Anda di halaman 1dari 11

LEMBAR KERJA KELOMPOK

NAMA KELOMPOK: Merilee S. Grindle


1. Siti Zamroh Racma Danti
2. Eki Aris Cendekia
3. Moh. Thohir
4. Sarah Kartini Izach
Nama penulis/judul /
No Metode Penelitian Masalah penelitian Hasil penelitian
tahun

1 Restu Rahayu, Rita Rosita, Metode deskriptif Adanya pelaksanaan kurikulum merdeka  salah satu unsur yang penting
Yayu Sri Rahayuningsih, kualitatif. Penelitian di sekolah penggerak memotivasi peneliti dalam sekolah penggerak yaitu
Asep Herry Hernawan, kualitatif adalah proses untuk melakukan penelitian. Tujuan kepala sekolah yang mempunyai
Prihantini/Implementasi pengumpulan data penelitian yaitu mengidentifikasi dan nilai juang yang tinggi untuk
Kurikulum Merdeka dengan cara alami memperoleh informasi tentang memajukan sekolah. Kepala
Belajar di Sekolah untuk tujuan penerapan kurikulum merdeka di sekolah harus mampu
Penggerak/2022 menafsirkan dan sekolah penggerak sehingga akan membimbing, mengarahkan, dan
menganalisis memaparkan dan memberi bayangan menginspirasi semua elemen
fenomena ketika mengenai penerapan kurikulum merdeka sekolah untuk mau bergerak
peneliti dapat menjadi di sekolah penggerak. menuju kearah Pendidikan lebih
alat utama. baik agar dapat menghasilkan
lulusan yang berkualitas.
metode deskriptif,
 di sekolah penggerak guru harus
digunakan untuk
mampu menjadi tutor, fasilitator,
menganalisis atau
dan pemberi inspirasi bagi anak
menjelaskan temuan,
didiknya sehingga bisa
namun tidak
memotivasi peserta didik menjadi
digunakan untuk
siswa yang aktif, kreatif dan
menarik kesimpulan
inovatif.
yang luas.
 Supervisi dan diskusi serta
Metode deskripsi pendampingan dilakukan secara
kualitatif merupakan berkala untuk memantau
metode penelitian berjalannya proses pembelajaran
Nama penulis/judul /
No Metode Penelitian Masalah penelitian Hasil penelitian
tahun

yang menggambarkan, apabila ada hambatan dalam


mendeskripsikan, dan pelaksanaanya.
menganalisis objek dari  Tantangan guru dalam
suatu situasi tertentu menerapkan kurikulum merdeka
dari semua data yang disekolah penggerak salah
diperoleh selama satunya guru harus meluangkan
kegiatan lapangan. waktu untuk mempersiapkan
pembelajaran yang kreatif,
Teknik pengumpulan
inovatif dan menantang setiap
data yang digunakan
harinya. “Keterlibatan guru dalam
ialah wawancara dan
proses pengembangan kurikulum
observasi baik online
penting dilakukan untuk
maupun offline.
menyelaraskan isi kurikulum
dengan kebutuhan siswa di kelas

2 Anjar Sulistiawati, Ahmad Jenis penelitian yang Peneliti ingin mengetahui bagaimana Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
Khawani, Junari Yulianti, digunakan adalah Penanaman pendidikan melalui proyek SD Negeri Trayu sudah
Agus Kamaludina, Abdul penelitian Kualitatif profil pelajar Pancasila yang mengimplementasikan kurikulum
Munip/ Implementasi dengan pendekatan diintegrasikan dengan kearifan local di merdeka mulai pada tahun
profil pelajar pancasila studi kasus. SD Negeri Trayu. Selain itu peneliti juga ajaran2022/2023. Implementasi
melalui proyek bermuatan ingin mengetahui apakah Penanaman kurikulum merdeka dilaksanakan di kelas
Teknik pengumpulan
kearifan lokal di SD Negeri pendidikan melalui proyek profil pelajar Idan kelas IV. Sementara, kelas II, III, V,
data menggunakan
Trayu/ 2022 Pancasila yang diintegrasikan dengan dan VI masih menggunakan kurikulum
wawancara, observasi,
kearifan local merupakan langkah yang 2013.
dan dokumentasi.
tepat.
Ada beberapa tahapan dalam mendesain
Data yang diperoleh
projek penguatan profil pelajar pancasila
selanjutnya dianalisis
pada tema kearifan lokal, tahapan-
menggunakan model
tahapan tersebut antara lain: 1) Proses
analisis data Miles dan
perencanaan projek yaitu dengan
Nama penulis/judul /
No Metode Penelitian Masalah penelitian Hasil penelitian
tahun

