Anda di halaman 1dari 4

Nama : Benget Hutagalung

NIM : 2019072014048

UJIAN AKHIR MK ADMINISTRASI PEMBANGUNAN KESEHATAN


TAKE HOME EXAM

Soal dan Jawaban


1. Sebagai seorang calon ahli kesehatan masyarakat berikan paling kurang 3
contoh tindakan yang akan anda lakukan untuk meningkatkan status gizi
masyarakat di kabupaten/desa terlebih khusus pada ibu hamil, ibu menyusui
dan balita (1000 hari kelahiran) dan sebutkan sector apa saja yang akan anda
libatkan dalam kegiatan tersebut!
Jawab : Sebagai ahli kesehatan masyarakat, ada beberapa tindakan yang perlu
dilakukan untuk meningkatkan status gizi masyarakat di kabupaten/desa terkhusus
pada ibu hamil, ibu menyusui dan balita (1000 hari kelahiran), tindakan pertama
sebagai ahli kesehatan masyarakat yaitu membina dan mengembangkan SDM gizi
kesehatan masyarakat. Di Era global ini, persaingan terjadi diseluruh bidang usaha.
Kualitas SDM adalah faktor kunci dalam menenangkan persaingan, terutama
menyiapkan SDM yang sehat, berkualitas dan memiliki keterampilan serta berdaya
saing tinggi. Tindakan kedua yaitu memandirikan masyarakat untuk hidup sehat dan
produktif, misalnya mengedukasi masyarakat mengenai perbaikan pola konsumsi
makanan yang sesuai dengan gizi seimbang, perbaikan perilaku sadar gizi, aktivitas
fisik dan juga kesehatan, makan-makanan bergizi seperti nasi, lauk, sayur dan buah
serta pola hidup yang bersih merupakan hal penting, diharapkan masyarakat dapat
merubah pola pikirnya bahwa beras bukan satu-satunya pangan sumber karbohidrat,
banyak sumber pangan lokal seperti umbi-umbian, sukun, jagung, roti gandum dan
lain-lain yang memiliki nilai gizi setara dengan beras. Selain itu, ibu hamil juga
disarankan makan protein hewani dan nabati seperti ikan, daging, telur, tempe, tahu,
kacang-kacang-kacangan, dan juga konsumsi asam folat, zat besi dan vitamin-vitamin
lainnya. Selain itu, ibu hamil juga perlu memeriksakan kehamilan tiap bulan, pada
bayi baru lahir, 1000 hari kelahiran merupakan hal yang sangat penting untuk
menjaga agar gizi ibu dan bayi tetap terpenuhi, selain makan-makanan bergizi, perlu
dilakukan inisiasi menyusui dini, ibu dapat memberikan ASInya selama 2 tahun,
timbang berat badan bayi setiap bulan dan imunisasi dasar wajib bagi bayi.
Kemudian, tindakan ketiga yaitu menyusun dan mengembangkan program gizi dan
kesehatan yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat, misalnya dengan melakukan
penyuluhan gizi dan kesehatan, pemantauan dan pengukuran berat badan anak,
pemeriksaan kesehatan dan pengobatan, pemberian makanan tambahan. Semua
kegiatan tersebut dilaksanakan secara terpadu melalui kerja sama antara tenaga
kesehatan, ibu balita, posyandu dan lain-lain. Untuk menanggulangi permasalahan
gizi di masyarakat, tidak saja melibatkan sektor kesehatan masyarakat, tetapi harus
bersinergi dengan bidang lain seperti gizi, kesehatan lingkungan, administrasi
kesehatan, kesehatan kerja dan lain-lain.
2. Dalam SDG’s ada tujuan berbunyi Sustainable Energy for all. Berikan 2 contoh
energy terbarukan yang bisa dikembangkan di Indonesia yang dapat
mengurangi emisi karbon. Kemudian jelaskan mengapa penggunaan gasoline
dengan jumlah banyak bisa berakibat pada masalah kesehatan dan kerusakan
lapisan ozon!
Jawab : Membangun fasilitas biomassa dengan tujuan menggantikan energi panas
dari bahan bakar fosil dengan energi terbarukan untuk menjalankan boiler,
menggunakan sekam padi yang dikumpulkan dari penggilingan padi lokal di daerah
sekitar. Abu sekam padi yang dihasilkan proses pembakaran juga tidak terbuang,
