Anda di halaman 1dari 3

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : Nuh Fadlila Handareka Putra


Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 042634545
Kode/Nama Mata Kuliah : PBIN4215/SEMATIK BAHASA INDONESIA
Kode/Nama UPBJJ : 74/MALANG
Masa Ujian : 2021/22.2 (2022.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
Apa perbedaan semantik dan semiotika? Serta jelaskan ruang lingkup semantik?

Semantik

1. Semantik berasal dari bahasa Yunani mengandung makna to signify atau memaknai. Sebagai
istilah teknis semantik mengandung pengertian studi tentang makna. (Aminuddin [1988 : 15])

2. Semantik adalah cabang linguistik yang membahas arti atau makna. Contoh jelas dari perian
atau “deskripsi” semantis adalah leksikografi: masing-masing leksem diberi perian artinya atau
maknanya: perian semantis. (Asas-Asas Linguistik Umum, J. M. W. Verhar bab ii halaman 13)

3. Kata semantik dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Yunani sema (kata benda) yang
berarti ‘tanda’ atau ‘lambang’. Kata kerjanya adalah semaino yang berarti ‘menandai’ atau
‘melambangkan’. (Chaer 1990:2 dan Djajasudarma 1993:1)

4. Semantik adalah ‘pengertian’ atau konsep yang dimiliki atau terdapat pada sebuah tanda
linguistik. (Linguistik Umum, Drs. Abdul Chaer bab vii halaman 287)

5. Kata semantik kemudian disepakati sebagai istilah yang digunakan untuk bidang linguistik
yang mempelajari hubungan studi dalam linguistic yang mempelajari makna atau arti dalam
bahasa. (Chaer 1990:2 dan Lyons 1995:3)

Semiotika

1. Semiotika adalah ilmu tentang tanda-tanda. “Ilmu ini menganggap bahwa kejadian sosial di
masyarakat dan kebudayaannya merupakan tanda-tanda”. (Preminger, 2001:89)

2. Semiotika menurut Berger memiliki dua tokoh, yakni Ferdinand de Saussure (1857-1913)
dan Charles Sander Peirce (1839-1914). Kedua tokoh tersebut mengembangkan ilmu semiotika
secara terpisah dan tidak mengenal satu sama lain. Saussure di Eropa dan Peirce di Amerika
Serikat. Latar belakang keilmuan adalah linguistik, sedangkan Peirce filsafat. Saussure menyebut
ilmu yang dikembangkannya semiologi (semiology).

3. Semiotika berasal dari kata Yunani: semeion, yang berarti tanda. Dalam pandangan Piliang,
penjelajahan semiotika sebagai metode kajian ke dalam berbagai cabang keilmuan ini
dimungkinkan karena ada kecenderungan untuk memandang berbagai wacana sosial sebagai
fenomena bahasa. Dengan kata lain, bahasa dijadikan model dalam berbagai wacana sosial.
Berdasarkan pandangan semiotika, bila seluruh praktek sosial dapat dianggap sebagai fenomena
bahasa, maka semuanya dapat juga dipandang sebagai tanda. Hal ini dimungkinkan karena
luasnya pengertian tanda itu sendiri. (Piliang, 1998:262).

bjek kajian semantik adalah makna atu arti satua bahasa. Leech, (1983: 8—10) menjelaskan
bahwa objek kajian semantik adalah maknana satuan bahasa yang tidak di hubungkkan dengan
konteks tuturan. Semantik mengkaji tanda bahasa dengan konsep serta acuan baik secara leksikal
maupun gramatikal. Semantik mengkaji apa arti X. Djajasudarma (1993: 4) menjelaskan bahwa
satuan bahasa yang dikaji maknanya itu mulai dari tataran fonologi , morfologi, sintaksis, dan
wacana. Penjelasan fatimah dapat dijabarkan brerikut ini.

Kajian semantik pada tataran fonologi berupa analisis fonem sebagai pmbeda makna dalam
kontras minimal. Kajian semantik dalam tataran morfologi berupa makna leksem dan kata.
Kajian semntik dalam tatran sintaksis berupa makna satuan bahasa berupa frasa, klausa, dan
kalimat. Kajian semantik tataran wacana berupa makna pragraf atau makna sebuah teks.

Leech (1983/1993: 8—10) bahwa makna yang terbentuk akibat satu satuan bahasa dihubungkan
dengan konteks non linguistik, yaitu situasi tutur dan nilai-nilai budaya tertentu merupakan objek
kajian pragmatik. Wijana (1996: 2—3) dan Purwo (1990: 16) menyatakan bahwa makna yang di
telaah semantik yang bebas konteks, sedangkan makana yang dikaji dalam opragmatik adalah
makna yang terikat konteks.

Dari uraian diatas dapat dipahami, bahwa semantik adalah subsistem kajian bahasa yang
mengkaji makna satuan bahasa yang tidak disertai dengan konteks non linguistik. Lingkup kajian
semantik itu berupa makna satuan bahasa dalam kata, frasa, klausa dan kalimat, dan teks.

Jelaskan perbedaan kata berikut!

a. Sinonim kata Mati dan Meninggal

b. Antonin kata sakit dan tidak sakit

c. Ira yang menjadi bunga desa sedang menanam bunga

a, Kata meninggal ini dianggap bersinonim mutlak dengan mati, tapi tentu kita lebih
wajar menyebut, contohnya: kucing itu mati dibanding kucing itu meninggal. Bisa
dikatakan meninggal di ungkapkan lebih halus dan cenderung digunkan untuk
manusia

Anda mungkin juga menyukai