Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Civic Hukum

http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jurnalcivichukum
Volume 6, Nomor 1, Mei 2021 Hal. 21-31 DOI: https://doi.org/10.22219/jch.v6i1.15397
P-ISSN 2623-0216 E-ISSN 2623-0224

ANALISIS PENYELESAIAN SENGKETA PEMBERHENTIAN


KEPALA DUSUN KEDUNG CANGKRING DALAM PERSPEKTIF
HUKUM ACARA TATA USAHA NEGARA

Trinah Asi Islami1), Irnawati2)


1
Hukum Ekonomi Syari’ah, Fakultas Agama Islam, Universitas Hasyim Asyari Jombang
email: trinahislami@unhasy.ac.id
2
PPKn, Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora, Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
email: irna15@unipasby.ac.id

ABSTRAK
Tujuan penelitian adalah megetahui hasil penyelesaian sengketa pemberhentian
Kepala Dusun Kedung Cangkring dalam perspektif hukum acara tata usaha negara beserta
implikasi hukumnya pasca putusan PTUN Surabaya No.154/G/2018/PTUN.Sby. Penelitian
ini merupakan jenis penelitian hukum normatif yang menggunakan beberapa pendekatan
diantaranya pendekatan perundang-undangan meliputi beberapa peraturan perundang-
undangan terkait pemberhentian kepala dusun serta hukum acaranya, pendekatan konseptual
meliputi teori-teori hukum terkait hukum tata negara, hukum tata usaha negara maupun
pemerintahan daerah khususnya mengenai pemberhentian kepala dusun serta pendekatan
kasus yang secara faktual dialami oleh Kepala Dusun Kedungcangkring itu sendiri. Hasil
penelitian bahwasanya Kepala Dusun Kedungcangkring tidak dapat diberhentikan diusianya
62 tahun karena sesuai dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri No. 10 Tahun 1990 terkait
batas usia pemberhentian kepala dusun pada usia maksimal 64 tahun kemudian diperkuat
dan dipertegas kembali dengan ketentuan Pasal 12 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
83 Tahun 2015. Implikasi dari hasilnya adalah batal demi hukum dan atas dasar putusan
yang sudah berkekuatan hukum tetap tersebut yaitu Bupati Kabupaten Kediri menyatakan
dan mengangkat kembali status dan kedudukan Penggugat sebagai Kepala Dusun
Kedungcangkring untuk melaksanakan sesuai tugas dan fungsinya

Kata Kunci: Pemberhentian Kepala Dusun; Hukum Acara Tata Usaha Negara; Putusan PTUN

ABSTRACT
The purpose of the research is to know the results of resolving the dispute of the dismissal
of the Head of Kedung Cangkring Hamlet in the legal perspective of the state administrative
event and its legal implications after the decision of PTUN Surabaya No.154/G/2018/PTUN.
Sby. This research is a type of normative law research that uses several approaches including
the approach of legislation including several laws and regulations related to the dismissal
of the head of the hamlet as well as the law of the event, Conceptual approach includes
legal theories related to state administrative law, state and local administrative law, especially
regarding the dismissal of the head of the hamlet as well as the approach of the case that is
factually experienced by the Head of Kedungcangkring Hamlet itself. The results of the study
that the Head of Kedungcangkring Hamlet could not be dismissed at the age of 62 years
because by the Instruction of the Minister of Home Affairs No. 10 of 1990 related to the age
limit of dismissal of the head of the hamlet at a maximum age of 64 years then strengthened
and reaffirmed with the provisions of Article 12 Of The Minister of Home Affairs Regulation
No. 83 of 2015. The implication of the result is null and void and based on the ruling that has
the force of permanent law, namely the Regent of Kediri District stated and re-elevated the
status and position of the Plaintiff as the Head of Kedungcangkring Hamlet to carry out by
its duties and functions.

Keywords: Dismissal of The Head of Hamlet; State Administrative Procedural Law; PTUN Decision

