Hegemoni Romawi-Persia
Hingga Kebangkitan
Arab Islam. Nalar: Jurnal Peradaban dan Pemikiran Islam, Volume 4 (1).
95
Fatmah, F. 2018. Yahudi Di Madinah: Kontribusinya Terhadap Nabi Muhammad Saw. Jurnal Living
Hadis, Volume 3 (1).
96
Suranta, AYFN. 2013. Heterogenitas Masyarakat Yatsrib. Skripsi. Jakarta: Universitas Indonesia.
97
Ibrahim, F, dkk.2020. Konstitusi Madinah dalam Membangun Civil Society. Jurnal Tapis: Jurnal
Teropong Aspirasi Politik Islam, Volume 16 (1).
98
Amirudin, MF. 2018. DAKWAH NABI MUHAMMAD DI MADINAH (Analisis Keberhasilan Dakwah
Nabi dalam Tinjauan Sosiologi). el-Ghiroh, Volume 15 (2).
Masyarakat Madinah merupakan masyarakat yang heterogen baik dari segi bangsa,
agama, maupun Budaya. Meskipun dibandingkan dengan nebara Arab lain Madinah termasuk
tempat yang jauh dari konflik, akan tetapi, watak mereka tidak jauh berbeda dari orang Arab
lainnya, yaitu sangat fanatik terhadap kesukuannya. Suku Aus dan Khazrajpun memulai
konflik dan peperangan yang berkepanjangan dengan alasan perebutan lahan perekonomian
dari Bangsa Yahudi. Dan karena peperangan antar suku ini, membuat posisi Yahudi menjadi
tidak aman, dan pada saat yang bersamaan, antara keluarga dari Bangsa Yahudi pun memiliki
maslaah internal. Akhirnya merekapun memutuskan untuk melakukan pemihakkan kepada
salah satu kaum. Karena hal inilah juga, Bangsa Yahudi pun akhirnya terpecah, karena Bani
Quraizhah dan Bani Nadhir mengikuti Aus sedangkan Bani Qainuqa mengikuti Khazraj.99
Namun meski begitu, pada akhirnya konflik tersebut mencapai kesepakatan dan persatuan,
meskipun terdiri dari berbagai macam kabilah, Madinah pun akhirnya dipimpin oleh satu klan
penguasa.

Selain itu, terdapat kesamaan lain yang dimiliki oleh masyarakat di Madinah dan
masyarakat di Mekah, yaitu stratifikasi sosial. Stratifikasi sosial di Madinah berdasarkan dari
status kehormatan keluarga. Urutan kelas tersebut berdasarkan dari status sosial yang
tertinggi kemudian yang terendah, dengan urutan pertama adalah pemuka agama (rijal al-din),
kemudian keturunan dan keluarga dari para pemimpin suku atau kabilah (sadah), kemudian
anggota dari para keluarga yang terhormat (asyraf), selanjutnya para anggota kesatuan perang
(muharib), kemudian para pedagang yang tidak memiliki latar belakang keluarga terhormat
namun dalam strata posisi pedagang ini masih bisa diperhitungkan, dan yang rendah dalam
sistem kasta ini adalah para pekerja kasar, tukang pikul, dan pekerja fisik. Sedangkan para
budak (abd) dan para pencari perlindungan merupakan kelompok yang menempati posisi
sosial yang paling rendah.

Dalam strata secara ekonomi sendiri terbagi menjadi 5 tingkatan sosial. Yang pertama
adalah orang yang memiliki kehormatan dan juga kaya raya ( mala ), lalu orang yang
terpandang (memperhitungkan status sosial) dan berkecukupan (saddah), selanjutnya adalah
orang mawali baik Arab maupun non Arab, kemudian kelompok shalik atau khula’a yang
merupakan kaum miskin yang diakibatkan oleh pengucilan dan pembatalan perjanjian oleh
kaum pelindung, dan yang paling terakhir adalah budak.100

99
Fatmah, F. 2018. Yahudi Di Madinah: Kontribusinya Terhadap Nabi Muhammad Saw. Jurnal Living
Hadis, Volume 3 (1).
100
Suranta, AYFN. 2013. Heterogenitas Masyarakat Yatsrib. Skripsi. Jakarta: Universitas Indonesia.
e. Budaya Madinah Sebelum Islam

Meskipun berasal dari bangsa dan agama yang berbeda, masyarakat Madinah
menggunakan Bahasa Arab sebagai alat komunikasi sehari-hari dan sebagai bahasa
pemersatu. Selain itu juga, meskipun masih banyak orang Madinah yang menganut ajaran
Paganisme, namun dengan seringnya berinteraksi dengan masyarakat Yahudi, lama kelamaan
Suku Aus dan Khazraj pun terpengaruh oleh ajaran Yahudi dan nilai paganisme mulai
menjadi luntur, karena itu pula Islam dapat lebih diterima oleh masyarakat Madinah karena
masih memiliki satu konsep yang sama dengan agama Yahudi.

Sebagai masyarakat Arab, masyarakat Madinah juga sangat menyukai puisi. Beberapa
penyair dari Madinah terutama orang-orang Yahudi adalah Samuel bin Farid bin Adiya, Abu
alZabbal, Dirham bin Zayd, Aws bin Awfa, Sammak, Salam bin Misykam, Kinanah bin Abu
alHaqiq, Abu Atabah, Abu Yasir, Abu Qarfa’, ‘Amr bin Abu Shakhr bin Abu Jurtsum, Abu
Hamdhah, Ka’ab bin Said, Ka’ab bin Asyraf, Syuraih bin Imran, Sa’ya bin Gharidh, Malik
bin Umar, Basmir bin Arkan, Samir bin Arkan, Abu Qais ibn Rifa’ah, Abu Dzayyal. Dari
semua itu juga terdapat seorang penyair yang cukup dikenal dan memiliki banyak karya puisi
yakni Rabi’ bin Abu al-Haqiq.

Selanjutnya selain yang disebutkan di atas, seperti yang kita ketahui bahwa
masyarakat Arab termasuk Madinah sangat mencintai suku dan kabilahnya masing-masing.
Dengan penentuan pemimpin kabilah menggunakan cara musyawarah anggota
kabilah-kabilah tersebut, dan biasanya keturunan tertua dari pemimpin sebelumnya lah yang
akan mewarisi kekuasaan kabilah. Pembagian kesukuan dan kabilah ini sudah pasti
berdasarkan hubungan darah. Namun, ternyata selain hubungan darah terdapat cara lain agar
mendapatkan kekerabatan dalam kabilah, yaitu Dengan cara makan bersama sambil
meminum tetes darah dari klan tertentu, atau bisa juga menggabungkan kerjasama antar klan.
Cara-cara tersebut biasanya untuk budak yang telah dimerdekakan oleh tuannya dan masih
ingin memiliki kekerabatan dengan klan tuannya. Penggabungan kerjasama dan perlindungan
oleh klan yang lebih tinggi statusnya biasa disebut dengan dakhil.101

f. Ekonomi Madinah Sebelum Islam

Kegiatan ekonomi di Madinah sebelum Islam dibagi menjadi 2, yaitu perdagangan


dan juga pertanian. Pertanian merupakan sektor utama pada perekonomian di Madinah,
101
Suranta, AYFN. 2013. Heterogenitas Masyarakat Yatsrib. Skripsi. Jakarta: Universitas Indonesia.
karena Madinah pada saat itu memiliki tanah yang subur yang mengandung mineral dan debu
vulkanik, juga tersebarnya banyak oase sehingga Tanah Madinah sangat cocok sebagai
tempat bercocok tanam. Hasil dari bercocok tanam tersebut berupa kurma, biji-bijian seperti
gandum dan jewawut dan juga sayur mayur. Pohon kurma sendiri di Madinah dimanfaatkan
sebagai kebutuhan pangan dan bahan bangunan, kerajinan, bahan bakar, serta makanan
ternak. 102

Selanjutnya perdagangan. Secara keseluruhan, di Jazirah Arab, perdagangan


merupakan kegiatan ekonomi yang pasti dilakukan, termasuk dengan masyarakat yang tinggal
di Yatsrib. Yatsrib sendiri juga memiliki pasar yang sangat ramai dikunjungi oleh
kafilah-kafilah dari luar. Suku di Yatsrib yang melakukan perdagangan ini adalah Suku Auz
dan Khazraj.103 Dalam melakukan perdagangan terutama menjual hasil pertaniannya,
Masyarakat Madinah saat itu menggunakan cara-cara muzara’ah, mu`ajarah, muzabanah,
muhaqalah, mukhabarah dan mu’awamah. Yang mana di antara 6 cara tersebut terdapat
beberapa di antaranya masih digunakan saat Islam mulai masuk ke dalam sendi kehidupan di
Madinah.104

6. Syam/Suriah Sebelum Islam

Syam yang kini dikenal sebagai The Great Syria juga termasuk salah satu wilayah di
Arab yang tidak dapat dilewatkan sejarahnya. Berikut sedikit penggalan sejarah mengenai
Syam dan Suriah sebelum Islam.

a. Nama Syam/Suriah
Pada awalnya, Damaskus memiliki julukan dengan nama Syam. Syam sendiri merupakan
nama yang diambil dari kata syem yang dipercaya berasal dari nama anak tertua Nabi Nuh
A.S. Namun pada akhirnya, nama Syam tidak hanya diberikan kepada wilayah Damaskus
saja, namun juga diberikan kepada Suriah, Palestina, Yordania, dan Lebanon. Yang mana
keseluruhan negeri tersebut disebut juga sebagai Suriah Raya. 105 Sedangkan banyak ahli

102
Sairazi, AH. 2019. Kondisi Geografis, Sosial, Politik, dan Hukum di Makkah dan Madinah Pada
Masa Awal Islam. Journal of Islamic and Law Studies, Volume 3 (1).
103
Suranta, AYFN. 2013. Heterogenitas Masyarakat Yatsrib. Skripsi. Jakarta: Universitas Indonesia.
104
Sairazi, AH. 2019. Kondisi Geografis, Sosial, Politik, dan Hukum di Makkah dan Madinah Pada
Masa Awal Islam. Journal of Islamic and Law Studies, Volume 3 (1).
105
Syahraeni, A. 2016. Islam di Suriah. Jurnal Rihlah, Vol V(2).
sejarah mengatakan bahwa nama Suriah pertama kali muncul pada tahun 612SM setelah
Kekaisaran Asyur runtuh, akan tetapi, di bagian barat wilayah tersebut masih dikenal sebagai
Asyur dan mulai dikenal sebagai Suriah saat Kekaisaran Seleukus memimpin. Dari beberapa
jejak sejarah pun banyak yang mengatakan bahwa Suriah berasal dari kata Surya atau sur, yng
berarti kota yang dikelilingi tembok pertahanan.106

b. Penguasaan Suriah

Pada awalnya, Suriah didiami oleh orang-orang yang berasal dari bangsa Semit dari tahun
5000 SM.Peradaban bangsa-bangsa Semit yang mendiami Suriah di antaranya ada
Akkadiyah, Amuriyah, Assyria, Babilonia, dan Aramiyah. Sekittar 3000-2000 SM Suriah
dikuasai oleh Kerajaan dari Kota Ebla dan Mari. Pada tahun 732 SM wilayah Suriah jatuh ke
tangan Assyria. Kemudian pada tahun 572 SM Babylonia berhasil menguasai wilayah
tersebut. Kemudian pada tahun 538 wilayah ini berhasil jatuh ke tangan Raja Cyrus dari
Persia. Pada tahun 333 SM, Raja Alexander Agung dari Makedonia merebut Syria dari tangan
Raja Cyrus. Kemudian sekitar tahun 64 SM Romawi dapat menaklukan Suriah dan pada
tahun 635M Suriah dikuasai oleh Bizantium.107 Pada tahun 637 M, Islam menaklukan
Bizantium dan menguasai Suriah. Kemudian pada tahun 1516 M Ottoman menguasai Suriah
hingga tahun 1918M.108

c. Suriah di Bawah Persia

Seperti yang diketahui sebelumnya bahwa perdaban Suriah sudah sangat berkembang ribuan
sebelum Masehi ditetapkan. Pada saat itu kerajaan-kerajaan lokal bangsa Semit yang
berkuasa. Dan pada saat kekuasaan Asyhur jatuh, Bangsa Babilonia mengambil alih
kekuasaan, namun pada tahun 539 SM, Persia di bawah kepemimpinan Raja Cyrus
menaklukan Babilonia dan setelahnya Suriah jatuh di bawah tangan Persia. Dan tindakan Raja
Cyrus yang paling dikenal adalah beliau mengembalikan Bangsa Yahudi ke tanah airnya dan
kembali membangun kuil mereka di Yerussalem.