namun dapat digunakan kembali oleh masyarakat sekitar sebagai material konstruksi,
material untuk pembuatan batu bata, dan pupuk. Fasilitas biomassa ini akan
membantu mengurangi emisi karbon hingga 32%, contoh kedua yaitu berfokus pada
sektor kelautan, sektor yang memegang andil terbanyak, tidak hanya untuk
mendorong potensi ekonomi, tetapi juga mendorong potensi penyerapan emisi
karbon. Ada potensi pengurangan emisi karbon yang sangat besar jika pemerintah
berhasil menanggulangi pencemaran laut. Khususnya pencemaran akibat sampah
plastik. Terumbu karang dan mangrove mempunyai kemampuan tiga kali dari hutan
untuk menyerap emisi.
Bahan bakar minyak paling banyak mengandung hidrokarbon jenuh dan sedikit
belerang. Bahan bakar minyak yang baik adalah yang mengandung \sedikit belerang.
Bahan bakar mobil yang secara umum disebut bensin adalah senyawa HC yang
kandungan oktana atau isooktannya tinggi. Nitrogen oksida yang ada di udara yang
dihirup oleh manusia dapat menyebabkan kerusakan paru-paru. Setelah bereaksi
dengan atmosfir zat ini membentuk partikel-partikel nitrat yang amat halus yang dapat
menembus bagian terdalam paru-paru. Selain itu zat oksida ini jika bereaksi dengan
asap bensin yang tidak terbakar dengan sempurna dan zat hidrokarbon lain akan
membentuk ozon rendah atau kabut berawan coklat kemerahan yang menyelimuti
sebagian besar kota. Apabila lapisan ozon rusak, maka sifat ozon sebagai penyaring
sinar ultra violet tidak akan berfungsi lagi, sehingga sinar ultra violet yang tidak
tersaring oleh lapisan ozon akan terus ke bumi dan merusak kulit manusia seperti
iritasi dan kanker kulit.
3. Sebutkan paling kurang 2 tujuan NAWACITA yang searah dengan RPJMN!
Jawab : Tujuan NAWACITA yang searah dengan RPJMN yaitu
1) Meningkatkan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Mayarakat dengan strategi
Peningkatan pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan kesehatan masyarakat,
Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) serta upaya kesehatan berbasis
masyarakat (UKBM) termasuk pengembangan rumah sehat
2) Meningkatkan akses pelayanan kesehatan dasar yang berkualitas dengan strategi
pengembangan fasilitas pelayanan kesehatan dasar sesuai standar mencakup
puskesmas(rawat inap/perawatan) dan jaringannya termasuk meningkatkan
jangkauan pelayanan terutama di daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan.
4. Berapa IPM Papua Barat saat ini dan menurut anda langkah-langkah apa saja
yang anda harus lakukan untuk meningkatkan index IPM tersebut.
Jawab : Indeks Pembangunan Manusia (IPM) saat ini mencapai level 64.70, langkah-
langkah yang harus dilakukan untuk meningkatkan IPM adalah dengan peningkatan
infrastruktur kesehatan, peningkatan SDM.
5. Sebutkan berapa total GDP Indonesia untuk pengembangan sector kesehatan ?
Jawab : Total GDP Indonesia untuk pembangunan sector kesehatan yaitu 5%.
6. Sebutkan indikator-indikator untuk pembangunan pemerataan akses dam
layanan kesehatan yang berkualitas !
Jawab : Indikator-indikator untuk pembangunan pemerataan akses dan layanan
kesehatan yang berkualitas adalah
1) Jumlah kecamatan yang memiliki minimal 1 puskesmas yang terakreditasi
2) Jumlah Kab/Kota yang memiliki minimal 1 RSUD yang terakreditasi
3) Persentase kabupaten/kota yang mencapai 80% imunisasi dasar lengkap pada
bayi.
7. Sebutkan paling kurang strategi nasional untuk meningkatkan akses pelayanan
kesehatan dasar yang berkualitas !
Jawab : 5 strategi nasional untuk meningkatkan akses pelayanan kesehatan dasar
yang berkualitas yaitu
