http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jurnalcivichukum
Volume 6, Nomor 1, Mei 2021 Hal. 21-31 DOI: https://doi.org/10.22219/jch.v6i1.15397
P-ISSN 2623-0216 E-ISSN 2623-0224
ABSTRAK
Tujuan penelitian adalah megetahui hasil penyelesaian sengketa pemberhentian
Kepala Dusun Kedung Cangkring dalam perspektif hukum acara tata usaha negara beserta
implikasi hukumnya pasca putusan PTUN Surabaya No.154/G/2018/PTUN.Sby. Penelitian
ini merupakan jenis penelitian hukum normatif yang menggunakan beberapa pendekatan
diantaranya pendekatan perundang-undangan meliputi beberapa peraturan perundang-
undangan terkait pemberhentian kepala dusun serta hukum acaranya, pendekatan konseptual
meliputi teori-teori hukum terkait hukum tata negara, hukum tata usaha negara maupun
pemerintahan daerah khususnya mengenai pemberhentian kepala dusun serta pendekatan
kasus yang secara faktual dialami oleh Kepala Dusun Kedungcangkring itu sendiri. Hasil
penelitian bahwasanya Kepala Dusun Kedungcangkring tidak dapat diberhentikan diusianya
62 tahun karena sesuai dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri No. 10 Tahun 1990 terkait
batas usia pemberhentian kepala dusun pada usia maksimal 64 tahun kemudian diperkuat
dan dipertegas kembali dengan ketentuan Pasal 12 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
83 Tahun 2015. Implikasi dari hasilnya adalah batal demi hukum dan atas dasar putusan
yang sudah berkekuatan hukum tetap tersebut yaitu Bupati Kabupaten Kediri menyatakan
dan mengangkat kembali status dan kedudukan Penggugat sebagai Kepala Dusun
Kedungcangkring untuk melaksanakan sesuai tugas dan fungsinya
Kata Kunci: Pemberhentian Kepala Dusun; Hukum Acara Tata Usaha Negara; Putusan PTUN
ABSTRACT
The purpose of the research is to know the results of resolving the dispute of the dismissal
of the Head of Kedung Cangkring Hamlet in the legal perspective of the state administrative
event and its legal implications after the decision of PTUN Surabaya No.154/G/2018/PTUN.
Sby. This research is a type of normative law research that uses several approaches including
the approach of legislation including several laws and regulations related to the dismissal
of the head of the hamlet as well as the law of the event, Conceptual approach includes
legal theories related to state administrative law, state and local administrative law, especially
regarding the dismissal of the head of the hamlet as well as the approach of the case that is
factually experienced by the Head of Kedungcangkring Hamlet itself. The results of the study
that the Head of Kedungcangkring Hamlet could not be dismissed at the age of 62 years
because by the Instruction of the Minister of Home Affairs No. 10 of 1990 related to the age
limit of dismissal of the head of the hamlet at a maximum age of 64 years then strengthened
and reaffirmed with the provisions of Article 12 Of The Minister of Home Affairs Regulation
No. 83 of 2015. The implication of the result is null and void and based on the ruling that has
the force of permanent law, namely the Regent of Kediri District stated and re-elevated the
status and position of the Plaintiff as the Head of Kedungcangkring Hamlet to carry out by
its duties and functions.
Keywords: Dismissal of The Head of Hamlet; State Administrative Procedural Law; PTUN Decision
21
22
Trinah Asi Islami, Irnawati, Analisis Penyelesaian Sengketa Pemberhentian Kepala Dusun Kedung
Cangkring Dalam Perspektif Hukum Acara Tata Usaha Negara
24
prosedur keberatan dan prosedur banding jabatan Kepala Dusun yang diberhentikan
administratif (Marbun, 2018). Dalam hal diusianya 62 tahun. Sedangkan Kepala
penyelesaian sengketa harus dilakukan Dusun Kedungcangkring diangkat menjadi
oleh instansi atasan atau instansi lain Kepala Dusun pada tahun 1979 dan surat
dari yang mengeluarkan Keputusan yang pengangkatannya hilang sehingga hal
bersangkutan, maka prosedur tersebut inilah yang memicu terjadinya konflik.
