Anda di halaman 1dari 4

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

ILMU KESEHATAN ANAK


RSU AULIA BLITAR
JAWA TIMUR
2020 – 2021

BRONCHOPNEUMONIA

1. Pengertian ( Definisi) Infeksi akut parenkim paru yang meliputi


alveolus dan jaringan interstitial

2. Anamnesis 1. Batuk
2. Sesak nafas/nafas cepat, nafas berbunyi
“grok-grok”
3. Demam
4. Kesulitan makan/minum, muntah
5. Tampak lemah
6. Serangan pertama atau berulang

3. Pemeriksaan Fisik 1. Keadaan umum (tampilan sakit penderita,


kesadaran, status gizi), frekuensi nafas,
suhu, nadi, saturasi O2
2. Gejala distres pernafasan : batuk, takipnea,
retraksi dinding dada, pernapasan cuping
hidung, penurunan suara dasar paru,
adanya suara tambahan paru (ronki)
3. Demam dan sianosis
Anak dibawah 5 tahun tidak menunjukkan
pneumonia yang klasik.
4. Kriteria Diagnosis 1. Anamnesa : poin 1, 2, dan 3 harus ada
2. Pemeriksaan Fisik : tanda distress
pernapasan (+)

5. Diagnosis Kerja Bronkopneumonia

6. Diagnosis Banding
1. Bronkiolitis
2. Gagal jantung
3. Aspirasi benda asing
4. Abses paru

7. Pemeriksaan 1. Foto rontgen dada (AP/lateral).


Penunjang 2. Darah lengkap, darah perifer disertai hitung
jenis lekosit, Hapusan Darah Tepi.
3. Kultur darah (jika terapi standar tidak ada
perbaikan.)
4. Pemeriksaan uji tuberkulin
dipertimbangkan jika ada kontak penderita
TB dewasa.

8. Tata Laksana
Terapi Konservatif 1. Tatalaksana umum: Pemberian oksigen
(bila perlu), cairan intra vena, nebulasi,

1
antipiretik-analgetik
2. Pemberian antibiotika:
-Amoksisilin peroral anak < 5 tahun (pilihan
utama). Alternatif; Co-Amoxiclav, Ceflacor,
Eritromisin, Claritromisin, dan Azitromisin.
-Anak > 5 tahun, golongan makrolid sebagai
pilihan pertama
-Makrolid diberikan, jika dicurigai M.
pnemoniae atau C. Pnemoniae sebagai
penyebabnya.
-Amoksisilin pilihan utama, jika sangat
mungkin penyebabnya S. Pnemoniae
-Makrolid atau kombinasi flukloxasilin
dengan amoksisilin, jika dicurigai
penyebabnya S. Aureus
Antibiotika intravena jika derajat
pnemonia berat, diberikan ; Ampisilin dan
Kloramfenikol, Co-Amoksiklav, Ceftriaxone,
dan Cefotaxime.
-Neonatus – 2 bulan; Ampisilin +Gentamisin.
- Usia >2 bulan; lini pertama Ampisilin jika 3
hari tidak ada perbaikan tambahkan
Kloramfenikol.
 Ampicillin 100 mg/kg BB/hari dibagi
dalam 4 dosis per IV
 Chloramfenikol 100 mg/kg/bb/hr
terbagi dlm 4 dosis per IV
Lini kedua Ceftriaxone : 50 mg/kgBB/hari
dosis tunggal.
Jika ada perbaikan klinis pertimbangkan
untuk mengganti antibiotika dg AB peroral
dengan golongan yang sama dengan
antibiotika sebelumnya.
3. Nutrisi.
Pada anak dengan distres nafas berat,
makanan diberikan melalui nasogastric tube
(NGT).
4. Pemantauan balans cairan/retriksi
pemberian cairan agar tidak overhidrasi,
karena terjadi peningkatan sekresi hormon
antidiuretik.
9. – Edukasi 1. Penjelasan perjalanan penyakit dan
(Hospital Health komplikasi
Promotion) 2. Penjelasan rencana perawatan
- Informasi

2
3. Penjelasan pencegahan dan penularan
4. Penjelasan diet yang harus diberikan

10.Prognosis Advitam : dubia adbonam


Ad Sanationam : dubia adbonam
Ad Fungsionam : dubia adbonam
11.Tingkat Evidens I
12.Tingkat A
Rekomendasi
13.Penelaah Kritis a. dr. Ibnu Susanto Sp.A
b. dr. Sri Sumei, Sp.A

14.Indikator KRS 1. Tidak ada tanda-tanda distress napas


2. Frekuensi batuk berkurang banyak
3. Laju napas normal sesuai usia
4. Suara napas bersih
5. Nafsu makan adekuat
(Perkiraan lama perawatan : 7 hari)

15.Kepustakaan 1. Pedoman Pelayanan Medis Ikatan Dokter


Anak Indonesia
2. Standar Pelayanan Medis Kesehatan Anak
Edisi 2010
3. Pedoman Diagnosis dan Terapi Bag/SMF
Ilmu
Kesehatan Anak RSU DR. Soetomo
Surabaya 2008.

3
4

Anda mungkin juga menyukai