Huberman yaitu membentuk tim fasilitator projek


melalui tahap penguatan profil pelajarPancasila, 2)
pengumpulan data, Proses mengidentifikasi kesiapan sekolah
reduksi data, penyajian dalam menjalankan projek, 3)
data, hingga menarik Menentukan dimensi, tema, dan alokasi
kesimpulan. projek penguatan profil pelajar Pancasila,
4) Menyusun modul projek penguatan
profil pelajar Pancasila, 5) Tahap terakhir
adalah pengembangan asesmen projek
penguatan profil pelajar pancasila,
asesmen terdiri dari dua jenis yaitu
asesmen formatif dan asesmen sumatif.

Penanaman pendidikan melalui proyek


profil pelajar Pancasila yang
diintegrasikan dengan kearifan lokal
adalah langkah yang tepat. Selain
menanamkan karakter juga menanamkan
nilai-nilai budaya lingkungan sekitar
(Sulistiawati et al., 2023).

3 Messy Ani Safitri, penelitian kualitatif, implementasi Permendikbud No 51 Hasil penelitian menunjukkan
Rahmadani informan penelitian Tahun 2018 memiliki berbagai pelaksanaan kebijakan PPDB zonasi di
Yusran/Evaluasi Kebijakan Koordinator Kurikulum kelemahan seperti sedikitnya kuota jalur Kota Padang mengalami berbagai
Penerimaan Peserta Didik dan Kesiswaan B.P berprestasi luar zona yang hanya 5 peramasalahan, sehingga mondorong
Baru (PPDB) dengan SMA Disdik Sumbar, persen (Ganjar Pranowo:2019). munculnya pro dan kontra. Pemerintah
Sistem Zonasi pada SMA Wakil Kesiswaan di sebagai pihak implementor menyatakan
implementasi kebijakan PPDB dengan
Negeri di Kota SMAN 12 Padang, PPDB dengan sistem zonasi pada SMAN
sistem zonasi mengalami berbagai
Padang/2021 Sekretaris PPDB di di Kota Padang terlaksana dengan baik
permasalahan di Kota Padang. Hal ini,
SMAN 16 Padang, serta tujuannya sudah tercapai dengan
Nama penulis/judul /
No Metode Penelitian Masalah penelitian Hasil penelitian
tahun

