Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH TARIKH AL – ADAB

KEMUNCULAN ISLAM DAN PENGARUHNYA TERHADAP


KEHIDUPAN BANGSA ARAB
Dosen Pengampu: Moh. Iqbal Bulgini, S.s, M. Si

Oleh:

Dimas Ilhamy Hasyim (201104030008)

Moh. Khaironi Syaifur Rahman (201104030006)

Saif Hubab Maisan Nabila (204104030006)

PROGRAM BAHASA DAN SASTRA ARAB

FAKULTAS USHULUDDIN, ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KH. AHMAD SHIDDIQ JEMBER

TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur Kami panjatkan kehadirat tuhan yang Maha ESA karena berkat Rahmat
dan Hidayah-Nya yang begitu besar, Kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan harapan
dapat bermanfaat dalam menambah ilmu dan wawasan Kami. Makalah ini dibuat dalam
rangka memenuhi tugas mata kuliah Tarikh Al-adab, adapun tema makalah ini adalah
Kemunculan islam dan pengaruhnya terhadap kehidupan bangsa arab.

Dalam membuat makalah ini, dengan keterbatasan ilmu, pengetahuan yang kami
miliki, kami berusaha mencari sumber data dan berbagai sumber informasi, terutama dari
media internet dan beberapa sumber lainnya. Kegiatan penyusunan makalah ini memberikan
kami tambahan ilmu pengetahuan yang dapat bermanfaat bagi kehidupan kami, dan semoga
bagi pengguna makalah ini.

Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
tidak dapat kami sebutkan namanya satu per satu, yang sangat membantu dalam pembuatan
makalah ini. Sebagai manusia biasa, kami sadar bahwa dalam pembuatan makalah ini masih
jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kami berharap akan adanya masukan yang
membangun sehingga makalah ini dapat bermanfaat baik bagi diri sendiri maupun pengguna
makalah ini.

26 Oktober 2021
Daftar Isi

Judul......................................................................................................................................

Kata Pengantar......................................................................................................................

Daftar Isi................................................................................................................................

BAB I : Pendahuluan

A. Latar Belakang..........................................................................................................
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................
C.Tujuan ........................................................................................................................

BAB II: Pembahasan


A.Kemunculan islam ………………………………………………………………….
B. Pngaruh islam terhadap kehidupan bangsa arab….…………………………………

BAB III: Penutup


Kesimpulan.................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

Pendahuluan

A. Latar Belakang
Kekuasaan Dinasti Bani Abbasiyah adalah melanjutkan kekuasaan Dinasti Bani
Umayyah. Dinamakan Daulah Abbasiyah karena para pendiri dan penguasa Dinasti ini
adalah keturunan Abbas, paman nabi Muhammad SAW. Dinasti Abbasiyah didirikan
oleh Abdullah al-Saffah ibn Muhammad ibn Ali ibn Abdullah ibn al-Abbass. Dia
dilahirkan di Humaimah pada tahun 104 H. Dia dilantik menjadi Khalifah pada tanggal 3
Rabiul awwal 132 H. Kekuasaan Dinasti Bani Abbasiyah berlangsung dari tahun 750-
1258 M.

Masa Bani Abbasiyah sering disebut-sebut sebagai Masa Keemasan Islam, pada masa
ini geliat intelektual dan perkembangan peradaban Islam mencapai puncaknya termasuk
kajian tentang sastra pada masa ini juga mengalami perkembangan, hal itu dikarenakan
beberapa factor, diantaranya adanya dukungan dari pemerintah untuk mengembangan
kegiatan intelektual, salah satu bentuk apresiasi pemerintah adalah dengan di dirikannya
lembaga penerjemahan Darul Hikmah. Namun hal lain yang perlu dicatat ialah bahwa
pada masa ini banyak terjadi kekeliruan berbahasa di tengah masyarakat akibat
pergumulan yang kuat bangsa Arab dengan bangsa ‘Ajam (non Arab).

