Makalah ini disusun untuk memenuhi Tugas Mata kuliah Sejarah Peradaban Islam
Disusun Oleh :
FAKULTAS TARBIYYAH
Dengan mengucapkan Alhamdulillah segala puji dan syukur kita ucapkan kepada Allah
SWT yang telah memberikan Hidayah dan taufiknya kepada kita, terutama kepada kami yang
telah menyelesaikan penulisan makalah Sejarah Peradaban Islam. Karena berkat rahmat-Nya
dan karunia-nyalah kami bisa menyelesaikan masalah ini.
Makalah ini kami buat atas tugas yang diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah
Sejarah Peradaban Islam yaitu, Dra. Hj. Ida Nursida M. M. Pd. Berjudul " Riwayat Hidup Nabi
SAW" ini telah selesai kami kerjakan, walaupun Sebenarnya masih banyak kekurangan dan
kecacatannya, mungkin itu kelalaian kami , maupun ketidaktahuan kami dalam suatu masalah.
Kami ucapkan terima kasih kepada pembaca makalah ini. Kami menyadari yang kami tulis ini
jauh dari kata sempurna bagi segi penyusunan, bahasa dan penulisannya. Oleh karena itu, kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca , untuk menjadi
acuan agar penulis bisa lebih baik lagi dari makalah selanjutnya.
Tim penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………...……………………………….i
DAFTAR ISI..……………………………….………..……………………………………...ii
BAB I PENDAHULUAN
B. RUMUSAN MASALAH………………………………………………………………...…2
C. TUJUAN PENULISAN…………………………………………………………….............2
BAB II PEMBAHASAN
A. KESIMPULAN……………………………………………………………………………34
B. SARAN……………………………………………………………………………………35
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................36
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Nabi Muhammad SAW, merupakan Nabi terakhir yang diutus oleh Allah
SWT untuk menyempurnakam akhlak umat manusia. Beliau adalah seorang Nabi
sekaligus Rasul yang telah membebaskan umat manusia/Islam dari masa
‘kegelapan’. Karena peran Beliau yang begitu besar dan berpengaruh terhadap
umat manusia.
1
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk menelaah Kembali
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan sebuah
masalah pokok.
Adapun rumusan masalah dari persoalan pokok tersebut dalam beberapa
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana sejarah Arab sebelum Islam?
2. Bagaimana Riwayat hidup serta dakwah dan perjuangan Nabi Muhammad
SAW?
3. Bagaimana pembentukan negara Madinah?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui sejarah Arab sebelum Islam
2. Untuk mengetahui riwayat hidup serta dakwah dan perjuangan Nabi SAW
3. Untuk mengetahui pembentukan negara Madinah
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Arab Sebelum Islam
Ketika nabi Muhammad SAW lahir (570 M) Makkah adalah sebuah kota yang
sangat penting dan terkenal di antara kota kota di negeri Arab, baik karena
tradisinya ataupun letak nya. Kota ini dilalui jalur perdagangan yang ramai,
menghubungkan Yaman di selatan dan Syiria di Utara. Dengan adanya Ka'bah di
tengah kota, Makkah jadi pusat keagamaan Arab. Ka'bah adalah tempat mereka
berziarah, di dalamnya terdapat 360 berhala, mengelilingi berhala utama, hubal.
Makkah kelihatan makmur dan kuat. Agama dan masyarakat Arab ketika itu,
mencerminkan realitas kesukuan masyarakat jazirah Arab dengan luas satu juta mil
persegi.
Jazirah Arab memang merupakan kediaman mayoritas bangsa Arab kala itu.
Jazirah Arab terbagi menjadi dua bagian besar, yaitu bagian tengah dan bagian
pesisir. Disana tidak ada sungai yang mengalir tetap, yang ada hanya lembah-
lembah berair di musim hujan. Sebagai besar daerah Jazirah adalah padang pasir
Sahara yang terletak di tengah d? memiliki keadaan dan sifat yang berbeda beda.
Penduduk Sahara sangat sedikit terdiri dari suku-suku Badui yang mempunyai
gaya hidup pedesaan dan nomadik, berpindah dari satu daerah ke daerah lain guna
mencari air dan Padang rumput untuk binatang gembalaan mereka, kambing dan
onta.
