1
Nurhidayat, Penggunaan Gaya Bahasa Simile Dalam Al-Qur’an
1
2
2
Departemen Agama RI, Pedoman penyelenggaraan dan Pembinaan Madrasah Diniyah
(Jakarta: Depag, 2000), 7.
3
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pemahaman siswa terhadap materi hukum nun mati dan tanwin
sebelum penerapan metode Card Sort di Madrasah Diniyah Takmiliyah
Sabiilissalaam?
2. Bagaimana penerapan metode card sort dalam pembelajaran ilmu tajwid
hukum nun mati dan tanwin di Madrasah Diniyah Takmiliyah
Sabiilissalaam?
3. Bagaimana peningkatan pemahaman siswa terhadap materi hukum nun
mati dan tanwin setelah penerapan metode Card Sort di Madrasah
Diniyah Takmiliyah Sabiilissalaam?
3
A. Fatah Yasin, Dimensi-Dimensi Pendidikan Islam, (Malang: UIN Malang Press, 2008)
5
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi hukum nun mati dan
tanwin sebelum penerapan metode Card Sort di Madrasah Diniyah
Takmiliyah Sabiilissalaam.
2. Untuk mengetahui Bagaimana penerapan metode card sort dalam
pembelajaran ilmu tajwid hukum nun mati dan tanwin di Madrasah
Diniyah Takmiliyah Sabiilissalaam.
3. Untuk mengetahui Bagaimana peningkatan pemahaman siswa terhadap
materi hukum nun mati dan tanwin setelah penerapan metode Card Sort
di Madrasah Diniyah Takmiliyah Sabiilissalaam.
D. Kegunaan Penelitian
1. Teoretis
Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah
wawasan serta memperkaya ilmu pengetahuan terkait tentang metode card
sort yang di gunakan dalam meningkatkan pemahaman santri terhadap
hukum nun mati dan tanwin. Dan dapat menambah informasi dalam
bidang pendidikan bagi penyusun pada khususnya pendidikan di madrasah
Diniyah Takmilyyah Sabiilissalaam.
2. Praktis
a. Untuk Lembaga Tempat Penelitian
Lembaga Madrasah Diniyah Takmiliyah Sabiilissalaam
memperoleh data penelitian yang berkaitan dengan teori-teori dan hasil
penelitian mengenai penerapan metode card sort dalam meningkatkan
kepahaman materi hukum nun mati dan tanwin yang dapat digunakan
pada siswa kelas III di Madrasah Diniyah Takmiliyyah sabiilissalaam
b. Untuk Tenaga Pendidik
Dapat memperoleh gambaran tentang pelaksanaan pembelajaran
peserta didik dengan menggunakan metode card sort dalam
meningkatkan kepahaman pada materi hukum num mati dan tanwin.
6
c. Untuk Siswa
1) Dapat mengatasi kesulitan siswa dalam pembelajaran dengan
metode card sort pada materi hukum nun mati dan tanwin.
2) Dapat meningkatkan kepahaman siswa terhadap materi hukum nun
mati dan tanwit dengan metode card sort.
d. Untuk Orangtua
Dari hasil penelitian ini diharapkan orang tua siswa dapat
memberikan masukan dalam mendampingi anak, serta memberikan
motivasi pada anak saat belajar dan menumbuhkan semangat dalam
mencari ilmu.
e. Untuk Peneliti Selanjutnya
Dari hasil penelitian ini di harapkan bisa menjadi sebuah motivasi
untuk dapat menyelesaikan tugas seberat apapun bentuknya. Dan
diharapkan dapat menjadi pengalaman yang berharga bagi peneliti
dalam mengimplementasikan ilmu yang diperoleh selama perkuliahan,
untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan serta wawasan
berfikir kritis guna meningkatkan kemampuan analisis dalam
problematika pendidikan Agama Islam khususnya terhadap
peningkatan kepahaman siswa terhadap materi hukum nun mati dan
tanwin.
