Anda di halaman 1dari 2

KAJIAN TINDAKAN INDUKSI SPUTUM

Pengertian Mendapatkan bahan sputum dari saluran napas anak yang


tidak dapat melakukan ekspektorasi spontan.

Indikasi Anak yang tidak dapat melakukan eskpektorasi sputum spontan


dengan diagnosis:
1. Pneumonia berat
2. Tersangka TB paru
3. Penderita TB ekstraparu dengan gejala respirasi
4. Pasca OAT fase intensif pada anak dengan BTA sputum
positif
5. Tersangka pneumonia karena jamur pada anak dengan
imunodefisiensi
6. Tersangka PJP (pneumocystic jirovecii pneumonia) pada
anak dengan imunodefisiensi

Indikasi Kontra 1. Perdarahan aktif saluran napas, trombosit<50.000


2. Distres napas berat, terpasang intubasi
3. Puasa tidak adekuat (sebelum tindakan sebaiknya puasa
minimal 3 jam)
4. Penurunan kesadaran
5. Riwayat asma yang signifikan (telah didiagnosis dan
diterapi oleh dokter)

Persiapan 1. Alat nebulisasi


2. Suction
3. Salbutamol 2,5 mg/2,5 mL
4. NaCl 3% 4-5 mL
5. Sputum collector steril
6. Ruang tindakan

Prosedur 1. Premedikasi dengan nebulisasi salbutamol 2,5 mg/2,5 mL 1


Tindakan ampul bila BB <30 kg dan 2 ampul bila BB ≥30 kg
2. Nebulisasi dengan 4-5 mL NaCl 3% atau selama 15 menit
3. Berikan fisioterapi dada bila diperlukan
4. Anak diminta melakukan ekspektorasi spontan
5. Bila tidak bisa, dilakukan suction dengan sputum collector
dari hidung atau aspirasi nasofaring dengan cara kanul
sputum collector dimasukkan hingga 10-15 cm dari hidung
untuk mendapat spesimen yang dibutuhkan
6. Disinfeksi dan sterilisasi alat-alat yang telah digunakan

Tempat 1. Ruang rawat inap


Pelayanan 2. Poliklinik anak

Penyulit 1. Perdarahan ringan akibat gesekan dengan kanul sputum


collector
2. Hipoksia ringan sementara
Informed Lisan dan tertulis
Consent
Tenaga Standar 1. Dokter Spesialis Anak Konsultan Respirologi
2. Dokter Spesialis Anak
3. Dokter PPDS Anak tingkat madya dan senior

Lama
Sesuai penyakit dasar
Perawatan
Masa 1-2 jam
Pemulihan
Hasil Mendapatkan sputum minimal 4 mL

Prognosis 1. Ad vitam: dubia ad bonam


2. Ad fungsionam: dubia ad bonam
3. Ad sanationam: dubia ad bonam

Tindak Lanjut Analisis sputum di laboratorium:


1. BTA dan/atau Xpert MTB/RIF sputum pada TB
2. Biakan aerob pada pneumonia berat
3. Biakan candida dan aspergilosis untuk tersangka
pneumonia karena jamur pada imunodefisiensi
4. PCR PJP untuk tersangka PJP pada imunodefisiensi

Tingkat Evidens Tingkat evidens 1a, rekomendasi A untuk TB


& Rekomendasi
Indikator Medis Didapatkan sputum yang representatif untuk dianalisis

Kepustakaan 1. Rahajoe NN, Supriyatno B, Setyanto DB. Prosedur tindakan


pada penyakit respiratori. Dalam: Said M, Daulay R, Naning
R, Dadiyanto DW, penyunting. Buku Ajar Respirologi Anak.
Edisi ke-1. Jakarta:BP IDAI;2018. h.567-8.
2. Kementerian Kesehatan RI. Direktorat Jenderal Pencegahan
dan Pengendalian Penyakit. Petunjuk teknis manajemen dan
tatalaksana TB anak. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI;
2016.
3. Hepple P, Ford N, McNerney R. Microscopy compared to
culture for the diagnosis of tuberculosis in induced sputum
samples: a systematic review. Int J Tuberc Lung
Ds 2012;16:579-88.

Anda mungkin juga menyukai