Anda di halaman 1dari 9

HANDOUT BY EMY R.

KUSUMA

KETENTUAN MEMBUAT PENDAHULUAN


DALAM KARYA TULIS ILMIAH

Pendahuluan adalah hal pertama yang dinilai oleh pembaca. Jika pendahuluan dalam
karya tulis tersesusun secara runtut dan sistematis maka hal tersebut akan meyakinkan pembaca
untuk terus membaca karya tulis tersebut. Pendahuluan juga merupakan pintugerbang penentu
karya tulis tersebut berkualitas atau tidak. Oleh sebab itu, dalam penulisan pendahuluan
seringkali perlu mengalami banyak revisi agar karya tulis yang disusun berkualitas.
Adapun sistematika penyususna isi pendahuluan sebagai berikut.
1. Tentukan isi dari pendahuluan . Terdapat tujuh hal yang menjadi susunan pokok isi
pendahuluan.
a. Fenomena Umum
b. Fenomena Khusus
c. Teori relevan
d. Fakta empiris (Masalah)
e. Penelitian Terdahulu
f. Alasan pembahasan judul
g. Pokok-pokok bahasan
Tujuh susunan tersebut dibuat agar penulis tidak bingung dalam mengambangkan
bagian pendahuluan dalam karangannya. Rincian tujuh hal tersebut bisa dilihat di
Handout yg sudah dibagikan.
Contoh:
Judul  DAMPAK COPY PASTE TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR
MAHASISWA
a. Fenomena umum  kondisi mahasiswa di era revolusi 4.0
b. Fenomenan umum  copy paste dalam kehidupan mahasiswa
c. Teori relevan  teori pemanfaatan teknologi oleh Budiarto (2010:45)
d. Fakta empiris  penurunan kemampuan berpikir kritis mahasiswa
e. Alasan Pembahasan Judul  alasannya penulis membahas judul

2. Buatlah kalimat utama dari susunan isi yang telah kalian tentukan
Setelah susunan selesai buat kalimat utama.
a. Fenomena umum  kondisi mahasiswa di era revolusi 4.0
Kalimat Utama  Era revolusi 4.0 yang semakin canggih mempermudah
seseorang mengakses segala informasi yang dibutuhkan dalam kehidupan.
b. Fenomenan umum  copy paste dalam kehidupan mahasiswa
Kalimat Utama  Copy paste merupakan salah satu wujud kemudahan yang
disediakan oleh teknologi agar seseorang tidak perlu memgetik ulang informasi
yang dibutuhkan.
c. Teori relevan  teori pemanfaatan teknologi oleh Budiarto (2010:45)
Kalimat Utama  Menurut Budiarto (2010:45) Copy paste merupakan salah
satu alternatif kemudahan pengetikan agar seseorang tidak perlu mengetik ulang
kata yang sama ataupun mengetik ulang teks yang panjang.

1 Fakultas Ilmu Pendidikan| Universitas Trunojoyo Madura


HANDOUT BY EMY R. KUSUMA

d. Fakta empiris  penurunan kemampuan berpikir kritis mahasiswa


Kalimat Utama  Penggunaan copy paste tidak selalu memiliki dampak positif
terhadap kehidupan mahasiswa.
e. Alasan Pembahasan Judul  alasannya penulis membahas judul
Kalimat Utama Tujuan penulisan artikel ini untuk mengetahui dampak yang
muncul terhadap penyalahgunaan Copy Paste di Kalangan Mahasiswa.

3. Lengkapi kalimat utama tersebut dengan kalimat penjelas, kalimat penegas, atau
kalimat transisi agar menjadi paragraf yang utuh. Dalam satu paragraf minimal
terdapat 3 kalimat. 1 kalimat utama dan dua kalimat penjelas. Itu saja sudah cukup.
Contoh :
a. Fenomena umum  kondisi mahasiswa di era revolusi 4.0
Kalimat Utama  Era revolusi 4.0 yang semakin canggih mempermudah
seseorang mengakses segala informasi yang dibutuhkan dalam kehidupan.
Paragraf 
Era revolusi 4.0 yang semakin canggih mempermudah seseorang mengakses
segala informasi yang dibutuhkan dalam kehidupan. Kemudahan tersebut juga
dirasakan oleh mahasiswa yang berada di ranah pendidikan tinggi. Dengan adanya
kemudahan tersebut, mahasiswa dapat lebih efektif dan efisien dalam mengakses
informasi yang dibutuhkan dalam menunjang penyelesaian tugas-tugas kuliah.

