Anda di halaman 1dari 3

ESAI

KESEIMBANGAN ENERGI DENGAN GAGAL GINJAL KRONIS

Disusun oleh:

Marvadillah Rachel Laksmita Baroyo


102111233016

PROGRAM STUDI ILMU GIZI


FAKULTAS KESEHATAN
MASYARAKAT UNIVERSITAS
AIRLANGGA
2022
Keseimbangan energi adalah kondisi dimana jumlah energi yang masuk setara dengan
jumlah energi yang dibutuhkan oleh tubuh. Hal ini dapat memengaruhi berat badan, apakah
berat badan akan naik, akan turun maupun tetap stabil. Keseimbangan energi dalam tubuh
manusia merupakan kapasitas untuk berkegiatan secara optimal. Matahari adalah sumber
energi terbesar yang akan digunakan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi
(hewan, tumbuhan, dan manusia). Tumbuhan memberikan bahan pangan dan O2 bagi
manusia agar dapat mencapai kehidupan yang sehat. Selain itu, tumbuhan yang baik dapat
menghasilkan ternak yang berkualitas. Hewan juga memberikan bahan pangan bagi manusia
terutama yang menerima asupan tumbuhan berkualitas. Selain itu, hewan dapat menyebabkan
pertumbuhan tumbuhan karena tanah yang menjadi subur akibat bangkai hewan yang
berubah menjadi mikroorganisme. Maka dari itu, untuk menjaga tubuh tetap fit dan terhindar
dari penyakit adalah dengan cara menjaga asupan dengan makanan yang berkualitas. Selain
itu, penting pula tetap melakukan olahraga disamping kegiatan sehari-hari.
Komposisi tubuh diketahui berkaitan dengan beberapa penyakit, salah satunya gagal
ginjal kronis. Pengukuran komposisi tubuh sangat penting dalam evaluasi gizi. Terdapat
sejumlah teknik yang dapat digunakan. Selain itu, penting juga untuk mempertimbangkan
beberapa akurasi dan presisi dalam membandingkan teknik yang berbeda, seperti
ketersediaan data, validasi populasi yang sesuai, dan waktu yang dibutuhkan (Kuriyan R,
2018).
Asupan energi, pemasukkan dan pengeluaran energi untuk aktivitas adalah komponen
keseimbangan energi yang dapat terganggu oleh sejumlah gangguan kondisi klinis yang biasa
muncul pada penderita penyakit gagal ginjal kronis dan penyakit ginjal stadium akhir
(Cuppari L, 2010). Gagal ginjal kronis (GGK) adalah kondisi dimana ginjal mengalami
gangguan yang progresif dan tidak dapat dipulihkan kembali. Penyakit ini adalah salah satu
penyakit umum dan tidak menular di Indonesia. Terlebih munculnya pandemi covid-19,
dimana dapat menyerang manusia yang bahkan tidak pernah memiliki riwayat penyakit ginjal
karena virus corona mampu menyerang langsung ke dalam sel di ginjal dan dapat
menyebabkan pembekuan darah. Penyakit tidak menular ini dapat menyerang akibat adanya
penyurabahan pola makan dan tingkat aktivitas fisik yang meliputi penyakit metabolik,
penyakit kardiovaskular, dan penyakit neuromuskular. Ada penyakit tentu saja ada obat.
Namun, pada kasus gagal ginjal kronis, baru ditemukan penyembuhan melalui terapi. Terapi
yang dilakukan adalah hemodialisa. Hemodialisa adalah terapi cuci darah yang dilakukan
diluar tubuh. Terapi ini menggunakan bantuan ginjal buatan bernama dialyzer.
Komposisi tubuh sering kali berubah diantara pasien penderit gagal ginjal kronis
terutama dengan obesitas. Pada kondisi tersebut, sering terjadi pengecilan otot yang umum.
Perubahan pola makan yang meningkat dan aktivitas fisik yang menurun adalah
penyebabnya. Kedua penyebab ini dapat menurunkan imunitas sehingga dapat meningkatkan
kerentanan terhadap penyakit apalagi virus corona di pandemi sekarang. Maka dari itu,
penderita gagal ginjal kronis dianjurkan untuk melakukan aktivitas fisik sedang hingga tinggi,
kurang lebih selama 150 menit/minggu. Selain itu dianjurkan juga untuk melakukan aktivitas
tinggi, kurang lebih selama 75 menit/minggu. Ataupun kombinasi kedunya.
SITASI

Ardella, K. B. (2020). Health Risks Due to Changes in Dietary Habit and Physical Activity
Level During COVID-19 Pandemic, 2(01 Oktober), pp. 292-297.
Kuriyan, R. (2018). Body Composition Techniques, 5(November), pp. 648-658.
doi: 10.4103/ijmr.IJMR_1777_18
Johansen, K. L., Lee C. (2015). Body Composition in Chronic Kidney Disease, 3(May), pp.
268–275. doi: 10.1097/MNH.0000000000000120

Anda mungkin juga menyukai