Adapun daerah pesisir, bila di bandingkan dengan Sahara sangat kecil, bagaikan
selembar pita yang mengelilingi jazirah. Penduduk sudah hidup menetap dengan
mata pencaharian bertani dan berniaga. Karena itu mereka sempat membina
berbagai macam budaya, bahkan kerajaan
3
Masyarakat, baik nomadik maupun yang menetap hidup dalam budaya
kesukuan badui. Organisasi dan identitas sosial berakar pada keanggotaan dalam
suatu rentang komunitas yang luas. Kelompok beberapa keluarga membentuk
kabilah. Beberapa kelompok kabilah membentuk suku dan di pimpin oleh seorang
Syaikh. Mereka sangat menekankan hubungan kesukuan sehingga kesetiaan dan
solidaritas kelompok menjadi sumber kekuatan bagi suatu kabilah atau suku.
Mereka suka berperang. Karena itu, peperangan antarsuku sering sekali terjadi.
Sikap ini tampaknya telah menjadi tabiat yang mendarah daging dalam diri orang
arab. Dalam masyarakat yang suka berperang tersebut, nilai wanita menjadi sangat
rendah. Situasi seperti ini terus berlangsung sampai agama Islam lahir. Dunia Arab
ketika itu merupakan kancah peperangan terus menerus. Pada sisi yang lain,
meskipun masyarakat badui mempunyai pemimpin, namun mereka hanya tunduk
kepada Syaikh atau ketua kabilah itu dalam hal yang berkaitan dengan peperangan,
pembagian harta, rampasan dan pertempuran tertentu. Di luar itu Syaikh atau ketua
kabilah tidak kuasa mengatur anggota kabilahnya.
Dengan begitulah sejarah dan sifat masyarakat badui arab dapat diketahui,
antara lain bersemangat tinggi dalam mencari nafkah, sabar menghadapi kekerasan
alam dan juga di kenal sebagai masyarakat yang cinta kebebasan.
Bedanya dengan bangsa lain, hampir seluruh penduduk Badui adalah penyair.
Lain hal nya dengan penduduk negeri yang telah berbudaya dan mendiami pesisir
jazirah Arab, sejarah mereka dapat di ketahui lebih jelas. Mereka selalu mengalami
perubahan sesuai dengan perubahan situasi dan kondisi yang mengitarinya. Mereka
mampu membuat alat-alat dari besi, bahkan mendirikan kerajaan-kerajaan. Sampai
kehadiran Nabi Muhammad kota-kota mereka masih merupakan kota-kota
perniagaan dan memang jazirah arab ketika itu merupakan daerah yang terletak
pada jalur perdagangan yang menghubungkan antara Syam dan Samudera India.
4
Setelah kerajaan Himyar jatuh, jalur-jalur perdagangan didominasi oleh
kerajaan Romawi dan Persia. Pusat perdagangan bangsa Arab serentak kemudian
beralih ke daerah hijaz. Makkah pun menjadi masyhur dan di segani. Begitu pula
suku Quraisy. Kondisi ini membawa dampak positif bagi mereka, perdagangan
menjadi semakin maju. Akan tetapi, kemajuan Makkah tidaklah sebanding dengan
kemajuan yang pernah di capai kerajaan-kerajaan arab sebelumnya. Meskipun
demikian, dengan Makkah menjadi pusat peradaban, bangsa Arab bagaikan
memulai Babakan baru dalam hal kebudayaan dan peradaban.
5
dalam bentuk berhala dan patung. Setiap kabilah mempunyai berhala sendiri.
Berhala-berhala tersebut di pusatkan di Ka'bah, meskipun di tempat lain juga ada.
Berhala-berhala yang terpenting adalah Hubal, yang dianggap sebagai dewa
terbesar, terletak di Ka'bah; Lata, dewa tertua terletak di thaif; Uzza, bertempat di
Hijaz, kedudukannya berada di bawah Hubal dan Manat yang bertempat di yatsrib.
Nabi Muhammad Saw. Adalah anggota Bani Hasyim, suatu kabilah yang
kurang berkuasa dalam suku Quraisy. Kabilah ini memegang jabatan siqiyah.