106
Operator. 2016. Bersaing Untuk Menguasai Permata dari Timur. Diakses melalui
https://www.republika.co.id/berita/o26a0e1/bersaing-untuk-menguasai-permata-dari-timur107
Operator. 2016. Bersaing Untuk Menguasai Permata dari Timur. Diakses melalui
https://www.republika.co.id/berita/o26a0e1/bersaing-untuk-menguasai-permata-dari-timur 108
2017. Suriah. Diakses melalui https://www.history.com/topics/middle-east/the-history-of-syria
Di bawah pimpinan Raja Darius yang memerintah dari tahun 522 SM hingga 486 SM,
seluruh Suriah digabungkan ke dalam satu provinsi besar atau satrapy yang ber-ibu kota di
Damaskus. Wilayah-wilayah tersebut merupakan wilayah kekuasaan Persia dan mereka harus
loyal terhadap Persia. Akan tetapi, meskipun di bawah kekuasaan, otonomi daerah
masing-masing dijalankan dan diperbolehkan, hingga membuat wilayah-wilayah tersebut
damai selama berpuluh-puluh tahun. Namun pada tahun 345 SM, Kota Sidon hancur
dikarenakan pemberontakan dari orang-orang Fenisia.109

d. Syam di Bawah Seuleuka

Setelah satu dekade menguasai Suriah, Alexandder Agung berhasil merebut kekuasaan Persia
di Suriah pada tahun 332 SM. Dan pada tahun 323 SM setelah Alexander meninggal,
kekuasaan dibagi kepada para jenderalnya. Seuleukus menguasai Suriah Utara sedangkan
Ptolemeus menguasai Mesir, dan daerah selatan. Di bawah kepemimpinan Seulukus dan
keturunannya, Suriah Utara akhirnya menjadi pusat peradaban helenistik dan mendirikan
berbagai kota bergaya Yunani. Seperti halnya ibu kotanya, Antiokhia. Karena al ini juga yang
menarik pada pendatang dari Yunani untuk menetap di Suriah utara.

Berbeda dengan bagian utara, Suriah Selatan tidak terlalu terpengaruh oleh budaya
Helenistik. Kemduian setelah tahun 200 SM, Raja Seuleka, Antiokhia berhasil merebut
wilayah Utara dan memaksakan helenistik di sana. Namun, bukannya kian menyebar justru
masyarakat setempat terutama kaum Yahudi memberontak dan berhasil melawan
pemerintahan Seuleka.110

e. Syam di Bawah Romawi


Pada tahun 63 SM, Roma di bawah pimpinan Pompey Agung membersihkan habis sisa dari
Kekaisaran Seuleuka dan disatukan menjadi Yudea. Namun pada tahun 47 SM, Pompey
Agung dibunuh dan digantikan oleh Julius Cesar dan setelah itu Antipater yang sebelumnya
merupakan teman dari Pompey Agung yang kemudian mengubah haluan kesetiaan dan
membantu Julius Ceasar, mendapatkan imbalan yaitu dijadikannya Antipater sebagai
gubernur Judea. Namun pada tahun 43 SM, Antipater dikudeta oleh orang-orang yang

109
History of Ancient Syria. Ensiklopedia. Diakses melalui
https://www.timemaps.com/encyclopedia/history-of-syria/
110
https://www.timemaps.com/encyclopedia/history-of-syria/
membenci Roma, dan bahkan mereka mengundang Parthia, musuh besar Roma untuk
menduduki Judea.

Melihat krisis sedang melanda, Herodes, anak dari Antipater mengajukan diri untuk
memimpin Yudea dan akan setia terhadap Roma. Akhirnya diangkat Herodes menjadi
pemimpin Yudea, dan dia berkuasa selama 37 tahun. 111

f. Syam di Bawah Romawi Timur

Byzantium atau Romawi Timur merupakan kekaisaran yang menyatakan diri mereka
sebagai orang Roman dengan menggabungkan kebudayaan Romawi dan Yunani. Sejak awal
kekaisaran, wilayah kekuasaan mereka adalah Mesir, Suriah, Yordania, Lebanon, dan
Palestin.112 Kekaisaran Bizantium ini sangat membenci orang Yahudi karena dianggap orang
Yahudilah yang telah mensalib Yesus, maka pada saat itu banyak terjadi pembunuhan
113
terhadap orang Yahudi. Dan pada tahun 610, Heraclius berhasil menumbangkan Phocas
yang dikenal sebagai seorang tiran.114 Akan tetapi pada saat mulai memimpin Persia terus
mendesak Bizantium hingga berhasil menduduki Damaskus dan Yerussalem serta
memindahkan salib sejati ke ctesiphon.115 Bizantium pun membalas serangan Persia dan
116
berhasil menghancurkannya di Ninawe pada tahun 627M. Akan tetapi, hal ini membuat
mereka lengah dan rentan diserbu oleh Kaum muslim. Dan dalam peperangan Yarmuk, Islam
menang atas Romawi dan wilayah Yordania, Suriah, Palestina menjadi kekuasaan Islam pada
saat itu.117

g. Lebanon Palestina dan Yordania


1. Lebanon

Lebanon merupakan negara yang terletak di tepi timur laut mediteranian. Lebanon sendiri
memiliki 3 nama resmi yaitu Lebanese Republic dalam bahasa Inggris, Al-Jumhuriyah
Al-Lubnaniyah dalam bahasa Arab, dan Republique de Libaneise dalam bahasa Prancis.
Lebanon berbatasan dengan Suriah di sebelah utara dan timur kemudian berbatasan dengan
Israel di sebelah selatan. Keragaman sekte agama di Lebanon ini lumayan sangat banyak,
terdapat 4 sekte Islam, yaitu Sunni, Syiah, Druze dan Alawit dan sekte Kristen yaitu Maronit,
Katolik Roma, Katolik Ortodok dan Protestan.4

Nama Lebanon sendiri muncul pertama kali pada tahun 3000SM sebagai kelompok
pedalaman hutan lebat. Penduduknya pada saat itu terdiri dari Bangsa Kanaan, Semit, dan
orang Yahudi. Orang-orang Yunani menyebut mereka sebagai fenes karena pewarna ungu
yang dijual oleh orang Lebanon pada saat itu. Penduduk asal ini pada awalnya menyebut diri
mereka sebagai orang-orang Sidon dengan negara mereka bernama Lebanon. Pada saat itu
perdagangan merupakan sektor unggul di negara Lebanon, sehingga menyebabkan
dibangunnya beberapa kota untuk perdagangan. Seperti halnya wilayah Tirus dan Sidon yang
merupakan pusat maritim dan perdagangan. Sedangkan Gubla dan Berytus merupakan pusat
perdagangan dan keagamaan. Pada awalnya, sejak tahun 2686 hingga 2181 SM hubungan
Lebanon dengan Mesir sangat baik terutama dalam perdagangan. Akan tetapi, sebelum akhir
abad ke-17 SM, Hykoss yang merupakan orang Semit nomaden berhasil menaklukan Mesir.
Dan pada tahun 1570-45 SM Ahmose memimpin perlawanan kepada Hykoss dan di tahun
1490-36 SM saat pemerintahan di bawah Firaun Tuthomes III, Mesir berhasil menginvasi
Suriah, meruntuhkan Hykoss dan memasukkan Lebanon ke bawah daerah kekuasanya.5

Pada awalnya, wilayah yang dinamai Lebanon ini masih satu kesatuan dengan Suriah di
bawah nama The Great Syria. Setelah dikuasai Bangsa Mesir, pada abad ke-6, wilayah Suriah
dikuasai oleh Bangsa Persia di bawah Kekaisaran Iskandar Agung dan selanjutnya Persia
ditaklukan oleh Romawi pada abad ke-4 SM, dan selanjutnya wilayah Suriah berhasil direbut
dan dikuasai oleh Byzantium pada abad ke-4 setelah Masehi. Kemudian pada tahun 634 M
Arab Muslim berhasil merebut Suriah dari Byzantium, dan pada tahun 661-750 M Dinasti
Umawi memerintah Suriah kemudian saling berganti kekuasaan dari Arab Muslim menjadi

4
https://kemlu.go.id/beirut/id/read/tentang-lebanon/219/information-sheet
5
http://countrystudies.us/lebanon/4.htm
tentara salib yang berkuasa berikutnya Mongol dan kemudian Mamluk, hingga akhirnya
kekuasaan Ottoman yang memegang kendali wilayah ini dari tahun 1516-1920. Setelah kalah
dalam perang dunia, pada tahun 1920, terjadi perjanjian Sevres yang memindahkan kekuasaan
Suriah Raya di bawah kendali Prancis. Dengan branding sebagai penyelamat umat Kristen,
Prancis berhasil memecah wilayah Suriah Raya menjadi Suriah dan Lebanon dengan
penduduk mayoritas Lebanon adalah Kristen Maronit. Pada tahun 1925 Dewan Perwakilan
Lebanon membentuk rancangan undang-undang yang kemudian disahkan oleh Komisaris
Tinggi pada bulan Mei 1926. Pada tahun 1943, Suriah dan Lebann mendapatkan kemerdekaan
sementara dari Perancis, dan baru pada tanggal 26 November 1941 lah Lebanon mendapatkan
kemerdekaannya dengan Alfred Necchache sebagai presidennya. 6

2. Palestina

Pada zaman dahulu, Palestina dikenal sebagai wilayah Kanaan dan istilah Palestina pada
awalnya sbeutan untuk bagian selatan Kanaan yang ditinggali oleh orang-orang filistin.
Orang-orang Filistin diperkirakan datang pada zaman perunggu di tahun 1276 SM yang
menetap di dataran pantai selatan Laut Mediteranian.7 Nama Palestin sendiri pertama kali
disebut oleh Herodotus, sejarawan asal Yunani. Sekitar tahun 3000 SM, Bangsa Semit
memasuki wilayah Palestina kemudian disusul dengan Bangsa Amorid pada tahun 2500 SM,
lalu Yahudi pada tahun 1400 SM, Philistin pada tahun 1200 SM, Persia pada tahun 538 SM,
Yunani di tahun 332 SM, Romawi pada tahun 63 M, kemudian Arab pada tahun 638 M, Turki
pada tahun 1517 M, dan kemudian Inggris pada tahun 1918 M.

Saat Bangsa Yahudi merebut wilayah Palestina dari Filistin, Yahudi menganggap Palestina
merupakan tanahnya, ditambah dengan ujaran dalam kitab mereka yang menyatakan bahwa
Tuhan menghadiahkan tanah Palestin untuk Ibrahim, nenek moyang Bangsa Yahudi dan Arab
yang kemudian membuat orang Yahudi menganggap bahwa siapapun yang menempati tanah
itu selain mereka, orang tersebut merupakan penjajah. Lalu pada tahun 135 M, tentara
Romawi membakar Jerussalem dan menghancurkan eksistensi Bangsa Yahudi sehingga
Bangsa Yahudi yang tersisa pun akhirnya menyebar ke seluruh penjuru. Saat Bangsa Yahudi
berdiaspora, orang Arab justru mendiami tempat-tempat kosong di Palestina, ditambah saat
Islam dapat menaklukan Romawi pada tahun 683 M. Dan dimulai dari saat itulah penduduk

6
Widodo,A. 2015. KEPENTINGAN SURIAH MENJALIN HUBUNGAN DIPLOMATIK DENGAN
LEBANON. JOM FISIP, Vol 2(2)
7
Mark, J J. 2018. Palestine. Ensiklopedia yang diakses melalui https://www.worldhistory.org/palestine/
Arab menempati wilayah Palestina. Namun, orang-orang Yahudi dengan identitas Israel
kembali lagi untuk merebut wilayah yang dianggap miliknya itu. Dengan bantuan Amerika
dan Inggris yang membalas budi kepada Yahudi karena telah membantu mereka selama
Perang Dunia 1 dan 2, kemudian dengan dukungan mereka terutama pernyataan yang
dikemukakan oleh mentri luar negeri Inggris, Ilord Balfour yang membuat Negara Israel
terbentuk dan kemudian menciptakan konflik perebutan wilayah yang berkepanjangan hingga
sekarang. Pada saat itu, Bangsa Palestina yang ingin lepas dari daerah konflik pun menjadi
pengungsi di negara lain seperti Yordania, Syiria, Lebanon, dan Mesir. Kesulitan Bangsa Arab
dalam menghadapi Israel disebabkan oleh faktor utama yaitu Isarael mendapatkan dukungan
dari negara-negara imperialis seperti seperti Inggris, Amerika, Rusia dan Perancis. 8

