Anda di halaman 1dari 3

O Fajar Timur,

Refleksi Adven 3 Cahaya kemegahan abadi, dan matahari keadilan:


Datang dan terangilah mereka yang duduk dalam kegelapan, dan
bayang-bayang maut.
O, Surya Pagi, Datanglah
(Maleakhi 4:2 & Lukas 1:78-79)
Apabila merujuk kepada Kitab Suci, maka pendasarannya, sebagaimana
bacaan kita, adalah pada Maleakhi 4:2 dan penggenapannya pada Lukas
1:78-79.
Pengantar: Tentang Bait Ketiga KJ 81
Dua Perjanjian, Dua Teks
Bait kedua dari KJ 81 berkata,
Dalam tradisi gereja, Bapa Gereja Cyrillus mengaitkan teks di Maleakhi 4:2
O Surya Pagi, datanglah dan jiwa kami hiburlah; halaukanlah
dengan peristiwa kegelapan yang terjadi pada penyaliban Yesus (Mat. 27:51-
gelap seram bayangan maut yang kejam. Bersoraklah, hai
52). Bagi Cyrillus, matahari tak mampu memberikan cahayanya ketika
Israel, menyambut Sang Imanuel!
berhadapan dengan Kristus, Sang Matahari Kebenaran.
Aslinya, dalam Bahasa Latin berkata,
Dari Maleakhi sendiri, frasa “Surya Kebenaran” ditujukan kepada Tuhan
sendiri dengan bernada mesianik. Pembacaan teks ini sebagai nada
Veni, veni o oriens! Solare nos
mesianik juga dikaitkan dengan Yesaya 9:1. Bahwa kedatangan Tuhan selalu
adveniens, Noctis depelle nebulas,
disimbolkan dengan terang atau sinar yang besar sebagai bagian dari
Dirasque noctis tenebras.
teofani-Nya (penyataan Allah).
Gaude, gaude, Emmanuel nascetur
pro te, Israel.
Pada penyataan inilah Allah mendatangkan kebenaran sekaligus kebenaran
itu sendiri yang berbanding terbalik dengan kejahatan yang dilakukan oleh
Doa yang dipanjatkan, yang dalam tradisi gereja disebut juga Antifon O,
raja-raja Israel. Bahwa Allah akan menghapus segala penindasan dan
berpadanan dari nyanyian itu adalah:
kesedihan dari umatnya, menyembuhkan mereka dari luka-luka dalam
kehidupan, yang merupakan kontras dari kondisi bencana dan kehancuran.
O Oriens,
Inilah Mentari Kebenaran dari Allah yang melindungi umatnya.
splendor lucis aeternae, et sol justitiae:
veni, et illumina sedentes in tenebris, et umbra mortis.
Bagian dari Maleakhi inilah yang digunakan oleh Zakharia, sang imam suami
Elisabet, dalam nyanyiannya ketika ia berbicara tentang Yohanes
Terjemahannya dalam Bahasa Indonesia adalah sebagai berikut:
(Pembaptis), anaknya, yang adalah pendahulu dari Mesias. Bahwa
manifestasi kemurahan Tuhan adalah kedatangan Mesias yang

1
dipersiapkan oleh Yohanes. Mesias yang dinubuatkan itu lahir dari keturunan selama ini diabaikan, belajar untuk memahami pentingnya persekutuan, dan
Daud, yang akan menjadi “Surya Pagi” atau “Matahari” yang memberi terang lain sebagainya.
dan membimbing “kaki kita”. Sebagaimana disebut sebelumnya, terang selalu
menjadi metafora kehadiran Tuhan. Terang Ilahi selalu dilawankan dengan Model hidup seperti apa yang kita harapkan hadir di masa-masa penantian
bayang-bayang maut yang mengancam kehidupan. Karena itu, Terang dari ini? Jelaslah bahwa itu menunjuk kepada hidup yang berjuang untuk
Tuhan itu membawa kepada keselamatan. Inilah tanda belas kasih Allah menghalau bayang-bayang kegelapan. Frasa “bayang-bayang kegelapan”
yang tak terbatas bagi dunia yang dipenuhi kegelapan sebab tindakan- merupakan kontradiksi: apakah kegelapan memiliki bayang? Inilah yang
tindakan manusia yang melawan kehendak Allah. Kedatangan “Surya Pagi” dimaksud dengan manusia yang kehidupannya yang justru menghadirkan
merupakan jalan damai bagi manusia yang menjadi tanda bagi kehidupan keburukan bagi orang lain. Alih-alih berupaya untuk menyalakan lilin di
penuh dengan syalom, perdamaian dan keadilan. tengah kegelapan, banyak manusia justru memadamkan lilin di di hidup yang
pekat.

Situasi Kita Dalam pada itu, ketika masa pemilu serentak ini telah usai, tentu banyak
orang berharap bahwa mereka yang terpilih benar-benar menjadi hamba
Memasuki Minggu Adven ke-3, kita masih berkutat di sekitar pandemi. Ibarat Allah yang mengupayakan kesejahteraan rakyat, sehingga ia menjadi
kabut, pandemi ini menghalangi kita untuk menatap ke masa depan dan sebatang lilin yang menyinari sekitarnya. Tetapi jangan disalahmengerti,
membuat kita berjalan perlahan, sambil berharap seberkas cahaya akan sebab pada saat yang sama, telah banyak terbukti bahwa pemimpin yang
menuntun kita. terpilih melakukan penyalahgunaan wewenang yang diberikan kepada
mereka dan hanya mementingkan orang-orang terdekatnya, yang berada di
Pandemi mengakibatkan berbagai kesedihan di tengah kehidupan manusia: sekitarnya. Karena itu mereka yang terpilih mesti belajar untuk
banyak orang meninggal terpapar virus, kehilangan pekerjaan, kesulitan mengendalikan diri dan tahan terhadap godaan untuk menjadi bayang-
ekonomi, dan hal-hal lain sebagai dampaknya. bayang kegelapan bagi masyarakat luas.

Pandemi juga menampilkan sisi terburuk manusia: manusia yang tidak peduli Dengan demikian, tepatlah doa agar Terang Kebenaran itu hadir di masa-
terhadap kesehatan dirinya, yang tidak peduli terhadap sesama manusia, masa penantian ini: memberi terang untuk mereka yang duduk di dalam
yang mengambil keuntungan di tengah derita orang lain, dan yang terburuk kegelapan dan dalam bayang-bayang maut.
adalah menteri yang melakukan korupsi bantuan sosial untuk rakyat.
Amin. Datanglah, ya Tuhan Yesus.
Walau demikian, pandemi juga memberi waktu bagi manusia untuk mencari
berkas-berkas cahaya dalam hidupnya: belajar untuk menghargai dan
mengasihi orang-orang terdekatnya yang mungkin

2
3

Anda mungkin juga menyukai