Anda di halaman 1dari 4

Berdasarkan peraturan Undang-Undang nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

maka terdapat beberapa perubahan dan penyesuaian terhadap Organisasi Perangkat Daerah
Kabupaten/Kota sehingga perlu dilakukannya perubahan. Selain itu PP Nomor 41 Tahun
2007 yang hingga saat ini mengatur pembentukan organisasi perangkat daerah dianggap
belum cukup memberikan pedoman menyeluruh bagi penyusunan dan pengendalian
organisasi perangkat daerah yang menangani seluruh urusan pemerintahan.

Menurut UU Pemerintahan Daerah, Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten/Kota terdiri dari


Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Inspektorat, Dinas, Badan, Lembaga Lain, dan
Kecamatan. Penjelasan mengenai Perangkat Daerah Kabupaten/Kota dapat dibaca pada
tulisan Bentuk Organisasi Perangkat Daerah.

Ketentuan mengenai pembentukan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten/Kota ini sesuai


dengan Draft PP tentang Organisasi Perangkat Daerah berdasar pada UU 23 Tahun
2014 yang dikelurkan oleh Kementerian Dalam Negeri. Ketentuan pembentukan Organisasi
Perangkat Daerah Kabupaten/Kota dimaksud adalah sebagai berikut.

Jumlah perangkat daerah ditetapkan berdasarkan kriteria karakteristik daerah atau yang
disebut dengan variabel faktor umum yang terdiri dari variabel  jumlah penduduk, luas
wilayah, jumlah APBD dan jumlah wilayah bawahan. Sedangkan kriteria variabel faktor
teknis meliputi unsur-unsur substansi masing-masing urusan, ketersediaan SDM, sarana
prasarana penunjang tugas, luas cakupan tugas dan beban kerja.

Berdasarkan kedua varibel tersebut maka dapat ditentukan jumlah perangkat daerah yang
dapat dibentuk.  Pembagian jumlah perangkat daerah tersebut adalah sebagai berikut.

1. Jumlah perangkat daerah dengan nilai variabel kurang dari 400 yang terdiri dari :
o sekretariat daerah, terdiri dari paling banyak 3 asisten
o sekretariat DPRD
o inspektorat
o dinas paling banyak 20
o badan paling banyak 4
2. Jumlah perangkat daerah dengan nilai variabel antara 400 sampai dengan 700 yang
terdiri dari :
o sekretariat daerah, terdiri dari paling banyak 3 asisten
o sekretariat DPRD
o inspektorat
o dinas paling banyak 25
o badan paling banyak 5
3. Jumlah perangkat daerah dengan nilai variabel lebih dari 700 yang terdiri dari :
o sekretariat daerah, terdiri dari paling banyak 4 asisten
o sekretariat DPRD
o inspektorat
o dinas paling banyak 30
o badan paling banyak 6

Rancangan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten/Kota

Sekretariat Daerah
Sekretariat Daerah merupakan unsur staf yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah dan
bertanggung jawab kepada Bupati/Walikota. Sekretaris Daerah memiliki tugas
membantu Bupati/Walikota dalam penyusunan kebijakan dan pengoordinasian administratif
terhadap pelaksanaan tugas perangkat daerah serta pelayanan administratif.

Sekretariat Daerah terdiri dari paling banyak 4 asisten dan paling banyak 12 bagian dengan
masing-masing bagian terdiri dari paling banyak 3 subbagian.

Sekretariat DPRD

Sekretariat DPRD merupakan unsur pelayanan terhadap DPRD yang dipimpin oleh sekretaris
SPRD yang dalam melaksanakan tugasnya secara teknis operasional berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada pimpinan DPRD dan secara administratif bertanggung jawab
kepada Bupati/Walikota melalui Sekretaris Daerah.

Sekretariat DPRD paling banyak terdiri dari 4 bagian dan masing-masing bagian terdiri dari
paling banyak 3 subbagian.

Inspektorat

Inspektorat Daerah merupakan unsur pengawas penyelenggaraan pemerintahan daerah yang


dipimpin oleh inspektur. Inspektur dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab
langsung kepada Bupati/Walikota dan secara teknis administratif mendapat pembinaan dari
sekretaris daerah.

Dinas Daerah

Dinas Daerah merupakan unsur pelaksana otonomi daerah yang dipimpin oleh Kepala Dinas
yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati/Walikota melalui
Sekretaris Daerah. Dinas Daerah mempunyai tugas membantu Bupati/Walikota
melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah. Pada Dinas Daerah
dapat dibentuk Unit Pelaksana Teknis Dinas untuk melaksanakan kegiatan teknis operasional
dan/atau kegiatan teknis penunjang yang mempunyai wilayah kerja satu atau beberapa
kecamatan. Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Dinas ditetapkan dengan
peraturan Bupati/Walikota setelah mendapat persetujuan dari Gubernur.

Dinas Daerah diklasifikasikan dalam 3 (tiga) tipe yakni :

o dinas tipe A dibentuk untuk mewadahi urusan pemerintahan yang menjadi


kewenangan daerah dengan beban kerja yang besar (dengan total skor variabel lebih
dari 800). Terdiri dari 1 sekretariat dan paling banyak 4 bidang. Sekretariat terdiri dari
3 subbagian dan masing-masing bidang terdiri dari paling banyak 3 seksi.
o dinas tipe B dibentuk untuk mewadahi urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah dengan beban kerja yang sedang (dengan total skor variabel 601
sampai dengan 800). Terdiri dari 1 sekretariat dan paling banyak 3 bidang. Sekretariat
terdiri dari 3 subbagian dan masing-masing bidang terdiri dari paling banyak 2 seksi.
o dinas tipe C dibentuk untuk mewadahi urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah dengan beban kerja yang kecil (dengan total skor variabel kurang
dari 400). Terdiri dari 1 sekretariat dan paling banyak 2 bidang. Sekretariat terdiri dari
3 subbagian dan masing-masing bidang terdiri dari paling banyak 2 seksi.
o Unit Pembantu Teknis Dinas terdiri dari 1 subbagian tata usaha dan kelompok jabatan
fungsional.
o Dinas yang melaksanakan urusan wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar
ditetapkan dengan tipe A dan tidak digabungkan dengan urusan pemerintahan lainnya.
o Penentuan jumlah bidang harus berdasarkan analisis jabatan dan analisis beban kerja.