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kemunculan islam dikehidupan bangsa arab?
2. Apa pengaruh islam terhadap kehidupan bangsa arab?
C. Tujuan penulisan
Untuk mengetahui kemunculan islam dan pengaruhnya terhadap kehidupan
bangsa arab.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Kemunculan islam

Bangsa Arab (Bahasa Arab: ‫عرب‬, ‘Arab) adalah salah satu dari suku bangsa
Semitik yang mayoritas adalah penduduk di Dunia Arab, baik di Timur Tengah
maupun Afrika Utara, serta sebagian minoritas penduduk di Iran, Turki serta
komunitas diaspora lainnya di berbagai negara. Seseorang umumnya dianggap
sebagai Arab dilihat dari latar-belakang mereka, baik secara etnis, bahasa, maupun
budayanya.[24][25] Secara politis, orang Arab adalah mereka yang berbahasa ibu
Arab dan berayah keturunan Arab pula.[26] Selain di Iran dan Turki, juga terdapat
sejumlah besar diaspora Arab di Amerika dan Eropa.

Berdasarkan tradisi Ibrahim, bangsa Arab dihubungkan dengan Isma’il;


sedangkan beberapa penulis sejarah dan nasab beranggapan bahwa bangsa Arab
berasal dari Ya’rab, yang mana keduanya tidak dapat dipastikan dari perspektif
sejarah. Dalam sejarah, penyebutan paling awal istilah Arab ditemukan pada
manuskrip Assyria dari abad ke-9 SM; yang menurut pendapat kebanyakan peneliti,
dalam bahasa Assyria dan beberapa bahasa Semit lainnya artinya adalah “orang-orang
gurun (badui)”.[27]

Kata Arab pertama kali muncul pada abad ke-9 sebelum masehi. Bangsa Arab
tidak selalu terdiri orang-orang Islam, tetapi juga orang Kristen dan Yahudi. Beberapa
buktinya adalah adanya perabadan Nabath yang didirikan oleh bangsa Arab beragama
Kristen. Habib Hassan Touma[30] mengungkapkan bahwa orang Arab merupakan
“orang yang memiliki kebangsaan Arab, yang memakai bahasa Arab, dan memiliki
pengetahuan tentang Arab secara keseluruhan”. Sementara itu Liga Arab pada tahun
1946 menyatakan bahwa orang Arab adalah “yang memiliki kebangsaan negara di
dunia Arab, berbahasa dan menuturkan bahasa Arab dan peduli terhadap nasib bangsa
Arab”.

Kaum Muslimin yang bermukim di Madinah mengacu pada kabilah gurun


nomaden dan mereka disebut A’raab. Kata A’raab berasal dari istilah bangsa Asiria
terhadap bangsa-bangsa yang pernah mereka taklukkan. Al-Qur’an tidak memakai
kata ʿarab, tetapi hanya menggunakan kata sifatnya yaitu ʿarabiyyun. Al-Qur’an
kemudian menjadi contoh yang sempurna bagi al-ʿarabiyya, bahasa Arab. Kata benda
netral ʾaʿrāb berhubungan suku Badui Quraisy yang melawan Nabi Muhammad
SAW, contohnya pada surat At-Taubah, ʾaʿrābu ʾašaddu kufrān wa nifāqān “Mereka
(suku Quraisy) semakin kafir dan nifaq”. Berdasarkan terminologi Islam, kata ʿarab
menunjukkan bahasa, dan ʾaʿrāb untuk kaum Arab Badui.
Kemunculsn Islam ditandai dengan kelahiran Muhammad pada tanggal 12
Robbiul Awal tahun gajah. Disebut tahun gajah karena kkelahiran Muhammad
bertepatan dengan diserangnya kota Mekah oleh pasukan gajah yang dipimpin oleh
Raja Abrahah. Muhammad lahir dari kalangan suku Quraisy, suku yang paling
dihormati di Arab, suku yang berhak memelihara Ka’bah. Muhammad adalah
keturunan dari Nabi Ibrahim.