21
22

PENDAHULUAN yang menjadi pemicu permasalahan hukum


Pemerintah memberikan otonomi sampai diajukannya gugatan ke Pengadilan
kepada setiap daerah masing-masing Tata Usaha Negara Surabaya.
untuk mengurus dan mengatur rumah Namun, titik permasalahan disini
tangganya sendiri dari daerahnya masing- menitikberatkan pada usia Kepala Dusun
masing (Habibi, 2016). Dalam sebuah yang diberhentikan pada usia 62 tahun.
pemerintahan daerah dibentuk dengan Menurut hukum positif, karena fokus
beberapa bagian kecil yang didalamnya pembahasan dalam penelitian adalah terkait
termasuk desa (Hariri, 2018). Begitupun juga Kepala Dusun maka aturan hukum yang
desa membentuk susunan dan bagiannya yang digunakan adalah Permendagri 8/1981 dan
disebut dengan dusun. Dusun merupakan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 10
bagian wilayah dalam desa yang lingkungan Tahun 1990. Selain itu, terdapat pula pada
kerja pelaksanaannya pemerintahan desa. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
Satu desa bisa saja terdapat beberapa dusun 83 Tahun 2015 tentang Pengangkatan dan
yang mana dusun tersebut dikepalai oleh Pemberhentian Perangkat Desa tepatnya di
seorang Kepala Dusun (Putra, 2017). Pasal 12 menerangkan bahwa “Perangkat
Kepala dusun adalah unsur pembantu Desa yang diangkat sebelum ditetapkan
kepala desa di wilayah bagian desa. peraturan menteri ini tetap melaksanakan
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri tugas sampai habis masa tugas berdasarkan
Nomor 8 Tahun 1981 tentang Persyaratan, surat keputusan pengangkatannya.”
Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Namun dalam kasus ini yang
Sekretaris Desa, Kepala Urusan serta Kepala menjadi permasalahan krusial bahwa Surat
Dusun (selanjutnya disebut Permendagri Keputusan terkait Pengangkatan Kepala
8/1981) yang menerangkan bahwa Kepala Dusun Kedungcangkring beserta Kepala
Dusun diangkat dan diberhentikan oleh Dusun lainnya seangkatannya dalam satu
Camat atas nama Bupati/Walikotamadya desa telah hilang. Sedangkan Kepala Dusun
Kepala Daerah Tingkat II dari calon yang Kedungcangkring diangkat menjadi Kepala
diusulkan oleh Kepala Desa. Peraturan Dusun pada tahun 1979 yang notabene
Menteri inilah sebagai dasar hukum dalam segala pengaturan terkait persyaratan
tata pelaksanaan terkait Kepala Dusun. pengangkatan maupun pemberhentian
Penelitian ini berawal dari adanya merujuk pada Instruksi Menteri Dalam
kasus yang secara faktual dialami oleh Negeri Nomor 10 Tahun 1990 tentang Batas
Kepala Dusun Kedungcangkring Desa Usia Maksimal dan Persyaratan Pendidikan
Srikaton Kecamatan Papar Kabupaten Kediri. Aparatur Pemerintah Desa angka 3 huruf
Permasalahan ini muncul ketika Kepala (a), yang menerangkan bahwa “Penduduk
Dusun Kedungcangkring diberhentikan oleh Desa warga negara Republik Indonesia
Kepala Desa Srikaton diusianya yang ke-62 yang menduduki jabatan Sekretaris Desa,
tahun. Munculnya Surat Rekomendasi Camat Kepala Urusan dan Kepala Dusun usia
Papar Nomor: 141/15/418.73/2018, tanggal maksimalnya 64 Tahun.”
27 Agustus 2018, Perihal Rekomendasi Maka dengan berpedoman pada
Pemberhentian Perangkat Desa Srikaton Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 83
dan Surat Keputusan Kepala Desa Srikaton Tahun 2015 pada Pasal 12, Kepala Dusun
Nomor: 188.45/12/418.73.14/2018, tanggal Kedungcangkring mempunyai dasar hukum
28 Agustus 2018 tentang Pemberhentian untuk melakukan gugatan atas Keputusan
Kepala Dusun Kedungcangkring, Desa Tata Usaha Negara (selanjutnya disingkat
Srikaton, Kecamatan Papar, Kabupaten KTUN) berupa SK Pemberhentian Kepala
Kediri Atas Nama Sutrisno Hadi inilah Dusun tersebut ke Pengadilan Tata Usaha

Jurnal Civic Hukum,Volume 6, Nomor 1, Mei 2021, hal 21-31


23

Negara Surabaya bahwa pemberhentiannya yang terdapat pada doktrin-doktrin hukum


diusia 62 tahun adalah tidak berdasar. serta pendekatan kasus (case approach)
Terhadap munculnya sengketa terhadap yaitu menelaah fakta-fakta hukum secara
KTUN tersebut yang diterbitkan secara tidak nyata dan putusan-putusan hakim terkait
prosedural dan cacat secara hukum. Maka isu hukum yang dikaji (Hidayat, 2013).
hal ini, Kepala Dusun mengajukan gugatan Pendekatan kasus dalam penelitian ini
atas sengketa KTUN Pemberhentian Kepala terkait dengan kasus syang diambil dari
Dusun Kedungcangkring kepada Pengadilan putusan PTUN No. 154/G/2018/PTUN.
Tata Usaha Negara (selanjutnya disingkat Sby terkait pemberhentian Kepala Dusun
PTUN) Surabaya yang menjadi wewenang Kedungcangkring, Desa Srikaton, Kec.
relatif atas perkara ini (Prayogo, n.d.) Papar, Kab. Kediri.
(Mahruf, 2018). Sumber hukum yang digunakan
Namun, setelah pengajuan gugatan para peneliti dalam penelitian ini terdiri
hingga adanya putusan PTUN Surabaya atas sumber hukum primer dan sumber
tersebut yang telah berkekuatan hukum hukum sekunder. Sumber hukum primer
tetap tentunya terdapat implikasi hukum (Simanjuntak, 2019) yang peneliti gunakan
terhadap perkara tersebut pasca putusan diantaranya sebagai berikut:
inkrach yakni dengan dikembalikannya a. UU No. 5 Tahun 1986 Jo. UU No.
jabatan Kepala Dusun Kedungcangkring 9 Tahun 2004 Jo. UU No. 51 Tahun
pada posisi jabatan semula untuk menjabat 2009 tentang Peradilan Tata Usaha
kembali dan secara hukum telah sah Negara;
tetap menduduki jabatan Kepala Dusun b. Peraturan Menteri Dalam Negeri No.
Kedungcangkring. 8 Tahun 1981 tentang Persyaratan,
Tata Cara Pengangkatan, dan
METODE Pemberhentian Sekretaris Desa,
Penelitian ini merupakan penelitian Kepala Urusan serta Kepala Dusun;
hukum (legal research), karena ilmu c. Peraturan Menteri Dalam Negeri No.
hukum bersifat preskriptif yakni sesuatu 83 Tahun 2015 Tentang Pengangkatan
yang seyogianya artinya bahwa objek ilmu dan Pemberhentian Perangkat Desa;
hukum adalah koherensi antara norma d. Instruksi Menteri Dalam Negeri No.
hukum dan prinsip hukum, antara aturan 10 Tahun 1990 tentang Batas Usia
hukum dan norma hukum serta koherensi Maksimal dan Persyaratan Pendidikan
antara tingkah laku bukan perilaku individu Aparatur Pemerintah Desa;
dengan norma hukum, maka tipe penelitian e. Putusan Pengadilan Tata Usaha
yang digunakan dalam penelitian ini Negara (PTUN) Surabaya Nomor :
berupa penelitian hukum yuridis normatif 154/G/2018/PTUN.Sby.
(Marzuki, 2005). f. Putusan Pengadilan Tinggi Tata
Pendekatan penelitian yang digunakan Usaha Negara (PT TUN) 159/B/2019/
dalam penelitian ini diantaranya pendekatan PT.TUN.SBY
perundang-undangan (statute approach) Sedangkan sumber hukum sekunder
yakni pendekatan yang dilakukan dengan yang digunakan dalam penelitian ini
cara menelaah segala peraturan perundang- diantaranya buku-buku hukum (Ali, 2021)
undangan terkait isu hukum yang dikaji terkait hukum pemerintahan daerah,
(Susanti dan A’an, 2015). Selain itu, hukum acara tata usaha Negara dan buku-
menggunakan pendekatan konseptual buku hukum lainnya serta jurnal-jurnal
(conceptual approach) yakni menelaah ilmu hukum yang berhubungan dengan isu
segala teori-teori hukum (Wahab, 2015) hukum yang dikaji.

