Anda di halaman 1dari 4

PAPER

CARA KERJA DAN KARAKTERISTIK MOTOR DIESEL


Nama : Muhammad Al Qaffi
Nim : 1823042010

Cara Kerja Mesin Diesel

Untuk membahas cara kerja mesin diesel, ada empat langkah yang harus dilalui
ketika sedang bekerja. Tentunya masing-masing langkah saling
berkesinambungan hingga bisa menghadirkan performa yang maksimal. Inilah
empat langkah kerja mesin diesel.

1. Langkah Isap

Langkah ini bekerja dengan udara yang masuk ke dalam ruang bakar melalui
bagian katup. Kondisi ini bisa terjadi karena piston atau torak bergerak dari arah
TMA ke TMB. Tentu saja kondisi katup buang masih tertutup saat langkah ini
mulai bekerja.  Untuk itu kamu perlu memahami kode oli terlebih dahulu, supaya
kamu bisa menemukan oli yang tepat untuk mobilmu.

2. Langkah Kompresi

Setelah melalui langkah isap, berlanjut ke langkah kompresi. Sesuai namanya ada
proses kompresi di dalam mesin diesel karena proses memampatkan udara oleh
piston saat bergerak dari TMB ke bagian TMA. Bagian katup udara isap serta
buang dalam keadaan tertutup juga. Dengan begitu, maka akan mengakibatkan
tekanan serta suhu menjadi naik.

3. Langkah Kerja

Kapan proses pembakaran terjadi? Di langkah kerja proses tersebut mulai


berjalan. Proses ini membuat piston mulai bergerak mendorong dan bekerja untuk
menggerakan mesin mobil. Selain itu, proses juga terus berjalan saat piston
bergerak dari TMA ke TMB.
4. Langkah Buang

Langkah ini menjadi yang terakhir di dalam cara kerja mesin diesel. Hasil
pembakaran yang sudah muncul akan dibuang melalui katup pembuangan. Sama
seperti langkah sebelumnya, kondisi piston tetap bergerak dari TMA ke TMB.
Bagaimana dengan kondisi katup isa? Kondisinya akan tertutup juga.

5. Kelebihan Mesin Diesel

Setelah mengetahui cara kerja mesin diesel, mungkin AutoFamily mulai tertarik
membeli mobil Toyota dengan mesin ini. Ada beberapa kelebihan mesin diesel
yang bisa membuat AutoFamily menjadi lebih yakin.

Harga bahan bakar solar cenderung lebih terjangkau. Kemudian sistem kerja tanpa
menggunakan spark menjadikannya lebih efisien. Mesin juga lebih awet serta
tidak perlu melakukan penggantian busi karena memang tidak menggunakan
komponen tersebut. Secara biaya perawatan sudah pasti menjadi lebih hemat.

Karakteristik Mesin Diesel (Diesel Engine)

1. Bahan bakar yang digunakan adalah bahan bakar diesel (solar, biosolar,
pertadex, shell super, dll)

2. Tidak membutuhkan komponen pengapian untuk proses pembakaran

3. Rasio Kompresi relatif besar, umumnya antara 15:1 hingga 22:1 (tergantung
spesifikasi mesin, bisa lebih bisa kurang)

4. Tenaga (power) dan torsi (torque) bisa dicapai pada rpm yang lebih rendah dari
mesin bensin

5. Torsi puncak (peak torque) lebih tinggi dari mesin bensin, namun tenaga
maksimum (max. power) lebih rendah dari mesin bensin

6. Tidak cocok dioperasikan pada rpm tinggi

7. Akselerasi terasa lebih lambat daripada mesin bensin

8. Getaran dan suara yang dihasilkan mesin bensin lebih kasar dari mesin bensin
9. Polusi yang dihasilkan terlihat lebih pekat dari mesin bensin, meskipun sama-
sama beracun

10. Material mesin diesel lebih kokoh dan lebih berat

MENGAPA ALAT BERAT LEBIH SERING MEMAKAI MESIN DIESEL

Torsi adalah nama permainan. Diperlukan torsi tinggi untuk memindahkan beban
berat. Jika membandingkan mesin bensin dengan mesin diesel yang sebanding,
diesel akan selalu memiliki torsi yang lebih tinggi. Torsi yang lebih tinggi berasal
dari kebutuhan untuk rasio kompresi yang lebih tinggi yang diperlukan untuk
pengapian kompresi. Untuk mencapai rasio kompresi yang lebih tinggi diperlukan
langkah yang lebih lama. Stroke yang lebih panjang berasal dari offset crankshaft
yang lebih besar. Offset ini menghasilkan torsi yang lebih besar.

Aspek lain adalah bahwa mesin diesel dapat menghasilkan torsi yang luar biasa
pada RPM yang sangat rendah. Sederhananya, menambah lebih banyak bahan
bakar sama dengan torsi yang lebih banyak ketika yang lainnya tetap sama.
Sebuah diesel tidak memiliki pelat throttle dan menarik jumlah udara maksimum
pada setiap stroke. Dalam diesel, jumlah bahan bakar yang ditambahkan adalah
yang mengendalikan daya. Throttle mengontrol berapa banyak bahan bakar yang
ditambahkan. Ini berarti bahwa diesel selalu berjalan ramping. Saat idle mesin
hampir tidak menggunakan bahan bakar apa pun. Campuran ramping ini
memungkinkan penambahan bahan bakar dalam jumlah besar bahkan pada RPM
rendah. Mesin bensin di sisi lain selalu harus menjaga campuran bahan bakar di
stoikiometrik optimal. Kebutuhan ini untuk menjaga campuran tetap benar berarti
bahwa untuk mendapatkan lebih banyak bahan bakar, mesin perlu meningkatkan
ke RPM yang lebih tinggi. Ini berarti bahwa mesin bensin menghasilkan torsi
pada RPM yang jauh lebih tinggi daripada diesel.

Satu-satunya penarikan nyata untuk produksi torsi ini adalah RPM terbatas. Ini
dikompensasi oleh gear box dengan banyak dan banyak roda gigi.
Jika mesin bensin digunakan itu harus jauh lebih besar. Mesin yang jauh lebih
besar akan membuat konsumsi bahan bakar lebih besar.

Anda mungkin juga menyukai