Setelah menerima wahyu pertama ( QS Al – Alaq 1-5 ) Nabi Muhammad


mulai menyampaikan dakwah kepada keluarganya, lambat laun dakwah nabi
Muhammad mulai mendapat pengikut walaupun hanya berasal dari kalangan budak,
keluarga yang tidak terpandang. Hal ini menyebabkan hubungan Nabi Muhammad
dengan petinggi Quraisy menjadi buruk karena menganggap Nabi Muhammad telah
menghina tuhan-tuhan mereka.

Pada tahun 622 M Nabi Muhammad hijrah ke Yastrib atau sekarang lebih
dikenal dengan nama Madinah. Penduduk Madinah telah hidup berdampingan dengan
para penduduk Yahudi dan Oasis maka merekapun siap menerima ajaran – ajaran
Nabi Muhammad. Perpindahan ke Madinah ini yang selanjutnya para generasi
kemudian menandai dimulainya era muslim yang disebut dengan hijrah.

Ketika di Madinah, Islam merupakan kekuatan politik. Nabi Muhammad


mempunyai kedudukan, bukan saja sebagai kepala agama, tetapi juga sebagai kepala
negara. Dalam rangka memperkokohmasyarakat dan negara baru yaitu Madinah,
maka diletakkan dasar-dasar kehidupan bermasyarakat antara lain :
1.Pembangunan masjid yang digunakan untuk mempersatukan kaum muslimin
dan mempererat jiwa mereka selain digunakan untuk shalat.
2.Ukhuwah Islamiyah, Nabi mempersaudarakan mereka orang-orang yang hijrah
dari Mekah dengan penduduk Madinah yang sudah masuk Islam.
3.Hubungan persahabatan dengan pihak-pihak lain yang tidak beragama Islam.
Di Madinahselain orang-orang Arab Islam, juga terdapat golongan masyarakat
Yahudi dan masyarakat penganut agama nenek moyang. Nabi
Muhammadmengadakan ikatan perjanjian yang menjamin kebebasan beragama
bersama-sama orang Yahudi dan penganut agama nenek moyang agar terwujud
stabilitas masyarakat.

Pada tahu ke-6 H atau menjelang tahun 629 M, Nabi dan pengikutnya
diizinkan memasuki kota Mekah untuk berhaji dengan sebuah perjanjian yang
dinamakan perjanjian Hudaibiyah. Setelah dua tahun perjanjian hudaibiyah
berlangsung, dakwah Islam semakin meluas bahkan sudah menjangkau seluruh
jazirah Arab. Hali ini membuat orang- orang Mekah merasa terpojok dan secara
sepihak mereka membatalkan perjanjian Hudaibiyah. Maka terjadilah peristiwa yang
disebut dengan Fathul Makkah yaitu peristiwa kemenangan Nabi Muhammad atau
keberhasilan Nabi Muhammad memasuki kot Mekah dan menghancurkan berhala-
berhala disekitar Ka’bah tanpa ada perlawanan.
B. Pengaruh islam terhadap kehidupan bangsa arab

Datangnya agama Islam di Jazirah Arab menyebabkan terjadinya perubahan


besar bagi kehidupan bangsa Arab. Baik secara struktural dan mental, maupun secara
kultural dan spiritualitas. Islam bukan saja berhasil meengubah tatanan masyarakat
Arab yang bercorak kesukuan menjadi bangsa yang berteraskan semangat persatuan.
Mereka dipersatukan saja oleh keyakinan agama, tetapi juga bahasa dan kesusastraan,
dan orientasi sosial dan budaya. Lambat laun perubahan tampak pula dalam
pandangan dunia (Weltanschauung), sistem nilai dan pandangan hidup (way of life).
Dengan itu bangsa Arab naik martabatnya disebabkan perkembangan budaya dan
intelektualnya, demikian juga di ranah percaturan politik, ekonomi, dan perdagangan.