serta masyarakat disebabkan karena adanya anggapan mudahnya peserta didik yang dekat
sekitar dan siswa kebijakan PPDB belum dipersiapkan dan dengan sekolah untuk masuk ke sekolah
yang diterima di dikaji secara komprehensif (Ady tersebut. Namun masyarakat sebagai
sekolah tersebut. Akbar:2019). Hal ini dapat dilihat dari: objek yang terkena dampak kebijakan
Teknik pengumpulan 1) Persebaran sekolah yang tidak merata tersebut menyatakan banyak
data melalui didaerah kabupaten dan kecamatan permasalahan yang terjadi dalam
wawancara, observasi, sehingga terjadi ketimpangan jumlah pelaksanaan sistem zonasi diantaranya,
dan studi siswa antara sekolah satu dengan belum terpenuhinya transparansi,
dokumentasi. Uji lainnya; 2) Pendistribusian guru tidak akuntabilitas dan keadilan dalam akses
keabsahan data merata di daerah, di sekolah tertentu layanan pendidikan.
menggunakan teknik ada yang kelebihan guru dan ada yang
Penelitian ini, menyimpulkan kebijakan
triangulasi dan kekurangan guru; 3) Sarana dan
PPDB zonasi di Kota Padang adalah
referensi yang prasarana juga tidak merata bahkan
strategi terutama diera digital ini. Hal ini,
relevan. Tahap analisis ada beberapa sekolah didaerah
karena kebijakan ini dapat menjamin
antara lain melalui terpencil masih banyak yang tidak
kemudahan dalam akses pelayanan
tahap reduksi data, layak (Ady Akbar:2019). Kondisi ini, juga
pendidikan, transparansi, akuntabilitas
penyajian data dan dipengaruhi oleh keadaan persebaran
dan keadilan bagi masyarakat. Namun
penarikan kesimpulan. sekolah yang tidak merata dengan
demikian, kebijakan PPDB zonasi di Kota
persebaran penduduk di Kota Padang
Padang belum terlaksana sebagaimana
mengakibatkan blankzone yang artinya
mestinya, sehingga berdampak pada
adanya daerah yang tidak masuk
semakin sulitnya mewujudkan capaian
dalam radius zonasi, sehingga siswa
tujuan kebijakan (Safitri & Yusran, 2021).
yang berada di daerah tersebut sulit
untuk besekolah.

Fenomena di atas menimbulkan


dampak yang signifikan terhadap
capaian tujuan kebijakan PPDB.
Pertama, dampak terhadap akses
pelayanan Pendidikan. Akses pelayanan
Nama penulis/judul /
No Metode Penelitian Masalah penelitian Hasil penelitian
tahun

Pendidikan bertujuan untuk


memberikan kemudahan kepada
masyarakat untuk masuk ke sekolah
tertentu. Memang pada satu sisi
memberikan dampak baik bagi siswa
yang dekat dengan sekolah, namun
pada sisi lain merugikan peserta didik
yang jauh dari sekolah. Kedua, dalam
pelaksanaan PPDB dengan sistem zonasi
di Kota Padang dinilai kurang
transparan dan akuntabel, hal ini
dibuktikan dengan temuan dilapangan
terkait beberapa masalah, diantaranya,
server yang down serta peta google
yang kurang akurat dalam penetapan
domisili peserta didik. Tentunya hal ini
merugikan masyarakat. Ketiga, dampak
pelaksanaan kebijakan PPDB dengan
sistem zonasi dalam memenuhi
keadilan. Pendekatan zonasi yang
dimulai dari penerimaan siswa baru
dimaksudkan untuk memberikan akses
yang lebih setara dan berkeadilan
kepada peserta didik.

4 Hamidah D., Penelitian ini Persoalan penting yang perlu disorot Prinsip dalam kebijakan pendidikan
M.Pd/KEBIJAKAN merupakan penilian adalah apakah kebijakan pendidikan haruslah mewarnai setiap kebijakan
PENDIDIKAN DALAM yang bersifat normatif bagian kebijakan publik atau kebijakan negara dalam berbagai bidang (ekonomi,
KEBIJAKAN PUBLIK/2020 (doktrinal ), yaitu pendidikan sebagai kebijakan publik. sosial, budaya, hukum, perdagangan)
Nama penulis/judul /
No Metode Penelitian Masalah penelitian Hasil penelitian
tahun