Nabi Muhammad lahir dari keluarga terhormat yang relatif miskin. Ayahnya
bernama Abdullah anak Abdul Muthalib, seorang kepala suku Quraisy yang besar
pengaruhnya. Ibunya adalah Aminah binti wahab dari bani zuhrah. Tahun
kelahiran nabi dikenal dengan Tahun Gajah (570 M). Dinamakan demikian,
Karena pada tahun itu pasukan Abrahah, gubernur kerajaan Habsyi. (Ethiopia),
dengan menunggang gajah menyerbu Makkah untuk menghancurkan Ka’bah.
6
Setelah Aminah meninggal, Abdul Muthalib mengambil alih tanggungjawab
merawat Muhammad. Namun, dua tahun kemudian Abdul Muthalib meninggal
dunia karena renta. Tanggung jawab se!anjutnya beralih kepada pamannya, Abu
Thalib. Seperti juga Abdul Muthalib, dia sangat disegani dan dihormati orang
Quraisy dan penduduk Makkah secara keseluruhan, tetapi dia miskin.
Nabi Muhammad ikut untuk pertama kali dalam kafilah dagang ke Syria
(Syam) dalam usia baru 12 tahun. Kafilah itu dimpin oleh Abu Thalib. Dalam
perjalanan ini, di Bushra, sebelah selatan Syria, ia bertemu dengan pendeta
Kristen bernama Buhairah. Pendeta ini melihat tanda-tanda kenabian pada
Muhammad sesuai dengan petunjuk cerita-cerita Kristen. Sebagian sumber
menceritakan bahwa pendeta itu menasihatkan Abu Thalib agar jangan terlalu
jauh memasuki daerah Syria, sebab dikuatirkan orang-orang Yahudi yang
mengetahui tanda-tanda itu akan berbuat jahat terhadapnya.
Pada usia yang kedua puluh lima, Muhammad berangkat ke Syria membawa
barang dagangan saudagar wanita kaya raya yang telah lama menjanda, Khadijah.
Dalam perdagangan ini Muhammad memperoleh laba yang besar. Khadijah
kemudian melamarnya. Lamaran itu diterima dan perkawinan segera
dilaksanakan. Ketika itu Muhammad berusia 25 tahun dan khadijah 40 tahun.
Dalam perkembangan selanjutnya, Khadijah adalah wanita pertama yang masuk
Islam dan banyak membantu nabi dalam perjuangan menyebarkan Islam.
7
Perkawinan bahagia dan saling mencintai itu dikarunai enam orang anak dua putra
dan empat putri: Qasim, Abdullah, Zainab, Ruqayah, Ummu Kulsum, dan
Fatimah. Kedua putranya meninggal waktu kecil. Nabi Muhammad tidak kawin
lagi sampai Khadijah meninggal ketika Muhammad berusia 50 tahun.
8
M, Beliau diangkat ketika sedang bertahanus di gua Hira, sebuah di Jabal Nur
yang terletak beberapa kilometer sebuah utara kota mekkah, Pengangkatannya
sebagai Nabi ditandai dengan turunnya Malaikat Jibril untuk menyampaikan
wahyu yang pertama kali yakni QS. Al-Alaq [96] :
Artinya:
Dengan turunnya wahyu pertama itu, berarti Muhammad telah dipllih Tuhan
sebagai nabi. Dalam wahyu pertama ini, dia belum diperintahkan untuk menyeru
manusia kepada suatu agama.
Setelah wahyu pertama itu datang, Jibril tidak muncul lagi untuk beberapa
lama, semenara Nabi Muhammad menantikannya dan selalu datang ke gua Hira’.
Dalam keadaan menanti itulab turun wahyu yang membawa perintah kepadanya.
Wahyu itu berbunyi sebagai berikut: hal orang yang berselimut, bangun, dan
beringatlah. Hendaklah engkau besarkan Tuhanmu dan bersihkanlah pakaianmu,
tinggalkanlah perbuatan dosa, dan janganlah engkau memberi (dengan maksud)
memperoleh (balasan) yang Iebih banyak dan untuk (memenuhi perintah)
Tuhanmu bersabarlah (A1-Muddatstsir: 1-7).