Sedangkan untuk Yerussalem sendiri merupakan kota tertua di dunia yang terletak di
Pegunungan Yudea antara Laut Tengah dan Laut Mati. Pada awalnya Bangsa Kanaan dari
Arab menempati wilayah ini dan memberinya nama sebagai Yord Saleem. Dalam sejarahnya,
setelah menghadapi Firaun di Mesir, Bani Israil berpindah ke wilayah Palestina dan pada saat
zamannya Nabi Daud A.S, beliau memindahkan ibu kota kerajaannya ke al-Quds. Setelah
kekuasan Nabi Sulaiman berhasil, kerajaannya terbagi menjadi dua yaitu kerajaan Israel di
utara Palestina (923-721 SM) beribu kota Nablus dan kerajaanYahuda (923-586) yang beribu
kota al-Quds. Namun, al-Quds ini beberapa kali telah dihancurkan seperti pada tahun 722 SM,
Bangsa Assuriyah menghancurkan Kerajaan Israel di utara Palestina, kemudian pada 586 SM,
Bangsa Babylonia menghancurkan al-Quds, kemudian setelah itu bangsa israil mendapatkan
otonominya kemudian hilang lagi dari Bangsa Persia, selanjutnya Romawi masuk dan karena
Bangsa Israel terus memberontak akhirnya wilayah al-Quds dilululantahkan oleh Romawi.
Dan setelah perebutan yang panjang itu pada akhirnya Khalifah Umar bin Khatab merebut
wilayah al-Quds dari Bangsa Romawi.9

3. Yordania

8
Islamiyah, N. 2016. ASPEK HISTORIS PERANAN PBB DALAM PENYELESAIAN KONFLIK
PALESTINAISRAEL 1967-1995. AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah, Vol. 4 (3)
9
Sakinah, K. 2020. Sejarah Pembentukan Yerusalem atau Al-Quds. Diakses melalui
https://www.republika.co.id/berita/q5vub6366/sejarah-pembentukan-yerusalem-atau-alquds-part1
Yordania merupakan negara Arab di Asia Barat yang wilayahnya meliputi gurun Suriah
sampai Teluk Aqaba. Yordania berbatasan dengan Suriah di Utara, Irak di Timur, Palestina
dan Israel di Barat, dan berbatasan dengan Arab Saudi di Timur serta Selatannya.10 Karena
lokasinya yang berada di tengah, Yordania kuno mengalami beberapa kali perpindahan
tangan. Sebagian wilayahnya juga milik kerajaan lain seperti kekuasaan Irak kuno,
sebagiannya lagi juga termasuk Kerajaan Sumeria, Akkadia, Babilonia, Asiria, dan
Mesopotamia. Orang-orang Mesir juga tertarik untuk melebarkan sayap kekuasannya dan
kebudayaannya ke Yordania, sementara Kerajaan Nabatean membangun kerajaan setelah
bermigrasi dari selatan.11 Kemudian pada tahun 106 M Romawi berhasil menguasai Jordan
dan menghancurkan kekuasan Nabatean, dan Romawi terus menguasai daerah ini hingga 250
tahun kemudian saat gempa menghancurkan Yordania dan kemudian berganti menjadi
Bizantium yang menguasai daerah ini.12 Dan bermula dari pertengahan abad ke-7 M, Bangsa
Arab berganti-gantian menguasai wilayah Yordania. 13

h. Peradaban Hyksos

1. Nama Hyksos

Hyksos merupakan nama dinasti dari Palestina yang menguasai Mesir Utara. Nama Hyksos
sendiri, menurut sejarawan Yahudi, yaitu Flavius Josephus memiliki arti sebagai gembala raja
atau gembala tawanan. Namun, dalam penafsiran tersebut terdapat kekeliruan menganggap
Bangsa Hyksos adalah orang Ibrani, karena Bangsa Hyksos sendiri pada akhirnya
diidentifikasi sebagai Bangsa Semit yang datang dari Asia Barat. Dan ada yang berpendapat
juga bahwa Hyksos sebenarnya berasal dari kata heqa-khase yang berarti penguasa negeri
asing. 14

2. Kondisi Mesir Sebelum ditaklukan Bangsa Hyksos

Sebelum Hyksos menaklukan Mesir, sudah terbangun sistem politik kerajaan di sana. Pada
awalnya, komunitas-komunitas di daerah Mesir sebagaib pemerintahan desa yang menurit
bahasa Yunaninya disebut sebagai nomen. Membutuhkan waktu selama 600 tahun, dari mulai
tahun 4000 SM hingga 3400 SM untuk terbentuknya satu kerajaan besar. Karena pada awal

10
https://kemlu.go.id/amman/id/pages/sekilas_yordania/2411/etc-menu
11
http://www.jordanembassyus.org/page/history
12
https://www.history.com/topics/ancient-middle-east/petra
13
http://www.jordanembassyus.org/page/history
14
https://www.britannica.com/topic/Hyksos-Egyptian-dynasty/additional-info#history
tahun 4000 SM, terjadinya proses persatuan desa-desa menjadi kota-kota dan berkembang lagi
menjadi dua kerajaan yang besar, yaitu Mesir Hulu dan Hilir. Dan pada tahun 3400 SM, Raja
Menes menyatukan dua kerajaan tersebut menjadi satu bentuk kerajaan Mesir. Pemimpin
Mesir diberi gelar Firaun yang memimpin secara mutlak dan menguasai selurih bidang baik
sipil, militer hingga agama. Sejak tahun 3400 SM, Mesir sudah dipimpin oleh kurang lebih 30
dinasti dengan dibagi menjadi tiga zaman, yaitu Kerajaan Mesir Tua yang berpusat di
Memphis, Kerajaan Mesir tengah di Awaris, dan Kerajaan Mesir baru di Thebe.

Kerajaan Mesir Tua berdiri setelah Menes berhasil menyatukan Kerajaan Mesir Hulu dan
Hilir. Pada tahun ini sudah dibangun piramida-piramida terkenal seperti piramida Sakarah dar
Firaun Joser. Pada tahun 2500 SM, pemerintahan Mesir Tua mengalami kehancuran, ditambah
dengan serangan-serangan dari Asia kecil dan perpecahan di antara pejabat menyebabkan
dinasti ini akhirnya runtuh.

Kerajaan Mesir Tengah kembali dibangun oleh Seotris III dengan memperhatikan pertanian
seperti membangun irigasi, membuka lahan, dan membuat waduk. Ia bahkan membuka relasi
dagang dengan Syria, Pulau Kretos dan Palestina. Pada zaman ini Mesir berhasil memperluas
wilayah hingga Ethiopia. Namun pada tahun 1800 SM, Mesir dapat ditaklukan oleh Bangsa
Hyksos.15

3. Kedatangan Hyksos

Seperti yang dibahas pada poin sebelumnya, setelah penguasaan Mesir mengalami celah,
Mesir pun dikuasai oleh Bangsa Hyksos. Pada awalnya, merujuk dari catatan Manetho,
Hyksos digambarkan sebagai kaum barbarian yang menginvasi menggunakan kereta perang
dan menghancurkan Mesir. Hal ini juga sempat dipercayai oleh Josephus dan membuat sedikit
kekeliruan terhadap sejarah. Namun pada akhirnya terungkap bahwa penggambaran jelek
Hyksos hanyalah sebagai propaganda penguasa Mesir untuk menggulingkan dan mengusir
Hyksos dari tanah Mesir. Karena kenyataannya, Hyksos memasuki Mesir secara bertahap dan
tidak seheboh yang diceritakan oleh Manetho.

Pada pemerintahan ke-12 Mesir, Raja Amenemhat I (1991-1962 SM) berhasil


mengembangkan peradaban di Mesir, sehingga dicap sebagai "Zaman Klasik" Mesir. Pada
masa pemerintahan ini juga Mesir disatukan dengan memindahkan ibu kota di Thebes ke

15
Susmihara. 2017. Sejarah Peradaban Dunia 1. Alauddin University Press: Makassar.
lokasi yang berada tepat di tengah antara hulu dan hilir yang kemudian dianamai menjadi
Iti-tawi. Akan tetapi, pada dinasti ke-13, pemerintahan Mesir mulai melemah ditambah
dengan dipindahkannya kembali ibu kota dari Iti-tawi menjadi ke Thebes. Hal itu
menyebabkan mudahnya pengaruh dominan yang masuk ke daerah Mesir Hilir. Di sana
terdapat kota pelabuhan Avaris yang menarik perhatian orang-orang Asiatik, hal ini membuat
Bangsa Hyksos secara bertahap menetap di Mesir bagian Hilir yang lama kelamaan dapat
menguasai Delta Timur. Setelah penguasaannya di Delta Timur. Bangsa Hyksos pun pindah ke
utara dan melakukan perjanjian dan juga kontrak dengan para nonmark (gubernur) di
sejumlah daerah di wilayah Mesir Hilir hingga pada akhirnya mereka dapat menguasai
sebagian besar tanah dan menggunakan kekuasaan politik mereka.16

4. Hyksos Menguasai Mesir

Tidak seperti yang dipropagandakan, Hyksos tidak menguasai seluruh mesir. Kekuasaannya
hanya meliputi wilayah Selatan sampai Abydos dan Mesir Hilir. Pusat kekuasaan mereka
berada di Avaris. Hyksos membangun dinasti ke-15 di Mesir, namun catatan mengenai
keberadaan Hyksos sebagian besar telah dilenyapkan. Catatan mengenai raja hanya tersisa di
prasasti yang ditemukan di Kota Avaris. Raja tersebut adalah Sakir-Har, Khyan, Khamudi, dan
yang paling terkenal, Apepi. Apepi dinamai dengan menggunakan Bahasa Mesir yang
memiliki pengertian sebagai musuh dewa. 17

5. Keruntuhan Kekuasaan Hyksos

Menurut catatn Mesir Kuno, awal mula pemberontakan terhadap Hyksos yang dilakukan oleh
Mesir dikarenakan Raja Hyksos mengeluhkan suara kudanil di kolam suci Thebes
mengganggu tidutnya, yang padahal jarak antara kediaman raja dengan kolam suci sangat
jauh, sekitar 644 km jaraknya. Dan dengan keluhan tersebut, Raja Hyksos memerintahkan
untuk menghancurkan kolam suci tersebut. Dan permintaan tersebut membuat Seqenenre taa
II merasa terhina, menurut catatannya, kejadian inilah yang mengawali terjadinya perang
antara Hyksos dan Mesir.

Peperangan terjadi antara pasukan Seqenenre taa I dengan Hyksos. Namun, Seqenenre taa I
tewas di peperangan dengan menghasilkan bekas-bekas luka yang sangat brutal. Setelah

16
https://www.worldhistory.org/Hyksos/
17
Mark, J J. 2007. Hyksos. Diakses melalui https://www.worldhistory.org/Hyksos/
seqenenre taa I meninggal, anaknya Kamose menggantikan posisinya, dan pada saat putranya,
Ahmose I dewasa, beliau menggantikan posisi saudaranya dan lanjut memerangi Hyksos
dengan hasil yang memuaskan bagi Mesir, yaitu Hyksos dipukul mundur dan diusir dari
wilayah Mesir.18

6. Mesir Dinasti ke-18

Pada dinastu ke-18, Mesir dapat merebut kembali kekuasaannya atas wilayah Mesir dari
Bangsa Hyksos di bawah kepemimpinan Ahmose. Dan pada periode Moses III, peradaban
Mesir sangatlah maju. Mesir dapat menaklukan Palestina, Suriah, Fenisia, dan kawasan
Siprus. Pada masa ini, Thebes juga berubah menjadi kota yang sangat kaya yang dihiasi
dengan kuil-kuil serta rumah-rumah yang indah. Namun pada kekuasaan Amenhotep III,
Mesir mengalami kemunduran yang ditandai dengan kehilangan teritorial dan kontroversi
agama.19

7. Peninggalan Kaum Hyksos

Meskipun dikatakan sebagai bangsa yang barbar, namun penguasaan Hyksos atas Mesir
nyatanya membawa perubahan baru di Mesir. Teknologi orang Hyksos lebih maju daripada di
Mesir, sehingga setelah Hyksos diusir, Mesir dapat memanfaatkan warisa teknologi dari
orang Hyksos. Teknologi tersebut diantaranya adalah busur komposit, kereta yang ditarik
dengan kuda, perunggu, belati, pedang pendek, irigasi, roda tembikar, alat tenun vertikal,
budidaya tanaman, dan lain sebagainya.20

I. Quraisy
II. Nama Quraisy

Terdapat beberapa pendapat mengenai penamaan suku Quraisy yang merupakan suku
dari Nabi Muhammad ini. Pendapat pertama, dalam buku yang memiliki judul terjemahan
“Kaum Quraisy Pra-Islam: Peranannya dalam Politik, Ekonomi, dan Keagamaan” yang

18
Priyambodo, U. 2021. Firaun Ini Mati Secara Brutal di Medang Perang, Siapakah Dia? Diakses
melalui:
https://nationalgeographic.grid.id/amp/132564365/firaun-mesir-ini-mati-secara-brutal-di-meda
n-perang-siapakah-dia?page=2
19
Umar, M. 2009. Mesopotamia dan Mesir Kuno: Awal Petadaban Dunia. Jurnal el-Haralah, II (3).
20
Mark, J J. 2007. Hyksos. Diakses melalui https://www.worldhistory.org/Hyksos/
diterbitkan oleh Daar al-Mirrikh Riyadh Saudi menuliskan bahwa nama Quraisy berasal dari
Quraisy bin Badr bin Yakhluud bin al-Haarits bin Yakhluud bin al-Nadlr bin Kinanah yang
merupakan orang yang mendirikan bani Kinaah. Pendapat berikutnya mengenai penamaan
Quraisy dalam buku yang sama menyebutkan bahwa penamaan Quraisy berasal dari kata
taqarrush yang artinya kumpulan. Diambil kata tersebut berdasarkan peristiwa di mana
Qushay mengumpulkan berbagai suku Arab di Mekah. Versi ketiga dari penamaan ini berasal
dari pengecilan (tashgiir) dari kata qursh yang artinya ikan besar sejenis hiu. Versi selanjutnya
menyebutkan bahwa kata quraisy merupakan muraadif (sinonim) dari kata taqriish yang
berarti taftiish (memeriksa), hal ini disebabkan karena Nadir bin Kinanah selalu memeriksa
apakah kebutuhan orang Mekah terutama orang kurang mampu terpenuhi.