Trinah Asi Islami, Irnawati, Analisis Penyelesaian Sengketa Pemberhentian Kepala Dusun Kedung
Cangkring Dalam Perspektif Hukum Acara Tata Usaha Negara
24

HASIL DAN PEMBAHASAN Berawal dari peristiwa hukum yaitu


1. Analisis Penyelesaian Sengketa terjadinya sengketa Pemberhentian Kepala
Pemberhentian Kepala Dusun Dusun Kedungcangkring adalah ketika
Kedungcangkring Desa Srikaton Kepala Dusun Kedungcangkring menerima
Kec. Papar Kab. Kediri Dalam Surat Rekomendasi Camat Papar Nomor:
Perspektif Hukum Acara Tata 141/15/418.73/2018, tanggal 27 Agustus
Usaha Negara Di Indonesia 2018, Perihal Rekomendasi Pemberhentian
Dusun merupakan bagian dari desa Perangkat Desa Srikaton dan Surat
yang dikepalai oleh seorang Kepala Dusun Keputusan Kepala Desa Srikaton Nomor:
atau Kepala Kewilayahan yang memiliki 188.45/12/418.73.14/2018, tanggal 28
beberapa fungsi dalam pelaksanaannya Agustus 2018 tentang Pemberhentian
membantu Kepala Desa melaksanakan Kepala Dusun Kedungcangkring, Desa
tugas (Nursholikah, 2016). Fungsi Kepala Srikaton, Kecamatan Papar, Kabupaten
Dusun diatur dalam Pasal 10 ayat (3) Kediri Atas Nama Sutrisno Hadi. Pada
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor saat menerima kedua surat tersebut bahwa
84 Tahun 2015 tentang Susunan Organisasi Kepala Dusun Kedungcangkring tersebut
dan Tata Kerja Pemerintahan Desa, antara berusia 62 tahun. Hal inilah yang menjadi
lain sebagai berikut: awal konflik terjadinya sengketa tata usaha
“(3) Untuk melaksanakan tugas negara.
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Selanjutnya, dengan adanya Surat
Kepala Kewilayahan/Kepala Dusun Rekomendasi Camat Papar Nomor:
memiliki fungsi: 141/15/418.73/2018, tanggal 27 Agustus
a) Pembinaan ketentraman dan ketertiban, 2018, seorang Kepala Dusun merasa
pelaksanaan upaya perlindungan dirugikan atas terbitnya kedua surat
masyarakat, mobilitas kependudukan, tersebut hingga akhirnya Kepala Dusun
dan penataan dan pengelolaan wilayah. Kedungcangkring kemudian mengajukan
b) Mengawasi pelaksanaan pembangunan gugatan ke PTUN Surabaya.
di wilayahnya. Berdasarkan Pasal 48 juncto Pasal
c) Melaksanakan pembinaan kemasyarakatan 51 ayat (3) Undang-undang Peradilan
dalam meningkatkan kemampuan dan Tata Usaha Negara Nomor 5 Tahun 1986
kesadaran masyarakat dalam menjaga tentang Peradilan Tata Usaha Negara (UU
lingkungannya. Peratun) terdapat dua jalur sengketa Tata
d) Melakukan upaya-upaya pemberdayaan Usaha Negara, yaitu: (1) melalui upaya
masyarakat dalam menunjang kelancaran administratif dan Pasal 1 ayat (5) Juncto
penyelenggaraan pemerintahan dan Pasal 53 UU Peratun melalui (2) gugatan
pembangunan.” ke Pengadilan Tata Usaha Negara.
Menurut Indroharto (2003), upaya
Berdasarkan fungsi Kepala Dusun administrasi merupakan prosedur yang
atau Kepala Kewilayahan yang membantu ditentukan dalam suatu peraturan perundang-
Kepala Desa dalam melaksanakan tugas undangan untuk menyelesaikan sengketa
yang telah dicantumkan dalam peraturan Tata Usaha Negara yang dilaksanakan di
diatas, dengan demikian pelaksanaan fungsi lingkungan pemerintahan sendiri (bukan
pemerintahan oleh tingkat Desa dapat oleh peradilan yang bebas) yang terdiri
berjalan dengan lancar dalam memenuhi dari prosedur keberatan dan proses banding
kebutuhan masyarakat dan meningkatkan administratif.
kesejahteraan masyarakat (Parjiyana et al. Pada penjelasan UU Peratun,
2019). menjelaskan adanya perbedaan antara

