BRONCHOPNEUMONIA
2. Anamnesis 1. Batuk
2. Sesak nafas/nafas cepat, nafas berbunyi
“grok-grok”
3. Demam
4. Kesulitan makan/minum, muntah
5. Tampak lemah
6. Serangan pertama atau berulang
6. Diagnosis Banding
1. Bronkiolitis
2. Gagal jantung
3. Aspirasi benda asing
4. Abses paru
8. Tata Laksana
Terapi Konservatif 1. Tatalaksana umum: Pemberian oksigen
(bila perlu), cairan intra vena, nebulasi,
1
antipiretik-analgetik
2. Pemberian antibiotika:
-Amoksisilin peroral anak < 5 tahun (pilihan
utama). Alternatif; Co-Amoxiclav, Ceflacor,
Eritromisin, Claritromisin, dan Azitromisin.
-Anak > 5 tahun, golongan makrolid sebagai
pilihan pertama
-Makrolid diberikan, jika dicurigai M.
pnemoniae atau C. Pnemoniae sebagai
penyebabnya.
-Amoksisilin pilihan utama, jika sangat
mungkin penyebabnya S. Pnemoniae
-Makrolid atau kombinasi flukloxasilin
dengan amoksisilin, jika dicurigai
penyebabnya S. Aureus
Antibiotika intravena jika derajat
pnemonia berat, diberikan ; Ampisilin dan
Kloramfenikol, Co-Amoksiklav, Ceftriaxone,
dan Cefotaxime.
-Neonatus – 2 bulan; Ampisilin +Gentamisin.
- Usia >2 bulan; lini pertama Ampisilin jika 3
hari tidak ada perbaikan tambahkan
Kloramfenikol.
Ampicillin 100 mg/kg BB/hari dibagi
dalam 4 dosis per IV
Chloramfenikol 100 mg/kg/bb/hr
terbagi dlm 4 dosis per IV
Lini kedua Ceftriaxone : 50 mg/kgBB/hari
dosis tunggal.
Jika ada perbaikan klinis pertimbangkan
untuk mengganti antibiotika dg AB peroral
dengan golongan yang sama dengan
antibiotika sebelumnya.
3. Nutrisi.
Pada anak dengan distres nafas berat,
makanan diberikan melalui nasogastric tube
(NGT).
4. Pemantauan balans cairan/retriksi
pemberian cairan agar tidak overhidrasi,
karena terjadi peningkatan sekresi hormon
antidiuretik.
9. – Edukasi 1. Penjelasan perjalanan penyakit dan
(Hospital Health komplikasi
Promotion) 2. Penjelasan rencana perawatan
- Informasi
2
3. Penjelasan pencegahan dan penularan
4. Penjelasan diet yang harus diberikan
3
4