Versi kelima menyatakan bahwa quraisy berasal dari kata taqarrush al maal yang
berarti mengumpulkan uang dengan melakukan perdagangan, hal ini didasari dari sikap orang
Quraisy yang memang mencari nafkah terbesarnya adalah berdagang dan menghindari
perbuata seperti mencuri maupun membegal. Namun, meskipun banyak pendapat berbeda
mengenai asal-usul nama Quraisy ini, terdapat satu pendapat yang sangat diyakini dibanding
pendapat lainnya, yaitu kata Quraisy yang berasal dari kata taqarrush dengan sebab Qushay
mengumpulkan suku-suku Arab di Mekah setelah menang dari perebutan wilayah di tanah
suci itu dan mulai menata baik tata wilayah maupun tata sosial, seperti mendirikan bangunan
permanen, dan mulai membentuk pembagian tugas dalam penjagaan dan pengurusan ka’bah.21

Suku ini juga termasuk yang sangat spesial karena diabadikan dalam al-Quran dengan
nama yang sama, yaitu surat al-Quraisy. Surat ini menggambarkan bagaimana tradisi suku
Quraisy terdahulu.22

III. Silsilah Suku Quraisy

Suku Quraisy merupakan suku tempat di mana Rasulullah S.A.W lahir. Dalam Suku
Quraisy sendiri memiliki 10 bani/klan/marga dan beberapa sub klannya, beberapa klan dan
subklan dari Suku Quraisy adalah bani Hasyim yang merupakan keluarga dari Nabi

21
Artikel. 2018. Diakses melalui
https://pwmu.co/56488/03/10/suku-yang-diabadikan-sebagai-nama-surat-al-quran-berikut-6-asal-muas
al-penyebutan-quraisy/
22
https://quran.kemenag.go.id/sura/106
Muhammad, kemudian Bani Zuhra yang merupakan keluarga dari Ibunya, Bani Taim yang
merupakan asal dari keluarga Khalifah Abu Bakar As-sidiq, lalu Bani Adi yang merupakan
baninya Khalifah Umar bin Khattab, lalu Bani Umayyah yang merupakan marga yang
dimiliki oleh Uthman bin Affan dan asal klan dari dinasti Umayyah.23 Sisanya ada Bani
Makhzum, Bani Zuhrah, Bani Asad, Bani Jumah, Bani Sahm, Bani Zahra, Bani Abdul Dar
dan Bani Abdul manaf. Bani Abdul Manaf sendiri memiliki sub klannya, beberapa di
antaranya telah disebutkan di atas yaitu Bani Hasyim, kemudian ada bani Naufal, Bani
Muththalib, Bani Abbasiyah, Bani Abdus-Syams. Bani Abdus-Syams juga memiliki sub klan
yaitu Bani Umayyah.

Silsilah awal dari suku ini diawali oleh Fihr yang merupakan keturunan dari Adnan,
putra nabi Ismail A.S diberi julukkan sebagai Quraisy. Kemudian Fihr memiliki dua orang
putra yaitu Ghalib dan Harits. Harits tidak meneruskan keturunannya, sedangkan Ghalib
memiliki seorang putra yaitu Luay. Dari Luay menurunkan Amir dan Ka’b, kemudian dari
Ka’b menurunkan Hushaish, Adi dan Murrah. Lalu dari Hushaish menurunkan Amr yang
akan menurunkan Sahm dan Jumah, sedangkan dari Murrah menurunkan Kilab, Taim, dan
Yaqazhah yang akan menurunkan Makhzum. Lalu dari Kilab nantinya menurunkan Qushay
dan Zuhrah. Lalu dari Qushay menurunkan Abdu al-Daar, Abdu al-Manaf, Abd, dan Abd
al-Uzza. Dari Abdu al-Manaf menurunkan Muththalib, Hasyim, Nawfal dan Abdu al-Syams
yang akan menurunkan bani Umayyah, sedangkan Abdu al-Uzza menurunkan Asad. Dari
Bani Hasyim nantinya menurunkan Abdu al-Muththalib yang akan akan menurunkan 7 anak
(al-Harits, Zubair, Abdullah, Hamzah, Abu Thalib, Abu Lahab, al-Abbas.), tiga di antaranya
adalah Abdullah yang menurunkan Muhammad, Abu Thalib yang menurunkan Ali, dan
Al-Abbas yang nantinya menjadi sebuah dinasti kekhalifahan.24

IV. Kepercayaan Quraisy

Seprti halnya masyarakat Arab lainnya, pada awalnya Suku Quraisy menyembah agama
tauhid dan menjaga Ka’bah yang ditinggalkan oleh Nabi Ibrahim A.S. Namun, suatu masa
terdapat seorang tokoh yang bernama Amir bin Luhay yang membawa sebuah berhala yang
bernama Hubal karena melihat orang-orang Syam menyembah berhala. Karena Syam
merupakan tanah kelahiran para nabi, Amir pun mengikutinya dan memberi contoh kepada

23
https://www.britannica.com/topic/Quraysh
24
https://p2kp.stiki.ac.id/id1/3068-2956/Suku-Quraisy_109016_p2kp-stiki.html
penduduk Mekkah, sehingga penduduk Mekkah dan orang Arab lainnya termasuk Quraisy
meyembah berhala yang disebut dengan paganisme.25 Berhala bernama Hubal merupakan
berhala terbesar bagi Bangsa Arab dengan batu akik berwarna merah sebagai bahan bakunya
dan tangannnya yang diganti dengan tangan emas oleh Bangsa Mekkah.26 Namun meski
begitu, berhala yang disembah adalah al-Uzza.27

V. Pemuka Masyarakat Quraisy

Pemuka masyarakat Quraisy sangat banyak, mengingat terdapat banyak bani dan juga setiap
generasi pasti memiliki pemukanya tersendiri. Namun, jika kita membicarakan tokoh Quraisy
yang paling terkenal sudah pasti adalah Qushay ibn Qilab, beliau merupakan tokoh yang
menyatukan masyarakat Mekkah setelah menang dari Suku Khuzaah, beliau juga yang
menginisiasi pembentukan struktur kepengurusan ka’bah.28 Kemudian ada Abdu-Dar yang
dijadikan pewaris pemegang kunci Makkah, lalu ada Abdu al-Manaf yang julukannya
memiliki arti ambi dewa Manaf karena kesolehannya,29 lalu ada kakek dari Nabi Muhammad
S.A.W yaitu Abdul Muttalib yang dijuluki sebagai Ibrahim kedua karena ketaatannya, dan
masih banyak lagi.30

Namun, jika dibagi menjadi pro-Islam dan kontra-Islam, terdapat beberapa fraksi yang
terpecah. Terdapat Abu Sufyan bin Harits, Suhail bin Amr, dan al-Harits bin Hisyam yang
masuk Islam karena peristiwa fathu Makkah, kemudian ada Shafwan bin Umayyah yang juga
masuk islam setelah peristiwa Fathu Makkah dan hendak menenggelamkan diri, lalu ada
Ikrimah bin Abu Jahl yang masuk Islam setelah kalah perang dan dibujuk oleh Ummu Hakim
31
, lalu sebelum mereka ada juga tokoh Quraisy yang terkenal kemudian masuk Islam, mereka
adalah Hamzah bin Abdul Muttalib, Umar ibn Khattab32, Khalid ibn Walid, Abu Bakar

25
Thohari, Ma, Siti Nadhroh, dan Yun Yun Yunadi. 2014. Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013.
Jakarta: Direktorat Pendidikan Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama.
26
Hisyam al-Kalby dalam Kitab al-Ashnam, Hal: 27-28., Ibnu Hisyam dalam as-Sirah an-Nabawiyah,
1/77., dan Ibnu Katsir dalam al-Bidayah wa an-Nihayah, 2/237.

27
Hisyam al-Kalby dalam Kitab al-Ashnam, Hal: 14-18.
28
Kementrian Agama Republik Indonesia, 2014: 2-12
29
http://kk.sttbandung.ac.id/id1/1-3042-2940/Abdu-Manaf-Bin-Qushay_30496_kk-sttbandung.html
30
Bakar, BBHA. 1977. CONFLICT BETWEEN THE PROPHET MUHAMMAD AND THE MUSHRIKUN
OF QURAYSH, DURING THE MECCAN PERIOD IN ARABIC LITERATURE. Thesis: University of
London.
31
Redaksi. 2013. Islamnya Beberapa Tokoh Quraisy: Fathu Makkah bagian 4. diakses melalui:
https://salafy.or.id/islamnya-beberapa-tokoh-quraisy-fat-hu-makkah-4/
32
https://almanhaj.or.id/1924-hamzah-bin-abdul-muthallib-dan-umar-bin-khaththab-menyambut-seruan-
islam.html
as-Sidiq33. Sedangkan beberapa pemuka Masyarakat Quraisy yang menolak Islam hingga
akhir adalah Abu Jahal, Utbah bin Rabiah, Syaibah bin Rabiah, Umayyah bin Khalaf, Al-Ash
bin Hsyam bin al-Mughirah.34

Jika sebelumnya merupakan pemuka dan tokoh masyarakat, sedikit informasi, berikut
merupakan nama-nama yang termasuk ke dalam tokoh intelektual yang berperan sebagai
hakim, mereka adalah Abd al-Muttalib ibn Hashim, Harb ibn Umayyah, Abdullah ibn Jad'an
and al-Walid ibn al-Mughirah al Makhzumi.35

VI. Perjalanan Musim dingin dan Musim Panas

Perjalanan Musim dingin dan panas ini merupakan tradisi berdagang yang dilakukan oleh
Suku Quraisy. Tradisi ini diprakarsai oleh Hasyim, salah satu keturunan dari Qushay melalui
Abdul Manaf. Hasyim merupakan orang pertama yang melakukan perjalanan ini sehingga
keluarganya memiliki predikat al-faidl yang berarti yang memiliki keutamaan.36 Tradisi yang
dilakukan oleh masyarakat Quraisy ini juga diabadikan dalam al-Quran di Surah al-Quraisy
ayat 2.37 Dalam tradisinya, masyarakat Quraisy setiap musim dingin akan berpergian ke negeri
Yaman dan musim panas ke negeri Syam, dan perjalanan itu bertujuan untuk berdagang.
Kegiatan berdagang yang biasa mereka lakukan di kedua arah tersebut adalah mengekspor
kulit, minyak wangi, dan kurma sebagai komoditas ekspor utama, kemudian mengimpor
minyak goreng, dan rempah-rempah lainnya. Keuntungan yang didapat oleh mereka dalam
wujud emas dan perak, kepunyaan Romawi dan Persia.

