0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
18 tayangan4 halaman
Dokumen tersebut berisi soal ujian akhir mata kuliah Administrasi Pembangunan Kesehatan yang dijawab oleh Benget Hutagalung dengan NIM 2019072014048. Soal-soal ujian tersebut meliputi langkah-langkah untuk meningkatkan gizi masyarakat, contoh energi terbarukan di Indonesia, tujuan Nawacita yang sejalan dengan RPJMN, indeks pembangunan manusia di Papua Barat, persentase GDP untuk kese
Dokumen tersebut berisi soal ujian akhir mata kuliah Administrasi Pembangunan Kesehatan yang dijawab oleh Benget Hutagalung dengan NIM 2019072014048. Soal-soal ujian tersebut meliputi langkah-langkah untuk meningkatkan gizi masyarakat, contoh energi terbarukan di Indonesia, tujuan Nawacita yang sejalan dengan RPJMN, indeks pembangunan manusia di Papua Barat, persentase GDP untuk kese
Dokumen tersebut berisi soal ujian akhir mata kuliah Administrasi Pembangunan Kesehatan yang dijawab oleh Benget Hutagalung dengan NIM 2019072014048. Soal-soal ujian tersebut meliputi langkah-langkah untuk meningkatkan gizi masyarakat, contoh energi terbarukan di Indonesia, tujuan Nawacita yang sejalan dengan RPJMN, indeks pembangunan manusia di Papua Barat, persentase GDP untuk kese
1. Sebagai seorang calon ahli kesehatan masyarakat berikan paling kurang 3 contoh tindakan yang akan anda lakukan untuk meningkatkan status gizi masyarakat di kabupaten/desa terlebih khusus pada ibu hamil, ibu menyusui dan balita (1000 hari kelahiran) dan sebutkan sector apa saja yang akan anda libatkan dalam kegiatan tersebut! Jawab : Sebagai ahli kesehatan masyarakat, ada beberapa tindakan yang perlu dilakukan untuk meningkatkan status gizi masyarakat di kabupaten/desa terkhusus pada ibu hamil, ibu menyusui dan balita (1000 hari kelahiran), tindakan pertama sebagai ahli kesehatan masyarakat yaitu membina dan mengembangkan SDM gizi kesehatan masyarakat. Di Era global ini, persaingan terjadi diseluruh bidang usaha. Kualitas SDM adalah faktor kunci dalam menenangkan persaingan, terutama menyiapkan SDM yang sehat, berkualitas dan memiliki keterampilan serta berdaya saing tinggi. Tindakan kedua yaitu memandirikan masyarakat untuk hidup sehat dan produktif, misalnya mengedukasi masyarakat mengenai perbaikan pola konsumsi makanan yang sesuai dengan gizi seimbang, perbaikan perilaku sadar gizi, aktivitas fisik dan juga kesehatan, makan-makanan bergizi seperti nasi, lauk, sayur dan buah serta pola hidup yang bersih merupakan hal penting, diharapkan masyarakat dapat merubah pola pikirnya bahwa beras bukan satu-satunya pangan sumber karbohidrat, banyak sumber pangan lokal seperti umbi-umbian, sukun, jagung, roti gandum dan lain-lain yang memiliki nilai gizi setara dengan beras. Selain itu, ibu hamil juga disarankan makan protein hewani dan nabati seperti ikan, daging, telur, tempe, tahu, kacang-kacang-kacangan, dan juga konsumsi asam folat, zat besi dan vitamin-vitamin lainnya. Selain itu, ibu hamil juga perlu memeriksakan kehamilan tiap bulan, pada bayi baru lahir, 1000 hari kelahiran merupakan hal yang sangat penting untuk menjaga agar gizi ibu dan bayi tetap terpenuhi, selain makan-makanan bergizi, perlu dilakukan inisiasi menyusui dini, ibu dapat memberikan ASInya selama 2 tahun, timbang berat badan bayi setiap bulan dan imunisasi dasar wajib bagi bayi. Kemudian, tindakan ketiga yaitu menyusun dan mengembangkan program gizi dan kesehatan yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat, misalnya dengan melakukan penyuluhan gizi dan kesehatan, pemantauan dan pengukuran berat badan anak, pemeriksaan kesehatan dan pengobatan, pemberian makanan tambahan. Semua kegiatan tersebut dilaksanakan secara terpadu melalui kerja sama antara tenaga kesehatan, ibu balita, posyandu dan lain-lain. Untuk menanggulangi permasalahan gizi di masyarakat, tidak saja melibatkan sektor kesehatan masyarakat, tetapi harus bersinergi dengan bidang lain