A. Kompetensi Dasar :
3.4 Menganalisis kesetimbangan kimia
4.4 Melakukan identifikasi yang mempengaruhi kesetimbangan kimia.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) :
3.4.3 Menuliskan hukum kesetimbangan reaksi Homogen dan Heterogen dengan tepat
3.4.4 Menghitung harga Tetapan Kesetimbangan Kc dan Kp menggunakan grafik data
hasil percobaan dengan teliti
3.4.5 Mengorelasikan antara Kc, Kp dan Disosiasi
3.4.6 Menyimpulkan makna kuantitatif tetapan kesetimbangan
4.4.2 Menggambar grafik makna kuantitatif tetapan kesetimbangan
C. Tujuan Pembelajaran :
1. Melalui diskusi dan tanya jawab di google meet siswa dapat menuliskan Hukum
Kesetimbangan pada persamaan reaksi homogen dan heterogen dengan tepat
2. Melalui analisis data percobaan yang ditayangkan pada googlemeet siswa dapat
menghitung Tetapan Kesetimbangan Kc dan Kp dengan tepat
3. Melalui analisis hubungan kuantitatif antara Tetapan Kesetimbangan dengan derajat
Disosiasi larutan pada data percobaan yang ditayangkan digooglemeet siswa dapat
mengorelasikan Kc dan Kp dengan tepat
4. Melalui analisis hubungan tetapan kesetimbangan siswa dapat membuat kesimpulan
makna kuntitatif harga Tetapan Kesetimbangan
5. Melalui analisis hubungan tetapan kesetimbangan siswa dapat menggambar grafik
makna kuantitatif tetapan kesetimbangan
D. Uraian Materi
1. Tetapan Kesetimbangan
Hukum Kesetimbangan Kimia Gulberg Wage : “Pada suhu tetap, perbandingan
konsentrasi zat produk dan zat reaktan masing-masing dipangkatkan dengan
koefisiennya adalah tetap.”
Reaksi : aA + bB cC + dD, Keterangan: A dan B adalah zat reaktan
C dan D adalah zat produk,
a, b, c dan d adalah koefisien reaksi
maka tetapan kesetimbangan (K) adalah:
[𝐶]𝑐 [𝐷]𝑑
K =[𝐴]𝑎 [𝐵]𝑏 , Keterangan: [A], [B], [C] dan [D] merupakan konsentrasi zat dalam
Dalam kesetimbangan kimia tetapan kesetimbangan K hanya ditentukan oleh zat yang
konsentrasinya berubah selama reaksi berlangsung. Pada reaksi heterogen (fase zat
berbeda-beda), misal antara gas dengan padatan atau cairan maka K hanya ditentukan oleh
zat berfasa gas saja karena zat yang berfase padat dan cair dianggap tetap konsentrasinya.
Contoh : Fe2O4(s) + H2(g) 3FeO(s) + H2O(g) harga K adalah:
[𝐻2 𝑂]
K=
[𝐻2 ]
Pada reaksi antara cairan dengan padatan, harga Kc ditentukan oleh konsentrasi zat berfase
cair, konsentrasi zat padat dianggap tetap.
[𝐹𝑒 3+ ]
Contoh : Ag+(aq) + Fe2+(aq) Ag(s) + Fe3+(aq) K = [𝐴𝑔+ ][𝐹𝑒2+ ]
Harga tetapan kesetimbangan sangat bergantung pada suhu, selama suhu tidak berubah
maka harga tetapan kesetimbangan akan tetap.
Ada dua macam tetapan kesetimbangan yaitu Kc dan Kp
a. Tetapan Kesetimbangan Kc
Tetapan kesetimbangan yang dinyatakan dalam konsentrasi ditulis menjadi Kc.
Untuk menghitung harga Kc, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu:
• Konsentrasi zat yang dihitung adalah konsentrasi zat pada saat tercapainya
kesetimbangan.