Agar perjalanan mereka aman, Suku Quraisy mengadakan kesepakatan pembayaran pajak
kepada wilayah-wilayah kabilah lain yang dilewatinya sebagai ganti jaminan keamanan
perjalanan mereka agar tidak dirampok. Dan perjanjian itupun disepakati dengan senang hati
oleh kabilah-kabilah tersebut, karena bagaimanapun juga mereka juga memiliki kepentingan

33
Kastolani, 2020. Kisah Abu Bakar Ash Shiddiq RA. diakses melalui:
https://jateng.inews.id/berita/kisah-abu-bakar-ash-shiddiq-ra
34
Putri, A M. 2016. Rasulullah SAW Pimpin Perang Badar pada 17 Ramadan 2 Hijriah. Diakses
melalui:
https://news.detik.com/berita/d-3239604/rasulullah-saw-pimpin-perang-badar-pada-17-ramadan-2-hijri
ah

35
Bakar, BBHA. 1977. CONFLICT BETWEEN THE PROPHET MUHAMMAD AND THE MUSHRIKUN
OF QURAYSH, DURING THE MECCAN PERIOD IN ARABIC LITERATURE. Thesis: University of
London.

36
Firmansyah, H. 2019. Muhammad S.A.W. Periode Mekkah. Jurnal At-Tafkir, 12(1).
37
http://id.noblequran.org/quran/surah-quraisy/ayat-2/
untuk beribadah haji setahun sekali ke Mekkah, yang mana Suku Quraisy yang menjadi
penjaganya. Karena perjanjian itu, mereka tidak perlu takut selama melakukan perjalanan.38

VII. Badan Pemerintah Mekkah

Otoritas Mekkah di bawah Quraisy tidak berada di bawah otoritas kerajaan melainkan
dipegang oleh para bangsawan dagang.39 Jika ditarik ke belakang, yang berhasil menyatukan
suku-suku di Mekkah pada saat itu dan membentuk suatu sistem pemerintahan dan pembagian
tugas untuk suku-suku di Mekkah adalah Qushay ibn Qilab. Beberapa jabatan tinggi yang
dimiliki oleh suku Quraisy adalah Hijabah (Penjaga kunci Ka’bah), Siqayah (Penjaga mata air
zamzam), Diyat (Hakim sipil), Sufarah (Kuasa usaha negara atau duta), Liwa (Jabatan
ketentaraan), Rifadah (Pengurus pajak bagi fakir miskin), Nadwah (Jabatan ketua dewan),
Khaimman (Pengurus balai musyawarah), Khazinah (Jabatan administrasi keuangan), Azlim
(Penjaga panah peramal).40 Secara rinci, pembagian tugas dari keseluruhan bani yang
dikumpulkan adalah sebagai berikut, yang bertugas menjaga ka’bah adalah dari bani usman,
distribusi air minum dan juga makanan untuk jemaah haji dibeban tugaskan kepada Bani
Hasyim, yang mengurus bendera perang adalah bani Al-Darr, koordinator rombongan perang
dan dagang dipegang oleh Bani Syams, yang mengurus tebusan dan ganti rugi adalah Bani
Tamim, urusan logistik perang dipegang oleh Bani Makhzum, urusan diplomasi terakhir
dipegang oleh Umar ibn Khattab sebelum datangnya Islam, koordinator majelis musyawarah
dipegang oleh Bani Asad, koordinator keuangan negara dipegang oleh Bani Sahm, urusan
gedung pertemuan dipegang pertama kali oleh Qusay kemudian diteruskan oleh Abdu Dar dan
cucu-cucunya.41

VIII. Tentara Bergajah

Kejadian tentara bergajah yang diabadikan dalam surat al-Fiil ini bertepatan dengan masa
pemerintahannya Abdul Muttalib ibn Hashim, kakek dari Rasulullah S.AW sebagai siqayah.
Pada saat itu, tentara dari Ethiopia menyerang Mekkah yang dipimpn oleh pemimpin yang
bernama Abrahah. Penyerangan itu bertujuan untuk menghancurkan Ka’bah yang terletak di
Mekkah dan menggantinya dengan ka’bah baru yang ia buat di Yaman. Beberapa kali Abdul

38
Saifullah, E. 2016. PEMBANGUNAN EKONOMI PADA MASA PEMERINTAHAN RASULULLAH
SAW. Islamic Banking, Volume 2 (1)
39
Ghul, M A. History of Arabia. Diakses melalui: www.britannica.com/topic/history-of-arabia
40
Kementrian Agama Republik Indonesia, 2014: 2-12
41
Kurdi. 2015. Kontinuitas dan Diskontinuitas al-Quran Terhadap Tradisi Arab Pra Islam. Jurnal
Penelitian, 12(1).
Muttalib mencoba untuk bernegosiasi dengan tentara ethiopia itu namun tidak ada hasilnya.
Jalan terakhir untuk melawan adalah berperang. Namun, kekuatan dari masyarakat Arab tidak
sekuat itu untuk berperang dan jelas akan sangat kalah telak dengan pasukannya Abrahah
yang memiliki banyak persiapan, perlengkapan dan juga kemampuan. Kemudian Abdul
Muttalib mengirim masyarakat Mekkah ke lembah-lembah dan tebing yang ada di sekitar
wilayah Ka’bah, dan beliau sendiri ditemani beberapa orang yang loyal kepadanya tetap
berdiam di ka’bah dan menjaga tepat di sampingnya, sambil bersiap-siap untuk melawan dan
menghentikan tentara bergajah itu. Sambil berdoa beliau bersiap-siap menerima serangan dari
tentara Abrahah, namun tiba-tiba datang sekawanan burung yang melempari batu dan
membuat tentara-tentara tersebut mati. Setelah kejadian ini, popularitas Abdul Muttalib baik
dari segi religi maupun moralitas meningkat, bahkan beliau dijuluki sebagai Ibrahim kedua.42

J. Kabah Sebelum Islam

1. Munculnya Paganisme

Dalam buku “Sejarah Hidup Muhammad” yang ditulis oleh Muhammad Husein
Haekal menyatakan, setelah Nabi Ismail meninggal, terdapat satu kaum yang
bernama Kaum Sabian. Pada awalnya kaum ini masih tetap menyembah Allah dan
hanya mengagungkan bintang-bintang sebagai bukti penciptaan dan kebesaran
Allah. Namun, lama kelamaan keimanan dan ritual agama pun bergeser sehingga
banyak dari kaum tersebut yang menyembah bintang. Ditambah muncul pemikiran
bahwa batu-batu yang ada di gunung maupun di sekitar kita merupakan benda yang
jatuh dari langit dan berasal dari macam-macam bintang. Sehingga, masyarakat
pada awalnya mulai mengambil acak batu dan menembahnya, lama-kelamaan tradisi
dan kepercayaan ini pun berkembang menjadi paganisme.43

Namun, jika berbicara mengenai awal paganisme di Ka’bah, semuanya terjadi karena
Amr ibn Luhay. Amr Ibn Luhay merupakan tokoh masyarakat yang dikenal baik dan
bijaksana. Pada suatu saat beliau melewati Syam, beliau melihat masyarakat di

42
Bakar, BBHA. 1977. CONFLICT BETWEEN THE PROPHET MUHAMMAD AND THE MUSHRIKUN
OF QURAYSH, DURING THE MECCAN PERIOD IN ARABIC LITERATURE. Thesis: University of
London.
43
Yusufpati, M H. 2020. Ka'bah: Kisah Paganisme Pasca-Nabi Ismail dan Pra-Islam. Diakses melalui:
https://kalam.sindonews.com/read/48052/70/kabah-kisah-paganisme-pasca-nabi-ismail-dan-pra-islam-
1590566704/20
sana, Suku Amalik menyembah patung-patungan. Karena Syam merupakan tempat
kelahiran banyak nabi, sehingga Amr berpikir bahwa hal tersebut memang harus
diikuti. Dibawalah satu patung bernama Hubal ke Mekkah, dan ditaruhnya patung
tersebut di Ka’bah. Melihat apa yang dilakukan oleh Amr, penduduk Mekkah juga
mengikutinya, karena mereka percaya pada penilaian Amr. Sejak saat itu setiap
kabilah memiliki “tuhan”nya masing-masing.44

2. Berhala di Sekitar Ka’bah

Semakin meluasnya paganisme yang pada awalnya dibawa oleh Amr ibn Luhay
membuat patung-patung pun semakin banyak, begitu juga di Mekkah. Di sekitar
Ka’bah, sendiri terdapat 360 berhala. Beberapa di antaranya adalah Ma’abi, Lata,
Uzza, Manat, Hubal, dan Khuza'ah.45 Lata merupakan berhala yang terbuat dari batu
putih persegi yang diletakkan di rumah-rumahan yang menyerupai ka’bah. Dan Uzza
merupakan berhala yang terbuat dari kayu pohon samurah milik bani Ghaftan yang
juga diletakkan di rumah-rumahan layaknya Lata. Lalu Manat merupakan patung
yang terbuat dari batu yang memiliki sosok perempuan.46 Selain itu, di sekitar Ka’bah
juga terdapat berhala bernama Isaf dan Naila, At-Thurayya, Duwar, dan al-Ikrimah.
Isaf dan Nayla merupakan berhala sesembahan bani Quraisy dan Khuzaah penjaga
air zam-zam, yang padahal mereka merupakan seorang laki-laki dan perempuan
yang dikutuk oleh Allah menjadi patung karena berhubungan intim di dalam Ka’bah.
Lalu ada At-Thurayya yang merupakan dewi Mekkah dari gugus bintang Pleiades
yang disembah oleh bani Khuzaah dan Qhatan. Kemudian ada Duwar sebagai dewi
gadis Mekkah yang disembah oleh Bani Quraisy dan al-Ikrimah sebagai dewa

44
Firmansyah, H. 2019. MUHAMMAD SAW PADA PERIODE MEKAH. Jurnal At-Tafkir, 12(1)

45
Mubasyaroh. 2015. KARAKTERISTIK DAN STRATEGI DAKWAH RASULULLAH MUHAMMAD
SAW PADA PERIODE MAKKAH. AT-TABSYIR: Jurnal Komunikasi Penyiaran Islam, 3(2).

46
Mulyono, H. 2020. Nama-nama Berhala yang Mengitari Ka'bah Sebelum Islam Datang. Diakses
melalui: https://akurat.co/nama-nama-berhala-yang-mengitari-kabah-sebelum-islam-datang
kesuburan berbentuk merpati yang diukir dengan kayu lidah buaya dan disembah
oleh Bani Quraisy.47

3. Jabatan Penting

Terdapat 10 jabatan penting dalam kepengurusan Ka’bah pada saat itu. Jabatan dan
kepengurusan dibentuk oleh Qushay ibn Qilab, jabatan-jabatan tersebut adalah
Hijabah yang bertugas menjaga kunci Ka’bah, Siqayah yang bertugas menjaga air
zam-zam, Diyat yang bertugas menjadi hakim sipil, Sufarah sebagai duta, Liwa yang
mengurus bidang ketentaraan, Rifadah yang mengurus pajak, Nadwah yang
merupakan ketua dewan, Khaimman yang mengurus balai musyawarah, Khazinah
sebagai pemegang administrasi keuangan, dan Azlim sebagai pemegang panah
peramal.48 Dalam tugasnya, Bani Usman lah yang menjaga Ka;bah, lalu untuk urusan
air zam-zam dipegang oleh Bani Hasyim, yang mengurus bendera perang adalah
al-Dar, dan yang menjadi koordinator perang dan dagang adalah bani Syams, yang
mengurus tebusan dan ganti rugi adalah Bani Tamim, logistik perang dipegang ileh
Bani Makhzum, urusan diplomasi terakhir dipegang oleh Umar bin Khattab,
koordinator majelis musyawarah dipegang oleh Bani Asad, koordinator keungan
negara dipegang oleh Bani Sahm, urusan gedung pertemuan dipegang oleh Qushay
awlanya dan diberikan kepada abu dar dan keturunannya.49

4. Sumur Zam-Zam Mengering

Sepeninggal Nabi Ibrahim A.S dan setelah peristiwa Shafa dan Marah yang
dilakukan oleh Hajar, muncul mata air yang diberi nama zam-zam. Melihat adanya
mata air tersebut suku Jurhum pun pindah dan menetap di sana, mereka menjadi
sejahtera karena adanya mata air tersebut. Namun, lama kelamaan mereka lupa dan
terus-terusan berbuat zhalim, dan akhirnya sumur zam-zam pun semakin mengecil
dan tertutup. Setelah Suku Jurhum terusir dari wilayah itu, air zam-zam benar-benar
tidak lagi terlihat karena sudah tertutu[. Namun pada saat kepemimpinan Abdul

47
https://www.coursehero.com/file/p4k3qs1/Isaf-and-Naila-are-Meccan-water-deities-the-dual-guardian-
spirits-of-the-holy/
48
Kementrian Agama Republik Indonesia, 2014: 2-12

49
1 Kurdi. 2015. Kontinuitas dan Diskontinuitas al-Quran Terhadap Tradisi Arab Pra Islam. Jurnal
Penelitian, 12(1).
Muthalib, belau menyuruh masyarakat Mekkah untuk menggali kembali sumur
zam-zam tersebut. Namun setelah tidak menemukan titik terang dalam
penggaliannya, beliau bernazar, bahwa jika ia dikaruniai 10 anak dan penggalian ini
sukses, maka ia akan menyembelih salah satu anak yang ia punya. Maka
dikabulkanlah doa dan nazar Abdul Muthalib tersebut dengan lahirnya 10 orang
putra, Al-Haris, Abdullah, Abu Thalib, Az-Zubair, Al-Abbas, Dhoror, Abu Lahab,
Al-Ghaidaq, Hamzah, dan Al-Muqawwam. Dan setelah mengundi keluarlah nama
Abdullah sebagai pilihan untuk disembelih. Namun pemuka Quraisy yang lainnya
tidak setuju karena dikhawatirkan akan menjadi kebiasaan orang Arab nanti. Maka
dari itu setelah berdo’a kepada Allah, Abdullah tidak jadi disembelih dan diganti oleh
100 unta. Dari situ juga asal mula denda dalam nazar diberlakukan.50

5. Berhala dalam Peribadatan

Seperti yang telah dibahas di atas, Amr ibn Luhay membawa berhala dari Suku
Amalik yang bernama Hubal menjadi awal dari paganisme merebak di kalangan
masyarakat Arab terutama Mekkah. Terdapat total 360 berhala dalam penyembahan
kaum Paganisme Arab dulu. Dalam praktiknya, ekspresi dari aktualisasi
penyembahan patung yang dilakukan oleh orang pagan di Arab adalah:

1.Mengelilingi berhala sambil membaca mantra dan berdoa.