seperti gizi, kesehatan lingkungan, administrasi kesehatan, kesehatan kerja dan lain-lain. 2. Dalam SDG’s ada tujuan berbunyi Sustainable Energy for all. Berikan 2 contoh energy terbarukan yang bisa dikembangkan di Indonesia yang dapat mengurangi emisi karbon. Kemudian jelaskan mengapa penggunaan gasoline dengan jumlah banyak bisa berakibat pada masalah kesehatan dan kerusakan lapisan ozon! Jawab : Membangun fasilitas biomassa dengan tujuan menggantikan energi panas dari bahan bakar fosil dengan energi terbarukan untuk menjalankan boiler, menggunakan sekam padi yang dikumpulkan dari penggilingan padi lokal di daerah sekitar. Abu sekam padi yang dihasilkan proses pembakaran juga tidak terbuang, namun dapat digunakan kembali oleh masyarakat sekitar sebagai material konstruksi, material untuk pembuatan batu bata, dan pupuk. Fasilitas biomassa ini akan membantu mengurangi emisi karbon hingga 32%, contoh kedua yaitu berfokus pada sektor kelautan, sektor yang memegang andil terbanyak, tidak hanya untuk mendorong potensi ekonomi, tetapi juga mendorong potensi penyerapan emisi karbon. Ada potensi pengurangan emisi karbon yang sangat besar jika pemerintah berhasil menanggulangi pencemaran laut. Khususnya pencemaran akibat sampah plastik. Terumbu karang dan mangrove mempunyai kemampuan tiga kali dari hutan untuk menyerap emisi. Bahan bakar minyak paling banyak mengandung hidrokarbon jenuh dan sedikit belerang. Bahan bakar minyak yang baik adalah yang mengandung \sedikit belerang. Bahan bakar mobil yang secara umum disebut bensin adalah senyawa HC yang kandungan oktana atau isooktannya tinggi. Nitrogen oksida yang ada di udara yang dihirup oleh manusia dapat menyebabkan kerusakan paru-paru. Setelah bereaksi dengan atmosfir zat ini membentuk partikel-partikel nitrat yang amat halus yang dapat menembus bagian terdalam paru-paru. Selain itu zat oksida ini jika bereaksi dengan asap bensin yang tidak terbakar dengan sempurna dan zat hidrokarbon lain akan membentuk ozon rendah atau kabut berawan coklat kemerahan yang menyelimuti sebagian besar kota. Apabila lapisan ozon rusak, maka sifat ozon sebagai penyaring sinar ultra violet tidak akan berfungsi lagi, sehingga sinar ultra violet yang tidak tersaring oleh lapisan ozon akan terus ke bumi dan merusak kulit manusia seperti iritasi dan kanker kulit. 3. Sebutkan paling kurang 2 tujuan NAWACITA yang searah dengan RPJMN! Jawab : Tujuan NAWACITA yang searah dengan RPJMN yaitu 1) Meningkatkan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Mayarakat dengan strategi Peningkatan pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan kesehatan masyarakat, Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) serta upaya kesehatan berbasis masyarakat (UKBM) termasuk pengembangan rumah sehat 2) Meningkatkan akses pelayanan kesehatan dasar yang berkualitas dengan strategi pengembangan fasilitas pelayanan kesehatan dasar sesuai standar mencakup puskesmas(rawat inap/perawatan) dan jaringannya termasuk meningkatkan jangkauan pelayanan terutama di daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan. 4. Berapa IPM Papua Barat saat ini dan menurut anda langkah-langkah apa saja yang anda harus lakukan untuk meningkatkan index IPM tersebut. Jawab : Indeks Pembangunan Manusia (IPM) saat ini mencapai level 64.70, langkah- langkah yang harus dilakukan untuk meningkatkan IPM adalah dengan peningkatan infrastruktur kesehatan, peningkatan SDM. 5. Sebutkan berapa total GDP Indonesia untuk pengembangan sector kesehatan ? Jawab : Total GDP Indonesia untuk pembangunan sector kesehatan yaitu 5%. 