Anda di halaman 1dari 3

MODUL 4

Menggunakan Kosa Kata yang Tepat

KEGIATAN BELAJAR 1
Semantik Bahasa Indonesia

A.    PENGERTIAN
Kata simantik berasal dari Bahasa Yunani sema yang berarti tanda atau lambang(sign).
Simantik merupakan bagian dari tiga tataran bahasa yang meliputi fonologi, tata bahasa
(morfologi-sintaksis) dan semantik (Djajasudarma, 1993). Dalam Kamus Bahasa Indonesia
semantik berarti: (1) ilmu tentang makna kata dan kalimat; pengetahuan mengenai seluk-
beluk dan pergeseran arti kata; (2) bagian strutkur bahasa yang berhubungan dengan makna
ungkapan atau struktur makna suatu wicara. Orang tidak mungkin mengganti urutan bunyi
bagi konsep-konsep yang ada tanpa persetujuan dari anggota masyarakat pemakai bahasa
(Samsuri dalam Yudi Cahyono, 1995.

B.     RAGAM MAKNA
Leech (2003), menggunakan istilah tipe makna, membagi makna menjadi tujuh tipe, yaitu
makna konseptual, konotatif, stilistik, afektif, refleksi, kolokatif, dan tematik. Djajasudarma
(1999) mengutip dari beberapa ahli, antara lain Bloomfield, Palmer, Verhaar, Kridalaksana,
dan Ullman membagi makna menjadi 12 jenis, yaitu makna sempit, luas, kognitif, konotatif
dan emotatif, refesnsial, konstruksi, leksikal dan gramatikal, idesional, proposisi, pusat,
piktorialm dan idiomatika.
1.      Makna Leksikal dan Makna Gramatikal
Dalam semantik, makna leksikal dibedakan dengan makna gramatikal. Makna gramatikal
adalah makna yang muncul karena proses gramatikal. Proses gramatika, meliputi
afikasi/pengimbuhan, reduplikasi/pengulangan, dan komposisi/pemajemukan.
2.      Makna Denotatif dan Makna Konotatif
Sebuah kata mempunyai makna denotatif apabila kata tersebut memiliki nilai rasa positif atau
menyenangkan. Sebaliknya. Sebuah kata akan mempunyai makna konotatif apabila memiliki
nilai rasa negatif atau tidak menyenangkan.
3.      Makna Konseptual dan Makna Asosiatif
Makna konseptual adalah makna kata yang sesuai dengan referennya atau makna yang bebas
dari asosiasi apa pun. Makna koseptual sebelumnya sama dengan makna denotative dan
makna leksikal. Sendangkan makna asosiatif adalah makna sebuah kata yang ada
hubungannya dengan keadaan di luar kebahasaan. Makna asosiatif sebenarnya sama dengan
lambang-lambang yang digunakan oleh masyarakat.
4.      Makna Kata Umum dan Makna Kata Khusus
Makna kata umum adalah makna suatu kata yang besifat umum, maksudnya makna tersebut
digunakan secara umum. Makna kata bersifat umum baru jelas bila beraa dalam konteksnya.
Sendangkan makna kata khusus atau istilah adalah makna yang sifatnya khusus, maksudnya
hanya digunakan di kalangan ilmu tertentu. Makna khusus biasanya disebut dengan istilah.

C.    RELASI MAKNA
Relasi makna atau hubungan makna adalah hubungan kemaknaan antara sebuah kata, frase,
klausa, atau kalimat dengan kata, frase, klausa atau kalimat lainnya. Hubungan tersebut
berbentuk:
1.      Sinonim dan Antonim;
a.       Sinonim merupakan ungkapan (dapat berupa kata, frase atau kalimat) yang maknanya kurang
lebih sama dengan makna ungkapan lain. (Verhaar dalam Muliastuti (2003: 2.2))
b.      Antonym merupakan ungkapan (biasanya berupa kata, tetapi juga berupa frase atau kalimat)
yang dianggap bermakna kebalikan dari ungkapan lain. (Verhaar)
2.      Homonim, Homofon, Homograf, dan Polisemi;
a.       Homonim merupakan kata yang sama lafal dan ejaannya, tetapi berbeda makna.
b.      Homofon adalah kata yang sama lafalnya, tetapi beda ejaan dan maknanya.
c.       Polisemi adalah satuan bahasa (terutama kata atau frase) yang memiliki makna lebih dari
Satu.
3.      Hiponim
Kata hiponim berasal dari bahasa yunani kuno onoma yangberarti ‘nama’ dan hypo yang
berarti ‘dibawah’.

KEGIATAN BELAJAR 2
Perkamusan

A.    PENGERTIAN KAMUS
Kata kamus dipinjam dari bahasa arab qamus, yang berasal dari bahasa yunani okeanos   yang
berarti “lautan”. Seperti halnya sifat lautan yang dalam dan luasnya tak terhingga, kamus
merupakan wadah untuk merekam kosa kata yang jumlahnya semakin tak terbatas.
B.     MANFAAT KAMUS
Seperti halnya dalam pertandingan, kamus bertindak sebagai wasit, yang menentukan benar
atau tidaknya bentuk tulisan atau makna suatu kata.
C.    JENIS KAMUS
Kamus dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu :
a.       Kamus ekabahasa adalah kamus yang memuat suatu bahasa yang disusun secara alfabetis
dengan penjelasan makna dan contoh pemakaiannya dalam bahasa yang sama.
b.      Kamus dwibahasa adalah kamus yang memuat kata atau gabungan kata suatu bahasa yang
disusun secara alfabetis dengan penjelasan makna dan contoh pemakaiannya dalam bahasa
lain, yang menjadi bahasa sasaran.
c.       Kamus multibahasa adalah kamus yang memuat daftar kata dengan padanannya lebih dari
dua bahasa yang berbeda.
D.    MENGGUNAKAN KAMUS
Untuk memahami cara menggunakan kamus terlebih dahulu perlu mengetahui susunan
kamus. Kamus yang baik  pada dasarnya tersusun atas tiga bagian, yaitu pendahuluan, isi dan
pelengkap.
E.     MENYUSUN KAMUS SEDERHANA
1.      Tahap-tahap menyusun kamus
Ada beberapa tahapan yaitu sebagai berikut :
a.       Persiapan
b.      Pengumpulan data
c.       Pengolahan data
1)      Pemeriksaan ulang urutan abjad
2)      Penyeleksian data
3)      Klasifikasi data
4)      Pemberian definisi
5)      Penyuntingan hasil pemberian definisi
d.      Pengetikan kartu induk
e.       Penyusunan kartotek
f.       Pengetikan naskah
g.      Koreksi naskah
h.      Cetak coba
i.        Koreksi cetak coba
j.        Reproduksi kamus

Anda mungkin juga menyukai