dinamakan banding administratif. Berdasarkan Instruksi Menteri Dalam
Namun, apabila penyelesaian KTUN Negeri Nomor 10 Tahun 1990 tentang Batas
tersebut harus dilakukan sendiri oleh Usia Maksimal dan Persyaratan Pendidikan
Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara Aparatur Pemerintah Desa angka 3 huruf
yang mengeluarkan Keputusan itu, maka (a), bahwa “Penduduk Desa warga negara
disebut sebagai prosedur keberatan (Safitri Republik Indonesia yang menduduki
and Sa’adah, 2021). Pada ketentuan yang jabatan Sekretaris Desa, Kepala Urusan
berlaku, Pasal 48 ayat (2) UU Peratun, apabila dan Kepala Dusun usia maksimalnya 64
tidak ada kewajiban untuk menyelesaikan Tahun.” Terkait substansi klausul pasal
sengketa TUN tersebut melalui Upaya tersebut artinya bahwa Kepala Dusun dapat
Administratif, maka seseorang atau Badan diberhentikan pada usia 64 tahun. Substansi
Hukum Perdata tersebut dapat mengajukan tersebut diperkuat kembali oleh Pasal 12
gugatan ke PTUN atau Pengadilan yang Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
berwenang akan memeriksa, memutus, dan 83 Tahun 2015 tentang Pengangkatan
menyelesaikan sengketa TUN jika seluruh dan Pemberhentian Perangkat Desa
Upaya Administratif yang bersangkutan bahwa “Perangkat Desa yang diangkat
telah digunakan. sebelum ditetapkan peraturan menteri ini
Upaya Administratif yang tetap melaksanakan tugas sampai habis
dijawantahkan dalam UU Peratun masa tugas berdasarkan surat keputusan
menempatkan Upaya Administratif adalah pengangkatannya.”
Upaya Keberatan, sedangkan Upaya Ketentuan pasal-pasal diatas
Banding sebagai UpayaAlternatif-Imperatif menunjukkan bahwa apa yang telah dialami
dalam menguji sebuah keputusan pejabat oleh Kepala Dusun Kedungcangkring
TUN. Sebagai Upaya Alternatif karena merupakan adanya ketidaksesuaian
ada upaya lain dalam menguji keputusan antara SK Pemberhentian Kepala Dusun
pejabat TUN yakni langsung menggugat ke Kedungcangkring dengan aturan-aturan
Peradilan TUN tanpa melalui mekanisme hukum terkait.
keberatan dan banding. Sifat imperatifnya Ketidaksesuaian tersebut yang
apabila pengujian KTUN tertentu yang menjadikan konflik hingga Kepala Dusun
peraturan dasarnya menentukan adanya Kedungcangkring melayangkan surat
upaya administratif berupa surat keberatan gugatan terhadap sengketa tata usaha ke
dan atau mewajibkan surat banding Pengadilan Tata Usaha Negara Surabaya.
administratif. Sehingga upaya keberatan Mengacu terhadap ketentuan Pasal
dan banding menjadi bagian yang terpisah 12 Permendagri No. 83 Tahun 2015
dengan gugatan di Peradilan TUN maka harus dapat menunjukkan SK
(Mawardi, 2016). Pengangkatannya sebagai Kepala Dusun.
Sengketa pemberhentian Kepala Namun, yang menjadi kendala adalah surat
Dusun Kedungcangkring menjadi polemik pengangkatannya hilang. Alternatif untuk
pada tahun 2018 hingga sampai diajukannya membuktikan bahwa pada tahun 2018
gugatan ke PTUN Surabaya. Titik masalah tersebut Kepala dusun usianya belum
yang disengketakan terletak pada masa mencapai 64 tahun, maka dapat dibuktikan
Trinah Asi Islami, Irnawati, Analisis Penyelesaian Sengketa Pemberhentian Kepala Dusun Kedung
Cangkring Dalam Perspektif Hukum Acara Tata Usaha Negara
26
saja dan tidak hanya bagi para pihak surat otentik yang diajukan, Kepala Dusun
yang bersengketa. Dalam rangka ini Kedungcangkring juga menghadirkan
kiranya ketentuan Pasal 183 tentang saksi-saksi yang merupakan satu saksi dari
intervensi bertentangan dengan asas Kepala Desa Srikaton periode sebelumnya
erga omnes.” dan saksi lainnya adalah seseorang yang
mengetahui kelahiran daripada Kepala
Terkait dengan penyelesaian Dusun Kedungcangkring, hal ini dilakukan
sengketa Kepala Dusun Kedungcangkring untuk menentukan usia Kepala Dusun
Desa Srikaton Kec. Papar Kab. Kediri tersebut.
