Anda di halaman 1dari 3

Optimalisasi Achtina fulica dan Eichhornia crassipes sebagai Feed Additive guna

Menciptakan Daging Itik Fungsional Rendah Lemak dan Beromega-3

ABSTRAK
Ternak Itik menyumbangkan 38.700 ton atau setara dengan 2% dari produksi daging
unggas nasional (Ketaren, 2007). Konsumsi daging Itik nasional per tahun baru mencapai
3% yang berbanding terbalik dengan produksinya yang telah mencapai 5,66% per tahun
(Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, 2014). Salah satu faktor penyebab
kurangnya minat masyarakat terhadap konsumsi daging Itik adalah tingginya kadar
kolesterol. Kadar kolesterol total dan low density lipoprotein (LDL) yang tinggi dalam
darah merupakan faktor resiko utama terjadinya penyakit jantung koroner (coronery heart
disease). Omega-3 merupakan asam lemak tak jenuh yang telah teruji klinis mampu
menurunkan LDL (low density lipoprotein), pencegahan penggumpalan trombosit dan
pencegahan jantung koroner (Wijiastuti dkk, 2013). Salah satu sumber omega-3 potensial
yang belum dikembangkan adalah minyak Bekicot. Haryadi W. (2006) melaporkan daging
Bekicot yang telah diekstraksi menjadi minyak Bekicot memiliki kandungan asam lemak
omega-3 sebanyak 30,4%. Selain itu, (Subekti, 2006) menjelaskan bahwa daun Eceng
Gondok sudah terbukti dapat mengurangi kolestrol pada manusia. Tujuan penelitian ini
untuk mengetahui penurunan kadar kolesterol dan kandungan omega-3 pada daging Itik
yang telah diberi feed additive minyak Bekicot dan daun Eceng Gondok. Jenis data yang
digunakan adalah data primer melalui studi literatur. NUMEAT akronim dari nutraceutical
duck meat, merupakan daging Itik yang memiliki nilai fungsional dan berguna bagi
kesehatan manusia dengan mengurangi kadar kolesterol terutama LDL (low density
lipoprotein) yang merupakan kolesterol jahat bagi tubuh manusia. NUMEAT dihasilkan
dengan cara penambahan feed additive berbahan Bekicot dan daun Eceng Gondok yang
akan menurunkan konsumsi pakan sebesar 4,68%, menambah PBB itik 9,23%, menurunkan
FCR (feed convertion ratio) itik 20,96%, menaikkan kandungan omega-3 Itik 96%,
menurunkan kandungan LDL 45%, dan menaikkan kadar HDL sebesar 49,94% apabila
dibandingkan dengan perlakuan kontrol. NUMEAT adalah daging Itik rendah kolesterol
dengan kandungan omega-3 yang sangat berguna bagi kesehatan manusia melalui ransum
feed additive.

Kata kunci: Bekicot, Eceng Gondok, Feed Additive, Kolesterol Itik.