Jurnal Civic Hukum,Volume 6, Nomor 1, Mei 2021, hal 21-31


25

prosedur keberatan dan prosedur banding jabatan Kepala Dusun yang diberhentikan
administratif (Marbun, 2018). Dalam hal diusianya 62 tahun. Sedangkan Kepala
penyelesaian sengketa harus dilakukan Dusun Kedungcangkring diangkat menjadi
oleh instansi atasan atau instansi lain Kepala Dusun pada tahun 1979 dan surat
dari yang mengeluarkan Keputusan yang pengangkatannya hilang sehingga hal
bersangkutan, maka prosedur tersebut inilah yang memicu terjadinya konflik.
dinamakan banding administratif. Berdasarkan Instruksi Menteri Dalam
Namun, apabila penyelesaian KTUN Negeri Nomor 10 Tahun 1990 tentang Batas
tersebut harus dilakukan sendiri oleh Usia Maksimal dan Persyaratan Pendidikan
Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara Aparatur Pemerintah Desa angka 3 huruf
yang mengeluarkan Keputusan itu, maka (a), bahwa “Penduduk Desa warga negara
disebut sebagai prosedur keberatan (Safitri Republik Indonesia yang menduduki
and Sa’adah, 2021). Pada ketentuan yang jabatan Sekretaris Desa, Kepala Urusan
berlaku, Pasal 48 ayat (2) UU Peratun, apabila dan Kepala Dusun usia maksimalnya 64
tidak ada kewajiban untuk menyelesaikan Tahun.” Terkait substansi klausul pasal
sengketa TUN tersebut melalui Upaya tersebut artinya bahwa Kepala Dusun dapat
Administratif, maka seseorang atau Badan diberhentikan pada usia 64 tahun. Substansi
Hukum Perdata tersebut dapat mengajukan tersebut diperkuat kembali oleh Pasal 12
gugatan ke PTUN atau Pengadilan yang Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
berwenang akan memeriksa, memutus, dan 83 Tahun 2015 tentang Pengangkatan
menyelesaikan sengketa TUN jika seluruh dan Pemberhentian Perangkat Desa
Upaya Administratif yang bersangkutan bahwa “Perangkat Desa yang diangkat
telah digunakan. sebelum ditetapkan peraturan menteri ini
Upaya Administratif yang tetap melaksanakan tugas sampai habis
dijawantahkan dalam UU Peratun masa tugas berdasarkan surat keputusan
menempatkan Upaya Administratif adalah pengangkatannya.”
Upaya Keberatan, sedangkan Upaya Ketentuan pasal-pasal diatas
Banding sebagai UpayaAlternatif-Imperatif menunjukkan bahwa apa yang telah dialami
dalam menguji sebuah keputusan pejabat oleh Kepala Dusun Kedungcangkring
TUN. Sebagai Upaya Alternatif karena merupakan adanya ketidaksesuaian
ada upaya lain dalam menguji keputusan antara SK Pemberhentian Kepala Dusun
pejabat TUN yakni langsung menggugat ke Kedungcangkring dengan aturan-aturan
Peradilan TUN tanpa melalui mekanisme hukum terkait.
keberatan dan banding. Sifat imperatifnya Ketidaksesuaian tersebut yang
apabila pengujian KTUN tertentu yang menjadikan konflik hingga Kepala Dusun
peraturan dasarnya menentukan adanya Kedungcangkring melayangkan surat
upaya administratif berupa surat keberatan gugatan terhadap sengketa tata usaha ke
dan atau mewajibkan surat banding Pengadilan Tata Usaha Negara Surabaya.
administratif. Sehingga upaya keberatan Mengacu terhadap ketentuan Pasal
dan banding menjadi bagian yang terpisah 12 Permendagri No. 83 Tahun 2015
dengan gugatan di Peradilan TUN maka harus dapat menunjukkan SK
(Mawardi, 2016). Pengangkatannya sebagai Kepala Dusun.
Sengketa pemberhentian Kepala Namun, yang menjadi kendala adalah surat
Dusun Kedungcangkring menjadi polemik pengangkatannya hilang. Alternatif untuk
pada tahun 2018 hingga sampai diajukannya membuktikan bahwa pada tahun 2018
gugatan ke PTUN Surabaya. Titik masalah tersebut Kepala dusun usianya belum
yang disengketakan terletak pada masa mencapai 64 tahun, maka dapat dibuktikan

Trinah Asi Islami, Irnawati, Analisis Penyelesaian Sengketa Pemberhentian Kepala Dusun Kedung
Cangkring Dalam Perspektif Hukum Acara Tata Usaha Negara
26

