PPT:
5.1.11. Mempersiapkan Surat Perikatan
Surat tersebut berisi tentang perjajian perikatan yang disepakati bersama dan didokumentasikan untuk
menghindari terjadinya kesalah pahaman antar auditor dan kliennya dikemudian hari. Menurut Mulyadi
(20020, isi pokok surat perikatan audit umumnya adalah:
a. Tujuan auditnya atas laporan keuangan;
b. Tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan;
c. Lingkup audit termasuk penyabutan undang-undang, peraturan, pernyataan dari badan
profesional yang wajib dianut oleh auditor;
d. Bentuk laporan atau bentuk komunikasi lain yang digunakan ole auditor untuk menyampaikan
hasil perikatan;
e. Fakta bahwa audit memiliki keterbatasan bawaan bahwa kekeliruan dan kecurangan material
tidak dapat terdeteksi;
f. Penagturan reproduksi laporan keuangam auditan;
g. Kesanggupan auditor untuk menyampaikan informasi tentan kelemahan signifikan;
h. Akses ke berbagai catatan, dokumentasi dan informasi lain yang diwajibkan dalam kaitannya
dengan audit;
i. Dasar yang digunakan oleh auditor untuk menghitung fee audit dan pengaturan penagihannya.
Untuk audit yang sudah berlangsung berulang kali, auditor tidak wajib mengirimkan surat perikatan ke
klien setiap tahunnya.
B. Memperoleh Pemahaman tentang Bisnis dan Industri Klien
Pada tahun-tahun terakhir ini, beberapa faktor telah meningkatkan arti penting dari pemahaman atas
bisnis dan industri klien (Arens, 2010).
1. Teknologi informasi yang menghubungkan perusahaan klien dengan pelanggan dan pemasok
utama.
2. Klien telah memperluas operasinya secara global, yang sering kali melalui joint venture atau
aliansi strategis.
3. Teknologi informasi memepengaruhi proses internal klien, yang meningkatkan mutu dan
ketepatan waktu informasi akuntansi
4. Semakin pentingnya tenaga kerja dan aktiva tidak berwujud lainnya telah meningkatkan
kerumitan akuntansi serta pentingnya penilaian dan estimasi manajemen.
5. Auditor membutuhkan pemahamman yang lebih baik atas bisnis dan industri klien untuk
memberikan jasa bernilai tambah kepada klien.
Selain itu, auditor juga wajib mewaspadai prinsip-prinsip akuntansi khusus yang digunakan oleh klien
dan prosedur audit yang dapat diaplikasikan kepada industri tertentu atau aktivitas bisnis tertentu
(Boyton, 2001).