1) Peningkatan kerjasama puskesmas dengan unit transfusi darah khususnya dalam
rangka penurunan kematian ibu
2) Pengembangan dan penerapan sistem akreditasi fasilitas pelayanan kesehatan
dasar milik pemerintah dan swasta
3) Peningkatan pelayanan kesehatan promotif dan preventif di fasilitas pelayanan
kesehatan dasar dengan dukungan bantuan operasional kesehatan
4) Penyusunan, penetapan, dan pelaksanaan berbagai standar guideline pelayanan
kesehatan diikuti dengan pengembangan sistem monitoring dan evaluasinya
5) Peningkatan pengawasan dan kerjasama pelayanan kesehatan dasar dengan
fasilitas swasta
8. Sebutkan paling kurang 5 strategi nasional untuk meningkatkan akses
pelayanan kesehatan rujukan yang berkualitas !
Jawab : 5 stategi nasional untuk meningkatkan akses pelayanan kesehatan rujukan
yang berkualitas yaitu
1) Pengembangan fasilitas pelayanan kesehatan rujukan terutama rumah sakit
rujukan nasional, rumah sakit rujukan regional, rumah sakit di setiap
kabupaten/kota, termasuk rumah sakit pratama di daerah tertinggal, terpencil, dan
perbatasan
2) Penguatan dan pengembangan sistem rujukan nasional, rujukan regional, dan
sistem rujukan gugus kepulauan dan pengembangan sistem informasi dan rujukan
di fasilitas kesehatan dasar dan rujukan online
3) Peningkatan mutu fasilitas pelayanan kesehatan rujukan melalui akreditasi rumah
sakit dan pengembangan standar guideline pelayanan kesehatan
4) Pengembangan sistem pengendalian mutu internal fasilitas kesehatan
5) Peningkatan pelayanan kesehatan promotif dan preventif di fasilitas pelayanan
kesehatan rujukan
9. Sebutkan paling kurang 6 strategi nasional untuk meningkatkan ketersediaan,
keterjangkauan, pemerataan dan kualitas farmasi dan alat kesehatan !
Jawab : 6 strategi nasional untuk meningkatkan ketersediaan, keterjangkauan,
pemerataan dan kualitas farmasi dan alat kesehatan yaitu
1) Peningkatan ketersediaan dan keterjangkauan obat, terutama obat esensial generik
di fasilitas pelayanan kesehatan dasar
2) Peningkatan pengendalian, monitoring, dan evaluasi harga obat dengan
penyempurnaan, penyelarasan, dan evaluasi reguler berbagai daftar dan
formularium obat
3) Peningkatan kapasitas institusi dalam management supply chain obat, vaksin, dan
alat kesehatan
4) Peningkatan daya saing industri farmasi dan alkes melalui pemenuhan standar dan
persyaratan
5) Peningkatan pengawasan pre- dan post-market alat kesehatan dan perbekalan
kesehatan rumah tangga (PKRT)
6) Peningkatan mutu pelayanan kefarmasian termasuk tenaga kefarmasian
10. Tuliskan minimal 2 upaya dalam peningkatan Universal Health Coverage !
Jawab : 2 upaya dalam peningkatan Universal Health Coverage yaitu :
1) jumlah penduduk yang menjadi peserta penerima bantuan iuran (PBI) melalui
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)/Kartu Indonesia Sehat (KIS) (dalam juta)
2) Unmet need pelayanan kesehatan.
11. Tuliskan minimal 2 upaya dalam peningkatan kualitas SDM Kesehatan !
Jawab : 2 upaya dalam peningkatan kualitas SDM Kesehatan yaitu :
1) Jumlah puskesmas yang minimal memiliki 5 jenis tenaga kesehatan
2) meningkatnya jumlah tenaga kesehatan yang ditingkatkan kompetensinya
(kumulatif).
12. Tuliskan paling kurang 5 indikator untuk Pengendalian Penyakit Menular dan
tidak Menular !
Jawab : 5 indikator untuk Pengendalian Penyakit menular dan tidak Menular yaitu :
1) Prevalensi Tuberkulosis (TB) per 100.000 penduduk
2) Prevalensi HIV pada populasi dewasa (persen)
3) Jumlah Kab/kota mencapai eliminasi malaria
4) Jumlah provinsi mencapai eliminasi kusta
5) Prevalensi tekanan darah tinggi (persen)

Anda mungkin juga menyukai