penelitian yang Permasalahan tersebut menjadi penting pendidikan harus terbebas dari intervensi
dilakukan dengan cara karena berkaitan dengan memosisikan kekuasaan dan konflik kepentingan, nilai-
meneliti data sekunder pendidikan dalam konteks sektor-sektor nilai pendidikan harus menjiwai sistem
(pustaka). Data publik yang harus dikelola secara serius perpolitikan dan prinsip penyelenggaraan
sekunder terdiri dari danbesarnya tingkat urgensi bagi negara dan tata kelola pemerintahan,
bahan primer yang pemerintah didalam menetapkan nilai-nilai pendidikan harus menjadi spirit
terdiri dari Undang- prioritas program-program yang menjiwai kepribadian dan budaya
Undang Dasar 1945, pembangunan. bangsa yang menjunjung tinggi Bhineka
undang-undang, Tunggal Ika, pendidikan harus menjadi
peraturan perundang- garda terdepan dari suatu proses
undangan di bidang perubahan dan menjadi lokomotif
sistem pendidikan perkembangan ilmu pengetahuan dan
nasional. Bahan hukum teknologi.
sekunder yang terdiri
Karakteriatik kebijakan pendidikan harus
dari literatur yang
memiliki tujuan, namun lebih khusus,
menunjang, baik jurnal
bahwa ia harus memiliki tujuan
maupun hasil
pendidikan yang jelas dan terarah untuk
penelitian.
memberikan kontribusi pada Pendidikan
Dalam penelitian (Hamidah, 2020).
normatif, data yang
telah terkumpul, baik
melalui inventarisasi
bahan-bahan primer
maupun penyelusuran
bahan sekunder,
dilakukan content
analysis yang
kemudian diolah
menjadi premis-premis
Nama penulis/judul /
No Metode Penelitian Masalah penelitian Hasil penelitian
tahun

umum tentang norma-


norma umum dalam
sistem kebijakan
pendidikan dalam segi
kebijakan publik.
Selanjutnya dianalisis
secara deduktif yaitu
suatu penalaran yang
berpangkal pada
peristiwa umum, yang
kebenarannya telah
diketahui atau diyakini
dan berakhir pada
suatu kesimpulan yang
bersifat lebih khusus.
Penarikan kesimpulan
yang secara deduktif
mempergunakan pola
berpikir silogisme yang
tersusun dari dua buah
pernyataan (premis
mayor dan premis
minor) dan sebuah
kesimpulan.

5 Ria Norfika Yuliandari, menggunakan metode Salah satu isu permasalahan dalam dunia sekolah sebagai penyelenggara
Syamsul Hadi/ Implikasi studi pustaka atau pendidikan kita adalah Ujian Nasional pendidikan harus mempersiapkan tata
Asesmen Kompetensi yang biasa disebut atau disingkat UN. Menurut Pasal 58 kelola pembelajaran yang di mulai dari
Minimum Dan Survei studi literatur. Ayat (1) UndangUndang No. 20 tahun perencanaan, pelaksanaan hingga
Nama penulis/judul /
No Metode Penelitian Masalah penelitian Hasil penelitian
tahun

