Anda di halaman 1dari 14

LK. 2.

2 Menentukan Solusi
Nama : I Gede Andika Adi Guna,S.Pd
No.UKG : 201503182265
Instansi : SMK Marsudirini Negara
LPTK : Universitas Pendidikan Ganesha

Masalah terpilih
NO yang akan Eksplorasi Alternatif Solusi Solusi Yang Relevan Analisis Penentuan Solusi Hasil Analisis Penentuan Solusi
diselesaikan
Pembelajaran di Berdasarkan kajian literatur Berdasarkan hasil kajian Analisis penentuan solusi yang Berdasarkan hasil kajian literatur dan hasil
1 kelas khususnya dan wawancara yang literatur, wawancara dan relevan agar pemahaman siswa wawancara, dari analisis penentuan solusi,
pada mata dilakukan eksplorasi alternatif diskusi bersama rekan tentang materi masuk dan dikemukakan hasil analisis penentuan solusi
pelajaran Sejarah solusi untuk menyelesaikan sejawat, Dosen Pembimbing berkembangnya kebudayaan Islam adalah:
sering dikatakan masalah siswa kurang aktif dan Guru Pamong solusi di Nusantara dapat dianalisis dari - Penerapan Model pembelajaran
“membosankan” dalam mengikuti yang relevan adalah persefektif sebagai berikut : Discovery Learning dapat mendukung
dan tidak penting. pembelajaran adalah 1. pembelajaran Discovery partisifasi aktif siswa di dalam
1. Model Pembelajaran Learning metode Kajian Literatur pembelajaran, membuat siswa
Discovery Learning Brainstorming dengan memiliki motivasi yang tinggi karena
dengan metode penerapan Pembelajaran Dalam Nuryana (2021:53) terdapat memberikan kesempatan siswa untuk
brainstorming dimana Sosial Emosional penelitian yang melakukan eksperimen dan
sebelum memulai menjelaskan bahwa model menemukan sesuatu untuk diri
pembelajaran 2. Selalu menggunakan pembelajaran Discovery Learning mereka sendiri, mengembangkan
menanyakan hal-hal yang media pembelajaran yang merupakan salah satu keterampilan-keterampilan kreatif
berkaitan dengan materi inovatif dan bervariasi model yang menjadi jawaban dari didalam pemecahan masalah.
pembelajaran yang akan untuk membuat siswa pertanyaan mengapa pembelajaran Sintaks/langkah-langkah kerja model
dipelajari yang menuntun terfokus kepada materi sejarah membosankan (Arniawati, pembelajaran  Discovery Learning:
siswa untuk berperan pembelajaran Slamet & Chundari, 2014). Model
aktif dalam pembelajaran pembelajaran Discovery Learning - Pemberian rangsangan (stimulation)
dan mampu memecahkan memiliki pengaruh Memberikan pertanyaan pemantik
masalah secara mandiri penting dalam peningkatan hasil untuk mengajak siswa berfikir kritis
serta cerdas dalam belajar peserta didik dan dan video dokumenter terkait materi
berpikir untuk memaknai meningkatkan kemampuan berfikir Sejarah masuk dan berkembangnya
konsep materi sejarah kritis peserta didik. Penggunaan kebudayaan Islam di Indonesia
berdasarkan logika model Discovery Learning dalam
pembelajara sejarah pada penelitian - Pernyataan/Identifikasi masalah
2. Model Pembelajaran ini diberikan karena pembelajaran Guru menjelaskan secara umum
Problem Based Learning sejarah sebenarnya bukanhanya bagaimana awal masuknya agama
berdifrensiasi dengan pelajaran hafalan dan kebudayaan Islam di Indonesia
memberikan asesmen tetapi pelajarn yang seharusnya
mengajak peserta didik untuk
3. Model Pembelajaran mampu memecahakan masalah dan - Pengumpulan data (data collection)
Sosial Emosional (PSE) mampu memberikan telaah Guru memberikan sebuah
kritis dari setiap proses permasalahan yang harus dicari dan
4. Menggunakan media pembelajaran yang di berikan oleh diselesaikan oleh siswa dengan cara
pembelajaran yang pendidik. berkelompok dan mengajak siswa
bervariasi untuk untuk memecahkan permasalahan
membuat siswa terfokus https://ejournal.unibba.ac.id  dengan mencari sumber melalui
kepada materi media internet
pembelajaran seperti Menurut Brahmowisang (2019 :