dengan beberapa dokumen seperti KTP, oleh Kepala Dusun Kedungcangkring


Ijazah SD, KK, dan Akta Kelahiran Kepala untuk mengajukan gugatan ke PTUN
Dusun Kedungcangkring. Selain itu, yang dalam posita gugatannya Kepala
untuk menunjang kekuatan bukti surat yang Dusun Kedungcangkring mencantumkan
diajukan, Kepala Dusun kedungcangkring bahwa pemberhentian Kepala Dusun
juga menghadirkan saksi-saksi untuk dimintai tersebut bertentangan dengan Instruksi
keterangan terkait masa pengangkatan Kepala Menteri Dalam Negeri No. 10 Tahun 1990,
Dusun Kedungcangkring tersebut. Saksi- Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
saksi yang dihadirkan antara lain Kepala 83 Tahun 2015 serta AUPB khususnya
Desa Srikaton pada masa jabatan periode terhadap asas transparansi tersebut.
sebelumnya serta dibuktikan dengan buku Secara sederhana mekanisme
register yang berisi susunan struktural penyelesaian sengketa TUN di PTUN
Desa Srikaton secara keseluruhan. mempunyai karakteristik atau ciri khas
Dalam hal mencegah terjadinya cacat dari Hukum Acara PTUN berbeda dengan
substansi terhadap KTUN yang diterbitkan Peradilan lainnya, terutama dengan
maka KTUN menerbitkan keputusan Peradilan Umum yaitu Perdata. Philipus
mengacu pada ketentuan-ketentuan hukum M Hadjon (2001), menjelaskan ciri khas
yang berlaku dengan tujuan untuk menghindari Hukum Acara PTUN terletak pada asas-
adanya sengketa Tata Usaha Negara (TUN) asas hukum yang melandasinya, sebagai
(Mintaraningrum, Raharjo, and Winarno, berikut:
2015). a. “Asas praduga rechmatig
Selain itu, dalam penyelenggaraan (vermoeden van rechmatigheid =
pemerintahan pejabat TUN lebih mengacu praesumptio iustae causa) artinya
pada Asas-asas Umum Pemerintahan yang setiap tindakan penguasa selalu
Baik (AAUPB) yakni asas kepastian hukum, harus dianggap rechmatig sampai
asas kemanfaatan, asas ketidakberpihakan, ada pembatalannya. Dengan asas ini,
asas kecermatan, asas tidak menyalahgunakan gugatan tidak menunda pelaksanaan
wewenang, asas keterbukaan, asas KTUN yang di gugat (Pasal 67 ayat
kepentingan umum serta asas pelayanan (1) UU Peratun;
yang baik (Gandaria, 2015). b. Asas pembuktian bebas. Hakim
Berdasarkan kasus diatas, bahwa menetapkan beban pembuktian,
secara prosedural surat pemberhentian berbeda dengan ketentuan Pasal 1965
Kepala Dusun Kedungcangkring BW. Asas ini dianut dalam Pasal 107
diberikan oleh Kepala Desa Srikaton tidak UU Peratun, namun masih dibatasi
pada Kepala Dusun yang bersangkutan ketentuan Pasal 100;
melainkan diberikan melalui Kepala Urusan c. Asas keaktifan hakim (dominus litis).
Umum Desa Srikaton yang notabene subjek Keaktifan hakim dimaksudkan untuk
tersebut tidak ada hubungannya dengan mengimbangi kedudukan para pihak
pemberhentian kepala dusun tersebut serta karena tergugat adalah Pejabat TUN
SK pemberhentian tersebut diserahkan sedangkan penggugat adalah orang
oleh Kepala Desa Srikaton ketika atau badan hukum perdata. Penerapan
adanya panggilan sidang (relaas) dari asas ini antara lain terdapat dalam
Pengadilan. Prosedur seperti ini yang dapat ketentuan Pasal 58, Pasal 63 ayat (1)
menimbulkan konflik karena mekanisme dan (2), Pasal 80 dan Pasal 85;
pemberhentiannya tidak memenuhi asas d. Asas putusan pengadilan mempunyai
keterbukaan (transparansi). kekuatan mengikat “erga omnes”.
Hal inilah yang dijadikan dasar Sengketa TUN berlaku bagi siapa

Jurnal Civic Hukum,Volume 6, Nomor 1, Mei 2021, hal 21-31


27

saja dan tidak hanya bagi para pihak surat otentik yang diajukan, Kepala Dusun
yang bersengketa. Dalam rangka ini Kedungcangkring juga menghadirkan
kiranya ketentuan Pasal 183 tentang saksi-saksi yang merupakan satu saksi dari
intervensi bertentangan dengan asas Kepala Desa Srikaton periode sebelumnya
erga omnes.” dan saksi lainnya adalah seseorang yang
mengetahui kelahiran daripada Kepala
Terkait dengan penyelesaian Dusun Kedungcangkring, hal ini dilakukan
sengketa Kepala Dusun Kedungcangkring untuk menentukan usia Kepala Dusun
Desa Srikaton Kec. Papar Kab. Kediri tersebut.
dalam proses persidangan bersifat terbuka, Setelah melalui serangkaian
Sudikno Mertokusumo (2007), asas ini pembuktian, majelis hakim yang memeriksa
mempunyai tujuan bahwa tidak lain untuk dan mengadili perkara a quo memutuskan
memberi perlindungan hak asasi manusia dengan amarnya yang berbunyi :
dalam bidang peradilan, serta untuk --------------- Mengadili ---------------
lebih menjamin objektivitas peradilan Dalam Pokok Perkara :
dengan lebih mempertanggungjawabkan 1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk
pemeriksaan yang fair dan tidak memihak seluruhnya;-----------------------
serta putusan yang adil kepada masyarakat. 2. Menyatakan batal Keputusan TUN
Asas sidang terbuka (Brata, Yuliartini, and dari Tergugat I dan Tergugat II
Mangku, 2020) inilah untuk mengontrol berupa Surat Camat Papar Nomor
sosial (social control) dari masyarakat. : 141/15/418.73/2018 tanggal 27
Adanya kontrol dari masyarakat (Mansyur, Agustus 2018, Perihal Rekomendasi
2015) akan meningkatkan penilaian dan Pemberhentian Perangkat Desa
transparansi terhadap proses persidangan srikaton;----------------------------------
dalam PTUN. 3.Menyatakan batal KTUN dari
Tergugat II berupa Surat Keputusan
2. Implikasi Hukum Terhadap KTUN Kepala Desa Srikaton Nomor :
Terkait Pemberhentian Kepala 188.45/12/418.73.14/2018 tanggal 28
Dusun Kedungcangkring Pasca Agustus 2018 tentang pemberhentian
Putusan PTUN Surabaya Kepala Dusun Kedungcangkring Desa
Proses persidangan perkara TUN Srikaton Kecamatan Papar Kabupaten
yang dimulai dengan proses pengajuan Kediri atas nama Sutrisno Hadi;---------
dan pendaftaran gugatan ke PTUN (Riza, 4. Mewajibkan Tergugat I untuk mencabut Surat
2019), ciri khas dari peradilan TUN Camat Papar Nomor : 141/15/418.73/2018
adalah adanya sidang persiapan. Pada tanggal 27 Agustus 2018, Perihal
tahap sidang persiapan tersebut dalam RekomendasiPemberhentianPerangkatDesa
perkara a quo tidak memperoleh hasil srikaton;----------------------------------
sehingga perkara dilanjutkan dengan 5. Mewajibkan Tergugat II untuk mencabut
pembacaan gugatan (Somantri, 2019). Surat Keputusan Kepala Desa Srikaton
Selanjutnya, setelah proses pembacaan Nomor : 188.45/12/418.73.14/2018 tanggal
gugatan, para pihak melakukan tahap 28 Agustus 2018 tentang pemberhentian
jawab menjawab. Pada tahap pembuktian Kepala Dusun Kedungcangkring Desa
(Weda, Arjaya, and Seputra, 2021), Kepala Srikaton, Kecamatan Papar, Kabupaten
Dusun Kedungcangkring mengajukan Kediri atas nama Sutrisno Hadi;--------
beberapa bukti surat yang memperkuat --
dalil terkait usianya yang pada waktu 6. Mewajibkan Tergugat II untuk
itu menunjuk usia 62 tahun. selain bukti mengembalikan Penggugat kedalam status,