9
Dengan turunnya perintah itu, mulailah Rasulullah berdakwah. Pertama-
tama, beliau melakukannya secara diam-diam di lingkungan sendiri dan di
kalangan rekan-rekannya. Karena itulah, orang yang pertama kali menerima
dakwahnya adalah keluarga dan sahabat dekatnya. Mula-mula istrinya sendiri,
Khadijah, kemudian saudara sepupunya Ali bin Abi Thalib yang baru berumur 10
tahun. Kemudian, Abu Bakar, sahabat karibnya sejak masa kanak-kanak. Lalu
Zaid, bekas budak yang telah menjadi anak angkatnya. Ummu Aiman, pengasuh
nabi sejak ibunya Aminah masih hidup, juga termasuk orang yang pertama masuk
Islam. Sebagai seorang pedagang yang berpengaruh, Abu Bakar berhasil
mengislamkan beberapa orang teman dekatnya, seperti Usman bin Affan, Zubair
bin Awwam, Abdurrahman bin ‘Auf, Sa’ad bin Abi Waqqash, dan Thalhah bin
Ubaidillah. Mereka dibawa Abu Bakar langsung kepada nabi dan masuk Islam di
hadapan nabi sendiri.
Dengan dakwah secara diam-diam ini, belasan orang telah memeluk agama
Islam. Setelah beberapa lama dakwah tersebut dilaksanakan secara individual
turunlah perintah agar nabi menjalankan dakwah secara terbuka. Mula-mula Ia
mengundang dan menyeru kerabat karibnya dari Bani Abdul Muthalib. Ia
mengatakan kepada mereka “Saya tidak melihat seorang pun di kalangan Arab
yang dapat membawa sesuatu ke tengah-tengah mereka lebih baik dan apa yang
saya bawa kepada kalian. Kubawakan kepadamu dunia dan akhirat yang terbaik.
Tuhan memerintahkan saya mengajak kalian semua. Siapakah di antara kalian
yang mau mendukung saya dalam hal ini?’. Mereka semua menolak kecuali Ali.
10
lelah. Dengan usahanya yang gigih, hasil yang diharapkan mulai terlihat. Jumlah
pengikut nabi yang tadinya hanya belasan orang, makin hari makin bertambah.
Mereka terutama terdiri dan kaum wanita, budak, pekerja. dan orang-orang yang
tak punya. Meskipun kebanyakan mereka adalah orang-orang yang lemah, namun
semangat mereka sungguh membaja.
Taklid kepada nenek moyang adalah kebiasaan yang berurat berakar pada
bangsa Arab.
11
kananku dan bulan di tangan kiriku, aku tidak akan berhenti melakukan ini, hingga
agama ini menang atau aku binasa karenanya.”
Setelah cara-cara diplomatik dan bujuk rayu yang dilakukan oleh kaum
Quraisy gagal, tindakan-tindakan kekerasan secara fisik yang sebelumnya sudah
dilakukan semakin ditingkatkan. Tindakan kekerasan itu lebih intensif
dilaksanakan setelah mereka mengetahui bahwa di lingkungan rumah tangga
mereka sendiri sudah ada yang masuk Islam. Budak-budak yang selama ini
mereka anggap sebagai harta, sekarang sudah ada yang masuk Islam dan
mempunyai kepercayaan yang berbeda dengan tuan mereka. Budak-budak itu
disiksa tuannya dengan sangat kejam. Para pemimpin Quraisy juga mengharuskan
setiap keluarga untuk menyiksa anggota keluarganya yang masuk Islam sampai
dia murtad kembali.
a. Mengajarkan ketauhidan
sesuai dengan ajaran Islam. Sementara itu, Islam datang dengan membawa
ajaran tauhid, penyembahan hanya kepada Allah yang Maha Esa, tak beranak dan
tak diperanankan. Begiru juga yang berkaitan dengan kebudayaan.
12
Kebudayaan Arab pra Islam sangat dipengaruhi oleh mitologi dan ajaran-
ajaran sesat lainnya, sedang Islam membawa peradaban atau kebudayaan baru
berdasarkan petunjuk Allah dan Al-Qur’an.
Masyarakat Arab pra Islam tidak percaya kepada hari kebangkitan, hari
pembalasan, sampai ada diantara mereka bertanya-tanya, mana mungkin tualng
berulang yang sudah hancur dapat dibangkitkan dan dihidupkan kembali. Padahal
13
lepas dari karakter yang dimiliki oleh Nabi Muhammad Saw., karakter tersebut
antara lain:
1) Sabar.
Mekkah. Sikap sabar menjadi modal utama Nabi Muhammad untuk terus
Karakter ini menjadi modal utama dalam dakwah Nabi Muhammad. Beliau
menyakini akan janji Allah Swt. Beliau tidak pernah ragu akan janji Allah yang
akan melindungi dakwanya. Akhlak terpuji dan menjauhi kemungkaran.