Dinas Daerah melaksanakan urusan pemerintahan yang terdiri dari urusan wajib dan urusan
pilihan. Penjelasan terkait urusan pemerintahan dapat dilihat pada artikel Pembagian Urusan
Pemerintahan Daerah – UU No. 23/2014.

Khusus untuk urusan Ketentraman, ketertiban umum dan perlindungan masyarakat diwadahi
dalam bentuk satuan polisi pamong praja.

Penggabungan beberapa urusan dalam satu dinas ditetapkan dengan prinsip memiliki
kesamaan dan/atau kesesuaian fungsi.

Badan Daerah

Badan Daerah merupakan unsur penunjang urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
daerah yang dipimpin oleh Kepala Badan yang bertanggung jawab kepada Bupati/Walikota
melalui Sekretaris Daerah. Badan Daerah dapat dibentuk Unit Pelaksana Teknis Badan untuk
melaksanakan kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang yang
mempunyai wilayah kerja satu atau beberapa kecamatan. Pembentukan Unit Pelaksana
Teknis Dinas ditetapkan dengan peraturan Bupati/Walikota.

Urusan penunjang pemerintah meliputi perencanaan; keuangan; kepegawaian; pendidikan


dan pelatihan; penelitian dan pengembangan; dan fungsi lain sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.

Badan Daerah diklasifikasikan dalam 3 (tiga) tipe yakni :

o badan tipe A dibentuk untuk mewadahi pelaksanaan fungsi penunjang urusan


pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dengan beban kerja yang besar
(dengan total skor variabel lebih dari 800). Terdiri dari 1 sekretariat dan paling
banyak 4 bidang. Sekretariat terdiri dari 3 subbagian dan masing-masing bidang
terdiri dari paling banyak 3  subbidang atau jabatan fungsional.
o badan tipe B dibentuk untuk mewadahi pelaksanaan fungsi penunjang urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dengan beban kerja yang sedang
(dengan total skor variabel 601 sampai dengan 800). Terdiri dari 1 sekretariat dan
paling banyak 3 bidang. Sekretariat terdiri dari 3 subbagian dan masing-masing
bidang terdiri dari paling banyak 2 subbidang atau jabatan fungsional.
o badan tipe C dibentuk untuk mewadahi pelaksanaan fungsi penunjang urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dengan beban kerja yang kecil
(dengan total skor variabel kurang dari 400). Terdiri dari 1 sekretariat dan paling
banyak 2 bidang. Sekretariat terdiri dari 3 subbagian dan masing-masing bidang
terdiri dari paling banyak 2 seksi.
o Unit Pembantu Teknis Badan terdiri dari 1 subbagian tata usaha dan kelompok
jabatan fungsional.

Kecamatan

Kecamatan dipimpin oleh Camat yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada
Bupati/Walikota melalui sekretaris daerah. Camat diangkat oleh Bupati/Walikota dari
PNS/ASN yang menguasai teknis pemerintahan dan memenuhi persyaratan kepegawaian
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Camat dalam melaksanakan
tugasnya dibantu oleh perangkat Kecamatan yakni Kelurahan.

Kelurahan dibentuk dengan peraturan daerah yang dipimpin oleh lurah selaku perangkat
kecamatan dan bertanggung jawab kepada camat. Lurah diangkat oleh Bupati/Walikota atas
usul sekretaris daerah yang memenuhi persyaratan dari aspek teknis pemerintahan dan
administratif serta pertimbangan dari camat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan,

Kecamatan diklasifikasikan dalam 2 (dua) tipe yakni :

o kecamatan tipe A dibentuk untuk kecamatan dengan beban kerja yang besar. Terdiri
dari 1 sekretariat dan paling banyak 5 seksi, sekretariat terdiri dari 3 subbagian.
o kecamatan tipe B dibentuk untuk kecamatan dengan beban kerja yang kecil. Terdiri
dari 1 sekretariat dan paling banyak 3 seksi, sekretariat terdiri dari 3 subbagian.
o kelurahan terdiri dari 1 sekretariat dan paling banyak 4 seksi.

Lembaga Lain

Lembaga lain merupakan pembentukan lembaga tertentu berdasarkan perintah peraturan


perundang-undangan. Lembaga tersebut dijadikan bagian dari Perangkat Daerah yang ada
setelah dikonsultasikan kepada Menteri dan menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan bidang pendayagunaan aparatur negara.

Ketentuan dalam penggabungan 2 (dua) urusan pemerintahan dan fungsi-fungsi tertentu


sebagai berikut.

o Penggabungan  2 urusan pemerintahan hanya dapat dilakukan apabila nilai variabel


faktor umum dan faktor teknis kurang dari 600;
o Penggabungan 2 urusan pemerintahan dengan nilai variabel faktor umum dan faktor
teknis antara 500 sampai dengan 600 dibentuk dinas/badan tipe B;
o penggabungan 2 urusan pemerintahan dengan nilai variabel faktor umum dan faktor
teknis kurang dari 500 dibentuk dinas/badan tipe C.

Anda mungkin juga menyukai