Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

MEKANIKA TANAH

Disusun Oleh :

Muhammad Zulfikar Latif

18.023.22.201.190

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS ANDI DJEMMA PALOPO

2022
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur bagi Allah SWT yang telah menolong hambanya menyelesaikan
makalah ini dengan penuh kemudahan. Karena tanpa pertolonga-Nya mungkin penyusun
tidak akan sanggup menyelesaikan makalah ini dengan baik.Makalah ini disusun agar
pembaca dapat lebih memahami tentang kewirausahaan. Makalah ini disusun oleh
penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang
datang dari luar.

Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah SWT akhirnya
makalah ini dapat terselesaikan.Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Prof.Dr. Firdaus Daud, M.Pd selaku Dosen pengampu mata kuliah Pengembangan Bahan
Ajar dan Penilaian Pembelajaran Biologi yang telah membeerikan tugas ini kepada
Kelompok kami.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Walaupun makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, adanya kritik dan saran
yang bersifat membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Terimakasih.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................i

DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang.........................................................................................................3
2. Rumusan Masalah.......................................................................................4
3. Tujuan......................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN

A. Sifat-sifat dan komposisi tanah....................................................................5


1. Sifat-sifat tanah......................................................................................5
2. Komposisi tanah.....................................................................................7
B. Tegangan efektif tanah................................................................................7
C. Kemampatan tanah.....................................................................................9
D. Pemadatan tanah.......................................................................................10
1. Tujuan dan faktor yang mempengaruhi pemadatan tanah...................10
2. Peralatan pemadatan tanah.................................................................11

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG

Tanah didefenisikan sebagai material yang terdiri dari agregat yang terdiri dari
butiran mineral-mineral padat yang tidak tersementasi satu sama lain dari bahan-bahan
organik yang telah melapuk dan disertai dengan zat cair dan gas yang mengisi ruang-
ruang kosog diantara partikel-partikel padat tersebut. Dalam ilmu mekanikah tanah
disebut yang disebut semua endepan alam yang berhubungan dengan teknik sipil,
kecuali batuan tetap. Batuan tetap menjadi ilmu tersendiri yaitu mekanika batuan.
Endapan alam tersebut mencakup semua bahan, dari tanah lempung sampai berangkal.
Tanah berguna sebagai bahan bangunan pada berbagai macam pekerjaan teknik sipil,
disamping itu fugsi tanah juga sebagai pendukung pondasi dari bangunan. Ahli teknik
sipil wajib juga mempelajari sifat-sifat dasar dari tanah, seperti asal-usulnya,
penyebaran ukuran butiran, kemampuan mengalirkan air, sifat pemampatan bila
dibebani kekuatan geser, kapasitas daya dukung terhadap beban dan lain-lain.

2. RUMUSAN MASALAH

a. Apa saja yang termasuk dalam sifat dan komposisi tanah


b. Mencari tahu tegangan efektif tanah
c. Apa pengaruh dari kemampatan tanah
d. Mencari tahu tujuan dan faktor yang mempengaruhi kepadatan tanah.

3. MAKSUD DAN TUJUAN

a. Untuk mengetahui sifat dan komposisi tanah


b. Untuk mengetahui tegangan efektif tanah
c. Untuk mengenal pengaruh dari kemampatan tanah
d. Untuk mengetahui tujuan dan faktor kepadatan tanah.
BAB II
PEMBAHASAN

A. SIFAT-SIFAT DAN KOMPOSISI TANAH

Tanah merupakan campuran dari mineral, udara, air, bahan organik, dan
berbagai macam organisme. Tanah terletak di bagian atas dari lapisan permukaan
bumi yang ketebalannya dibatasi sampai 2 m atau sampai batas kedalaman dari
aktivitas biologi tanah.

 Sifat-Sifat Tanah
Sifat fisika tanah adalah sifat-sifat tanah yang ditentukan oleh bahan
penyusunnya.