b. Fenomenan umum  copy paste dalam kehidupan mahasiswa


Kalimat Utama  Copy paste merupakan salah satu wujud kemudahan yang
disediakan oleh teknologi agar seseorang tidak perlu memgetik ulang informasi
yang dibutuhkan.
Paragraf 
Copy paste merupakan salah satu wujud kemudahan yang disediakan oleh
teknologi agar seseorang tidak perlu memgetik ulang informasi yang dibutuhkan.
Adanya copy paste membuat mahasiswa lebih mudah mengakses informasi yang
kemudian juga bisa mereka pindahkan sebagai ilmu tambahan terkait materi yang
mereka pelajari. Copy Paste juga menjadi salah satu alternatif untuk mahasiswa
yang tidak mampu membeli buku ataupun keterbatasan waktu untuk membeli
buku.

2 Fakultas Ilmu Pendidikan| Universitas Trunojoyo Madura


HANDOUT BY EMY R. KUSUMA

KETENTUAN MEMBUAT PEMBAHASAN


DALAM KARYA TULIS ILMIAH

1. Perhatikan judul yang kalian buat. Setelah itu ingat-ingat lagi variabel utama, variabel
bebas, dan subjek tulisan kalian.
2. Buatlah judul subtopik yang sesuai dengan poin diatas.
Contoh :
Judul  DAMPAK COPY PASTE TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR
MAHASISWA
Isi Pembahasan 
1. Hakikat Copy Paste dalam Teknologi Informatika (subtopik ini menjelaskan
pengertian umum tentang variabel utamamu)
2. Perkembangan Kemampuan Berpikir Usia Remaja (subtopik ini menjelaskan
variabel bebasmu)
3. Dampak Copy Paste pada Kemampuan Berpikir Mahasiswa (subtopik
menjelaskan keseluruhan judul yg akan kamu bahas)

3. Buatlah kerangka isi dari setiap subtopik yang telah kaamu tentukan.
Contoh :
Judul  DAMPAK COPY PASTE TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR
MAHASISWA
Isi Pembahasan 
1. Hakikat Copy Paste dalam Teknologi Informatika
a. Pengertian Copy Paste
b. Fungsi Copy Paste
c. Manfaat Copy Paste
2. Perkembangan Kemampuan Berpikir Usia Remaja
a. Definisi Kemampuan Berpikir
b. Kemampuan Berpikir Usia Remaja
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemampuan berpikir Remaja
3. Dampak Copy Paste pada Kemampuan Berpikir Mahasiswa
a. Dampak Positif Copy Paste pada Kemampuan Berpikir Mahasiswa
b. Dampak Negatif Copy Paste pada Kemampuan Berpikir Mahasiswa
c. Alternatif Penanganan Dampak Negatif Copy Paste pada Kemampuan
Berpikir Mahasiswa

3 Fakultas Ilmu Pendidikan| Universitas Trunojoyo Madura


HANDOUT BY EMY R. KUSUMA

4. Jika kerangka yang kalian buat sudah jadi. Selanjutnya, isi kerangka tersebut dengan
paragraf hasil pengamatan, penelitian, pembahasan kalian terkait judul disertai dengan
rujukan yang mendukung pernyataan kalian.
Contoh :
1. Hakikat Copy Paste dalam Teknologi Informatika
a. Pengertian Copy Paste
Copy paste merupakan salah satu fitur tombol yang ada pada komputer.
Copy Paste dibuat untuk mempermudah pengguna komputer agar tidak perlu
mengetik ulang teks panjang yang dibutuhkan ataupun mengetik ulang kata
yang dia butuhkan secara berulang-ulang. Pernyataan tersebut sejalan dengan
Abidin (2013: 34) yang menyatakan bahwa pada dasarnya copy paste di
komputer dibuat untuk membantu pekerjaan seseorang agar lebih efektif dan
efisien daripada menggunakan mesin ketik yang dirasa tidak efisien. Dengan
demikian, adanya fitur Copy Paste tentu akan memberikan banyak
keuntungan bagi pengguna komputer di era digital saat ini.

b. Fungsi Copy Paste


(buat paragraf seperti di atas)

4 Fakultas Ilmu Pendidikan| Universitas Trunojoyo Madura


HANDOUT BY EMY R. KUSUMA

FORMAT PENULISAN ARTIKEL

JUDUL DITULIS DENGAN HURUF KAPITAL


JARAK SPASI ANTARBARIS PADA JUDUL 1,0
DENGAN FONT TNR UKURANG 12
ISTILAH DAN KATA ASING PADA JUDUL CETAK MIRING

Nama Penulis Tanpa Gelar


Alamat Instansi Bekerja/Belajar
Surat Elektronik (Surel) Penulis

Abstrak: ditulis dengan font TNR ukuran 11. Jarak spasi antarbaris dalam abstrak
1,0. Margin kiri-kanan menjorok 1,2 cm. abstrak tidak lebih dari dari 200-250 kata.
Abstrak bukan paragraf. Bagian ini berisi penjelasan umum, tujuan pembahasan, dan
hasil/alas an pembahasan
Kata Kunci: Tulis variable bebas, variable terikat, dan objek yang ada pada judul.
Kata kunci hanya berisi 2-4 kata.