Trinah Asi Islami, Irnawati, Analisis Penyelesaian Sengketa Pemberhentian Kepala Dusun Kedung
Cangkring Dalam Perspektif Hukum Acara Tata Usaha Negara
28

kedudukan, harkat dan martabatnya Berdasarkan uraian dari amar


seperti semula sebagai Kepala Dusun putusan PTUN dan PTTUN menjelaskan
Kedungcangkring, Desa Srikaton, bahwa Keputusan tertulis atau KTUN
Kecamatan Papar, Kabupaten yang dikeluarkan oleh Badan dan/
Kediri;---------------------- atau Pejabat Pemerintahan dalam hal
7. Menghukum Tergugat I dan Tergugat ini adalah Surat Camat Papar Nomor:
II untuk membayar biaya yang 141/15/418.73/2018 tertanggal 27 Agustus
timbul dalam perkara ini secara 2018 Perihal Pemberhentian Kepala Dusun
tanggung renteng sebesar Rp. 462.000 Kedungcangkring Desa Srikaton adalah
(empat ratus enam puluh dua ribu batal demi hukum karena sesuai dengan
rupiah).------------------------ Amar Putusan PTUN Surabaya tertanggal
26 Maret 2019 yang menerangkan terkait
Putusan PTUN ini diputuskan dan usia bahwa Kepala Dusun memang benar
dibacakan pada tanggal 26 Maret 2019 pada berusia 62 tahun dengan tanggal lahir
sidang terbuka untuk umum. Namun, Para 3 April 1956 yang diperkuat dengan
Tergugat merasa keberatan atas putusan dokumen autentik berupa Akta Kelahiran,
majelis hakim pengadilan tingkat pertama, Kartu Tanda Penduduk (KTP), dan Kartu
yang selanjutnya para Tergugat melakukan Keluarga (KK). Maka implikasi hukum
upaya banding ke Pengadilan Tinggi TUN KTUN terhadap pemberhentian Kepala
pada tanggal 8 April 2019 dengan Nomor Dusun Kedungcangkring Pasca Putusan
perkara: 159/B/2019/PT.TUN.SBY Jo. PTUN Surabaya adalah batal demi hukum
No. 154/G/2018/PTUN.SBY namun artinya bahwa SK Pemberhentian Kepala
dengan hasil nihil bahwa putusan banding Dusun dianggap tidak pernah ada oleh
Majelis Hakim Pengadilan Tinggi TUN hukum.
dalam amarnya mengadili dan menguatkan Berdasarkan adanya putusan
putusan majelis hakim pengadilan tingkat PTUN dan PTTUN yang inkrach diatas
pertama TUN Nomor : 154/G/2018/PTUN. memberikan muara serta ujung dari
SBY. Berikut merupakan amar putusan penyelesaian sengketa Pemberhentian
Pengadilan Tinggi TUN antara lain : Kepala Dusun Kedung Cangkring. Putusan
--------------- Mengadili : ----------------- Pengadilan memiliki kedudukan dan akibat
1. Menerima permohonan banding yang paling penting bagi para pihak yang
dari Pembanding I / Tergugat I dan bersengketa (Adzillah, 2017). Melalui
Pembanding II / Tergugat II;---------- putusan tersebut yag telah berkekuatan
2. Menguatkan Putusan Pengadilan hukum tetap, hakim/majelis hakim
Tata Usaha Negara Surabaya Nomor dapat menentukan apakah gugatan dari
: 154/G/2018/PTUN.SBY, tanggal penggugat dapat dikatakan benar menurut
26 Maret 2019 yang dimohonkan hukum atau tergugat yang benar menurut
banding;---------------------------------- hukum. Putusan PTUN adalah hakikat dari
3. Menghukum Pembanding I / Tergugat I pengadilan itu sendiri (Riza, 2019).
dan Pembanding II / Tergugat II untuk Menurut Irfan Fachruddin (2004),
membayar biaya perkara di kedua tingkat menyatakan “putusan adalah hakikat
pengadilan yang untuk Pengadilan peradilan, inti dan tujuan dari segala
Tingkat banding ditetapkan sebesar kegiatan atau proses peradilan, memuat
Rp. 250.000 (dua ratus lima puluh ribu penyelesaian perkara yang sejak proses
rupiah);----------------------------------- bermula telah membebani pihak-pihak.”
Terhadap pentingnya putusan pengadilan