1. Bahan Induk Tanah


Bahan induk merupakan materi utama dari tanah yang dibentuk oleh
berbagai faktor, yaitu melalui proses kimiawi, biologis dan fisika. Bahan induk
tanah secara umum adalah Quartz (SiO2), Kalsit (CaCO3), Feldspar, dan
Biotit.

2. Tekstur Tanah
Komponen mineral dari tanah adalah pasir, lumpur, dan tanah liat.
Proporsi dari kombinasi ketiga bahan tersebut akan menentukan tekstur
tanah. Hal yang dipengaruhi oleh tesktur tanah mencakup porositas,
permeabilitas (kemampuan menyerap), infiltrasi, dan kapasitas kandungan
air.

3. Kepadatan Tanah
Tingkat kepadatan tanah umumnya berkisar antara 2,6 hingga 2,75 gram
per cm3 dan biasanya tidak dapat berubah. Kepadatan partikel tanah yang
banyak mengandung material organik lebih rendah, daripada tanah yang
sedikit mengandung material organik.
Tanah dengan kepadatan rendah dapat menyimpan air lebih baik, akan
tetapi bukan berarti cocok untuk pertumbuhan tanaman. Tanah dengan
kepadatan tinggi menunjukkan tingkat kandungan pasir yang tinggi.

4. Porositas Tanah
Porositas mirip seperti kepadatan, hanya saja porositas berarti ruang
kosong (pori-pori) di antara tekstur tanah yang tidak terisi dengan mineral
atau bahan organik, tetapi terisi oleh gas atau air.
Semakin tinggi kepadatan tanah, maka semakin rendah porositasnya.
Sebaliknya, semakin rendah kepadatan tanah, semakin rendah porositasnya.
Idealnya, total porositas dari tanah adalah sekitar 50% dari total volume
tanah.

5. Temperatur Tanah
Tanah memiliki temperatur yang bervariasi, mulai dari tingkat dingin
ekstrim -20 derajat celcius hingga tingkat panas ekstrim mencapai 60 derajat
celcius.Temperatur tanah penting bagi germinasi biji tanaman, pertumbuhan
akar tanaman, serta menyediakan nutrisi bagi tanaman tersebut. Tanah yang
berada 50 cm di bawah permukaan cenderung memiliki temperatur yang lebih
tinggi sekitar 1,8 derajat celcius.

6. Warna Tanah
Warna tanah seringkali menjadi faktor paling dasar untuk membedakan
jenis jenis tanah. Umumnya, warna tanah ditentukan oleh kandungan material
organik, kondisi drainase, minearologi tanah, dan tingkat oksidasi.
Mineral besi merupakan mineral sekunder yang akan menghasilkan
warna kuning atau kemerahan pada tanah, sedangkan material organik akan
menghasilkan warna hitam kecoklatan atau coklat (warna subur), serta
manggan, sulphur, dan nitrogen akan menghasilkan warna hitam.

7. Konsistensi Tanah
Konsistensi tanah adalah kemampuan tanah untuk menempel pada
objek lain, sekaligus menghindari deformasi atau berpisah akibat pengaruh
tenaga luar.

Konsistensi diukur dengan tiga kondisi kelembapan, yaitu kering,


lembap, dan basah. Konsistensi tanah bergantung pada komposisi tanah liat
yang terkandung di dalamnya.

 Komposisi Tanah

Tanah merupakan kumpulan benda-benda alam yang berada di


permukaan bumi yang tersusun dalam horizon-horizon, dan terdiri atas bahan
mineral, bahan organik, air, dan udara. Perubahan jumlah terhadap salah satu
bahan akan memengaruhi jumlah bahan lain. Bahan organik dan anorganik
adalah komposisi padat, sedangkan udara dan air mengisi pori-pori tanah.
Tanah terdiri atas empat komponen yaitu: mineral (45%), bahan organik
(5%), air (20- 30%), dan udara (20-30%).