Nabi Muhammad Saw sudah terkenal dengan :Al Amin” sebelum diangkat
jadi Nabi dan Rasul. Masyarakat Quraisy sudah mengakui kebaikan dan kejujuran
Nabi Muhammad Saw. Sehingga ketika Nabi Muhammad Saw diangkat jadi Nabi
dan Rasul, semua orang tidak bisa menolak akan kebenaran dakwanya. Tapi
karena kesombongan dan keangkuhan menjadi masyarakat Quraisy menolak
dakwahnya.
4) Kesetaraan Derajat.
14
Nabi Muhammad Saw. menjunjung tinggi persamaan derajat sesama
manusia. Tidak ada perbedaan antara bangsawan dan budak, antara yang kaya dan
miskin. Perbedaanya pada keimanan. Karakter ini membuat semua orang merasa
nyaman dan diakui secara sama.
a. Geografis
Madinah al-Munawwarah adalah salah satu kota suci bagi umat Islam.
Inilah kota tujuan hijrah, yakni peristiwa berpindahnya Muslimin dan nabi
mereka pada 622 Masehi atau sekira 13 tahun sesudah kenabian Muhammad
SAW. Masjid Nabawi dan makam Rasulullah SAW pun dapat dijumpai di sana.
15
Antara Madinah dan Makkah terbentang jarak 430 km. Seperti halnya kota
tempat kelahiran Nabi SAW itu, Madinah juga memiliki sejarah yang panjang.
Dalam buku Sejarah Kota Madinah Munawwarah dan Tempat-tempat
Bersejarahnya yang diterbitkan Pusat Riset dan Penelitian Ilmiah Kerajaan
Arab Saudi, disebutkan bahwa riwayat kota tersebut bermula sejak beberapa
masa pascabanjir besar yang melanda umat Nabi Nuh AS.
Dari masa ke masa, penghuni kota tersebut tidak hanya berasal dari kalangan
Bani A’bil, tetapi juga masyarakat lain. Mereka datang ke sana baik secara
berkelompok maupun sendiri-sendiri. Lama kelamaan, Kabilah A’bil tidak
dapat bersaing dengan orang-orang A’maliq, para pendatang yang sukses
mengolah kebun-kebun setempat.
Beberapa abad sebelum Masehi (SM), ada sejumlah kerajaan yang menguasai
Madinah. Di antaranya adalah Negeri Ma’in, Saba, dan Kaldaniyin.
Keberadaan Madinah bukanlah sesuatu yang asing bagi para ahli sejarah dan
geografi dari era Yunani Kuno.
16
b. Kultur sosial
Suku-suku Arab di Yathrib hidup dalam sistem kekerabatan yang kuat, dengan
adat-istiadat mereka sendiri. Mereka menggelar pertemuan bersama di tempat-
tempat khusus untuk membahas masalah-masalah penting dalam kehidupan
sehari-hari. Selain itu, ada juga komunitas Yahudi yang tinggal di Yathrib.
Mereka memiliki tradisi keagamaan dan budaya mereka sendiri.
Kota ini memiliki pasar yang cukup ramai dan menjadi pusat kegiatan ekonomi
di wilayah sekitarnya. Pertanian, peternakan, dan perdagangan merupakan mata
pencaharian utama penduduk Yathrib.
Kabilah Aus menetap di dataran tinggi sebelah selatan dan timur Madinah
sedangkan Kabilah Khazraj menempati wilayah dataran rendah di utara
Madinah. Kabilah Aus dan Kabilah Khazraj selama masa permusuhan
17
mendapat bantuan senjata dari orang-orang Yahudi. Suku Aus mendapat
bantuan dari orang-orang Yahudi Bani Quraizhah sedangkan Kabilah
Khazraj mendapat bantuan senjata dari Bani Nadir dan Bani Qainuqa.
2).Kabilah-kabilah Yahudi
Orang-orang Yahudi dan Arab sama-sama berasal dari bangsa yang sama,
yakni bangsa Semit yang berakar dari bapak yang sama yakni Nabi Ibrahim
as. Orang-orang Arab adalah keturunan dari Nabi Ismail as putra pertama
Nabi Ibrahim as dari istri beliau yang bernama Hajar, sedangkan orang-
orang Yahudi adalah keturunan dari Nabi Ishaq as putra kedua Nabi Ibrahim
as dari istri beliau yang bernama Sarah.