PENDAHULUAN
Bagian pendahuluan menggunakan font TNR ukuran 12. Bagian pendahuluan minimal
berisi lima paragraf. Setiap paragraph berisi sebagai berikut.
Paragraf 1 fenomena umum terkait judul.
Paragraf 2 fenomena khusus terkait judul
Paragraf 3 teori relevan
Paragraf 4 fakta empiris (masalah yang terjadi terkait topikmu)
Paragraf 5 Alasan pentingnya penulisan judul
Bagian pendahuluan ditulis dengan jarak spasi 1,5 cm. Setiap paragraf minimal berisi
3 kalimat dan tidak lebih dari 10 kalimat. Kalian bias memilih salah satu teknik merujuk, yaitu
bodynote, footnote, dan endnote sesuai sistematika teknik menrujuk.

PEMBAHASAN
SUBTOPIK TAHAP 1 CETAK TEBAL DAN KAPITAL
Subtopik Tahap 2 Istilah Asing Pada Tahap Ini Dicetak Miring (Kapital di Awal kata)
Subtopik Tahap 3 Istilah Asing Pada Tahap Ini Diberi Garis Bawah (Cetak miring dan
Kapital di Awal Kata)

5 Fakultas Ilmu Pendidikan| Universitas Trunojoyo Madura


HANDOUT BY EMY R. KUSUMA

Setiap subtopik minimal harus berisi dua paragraf utuh yang setiap paragafnya terdiri dari
minimal 1 kalimat utama dan 2 atau lebih kalimat penjelas. Pada bagian ini kalian wajib
menyertakan asal kutipan dan rujukan yang kalian pakai sebagai landasan teori. Kalian bisa
menggunakan berbagai macam teknik menrujuk, misalnya bodynote/innote, footnote, endnote

PENUTUP

Simpulan
Simpulan sebaiknya terdiri atas 3 paragraf (paragraf loh ya, isinya 1 kalimat utama dan 2 atau
lebih kalimat penjelas). Simpulan berisi:
Paragraf 1 Penegasan tentang pembahasan
Paragraf 2 Intisari dari setiap pembahasan
Paragraf 3 Uraian akhir berdasarkan penegasan dan intisari pembahasan

Saran
Saran sebaiknya terdiri atas 2 paragraf yang berisi:
Paragraf 1 keinginan penulis tentang topik yang dibahas
Paragraf 2 rekomendasi penulis yang ditujukan pada pembuat kebijakan, pengguna/pembaca
artikel, atau pada peneliti selanjutnya tentang topik yang dibahas.

DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka ditulis berdasarkan ketentuan yang sudah ditetapkan.
Jangan mengambil sumber yang tidak jelas.
Daftar pustaka ditulis dengan jarak spasi 1,0 dengan ukuran font 12.

NB: jangan bersifat subjektif seperti menggunakan kata “saya, kita, kami, peneliti, penulis, dan
lain sebagainya”.

-Selamat Mencoba-

6 Fakultas Ilmu Pendidikan| Universitas Trunojoyo Madura


HANDOUT BY EMY R. KUSUMA

CONTOH PENULISAN ARTIKEL ILMIAH

PROBLEMATIKA PENGAJARAN BUDAYA DAN SASTRA INDONESIA


DALAM PEMBELAJARAN BIPA

Emy Rizta Kusuma


Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Trunojoyo Madura
Surel: emy.kusuma@trunjoyo.ac.id