B. TEGANGAN EFEKTIF TANAH

Tanah yang mengalami tekanan mengakibatkan angka pori berkurang dan


merubah sifat-sifat mekanik tanah yang lain, seperti menambah tahanan
geser.Tanah yang berada dalam air akan dipengaruhi oleh gaya hidrostatis. Berat
tanah yang terendam disebut berat tanah efektif, dan tegangan yang terjadi
disebut tegangan efektif. Tegangan efektif merupakan tegangan yang
mempengaruhi kuat geser dan perubahan volume atau penurunan tanah.
Penurunan muka air tanah akan menyebabkan kenaikan tegangan efektif pada
tanah, dan apabila besamya tegangan efektif melampaui tegangan yang diterima
tanah sebelumnya maka tanah akan mengalami konsolidasi dan kompaksi yang
mengakibatkan amblesan tanah pada daerah konsolidasi normal.

Tanah yang mengalami tekanan mengakibatkan angka pori berkurang dan


merubah sifat-sifat mekanik tanah yang lain, seperti menambah tahanan geser.
Tanah yang berada dalam air akan dipengaruhi oleh gaya hidrostatis. Berat tanah
yang terendam disebut berat tanah efektif, dan tegangan yang terjadi
disebut tegangan efektif. Tegangan efektif merupakan tegangan yang
mempengaruhi kuat geser dan perubahan volume atau penurunan tanah.
Penurunan muka air tanah akan menyebabkan kenaikan tegangan efektif pada
tanah, dan apabila besamya tegangan efektif melampaui tegangan yang diterima
tanah sebelumnya maka tanah akan mengalami konsolidasi dan kompaksi yang
mengakibatkan amblesan tanah pada daerah konsolidasi normal.

Kekuatan geser suatu masa tanah merupakan perlawanan internal tanah


tersebut per satuan luas terhadap keruntuhan atau pergeseran sepanjang bidang
geser dalam tanah tersebut. Pengetahuan tentang kekuatan geser tanah dan sifat-
sifat fisik tanah lainnya akan sangat membantu dalam merencanakan suatu
konstruksi yang sesuai dengan kondisi tanahnya, aman, dan ekonomis.

Tegangan geser hanya dapat ditahan oleh butiran-butiran tanah, yaitu oleh
gaya-gaya yang berkembang pada bidang singgung antar butiran.  Tegangan
normal yang bekerja, ditahan oleh tanah melalui penambahan gaya antar
butirannya. Jika tanah dalam keadaan jenuh sempurna, air yang mengisi ruang pori
dapat juga menahan tegangan normal, dengan akibatnya akan terjadi kenaikan
tekanan air pori. Pada tanah granuler, seperti tanah pasir dan kerikil, secara fisik
tegangan efektif kadang-kadang disebut tegangan intergranuler. Luas bidang
kontak antar butiran sangat kecil, dimana untuk butiran bulat kontak antar butirnya
berupa sebuah titik.
Prinsip tegangan efektif menurut Terzaghi hanya berlaku pada tanah yang jenuh
sempurna, yaitu :
1. Tegangan normal total (σ) pada suatu bidang di dalam massa tanah, yaitu
tegangan akibat berat tanah total termasuk air dalam ruang pori, per satuan
luas yang arahnya tegak lurus.
2.  Tekanan pori (u), disebut juga dengan tekanan netral yang bekerja kesegala
arah sama besar, yaitu tekanan air yang mengisi rongga di dalam butiran
padat.
3.  Tegangan normal efektif (σ’) pada suatu bidang di dalam massa tanah ,yaitu
tegangan yang dihasilkan dari beban berat butiran tanah per satuan luas
bidangnya
C.KEMAMPATAN TANAH

