USULAN PENELITIAN
Disusun Oleh :
A. Latar Belakang
Sapi (Bos taurus) adalah jenis ternak yang dibudidaya untuk dimanfaatkan
dagingnya sebagai sumber protein haewani. Sapi adalah hewan ternak ruminansia
dengan alat pencernaan majemuk yang terdiri dari rumen, reticulum, omasum,
abomasum. Alat penecernaan pada ternak ruminansia tersebut terdapat mikroba yang
memanfaatkan serat tinggi dalam hijauan pakan (Sari, 2017). Sapi BX atau Brahman
cross merupakan hasil persilangan sapi Brahman yang berasal dari India dengan sapi
yang berasal dari daratan Amerika. Hasil persilangan ini diharapkan mampu
menghasilkan presentase karkas lebih tinggi daripada karkas dari sapi lokal Indonesia
menurut Badan Pusat Statistik mencapai 490 420.77 ton namun peningkatan konsumsi
daging tidak diikuti dengan peningkatan karkas yang lebih baik dan rendahnya kualitas
pakan serta pola hidup masyarakat yang kini banyak mengkonsumsi daging rendah
lemak sehingga diperlukan inovasi pakan untuk meningkatkan kualitas karkas tersebut.
Inovasi pakan dilakukan dengan pemberian rumen protected protein dalam ransum dan
penambahan kolin klorida. Pemberian rumen protected protein dalam ransum bertujuan
untuk meningkatkan penyerapan protein secara langsung menjadi asam amino oleh
usus halus karena rumen protected protein adalah protein yang mampu lolos oleh
degradasi rumen sehingga pembentukan daging dilakukan secara maksimal oleh tubuh
ternak (Harjanti et al., 2016). Rumen protected choline adalah bentuk kolin klorida
pembawa kolin dalam rumen sehingga kolin dapat lolos dari degradasi rumen
kemudian diserap langsung oleh tubuh ternak. Kolin Klorida adalah bahan pakan
lemak darah . Kolin merupakan golongan dari vitamin B kompleks yang berbentuk
Lemak darah adalah lemak yang berada di pembuluh darah befungsi sebagai
prekusor metabolisme ATP pada jaringan tubuh. Lemak darah meliputi trigliserida,
kolesterol, high density lipoprotein atau HDL dan low density lipoprotein atau LDL.
Trigliserida berfungsi sebagai prekusor metabolisme dalam sel selain itu trigliserida
juga berfungsi sebagai pelindung organ vital. LDL berfungsi untuk membawa
garam empedu. Oleh kolin kolin dibawa VLDL untuk membentuk LDL.
B. Tujuan dan Manfaat
choline terhadap LDL, HDL, kolesterol dan trigliserida darah pada sapi potong
sapi yang berkualitas sesuai dengan permintaan pasar yaitu dengan maksimalnya
Sapi BX atau Brahman cross merupakan hasil persilangan sapi Brahman yang berasal
dari India dengan sapi yang berasal dari daratan Amerika. Hasil persilangan ini
diharapkan mampu menghasilkan presentase karkas lebih tinggi daripada karkas dari sapi
lokal Indonesia (Hidayat et al., 2015). Karakteristik sifat sapi Brahman yaitu mudah
dikendalikan dan tahan terhadap ektoparasit sehingga sapi Brahman banyak dipilih
sebagai indukan. Sapi Brahman memiliki ciri-ciri yaitu berpunuk besar, dengan telinga
besar dan gelambir. Ciri-ciri sapi Brahman jantan memiliki warna yang lebih gelap dari
betina pada bagian daerah leher, bahu dan paha bawah. Sapi Brahman dapat beradaptasi
dengan baik pada lingkunga dan kondisi panas, tanpa mengurangi palatabilitas pakannya
(Ramadhanty, 2014).
Pakan
Pakan adalah nutrisi yang dapat dicerna sebagian ataupun seluruhnya bagi ternak yang
sehingga mampu mendukung kesehatan dan produktifitas ternak (Tillman et al., 1983).
