Anda di halaman 1dari 5

TUGAS RANGKUMAN

Modul 4 mengunakan kosa kata yang tepat


( bahasa dan sastra Indonesia di SD/PDGK4109)

Oleh :

Eka Wahyu Wibowo


Nim : 857977855
Semester : 3 / A
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
UPBJJ – UT Yogyakarta
2023
MODUL 4
MENGUNAKAN KOSAKATA YANG TEPAT

Kegiatan belajar 1 : Semantik bahasa Indonesia

A. PENGERTIAN
Kata semantik berasal dari bahasa yunani sema yang berati tanda atau lambang
Semantik merupakan bagian dari tiga tataran bahasa yang meliputi fonologi, tata bahasa (morfologi-
sintaksis) dan semantik (Djajasudarma, 1993). Dalam Kamus Bahasa Indonesia semantik berarti: (1) ilmu
tentang makna kata dan kalimat; pengetahuan mengenai seluk-beluk dan pergeseran arti kata; (2)
bagian strutkur bahasa yang berhubungan dengan makna ungkapan atau struktur makna suatu wicara.
Orang tidak mungkin mengganti urutan bunyi bagi konsep-konsep yang ada tanpa persetujuan dari
anggota masyarakat pemakai bahasa (Samsuri dalam Yudi Cahyono, 1995.
B. RAGAM MAKNA
eech (2003), menggunakan istilah tipe makna, membagi makna menjadi tujuh tipe, yaitu makna
konseptual, konotatif, stilistik, afektif, refleksi, kolokatif, dan tematik. Djajasudarma (1999) mengutip
dari beberapa ahli, antara lain Bloomfield, Palmer, Verhaar, Kridalaksana, dan Ullman membagi makna
menjadi 12 jenis, yaitu makna sempit, luas, kognitif, konotatif dan emotatif, refesnsial, konstruksi,
leksikal dan gramatikal, idesional, proposisi, pusat, piktorialm dan idiomatika.
1. Makna Leksikal dan Makna Gramatikal
Dalam semantik, makna leksikal dibedakan dengan makna gramatikal. Makna gramatikal adalah makna
yang muncul karena proses gramatikal. Proses gramatika, meliputi afikasi/pengimbuhan,
reduplikasi/pengulangan, dan komposisi/pemajemukan.
2. Makna Denotatif dan Makna Konotatif
Sebuah kata mempunyai makna denotatif apabila kata tersebut memiliki nilai rasa positif atau
menyenangkan. Sebaliknya. Sebuah kata akan mempunyai makna konotatif apabila memiliki nilai rasa
negatif atau tidak menyenangkan.
3. Makna Konseptual dan Makna Asosiatif
Makna konseptual adalah makna kata yang sesuai dengan referennya atau makna yang bebas dari
asosiasi apa pun. Makna koseptual sebelumnya sama dengan makna denotative dan makna leksikal.
Sendangkan makna asosiatif adalah makna sebuah kata yang ada hubungannya dengan keadaan di luar
kebahasaan. Makna asosiatif sebenarnya sama dengan lambang-lambang yang digunakan oleh
masyarakat.
4. Makna Kata Umum dan Makna Kata Khusus
Makna kata umum adalah makna suatu kata yang besifat umum, maksudnya makna tersebut digunakan
secara umum. Makna kata bersifat umum baru jelas bila beraa dalam konteksnya. Sendangkan makna
kata khusus atau istilah adalah makna yang sifatnya khusus, maksudnya hanya digunakan di kalangan
ilmu tertentu. Makna khusus biasanya disebut dengan istilah.
ELASI MAKNA
Relasi makna atau hubungan makna adalah hubungan kemaknaan antara sebuah kata, frase, klausa,
atau kalimat dengan kata, frase, klausa atau kalimat lainnya. Hubungan tersebut berbentuk:

1. Sinonim dan Antonim;


a. Sinonim merupakan ungkapan (dapat berupa kata, frase atau kalimat) yang maknanya kurang lebih
sama dengan makna ungkapan lain. (Verhaar dalam Muliastuti (2003: 2.2))
b. Antonym merupakan ungkapan (biasanya berupa kata, tetapi juga berupa frase atau kalimat) yang
dianggap bermakna kebalikan dari ungkapan lain. (Verhaar)
2. Homonim, Homofon, Homograf, dan Polisemi;
a. Homonim merupakan kata yang sama lafal dan ejaannya, tetapi berbeda makna.
b. Homofon adalah kata yang sama lafalnya, tetapi beda ejaan dan maknanya.
c. Polisemi adalah satuan bahasa (terutama kata atau frase) yang memiliki makna lebih dari Satu.
3. Hiponim
Kata hiponim berasal dari bahasa yunani kuno onoma yangberarti ‘nama’ dan hypo yang berarti
‘dibawah’.

KEGIATAN BELAJAR 2
Perkamusan

A. PENGERTIAN KAMUS
Kata kamus dipinjam dari bahasa arab qamus, yang berasal dari bahasa yunani okeanos yang berarti
“lautan”. Seperti halnya sifat lautan yang dalam dan luasnya tak terhingga, kamus merupakan wadah
untuk merekam kosa kata yang jumlahnya semakin tak terbatas.
B. MANFAAT KAMUS
Seperti halnya dalam pertandingan, kamus bertindak sebagai wasit, yang menentukan benar atau
tidaknya bentuk tulisan atau makna suatu kata.
C. JENIS KAMUS
Kamus dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu :
a. Kamus ekabahasa adalah kamus yang memuat suatu bahasa yang disusun secara alfabetis dengan
penjelasan makna dan contoh pemakaiannya dalam bahasa yang sama.
b. Kamus dwibahasa adalah kamus yang memuat kata atau gabungan kata suatu bahasa yang disusun
secara alfabetis dengan penjelasan makna dan contoh pemakaiannya dalam bahasa lain, yang menjadi
bahasa sasaran.
c. Kamus multibahasa adalah kamus yang memuat daftar kata dengan padanannya lebih dari dua
bahasa yang berbeda.
D. MENGGUNAKAN KAMUS
Untuk memahami cara menggunakan kamus terlebih dahulu perlu mengetahui susunan kamus. Kamus
yang baik pada dasarnya tersusun atas tiga bagian, yaitu pendahuluan, isi dan pelengkap.
E. MENYUSUN KAMUS SEDERHANA
1. Tahap-tahap menyusun kamus
Ada beberapa tahapan yaitu sebagai berikut :
a. Persiapan
b. Pengumpulan data
c. Pengolahan data
1) Pemeriksaan ulang urutan abjad
2) Penyeleksian data
3) Klasifikasi data
4) Pemberian definisi
5) Penyuntingan hasil pemberian definisi
d. Pengetikan kartu induk
e. Penyusunan kartotek
f. Pengetikan naskah
g. Koreksi naskah
h. Cetak coba
i. Koreksi cetak coba
j. Reproduksi kamus

Anda mungkin juga menyukai