Anda di halaman 1dari 6

No Jurnal Judul Hasil

1. Jurnal Ilmu Pendidikan Kompetensi  Rumusan Masalah


/Vol.12/No.1/2012/ Profesional bagi  Tujuan
Sudjoko S. Seorang Guru untuk mengingatkan seorang
dalam guru atau pendidik
Manajemen sebagai profesi dalam
Kelas pekerjaannya harus memahami
dan mengetahui betul
tentang kompetensi guru yang
harus dikuasai, agar tugas
pekerjaannya bisa lebih
sukses dan optimal.

 Metode
Metode penelitian yang
digunakan adalah survey
menggunakan penelitian
tindakan kelas di kelas micro-
teaching bagi mahasiswa yang
akan mengikuti PPL.

Di sisi lain, melalui pendekatan


kualitatif terutama wawancara,
diskusi, classroom
action research bagaimana
meningkatkan hasil belajar dan
didukung penelitian
pustaka (library reseach)

 Hasil dan Pembahasan

2. Implementasi  Rumusan Masalah


fungsi actuating
dalam  Tujuan

pembinaan untuk mengetahui bagaimana

santri di pondok implementasi fungsi

pesantren actuating dalam pembinaan santri


di pondok pesantren.

 Metode
Jenis penelitian yang
dilakukan merupakan penelitian
kualitatif deskriptif dengan
teknik analisis induktif.
Pengumpulan data dilakukan
melalui teknik observasi,
wawancara dan dokumentasi.

Metode pengumpulan data


dilakukan dengan teknik
wawancara, observasi dan
dokumentasi. Teknik wawancara
dilakukan kepada sumber primer
penelitian ini, yaitu
pengasuh pondok pesantren,
pengurus, dan santri yang ada di
lingkungan Pondok Pesantren
“Ma’hadul Islam Sarean
Kaliwungu”. Metode wawancara
ini digunakan untuk
mendapatkan data dan menggali
data tentang sesuatu
yang berkaitan dengan
implementasi fungsi actuating
dalam pembinaan santri
di Pondok Pesantren MISK.
Untuk teknik observasi, peneliti
melakukan pengamatan secara
langsung ke lokasi penelitian
untuk mengamati aktifitas
santri selama di Pondok
Pesantren MISK. Peneliti
menggunakan metode ini untuk
memperoleh arsip
yang ada di Pondok Pesantren
MISK berkaitan dengan aktivitas
dakwah para santri atau buku-
buku dan dokumen-dokumen
yang ada kaitannya dengan
penelitian.

 Hasil dan Pembahasan


Hasil penelitian menunjukkan
bahwa Pondok Pesantren
“Ma’hadul Islam Sarean
Kaliwungu” (MISK) melakukan
pembinaan kepada
santri melalui beberapa program
kegiatan, salah satunya adalah
kegiatan
“Jamiyah Jumat Malam”. Di
mana dalam kegiatan ini aspek
yang hendak
dibina dan dikembangkan adalah
aspek keterampilan santri agar
memiliki
kemampuan dan keahlian dalam
mensyiarkan agama Islam di
masyarakat.
Implementasi fungsi actuating
sebagai upaya pembinaan santri
di Pondok
Pesantren MISK dilakukan
melalui beberapa cara yaitu
pemberian motivasi,
pemberian bimbingan, menjalin
hubungan, menyelenggarakan
komunikasi
dan pengembangan atau
peningkatan pelaksana.

3. Penerapan  Rumusan Masalah


Fungsi  Tujuan
Actuating untuk mengetahui bagaimana
Pesantren dalam penerapan fungsi
Upaya actuating dalam upaya
Pembinaan pembinaan tahfidz di Pesantren
Tahfidz Bina Insan Mulia Al-Mawahib.

 Metode
knik pengumpulan datanya
adalah melalui kegiatan obsevasi,
wawancara dan studi
dokumentasi.

 Hasil dan Pembahasan


Dari penelitian ini diperoleh
informasi bahwa
proses actuating yang dilakukan
pesantren Bina Insan Mulia Al
Mawahib: yaitu
mengadakan perekrutan santri
sebelum masuk ke pesantren,
pelaksanaan koordinasi,
mobilisasi dan alokasi sumber
daya, pemberian motivasi,
penambahan hafalan, pembagian
kelompok santri tahfidz,
pemberian sanksi bagi santri
yang tidak mencapai target,
penentuan target hafalan,
pengawasan pembinaan tahfidz,
program unggulan tahfidz di
pesantren, penentuan jumlah
target hafalan dalam setiap
semester, pengawasan dari
Pembina tahfidz terhadap
santri dan pengembangan
pembinaan tahfidz terhadap
santri, program unggulan dalam
menghafal Al Quran. adanya
kendala pembina tahfidz, faktor
pendukung atau penunjang santri
dalam menghafal Al Quran.
Selanjutnya Upaya-upaya yang
dilakukan di Pesantren Bina
Insan Mulia Al Mawahib dalam
pembinaan tahfidz
terhadap santri agar pelaksanaan
pembinaan tahfidz berjalan
dengan baik. Upaya tersebut
senantiasa berupaya untuk
membina tahfidz dengan tetap
menjaga kualitas dan kuantitas
juga metode dalam pembinaan
tahfidz seperti (1) ngaji bersama,
(2) sualan,(3)sima’an(4) tasmi
dan (5) talaqqi
 Rumusan Masalah
 Tujuan
 Metode
 Hasil dan Pembahasan

 Rumusan Masalah
 Tujuan
 Metode
 Hasil dan Pembahasan

 Rumusan Masalah
 Tujuan
 Metode
 Hasil dan Pembahasan

Anda mungkin juga menyukai