E. Kerangka Pemikiran
1. Landasan Teosentris Penelitian
Allah Swt berfirman di dalam Al-qur’an :
َو َرتِّ ِل ا ْلقُرْ انَ تَرْ تِ ْي َل
”Dan bacalah Al-qur’an dengan tartil” (Q.S. 73 Al-muzzammil:4)
Maksud dari ayat tersebut adalah agar kita membaca al-qur’an
dengan perlahan-lahan sehingga membantu pemahaman dan perenungan
terhadap Al-Qur’an. Demikian cara Nabi Saw membaca Al-qur’an sebagai
mana di jelaskan ‘Aisyah r.a bahwa Rosulullah Saw membaca Al-Qur’an
7
Annas bin Malik r.a ketika di tanya mengenai cara Nabi Saw
membaca Al-Qur’an, menjawab :
( بِس ِْم هللا ال َّر حْ م ِن ألل َّر ِحي ِْم) يَ ُم ُّد بِ ْس ِم هللاِ َو يَ ُم ُّد الرَّحْ م ِن َو يَ ُم ُّد ال َّر ِح ْي ِم: َ قَ َرا, ت َم ًّد
ْ ََكان
Nabi Saw membaca (Al-Qur’an) dengan madd kemudian (Annas bin malik
r.a mencontohkan dengan ) membaca bismillaahir rahmaanir rahiim
seraya memanjangkan bismillaah, memanjangkan ar-rahmaan, dan
memanjangkan ar-rahiim.
4
lihat tafsir Qur’annil ‘Azhim. hlm 142
8
pengetahuan sifat, fakta tentang suatu objek atau meriview ilmu yang telah
di berikan sebelumnya atau mengulangi informasi. Gerakan fisik yang
dominan dalam strategi ini dapat membantu mendinamisir kelas yang
kelelahan.5
Menurut Fath Yasin, card sort (mensortir kartu) yaitu suatu stategi
yang di gunakan pendidik dengan maksud mengajak peserta didik untuk
menemukan konsep dan fakta melalui klasifikasi meteri yang di bahas
dalam pembelajran.6
Metode card sort, dengan menggunkan media kartu dalam praktek
pembelajran, akan membantu siswa dalam memahami pelajaran dan
menumbuhkan motivasi dan kemampuan mereka dalam pembelajaran,
sebab dalam penerapan metode card sort, guru hanya berperan sebagai
fasilitator, yang memfasilitasi siswanya dalam pembelajran, sementara
siswa belajar secara aktif dengan fasilitas itu sendiri yang harus aktif
dalam pembelajaran.7
Tujuan dari strategi dan metode belajar menggunakan memilah dan
memilih kartu “card sort” ini adalah untuk mengungkapkan daya ingat
terhadap materi pelajaranyang telah di pelajari siswa. Sehingga siswa
benar-benar memahami dan mengingat pelajaran yang telah di berikan.
Hal-hal yang perlu di perhatikan adalah :
a. Kartu-kartu tersebut jangan di beri nomor urut
b. Kartu tersebut di buat dalam ukuran yang sama
c. Jangan memberi “tanda kode” apapun pada kartu kartu tersebut
d. Kartu-kartu tersebuut terdiri dari “beberapa bahasan” dan di buat
dalam jumlah yang banyak atau sesuai dengan jumlah siswa
e. Materi yang di tulis dalam kart-lartu tersebut, telah di ajarkan dan telah
di pelajari oleh mahasiswa atau siswa.8
5
Hisyam Zaini, dkk., stretegi pembelajaran aktif, (Yogyakarta : CTSD, 2004), hlm.,53
6
A. Fatah Yasin, dimensi-dimensi pendidikan islam, (Malang :UIN Malang Press,2008), hlm.
185
7
Hisyam Zaini, dkk, strategi pembelajaran.,,, hlm.54
8
Hartonom strategi pembelajaran aktiv learning (suatu strategi pembelajaran berbasis student
centred) www.sanaky.com
9
9
Ismail, Strategi pembelajaran agama islam berbasis PAIKEM (semarang. RaSAIL Media Grup,
2008) halm 88.
10
Nana Sudjana penilaian hasil proses belajar mengajar (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
1995). Hal. 24.
10
11
Ana Retnoningsih dan Suharso, Kamus besar bahasa indonesia, (Semarang: WidyaKarya,
2005), h. 350
12
Hidayatul mustafid, hlm, 4.
11
13
Hidayatul mustafid, hlm, 4.
14
A. Mas’ud Syafi’i, pelajaran Tajwid, (Semarang:M.G. 1957). Hal:3
15
Selain alif ()ا, karena huruf ini tidak berfungsi apa-apa dalam kaitannya dengan hukum nun
bersukun dan tanwin. Huruf alif hanyalah berfungsi sebagai huruf madd.