• Konsentrasi zat pereaksi dan hasil reaksi pada kesetimbangan dapat ditentukan sebagai
berikut:
Konsentrasi pereaksi pada saat setimbang = konsentrasi awal reaksi dikurangi
konsentrasi yang bereaksi.
Konsentrasi hasil reaksi pada saat setimbang = konsentrasi yang terbentuk dari zat
yang bereaksi.
Contoh soal menghitung harga Kc:
0,4 mol gas SO3 dimasukkan ke dalam labu 1L dan terjadi reaksi 2SO 3(g) ↔ 2SO2(g) +
O2(g).
Jika dalam keadaan setimbang terdapat 0,2 mol SO 3, tentukan Kc untuk reaksi
kesetimbangan tersebut!
Penyelesaian :
Mol SO3 mula-mula = 0,4 mol
Mol SO3 setimbang = 0,2 mol
Mol SO3 bereaksi/terurai(misal a mol) dihitung dari:
konsentrasi mula-mula – konsentrasi terurai = konsentrasi setimbang
0,4 mol – a mol = 0,2 mol, jadi konsentrasi SO3 terurai ( a mol ) = 0,2 mol
Dapat ditulis dengan:
2SO3(g) 2SO2(g) + O2(g)
Mula-mula : 0,4 mol - -
Bereaksi/terurai: 0,2 mol 2/2 x 0,2 mol=0,2 mol ½ x 0,2 mol=0,1mol
Setimbang : 0,2 mol 0,2 mol 0,1 mol
b. Tetapan Kesetimbangan Kp
Tetapan kesetimbangan gas selain menggunakan data konsentrasi (Kc), juga dapat
dinyatakan dengan menggunakan data tekanan parsial (Kp). Untuk kesetimbangan
heterogen (fase berbeda-beda) harga Kp hanya dihitung dari zat berfase gas. Harga Kp
adalah hasil kali tekanan parsial gas-gas hasil reaksi dibagi dengan hasil kali tekanan
parsial gas-gas pereaksi, masing-masing dipangkatkan dengan koefisian reaksinya.
aA(g) + bB(g) ↔ cC(g) + dD(g), maka harga Kp adalah:
[𝑃 ]𝑐 [𝑃 ]𝑑
Kp = [𝑃 𝐶 ]𝑎[𝑃𝐷 ]𝑏 , Keterangan: PA, PB, PC dan PD adalah tekanan parsial A, B, C
𝐴 𝐵
dan D.
3 𝑚𝑜𝑙
𝑃𝑁𝐻3 = (3+1+3)𝑚𝑜𝑙 x 3,5 atm = 1,5 atm
3 𝑚𝑜𝑙
𝑃𝐻2 = ( x 3,5 atm = 1,5 atm
3+1+3)𝑚𝑜𝑙
1 𝑚𝑜𝑙
𝑃𝑁2 = (3+1+3)𝑚𝑜𝑙 x 3,5 atm = 0,5 atm
c. Hubungan Kc dan Kp
Berdasarkan persamaan gas ideal PV = nRT, maka harga Kc dapat dikonversi dari harga
Kp atau sebaliknya harga Kp dapat dihitung dari harga Kc.
1
Kp = Kc x [RT]∆n atau Kc = Kp x [𝑅𝑇]∆n
Keterangan :
∆n = Jumlah mol hasil reaksi dikurangi jumlah mol pereaksi gas dalam kesetimbangan
R = tetapan gas 0,082 L atm/ mol. K
T = Suhu mutlak (K) = suhu celcius + 273
Contoh soal : Jika pada reaksi diatas dengan harga Kp= 0,75 tersebut direaksikan pada
suhu 1000 K,maka berapa harga Kc?
Penyelesaian :
1 1
Kc = Kp x [𝑅𝑇]∆n = 0,75 x [(0,082)(1000)](3+1)−3
= 0,75 x 0,012
= 9 x 10-3
• Nilai K < 1, jumlah produk lebih sedikit dari jumlah reaktan akan diperoleh grafik
berikut :