18
Pada tahun 622, Nabi Muhammad SAW sampai di Madinah setelah melakukan
perjalanan panjang dari Mekkah. Kehadiran Nabi Muhammad di Madinah
menandai era baru bagi perjalanan dakwah Islam.
Adapun alasan Madinah menjadi tujuan hijrah, bukan kota lain, adalah karena
Madinah memiliki beberapa keutamaan. Misalnya penduduknya yang ramah
dan berpengalaman dalam berperang, serta lokasinya yang strategis untuk
menjaga dakwah Islam.
Setelah tiba dan diterima penduduk Yatsrib (Madinah), nabi resmi menjadi
pemimpin penduduk kota itu. Babak baru dalam sejarah Islam pun dimulai.
19
Berbeda dengan periode Makkah, pada periode Madinah, Islam, merupakan
kekuatan politik. Ajaran Islam yang berkenaan dengan kehidupan masyarakat
banyak turun di Madinah Nabi Muhammad mempunyai kedudukan, bukan saja
sebagai kepala agama, tetapi juga sebagai kepala negara. Dengan kata lain,
dalam diri nabi terkumpul dua kekuasaan, kekuasaan spiritual dan kekuasaan
duniawi, Kedudukannya sebagai rasul secara otomatis merupakan kepala
negara.
Piagam Madinah
20
Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Point- point
piagam Madinah Ini adalah piagam dari Muhammad Rasulullah SAW, di
kalangan mukminin dan muslimin yang berasal dari Quraisy dan Yatsrib
(Madinah), dan yang mengikuti mereka, menggabungkan diri dan berjuang
bersama mereka.
Pasal 1
Pasal 2
Pasal 3
Bani Auf sesuai dengan keadaan kebiasaan mereka bahu membahu membayar
uang tebusan darah di antara
mereka seperti semula, dan setiap suku membayar tebusan tawanan dengan
baik dan adil di antara mukminin.
Pasal 4
mereka seperti semula, dan setiap suku membayar tebusan tawanan dengan
baik dan adil di antara mukminin.
Pasal 5
21
Bani Al Hars sesuai dengan keadaan kebiasaan mereka bahu membahu
membayar uang tebusan darah di antara mereka seperti semula, dan setiap
suku membayar tebusan tawanan dengan baik dan adil di antara mukminin.
Pasal 6
Pasal 7
Pasal 8
Bani ‘Amr bin ‘Awf sesuai dengan keadaan kebiasaan mereka bahu membahu
membayar uang tebusan darah di antara mereka seperti semula, dan setiap
suku membayar tebusan tawanan dengan baik dan adil di antara mukminin.
Pasal 9
Pasal 10
Pasal 11
22
Sesungguhnya mukminin tidak boleh membiarkan orang yang berat
menanggung utang diantara mereka tetapi membantunya dengan baik dalam
pembayaran tebusan atau uang tebusan darah.
Pasal 12
Pasal 13
Orang orang mukmin yang takwa harus menentang orang diantara mereka
yang mencari atau menuntut sesuatu secara zalim, jahat, melakukan
permusuhan atau kerusakan di kalangan mukminin. Kekuatan mereka bersatu
Pasal 14
Pasal 15
Jaminan Allah satu. Jaminan perlindungan diberikan oleh mereka yang dekat.
Sesungguhnya mukminin itu saling membantu, tidak bergantung kepada
golongan lain.
Pasal 16
Sesungguhnya orang Yahudi yang mengikuti kita berhak atas pertolongan dan
santunan, sepanjang mukminin tidak terzalimi dan ditentang olehnya.
Pasal 17
23
Perdamaian mukminin adalah satu. Seorang mukmin tidak boleh membuat
perdamaian tanpa ikut serta mukmin lainnya di dalam suatu peperangan di
jalan Allah, kecuali atas dasar kesamaan dan keadilan di antara mereka.
Pasal 18
Setiap pasukan yang berperang bersama harus bahu membahu satu sama lain.
Pasal 19
Pasal 20
Orang musyrik Yatsrib (Madinah) dilarang melindungi harta dan jiwa orang
musyrik Quraisy, dan tidak boleh bercampur tangan melawan orang beriman.