16
Kaifa taqra-ul Qur’an, hlm 40.
17
Maksudnya, nyata terdengar suara/bunyi nun-nya. Wallahu a’alam (pen).
12
18
Uraian lengkap tentang perbedaan nun berseukun dan tanwin dapat di kaji dalam kaifa
Taqra-ul Qur’an hlm.42.
19
Al-Manahul Fikriyyah, hlm. 46.
20
Al-Qaulus Sadiid, hlm. 19.
21
Fat-hul Aqfaal, hlm.6.
13
pemahaman siswa
Kondisi akhir meningkat
F. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu ini menjadi salah sati acuan penulis dalam
melakukan penelitian sehingga penulis hanya memperkaya teori yang di
gunakan dalam mengkaji penelitian yang akan di lakukan. Dari penelitian
terdahulu, penulis mengangkat beberapa penelitian sebagai referensi dalam
rangka memperkaya bahan kajian pada penelitian penulis. Berikut merupakan
penelitian terdahulu berupa beberapa penelitian tindakan kelas yang terkait
dengan penelitian yang di lakukan penulis.
1. Penelitian Sri Rahayu, pada tahun 2010 dengan judul “ upaya
meningkatkan pemahaman ilmu tajwid dalam mata pelajaran Al-Qur’an
Hadits dengan menggunakan metode mind mapping” menyatakan bahwa
pembelajaran Al-Qur’an Hadits dengan menggunakan metode mind
mapping dapat lebih menyenangkan siswa, lebih imajinatif, kreatif, dan
14
22
Rahayu, Sri, 2011. “upaya meningkatkan pemahaman ilmu tajwid dalam mata pelajaran
alqur’an hadits dengan menggunakan mind mapping” Skripsi Sekolah Tinggi Agama Islam
Negeri Salatiga.
23
Afifah, 2019, “peningkatan hasil belajar materi tajwid hukum bacaan nun mati dan tanwin
dengan strategi card sort” Skripsi Institut Agama Islam Negeri Iain Purwokerto.
24
Musyafaah, Inayatul, 2009, “upaya meningkatkan kemampuan mengidentifikasi bacaan
pada pembelajran tajwid mata pelajaran Pai melalui strategi inkuiri” Skripsi Institut Agama
Islam Negeri Walisongo Semarang
15
G. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan teori pembelajaran dan hasil penelitian yang telah di
paparkan sebelumnya, dengan menggunaka metode card sort akan dapat
meningkatkan kepahaman siswa terhadap materi ilmu tajwid hukum nun mati
dan tawin di Madrasah Diniyah Takmiiyah Sabiilissalaam.
H. Langkah-langkah Penelitian
1. Metode penelitian
Metode yang di gunakan dalam penelitian ini menggunakan
metode deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu metode yang dalam
penelitian status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu
sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.
Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskriptif,
gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai
sifat-sifat, fakta-fakta serta hubungan antarfenomena yang di miliki.
Metode deskriptif adalah penelitian yang di rancang untuk memperoleh
informasi tentang status sesuatu gejala saat penelitian di lakukan. Metode
deskriptif adalah metode yang di gunakan untuk menggambarkan atau
menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak di gunakan untuk membuat
kesimpulan yang lebih luas. (sugiyono, 2011, 21). Metode deskriftip
merupakan metode yang bertujuan untuk menggambarkan sifat sesuatu
16
yang telah berlangsung pada saat riset di lakukan dan memeriksa seba-
sebab dari suatu gejala tertentu.25
Model penelitin yang di gunakan peneliti yaitu penelitian tindakan
kelas. Penelitian tindakan kelas adalah “penelitian praktis yang di
laksanakan untuk memecahkan masalah faktual yang di hadapi guru
sebagai suatu pencermatan terhadap kegiatan pengelolaan
pembelajaran,”26
Penelitian tindakan kelas (PTK) atau (classroom action research)
yang berfokus pada upaya mengubah kondisi nyata yang ada ke arah
kondisi yang di harapkan. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan
kelas yang berupaya membantu memecahkan persoalan praktis dalam
pembelajran dan untuk menghasilkan pengetahuan yang ilmiah dalam
bidang pembelajaran di kelas.