Karakter Terhadap penelitian ini dilakukan 2003 Sisdiknas, UN merupakan alat penilaian. Salah satunya adalah melalui
Pengelolaan Pembelajaran dengan metode untuk evaluasi hasil belajar yang pendidikan holistik di mana pendidikan
SD/ 2020 pengumpulan data dari harusnya dilakukan sendiri oleh pendidik harus dapat mengembangkan seluruh
berbagai rujukan terhadap peserta didiknya dengan tujuan potensi peserta didik secara harmonis
melalui beberapa memantau proses, kemajuan, dan yang meliputi potensi intelektual pada
buku, majalah yang perbaikan hasil belajar peserta didik aspek kognitif, emosional, fisik, sosial dan
berkaitan dengan secara berkelanjutan. Namun dalam estetika sebagai aspek afektif. Berikutnya
tujuan untuk penerapannya, kewenangan adalah, pembelajaran melalui strategi
mengungkapkan guru/pendidik tersebut di rampas oleh pemecahan masalah dengan soal Higher
berbagai teori yang pemerintah. Masih terkait dengan Order Thinking Skills (HOTS) yang dapat
berhubungan dengan evaluasi, UN akhirnya hanya digunakan dimodifikasi dengan mengintegrasikan
permasalahan yang untuk mengevaluasi hasil belajar peserta nilai-nilai ntuk Untuk mendukung dan
sedang dihadapi atau didik saja, padahal di dalam pasal 57 mensukseskan kebijakan AKM dan
diteliti Ayat (2) UU Sisdiknas dituliskan bahwa kurikulum merdeka, perlu Pembelajaran
evaluasi tidak hanya dilakukan terhadap dengan berbasis pemecahan masalah ini
peserta didik, tetapi juga terhadap dinilai dapat mengembangkan
lembaga dan program pendidikan. Selain keterampilan literasi dan numerasi siswa.
hal tersebut, terdapat beberapa kritik Kemudian peran aktif kepala sekolah
terhadap UN. Yang pertama adalah sebagai manajer yang memiliki
adanya ketentuan bahwa UN sebagai wewenang penuh dalam melaksanakan
penentu kelulusan siswa secara nasional, kegiatan supervisi terhadap kinerja guru
sedangkan kenyataannya semua siswa juga sangat diperlukan. Melalui peran
dan sekolah di Indonesia masih belum aktif kepala sekolah diharapkan dapat
memiliki kualitas yang sama.2 Hal ini menciptakan pembelajaran yang
dinilai bertentangan dengan prinsip berkualitas. Dalam pelaksanaan AKM dan
kemajemukan dalam pendidikan yang Survei Karakter, perlu adanya kerjasama
dijelaskan pada pasal 36 Ayat (2) UU yang baik antara pemerintah pusat
Sisdiknas 2003, dimana satuan dengan pemerintah daerah. Perlu adanya
pendidikan, potensi daerah dan peserta sosialisasi terkait kebijakan AKM dan
Nama penulis/judul /
No Metode Penelitian Masalah penelitian Hasil penelitian
tahun

didik tentunya akan berbeda pada setiap survei karakter ke berbagai satuan
daerah. Kedua, UN hanya mengukur pendidikan Sekolah Dasar. Perbaikan
aspek 2 Suke Silverius et al., “Dampak pada tata kelola pembelajaran dinilai
Psikologi, Fisik, Dan Persepsual Siswa sangat penting. Untuk itu perlu
Dalam Menghadapi Ujian Nasional banyaknya peningkatan dalam berbagai
Berbasis Komputer,” Jurnal Pendidikan aspek yang mendukung tata kelola
Dan Kebudayaan 7, no. 1 (2010): 194, pembelajaran, antara lain peningkatan
https://doi.org/10.24832/jpnk.v16i2.446. pengetahuan dan profesionalisme guru
kognitif saja, dan mengabaikan aspek melalui berbagai pelatihan atau
lainnya yaitu aspek afektif dan workshop, peningkatan fungsi
psikomotorik. Lagi-lagi hal ini kepemimpinan kepala sekolah,
bertentangan dengan tujuan pendidikan peningkatan sarana dan prasarana
yang tertuang dalam pasal 35 Ayat (1) sekolah serta meningkatkan keterlibatan
UU Sisdiknas 2003 dimana terdapat tiga peran orang tua dan masyarakat. Selain
aspek untuk mengukur kompetensi itu, jika memang benar bahwa acuan
lulusan yaitu aspek kognitif, afektif dan pengembangan asesmen ini adalah sola
psikomotorik. Oleh sebab itu, kebijakan PISA maka pola antara proses
UN seharusnya tidak dapat dijadikan pembelajaran dan asesmennya harus
sebagai alat untuk mengukur kompetensi dirumuskan dengan tepat agar keduanya
peserta didik dan mutu pendidikan saling berkesinambungan. Dari sini maka
karena hanya mengukur salah satu aspek yang menjadi pokok penting
saja. Selain hal-hal yang mendasar pertimbangan pemerintah adalah bahwa
seperti di atas, hal-hal teknis pun guru yang sebelumnya ditunjuk oleh
mewarnai permasalahan UN. Puspendik yang diberikan tugas
Diantaranya kesiapan dalam hal mengembangkan soal UN harus telah
pendistribusian naskah ujian yang memiliki kompetensi dalam
terkendala sehingga UN tidak dapat mengembangkan Asesmen Kompetensi
dilakukan secara serentak di Indonesia.3 Minimum nanti. Sehingga kembali lagi
Kesiapan sekolah dan peserta didik juga bahwa harus ada kerjasama dan
Nama penulis/judul /
No Metode Penelitian Masalah penelitian Hasil penelitian
tahun