Pasal 21
Barang siapa yang membunuh orang beriman dan cukup bukti atas
perbuatannya, harus dihukum bunuh, kecuali wali terbunuh rela menerima
uang tebusan darah. Segenap orang beriman harus bersatu dalam
menghukumnya.
Pasal 22
Tidak dibenarkan orang mukmin yang mengakui piagam ini, percaya pada
Allah dan Hari Akhir, untuk membantu pembunuh dan memberi tempat
kediaman kepadanya. Siapa yang memberi bantuan dan menyediakan tempat
tinggal bagi pelanggar itu, akan mendapat kutukan dari Allah pada hari
kiamat, dan tidak diterima dari padanya penyesalan dan tebusan.
Pasal 23
24
Apabila kamu berselisih tentang sesuatu, penyelesaiannya menurut ketentuan
Allah Azza Wa Jalla dan keputusan Muhammad SAW.
Pasal 24
Pasal 25
Kaum Yahudi dari Bani ‘Awf adalah satu umat dengan mukminin. Bagi kaum
Yahudi agama mereka, dan bagi kaum muslimin agama mereka. Juga
kebebasan ini berlaku bagi sekutu sekutu dan diri mereka sendiri, kecuali
bagi yang zalim dan jahat. Hal demikian akan merusak diri dan keluarga.
Pasal 26
Kaum Yahudi Bani Najjar diperlakukan sama seperti Yahudi Bani ‘Awf.
Pasal 27
Kaum Yahudi Bani Hars diperlakukan sama seperti Yahudi Bani ‘Awf.
Pasal 28
Kaum Yahudi Bani Sa’idah diperlakukan sama seperti Yahudi Bani ‘Awf.
Pasal 29
Kaum Yahudi Bani Jusyam diperlakukan sama seperti Yahudi Bani ‘Awf.
Pasal 30
Kaum Yahudi Bani Al ‘Aws diperlakukan sama seperti Yahudi Bani ‘Awf.
Pasal 31
Kaum Yahudi Bani Sa’labah diperlakukan sama seperti Yahudi Bani ‘Awf.
Pasal 32
25
Kaum Yahudi Bani Jafnah dari Sa’labah diperlakukan sama seperti Yahudi
Bani ‘Awf.
Pasal 33
Kaum Yahudi Bani Syutaibah diperlakukan sama seperti Yahudi Bani ‘Awf.
Pasal 34
Pasal 35
Pasal 36
Pasal 37
Bagi kaum Yahudi ada kewajiban biaya dan bagi kaum muslimin ada
kewajiban biaya. Mereka (Yahudi dan Muslimin) bantu membantu dalam
menghadapi musuh piagam ini. Mereka saling memberi saran dan nasehat.
Pasal 38
26
Pasal 39
Pasal 40
Pasal 41
Pasal 42
Bila terjadi suatu peristiwa atau perselisihan di antara pendukung piagam ini,
yang di khawatirkan menimbulkan bahaya, diserahkan penyelesaiannya
menurut ketentuan Allah Azza Wa Jalla, dan keputusan Muhammad SAW.
Sesungguhnya Allah paling memelihara dan memandang baik isi piagam ini.
Pasal 43
Sungguh tidak ada perlindungan bagi Quraisy Mekkah dan juga bagi
pendukung mereka.
Pasal 44
Pasal 45
27
memenuhi ajakan dan melaksanakan perdamaian itu, kecuali terhadap orang
yang menyerang agama. Setiap orang wajib melaksanakan kewajiban masing
masing sesuai tugasnya.
Pasal 46
Kaum Yahudi Al ‘Aws, sekutu dan diri mereka memiliki hak dan kewajiban
seperti kelompok lain pendukung piagam ini, dengan perlakuan yang baik dan
penuh dari semua pendukung piagam ini. Sesungguhnya kebaikan (kesetiaan)
itu berbeda dari kejahatan (pengkhianatan). Setiap orang bertanggung jawab
atas perbuatannya. Sesungguhnya Allah paling membenarkan dan memandang
baik isi piagam ini.
Pasal 47
Sesungguhnya piagam ini tidak membela orang zalim dan khianat. Orang
yang keluar bepergian aman, dan orang berada di Madinah aman, kecuali
orang yang zalim dan khianat. Allah adalah penjamin orang yang berbuat baik
dan takwa. Dan Muhammad SAW adalah Utusan Allah.
a.Point Ringkasan
28
Piagam Madinah menjamin kebebasan beragama bagi setiap kelompok,
termasuk Muslim, Yahudi, dan suku-suku Arab lainnya.