2. Tempat dan Lokasi Penelitian
Penelitian di laksanakan di Madrasah Diniyah Takmiliyah
Sabiilissalaam Kp. Pasir Pogor Rt 001 Rw 007 Ds. Padaulun Kec.
Majalaya Kab. Bandung.
3. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian atau responden adalah pihak pihak yang di
jadikan sebagai sampel dalam sebuah penelitian. Subjek dalam penelitian
ini adalah siswa kelas III Madrasah Diniyah Takmiliyah Sabiilissalaam
yang terdiri dari perempuan sebanyak 12 siswa dan laki-laki sebanyak 4
siswa.
Objek penelitian yaitu apa yang menjadi sasaran peneliti dalam
penelitiannya, sasaran penelitian tidak bergantung pada judul dan topik
penelitian tetapi secara konkret tergambarkan dalam rumusan masalah
penelitian. Menurut nyoman kutha ratna (2010: 20), objek adalah
keseluruhan gejala yang ada di sekitar kehidupan menusian. Apabila di
lihat dari sumbernya, obyek dalam penelitian kualitatif menurut spradley
di sebut social situation atau situasi social yang terdiri dari tiga elemen,
25
Husein Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, (Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada, 20040, hlm. 22.
26
Suharsimi Arikunto, dkk, penelitian tindakan kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008). Hlm. 3
17
27
Prahesti surani,makalah subyek dan obyek penelitian, blogspot.com, 16 januari
28
Sumardi Suryabrata, metode penelitian (Jakarta Rajawali, 1987), 93.
18
b. Metode observasi
Adapun teknik pengumpulan data yang di gunakan dalam
penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik observasi, observasi
adalah teknikpengumpulan data yang di lakukan melalui sesuatu
pengamatan dengan disertai pencatatan-pencatatan terhadap keadaan
atau perilaku objek sasaran.29 Menurut Nana Sudjana observasi adalah
pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap gejala-gejala
yang di teliti.30
Observasi yang di gunakan untuk mengumpulkan data tentang
kepahaman pembelajaran di bagi ke dalam aktivitas siswa dan guru
selama proses pembelajaran yang sedang berlangsung serta kesesuaian
antara materi dengan model yang akan di gunakan oleh guru dalam
pelaksanaan tindakan pada setiap siklus.
c. Catatan refleksi
Refleksi merupakan kegiatan merenungkan, mencermati, hasil
analisis data apakah tindakan yang sudah terlaksana sesuai
perencanaan, dan di mana letak kelemahan yang harus di perbaiki pada
siklus berikutnya.
29
Abdurrohman Fatoni, metodelogi penelitian dan teknik penyusunan skripsi (Jakarta: Rineka
Cipta, 2011), hlm. 104
30
Nana Sudjana, penelitian dan penilaian (Bandung: Sinar Baru, 1989), hlm,84
19
Tindakan
Perencanaan Pengamatan
Refleksi
2) Tindakan
Melakukan intervensi sesuai dengan rencana yang telah di
susun. Tindakan di lakukan dengan hati-hati dan teliti agar
mencapai peningkatan yang baik.
3) Pengamatan
Mengamati dampak tindakan yang di lakukan. Apakah rencana
dan tindakannya berhasil atau tidak. Artinya apakah ketika proses
ada peningkatan atau tidak.
4) Refleksi
Membuka dan membahas kembali terhadap apa yang telah di
lakukan. Refleksi disini untuk mengetahui kekurangan, kelemahan,
dan ketidakberhasilan tindakan yang telah di lakukan kemudian
menysuun rekomendasi dan saran-saran untuk melangkah pada
siklus berikutnya jika belum tuntas.31
b. Desain Tindakan
1) Pra kondisi
Penelitian ini di kenakan pada siswa kelas III Madrasah
Diniyah Sabiilissalaam Kab. Bandung, karena di kelas III ini baru saja
menginjak ke materi ilmu tajwid pokok bahasan hukum nun mati dan
tanwin. Sebelum di adakan tindakan peneliti merasa bahwa ada
beberapa masalah yang menyebabkan siswa tidak atau belum faham
terhadap materi tersebut. Maka dari itu peneliti membuat solusi untuk
permasalahan tersebut dengan menerapkan metode card sort untuk
meningkatkan kepahaman siswa terhadap materi ilmu tajwid hukum
nun mati dan tanwin.