Tanah mempunyai sifat kemampatan yang sangat besar jika dibandingkan


dengan bahan konstruksi seperti baja atau beton. Baja dan beton itu adalah bahan
yang tidak mempunyai air pori. Itulah sebabnya volume pemampatan baja dan beton
tidak mempunyai masalah. Sebaliknya karena tanah mempunyai pori yang besar,
maka pem bebanan biasa akan mengakibatkan deformasi tanah yang besar.
Hal ini tentu akan mengakibatkan penurunan pondasi yang akan merusak
konstruksi. Berlainan dengan bahan-bahan konstruksi yang lain, karekteristik tanah itu
didominasi oleh karakteristik mekanisme seperti permeabilitas tanah atau kekuatan
geser yang berubah-ubah sesuai dengan pembebanan. Mengingat kemampatan butir-
butir tanah atau air itu secara teknis sangat kecil sehingga dapat diabaikan, maka
proses deformasi tanah akibat beban luar dapat dipandang sebagai suatu gejala
penyusutan pori.
Susunan butir-butir tanah berubah atau kerangka struktur butir-butir tanah berubah
sehingga angka perbandingan pori void ratio menjadi kecil yang mengakibatkan
deformasi pemampatan. Jika beban yang bekerja pada tanah itu kecil, maka deformasi
itu terjadi tanpa pergeseran pada titik-titik antara butir-butir tanah. Deformasi
pemampatan tanah Universitas Sumatera Utara yang terjadi memperlihatkan gejala
yang elastis, sehingga bila beban yang itu ditiadakan, tanah akan kembali pada bentuk
semula. Umumnya beban-beban yang bekerja mengakibatkan pergeseran titik-titik
sentuh antara butir-butir tanah, yang mengakibatkan perubahan susunan butir-butir
tanah sehingga terjadi deformasi pemampatan, deformasi sedemikian disebut
deformasi plastis, karena bilamana tanah ditiadakan, tanah itu tidak akan kembali pada
bentuk semula. Air dalam pori pada tanah yang jenuh air perlu dialirkan keluar supaya
penyusutan pori itu sesuai dengan deformasi atau sesuai dengan perubahan struktur
butir-butir, Perubahan dalam struktur butiran Nakazawa, 2000 Mengingat permeabilitas
tanah kohesif lebih kecil dari permeabiltas tanah pasiran, maka pengaliran keluar air itu
membutuhkan waktu yang lama. Jadi untuk mencapai keadaan deformasi yang tetap
sesuai dengan beban yang bekerja, diperlukan suatu jangka waktu yang lama. Gejala
demikian disebut konsolidasi. Maka dengan adanya pemadatan, berat isi dan kekuatan
tanah akan meningkat.
D. PEMADATAN TANAH

Sebuah konstruksi tidak begitu saja dibangun di atas lahan yang sudah
disediakan. Dibutuhkan persiapan-persiapan sebelumnya agar lahan tersebut benar-
benar siap untuk pendirian konstruksi, terlebih pada konstruksi-konstruksi besar seperti
bangunan bertingkat, jalan raya, bendungan, bandara dan konstruksi lainnya.
Umumnya langkah awal yang dilakukan adalah dengan membersihkan lahan, misalnya
saja menebangi pohon-pohon, membersihkan semak dan menyingkirkan bebatuan
yang mungkin mengganggu. Setelah itu, dilakukan proses perataan dengan menutup
lubang-lubang dan meratakan bukit-bukit kecil yang tersebar di lahan. Sampai di sini
proses persiapan lahan masih belum selesai dilakukan, masih ada tahapan lainnya
yakni tahapan pemadatan tanah.