Pakan ternak sapi umumnya berupa hijauan dan konsentrat dengan pemberian sesuai
dengan kebutuhan ternak sapi tersebut. Pakan sebagai sumber energi ternak, sumber gizi,
pemeliharaan tubuh ternak sehingga proses metabolisme dalam tubuh ternak dapat
Pakan merupakan unsur penting dalam suatu peternakan sapi potong. Hal itu
dikarenakan ternak potong menghasilkan daging sehingga dibutuhkn pakan yang sesuai
Kolin adalah bagian dari fosfolipid esensial yang berfungsi sebagai pembentukan
sel, pemeliharaan sel, serta mampu meningkatkan metabolisme lipoprotein (Nasution dan
Karyadi, 1991). Kolin diberikan pada pakan dengan jumlah tertentu karena termasuk
bahan pakan tambahan. Kolin merupakan golongan dari vitamin B kompleks yang
berbentuk lesitin (Badriyah et al., 2015). Kolin Klorida dalam tubuh bekerja dengan
lemak dalam hati dengan cara pengangkutan dalam bentuk lesitin (Trizana et al., 2016).
Pemberian kolin klorida harus dalam bentuk Rumen Protected Choline atau Kolin Corn-
cob dengan presentase 60% kolin klorida dan 40% corn-cob. Hal tersebut dikarenakan
corn-cob berfungsi sebagai pembawa kolin sehingga kolin mampu lolos dari degradasi
Rumen protected choline masuk kedalam omasum dan terjadi penyerapan air
kemudian menuju ke abomasum dan diserap oleh usus halus. Kolin diedarkan melalui
darah menuju hati untuk di metabolisme. Metabolisme kolin yaitu dengan proses
perubahan kolin menjadi bagian metil betain yang berfungsi sebagai sintesis fosfolipid
Protein Bypass
Protein bypass atau protein terproteksi adalah protein yang berasal dari pakan yang
mampu lolos dari degradasi rumen sehingga secara cepat mampu diserap oleh usus halus.
Pemberian protein bypass untuk ternak diharapkan mampu mencukupi kebutuhan protein yang
dapat mencapai usus halus sehingga langsung dapat dimanfaatkan oleh ternak (Nusi et al., 2011).
Protein bypass berfungsi untuk meningkatkan kadar asam amino dalam tubuh ternak (Utari et
al., 2012).
Kolesterol
Kolesterol adalah pembentuk susunan sel yang merupakan bagian dari plasma darah
(Harjanti et al., 2016). Kolesterol berada di dalam darah dan dibentuk dalam hati dibawa oleh
very low density lipoprotein (VLDL). Kolesterol dibentuk dari asetil koA pada mitokindria yang
merupakan hasil dari katabolisme asam lemak (Jim, 2013). Kadar kolesterol daging sapi berkisar
antara 37.24 – 38.29 mg/100 gram (Khasrad, 2006). Kadar kolesterol dalam darah akan menurun
jika diproduksinya asam empedu yang berfungsi mengelmusikan lemak menjadi asam lemak
yang mampu diserap tubuh dengan proses diikatnya asam empedu oleh serat pakan hingga
jumlah asam empedu bebas berkurang kemudian mendorong diproduksinya asam empedu baru
dari kolesterol dalam darah (Suryaningsih, 2006). Oleh Kolin, kolesterol dibawa VLDL untuk
membentuk LDL.