Kurang paham nya siswa terhadap materi ilmu tajwid hukum
nun mati dan tanwin di kelas III Madrasah Diniyah Takmiliyyah
Sabiilissalaam ini di sebakan karena guru kurang tepat memilih
strategi dan metode yang di gunakan. Hal ini menyebabkan siswa
kurang paham terhadap materi yang di sampaikan.
31
Styawan Pujiyono, “Desain Penelitian Tindakan Kelas dan Teknik Pengembangan Kajian
Pustaka” (2008); 3-4.
21
karyanya. Dalam tes ini siswa aktif dalam pembelajaran dan paham
atas apa yang mereka pelajari.
c) Refleksi
Refleksi tindakan kelas di laksanakan setelah berakhir
pembelajaran. Dalam refleksi ini peneliti bersama kerabat
mendiskusikan hasil observasi terhadap siswa kela III.
7. Analisis Data Penelitian
a. Teknik analisis data
Teknis analisis data ini menggunakan metode miles dan
huberman, mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data
kualitatif di lakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus
menerus amapi tuntas, sehingga datanya jenuh. Ukuran kejenuhan data
di tandai dengan tidk di perolehnya lagi data atau informasi baru.
Aktivitas dalam analisis menliputi, reduksi data (data reduction),
penyajian data (data display), penarikan kesimpulan dan verivikasi
(conclusion drawing/ verification).
Sejumlah peneliti kualitatif berupaya mengumpulkan data
selama mungkin dan bermaksud akan menganalisis setelah
meninggalkan lapangan. Cara tersebut untuk peneliti kulitatif salah,
karena banyak situasi atau konteks yang tak terekam dan peneliti lupa
enghayatan situasinya, sehingga berbagai hal yang terkait dapat
berubah menjadi fragmen-fragmen tak berarti. Analisis data kualitatif
model Miles dan Huberman terdapat tiga tahap:32
1) Tahap reduksi data
Sejumlah langkah analisis selama pengumpulan data
menurut Miles dan Huberman adalah:
pertama, meringkas data kontak langsung dengan orang,
kejadian dan situasi di lokasi penelitian. Pada langkah pertama ini
termasuk pula memilih dan meringkas dokumen yang relevan.
Kedua, pengkodean. Pengkodean hendaknya
memperhatikan setidaknya empat hal: a. Di gunakan simbul atau
32
Mey Harianti, Analisis Data Kualitatif Miles Dan Huberman, kompasiana.com, 17 juni 2015
23
Keterangan :
t = presentase banyaknya siswa yang mempunyai pemahaman
minimal kategori tinggi.
x = banyaknya siswa yang mempunyai pemahaman minimal
pada kategori tinggi.
n = banyaknya siswa yang mengikuti tes.
2. Analisis Hasil observasi
Masing-masing lembar observasi di hitung dengan mencari
nilai rerata kepahaman siswa berdasarkan lembar observasi.
Jumlah skor
nilai akhir = X 100
Skor maksimum
Jumlah siswa
DAFTAR PUSTAKA
2 Kegiatan initi
4. Penguasaan materi
5. Menjelaskan materi pelajaran
6. Menjelaskan media belajar card sor
7. Menggunakan alat atau media
8. Memusatkan perhatian siswa
9. Menjawab pertanyaan atau menanggapi
siswa
10. Pengelolaan kegiatan pembelajaran
dengan menggunakan media belajar card
sort
11. Memberikan kesempatan siswa untuk
bertanya dan mengungkapkan jawaban
12. Memberikan evaluasi pembelajaran
13. Kontrol emosi
3 Menutup pelajaran
14. Membimbing siswa untuk
menyimpulkam pembelajaran
15. Menyimpulkan materi yang di sampaikan
29
Total skor
presentase
kualfikasi
terhadap
senang
teknik dan media pembelajaran
Antusias mengikuti pembelajaran
perasaan
Aktif bertanya
Jumlah
1 Tresna Wening
2 Sindi Angholis
3 Sifa rahmawati
4 Tesa triyani
5 Kirana
6 Audya
7 Salma
8 Tesa aulia
9 Kamilah aulia
10 Diva
11 Nurisma
12 Sela
13 Restu nur ikhwan
14 Hizriyatul Azmi
30
15 Samba hudan
16 Ruli
Rata Rata Pesentase Aktivitas Belajar Siswa