Video, Slide yang 49) Penerapan Model Pembelajaran - Pengolahan data (data processing)
menarik Problem Based Learning dengan Siswa secara kolaboratif mencari dan
media film dokumenter dalam menemukan jawaban dari berbagai
pembelajaran sejarah membuktikan sumber, dan tugas guru adalah
dapat meningkatkan prestasi belajar melakukan pendampingan kelompok
siswa. Penerapan metode
pembelajaran yang menarik dan - Pembuktian (verfication)
menantang akan menumbuhkan Siswa secara berkelompok
minat dan motivasi siswa, sehingga mempresentasikan hasil temuan
memudahkan pemahaman terhadap permasalahan yang sudah didapat di
materi pembelajaran dan nantinya depan kelas
akan berpengaruh terhadap prestasi
belajar. - Menarik Kesimpulan/generalisasi
https://journal.unnes.ac.id/sju/ (generalization)
index.php/hp/article/view/ Guru mengajak siswa untuk
34596/14345 meyimpulkan bersama hasil temuan
permasalahan yang sudah didapat
oleh siswa.
Menurut Rustandi (2022:2) dalam
artikel yang berjudul Pentingnya - Penggunaan media pembelajaran
Pembelajaran Sosial Emosional di yang interaktif berupa power point
Sekolah. Melalui pembelajaran yang menyajikan gambar, teks, dan
sosial dan emosional ini, murid aduio visual membuat pelajaran
diajak untuk menyadari, melihat, lebih menarik dan tidak
mendengarkan, merasakan, membosankan
mengalami sejumlah pengalaman
yang dapat mengembangkan - Menyapa,menanyakan kesiap siswa
pengetahuan, keterampilan dan dan membuat kesepakatan
sikap positif yang bisa menjadi pembelajaran di awal pembelajaran.
jembatan suksesnya murid di masa
yang akan datang. Rustandi - Melakukan ice breaking di sela-sela
(2022:2) menambahkan Dalam pembelajaran untuk mencairkan
menumbuhkan dan suasana dan memecah kebosanan
mengembangkan pembelajaran siswa selama pembelajaran
sosial emosional tersebut, ada lima
kompetensi dasar yang dapat Kelebihan model pembelajaran
dikembangkan, yaitu: 1. Kesadaran Discovery Learning
diri; 2. Pengelolaan diri; 3. - Mendukung partisipasi aktif
Kesadaran sosial (Empati); 4. pembelajar dalam proses
Keterampilan sosial (Resiliensi) dan pembelajaran.
5. Pengambilan keputusan yang - Mengembangkan kemandirian dan
bertanggung jawab. otonomi pada diri pembelajar
http://disdikkbb.org/news/ - Mengembangkan keterampilan-
pentingnya-pembelajaran-sosial- keterampilan kreatif dan pemecahan
emosional-di-sekolah/ masalah
- Menemukan hal-hal baru yang
menarik yang belum terbayang
Dalam Artikel Penelitian Saidilah sebelumnya setelah pengumpulan
(2018:244) yang berjudul Kesulitan informasi dan proses belajar yang
Peserta Didik Dalam Proses dilakukan
Pembelajaran Sejarah, mengatakan
pembelajaran sejarah hendaknya Kelemahan Model Pembelajaran
memperhatikan beberapa prinsip: Discovery Learning
- Menemukan hal-hal baru yang
1.Pembelajaran yang dilakukan
menarik yang belum terbayang
haruslah adaptif terhadap
sebelumnya setelah pengumpulan
perkembangan peserta didik dan
informasi dan proses belajar yang
perkembangan zaman.
dilakukan
Kendatipun sejarah bercerita
tentang kehidupan pada masa - Memerlukan analisis materi dan
lalu, bukan berarti sejarah tidak konsep yang detail yang dapat di
bisa diajarkan secara kontekstual. jadikan sebagai temuan Peserta
Banyak nilai dan fakta sejarah Didik.
yang bila disampaikan dengan
benar dan sesuai dengan alam
fikiran peserta didik akan mampu
membangkitkan pemahaman dan
kesadaran peserta didik terhadap
nilai-nilai nasionalisme,
patriotisme dan persatuan.
2.Pembelajaran sejarah hendaklah
berorientasi pada pendekatan
nilai. Menyampaikan Fakta
memang sangat penting dalam
pembelajaran sejarah, akan tetapi
yang juga tidak kalah penting
adalah bagaimana mengupas
fakta-fakta tersebut dan
mengambil intisari nilai yang
terdapat di dalamnya sehingga si
pembelajar akan menjadi lebih
mawas diri sebagai akibat dari
pemahaman nilai tersebut.

3.Strategi pembelajaran yang


digunakan hendaklah tidak
mematikan kreatifitas dan
memaksa peserta didik hanya
untuk menghafal fakta dalam
buku teks. Sejarah sudah
saatnya diajarkan dengan cara
yang berbeda, kebekuan
pembelajaran yang terjadi
seringkali dikarenakan
rendahnya kreatifitas dalam
pembelajaran sejarah. Sebagai
akibatnya kejenuhan seringkali
menjadi faktor utama yang
dihadapi guru dalam mengajarkan
sejarah dan siswa dalam belajar
sejarah.
http://journal2.um.ac.id/
index.php/sejarah/article/view/
9898/4451

Menurut (Sofiarini :85) dalam


jurnal yang berjudul Peran
Guru Sejarah dalam
Pemanfaatan Inovasi Media
Pembelajaran, Guru sejarah di era
globalisasi saat ini dapat
menawarkan pembelajaran yang
sesuai dengan kebutuhan dan
perkembangan zaman. Guru sejarah
dapat berkreativitas dengan
memanfaatkan atau menciptakan
sebuah media pembelajaran
yang dibutuhkan peserta didik.
Pembelajaran yang inovatif akan
menambah kenyamanan dalam
belajar. Pembelajaran sejarah
sendiri, meskipun didalam kelas
dengan menghadirkan media
akan akan menjadi menarik dan
meningkatkan wawasan peserta
didik dalam memahami dan
menganalisis setiap materi
pelajaran sejarah

http://
journal.univetbantara.ac.id/
index.php/komdik

Hasil Wawancara :
Pakar

Berdasarkan hasil wawancara


dengan Dosen Pendidikan Sejarah
Universitas PGRI Mahadewa
Indonesia (I Nyoman Bayu
Pramartha,S.Pd,M.Pd)
mengatakan bahwa dalam
mengatasi kebosanan siswa dalam
pembelajaran sejarah Model
Pembelajaran Discovery Learning
tepat jika digunakan dalam
pembelajaran tingkat SMA/SMK,
karena siswa SMA/SMK sudah
mampu berfikir secara kritis dan
mampu memecahkan permasalahan
yang bersifat HOTS. Dalam
penerapannya media pembelajaran
juga sangat mendukung dalam
membuat pembelajaran sejarah
menjadi semakin menarik dan
menyenangkan bagi siswa, guru
harus inovatif dalam membuat
media, misalnya menampilkan
video dokumenter tentang
masuknya perkembangan Islam di
Nusantara atau mengkaitkan
dengan sejarah lokal yang relevan
dengan perkembangan kebudayaan
Islam di daerah sekitar.

Waka Kurikulum SMK


Marsudirini Negara (Leonardus
Ari Kurniawan,S.Pd)
Menurut saya model pembelajaran
disesuaikan dengan materi yang
akan diberikan. Untuk itu guru
harus benar-benar bisa
menganalisis, model pembelajaran
mana yang sesuai dengan materi
yang diajarkan, agar proses
pembelajaran berjalan dengan aktif,
kreatif, inovatif dan menyenangkan.
Sehingga tujuan pembelajaran dapat
tercapai dengan baik. Guru wajib
menggunakan media pembelajaran
yang inovatif dan kratif misalnya
pembuatan presentasi
menggunakan aplikasi canva,
membuat vidoe pembelajaran yang
menarik, apalagi guru-guru SMK
Marsudirini Negara sudah
melaksanakan Workshop
Pembuatan media pembelajaran
yang inovatif untuk menunjang
pembelajaran yang menyenangkan.
Wawancara dengan Kepala SMK
Marsudirini Negara ( Imelda Ni
Made Irma Utari,S.Pd) Menurut
saya model pembelajaran Discovery
Learning efektif digunakan untuk
mengatasi permasalahan kebosanan
dan rasa jenuh siswa belajar dikelas,
model pembelajaran Discovery
Learning mengajak siswa berperan
aktif dalam menggali pemecahan
permasalahan dalam materi yang
diberikan oleh guru. Dalam
pembelajaran abad 21 guru harus
bisa melatih siswa dalam Critical
Thinking and Problem Solving
(Berpikir Kritis & Pemecahan
Masalah) tentu saja hal ini harus
ditunjang oleh media pembelajaran
yang inovatif. Sehingga
pembelajaran menjadi semakin
menyenangkan dan menarik bagi
siswa.

2. Kesiapan belajar Berdasarkan kajian literatur Berdasarkan hasil kajian, Analisis penentuan solusi yang Berdasarkan hasil kajian literatur dan hasil
siswa dalam mata dan wawancara yang wawancara dan diskusi relevan agar pemahaman siswa wawancara, dari analisis penentuan solusi,
pelajaran sejarah dilakukan eksplorasi alternatif bersama rekan sejawat, tentang materi kedatangan bangsa dikemukakan hasil analisis penentuan solusi
yang rendah solusi untuk menyelesaikan Dosen Pembimbing dan barat ke Indonesia dapat dianalisis adalah:
masalah siswa kurang aktif Guru Pamong solusi yang dari persefektif sebagai berikut :
dalam mengikuti relevan adalah - Penerapan model Pembelajaran
pembelajaran adalah mengoptimalkan model Menurut Rahayu (2019 : 6) dalam Problem Based Learning (PBL)
1. Penerapan Model 1. Mengoptimalkan model e-jurnal Pendidikan sejarah yang model ini menekankan dapat
Pembelajaran Problem Problem Based Learning berjudul Pengaruh Model melatih siswa dalam
Based Learning (PBL) sebagai metode Pembelajaran Problem Based menyelesaikan permasalahan
berdefrensiasi pembelajaran di kelas Learning Terhadap Hasil Belajar dengan partisipasi tertulis dan
2. Menumbuhkan gairah, penerapan Pembelajaran Siswa Kelas XI IPS Pada Mata dapat menemukan sebuah
merasa senang dan Sosial Emosional Pelajaran Sejarah di SMAN 1 penyebab permasalahan, model
semangat belajar dengan 2. Memotivasi siswa dan Tarik, model pembelajaran PBL juga mampu meningkatkan
problem based learning dapat motivasi belajar siswa serta
menerapkan Model membuat kesepakatan melatih siswa untuk memiliki membentuk siswa untuk belajar
Pembelajaran Sosial pembelajaran diawal keterampilan menyelesaikan berpikir kritis dan
Emosional (PSE) proses pembelajaran permasalahan dengan partisipasi mengembangkan kemampuan
3. Menggunakan media 3. Menggunakan media tertulis. Jadi, guru tidak akan mereka untuk menyesuaikan
pembelajaran yang pembelajaran yang menemukan kesulitan dalam dengan pengetahuan baru.
bervariasi untuk membuat bervariasi untuk mengajar karena siswa Sintaks atau Langkah kerja Model
siswa terfokus kepada membuat siswa terfokus aktif dalam menyelesaikan Problem Based Learning (PBL)
materi pembelajaran kepada materi permasalahan dengan dalam pembelajaran mengikuti
seperti Video, Slide yang pembelajaran seperti berdiskusi bersama anggota tahapan sebagai berikut:
menarik Video, Slide yang kelompoknya. Model - Orientasi peserta didik pada
menarik pembelajaran problem based masalah;
4. Memotivasi siswa dan learning juga dapat - Mengorganisasikan peserta
membuat kesepakatan mempermudah siswa dalam didik untuk belajar;
pembelajaran diawal memahami materi pembelajaran - Membimbing penyelidikan
proses pembelajaran sejarah. Materi yang sudah individu maupun kelompok;
didiskusikan dan - Mengembangkan dan
dipresentasikan akan menjadi menyajikan hasil karya; dan
pengetahuan baru yang - Menganalisis dan mengevaluasi
melekat dan dapat menjadi proses pemecahan masalah.
pengetahuan yang bermanfaat
bagi siswa dalam mempelajari - Penggunaan media
sejarah. pembelajaran yang interaktif
berupa power point yang
https:// menyajikan gambar, teks, dan
jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/ aduio visual membuat pelajaran
index.php/29/article/view/ lebih menarik dan tidak
29673/27184 membosankan
Wawancara dengan Waka
Kurikulum (Leonardus Ari - Membuat kesepakatan
Kurniawan,S.Pd) Menurut saya pembelajaran sebelum proses
model pembelajaran Problem pembelajaran sehingga siswa
Based Learnig cocok digunakan menjadi lebih siap dalam
untuk tingkatan anak SMK, karena melaksakan pembelajaran
kecerdasan emosional dan
intelektual tingkat anak SMK sudah - Menyapa dan menanyakan
terlatih dalam memecahkan sebuah kesiapan siswa diawal
permasalahan, dan mengajarkan pembelajaran, melakukan ice
mereka untuk berkolaborasi dalam breaking disela-sela
menemukan akar permasalahan dan pembelajaran untuk
penyelesaian permasalahan dalam mencairkan suasana
pembelajaran serta melakukan
sebuah kelompok. Sebaiknya guru refleksi bersama siswa diakhir
menggunakan media power point pembelajaran
dan video dan kemudian mengajak
siswa untuk menyimpulkan dari
video yang ditampilkan. Kelebihan Model Pembelajaran
Problem Based Learning.

Berdasarkan wawancara dengan - Dalam situasi model PBL, siswa


Kepala SMK Marsudirini Negara mengintegrasikan pengetahuan
(Imelda Ni Made Irma dan keterampilan secara
Utari,S.Pd) Guru harus melakukan simultan dan
penilaian diagnostik nonkognitif mengaplikasikannya dalam
berkolaborasi dengan guru BK konteks yang relevan.
terkait dengan gaya belajar - Mendorong siswa untuk belajar
terhadap siswa dari hasil tersebut secara aktif.
menentukan model pembelajaran - Mendorong terciptanya
apa yang cocok dengan pembelajaran kolaboratif.
karakteristik siswa, dalam - Mendorong siswa untuk mampu
pembelajaran berdiferensiasi guru berfikir tingkat tinggi.
wajib melakukan pendampingan - Mampu mengembangkan
terhadap siswa dalam pencarian motivasi belajar siswa.
sumber belajar yang relevan
Kelemahan Model Pembelajaran
Berdasarkan hasil wawancara Problem Based Learning
dengan Dosen Pendidikan Sejarah
Universitas PGRI Mahadewa - Waktu yang dibutuhkan untuk
Indonesia (I Nyoman Bayu melakukan persiapan agar
Pramartha,S.Pd,M.Pd) Metode model pembelajaran ini cukup
pembelajaran Problem Based lama.
Learning merupakan tehnik yang - Tidak semua mata pelajaran
cukup bagus dalam pembelajaran cocok dengan model PBL
sejarah dengan mengajak siswa
untuk berpikir kritis khususnya
terhadap materi Kedatangan Bangsa
ke Indonesia, siswa bisa diajak
menyelami masa lalu kemudian
mengkritisi kenapa bangsa barat
sampai datang ke Indonesia dan
sepenting apa rempah-rempah bagi
bangsa barat. Dengan
menggunakan media inovatif
seperti peta jalur penjelajahan,
video dokumenter yang membuat
siswa lebih berfikir kritis terkait
dengan materi.