Perubahan-perubahan itu dapat diringkaskan di sini, sebagai berikut:

(1) Sebagai pemuja berhala yang meyakini banyaknya Tuhan, menjadi pembela gigih
ajaran monotheis atau Tauhid.

(2) Dari masyarakat yang berpaham kesukuan yang sempit lantas menjadi masyarakat
yang mengenal konsep ummah atau umat. Sebagai bagian dari Umat Islam mereka
menjadi sangat terhormat dan duduk sama rendah serta beriri sama tnggi engan suku-
suku bangsa lain, bangsa dan ras lain yang sama-sama memeluk agama Islam.

(3) Sebelum agama Islam datang mereka menyandarkan kehidupan budayanya paa
tradisi lisan. Dengan datangnya Islam mereka tampil sebagai kaum yang berpikiran
maju dan mampu mengembangkan tradisi baca tulis sampai tingkat seting-tingginya.
Kewajiban belajar membaca dan menulis tertera dalam al-Qur’an. Dengan munculnya
al-Qur’an pula serta kajian terhadap segala aspek yang terkandung di dalamnya,
termasuk aspek kebahasaan dan sastranya, mendorong perkembangan serta kemajuan
bahasa Arab dan kesusastraannya. Sampai saat ini hanya bahasa Arab di antara
bahasa-bahaa Semit lainnya yang paling berkembang dan maju.

(4) Datangnya slam menyebabkan pula ilmu pengetahuan dan filsafat berkembang.
Bidang ilmu yang berkembang tidak terbtas pada ilmu-ilmu agama sperti Tafsir,
Hadis, Ilmu Kalam, Fiqih, Syariah, Usuluddin, Tasawuf, dan Nahwu. Tetapi juga ilmu
pengetahuan alam, matematika, kedokteran, ilmu kemasyarakatan dan kemanusiaan
(humaniora).

(5) Bangsa Arab yang dahulunya hidup nomaden, berubah menjadi masyarakat yang
hidup menetap dan karenanya berkemampuan mengembangkan civil society dan
negara.
(6) Islam juga memberi kemungkinan menaklukkn dua adi kuasa besar pada masa
awal kemunculannya, yaitu Romawi dan Persia. Wilayah taklukan Islam dahulunya
berada di bawah kekuasaan Romawi dan Persia.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pada masa pemerintahan dinasti Bani Abbasiyah, telah terjadi perkembangan yang
sangat menarik dalam bidang prosa. Hal itu disebabkan antara lain karena dukungan para
penguasa dan kemampuan personal yang dimiliki masing-masing sastrawan. Banyak buku
sastra dan novel, riwayat dan kumpulan nasihat dan uraian-uraian sastra yang dikarang atau
disalin dari bahasa asing.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan prosa yaitu, berkembangnya


kebudayaan karena pembelajaran-pembelajaran islam dan memperoleh manfaat dari ilmu-
ilmu umat lain, seperti Paris, Hindi dan Yunani dengan jalan terjemah Masa Abbasiyah
adalah masa yang panjang, sehingga ini membantu dalam ketetapan terhadap terhadap
pikiran, bacaan dan pembahasan. Keberanian para khalifah dan kedekatan mereka dengan
orang terkemuka dalam penulisan prosa.
DAFTAR PUSTAKA

Irawati, Retno Purnomo, Mengenal Sejarah Sastra Arab, Semarang: Ega Editya, 2003

https://sastra-muslim.blogspot.com/2011/05/perkembangan-sastra-pada-masa-bani.html

https://noraiman88.blogspot.com/2011/06/prosa-pada-masa-bani-umayah-dan-bani.html

Anda mungkin juga menyukai