6. Sebutkan indikator-indikator untuk pembangunan pemerataan akses dam layanan kesehatan yang berkualitas ! Jawab : Indikator-indikator untuk pembangunan pemerataan akses dan layanan kesehatan yang berkualitas adalah 1) Jumlah kecamatan yang memiliki minimal 1 puskesmas yang terakreditasi 2) Jumlah Kab/Kota yang memiliki minimal 1 RSUD yang terakreditasi 3) Persentase kabupaten/kota yang mencapai 80% imunisasi dasar lengkap pada bayi. 7. Sebutkan paling kurang strategi nasional untuk meningkatkan akses pelayanan kesehatan dasar yang berkualitas ! Jawab : 5 strategi nasional untuk meningkatkan akses pelayanan kesehatan dasar yang berkualitas yaitu 1) Peningkatan kerjasama puskesmas dengan unit transfusi darah khususnya dalam rangka penurunan kematian ibu 2) Pengembangan dan penerapan sistem akreditasi fasilitas pelayanan kesehatan dasar milik pemerintah dan swasta 3) Peningkatan pelayanan kesehatan promotif dan preventif di fasilitas pelayanan kesehatan dasar dengan dukungan bantuan operasional kesehatan 4) Penyusunan, penetapan, dan pelaksanaan berbagai standar guideline pelayanan kesehatan diikuti dengan pengembangan sistem monitoring dan evaluasinya 5) Peningkatan pengawasan dan kerjasama pelayanan kesehatan dasar dengan fasilitas swasta 8. Sebutkan paling kurang 5 strategi nasional untuk meningkatkan akses pelayanan kesehatan rujukan yang berkualitas ! Jawab : 5 stategi nasional untuk meningkatkan akses pelayanan kesehatan rujukan yang berkualitas yaitu 1) Pengembangan fasilitas pelayanan kesehatan rujukan terutama rumah sakit rujukan nasional, rumah sakit rujukan regional, rumah sakit di setiap kabupaten/kota, termasuk rumah sakit pratama di daerah tertinggal, terpencil, dan perbatasan 2) Penguatan dan pengembangan sistem rujukan nasional, rujukan regional, dan sistem rujukan gugus kepulauan dan pengembangan sistem informasi dan rujukan di fasilitas kesehatan dasar dan rujukan online 3) Peningkatan mutu fasilitas pelayanan kesehatan rujukan melalui akreditasi rumah sakit dan pengembangan standar guideline pelayanan kesehatan 4) Pengembangan sistem pengendalian mutu internal fasilitas kesehatan 5) Peningkatan pelayanan kesehatan promotif dan preventif di fasilitas pelayanan kesehatan rujukan 9. Sebutkan paling kurang 6 strategi nasional untuk meningkatkan ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan dan kualitas farmasi dan alat kesehatan ! Jawab : 6 strategi nasional untuk meningkatkan ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan dan kualitas farmasi dan alat kesehatan yaitu 1) Peningkatan ketersediaan dan keterjangkauan obat, terutama obat esensial generik di fasilitas pelayanan kesehatan dasar 2) Peningkatan pengendalian, monitoring, dan evaluasi harga obat dengan penyempurnaan, penyelarasan, dan evaluasi reguler berbagai daftar dan formularium obat 3) Peningkatan kapasitas institusi dalam management supply chain obat, vaksin, dan alat kesehatan 4) Peningkatan daya saing industri farmasi dan alkes melalui pemenuhan standar dan persyaratan 5) Peningkatan pengawasan pre- dan post-market alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga (PKRT) 6) Peningkatan mutu pelayanan kefarmasian termasuk tenaga kefarmasian 10. Tuliskan minimal 2 upaya dalam peningkatan Universal Health Coverage ! Jawab : 2 upaya dalam peningkatan Universal Health Coverage yaitu : 1) jumlah penduduk yang menjadi peserta penerima bantuan iuran (PBI) melalui Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)/Kartu Indonesia Sehat (KIS) (dalam juta) 2) Unmet need pelayanan kesehatan. 11. Tuliskan minimal 2 upaya dalam peningkatan kualitas SDM Kesehatan ! Jawab : 2 upaya dalam peningkatan kualitas SDM Kesehatan yaitu : 1) Jumlah puskesmas yang minimal memiliki 5 jenis tenaga kesehatan 2) meningkatnya jumlah tenaga kesehatan yang ditingkatkan kompetensinya (kumulatif). 12. Tuliskan paling kurang 5 indikator untuk Pengendalian Penyakit Menular dan tidak Menular ! Jawab : 5 indikator untuk Pengendalian Penyakit menular dan tidak Menular yaitu : 1) Prevalensi Tuberkulosis (TB) per 100.000 penduduk 2) Prevalensi HIV pada populasi dewasa (persen) 3) Jumlah Kab/kota mencapai eliminasi malaria 4) Jumlah provinsi mencapai eliminasi kusta 5) Prevalensi tekanan darah tinggi (persen)