Trigliserida
Trigliserida termasuk jenis lipid yang disusun atas tiga asam lemak yang dibentuk dari senyawa
ester (Jim, 2013). Trigliserida dibentuk dalam jaringan adiposa dari bahan lemak pakan yang kemudian
oleh rumen diubah menjadi asam lemak dan gliserol. Gliserol kemudian dikonversi menjadi gliseraldehid-
fosfat (Fitrianingsih, 2017). Kadar trigliserida dalam darah sangat dipengaruhi oleh genetik, jumlah
karbohidrat dan lemak dalam suatu bahan pakan. Trigliserida berfungsi menjadi asam lemak dan
Lipoprotein
dalam tubuh dari dan menuju jaringan. Jenis lipoprotein yaitu HDL, LDL, VLDL, IDL. Jenis
lipoprotein yang berperan dalam pengangkutan kolesterol didalam tubuh adalah LDL dan HDL
(Harjanti et al., 2016). Metabolisme lipoprotein terbagi menjadi 3 jalur yaitu jalur eksogen, jalur
endogen yang berhubungan dengan pembentukan kolesterol-LDL dan trigliserida, dan jalur
Low density lipoprotein memuat trigliserida sebanyak 10% dan kolesterol sebanyak 50%
(Harjanti et al., 2016). Fungsi dari LDL yaitu membawa kolesterol menuju jaringan untuk disintesis oleh
sel membran. Kadar LDL dipengaruhi oleh konsumsi kolesterol pada pakan (Suryaningsih, 2006). Kadar
lemak darah normal pada ternak yaitu 60 – 120 mg/dl. LDL berfungsi untuk membawa kolesterol
High density lipoprotein berfungsi membawa kolesterol dari hati menuju ke jalur
kolesterol untuk metabolisme garam emepedu. Jalur tersebut berikatan dengan enzim
glikoprotein yang berfungsi sebagai pergantian ester kolesterol di HDL dengan trigliserida LDL
al., 2016). HDL berfungsi mengangkut kolesterol menuju ke hati melalui cholesterol transport
Waktu Pelaksanaan
dalam ransum rasional dan suplementasi rumen protected choline terhadap kadar
lemak darah pada sapi brahman cross akan dilaksanakan pada Maret 2020 – Juli
2020 di Kandang Ternak Potong dan Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Pakan,
Materi
Materi yang digunakan pada penelitian ini adalah 12 ekor sapi potong
jantan bangsa Brahman cross umur 15 bulan dengan bobot awal berkisar 290 –
300 kilogram.
Metode
1. Rancangan Percobaan
rancangan acak lengkap dengan 4 perlakuan substitusi pakan yaitu tepung bungkil
kedelai dengan tepung larva BSF dengan ulangan masing-masing perlakuan yaitu
T1 = ransum rasional dengan rumen protected protein sebagai bagian dalam ransum
Perlakuan
No Bahan Pakan T0 T1 T2
------------------------- % -----------------------
1 KULIT KACANG (%) 30 30 30
2 BRAND POLAR 19.5 21 21
3 KUNGKIL KOPRA 17 15 15
4 BUNGKIL SAWIT 28 23 23
5 MINERAL MIX 1 1 1
6 CALCIT 1 1 1
7 GARAM 1 1 1
8 GoPro (rdp) 2.5 1 1
9 SOYXYL (SOYA) 0 7 7
TOTAL 100 100 100
Kandungan Nutrien
BK 90 89 89
ABU 11.65 11.9 11.9
PK 15.90 16 16
TDN 62.39 62 62
LK 6.43 6.54 6.54
SK 23.90 23 23
Ca 0.78 0.8 0.8
P 0.62 0.6 0.6
2. Parameter Penelitian
Parameter yang diamati pada penelitian ini adalah kadar lemak darah
berupa HDL, LDL, trigliserida dan kolesterol setelah pemberian rumen protected
metode liquid displacement pada hari ke-4, ke-10, ke-20 dan ke-30.
3. Prosedur Penelitian
4. Analisis Data
metode analisis variansi uji F. Metode linear dari rancangan acak kelompok
adalah
sebagai berikut :
Y ij = µ +
Keterangan
Hipotesis dari penelitian ini adalah adanya pengaruh pemberian Rumen
Protected Choline terhadap kadar lemak darah meliputi LDL, HDL, kolesterol
dan
trigliserida.
Jadwal Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan
2 Adaptasi
3 Pendahuluan
4 Perlakuan
Pengambilan
5
data
6 Penimbangan
7 Pengolahan Data
DAFTAR PUSTAKA