Anda di halaman 1dari 6

NAMA KELOMPOK :

1. NISA ISTIKHOMAH
2. FITRIYANI SEKAR SARI
3. FIFI AFIFAH DINIYAH

SIKLUS HORMONAL

1. Hormon yang berperan dalam proses menstruasi

Hipotalamus memberikan sinyal kepada kelenjar pituitary ketika kadar


hormone estrogen tubuh yang rendah, kelenjar pituitary melepas FSH yang
membantu pematangan folikel di ovarium, setiap folikel mengandung sel telur .
folikel yang matang menghasilkan hormone estrogen cukup, kelenjar pituitari
mengekresikan zat untuk menambah folikel yang matang pelepasan folikel sel telur
menuju tuba falopi sebagi proses ovulasi. Folikel yang kosong menghasilkan
hormone progesterone, hormon ini membantu proses penebalan yang akan
mempersiapkan untuk kehamilan
Jika kehamilan tidak terjadi, folikel berhenti menghasilkan progesterone
(menstruasi). Pada saat sperma masuk kemudian bersatu dengan sel telur (ovum)
maka terjadi proses nidasi. Spermatozoa yang bertemu dengan ovum akan masuk
korona radiate dan zona pelusida yang akan mengelilingi membrane sel ovum yang
akan melepaskan enzim hyaluronidase yang disimpan di akrosom dalam kepala
spermatozoon.
Setelah masuk dan menembus lalu spermatozoa masuk kedalam ovum dan
bagian ekor akan ditinggalkan yang akan memicu pembelahan miosis akhir pada
kromososm Wanita dan bersatu akan tumbuh menjadi zigot.

2. Hormon yang berperan dalam kehamilan


 Progesteron
Pada awal kehamilan hormone progesteron dihasilkan oleh corpus luteum
dan setelah itu secara bertahap yang dihasilkan oleh plasenta. Kadar hormon
ini meningkat selama hamil dan menjelang persalinan dan mengalami
penurunan. Produksi maksimum diperkirakan 250 ml/hari.
Aktifitas progesteron diperkirakan :
1. Menurunkan tonus otot polos
a) Motilitas lambung terhambat sehingga terjadi mual
b) Aktifitas kolon menurun sehingga pengosongan berjalan
lambat, menyebabkan reabsorbsi air meningkat, akibatnya ibu
hamil mengalami konstipasi
c) Tonus otot menurun sehingga menyebabkan aktifitas
menurun
d) Tonus vesica urinaria dan ureter menurun menyababkan
terjadi statis urin
2. Menurunkan tonus vaskuler
Menyebabkan tekanan diastolic menurun sehingga terjadi dilatasi
vena
3. Meningkatkan suhu tubuh
4. Meningkatkan cadangan lemak
5. Memicu over breathing
Tekanan CO2(Pa CO2) arterial dan alveolar menurun.
6. Memicu perkembangan payudara
 Progesteron
Pada awal kehamilan sumber utama estrogen adalah ovarium,
Kemudian estrone dan estradisol dihasilkan oleh plasenta dan kadarnya
meningkat berates kali lipat, out put estrogen maksimum 30-40 mg/hari,
kadar terus meningkat menjelang aterm.
Aktivitas estrogen adalah :
1. Memicu pertumbuhan dan pengendalian fungsi uterus
2. Bersama dan progesterone memicu pertumbuhan payudara
3. Merubah konstitusi komniawi jaringan ikat sehingga lebih lentur dan
menyebabkan serviks elastis, kapsul persendian melunak, mobilitas
persendian meningkat
4. Retensi air
5. Menurunkan sekresi natrium
 Kortisol
Pada awal kehamilan kehamilan sumber utama adalah adreanal
amtrenal dan pada kehamilan lanjut sumber utamanya adalah plasenta.
Kortisol secara simultan merangsan peningkatan prosuksi insulin dan
meningkatkan resistensi perifer ibu pada insulin.

3. Fungsi hormon pada kehamilan


a. Hormon estrogen memicu munculnya rasa mual muntah yang memiliki fungsi
membantu dalam pemberian nutrisi yang dibutuhkan janin untuk berkembang dan
membutuhkan perkembangan janin.
b. Hormon progesterone berperan dalam menjaga ketebalan dinding rahim selama
janin berkembang
c. Oksitosin memiliki peran penting untuk menstimulus putting susu untuk
memproduksi air susu dan merangsang kelenjar Montgomery disekitar putting dan
aerola.
Pijat oksitosin adalah suatu tindakan pemijatan tulang belakang mulai dari
nervus ke 5 - 6 sampai scapula yang akan mempercepat kerja saraf parasimpatis untuk
menyampaikan perintah ke otak bagian belakang sehingga oksitosin keluar. Pijat
oksitosin ini dilakukan untuk merangsang refleks oksitosin Atau let down reflex.
Selain untuk merangsang let down reflex manfaat pijat oksitosin adalah memberikan
kenyamanan pada ibu, mengurangi bengkak, mengurangi sumbatan ASI, Merangsang
pelepasan hormone oksitosin, mempertahankan produksi ASI.

Manfaat pijat oksitosin bagi ibu nifas dan ibu menyusui, diantaranya :

a. Mempercepat penyembuhan luka bekas implantasi plasenta

b. Mencegah terjadinya perdarahan post partum

c. Dapat mempercepat terjadinya proses involusi uterus

d. Meningkatkan produksi ASI

e. Meningkatkan rasa nyaman pada ibu menyusui

f. Meningkatkan hubungan psikologis antar ibu dan keluarga

Efek fisiologis dari pijat oksitosin ini adalah merangsang kontraksi otot polos uterus
baik pada proses saat persalinan maupun setelah persalinan.
SOP (Standar Operasional Prosedur) Pijat Oksitosin
(sumber TimPokjaPedomanSPOKeperawatanDPPPPNI2021)

Pengertian Memfasilitasi pengeluaran ASI dengan merangsang hormon oksitosin


melalui pijatan di bagian punggung

Tujuan untuk merangsang refleks oksitosin

Manfaat 1. Merangsang pelelpasan hormon oksitosin


2. Meningkatkan produksi ASI
3. Memberikan rasa nyaman dan rileks pada ibu

Alat – alat yang digunakan 1. Kursi dan meja


2. Dua buah handuk besar bersih
3. Dua buah washlap
4. Air hangat dan air dingin dalam baskom
5. Minyak zaitun atau minyak kelapa

Prosedur Fase Orientasi

1. Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri


2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
3. Menanyakan kesiapan dan kontrak waktu Fase

Kerja

1. Mencuci tangan
2. Meminta ibu untuk melelpaskan pakaian bagian atas
3. Memposisikan ibu duduk di kursi dan membungkuk dengan memeluk
bantal atau dapat menopang diatas lengan pada meja
4. Memasang handuk diatas pangkuan ibu, biarkan payudara bebas
tanpa bra
5. Melumuri telapak tangan dengan minyak
6. Memijat sepanjang kedua sisi tulang belakang ibu dengan
menggunakan dua kepalan tangan dan ibu jari menunjuk ke arah depan
7. Menekan kedua ibu jari pada kedua sisi tulang belakang dengan
memebentuk gerakan memutar kecil
8. Pada saat bersamaan, pijat kedua sisi tulang belakang kearah bawah
leher dari leher kearah tulang belikat selama 3-5 menit
9. Mengulangi pemijatan hingga 3 kali
10. Memebersihkan punggung ibu dengan washlap air hangat
11. Merapikan pasien dan alat.

Fase Terminasi

1. Evaluasi respon pasien


2. Mencuci tangan
3. Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai