Anda di halaman 1dari 6

Laporan Analisa Artikel Jurnal Penelitian/ Artikel Jurnal Pengabdian

Kepada Masyarakat

Judul Artikel : Penerapan Standar Fasilitas Parkir Untuk Difabel Di RSUD Pasar
Minggu

Pendahuluan

Setiap warga berhak mendapatkan kesempatan untuk menikmati pembangunan.


Diantaranya adalah penyediaan fasilitas area parkir bagi difabel. Penyediaan fasilitas
bagi difabel sangat penting untuk mempermudah penumpang bagi pengguna kursi roda.
Kepedulian terhadap difabel dipertegas melalui Peraturan Menteri No. 30 Tahun 2006
mengenai persyaratan teknis fasilitas bangunan dan lingkungan. Fasilitas tersebut
merupakan kelengkapan prasarana dan sarana di bangunan gedung dan lingkungannya
sehingga dapat diakses dan dimanfaatkan oleh semua orang termasuk difabel.

Penelitian tentang penerapan standar fasilitas telah dilakukan oleh beberapa


peneliti. Winandari (2012) menjelaskan penerapan standar di ruang terbuka perumahan.
Terkait difabel, Sukamto (2013) menjelaskan bahwa akses ke area parkir harus
dirancang dengan aman dan nyaman bagi pengguna kursi roda. Bagi difabel dengan
kehilangan penglihatan harus tersedia perbedaan warna dan tekstur lantai di jalan ke
akses. Signage sangat penting sebagai penanda akses ke area parkir bagi para pengguna
kursi roda. Parkir sebuah bangunan harus memiliki lebar 4.000 mm untuk
memungkinkan ruang untuk diakses pada kedua sisi parkir, lebar minimum 3.700 mm
diperlukan untuk kursi roda atau untuk penggunaan alat bantu mobilitas lainnya. Jika
dua tempat parkir yang berdekatan ditunjukkan untuk para penyandang cacat, lebar total
kedua ruang harus 7.400 mm, yang harus mencakup lorong 2.000 mm lebar akses
memisahkan dua tempat.

RSUD Pasar Minggu merupakan salah satu rumah sakit nasional di Jakarta,
selayaknya harus menerapkan standar fasilitas area parkir dan drop off bagi difabel
sesuai dengan kebijakan yang ada. Permen Pekerjaan Umum Republik Indonesia No. 29
Tahun 2006 yaitu setiap bangunan harus menyediakan fasilitas area parkir untuk
menjamin kemudahan bagi difabel dan lansia keluar masuknya dari rumah sakit serta
beraktivitas dalam bangunan rumah sakit secara mudah dan aman.

Masalah yang timbul adalah belum terpenuhinya asas yang diperlukan bagi difabel.
Pada makalah ini mengjkaji mengenai standar ketersediaan area parkir, drop off,
signage, ram. Pertanyaan yang timbul adalah apa standar keamanan area parkir dan drop
off yang ideal dan apakah sudah memenuhi standar. Tujuan dari makalah ini adalah
mendapatkan faktor yang mempengaruhi ketidaksesuaian terhadap standar, manfaat
yang diharapkan dari makalah ini adalah dapat memberikan masukan untuk memenuhi
standar ketentuan fasilitas parkir dan drop off untuk mempermudah bagi pengguna
difabel yang berada di rumah sakit.

A. Analisa Struktur Gramatika


1. Subjek dan Predikat Tiap Kalimat
Isilah tabel berikut!
No Subjek Predikat
1 Setiap Warga Berhak mendapatkan
2 Diantarannya Adalah
3 Penyediaan fasilitas bagi difabel Sangat penting untuk
mempermudah penumpang
4 Kepedulian terhadap difabel Dipertegas
5 Fasilitas tersebut Merupakan
6 Penelitian tentang penerapan Telah dilakukan
standar fasilitas
7 Winandari ( 2012 ) Menjelaskan penerapan standar
8 Sukamto ( 2013 )
9 Difabel Harus tersedia
10 Signage sangat penting Sebagai penanda akses
11 Parkir sebuah bangunan Harus memiliki
12 Para penyandang cacat Jika dua tempat parkir yang
berdekatan ditujukan
13 RSUD pasar minggu Selayaknya harus menerapkan
14 Permen Pekerjaan Umum Yaitu
Republik Indonesia No. 29 Tahun
2006
15 Masalah yang timbul Adalah
16 Pada makalah ini Mengkaji mengenai
17 Pertanyaan yang timbul Adalah
18 Tujuan dari makalah ini Adalah

2. Dominasi Pola
Berdasarkan tabel jawaban di atas, pola struktur gramatika pada artikel jurnal ini
didominasi pola Subjek terlebih dahulu dari Predikat.

3. Kalimat Tidak Tepat


Pada artikel jurnal ini tidak ada kalimat yang tidak memiliki subjek sehingga
kalimat tersebut termasuk kalimat yang tepat.

B. Analisa Paragraf
Paragraf 1
1. Berdasarkan letak kalimat utamanya, paragraf ini merupakan paragraf deduktif
karena kalimat pertama merupakan kalimat utama. Hal ini dibuktikan dengan
kata Diantaranya, dimana Nya menjelaskan Kalimat Pembangunan yang berhak
didapatkan setiap warga di kalimat pertama dan kata "fasilitas" dikalimat kedua
merupakan kata refrensi kata "pembangunan" dikalimat pertama.
2. Berdasarkan pengembangan gagasan utamanya, paragraf ini merupakan paragraf
deskripsi karena paragraf ini menjelaskan secara rinci. Hal ini dibuktikan pada
kalimat pertama membahas kesempatan setiap orang untuk menikmati
pembangunan, lalu di kalimat selanjutnya membahas fasilitas - fasilitasnya.
3. Paragraf ini merupakan paragraf yang koheren karena gagasan yang
disampaikan pada kalimat utama dijelaskan di kalimat penjelas, buktinya di
kalimat pertama membahas kesempatan setiap orang untuk menikmati
pembangunan, lalu menjelaskan jenis pembangunan atau fasilitasnya bagi
difabel.
4. Paragraf ini merupakan paragraf yang kohesif karena adanya kesamaan bentuk.
pada paragraf ini dibuktikan di kata diantaranya pada kalimat utama, dimana nya
disini merefrensi Kalimat Pembangunan yang berhak didapatkan setiap warga di
kalimat pertama.

Paragraf 2
1. Berdasarkan letak kalimat utamanya, paragraf ini merupakan paragraf deduktif
karena kalimat pertama merupakan kalimat utama. Hal ini dibuktikan dengan
“penerapan standar” di kalimat kedua yang merupakan refrensi frasa “penerapan
standar fasilitas” di kalimat pertama.
2. Berdasarkan pengembangan gagasan utamanya, paragraf ini merupakan paragraf
Argumentatif karena paragraf ini didominasi pendapat. Hal ini dibuktikan pada
kalimat pertama terdapat frasa “penelitian dari beberapa peneliti” dan dikalimat
kedua yang menjelaskan pendapat dari peneliti tersebut.
3. Paragraf ini merupakan paragraf yang tidak koheren karena gagasan yang
disampaikan pada kalimat utama tidak dijelaskan di kalimat penjelas, buktinya
pada kalimat pertama menjelaskan standar fasilitas, sementara kalimat kedua
menjelaskan penerapan standar di ruang terbuka.
4. Paragraf ini merupakan paragraf yang kohesif karena adanya kesamaan bentuk.
Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya referensial yaitu kata “winandari” yang
merefensi kata “beberapa peneliti”.
Paragraf 3
1. Berdasarkan letak kalimat utamanya, paragraf ini merupakan paragraf deduktif
karena kalimat pertama merupakan kalimat utama. Hal ini dibuktikan dengan
adanya kata “merupakan” di kalimat pertama yang menjadi kalimat utama dan
dijelaskan di kalimat berikutnya.
2. Berdasarkan pengembangan gagasan utamanya, paragraf ini merupakan paragraf
deskriptif karena paragraf ini menggambarkan dan merinci objek secara detail.
Hal ini dibuktikan adanya kata “Merupakan” di kalimat pertama yang
merupakan penanda definitif.
3. Paragraf ini merupakan paragraf yang koheren karena pada kalimat pertama
membahas mengenai kebijakan standar fasilitas dan di kalimat selanjutnya
membahas mengenai isi kebijakan tersebut.
4. Paragraf ini merupakan paragraf yang kohesif karena adanya kesamaan bentuk
hal ini dibuktikan dari frasa “Permen Pekerjaan Umum Republik Indonesia No.
29 Tahun 2006” yang merupakan sinonim dari frasa “kebijakan yg ada” di
kalimat pertama.

Paragraf 4
1. Berdasarkan letak kalimat utamanya, paragraf ini merupakan paragraf deduktif
karena kalimat pertama merupakan kalimat utama. Hal ini dibuktikan dengan
adanya kata “Adalah” di kalimat pertama yang menjadi kalimat utama dan
dijelaskan di kalimat berikutnya.
2. Berdasarkan pengembangan gagasan utamanya, paragraf ini merupakan
paragraph deskriptif karena paragraf ini menggambarkan dan merinci objek
secara detail. Hal ini dibuktikan adanya kata “Adalah” di kalimat pertama yang
merupakan pendanda definitif.
3. Paragraf ini merupakan paragraf tidak koheren karena gagasan yang
disampaikan pada kalimat utama tidak dijelaskan di kalimat penjelas, buktinya
pada kalimat kedua membahas “pertanyaan mengenai standar fasilitas” dan pada
kalimat ketiga membahas “tujuan dari makalah”. Hal tersebut menunjukan
kedua kalimat penjelas tidak memaparkan ide kalimat utama, yaitu “masalah
yang timbul dari belum terpenuhinya asas yang diperlukan bagi difabel”.

4. Paragraf ini merupakan paragraf yang kohesif karena adanya kesamaan bentuk.
Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya kata “ini” yang merupakan refrensi dari
kata difabel yang berada di kalimat pertama.

C. Analisa Koherenitas Antar Paragraf

Dari 4 paragraf, keseluruhan paragraf ini tidak koheren karena gagasan yang
disampaikan pada paragraf pertama tidak dijelaskan pada paragraf selanjutnya. Hal
ini dibuktikan dari paragraf kedua yang membahas standar fasilitas menurut peneliti
lalu paragraf ketiga yang membahas kebijakan dan pada paragraf keempat
membahas asas asas bagi difabel. Hal tersebut menunjukkan kedua kalimat penjelas
tidak memaparkan ide kalimat utama, yaitu penyediaan fasilitas bagi difabel.

Anda mungkin juga menyukai