2.Menunaikan ibadah haji dengan mengelilingi ka’bah sambil menunduk dan sujud
tanpa busana.

3.Memberikan hewan sembelihan.

4.Memberikan sajian makanan dan minuman sebagai rasa syukur kepada berhala.

5.Bernazar untuk memberikan sajian atau kurban jika permohonannya terwujud.51

K. Kerajaan Himyar

1. Kerajaan Himyar

50
https://islam.nu.or.id/post/read/94815/kisah-sumur-zamzam-yang-sempat-kering-dan-tertutup
51
(Firmansyah, H. 2019. MUHAMMAD SAW PADA PERIODE MEKAH. Jurnal At-Tafkir, 12(1).
Kerajaan Himyar merupakan kerajaan di Yaman yang berdiri pada abad pertama
sebelum Masehi yang berhasil menggulingkan Kerajaan Saba. Kerajaan Himyar ini
mengadopsi budaya dan bahasa dari Kerajaan Saba. Ibu Kota Himyar terletak di Zafar dan
memperlebar kekuasaannya hingga ke Teluk Persia dan ke sebelah Utara gurun Arab 52.

2. Kebangkitan Kerajaan Himyar

Seperti yang disebutkan sebelumnya, Kerajaan Himyar merupakan kerajaan yang


berada di Yama. Kerajaan ini diberi nama sesuai dengan nama pendirinya yaitu Himyar bin
Saba. Kerajaan Himyar bediri pada tahun 110 SM setelah Himyar memisahkan diri dari Suku
Qataban. Setelah kurang lebih seratus tahun didirikan, Kerajaan Himyar berhasil menyalip
kejayaan kerajaan-kerajaan sbelumnya. Pada abad tahun 25 SM, Kerajaan Himyar
menaklukan Kerajaan Saba. Hal ini terjadi karena Kerajaan Saba mulai melemah karena
invasi yang dilakukan oleh Romawi pada tahun ke 25 SM. Namun pada tahun ke 100 M,
Kerajaan Himyar mulai hancur pada saat Kerajaan Saba sudah mulai bisa melepas diri dari
Kerajaan Himyar, dan semenjak saat itu kedua kerajaan terus berada pada permusuhan, dan
kedua kerajaan tesebut saling mengambil gelar yang sama yaitu "raja Saba' dan Dhū-Raydān".
Pada tahun 175 M, Kerajaan Himyar menaklukan Kerajaan Qathaban, dan pada tahun 290 M,
berhasil menaklukan Hadramaut. Namun sebelum menaklukan Hadramaut, pada tahun 275 M,
Kerajaan Himyar berhasil menaklukan Kerajaan Saba kembali setelah kehancuran dan
permusuhan sebelumnya. Dengan bertambah luasnya wilayah kekuasaan, Raja Himyar
menambah gelarnya menjadi "raja Saba 'dan Dū-Raydān dan Ḥaḍramawt dan Yamnat."
Kemudian pada abad ke 5 dan 6, perluasan wilayah hingga ke arah Barat dan Tengah Arab
sehingga gelarnya juga lebih diperpanjang menjadi “raja-raja Saba 'dan Dhū-Raydān dan
Ḥaḍramawt dan Yamnat serta suku-suku Arab mereka di pegunungan dan di dataran ”(
wa-a'rābī-hīm ṭawdum wa-tihāmat). Dan pada masa raja Jusuf Zu Nuas, wilayah Kerajaan

52
Ecatarina dan Irina-Elena. 2019. YEMEN AT THE BEGINNING OF 21ST CENTURY: A VERY
POOR AND STILL AN “ATTRACTIVE” COUNTRY FOR THE INTERESTS OF RELEVANT POWERS
IN THE REGION. Jurnal Autumn, 2(18).
Himyar semakin luas dan gelar pun berganti menjadi "raja dari semua suku" ( ash'bān ), atau
Raja Himyar.53

Puncak kejayaan Kerajaan Himyar berada pada masa kepemimpinan Raja Sammar
Yar’asy. Raja Syammar pernah menyerang dan menaklukan Irak, Persia dan Khurasan. Raja
Syammar juga mendirikan sebuah kota dengan nama dirinya, yaitu Kota Sammarkhand yang
merupakan bekas wilayah taklukannya yang dulunya bernama Kota Shugud.54

3. Kemunduran Kerajaan Himyar dan Perang Agama

Setelah melebarkan sayap kekuasaannya di berbagai wilayah, pada tahun 500 M,


Himyar melakukan ekspedisi ke Arab Utara untuk menghilangkan pengaruh dari Byzantium.
Pada saat ekspedisinya mencapai Yathrib, Abu Kariba pemimpin pada saat itu meninggalkan
putranya sebagai gubernur di daerah sana, namun tak lama kemudian terdengar kabar bahwa
sang putra telah dibunuh oleh penduduknya. Ekspedisinya pun terhenti dan beliau kembali ke
Yathrib untuk balas dendam kepada penduduknya. Setelah menebang pohon palem yang
merupakan komoditi utama penduduk di sana, Raja dan pasukannya pun mengepung kota dan
mereka bertempur hingga Raja Abu Kariba jatuh sakit secara tiba-tiba. Mendengar kabar
tersebut, dua sarjana Yahudi dari Yathrib menolong dan mengobati Abu Kariba, dan mereka
membujuk Abu Kariba untuk menghentikan pengepungan dan pertarungan. berhasil dibujuk
oleh dua sarjana Yahudi tersebut untuk tidak mengepung, beliau dan pasukannya juga
menganut agama Yahudi dan membawa dua sarjana tersebut ke ibu kota kemudian
menjadikan beberapa penduduk Himyar untuk menganut agama yang sama, namun hasilnya
tidak semua masyarakat berpindah ke Yahudi.

Kepemimpinan Abu Kariba tidak berlangsung lama setelah beliau masuk Yahudi,
karena keinginan beliau yang terus berperang, kabarnya membuat tentaranya lelah dan
akhirnya membunuhnya. Saat meninggal beliau meninggalkan 3 orang putra yaitu Hasan,
Amru, dan Zorah yang pada saat itu masih di bawah umur. Setelah kematian Abu Kariba,
tahta direbut oleh Dhu Shentsir yang sangat bejat karena sering mengundang pria muda ke

53
Tobi, Y Y. 2017. Himyar, Kingdom of. Diakses melalui
https://oxfordre.com/classics/classics/abstract/10.1093/acrefore/9780199381135.001.0001/ac
refore-9780199381135-e-8132
54
Mubarok, A A. 2020. Sejarah Sosial-Politik Arab: Dari Hegemoni Romawi-Persia Hingga
Kebangkitan Arab Islam. Nalar: Jurnal Peradaban dan Pemikiran Islam, 4(1).
istana dan melecehkannya. Dan setelah Dzu Shentsir, penerus berikutnya adalah seorang tiran
bernama Yusuf AsAr’Yath Ar-Dzu Nawas. Ada yang mengatakan bahwa Dzu Nawas
merupakan Zorah, anak bungsu dari Abu Kariba dan ada juga yang mengatakan bahwa Dzu
Nawas merupakan cucu atau kerabat dekat dari Abu Kariba. Bagaimanapun asal-usulnya,
beliau merupakan seorang tiran yang mengantarkan Kerajaan Himyar ke dalam kemunduran.55

Kemunduran Kerajaan Himyar terjadi karena adanya perang agama antara Kaum
Yahudi dan Kaum Masehi. Perang tersebut terjadi saat pemerintahan berada di bawah
kekuasaan Yusuf Zu Nuas. Yusuf Zu Nuas ini memerintahkan rakyatnya yang beragama
Masehi untuk ikut menganut agama yang dia anut yaitu Yahudi. Namun perintah itu banya
ditolak oleh masyarakat Masehi, sehingga Jusuf Zu Nuas membakar hidup-hidup 1200
rakyatnya yang menolak perintah tersebut dan teta beragama Masehi. Kejadian itu terdengar
hingga ke telinga Kaisar Romawi yang bernama Justin 1. Kaisar Romawi ini memerintahkan
Negus yang merupakan Raja Habasyah beragama Masehi untuk menyerang Yaman. Dalam
peperangan ini, pasukan Jusuf Zu Nuas kalah dan kemudian kekuasaan atas Kerajaan Himyar
berakhir dan berpindah kepada tangan Kerajaan Habasyah, sementara Jusuf Zu Nuas sendiri
bunuh diri bersama kudanya dengan cara menenggelamkan diri ke laut. Pada masa
pemerintahan Kerajaan Habasyah ini muncul seorang gubernur yang bernama Abrahah yang
nantinya akan menyerang Mekkah dan ingin menghancurkan Ka’bah namun digagalkan oleh
burung Ababil dan diabadikan dalam al-Quran pada Surat al-Fiil. 56

L. Kerajaan Saba

1. Masa Perkembangan Kerajaan Saba

Kerajaan Saba merupakan Kerajaan Arab kuno yang terletak di Yaman dengan ibu kotanya
adalah Ma’rib. Saba sendiri didirikan oleh Saba‘ Abdu Syams bin Yasyjub bin Ya‘rub bin
Qathan pada tahun 950 SM.57 Kerajaan ini berdiri setelah runtuhnya kekuasaan Kerajaan
Ma’in dan Qataban. Wilayahnya meliputi Yaman dan Hadramaut dan berkembang sekitar

55
Adler, J. 2000. The Jewish Kingdom of Himyar (Yemen): Its Rise and Fall. Diakses melalui:
https://www.thefreelibrary.com/The+Jewish+Kingdom+of+Himyar+(Yemen):+Its+Rise+and+Fall.-a0638
42699
56
Mubarok, A A. 2020. Sejarah Sosial-Politik Arab: Dari Hegemoni Romawi-Persia Hingga
Kebangkitan Arab Islam. Nalar: Jurnal Peradaban dan Pemikiran Islam, 4(1).
Mubarok, AA. 2020. Sejarah Sosial-Politik Arab: Dari Hegemoni Romawi-Persia Hingga
57

Kebangkitan Arab Islam. Nalar: Jurnal Peradaban dan Pemikiran Islam Volume 4 Nomor 1
abad ke-8 SM dan 275 M saat Saba ditaklukan oleh Himyar 58. Pada awalnya, kerajaan ini
bernama dinasti Mu’iinah, lalu sekitar tahun 620 SM- 115 SM kemudian mereka dikenal
sebagai Kerajaan Saba.59 Sistem politik kerajaan ini hampir mirip dengan federal modern
yaitu menyatukan Kerajaan Hadramaut, Kerajaan Ma’in, dan negara-negara Qataban untuk
berafiliasi di bawah kekuasaan Kerajaan Saba. Dan kekuasaaan politik mereka meluas ke
wilayah Arab, bahkan diabadikan dalam literatur Asyur tentang keberadaan koloni Saba di
Palestina dan Irak. Dalam perkembangan kerajaan dan ekonominya, Saba sangat dibantu
dengan kestrategisan wilayahnya. Di kerajaan ini terdapat wilayah yang dilewati oleh jalur
rempah-rempah India.60 Dan untuk mendukung perkembangannya pula, Kerajaan Saba
membangun bendungan yang bernama Bendungan Ma’rib, bendungan ini memiliki panjang
620m, lebar 60m, dan tinggi 16m, bendungan ini berfungsi sebagai sumber mata air dan juga
sumber irigasi ke ladang-ladang yang dimiliki oleh Saba. Periode pembangunan sekitar tahun
1300 SM hingga 620 SM.61