DAFTAR PUSTAKA
Brahmowisang, Ambrusius Kuncoro, 2019, Penerapan Problem Based Learning (PBL) dengan Media Film Dokumenter pada Pembelajaran Sejarah Untuk Meningkatkan
Kemampuan Berpikir Kritis dan Prestasi Belajar Siswa Kelas XI IPS 2 SMAN 1 Wuryantoro, Semarang, Jurusan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri
Semarang, tersedia pada https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/hp/article/view/34596/14345 (diakses pada tanggal 19 November 2022)

Prijatna, Hendra, Nuryana, Ian, 2021, PENGARUH PENERAPAN METODE DISCOVERY LEARNING DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH TERHADAP HASIL
BELAJAR SISWA KELAS XII SMA COKROAMINOTO BALEGEDE KABUPATEN CIANJUR TAHUN AJARAN 2020/2021, Prodi Pendidikan IPS, FKIP,
Universitas Bale Bandung, tersedia pada
https://ejournal.unibba.ac.id  (diakses tanggal 20 November 2022)

Rahayu, Ega Puji, 2019, Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPS Pada Mata Pelajaran Sejarah di SMAN 1 Tarik,
AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 7, No. 3 Tahun 2019, tersedia pada https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/29/article/view/29673/27184
(diakses pada tanggal 19 November 2022)

Rustandi,H, 2022, Pentingnya Pembelajaran Sosial Emosional di Sekolah, Adhyatnika Geusan Ulun, Bandung, 2022 tersedia pada http://disdikkbb.org/news/pentingnya-
pembelajaran-sosial-emosional-di-sekolah/ (diakses tanggal 20 Novmber 2022)

Saidllah Akhmad, 2018, Kesulitan Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Sejarah, Pascasarjana Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Malang Indonesia,
DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um033v1i22018p214, 2018 tersedia pada http://journal2.um.ac.id/index.php/sejarah/article/view/9898/4451 (diakses tanggal 20
November 2022)
Sofiarini, Andriana & Susilo Agus, 2020, Peran Guru Sejarah dalam Pemanfaatan Inovasi Media Pembelajaran, Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Lubuklinggau
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar STKIP PGRI Lubuklinggau, 2020, tersedia pada http://journal.univetbantara.ac.id/index.php/komdik (diakses tanggal
21 November 2022)
LAMPIRAN HASIL WAWANCARA

Pakar/Dosen
Nama : I Nyoman Bayu Pramartha,S.Pd, M.Pd
Jabatan : Dosen Pendidikan Sejarah, Universitas PGRI Mahadewa
Tempat Wawancara : Melalaui Videocall Whatsapp
Tanggal Wawancara: Senin, 21 November 2022
Nama : Leonardus Ari Kurniawan,S.Pd
Jabatan : Waka Kurikulum SMK Marsudirini Negara
Tempat Wawancara : Aula SMK Marsudirini Negara
Tanggal Wawancara: Senin, 21 November 2022

Nama : Imelda Ni Made Irma Utari,S.Pd


Jabatan : Kepala SMK Marsudirini Negara
Tempat Wawancara : Ruang Rapat Guru SMK Marsudirini Negara
Tanggal Wawancara: Selasa, 22 November 2022

Anda mungkin juga menyukai