menjadi menjadi perhatian utama dalam keterlibatan yang positif dan mendukung
hal ini. Nasib peserta didik seolah-olah antara pengembang asesmen dengan
hanya dipertaruhkan selama tiga hari para guru (Ria Norfika Yuliandari, 2020).
saja. Tentunya hal ini secara tidak
langsung memberikan dampak negatif
bagi peserta didik, guru dan sekolah.
Selama ini UN dinilai masih memberikan
dampak psikologi, fisik, maupun
persepsual sehingga peserta didik
mengalami stress dalam belajar. Stress
dalam belajar ini diakibatkan adanya
tekanan dan tuntutan yang harus
dipenuhi peserta didik demi
mendapatkan nilai yang tinggi. Hal ini
dapat memunculkan dampak lainnya
yaitu terkait dengan moral. Ujian
Nasional dapat melemahkan moral dan
motivasi siswa dalam belajar karena
dalam pelaksanaanya ditemukan bentuk-
bentuk pelanggaran dan kecurangan.4
Misalnya, isu kebocoran soal dan kunci
jawaban yang dilakukan oleh oknum
yang tidak bertanggungjawab.
Permasalahanpermasalahan seperti ini
seharusnya menjadi tantangan tersendiri
bagi pihak pemerintah dan sekolah yang
harus lebih memperhatikan kesiapan
peserta didik dalam hal fisik dan mental
Nama penulis/judul /
No Metode Penelitian Masalah penelitian Hasil penelitian
tahun

dalam menghadapi UN.

Berdasarkan uraian tersebut, tujuan


penulisan artikel ini adalah menganalisis
kebijakan Asesmen Kompetensi
Minimum dan Survei Karakter serta
menganalisis implikasi dari kebijakan
tersebut dalam tata kelola pembelajaran
di Sekolah Dasar.

Sumber:

Hamidah, D. (2020). Kebijakan pendidikan dalam kebijakan publik. Jurnal Serunai Administrasi Pendidikan, 9(1), 34–44.

Rahayu, R., Rosita, R., Rahayuningsih, Y.S., Hernawan, A.H., & Prihantini, P. (2022). Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar di Sekolah
Penggerak. Jurnal Basicedu. https://www.semanticscholar.org/paper/Implementasi-Kurikulum-Merdeka-Belajar-di-Sekolah-Rahayu-Rosita/
1d6abad9caad4aa137e44ae76c464edffe892f11

Ria Norfika Yuliandari, S. H. (2020). Implikasi Asesmen Kompetensi Minimum Dan Survei Karakter Terhadap Pengelolaan Pembelajaran SD Ria.
Jurnal Kependidikan Dasar Islam Berbasis Sains, 5(2), 203–219.

Safitri, M. A., & Yusran, R. (2021). Evaluasi kebijakan penerimaan peserta didik baru (PPDB) dengan sistem zonasi pada SMA Negeri di Kota Padang.
Journal of Civic Education, 4(1), 92–100. https://doi.org/10.24036/jce.v4i1.436

Sulistiawati, A., Khawani, A., Yulianti, J., Kamaludin, A., & Munip, A. (2023). Implementasi profil pelajar Pancasila melalui proyek bermuatan
kearifan lokal di SD Negeri Trayu. Jurnal Fundadikdas (Fundamental Pendidikan Dasar), 5(3), 195–208.
https://doi.org/10.12928/fundadikdas.v5i3.7082

Anda mungkin juga menyukai