1. Tujuan dan Faktor yang Mempengaruhi Pemadatan Tanah


Tahapan pemadatan dilakukan dengan cara menggilas, memukul ataupun
mengolah tanah. Tahapan pemadatan tanah penting untuk dilakukan dan bukan
tanpa tujuan. Sepertinya cukup merepotkan tetapi pemadatan tanah akan
meningkatkan kekuatan tanah, memperkecil daya rembes air dan memperkecil
pengaruh air terhadap lahan. Tanah yang sudah dipadatkan dengan baik akan
benar-benar memiliki kekuatan dan stabil menopang beban konstruksi.
Tentu saja ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pemadatan
tanah. Faktor-faktor tersebut meliputi kadar air dalam tanah yang dipadatkan, jenis
tanah, luas permukaan yang menerima tekanan dalam proses pemadatan,
ketebalan lapisan tanah yang dipadatkan, dan jumlah lintasan alat pemadat,
misalnya 10 kali atau 15 kali.
Sederet faktor tersebut akan menentukan lamanya proses pemadatan dan
peralatan yang digunakan. Misalnya saja faktor lapisan yang dipadatkan akan
mempengaruhi jenis peralatan yang dipakai. Semakin tebal lapisan yang
dipadatkan, maka dibutuhkan alat pemadat tanah yang semakin berat pula.
Sementara itu pada jenis tanah yang kering, maka proses pemadatan lebih sulit
dilakukan. Karena itu pula perlu ditambahkan air dalam proses pemadatan tanah
supaya diperoleh kadar air optimal sehingga hasil pemadatan tanah memuaskan.
2. Peralatan Pemadatan Tanah
Proses pemadatan tanah dapat dilakukan dengan menggunakan alat bantu.
Saat ini tersedia pilihan peralatan pemadatan tanah baik yang digerakkan dengan
tenaga manusia atau hewan dan peralatan mesin modern. Tentu saja, masing-
masing tipe peralatan ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Pemilihan peralatan
bisa dilakukan menyesuaikan dengan medan, kondisi tanah yang hendak
dipadatkan dan tentunya anggaran yang telah direncanakan.