Jurnal Civic Hukum,Volume 6, Nomor 1, Mei 2021, hal 21-31


29

dalam menyelesaikan sengketa tata usaha Penggugat untuk seluruhnya artinya


negara. Maka dengan adanya putusan yang bahwa SK Pemberhentian Kepala Dusun
inkracht atau berkekuatan hukum tetap Kedungcangkring yang menjadi objek
berkewajiban untuk melaksanakan hasil sengketa dinyatakan batal demi hukum
putusan (Hidayah, 2017). artinya dianggap tidak pernah ada oleh
Terkait Implikasi hukum yang terjadi hukum. Maka dengan adanya putusan
setelah adanya putusan PTUN maupun hakim, implikasi atas dasar putusan
PTTUN yang berkekuatan hukum tetap yang sudah berkekuatan hukum tetap
tersebut, maka atas dasar putusan itu tersebut yaitu Bupati Kabupaten Kediri
Bupati Kabupaten Kediri menyatakan menyatakan dan mengangkat kembali
mencabut SK Pemberhentian Kepala status dan kedudukan Penggugat sebagai
Dusun Kedungcangkring dan mengangkat Kepala Dusun Kedungcangkring untuk
kembali pada posisi jabatan seperti semula melaksanakan sesuai tugas dan fungsinya.
sebagai Kepala Dusun Kedungcangkring
serta melaksanakan tugas dan fungsinya DAFTAR PUSTAKA
sebagaimana wewenang yang telah Adzillah, Ihsan. (2017). Kajian Pelaksanaan
diberikan oleh peraturan perundang- Putusan Pengadilan Tata Usaha
undangan. Negara Nomor: 50/G/2014/Ptun-Bdg
Terhadap Izin Mendirikan Bangunan
SIMPULAN Pasar Tradisional Limbangan.
Berdasarkan uraian hasil dan Bandung: Fakultas Hukum Universitas
pembahasan, maka dapat disimpulkan Pasundan.
diantaranya sebagai berikut: Ali, Zainuddin. (2021). Metode Penelitian
Penyelesaian sengketa pemberhentian Hukum. Bandung: Sinar Grafika.
Kepala Dusun Kedungcangkring Brata, Desak Paramita, Ni Putu Rai
diselesaikan melalui litigasi dengan cara Yuliartini, and Dewa Gede Sudika
mengajukan gugatan TUN ke PTUN yang Mangku. 2020. “TINJAUAN
kemudian Majelis Hakim yang memeriksa YURIDIS ASAS SIDANG
dan mengadili memutuskan dalam amarnya TERBUKA UNTUK UMUM
dengan mengabulkan gugatan Penggugat DALAM PENYIARAN PROSES
(Kepala Dusun Kedungcangkring) untuk PERSIDANGAN PIDANA.” Jurnal
seluruhnya artinya bahwa Kepala Komunitas Yustisia 3 (1): 79–89.
Dusun Kedungcangkring tidak dapat Fachruddin, Irfan. (2004). Pengawasan
diberhentikan diusianya 62 tahun karena hal Peradilan Administrasi Terhadap
ini bertentangan dengan Instruksi Menteri Tindakan Pemerintah. Bandung:
Dalam Negeri No. 10 Tahun 1990 terkait Alumni.
batas usia pemberhentian kepala dusun Gandaria, Robertho Yanflor. (2015).
pada usia maksimal 64 tahun kemudian “IMPLEMENTASI ASAS-ASAS
diperkuat dan dipertegas kembali dengan UMUM PEMERINTAHAN
ketentuan Pasal 12 Peraturan Menteri YANG BAIK (AAUPB) DALAM
Dalam Negeri Nomor 83 Tahun 2015. MEWUJUDKAN PRINSIP
Implikasi hukum pasca adanya GOOD GOVERNANCE AND
putusan PT TUN Jawa Timur Nomor: CLEAN GOVERNMENT DI
159/B/2019/PT.TUN.SBY dan putusan PEMERINTAHAN DAERAH.” LEX
PTUN Surabaya No. 154/G/2018/ ADMINISTRATUM 3 (6). https://
PTUN.SBY yang mengabulkan gugatan ejournal.unsrat.ac.id/index.php/
Kepala Dusun Kedungcangkring selaku administratum/article/view/9152.

Trinah Asi Islami, Irnawati, Analisis Penyelesaian Sengketa Pemberhentian Kepala Dusun Kedung
Cangkring Dalam Perspektif Hukum Acara Tata Usaha Negara
30

