PENDAHULUAN
Disamping itu, penggunaan kemasan dalam produk kopi yang akan kami
jual menggunakan kemasan yang ramah lingkungan yaitu besek yang terbuat
dari bambu dan juga menggunakan metode seperti teh celup. Hal ini untuk
meminimalisir penggunaan kemasan sachet yang tentunya dapat menyebabkan
limbah plastik bertambah. Melihat salah satu manfaat dan cara pengemasan
produk, usaha yang akan kami mulai cukup menjanjikkan. Karena, dengan
manfaat kopi lanang sebagai alternatif pengganti suplemen untuk laki – laki
dan penggunaan kemasan yang ramah lingkungan. Produk kopi tersebut
mempunyai target pasar tersendiri. Oleh karena itu, kelompok kami akan
mencoba membuka peluang usaha kopi lanang yang diberi label dengan
“PINANG RANDA” yaitu Kopi Nanggerang Racikan Pria Dewasa dengan
bekerjasama dengan para petani di desa Nanggerang.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, kelompok kami menentukan
rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana cara memproduksi Kopi Lanang di Desa Nanggerang?
2. Bagimana cara memanfaatkan besek dan kantong celup sebagai
kemasan kopi?
1.3 Tujuan
Berdasarkan Rumusan Masalah di atas, kelompok kami menentukkan
tujuan yang hendak dicapai yakti sebagai berikut :
1. Menggali potensi usaha di Desa Nanggerang dengan mengolah Biji
Kopi Lanang menjadi Kopi Lanang.
2. Untuk mengetahui bahwa Besek dan Kantong celup dapat digunakan
sebagai kemasan kopi.
1.4 Manfaat
Dilihat dari tujuan di atas. Kelompok kami mengharapkan kegiatan ini
dapat memberikan manfaat diantaranya:
1. Dapat menciptakan peluang usaha baru bagi masyarakat di Desa
Nanggerang, Terutama masyarakat yang belum mempunyai pekerjaan
tetap.
2. Dapat mengurangi limbah plastik hasil dari pembuangan bungkus
kemasan sachet.
1.5 Luaran
Luaran dari pembuatan program kreativitas mahasiswa dalam
kewirausahaan ini adalah terwujudnya suatu produk Pinang Randa di Desa
Nanggerang sebagai upaya meningkatkan peluang usaha yang bernilai
ekonomi tinggi dan juga produk tersebut dapat menjadi ciri khas Desa
Nanggerang.