 Alat pemadat tangan


Alat ini tergolong sebagai alat pemadat manual. Bentuknya cukup
sederhana yakni terbuat dari beton cor yang diberi tangkai. Alat ini dipakai dengan
cara menumbukkannya ke permukaan tanah yang hendak dipadatkan. Tentu saja
alat ini sangat mengandalkan kekuatan manusia. Alat pemadat tangan ini masih
diandalkan khususnya untuk daerah-daerah terpencil dengan luas lahan yang
terbatas. Misalnya saja pemadatan tanah untuk pondasi rumah sederhana.
 Alat pemadat silinder beton
Seperti halnya alat pemadat tangan, alat pemadat ini masih tergolong alat
manual. Bentuknya silinder dari beton cor yang dioperasikan dengan cara ditarik
dengan menggunakan kerbau, sapi atau kendaraan bermotor. Alat ini bisa menjadi
pilihan untuk menghemat biaya pemadatan tanah terutama pada area yang tidak
luas.
 Stamper kuda Alat pemadat tanah 
yang satu ini terbilang sudah lebih canggih jika dibandingkan peralatan
pemadat tanah manual. Stamper kuda merupakan mesin yang dirancang secara
khusus sehingga memiliki daya tekan untuk memadatkan tanah. Kecepatan dan
ukuran mesin stamper kuda ini bervariasi. Begitu pula dengan bahan bakar yang
digunakan. Ada yang menggunakan solar dan ada pula yang memakai bensin.
Tentu saja dengan mesin ini, pekerjaan pemadatan tanah menjadi lebih cepat
daripada menggunakan peralatan pemadat tanah manual.
 Pneumatik Tired Roller
Peralatan pemadat tanah ini memiliki roda-roda penggilas berupa ban karet.
Roda-roda tersebut diatur dengan susunan berselang-seling. Tujuannya agar
tanah yang tak tergilas roda bagian muka dapat tergilas dengan roda di bagian
belakang. Pada peralatan ini, tekanan di permukaan tanah juga bisa diatur agar
sesuai dengan kebutuhan. Pengaturan tekanan dapat dilakukan dengan
mengubah tekanan ban. Peralatan ini cocok digunakan pada permukaan tanah
granular, tanah lempung dan jenis tanah pasir.
 Three Wheel Roller
Peralatan pemadat yang disebut three wheel roller ini biasanya digunakan
pada jenis pemadatan dengan material berbutir kasar. Alat pemadat ini dirancang
dengan tiga silider yang terbuat dari baja. Tujuannya tak lain untuk menambah
berat pemadat. Roda silinder sendiri bisa diisi dengan pasir, minyak atau air
sehingga diperoleh berat yang dibutuhkan. Berat roda-roda penggilas ini sekitar 6
ton sampai dengan 12 ton.
 Stamper Kodok atau Plate Compactor ( Stamper kodok )
bekerja dengan vibrasi atau getaran untuk memadatkan tanah. Alat
pemadat ini selain umum digunakan untuk memadatkan paving, juga bisa dipakai
untuk memadatkan permukaan tanah ataupun memadatkan kerikil yang telah
bercampur dengan aspal pada pekerjaan pengaspalan jalan. Alat pemadat tanah
ini bekerja dengan mesin yang menggunakan bahan bakar bensin dan
dioperasikan oleh satu orang operator.
 Vibration Roller
Alat pemadat ini juga memadatkan tanah dengan menggunakan vibrasi atau
getaran seperti halnya stamper kodok. Tetapi alat ini memiliki fasilitas yang lebih
lengkap. (Vibration roller) biasanya juga dilengkapi dengan tangki yang dapat diisi
dengan air. Fungsinya tak lain untuk membasahi area yang hendak dipadatkan
supaya debu-debu tidak beterbangan. Alat ini digerakkan dengan mesin diesel
dan ketinggian pegangan alat bisa disesuaikan dengan tingkat kenyamanan
operator yang mengendalikannya. Dengan menggunakan peralatan ini,
tentunya proses pemadatan menjadi lebih mudah dan cepat dilakukan.
Alat ini cocok dipakai tak hanya untuk memadatkan tanah tetapi juga
memadatkan paving dan aspal di jalanan.
 Tandem Roller
Tandem roller tergolong sebagai alat berat untuk pekerjaan-pekerjaan
konstruksi besar seperti bandara dan jalan raya. Alat ini dipakai untuk
penggilasan akhir agar permukaan aspal menjadi lebih rata. Saat ini tersedia
tandem roller dengan dua poros dan tandem roller dengan tiga poros.
Tandem roller memiliki bobot 8 ton sampai dengan 14 ton dan menghasilkan
lintasan yang sama di setiap rodanya.
 Segment Roller
Berbeda dengan tandem roller, segment roller memberikan efek
pemadatan pada bagian bawah tanah. Tak hanya itu saja, alat ini juga bisa
menekan kandungan air yang berlebihan pada lapisan tanah sehingga tanah
mempunyai tingkat kepadatan ideal. Alat ini tersusun dari roda yang terbuat
dari lempengan-lempengan baja berukuran besar dan berbobot berat. Tentu
saja dibutuhkan keahlian untuk mengendalikan peralatan ini. Dengan
ukurannya yang besar dan berat, alat pemadat tanah ini cocok dipakai pada
area luas dan untuk kebutuhan konstruksi besar seperti gedung bertingkat,
landasan pesawat dan jalan raya.
Nah, itulah seluk beluk pemadatan tanah yang penting untuk diketahui
sebelum memulai konstruksi. Dengan lahan yang padat, maka konstruksi
pun akan berdiri dengan kuat dan tahan lama. Tanah yang sudah
dipadatkan dengan baik akan memberikan kestabilan bagi konstruksi
apapun yang didirikan diatasnya. Karena itu, lakukan tahapan pemadatan
tanah ini dengan baik agar hasil keseluruhan konstruksi juga berkualitas.
BAB III

KESIMPULAN

Dari materi tersebut kita dapat memahami bahwa tanah merupakan material
yang terdiri dari butiran-butiran mineral padat yang tidak terikat secara kimia satu
sama yang lain dari bahan-bahan organik yang telah lapuk yang berpartikel padat
disertai dengan fluida dan gas yang mengisi ruang-ruang kosong diantara partikel-
partikel padat tersebut.
Dan juga kita dapat memahami bahwa Soil Mechanics yang lebih mendalami
tentang massa tanah tersebut apabilah dikenai dengan bermacam-macam gaya.
Juga yang mendalami tentang sifat fisik dari tanah dan kelakuan massa tanah
tersebut apabilah dikenai gaya adalah Soil Eingeneering.

Anda mungkin juga menyukai