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Ternak itik menyumbangkan 38.700 ton atau setara dengan 2% dari produksi daging
unggas nasional (Ketaren, 2007). Konsumsi daging Itik nasional per tahun baru mencapai 3%
yang berbanding terbalik dengan produksinya yang telah mencapai 5,66% per tahun (Direktorat
Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, 2014). Salah satu faktor penyebab kurangnya minat
masyarakat terhadap konsumsi daging Itik adalah tingginya kadar kolesterol yang mencapai 75
mg/100 g, hal ini terlampau jauh apabila dibandingkan dengan Ayam yang hanya 50 mg/100 g.
Oetoro (2009) menambahkan bahwa mengkonsumsi produk dengan kolesterol tinggi berlebihan
merupakan salah satu faktor resiko timbulnya penyakit degeneratif, pada makanan tidak
melewati ambang standar yaitu 200 mg/dl dan Low Density Lipoprotein (LDL) lebih rendah
dari 100 mg/dl.
Prevalensi penyakit degeneratif berbahaya seperti kolesterol kini semakin
menghawatirkan. Badan Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa kolesterol merupakan
penyakit pembunuh nomor satu di dunia, pada tahun 2012 estimasi kematian yang disebabkan
penyakit ini mencapai 17,5 juta penduduk per tahun atau setara 31% dari total kematian di
dunia. Hal ini menunjukkan sebuah ironi, karena penyakit kolesterol diklasifikasikan dalam
Penyakit Tidak Menular (PTM) dan berpotensi untuk dicegah.
Omega-3 merupakan asam lemak tak jenuh (polyunsaturated fatty acid) yang telah
teruji klinis mampu meningkatkan HDL (high density lipoprotein), menurunkan LDL (low
density lipoprotein), (Wijiastuti dkk, 2013). Salah satu sumber omega-3 potensial yang belum
dikembangkan adalah minyak Bekicot. Haryadi W. (2006) melaporkan daging Bekicot yang
telah diekstraksi menjadi minyak Bekicot memiliki kandungan asam lemak omega-3 sebanyak
30,4%, asam lemak omega-6 sebanyak 30,2% dan asam lemak omega-9 sebanyak 7,3%.
Beberapa penelitian pada Unggas sudah dilakukan, omega-3 mampu menghambat sintesa
kolesterol (Rusmana, 2008), serta suplementasi 3% omega-3 terhadap 2 Itik secara signifikan
meningkatkan EPA hingga 2 kali lipat dan DHA 5 kali lipat (Huang et al, 2009).
Eceng Gondok (Eichhornia crassipes) mengandung beta karoten sebagai zat aktif
warna karkas. Senyawa fitokimia yang terkandung didalamnya adalah: saponin, flavonoid,
dan tanin (Santoso, 2000). Menurut Karyadi (l997), flavonoid yang menyerupai estrogen
ternyata mampu memperlambat berkurangnya massa tulang (osteomalasia), menurunkan
kadar kolesterol darah dan meningkatkan kadar HDL, sedangkan saponin terbukti
berkhasiat sebagai antikanker, antimikroba, dan menurunkan kadar kolesterol darah.
Santoso (2001) menemukan bahwa pemberian ekstrak Eceng Gondok sebesar 4,5 g/l air
minum menghasilkan efisiensi penggunaan ransum terbaik dan penurunan akumulasi
lemak. Pemberian ekstrak Eceng Gondok pada Ayam petelur meningkatkan produksi telur
dan menurunkan kandungan kolesterol, trigliserida dan LDL tetapi menaikkan HDL
kolesterol dalam serum (Santoso et al., 2002).
Potensi besar yang dimiliki Bekicot dan Eceng Gondok sebagai sebagai pengurang
kadar kolesterol LDL pendukung pangan fungsional untuk pengembangan plasma nutfah
itik lokal kini belum pernah dilakukan sehingga peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Optimalisasi Achatina fulica dan Eichhornia crassipes sebagai
Feed Additive guna Menciptakan Daging Itik Fungsional Rendah Lemak dan
Beromega-3”. Penggunaan substitusi feed additive pakan ini tentu akan meningkatkan nilai
guna dari Bekicot dan Eceng Gondok sebagai pakan ternak kompleks yang kaya akan
nutrisi.

1.2 Rumusan Masalah

Perumusan masalah dari penelitian yang akan dilaksanakan adalah bagaimana


potensi pemanfaatan Bekicot dan Eceng Gondok sebagai feed additive terhadap performa
fisik dan kimiawi Itik Mojosari pedaging ditinjau dari penampilan produksi, total
kolesterol, dan kandungan omega-3 ?

1.3 Tujuan Penulisan


Untuk mengetahui bagaimana potensi pemanfaatan Bekicot dan Eceng Gondok sebagai
feed additive terhadap performa fisik dan kimiawi Itik Mojosari pedaging ditinjau dari
penampilan produksi, total kolesterol, dan kandungan omega-3.

Anda mungkin juga menyukai