29
Piagam Madinah berkomitmen untuk melindungi setiap kelompok di
Madinah dari agresi atau serangan dari pihak luar.
a. Perang Badar
Perang pertama yang sangat menentukan masa depan negara Islam ini adalah
Perang Badar, perang antara kaum Muslimin dengan musyrik Quraisy. Pada
tanggal 8 Ramadhan tahun ke 2 Hijriah, nabi bersama 305 orang Muslim
bergerak keluar kota membawa perlengkapan yang sederhana. Di daerah Badar,
kurang lebih 120 kilometer dari Madinah, pasukan nabi bertemu dengan
pasukan Quraisy yang berjumlah sekitar 900 sampai 1000 orang. nahi sendiri
yang memegang komando. Dalam perang ini kaum Muslimin keluar sebagai
30
pemenang. Namun, orang-orang Yahudi Madinah tidak senang. Mereka
memang tidak sepenuhnya hati menerima perjanjian yang telah dibuat antara
mereka dengan nabi.
b. Perang Uhud
c. Perang Ahzab/Khandaq
31
Setelah tentara sekutu tiba, mereka tertahan oleh parit itu. Namun, mereka
mengepung Madinah dengan mendirikan kemah-kemah di luar parit hampir
sebulan lamanya. Perang ini disebut perang Ahzab (sekutu beberapa suku) atau
perang Khandag (parit) Dalam suasana kritis itu, orang-orang Yahudi Bani
Quraizah di bawah pimpinan Ka'ab bin Asad ber- Khianat. Hal ini membuat
umat Islam makin terjepit. Setelah sebulan pengepungan, angin, dan badai turun
amat kencang menghantam dan menerbangkan kemals-kemah dan seluruh
perlengkapan tantara sekutu.
5. Perjanjian Hudaibiyah
Pada tahun ke-6H, ketika ibadah haji sudah disyariatkan, nabi memimpin
sekitar seribu kaum Muslimin berangkat ke Makkah,
32
6. Haji Wada
Dalam kesempatan menunaikan ibadah haji yang terakhir. haji wada, tahun 10
H (631 M), Nabi Muhammad menyampaikan kothahnya yang sangat
bersejarah. Isi kotbah itu antara lain: larangan menumpahkan darah kecuali
dengan haq dan larangan mengambil harta orang lain dengan batil, karena
nyawa dan harta benda adalah suci; larangan riba dan larangan menganiaya;
perin- tah untuk memperlakukan para istri dengan baik dan lemah lembut dan
perintah menjauhi dosa; semua pertengkaran antara mereka di zaman Jahiliyah
harus saling dimaafkan; balas dendam dengan tebusan darah sebagaimana
berlaku di zaman Jahiliyah tidak lagi dibenarkan; persaudaraan dan persamaan
di antara manusia harus ditegakkan: hamba sahaya harus diperlakukan dengan
baik, mereka makan seperti apa yang dimakan tuannya dan memakai seperti
apa yang dipakai tuannya; dan yang terpenting adalah umat Islami harus selalu
berpegang kepada dua sumber yang tak pernah usang. Alquran dan sunnah nabi.
Isi kotbah ini merupakan prinsip- prinsip yang mendasari gerakan Islam.
Selanjutnya, prinsip-prinsip itu bila disimpulkan adalah kemanusiaan,
persamaan, keadilan sosial, keadilan ekonomi, kebajikan, dan solidaritas.
33
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
34
pentingnya kerjasama, toleransi, dan keadilan dalam membentuk masyarakat
yang beragam di bawah naungan Islam.
B.Saran
Demi penulisan Makalah yang lebih baik untuk kedepannya, penulis menyadari
masih terdapat banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini. Oleh karena
itu, penulis sangat terhormat apabila pembaca dapat memberikan saran untuk
perbaikan pada penulisan Makalah ini.
35
DAFTAR PUSTAKA
Yatim,Badri. 2005. Sejarah Peradaban Islam. (Jakarta Rajawali Pers. hl. 9-33)
https://repository.uin-suska.ac.id/6284/2/BAB%20I.pdf
36