Habibi, Muhammad Mujtaba. (2016). “Analisis Mintaraningrum, Yuyun, Purwono


Pelaksanaan Desentralisasi Dalam Sungkowo Raharjo, and Djoko
Otonomi Daerah Kota/Kabupaten.” Wahju Winarno. (2015). “Aspek
Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila Kepastian Hukum Dalam Penerbitan
Dan Kewarganegaraan 28 (2). Sertifikat Hak Tanah (Analisis
Hariri, Achmad. (2018). “Eksistensi Putusan Pengadilan Tata USAha
Pemerintahan Desa Ditinjau Dari Negara Semarang Nomor Putusan
Perspektif Asas Subsidiaritas Dalam Ptun Nomor 24/g/Tun/2000/Ptun.
Undang-Undang Nomor 6 Tahun Smg).” Sebelas Maret University.
2014 Tentang Desa.” Legality: Marzuki, Peter Mahmud Marzuki. (2005).
Jurnal Ilmiah Hukum 26 (2): 253-66. Penelitian Hukum–Edisi Revisi.
Hidayah, Nurul. (2017). “Eksekusi Jakarta: Prenada Media Group.
Putusan Pengadilan Tata Usaha Mawardi, Irvan. (2016). Paradigma Baru
Negara Yang Telah Berkekuatan PTUN: Respon Peradilan Administrasi
Hukum Tetap (Analisis Putusan Terhadap Demokratisasi. Yogyakarta:
Nomor 043/G/2014/PTUN. SMG).” Thafa Media.
Universitas Negeri Semarang. Nursholikah, Istri. (2016). “Analisis
Hidayat, Arif. (2013). “Penemuan Hukum Kepemimpinan Kepala Desa
Melalui Penafsiran Hakim Dalam Perempuan Dalam Meningkatkan
Putusan Pengadilan.” Pandecta Pelayanan Masyarakat.” Jurnal
Research Law Journal 8 (2). Civic Hukum 1 (2): 74–83. https://
Indroharto. (2003). Usaha Memahami doi.org/10.22219/jch.v1i2.10623.
Undang-Undang tentang Peradilan Parjiyana, Parjiyana, Yendri Nazir, Made
Tata Usaha Negara, Buku II. Jakarta: Devi Wedayanti, and Mardianto
Pustaka Sinar Harapan. Mardianto. (2019). “Peranan Kepala
Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor Dusun Dalam Membantu Tugas
10 Tahun 1990 tentang Batas Kepala Desa Kubang Jaya Kecamatan
Usia Maksimal dan Persyaratan Siak Hulu Kabupaten Kampar.”
Pendidikan Aparatur Pemerintah PUBLIKA: Jurnal Ilmu Administrasi
Desa. Publik 5 (2): 198–205.
Mahruf, Mahruf. (2018). “ANALISIS Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 8
HAPUSNYA HGU BERDASARKAN Tahun 1981 tentang Persyaratan,
SURAT KEPUTUSAN PENETAPAN Tata Cara Pengangkatan dan
TANAH TERLANTAR DARI BPN: Pemberhentian Sekretaris Desa,
Studi Kasus Atas Putusan Nomor: Kepala Urusan serta Kepala Dusun.
25/G/2013/PTUN. JKT.” Ilmu Dan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 83
Budaya 40 (55). Tahun 2015 Tentang Pengangkatan
Mansyur, Ridwan. (2015). “Keterbukaan dan Pemberhentian Perangkat Desa.
Informasi Di Peradilan Dalam Philipus M.Hadjon. (2001). Pengantar
Rangka Implementasi Integritas Dan Hukum Administrasi Negara.
Kepastian Hukum.” Jurnal Hukum Yogyakarta: Gadjah Mada University
Dan Peradilan 4 (1): 83–100. Press.
Marbun, Robinsar. (2018). “Transformasi Prayogo, R. Tony. n.d. “Kompetensi
Upaya Administratif Dalam Pengadilan Tata Usaha Negara
Penyelesaian Sengketa Kepegawaian.” Dalam Mengadili Perkara Pemberian
Jurnal Yuridis 4 (2): 205–17. Grasi (Competence Of The Court

Jurnal Civic Hukum,Volume 6, Nomor 1, Mei 2021, hal 21-31


31

Of Operating Procedures Passing In


Case Granting Clemency).” DAFTAR
ISI, 477.
Putra, Hendi Sandi. (2017). “Tata
Kelola Pemerintahan Desa Dalam
Mewujudkan Good Governace Di
Desa Kalibelo Kabupaten Kediri.”
Jurnal Politik Muda 6 (2): 110–19.
Riza, Dola. (2019). “Hakikat KTUN
Menurut Undang-Undang Peradilan
Tata Usaha Negara Vs Undang-
Undang Admnistrasi Pemerintahan.”
Soumatera Law Review 2 (2): 207–
20.
Safitri, Erna Dwi, and Nabitatus Sa’adah.
(2021). “Penerapan Upaya Administratif
Dalam Sengketa Tata Usaha Negara.”
Jurnal Pembangunan Hukum Indonesia
3 (1): 34–45.
Somantri, Dikdik. (2019). “Karakteristik
Penyelesian Sengketa Informasi Publik
Melalui Pengadilan Tata Usaha Negara
(PTUN).” Al Qisthas: Jurnal Hukum
Dan Politik Ketatanegaraan 6 (2): 207–
20.
Sudikno Mertokusumo. (2007). Penemuan
Hukum Sebuah Pengantar.
Yogyakarta: Liberty.
Susanti, Dyah Ochtorina dan A’an Efendi.
(2015). Penelitian Hukum (Legal
Research). Jakarta: Sinar Grafika.
Wahab, Herny Wahdaniyah. (2015).
“Akibat Hukum Pembatalan Initial
Public Offering Terhadap Emiten Dan
Investor.” Universitas Airlangga.
Weda, Ni Komang Dewi Novita Indriyani,
I. Made Arjaya, and I. Putu Gede
Seputra. (2021). “Penerapan Asas
Hakim Aktif (Dominus Litis) Dalam
Persidangan Di Pengadilan Tata
Usaha Negara (Studi Kasus Putusan
No. 1/G/2017/PTUN. DPS.).” Jurnal
Preferensi Hukum 2 (1): 27–32.
Undang-undang Peradilan Tata Usaha
Negara Nomor 5 Tahun 1986 tentang
Peradilan Tata Usaha Negara.

Trinah Asi Islami, Irnawati, Analisis Penyelesaian Sengketa Pemberhentian Kepala Dusun Kedung
Cangkring Dalam Perspektif Hukum Acara Tata Usaha Negara

Anda mungkin juga menyukai