Abstrak: b
Kata kunci: budaya dan sastra indonesia, pembelajaran BIPA

PENDAHULUAN
(Paragraf 1 fenomena umum)
Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing atau yang sering disebut BIPA merupakan salah
satu program pembelajaran bahasa Indonesia yang dikhususkan untuk mahasiswa asing yang
ingin mempelajari BIPA. Semenjak dibukanya program MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN)
ada banyak mahasiswa asing atau pebelajar asing anggota ASEAN datang ke Indonesia untuk
belajar bahasa Indonesia. Tidak hanya Negara-negara ASEAN, banyak Negara-negara lain
yang juga melirik bahasa Indonesia dan memilih bahasa Indonesia sebagai salah satu bahasa
asing yang perlu dipelajari.
(Paragraf 2 fenomena khusus)
Dalam pembelajaran BIPA, mahasiswa atau pebelajar asing tidak hanya mendapatkan
materi tentang keterampilan berbahasa saja, tetapi mereka juga mendapat materi sastra dan
budaya yang berkembang di Indonesia. Dengan demikian, seorang guru atau pengajar BIPA
perlu menyusun materi ajar yang bisa sekaligus mengajarkan budaya dan sastra pada pebelajar
asing. Hal tersebut bertujuan agar materi budaya dan sastra bisa sekaligus diajarkan saat
pengajarkan melatih keterampilan berbahasa Indonesia para pebelajar asing.
(paragraf 3 teori relevan)
Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, materi kebahasaan dan sastra saling melekat.
Menurut Chaer (2010:36) pembalajaran sastra dan bahasa saling berkaitan sehingga dalam
materi bahasa perlu disertakan pula materi sastra agar sastra Indonesia terus di kenal oleh
generasi berikutnya. Dengan demikian, dalam pembelajaran BIPA juga perlu disematkan

7 Fakultas Ilmu Pendidikan| Universitas Trunojoyo Madura


HANDOUT BY EMY R. KUSUMA

materi budaya dan sastra agar budaya bangsa Indonesia semakin dikenal dan tidak mudah di
klaim oleh Negara lain.
(paragraf 4 fakta empiris)
Terdapat beragam metode yang digunakan oleh pengajar untuk menyematkan budaya
dan sastra dalam pembelajaran BIPA. Akan tetapi, dalam penerapannya, tidak semua budaya
dan sastra yang dapat diajarkan pada mahasiswa asing. Hal tersebut terjadi karena Indonesia
memiliki beragam budaya yang berkembang dari sabang sampai merauke. Jika semua budaya
diajarkan tentu akan membuat mahasiswa bingung, sehingga perlu adanya aturan pedoman
agar pembelajaran budaya dapat diajarkan pada mahasiswa asing.
(paragraf 5 alasan pengtingnya)
Pembahasan tentang problematika pengajaran budaya dan sastra Indonesia pada
pembelajaran BIPA perlu dibahas lebih mendalam. Hal tersebut bertujuan agar ditemukan
solusi yang pas untuk mengatasi masalah yang terjadi dalam pengajaran budaya dan sastra
dalam pembelajaran BIPA. Dengan demikian, pengajaran Budaya dalam pembelajaran BIPA
tidak hanya mengajarkan mengajrkan budaya local saja tetapi juga dapat mengajarkan budaya
lainnya tanpa membuat mahasiswa asing bingung.

NB: Tips mengembangkan pendahuluan buatlah kalimat utamanya terlebih dahulu


kemudian baru tambahkan kalimat penjelasnya.
Warna kuning : kalimat utama
Warna hijau : kalimat penjelas

8 Fakultas Ilmu Pendidikan| Universitas Trunojoyo Madura


HANDOUT BY EMY R. KUSUMA

PEMBAHASAN
HAKIKAT PEMBELAJARAN BUDAYA DAN SASTRA
Pengertian Budaya dan Sastra
Pentingnya Pembelajran Budaya dan Sastra

PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BAGI PENUTUR ASING


Perkembangan BIPA
Materi dalam Pembelajaran BIPA

PENGAJARAN BUDAYA DAN SASTRA DALAM PEMBELAJARAN BIPA

NB: pada bagian pembahasan tulis subtopiknya saja dulu. Isinya setelah pendahuluan
ACC

SIMPULAN
Paragraf 1  simpulan tentang pengajaran budaya dan bahasa
Paragraph 2  simpulan tentang pembelajaran BIPA
Paragraf 3  simpulan tentang pengajaran budaya dalam pembelajran BIPA

NB: jumlah paragraf dalam simpulan disesuaikan dengan jumlah subtopic utama yg
ada dalam bagian pembahasan. Tulis inti yang kira-kira akan kalian jelaskan pada
bagian pendahuluan seperti contoh. Isinya setelah bagian pendahuluan dan
pembahasan saya ACC.

DAFTAR PUSTAKA
Untuk bagian daftar pustaka tulis tugas yang saya berikan minggu lalu disini. Minimal
ada 5 buku atau artikel jurnal yang dijadikan rujukan dan dipakai dalam penulisan
artikel.

9 Fakultas Ilmu Pendidikan| Universitas Trunojoyo Madura

Anda mungkin juga menyukai