dalam proses persidangan bersifat terbuka, Setelah melalui serangkaian
Sudikno Mertokusumo (2007), asas ini pembuktian, majelis hakim yang memeriksa
mempunyai tujuan bahwa tidak lain untuk dan mengadili perkara a quo memutuskan
memberi perlindungan hak asasi manusia dengan amarnya yang berbunyi :
dalam bidang peradilan, serta untuk --------------- Mengadili ---------------
lebih menjamin objektivitas peradilan Dalam Pokok Perkara :
dengan lebih mempertanggungjawabkan 1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk
pemeriksaan yang fair dan tidak memihak seluruhnya;-----------------------
serta putusan yang adil kepada masyarakat. 2. Menyatakan batal Keputusan TUN
Asas sidang terbuka (Brata, Yuliartini, and dari Tergugat I dan Tergugat II
Mangku, 2020) inilah untuk mengontrol berupa Surat Camat Papar Nomor
sosial (social control) dari masyarakat. : 141/15/418.73/2018 tanggal 27
Adanya kontrol dari masyarakat (Mansyur, Agustus 2018, Perihal Rekomendasi
2015) akan meningkatkan penilaian dan Pemberhentian Perangkat Desa
transparansi terhadap proses persidangan srikaton;----------------------------------
dalam PTUN. 3.Menyatakan batal KTUN dari
Tergugat II berupa Surat Keputusan
2. Implikasi Hukum Terhadap KTUN Kepala Desa Srikaton Nomor :
Terkait Pemberhentian Kepala 188.45/12/418.73.14/2018 tanggal 28
Dusun Kedungcangkring Pasca Agustus 2018 tentang pemberhentian
Putusan PTUN Surabaya Kepala Dusun Kedungcangkring Desa
Proses persidangan perkara TUN Srikaton Kecamatan Papar Kabupaten
yang dimulai dengan proses pengajuan Kediri atas nama Sutrisno Hadi;---------
dan pendaftaran gugatan ke PTUN (Riza, 4. Mewajibkan Tergugat I untuk mencabut Surat
2019), ciri khas dari peradilan TUN Camat Papar Nomor : 141/15/418.73/2018
adalah adanya sidang persiapan. Pada tanggal 27 Agustus 2018, Perihal
tahap sidang persiapan tersebut dalam RekomendasiPemberhentianPerangkatDesa
perkara a quo tidak memperoleh hasil srikaton;----------------------------------
sehingga perkara dilanjutkan dengan 5. Mewajibkan Tergugat II untuk mencabut
pembacaan gugatan (Somantri, 2019). Surat Keputusan Kepala Desa Srikaton
Selanjutnya, setelah proses pembacaan Nomor : 188.45/12/418.73.14/2018 tanggal
gugatan, para pihak melakukan tahap 28 Agustus 2018 tentang pemberhentian
jawab menjawab. Pada tahap pembuktian Kepala Dusun Kedungcangkring Desa
(Weda, Arjaya, and Seputra, 2021), Kepala Srikaton, Kecamatan Papar, Kabupaten
Dusun Kedungcangkring mengajukan Kediri atas nama Sutrisno Hadi;--------
beberapa bukti surat yang memperkuat --
dalil terkait usianya yang pada waktu 6. Mewajibkan Tergugat II untuk
itu menunjuk usia 62 tahun. selain bukti mengembalikan Penggugat kedalam status,
Trinah Asi Islami, Irnawati, Analisis Penyelesaian Sengketa Pemberhentian Kepala Dusun Kedung
Cangkring Dalam Perspektif Hukum Acara Tata Usaha Negara
28
Trinah Asi Islami, Irnawati, Analisis Penyelesaian Sengketa Pemberhentian Kepala Dusun Kedung
Cangkring Dalam Perspektif Hukum Acara Tata Usaha Negara
30
Trinah Asi Islami, Irnawati, Analisis Penyelesaian Sengketa Pemberhentian Kepala Dusun Kedung
Cangkring Dalam Perspektif Hukum Acara Tata Usaha Negara