2. Masa Keemasan Kerajaan Saba

Seperti yang disebutkan dalam poin sebelumnya, wilayah Saba berhasil diekspansi hingga ke
kerajaan tetangga. Dan pada abad ke-7 SM, Kerajaan Saba mulai mendaki ke puncak
kejayannya. Pada abad itu, kota-kota di Saba dibangun menjulang, kuil-kuil batu juga
dibangun baik di luar maupun di dalam tembok. Kuil batu di luar dikhususkan kepada
penduduk yang nomaden sedangkan yang di dalam khusus untuk warga Kerajaan Saba.62
Bendungan raksasa yang telah dibangun di Ma’rib pun membuat Saba menjadi makmur dan
subur. Selain itu, kemakmuran secara ekonomi mulai terjadi pada aba ke-9 SM, karena pada
saat itu Kerajaan Saba menjadi penguasa jalur perdagangan dupa. Hal itu membuat ekonomi
Kerajaan Saba naik secara signifikan dan menjadikan Kerajaan Saba merupakan yang terkaya
di wilayah Arab Selatan. 63

3. Jalur Dupa/Kemenyan

Rute dupa dan kemenyan yang juga disebut sebagai rute rempah-rempah merupakan jalur
yang digunakan pedagang Arab Selatan menuju Gaza di Mediteranian. Rute yang puncak

58
al-Usairy, A. 1999. Sejarah Islam: Sejak Zaman Nabi Adam Hingga Abad XX
59
https://kisahmuslim.com/3181-sejarah-kerajaan-saba.html
60
Hayari, I. 2019. ‫معلومات عن مملكة سبأ‬. Diakses melalui: https://sotor.com/‫سبأ‬-‫مملكة‬-‫عن‬-‫معلومات‬/
61
https://kisahmuslim.com/3181-sejarah-kerajaan-saba.html
62
Mark, J J. 2018. Kingdom of Saba. Diakses melalui:https://www.worldhistory.org/Kingdom_of_Saba/
63
Hayari, I. 2019. ‫معلومات عن مملكة سبأ‬. Diakses melalui: https://sotor.com/‫سبأ‬-‫مملكة‬-‫عن‬-‫معلومات‬/
keuntungannya terjadi di antara abad 8 SM dan 2 M ini memiliki jarak tempuh 1200 mil atau
jika dikonversikan ke dalam kilometer menjadi 1.931 KM dengan waktu tempuh selama 65
hari.Para pedagang berhenti di setiap kota yang berbeda untuk menukar barang, dan di
penghujung hari mereka akan mengistirahatkan unta mereka lalu pulang keesokan harinya.

Dari sekian banyaknya barang, barang yang paling berharga yang melewati rute ini adalah
kemenyan dan mur. Pantai Arab Selatan membudidayakan pewangi ini dari getah pohon ,
selain itu juga bisa didapatkan dari India melewati Pelabuhan Qani. Barang dikirim dari Saba
ke Babel dan Uruk di Mesopotamia , ke Memphis di Mesir, dan ke Byblos , Sidon , dan Tirus
di Levant lalu Gaza dan daerah yang lebih jauh lagi. Kerajaan Saba mulai mendominasi jalur
ini pada abad ke-8 SM.64

4. Kemunduran Kerajaan Saba

Hancurnya bendungan ma’rib merupakan faktor terbesar yang mempengaruhi kemunduran


dari Kerajaan Saba. Ada yang mengatakan bahwa bendungan itu dihancurkan ole tikus besar
kiriman Allah untuk melubangi bendungan itu. Ada juga ahli yang mengatakan, salah satunya
adalah Ibnu Asyur Rahimahullah bahwa terdapat dua kemungkinan penyebab terjadinya
kerusakan pada bendungan tersebut. Yang pertama karena adanya perang saudara di antara
mereka sehingga tidak sempat untuk memperbaiki kondisi bendungan yang rusak, dan yang
kedua karena ulah musuh-musuh Saba yang ingin menghancurkan bendungan itu.

Setelah bendungan Ma’rib hancur, tanahnya yang subur menjadi tidak seperti dulu dan tidak
mendatangkan keuntungan, maka kabilah-kabilah dari Kerajaan Saba pun berpencar mencari
wilayah baru. 6 kabilah pergi ke Yaman dan 4 kabilah pergi ke Syam. Kerajaan Saba pun
hancur pada tahun 550 M.65

Kesimpulan

Bangsa Arab yang kita kenal sekarang merupakan bangsa yang menempati dan
berasal dari Semenanjung Arab. Bangsa ini termasuk ke dalam rumpun Semit dan terbagi
menjadi dua, yaitu Arab Ba’idah dan Arab Baqiyah.

64
Mark, J J. 2018. Kingdom of Saba. Diakses melalui:https://www.worldhistory.org/Kingdom_of_Saba/
65
Ardiansyah, SY. Pelajaran dari Kehancuran Kaum Saba. Diakses
melalui:https://almanhaj.or.id/28502-pelajaran-dari-kehancuran-kaum-saba-2.html
Peradaban Bangsa Arab sudah ada jauh sebelum tahun masehi ditetapkan.
Peradabannya pun sudah maju sehingga beberapa wilayah sudah membentuk kerajaan.
Contohnya saja Kerajaan yang ada di Arab bagian Timur ada 3 yang terkenal, yaitu Dilmun,

111
https://brewminate.com/an-overview-of-the-timeline-and-history-of-the-ancient-levant-israel-and-jud
ah/
112
https://www.ancient.eu/Byzantine_Empire/
113
Bahri, S. 2007. Interaksi Antara Kaum Muslimin Dengan Kaum Yahudi. Islam Futura, Vol VI (2)
114
^ Haldon 1990, hlm. 41; Speck 1984, hlm. 178
115
^ Haldon 1990, hlm. 42–43
116
Haldon 1990, hlm. 46; Baynes 1912, passim; Speck 1984, hlm. 178
117
https://www.ancient.eu/article/1571/early-muslim-conquests-622-656-ce/
Tylos, dan Gerrha. Sedangkan di Arab bagian Selatan terdapat 6 yang terkenal, yaitu Main,
Saba’, Hadramaut, Awsan, Qattaban, dan Himyan. Kemudian untuk wilayah Hijaz terdapat
satu kota yang terkenal yaitu Madain Shaleh, kota yang ditempati oleh Nabi Shaleh A.S. Lalu
ada Qedar, Achemenid Arab, Nabat, Romawi Arab, Ghassan, Lahmin, dan Kahlan di bagian
utara Arab. Dan yang terakhir ada Kerajaan Kindah di Arab bagian tengah.
Jumlah nabi sebenarnya banyak, namun yang wajib diimani hanya ada 25, yaitu
Adam, Idris, Nuh, Hud, Saleh, Ibrahim, Luth, Ismail, Ishak, Yakub, Yusuf, Ayub, Syuaib,
Musa, Harun, Zulkifli, Daud, Sulayman, Ilyas, Ilyasa, Yunus, Zakaria, Yahya, Isa, dan
Muhamad. Dan setelah Nabi Ibrahim, hampir semua nabi dan rasul yang wajib diimani adalah
keturunan beliau dengan Ishak yang menghasilkan keturunan nabi paling banyak, kemudian
Madyan yang menurunkan Syuaib lalu Ismail yang menurunkan Nabi Muhammad S.A.W.
Tidak sedikit nabi yang diutus berasal dari daerah Syam dan kepada Bani Israil, namun, ada
beberapa dari 25 nabi tersebut yang berasal dari Bangsa Arab, yaitu Nabi Hud AS, Saleh AS,
Syuaib AS, Ismail AS, dan Muhammad SAW.
Makkah merupakan nama kota yang sering disebut dalam al-Quran dengan istilah
yang berbeda-beda, Mekah jugalah tempat Nabi Muhammad S.A.W diutus. Namun,
kehidupan Makkah sebelum Islam peran laki-laki, suku-sentris, dan harga diri sangat
dibangun tinggi-tinggi sehingga banyak ketimpangan sosial dan diskriminasi dalam
masyarakat Makkah. Sebelum Islam hadir merekapun menyembah berhala meskipun
mengitari ka’bah tetap mereka lakukan.
Madinah juga termasuk kota yang banyak disebut dalam al-Quran. Namun masyarakat
Madinah sedikit beda dengan Masyarakat Makkah. Jika Makkah sangat mudah berperag dan
memiliki rasa kesukuan yang tinggi, masyarakat Madinah sedikit lebih stabil secara politik
dan sosial sampai terjadinya perselisihan wilayah antar suku di Arab. Masyarakat Madinah
kebanyakan pemeluk Yahudi dan juga paganisme. Karena masyarakat Arabb di Madinah
hidup berdampingan dengan Masyarakat Yahudi yang mana ajaran agamanya menyerukan
ketauhidan, mengajak penduduk Madinah untuk masuk Islam lebih mudah dibanding
penduduk Makkah.
Syam merupakan wilayah yang namanya berasal dari anak Nabi Nuh, yaitu Syam bin
Nuh. Disebut sebagai The Great Syria, wilayah Syam meliputi Suriah, Palestina, Yordania,
dan Lebano. Suriah pada zaman dahulu pernah dikuasai oleh Akkadiyah, Amuriyah, Assyria,
Babilonia, dan Aramiyah. Sekittar 3000-2000 SM Suriah dikuasai oleh Kerajaan dari Kota
Ebla dan Mari. Pada tahun 732 SM wilayah Suriah jatuh ke tangan Assyria, Persia, Romawi,
Byzantium, dan Kekhalifahan di bawah naungan Islam.
Saran
Dengan kompleksitas yang cukup tinggi, kajian sejarah Arab dan masyarakatnya
seharusnya menjadi daya tarik tersendiri di kalangan cendekiawan. Namun, beberapa
subtopik yang saya angkat justru sedikit orang yang mau membahas topik tersebut dan
sekalinya banyak yang mengambil suatu topik, pembahasan mengenai topik yang sama juga
kemudian banyak yang mengikuti. Padahal, dengan menjadikan rasa ingin tahu kita sebagai
prioritas utama dalam penentuan topik dibanding seberapa mainstream topik itu diambil
sehingga refrensi semakin mudah dapat membantu berkembangnya ilmu pengetahuan dan
kajian karena nantinya akan mempermudah masyarakat yang ingin mencari refrensi baik itu
untuk pengetahuannya pribadi, maupun keperluan studi.

Daftar Pustaka
http://kk.sttbandung.ac.id/id1/2-3042-2940/Arab_17179_kk-sttbandung.html
Anwar, I C. 2021. Apa Saja Pengertian dan Definisi Ilmu Sejarah Menurut Para Ahli?. Diakses melalui tirto.id
Mawardi, R. 2018. Penelitian Kualitatif Pendekatan Naratif. Diakses melalui: dosen.perbanas.id

Satir, M. 2019. Kehidupan Sosial Masyarakat Arab Masa Awal Kehadiran Pendidikan Islam. ALFIKR:
Jurnal Pendidikan Islam. Vol.5, No.1
Hitti, K Philip. 2002. History of The Arabs; From the Earliest Times to the Present. edisi ke- 10.
Terjemahan: R Cecep Lukman Yasin dan Dedi Slamet Riyadi. PT Serambi Ilmu Semesta,
Jakarta.
Ningsih, S. 2020. Kondisi Geografis Jazirah Arab Sebelum Islam Datang. Diakses melalui:
https://ibtimes.id/kondisi-geografis-jazirah-arab-sebelum-islam-datang/
http://kuliahkaryawan.i-tech.ac.id/ind/2-3053-2939/Jazirah-Arab_32544_i-tech_kuliahkaryawan-i-tech
. html
Nadira, F dan Ani Nur Shalikha. 2019. Sejarah Hari Ini: Liga Arab Berdiri. Diakses melalui:
https://republika.co.id/berita/poqt36366/sejarah-hari-ini-liga-arab-berdiri
https://ilmupengetahuanumum.com/daftar-negara-timur-tengah-middle-east/
Kompas. 2020. "Tak Ada Hutan di Gurun Pasir, Kenapa Gurun Sahara Punya Jutaan Pohon?"
diakses melalui:
https://www.kompas.com/sains/read/2020/10/22/180200823/tak-ada-hutan-di-gurun-pasir-kena
pa-gurun-sahara-punya-jutaan-pohon-?page=all.
Asmara, Musda. 2016. Asal-Usul Bangsa Arab: Studi Kritis atas Pemikiran Louis Awad. Jurnal Kajian
Keislaman dan Kemasyarakatan, Vol.1 No. 02.
Sasongko, A. 2019. Jejak Islam di Bahrain. Diakses melalui:
https://republika.co.id/berita/ppggc4313/jejak-islam-di-bahrain
Larsen, Curtis (1983). Kehidupan dan Penggunaan Lahan di Kepulauan Bahrain: Geoarcheology of
an Ancient Society. University of Chicago Press. ISBN 0-226-46906-9
Potts (1990), hal. 56.
Kehidupan dan Penggunaan Lahan di Kepulauan Bahrain: Geoarcheology of an Ancient Society Oleh
Curtis E. Larsen hal. 50

Mubarok, AA. 2020. Sejarah Sosial-Politik Arab: Dari Hegemoni Romawi-Persia Hingga Kebangkitan
Arab Islam. Nalar: Jurnal Peradaban dan Pemikiran Islam Volume 4 Nomor 1

Ghul, MA. History of Arabia. Diakses melalui: www.britanica.com

Jun, Bum Sun. 2008. Arabia Felix : Yemen prior to Islam. Korean Minjok Leadership Academy
International Program. Diakses melalui: https://www.zum.de/whkmla/sp/0910/kgb/kgb3.html).
Mark, JJ. 2018. Kingdom of Nabathea. Diakses melalui: www.ancient.eu).

Meyers, 1997, p. 223.

2018.Cyrus Agung dan Dinasti Achemenid. Diakses melalui: greelane.com

www.britannica.com/place/Arabia-Roman-province

Thohar, MA, dkk. 2014. Sejarah Kebudayaan Islam. Jakarta: Kementrian Agama.

Khumaini, A. 2016. Melihat Sisa Kehancuran Kaum Tsamud di Kota Madain Shaleh. Diakses melalui:
merdeka.com

https://delphipages.live/id/sejarah-dunia/dinasti-keluarga-bersejarah/lakhmid-dynasty

De Lacy O'Leary (2001). Arabia Before Muhammad. p. 18. ISBN 9780415244664. notes "Qahtan are
divided into the two sub-groups of Himyar and Kahlan"

Hitti, K Philip. 2002. History of The Arabs; From the Earliest Times to the Present. edisi ke- 10.
Terjemahan: R Cecep Lukman Yasin dan Dedi Slamet Riyadi. PT Serambi Ilmu Semesta,
Jakarta.

Baits, AN. Berapa Jumlah Nabi dan Rasul. diakses melalui:


https://konsultasisyariah.com/14320-jumlah-nabi-dan-rasul.html

Sangsoko, A dan Syahruddin el-Fikri. 2017. Mengenai Jumlah Nabi dan Rasul. Diakses melalui:
https://www.republika.co.id/berita/p0ky4t313/mengenai-jumlah-nabi-dan-rasul

Akhmad, C. 2020. Di mana Tempat Turunnya Nabi Adam AS?, Diakses melalui:
https://republika.co.id/berita/nax34z/di-mana-tempat-turunnya-nabi-adam-as

Agustiawan, H, 2O2O. Nabi Idris,Penulis Pertama Sejarah dan Peradaban Manusia. diakses melalui:

https://rri.co.id/palembang/1720-hikmah/943667/nabi-idris-penulis-pertama-sejarah-dan-peradaban-m
anusia#:~:text=Dalam%20buku%20Nabi%2DNabi%20dalam,agama%20ke%20wilayah%20Ira
k%20kuno.

Rinaldo. 2020. Tesis: Konsep Dakwah Nabi Nuh Dalam Al-Quran. Riau: UINSIKA.

https://jateng.inews.id/berita/kisah-nabi-nuh-as#:~:text=Nabi%20Nuh%20AS%20diutus%20oleh,kawa
san%20Sungai%20Eufrat%20dan%20Tigris.

Sutrisno, S. 2017. Kisah dan Materi Dakwah Nabi Hud. al-Mishbah, volume 13(1). Muhammad,
MT. 2019. Kisah Saleh A.S dan Tsamud Dalam Al-Quran. Al-Muashirah, volume 16(2).

Huda, M. 2010. Dakwah Dialogis Nabi Ibrahim. Dalam Perspektif Al-Quran. Skripsi. Yogyakarta: UIN
Sunan Kalijaga.

Huda, M. 2010. Dakwah Dialogis Nabi Ibrahim. Dalam Perspektif Al-Quran. Skripsi. Yogyakarta: UIN
Sunan Kalijaga.

https://www.gotquestions.org/Indonesia/orang-kanaan.html

Ma’u, DH. Telaah Hukum Islam Tentang LGBT (Sebuah Solusi Dalam Memecahkan Problem
Kemasyarakatan. Raheema: Jurnal Studi Gender Anak.
Tim CNN. 2020. Kisah Nabi Ismail AS, Awal Mula Ibadah Haji dan Kurban. Diakses melalui
https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20200429063650-289-498264/kisah-nabi-ismail-as
awal-mula-ibadah-haji-dan-kurban

Ibnu Katsir 2014, hlm. 320.

Sasongko, A. 2017. Hebron, Tempat Dakwah Tiga Nabi. Diakses melalui:


https://www.republika.co.id/berita/op4a3u313/hebron-tempat-dakwah-tiga-nabi-part1

Sasongko, Agung. 2018. Jejak Dakwah nabi Yakub AS. Diakses


melalui:https://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/dunia/18/04/20/p7h4l1313-jejak-dakwah
nabi-yakub-as

Sasongko, Agung. 2019. Nabi-nabi yang Diutus di Mesir. Diakses


melalui:https://khazanah.republika.co.id/berita/puuhc4313/nabinabi-yang-diutus-di-mesir-part2

Kastolani. 2020. Kisah Nabi Ayus AS. Diakses melalui:


https://jateng.inews.id/berita/kisah-nabi-ayub-as

Muhammad, MT. 2020. Syu’aib AS Dalam Perspektif Al-Quran. Jurnal Ilmiah Al-Muashirah, vol 17

(2) Dalimunthe, SS. 2016. Metode Kisah Dalam Perspektif Al-Quran. Jurnal Tarbiyah, volume 23(2)

Muriyanto, Oki. 2015. Nabi Harun Dalam Al-Quran dan Perjanjian Lama. Artikel Publikasi. Surakarta:
Universitas Muhammadiyah Surakarta

Redaksi. 2020. Lengkap Nabi Zulkifli AS Raja Sabar Pemimpin Rakyat. Diakses melalui:
https://beritaku.id/lengkap-nabi-zulkifli-as-raja-sabar-pemimpin-rakyat/

Rinaldi, I. 2018. NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM ALQURAN (KAJIAN KISAH NABI DAUD AS).
Tesis. Medan: UINSU

Barton, George A. (1906). "Temple of Solomon". Jewish Encyclopedia. hlm. 98–101

Hafil, M. 2020. Kisah Nabi Ilyas. Diakses melalui:


https://republika.co.id/berita/q8gd5n430/kisah-nabi-ilyas-1

Tim CNN Indonesia. 2020. Kisah Nabi Ilyasa AS, Murid yang Melanjutkan Tugas Guru. Diakses
melalui:
https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20200514030237-289-503133/kisah-nabi-ilyasa-as
murid-yang-melanjutkan-tugas-sang-guru

Jalaluddin al-Mahalli dan

alaluddin al-Mahalli dan al-Suyuti, Tafsīr Jalālain, Hlm. 427.

Afil, M. 2020. Mihrab Nabi Zakaria. Diakses melalui:


https://republika.co.id/berita/q8kvxo430/mihrab-nabi-zakaria

https://bio.or.id/kisah-nabi-yahya/

https://www.daaruttauhiid.org/dakwah-nabi-isa-menghadapi-bani-israil-yang-gemar-bertanya/

Azhar. 2017. Sejarah Dakwah Nabi Muhammad pada Mayarakat Madinah: Analisis Model Dakwah
Ukhuwah Basyariah dan Ukhuwah Wathaniyah. Jurnal Sejarah Peradaban Islam, Volume 1(2).

Jalaluddin al-Suyuti, Tafsir Jalālain (Beirut: Dār al-Fikr al-Islāmy, 2017), Hlm.

426. https://ruqoyyah.com/775-keturunan-nabi-ibrahim.html

https://alhasanah.org/tausiyah/silsilah-25-nabi/

Mukhtar, U. 2021. Nabi-nabi yang Berasal Dari Bangsa Arab Sebelum Nabi Muhammad. Diakses
melalui:
https://www.republika.co.id/berita/qmovs6320/nabinabi-yang-berasal-dari-bangsa-arab-sebelu
m-muhammad-saw-part1

https://risalahmuslim.id/quran

Mubarok, AA. 2020. Sejarah Sosial Politik Arab: Dari Hegemoni Romawi-Persia Hingga Kebangkitan
Arab Islam. Nalar: Jurnal Peradaban dan Pemikiran Islam, Volume 4 (1).

Al-Mubarakfury, SSR. 2015. Sejarah Rasulullah S.AW. Diakses melalui:


https://www.kompasiana.com/jamikhan/555464726523bda7144aef5c/sejarah-rasulullah-saw

Hisyam al-Kalby dalam Kitab al-Ashnam, Hal: 27-28., Ibnu Hisyam dalam as-Sirah an-Nabawiyah,
1/77., dan Ibnu Katsir dalam al-Bidayah wa an-Nihayah, 2/237.

as-Suhail dalam ar-Raudhu al-Anfu, 4/85

Hisyam al-Kalby dalam Kitab al-Ashnam, Hal: 14-18.

Siregar, R. 2019. Agama Bangsa Arab Sebelum Kedatangan Islam. diakses melalui:
https://kalam.sindonews.com/berita/1458235/70/agama-bangsa-arab-sebelum-kedatangan-isla
m?showpage=all

Yatim, Badri. 2005. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Biyanto. 2006. Suksesi Kepemimpinan Arab Pra-Islam&Periode al-Khulafa al-Rashidun. Islamica,


Volume 1 (1).

Hakmin, SL. 2020. Sejarah Kebudayaan Islam. Jakarta: Kementrian Agama.

Saifullah, E. 2016. PEMBANGUNAN EKONOMI PADA MASA PEMERINTAHAN RASULULLAH SAW.


Islamic Banking, Volume 2 (1)

https://almanhaj.or.id/4213-keutamaan-kota-madinah.html

https://ihram.co.id/berita/ow8gaa414/sudah-tahu-belum-inilah-nama-lain-kota-madinah

https://tafsirq.com/59-al-hasyr/ayat-9

Suranta, AYFN. 2013. Heterogenitas Masyarakat Yatsrib. Skripsi. Jakarta: Universitas Indonesia.

Fatmah, F. 2018. Yahudi Di Madinah: Kontribusinya Terhadap Nabi Muhammad Saw. Jurnal Living
Hadis, Volume 3 (1).
Ibrahim, F, dkk.2020. Konstitusi Madinah dalam Membangun Civil Society. Jurnal Tapis: Jurnal
Teropong Aspirasi Politik Islam, Volume 16 (1).

Amirudin, MF. 2018. DAKWAH NABI MUHAMMAD DI MADINAH (Analisis Keberhasilan Dakwah
Nabi dalam Tinjauan Sosiologi). el-Ghiroh, Volume 15 (2).

Sairazi, AH. 2019. Kondisi Geografis, Sosial, Politik, dan Hukum di Makkah dan Madinah Pada Masa
Awal Islam. Journal of Islamic and Law Studies, Volume 3 (1).
Syahraeni, A. 2016. Islam di Suriah. Jurnal Rihlah, Vol V(2).

Operator. 2016. Bersaing Untuk Menguasai Permata dari Timur. Diakses melalui
https://www.republika.co.id/berita/o26a0e1/bersaing-untuk-menguasai-permata-dari-timur
2017. Suriah. Diakses melalui https://www.history.com/topics/middle-east/the-history-of-syria

History of Ancient Syria. Ensiklopedia. Diakses melalui


https://www.timemaps.com/encyclopedia/history-of-syria/

https://www.timemaps.com/encyclopedia/history-of-syria/

https://www.ancient.eu/Byzantine_Empire/

Bahri, S. 2007. Interaksi Antara Kaum Muslimin Dengan Kaum Yahudi. Islam Futura, Vol VI

(2) https://www.ancient.eu/article/1571/early-muslim-conquests-622-656-ce/

https://brewminate.com/an-overview-of-the-timeline-and-history-of-the-ancient-levant-israel-and-judah
/

^ Haldon 1990

Anda mungkin juga menyukai